Prosiding Akuntansi ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan oleh perusahaan adalah Good Corporate Governance (GCG),

Kata kunci : Compliance Reporting, Mekanisme Good Corporate Governance, Nilai Perusahaan, Tobin s Q

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Pengertian Good Corporate Governance (GCG)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kelola perusahaan yang baik dikenal dengan istilah Good Corporate Governance

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian negara Indonesia saat ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan terhadap good corporate governance semakin meningkat. Banyak. dikarenakan lemahnya corporate governance (Wardhani, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. tanggal 19 Oktober Pada saat itu pengaruh financial perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kinerja perusahaan. Pada awalnya corporate governance lahir

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai

PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN CSR DAN MEKANISME GCG PADA KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari suatu perusahaan adalah mensejahterahkan kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. Adanya krisis keuangan di Indonesia pada akhir tahun 2008 salah satunya

ABSTRAK. Kata kunci: kepemilikan institusional, komposisi dewan komisaris, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage, manajemen laba

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat perekonomian di Indonesi menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bekerja untuk mencapai tujuan. Tujuan utama perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Good corporate governance (selanjutnya disingkat GCG), dalam Bahasa

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. meneliti mekanisme corporate governance yang terdiri dari kepemilikan institusional,

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good Corporate Governance (GCG) sesungguhnya telah lama dikenal di

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. obligasi. Investasi dalam bentuk saham sebenarnya memiliki risiko yang tinggi

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Perusahaan yang Mengalami Kesulitan Keuangan (Financial Distress)

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik. Penerapan corporate governance dalam dunia usaha merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang kemudian mencuat dan memunculkan agency theory. dan kemakmuran para pemegang saham atau stakeholder. Nilai perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen,

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis informasi yang terbatas, maka tujuan pelaporan akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Good Corporate Governance. kreditor, pemerintah, karyawan, dan pihak pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. Awal munculnya konsep Corporate Governance ini karena adanya. bertanggung jawab. Masalah Corporate Governance ini semakin menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan hal yang perlu. diperhatikan bagi perusahaan dewasa ini karena berkaitan dengan isu

BAB 5 PENUTUP. Informasi terhadap Hubungan antara Corporate Governance dengan Kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. diterapkannya good corporate governance di Indonesia merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. dan pemeringkatan penerapan GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia.

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Teori agensi mengistilahkan pemilik sebagai principal, sedangkan manajer

BAB I PENDAHULUAN. menentukan antara arah dan kinerja perusahaan (Monks & Minow,

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk meningkatkan nilai

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lemahnya praktek good corporate governance pada korporasi atau perusahaan

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi RIZA HADITIA SAPUTRI

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan dengan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia yang terus

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH: KEVIN ALEXANDER

BAB I. Pendahuluan. disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai tahun 2015 ini. Secara

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Governance di perusahaan publik, bank maupun BUMN. Penerapan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh good corporate governance,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah sebuah unit kegiatan produksi yang mengolah sumber

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PRAKTEK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Keputusan Menteri BUMN (KEP-117/M-MBU/2002) tentang

Gambar 3.1 Rerangka Pemikirann

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Maretha dan

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KINERJA DENGAN NILAI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. terbaik dan yang paling unggul. Perusahaan publik selalu dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, FREE CASH FLOW, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini meneliti pengaruh ukuran dewan direksi, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Good Corporate Governance. dan lain sebagainya. Pemahaman tentang praktik good corporate

BAB 5 PENUTUP. Penelitian ini menguji pengaruh mekanisme good corporate governance. komisaris independen, dan komite audit terhadap nilai perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jika manajer perusahaan melakukan tindakan-tindakan yang mementingkan diri sendiri dengan

ABSTRAK. Kata-kata kunci: good corporate governance, profitabilitas, corporate social responsibility

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP BIAYA HUTANG KERTAS KERJA FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN NILAI PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI)

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh manajemen adalah dengan melakukan pengaturan laba.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan hal ini sangat penting, baik bagi investor maupun bagi

ABSTRACT. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bisnis perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke Indonesia menuntut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. atas kepentingan mereka sendiri dan agen (manajer perusahaan) a) Pemegang saham dengan manajer.

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan merupakan hasil dari sebuah kegiatan manajemen di

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE

OLEH: ADITAMA WINARTO

TUGAS AKHIR OKKY PUSPITASARI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL

Tanggung jawab perusahaan tidak hanya diberikan kepada pemegang saham, namun juga kepada Stakeholders

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori agensi menjelaskan tentang pemisahan kepentingan atau

Rizki Muti Agustiani. Abstrak. Kata kunci: nilai perusahaan, tobin s Q, good corporate governance

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan ilmu ekonomi yang semakin pesat, persaingan antar

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

SKRIPSI ANALISA PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) merupakan konsep

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

SKRIPSI PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH :

SKRIPSI PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PRAKTEK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dengan pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. variabel variabel yang ada dalam corporate governance dengan risiko

BAB III OBJEK / DESAIN PENELITIAN. 10 besar CGPI dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada tiga kriteria yang

Transkripsi:

Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan dan Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Jasa yang Menjadi Peserta Corporate Governance Perseption Index Tahun 2011-2013) 1 Novi Aryanti, 2 Kania Nurcholisah, dan 3 Diamonalisa Sofiyanty 1,2 Akuntansi, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116 e-mail: 1 noviearyanti09@gmail.com 2 kania_gunawan@yahoo.com, 3 diamonalisa@yahoo.co.id Abstract: Good Corporate Governance mechanism is a step to improve the capacity and accountability of the company to consider the interests of the parties associated with the company (stakeholders), not just the shareholders (shareholder). This research was conducted to obtain evidence about the influence of good corporate governance mechanisms (the proportion of independent board, institutional ownership, managerial ownership, board size and audit committee) on the performance of the company and the value of the company. The object of this research is a good corporate governance mechanism, the company s performance and firm value. Based on the purposive sampling method, acquired 10 companies in the sample, so that during the 3 years of observation, there are 30 annual reports were analyzed. The analytical tool used is the statistical analysis of multiple regression, where the dependent variable is the performance of the company and the value of the company (measured by ROA and Tobin's Q), and the independent variable is the mechanism of good corporate governance with the indicator of the proportion of independent board, institutional ownership, managerial ownership, size board of directors and audit committee. These results indicate that the mechanisms of good corporate governance did not affect the company's performance. While, good corporate governance mechanisms affect the value of the company. Keywords: good corporate governance, the company s performance, firm value. Abstrak: Mekanisme Good Corporate Governance merupakan suatu langkah untuk meningkatkan kemampuan dan akuntabilitas perusahaan guna mempertimbangkan kepentingan pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan (stakeholder), tidak hanya para pemegang saham (shareholder). Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh bukti mengenai pengaruh mekanisme good corporate governance (proporsi dewan komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris dan komite audit) terhadap kinerja perusahaan dan nilai Objek dalam penelitian ini adalah mekanisme good corporate governance kinerja perusahaan dan nilai Berdasarkan metode purposive sampling, diperoleh 10 perusahaan sebagai sampel, sehingga selama 3 tahun pengamatan terdapat 30 laporan tahunan dianalisis. Alat analisis yang digunakan adalah analisis statistik regresi berganda, dimana variabel dependen adalah kinerja perusahaan dan nilai perusahaan (diukur dengan ROA dan Tobin s Q), dan variabel independennya adalah mekanisme good corporate governance dengan indikator proporsi dewan komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris dan komite audit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mekanisme good corporate governance tidak berpengaruh terhadap kinerja Sedangkan, mekanisme good corporate governance berpengaruh terhadap nilai Kata kunci: good corporate governance, kinerja perusahaan, nilai A. Pendahuluan Di Negara Indonesia, isu mengenai good corporate governance mengemukakan setelah Indonesia mengalami krisis yang berkepanjangan sejak tahun 1998. Sejak saat itulah, pemerintah maupun investor memberikan perhatian yang lebih dalam praktek corporate governance. Good Corporate Governance (GCG) merupakan mekanisme pengendalian untuk mengatur dan mengelola bisnis dengan maksud untuk meningkatkan kemampuan dan 323

324 Novi Aryanti, et al. akuntanbilitas perusahaan guna mempertimbangkan kepentingan pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan (stakeholder), tidak hanya para pemegang saham (shareholder) (Framudyo Jati, 2009). Penerapan good corporate governance (GCG) dibutuhkan untuk menjaga konsistensi dan kepercayaan masyarakat terhadap sebuah Di Indonesia sendiri GCG masih tergolong lemah. Menurut hasil survey ACGA (Asian Corporate Governance Association) pada 11 negara terhadap pelaku bisnis asing di Asia tahun 2012 menempatkan Indonesia sebagai Negara terburuk di bidang corporate governance. Dikarenakan pentingnya penerapan GCG dalam pengelolaan perusahaan, SWA dan IICG (The Indonesian Institute for Corporate Governance) konsisten mendorong implementasi GCG dengan pemeringkatan dan mempublikasikannya yang disebut dengan program Corporate Governance Perception Index (CGPI), program ini bertujuan untuk mendorong penerapan GCG pada perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan GCG di dalam perusahaannya. Publikasi GCG ini diharapkan akan memberikan kontribusi dalam upaya mendorong pelaksanaan GCG pada perusahaanperusahaan di Indonesia. Terkait hubungannya dengan kinerja keuangan, penerapan prinsip mekanisme GCG dapat mempengaruhi kinerja keuangan suatu perusahaan melalui monitoring yang dilakukan. Keberadaan GCG saat ini bukan hanya menjadi kewajiban bagi setiap perusahaan tetapi telah menjadi sebuah kebutuhan yang menjembatani hubungan antara investor dengan manajemen Sistem corporate governance corporate governance yang efektif pada sebuah perusahaan akan membuat sebuah manajemen tidak menyalahgunakan kewenangan dan bekerja demi kepentingan Beberapa penelitian tentang pengaruh good corporate governance menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan indikator tiap variabel untuk mengukur GCG dan kinerja keuangan berda-beda. Dian Prasinta (2012), meneliti tentang pengaruh good corporate governance dan kinerja Variabel independen, yaitu GCG diukur melalui indeks persepsi corporate governance dan kinerja diukur melalui ROA, ROE dan Tobin s Q. Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara corporate governance dengan ROA, ROE dan Tobin s Q. Nurcahyani et al., (2013) yang menganalisis pengaruh penerapan good corporate governance terhadap kinerja perusahaan yang diukur menggunakan kepemilikan institusional menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara corporate governance dengan ROA dan ROE. Purwaningtyas (2011), menyatakan adanya penerapan GCG akan mempengaruhi tercapainya nilai Perusahaan tentunya harus memastikan kepada para penanam modal bahwa dana yang mereka tanamkan untuk kegiatan pembiayaan, investasi, dan pertumbuhan perusahaan digunakan secara tepat dan seefisien mungkin serta memastikan bahwa manajemen bertindak terbaik untuk kepentingan Harapan dari adanya mekanisme good corporate governance adalah meningkatkannya kinerja perusahaan dan nilai perusahaan agar menjadi lebih baik. Berdasarkan latar belakang tersebut maka identifikasi masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara mekanisme good corporate governance terhadap kinerja perusahaan jasa yang menjadi peserta CGPI? 2) Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara mekanisme good corporate governance terhadap nilai perusahaan jasa yang menjadi peserta CGPI? Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Sosial dan Humaniora)

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap 325 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara mekanisme good corporate governance terhadap kinerja perusahaan dan nilai B. Kajian Pustaka dan Pengembangan Hipotesis 1. Mekanisme Good Corporate Governance (GCG) Mekanisme Good corporate governance mekanisme good corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur hubungan antara pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) demi tercapainya tujuan organisasi (Rizky Arifani, 2012). 2. Kepemilikan saham manajerial Kepemilikan saham manajerial adalah proporsi saham biasa yang dimiliki oleh para manajemen, yang dapat diukur dari presentase saham biasa yang dimiliki oleh pihak manajemen yang secara aktif terlibat dalam pengambilan keputusan Semakin besar kepemilikan manajerial dalam perusahaan maka manajemen akan lebih giat untuk meningkatkan kinerjanya karena manajemen mempunyai tanggung jawab untuk memenuhi keinginan dari pemegang saham yang tidak lain adalah dirinya sendiri. 3. Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa perusahaan melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam melaksanakan tugas, dewan komisaris bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pertanggungjawaban dewan komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. 4. Komite audit Komite audit adalah sekelompok orang yang dipilih dari dewan komisaris perusahaan yang bertanggung jawab untuk membantu auditor dalam mempertahankan independensinya dari manajemen. 5. Komisaris independen Komisaris independen merupakan komisaris yang tidak berasal dari pihak terafiliasi. Maksudnya adalah pihak yang mempunyai hubungan bisnis dan kekeluargaan dengan pemegang saham pengendali, anggota Direksi dan Dewan Komisaris lain, serta dengan perusahaan itu sendiri. 6. Kepemilikan institusional Kepemilikan institusional yaitu kepemilikan saham yang dimiliki institusional dan blockholders. Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham oleh pemerintah, institusi keuangan, institusi berbadan hukum, institusi luar negeri, dana perwalian serta institusi lainnya pada akhir tahun (Shien et al.,: 2006). Sedangkan yang dimaksud blockholders adalah kepemilikan individu atas nama perorangan diatas 5% tetapi tidak termasuk dalam kepemilikan insider (Fitri dan Mamduh, 2003). 7. The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) Akuntansi, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015

326 Novi Aryanti, et al. IICG merupakan lembaga di bawah naungan Masyarakat Transparansi Indonesia. Mulai dari tahun 2001, IICG bekerjasama dengan majalah SWA menyelenggarakan survei Corporate Governance Perception Index (CGPI). CGPI 2006 merupakan survei dan pemeringkatan penerapan GCG pada perusahaan publik yang tercatat di BEI. 8. Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui menganai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan (Rizky Arifani, 2012). 9. Pengukuran kinerja Pengukuran kinerja keuangan dalam perusahaan dilakukan untuk mengetahui apakah hasil yang dicapai telah sesuai dengan perencanaan. Dengan meningkatnya kinerja keuangan perusahaan berarti perusahaan dapat mencapai tujuan dari didirikannya perusahaan tersebut (Siti Muntiah, 2013). Dalam penelitian ini untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan menggunakan Return On Asset (ROA). 10. Return On Asset (ROA) ROA merupakan alat ukuran efisiensi operasi dari suatu perusahaan dalam menciptakan laba dari total aktiva yang dimiliki Rasio ROA menunjukkan pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva, dan hutang terhadap hasil operasi. Sama halnya dengan metode tradisional lainnya, metode ROA cenderung hanya memperhatikan laba. Dengan ROA, akan diketahui tingkat kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang dapat dilihat dari rasio ROA yang diperoleh. Semakin tinggi rasio yang diperoleh, maka semakin tinggi pula tingkat kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba atas aktiva yang dimilikinya demikian sebaliknya. 11. Nilai perusahaan Nilai perusahaan adalah sebuah nilai yang menunjukkan cerminan dari ekuitas dan nilai buku perusahaan, baik berupa nilai pasar ekuitas, nilai buku dari total utang dan nilai buku dari total ekuitas (Purwaningtyas, 2011). Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan utama Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode Tobin s Q sebagai pengukuran nilai 12. Tobin s Q Tobin s Q adalah Hasil dari nilai pasar ekuitas ditambah total hutang dan total persediaan, dikurangi asset lancar perusahaan lalu dibagi dengan nilai buku dari total asset (Carningsih, 2012). H1 : Terdapat pengaruh yang dignifikan antara mekanisme good corporate governance terhadap kinerja H2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara mekanisme good corporate governance terhadap nilai Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Sosial dan Humaniora)

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap 327 C. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif. Sumber pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari laporan keuangan tahunan pada perusahaan jasa yang menjadi peserta Corporate Governance Perception Index (CGPI) tahun 2011-2013. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang menjadi peserta CGPI yang berjumlah 33 Penentuan sampel diperoleh dengan menggunakan purposive sampling atau berdasarkan kriteria-kriteria dan diperoleh 10 Metode pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda berdasarkan uji-f dan korelasi berganda. D. Hasil dan Pembahasan Analisis Statistik Deskriptif a. Rata-rata proporsi dewan komisaris independen tahun 2011 pada perusahaan jasa yang mengikuti CGPI adalah sebesar 40,99%, tahun 2012 sebesar 40,90% dan tahun 2013 sebesar 42,02%. b. Rata-rata kepemilikan institusional tahun 2011 sebesar 68,67%, tahun 2012 sebesar 67,62% dan tahun 2013 sebesar 67,47%. c. Rata-rata kepemilikan manajerial tahun 2011 sebesar 0,000098640103108197%, tahun 2012 sebesar 0,000022436252699564% dan tahun 2013 0,000018342859654331%. d. Rata-rata ukuran dewan komisaris tahun 2011 sebesar 5 orang tahun 2012 sebesar 6 orang dan tahun 2013 sebesar 6 orang. e. Rata-rata komite audit tahun 2011 sebesar 4 orang, tahun 2012 sebesar 4 orang dan tahun 2013 sebesar 4 orang. f. Rata-rata kinerja perusahaan yang diukur dengan ROA tahun 2011 sebesar 3,68%, tahun 2012 sebesar 4,87% dan tahun 2013 sebesar 4,40%. g. Rata-rata nilai perusahaan tahun 2011 sebesar Rp. 34.517.321.416, tahun 2012 sebesar Rp. 35.745.027.501 dan tahun 2013 sebesar Rp. 1.002.227.244. Hasil Uji Hipotesis 1. Analisis Regresi Berganda dengan Uji-F Untuk menguji signifikansi (kebermaknaan) pengaruh mekanisme good corporate governance (GCG) secara simultan terhadap kinerja perusahaan (ROA), maka dilakukan uji F. Nilai F hitung untuk model regresi yang diperoleh adalah sebesar 0,465 dengan nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,798. Nilai F hitung yang diperoleh akan dibandingkan dengan F tabel yang diperoleh dari tabel distribusi F, dengan db 1 (banyaknya variabel independen) = 5 dan db 2 (n k 1 atau 30-5-1) = 24 sebesar 2,621. Diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 0,465 < F tabel (2,621), sehingga diperoleh keputusan untuk uji hipotesis simultan adalah menerima Ho dan menolak Ha. Dari nilai signifikansi juga dapat dilihat bahwa nilai signifikansi (Sig. = 0,798) lebih besar dari 0,05. Hasil tersebut menujukan bahwa mekanisme good corporate governance (GCG) yang terdiri dari proporsi dewan komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris dan komite audit secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan (ROA). Untuk menguji signifikansi (kebermaknaan) pengaruh mekanisme good corporate governance (GCG) secara simultan terhadap nilai perusahaan (Tobin s Q). Akuntansi, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015

328 Novi Aryanti, et al. Nilai F hitung untuk model regresi yang diperoleh adalah sebesar 2,812 dengan nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,039. Nilai F hitung yang diperoleh akan dibandingkan dengan F tabel yang diperoleh dari tabel distribusi F. Dengan db 1 (banyaknya variabel independen) = 5 dan db 2 (n k 1 atau 30-5-1) = 24 sebesar 2,621. Diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 2,812 > F tabel (2,621), sehingga diperoleh keputusan untuk uji hipotesis simultan adalah menolak Ho dan menerima Ha. Dari nilai signifikansi juga dapat dilihat bahwa nilai signifikansi (Sig. = 0,039) lebih besar dari 0,05. Hasil tersebut menujukan bahwa mekanisme good corporate governance (GCG) yang terdiri dari proporsi dewan komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris dan komite audit secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai Korelasi Berganda Koefisien korelasi berganda merupakan angka yang menunjukan derajat asosiasi atau keeratan hubungan yang terjadi antara mekanisme good corporate governance (GCG) secara simultan dengan kinerja perusahaan (ROA) dan nilai perusahaan (Tobin s Q). Nilai korelasi berganda yang diperoleh adalah sebesar 0,297 dan termasuk dalam kriteria korelasi yang rendah berada pada interval korelasi antara 0,20-0,399. Hal tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan yang rendah antara mekanisme good corporate governance (GCG) secara simultan dengan kinerja perusahaan (ROA). Nilai korelasi berganda yang diperoleh adalah sebesar 0,608 dan termasuk dalam kriteria korelasi yang kuat berada pada interval korelasi antara 0,60-0,799. Hal tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara mekanisme good corporate governance (GCG) secara simultan dengan nilai Pembahasan Melalui hasil pengolahan data peneliti pada hasil pengujian hipotesis diatas, dari kelima indikator GCG yaitu proporsi dewan komisaris independen diperoleh nilai t hitung sebesar 0,928 dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan (sig. 0,363>0,05) pada tingkat signifikan 5%, kepemilikan institusional diperoleh nilai t hitung sebesar - 1,009 dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan (sig. 0,323>0,05) pada tingkat siginifikan 5%, kepemilikan manajerial diperoleh nilai t hitung sebesar -0,834 dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan (sig. 0,413>0,05) pada tingkat siginifikan 5%, ukuran dewan komisaris diperoleh nilai t hitung sebesar -0,754 dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan (sig. 0,458>0,05) pada tingkat siginifikan 5%, dan jumlah komite audit diperoleh dari t hitung sebesar -0,493 dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan (sig. 0,319>0,05) pada tingkat siginifikan 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelima indikator mekanisme GCG tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan (ROA). Dari hasil pengolahan data peneliti pada hasil pengujian hipotesis diatas, dari kelima indikator mekanisme GCG yaitu proporsi dewan komisaris independen diperoleh dari t hitung sebesar 0,845 dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan (sig. 0,406>0,05) pada tingkat siginifikan 5%. Kepemilikan institusional diperoleh dari t hitung sebesar 0,399 dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan (sig. 0,693>0,05) pada tingkat siginifikan 5%. Kepemilikan manajerial diperoleh dari t hitung sebesar - 1,223 dan tidak memiliki pengaruh yang signifikan (sig. 0,233>0,05) pada tingkat siginifikan 5%. Ukuran dewan komisaris diperoleh dari t hitung sebesar -2,799 dan memiliki pengaruh yang signifikan (sig. 0,010<0,05) pada tingkat signifikan 5%. Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Sosial dan Humaniora)

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap 329 Jumlah komite audit diperoleh dari t hitung sebesar 3,080 dan memiliki pengaruh yang signifikan (sig. 0,005<0,05) pada tingkat signifikan 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelima indikator GCG tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai E. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan dari hasil penelitian diatas adalah dari hasil regresi berganda berdasarkan uji-f mekanisme good corporate governance tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan, sedangkan hasil regresi berganda berdasarkan uji-f mekanisme good corporate governance berpengaruh signifikan terhadap nilai Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah diharapkan untuk mengguanakan periode penelitian yang lebih panjang agar dapat menggambarkan dengan lebih baik perngaruh mekanisme GCG terhadap kinerja perusahaan dan nilai Daftar Pustaka Carningsih, 2009. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Hubungan Antara Kinerja Keuangan dengan Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi. Universitas Gunadarma. Depok. Dian Prasinta, 2012. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan. Accounting Analysis Journal. Universitas Negeri Semarang. Indonesia. Framudyo Jati, 2009. Pengaruh Struktur Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi. Universitas Gunadarma. Depok Ismiyanti, Fitri., dan Mamduh M. Hanafi. 2003. Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Risiko, Kebijakan Utang dan Kebijakan Dividen: Analisis Persamaan Simultan. Simposium Nasional Akuntansi. Nurcahyani et al., 2013. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Akuntansi. Universitas Brawijaya. Malang. Purwaningtyas, 2011. Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi Akuntansi. Universitas Diponegoro. Semarang. Rizky Arifani. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Universitas Brawijaya. Malang. Siti Muntiah, 2013. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Akuntansi. Akuntansi, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015