ARTIKEL PERILAKU MENYIMPANG

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH MEREBAKNYA TAWURAN ANTAR PELAJAR DISEKOLAH KARENA KURANGNYA PENGAWASAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah aset yang paling berharga dan memiliki kesempatan yang besar untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat dari berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja, dewasa, sampai

KAJIAN LANDASAN PENDIDIKAN. Tawuran di Hari Sumpah Pemuda, Pelajar Kenakan Seragam Sekolah Lain

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan konflik, frustasi dan tekanan-tekanan, sehingga kemungkinan besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyaknya tawuran antar pelajar yang terjadi di kota kota besar di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan yang terjadi pada bangsa kita saat ini sangatlah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bahwa aksi-aksi kekerasan baik individual maupun massal sudah merupakan

PENERAPAN PANCASILA SILA 1 DALAM PELAKSANAAN SHALAT BERJAMAAH DI MASJID AL MUHTAR DEKSO OLEH GENERSI MUDA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

Makalah Peran BK Dalam Mengatasi Tawuran Pelajar. Tawuran Tidak Membuatmu Merasa Keren

MAKALAH TENTANG PERAN BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP PELAJAR DI INDONESIA

INDONESIA. Disusun Oleh : Mardhiana Setyaningrum Kelas D PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN I.1

MAKALAH PERKEMBANGAN SISTEM INFORMATIKA PERAN BK TERHADAP TAWURAN PELAJAR DI INDONESIA Dosen Pengampu : Imam Azhari

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa (Santrock,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suporter sepakbola merupakan kerumunan di mana diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dapat timbul disebabkan oleh faktor- faktor penyebab, baik faktor intern

ANGKET PENELITIAN. I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Kelas : 3. Jenis Kelamin : 4. Alamat :

I. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. budaya di negara kita sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat. Menurut Kartini Kartono (2010: 21) pada umumnya bentuk perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan pendidikan kedua setelah lingkungan keluarga, manfaat

Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan rutin dari pelajar yang menginjak usia remaja. Tawuran antar pelajar

BAB I PENDAHULUAN. Masalah penyalahgunaan Narkoba di Indonesia saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perilaku manusia terbentuk dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perubahan zaman yang semakin pesat ini membawa dampak ke berbagai

I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai peran sangat strategis

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA AJANG KREATIFITAS ANAK USIA DINI TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang merupakan persoalan yang penting. Krisis moral ini bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat. Kata tawuran

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. peralihan dari satu tahap anak-anak menuju ke tahap dewasa dan mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2016 PENGARUH PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

Pengaruh kepramukaan dan bimbingan orang tua terhadap kepribadian siswa kelas I SMK Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006. Oleh : Rini Rahmawati

BAB I PENDAHULUAN. Nasionalisme melahirkan sebuah kesadaran melalui anak-anak bangsa. penindasan, eksploitasi dan dominasi.

SOSIALISASI KENAKALAN REMAJA SMP N 2 NGAGLIK, SLEMAN, YOGYAKARTA.

BAB I PENDAHULUAN. Kekerasan yang dilakukan oleh geng motor sering terjadi di Kota-Kota Besar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SMA N 1 PALIMANAN Jl. KH. Agus Salim no. 128 PALIMANAN KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. lain atau disebut manusia sebagai makhuk sosial. Semua itu didapatkan melalui

I. PENDAHULUAN. Kepolisian dalam mengemban tugasnya sebagai aparat penegak hukum

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda bangsa. Kondisi ini sangat memprihatinkan sekaligus menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional identik dengan cita-cita dan tujuan nasional, sebagaimana

I. PENDAHULUAN. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang utama dan pertama dalam. terhadap pembentukan kepribadian dan perkembangan tingkah laku anak

I. PENDAHULUAN. Anjarsari (2011: 19), mengatakan bahwa kenakalan adalah perbuatan anti. orang dewasa diklasifikasikan sebagai tindakan kejahatan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam diri manusia selalu terdapat ketidak puasan, oleh sebab itu ia akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suatu konflik/masalah (Nashori, 2008). Sebagian orang mungkin ada yang merasa

BAB I PENDAHULUAN. Pelajar SMP dan SMA dalam ilmu psikologi perkembangan disebut. laku remaja sehari-hari, baik di rumah, di sekolah maupun di dalam

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain, maka mereka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. banyak hal baru yang belum pernah dilakukan saat masa kanak-kanak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KELUARGA ADALAH MINIATUR PERILAKU BUDAYA. Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah program pendidikan berdasarkan nilainilai

METAMORFOSA TUNAS MUDA DEMI MEWUJUDKAN CITA LUHUR BANGSA

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENGUKUHAN PASUKAN PENGIBAR BENDERA KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupan manusia, begitu pula dengan proses perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang amat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. dalam arti dia memiliki penyesuaian sosial (social adjustment) yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan sebuah harapan bersama yang didalamnya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada dasarnya setiap manusia memiliki kecemasan masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna.

Delapan Fungsi Keluarga dalam Membentuk Generasi Penerus Bangsa

I. PENDAHULUAN. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada di luar batasan-batasan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai pemain ke-12, sehingga suatu pertandingan tidak berarti tanpa

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini seringkali terdengar terjadinya tindakan kriminal yang

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DAN KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESIF PADA SUPORTER SEPAK BOLA

RANGKUMAN HASIL PENELUSURAN KONDISI PSIKOLOGIS ANAK BERISIKO MELAKUKAN AGRESIVITAS. Endang Ekowarni

I. PENDAHULUAN. Kehidupan era Globalisasi ini, remaja sering kali diselingi hal-hal

I. PENDAHULUAN. Bentrok antara kedua desa, yaitu Desa Balinuraga dengan Desa Agom, di

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

I. PENDAHULUAN. manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa dimana seseorang akan mulai

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mampu membersihkan ketimpangan ketimpangan sosial yang ada, juga diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. mengorganisasi seluruh potensi sekolah yang ada. Tujuan suatu organisasi dapat

Bab 5. Ringkasan. suka berkelompok, dan sebagainya. Kehidupan berkelompok dalam masyarakat Jepang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha membina kepribadian dan kemajuan manusia

Kepala BKKBN SAMBUTAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI KELUARGA XX TINGKAT NASIONAL TAHUN 2013 DI SELURUH INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makhluk sosial, individu di dalam menjalin hubungan dengan individu lain perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama dalam melaksanakan proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari mempunyai peranan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah bahwa aksi-aksi kekerasan baik individual maupun massal sudah

Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari

BAB I PENDAHULUAN. berjalan lancar jika didukung oleh adanya kondisi yang aman dan tenteraman. Salah satu hal

HUBUNGAN ANTARA URUTAN KELAHIRAN DALAM KELUARGA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH I KLATEN

BAB I PENDAHULUAN tentang Sistem Pendidikan Nasional telah menjelaskan bahwa tujuan

PENGEMBANGAN PERILAKU SOSIAL ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

Transkripsi:

ARTIKEL PERILAKU MENYIMPANG SMA NEGERI 1 PALIMANAN Jl. K.H Agus Salim No. 128 Palimanan

KATA PENGANTAR Assalamua laikum wr.wb, Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan ridho dan karunianya sehingga saya bisa membuat dan menyusun Artikel mengenai Perilaku Menyimpang, dalam rangka pembelajaran ilmu SOSIOLOGI dalam bentuk ARTIKEL. ARTIKEL ini menggunakan model pendekatan Science Around Us dengan membidik fakta fakta yang sering dihadapi siswa sehari hari. Dengan demikian, pengajaran dengan menggunakan model ini tidak hanya berhenti pada tataran konsep tetapi mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari harinya Tujuan suatu pendidikan tak lain untuk mencerdaskan bangsa, membentuk sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing. Untuk menyikapi tujuan dan arti pendidikan melalui ARTIKEL diatas semoga ARTIKEL yang kami buat bisa diterima dan berguna dalam pembelajaran. Mudah mudahan ARTIKEL ini memberikan manfaat dalam segala bentuk kegiatan belajar, sehingga dapat mempermudah proses belajar dalam bentuk ARTIKEL.

LATAR BELAKANG Pemilihan judul serta tema mengenai artikel ini adalah untuk lebih tahu salah satu jenis dan salah satu contoh kenakalan remaja dan juga termasuk perilaku yang menyimpang adalah TAWURAN. Dan Merupakan perilaku menyimpang yang umum dan sering terjadi sejak lama dan bahkan zaman sekarang pun perilaku menyimpang ini masih sering terjadi, bahkan banyak menimbulkan korban. Dan anggota yang terlibat pada umunya semua golongan masyarakat terrutama masyarakat gologan bawah (masyrakat biasa) dari yang anak-anak, remaja (pelajar dan non pelajar) bahkan para orang tua pun sering terlibat dalam aksi perilaku menyimpang ini. Pelajar dan Remaja merupakan golongan atau kalangan yang sering ikut-ikutan, dan penyebab terjadinya aksi tawuran ini tidak lain dan tidak munngkin adalah karena tidak bisa nya menjaga nafsu, terutama para remaja dan pelajar aksi tawuran ini dijadikan sebagai ajang pencarian jati diri.

PERILAKU MENYIMPANG Perilaku menyimpang atau nonkonformitas adalah perlilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada dan berlaku dalam masyarakat. Perilaku menyimpang terjadi apabila adanya ketidaksesuaian antara individu denngan para agen sosialisasi tokoh tokoh perilaku menyimpang. SEMUA ITU TERJADI ATAS KESADARAN DIRI KITA SENDIRI KARENA PENGARUH LINGKUNGAN DAN AGEN SOSIALISASI YANG KITA PILIH DAN FAKTOR LINGKUNGAN DISEKELILING DAN DISEKITAR KITA

TAWURAN Tawuran merupakan perilaku menyimpang yang sering kita dengar dan sering terjadi di Indonesia. perselisihan berkepanjangan, permusuhan, saling ejek, dan masalah percintaan merupakan penyebab atau pemicu yang sering mengakibatkan terjadinya tawuran dan peperangan dikalangan pelajar ataupun masyarakat. Sumber daya manusia (SDM) dan lemahnya keimanan seseorang, merupakan factor yang paling berpengaruh pada perilaku menyimpang ini, rasa Emosional yang bersumber dari diri manusia yang tak tertahankan merupakan pendorong yang paling kuat yang memicu terjadinya peperangan dan tawuran dalam masyarakat. Tawuran pelajar disekitar kita merupakan perilaku menyimpang yang sering terjadi, pelajar pelajar yang ikut tawuran kebanyakan karena ikutikutan dan dari pergaulannya dan teman-temanya yang menjeremuskan pelajar pada suatu aksi tawuran. Tawuran yang sering terjadi juga karena pengaruh kurangnya kedisplinan pada sekolahnya yang mengakibatkan para pelajar keluar sekolah dan turun ke jalan dengan bergerombol dan hanya pelajarpelajar tertentu saja yang sering melibatkan diri dalam aksi tawuran. Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), merupakan sekolah yang sering mengalami tawuran antar pelajar, siswa siswa yang mayoritasnya laki-laki inilah yang sering mengalami tawuran, seolah olah tawuran adalah hal yang biasa dan rutin mereka jalani, walau tanpa ada pemicu dan permasalahan mereka bisa saja melibatkan diri dalam aksi tawuran antar sekolah. Mereka tidak kapok dan tidak takut walau sering dinasehati oleh gurunya dan sering diberikan sanksi bagi yang melibatkan diri dalam tawuran antar sekolah, bahkan walau sesekali jatuhnya korban jiwa dari salah satu sekolah yang terlibat aksi tawuran mereka anggap itu semua hanya hal biasa. Umumnya tawuran sering terjadi di jalan raya yang mengakibatkan kemacetan dan kekhawatian pada pengguna jalan dan siswa yang tidak terlibat, sekolah yang diserang oleh sekolah lain juga merupakan tempat yang umum terjadinya tawuran, masyarakat yang tiggal disekitar kerumunan tawuran juga sering menjadi Koran aksi tawuran. Masyarakat yang tidak ikut ikutan terkena lemparan batu pada salah satu bagianya bahkan lemparan batu banyak yang menimpa rumah rumah warga.

Pelajar yang sudah mengetahui akan adanya aksi tawuran, umumnya sudah mempersiapkan senjata-senjata tajam yang digunakan untuk melindungi dirinya dan juga digunakan untuk melukai/mencederai lawannya. Senjata yang digunakan bermacam-macam kebanyakan yang digunakan adalah benda benda tumpul dan benda benda yang terbuat dari logam/besi dengan permukaan yang bermacam macam. Aksi tawuran kalangan pelajar sulit dilerai dan sulit dimusnahkan, dikarenakan tawuran antar sekolah ini dilibatkan dengan istilah musuh bebuyutan yang terjadi lama ketika para pendahulu (alumni), yang berbuntut sampai ke generasi berikutnya (turun temurun). Saling serang dijalanan, lempar-lempar batu dan saling kejar merupakan bagian dari proses tawuran. Pengamanan, pencegahan serta penangkapan yang dilakukan oleh aparat kepolisian bellum ampuh dan belum berhasil dalam pencegahan aksi tawuran, walau banyak aparat kepolisian yang turun kejalan aksi tawuran bisa saja terjadi, itu menandakan bahwa tawuran pelajar merupakan perilaku menyimpang yang sulit diakhiri. Tawuran pelajar dapat diketahui atau di identifikasi dengan adanya pelajar-pelajar yang berbeda identitas sekolah bergerombol (terutama laki-laki) pada hari-hari tertentu dan tempat-tempat tertentu. Tak hanya pelajar sekolah saja yang mengalami aksi tawuran tapi para pendukung SUPPORTER SEPAK BOLA juga sering mengalami aksi tawuran, penyebabnya adalah ketidak harmonisan antar supporter team sepak bola. umumnya supporter sepak bola mempunyai musuh dan sahabat supporter team sepak bola lain. Tawuran antar supporter terjadi karena ada salah satu kelompok supporter yang memicu terjadinya tawuran lewat yel-yel (lagu penyemangat) masing masing supporter, kekalahan team kesayangan juga sering menjadi pemicu salah satu kelompok supporter untuk tawuran dengan kelompok supporter team bola yang menang, dimulai dengan aksi saling lempar dengan botol air mineral didalam stadion sampai keluar stadion, sampai aksi saling pukul dengan senjata yang mereka persiapan untuk antisipasi ketika akan tawuran. Keluhan masyarakat akan aksi tawuran dikalangan pelajar dan kalangan supporter, sering terdengar!, sehingga membuat para anggota masyarakat merasa terganggu dan membuat perlawanan dengan para pelajar dan supporter yang telah menganggu kenyamanan masyarakat ketika terjadi aksi tawuran, akibatnya membuat aksi tawuran meluas. semua itu menandakan bahwa perilaku menyimpang terjadi pada berbagai kelompok dan dengan macam-macam penyebab yang memicu terjadinya suatu aksi tawuran.

KESIMPULAN Kita ketahui, bahwa perilaku yang menyimpang merupakan perilaku yang melenceng atau tidak sesuai dengan nilai dan norma yang ada di masyarakat, aksi tawuran yang kita bahas ini merupakan perilaku menyimpang primer yang bersifat sementara, tawuran penyebabnya adalah karena pengaruh factor sosiologis. aksi tawuran biasanya terjadi di kalangan pelajar dan supporter team sepak bola, dengan berbagai pemicu permasalahan yang berujung pada aksi tawuran. Perilaku menyimpang ini merupakan perilaku menyimpang yang beranggotakan banyak, dan menimbulkan permasalahan yang berkepanjangan bagi anggotaanggota yang terlibat didalamnya. Perilaku menyimpang ini bisa di hilangkan. jika, antara agen dan tokoh-tokoh sosialisasi perilaku menyimpang bersatu untuk menciptakan lingkungan yang disebut lingungan sosialisasi yang sempurna. Karena dengan lingkungan sosial yang sempurnalah, perilaku menyimpang bisa dicegah. Tetapi semua itu kembali pada diri kita masing-masiing.

PERILAKU MENYIMPANG MERUPAKAN, PERILAKU YANG HARUS KITA JAUHI KARENA TIDAK SESUAI DENGAN NORMA DAN NILAI YANG ADA DISEKITAR KITA (jadilah manusia yang bijak dalam melakukan sesuatu yang sesuai dengan nilai dan norma yang ada didalam masyarakat) Disusun oleh: Arief Nurrahman Ibnu faishal Moh. Wildan K.