PENERAPAN MODEL TUTORIAL PAT UT-II DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI PROGRAM S1 PGSD UPBJJ-UT MAKASSAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN DESKRIPSI

PENGARUH METODE PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII 4 SMP NEGERI 1 MAKASSAR

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

PENDEKATAN BELAJAR AKTIF DAN PENINGKATAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM PROSES TUTORIAL TATAP MUKA

PENILAIAN TUTOR TERHADAP PENGUASAAN PENGELOLAAN PROSES PEMBELAJARAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FIND SOMEONE WHO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGARUH IMPLEMENTASI ASESMEN PORTOFOLIO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS BAHASA INGGRIS DITINJAU DARI KECEMASAN SISWA

*

Pengaruh Penerapan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak Siswa Kelas IV

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

HASIL BELAJAR MAHASISWA D-II PGTK PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH: MAHASISWA BEASISWA VERSUS MAHASISWA SWADANA

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT

MODEL KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

PARAGRAPH WRITING SKILLS ARGUMENTS CLASS X SMAN 1 KANDIS DISTRICT SIAK

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE TRADING PLACES

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

Darmawati, Arnentis dan Henny Julianita Husny Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

Penerapan Pendekatan Auditory Intellectually Repetition (AIR) pada Materi Pertidaksamaan Di Kelas X-C SMAN 1 Kauman Tulungagung Anisa Fatmawati

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

PENGEMBANGAN PERANGKAT TUTORIAL BERORIENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF. Perdy Karuru

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

Lepi Candra 1, Lili Andriani 2 Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP UNBARI. Abstrak

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kontribusi kualitas modul, kinerja tutor dan motivasi belajar mahasiswa

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MENYUNTING KARANGAN MELALUI MODEL KEPALA BERNOMOR STRUKTUR DI SMP

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

KEEFEKTIFAN METODE BERBASIS PENGALAMAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA ISLAM YMI WONOPRINGGO

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1984 (Katalog

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

PENGARUH MODEL KOOPERATIF CONCEPT SENTENCE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI

KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMK TAMAN SISWA TELUK BETUNG. Oleh

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 11 MAKASSAR ABSTRAK

PENERAPAN STRATEGI MASTERY LEARNING

sari et al., Pengaruh Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses...

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

KEEFEKTIFAN STRATEGI CONTOH BUKAN CONTOH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS X SMA N 1 LENDAH KULON PROGO ARTIKEL E-JURNAL

PENERAPAN MODEL COMPLETE SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS III SD

Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write, Kemampuan Awal, Kemampuan Pemahaman Konsep.

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI

BEDA PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE

PERSEPSI MAHASISWA UPBJJ-UT BANJARMASIN TERHADAP LAYANAN BANTUAN BELAJAR (TUTORIAL TATAP MUKA) Yusran Abdul Gani dan Jumriadi UPBJJ-UT Banjarmasin

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SEGERI KABUPATEN PANGKEP

[53] Jurnal Biotik, ISSN: , Vol. 2, No. 1, Ed. April 2014, Hal ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING

THE EFFECT OF IMPLEMENTATION PROBLEM BASED LEARNING TOWARD OF STUDENT S MATHEMATICAL OF X GRADE AT SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PBL DAN TPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Pengaruh Metode Time Token Arends 1998 Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X IIS SMA Negeri 1 Waru

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Wardhani et al., Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi...

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi di Kelas IV SDN 12 Biau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

PENGARUH TEKNIK BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT PADA SISWA KELAS X SMAN 6 MATARAM

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

Keywords: phenomenon-based learning model, conventional learning model, critical thinking skill, learning outcome.

PENGGUNAAN METODE SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERWAWANCARA DENGAN BERBAGAI KALANGAN PADA SISWA KELAS VIII SMP MUTIARA SINGARAJA

Rahman et al., Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Sugestif...

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG SISWA KELAS VII SMP 26 SAROLANGUN

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN METODE LATIHAN TERBIMBING DI KELAS V SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII MTsN SUBANG ANAK KABUPATEN TANAH DATAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

KONTRIBUSI METODE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER

PENGARUH PENERAPAN METODE OUTDOOR LEARNING BERBASIS KELOMPOK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS DI SDN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Journal of Mechanical Engineering Learning

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL TUTORIAL PAT UT-II DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI PROGRAM S1 PGSD UPBJJ-UT MAKASSAR Patmawati (patmawati@ut.ac.id) UPBJJ-UT Makassar ABSTRACT The research aimed to identify the effect of applying PAU-UT model on narrative writing skills tutorial session among students of S1 PGSD programme. Through experimental methods, this study involved two group of samples: Group 1 was treated using the PAT-UT 1 model, and Group was treated using PAT-UT model. Data were gathered through questionnaires and tests of narrative/text writing ability and then were analyzed using descriptive statistical tests and t-test. The results on text writing skills using PAT-UT model showed better results compared to PAT-UT 1 model. Result of t-test showed that groups treated with PAT-UT model provides higher learning outcomes than groups treated with PAT-UT 1 model (t.s.0.90 = 1,3). Concluded that the implementation of PAT-UT on narrative writing skills can improve learning activity and learning outcome of students of S-1 PGSD programme. Key words: narrative/text writing skills, PAT-UT, S1 PGSD Programme Universitas Terbuka (UT) sebagai perguruan tinggi yang menerapkan sistem belajar jarak jauh, mewajibkan mahasiswanya belajar secara mandiri, artinya, mahasiswa diharapkan mampu berprakarsa sendiri dalam mempelajari bahan belajar. Selain itu, mahasiswa juga diwajibkan mengikuti pembelajaran melalui tutorial dan mengerjakan tugas yang diwajibkan dalam kegiatan tutorial. (Tim Universitas Terbuka, 006:1) Tutorial merupakan salah satu bentuk layanan akademik untuk membantu mahasiswa dalam mengatasi masalah belajar. Berbagai program menyangkut penyelenggaraan tutorial, seperti tutorial tatap muka, tutorial elektronik, tutorial tertulis, dan program tutorial tatap muka rancangan khusus (TTMRK) merupakan upaya untuk membantu mahasiswa mencapai hasil belajar yang optimal. Menurut Tim Pengembang Program Akreditasi Tutor (PAT) UT (1996), tujuan tutorial adalah menyiapkan mahasiswa agar mampu belajar mandiri, meningkatkan daya pemahaman, memperluas visi, dan memupuk kemandirian dalam belajar (UT, 1996). Model Tutorial Program Akreditasi Tutor Universitas Terbuka II (PAT-UT II) ini menitikberatkan pada kemampuan individual dalam kelompok melalui langkah-langkah pelaksanaan yaitu: 1) mengulas materi tutorial, ) menyajikan garis besar materi tutorial berdasarkan modul, 3) menyajikan materi untuk bahan diskusi bagi tiap kelompok, 4) memfasilitasi jalannya diskusi, 5) merangkum hasil kegiatan selama tutorial, dan 6) memberi tugas atau latihan. Upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas tutorial perlu secara terus-menerus, mengingat tutorial memiliki kedudukan yang strategis sebagai salah satu bentuk bimbingan belajar bagi mahasiswa. Sampai saat ini tutorial diyakini sebagai salah satu layanan akademik yang cukup

Patmawati, Penerapan Model Tutorial PAT UT-II efektif dalam membantu mahasiswa belajar. Demikian pula, tutorial berdampak positif terhadap kemajuan prestasi mahasiswa (Kusmawan, 00). Dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas tutorial, penanganan tutorial tatap muka perlu mendapat prioritas utama, mengingat tutorial tatap muka merupakan program layanan belajar yang wajib diikuti oleh mahasiswa UT, khususnya bagi program S1 PGSD. Salah satu unsur penting adalah faktor partisipasi aktif mahasiswa, karena hanya akan berhasil apabila mahasiswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Tidak dapat dipungkiri bahwa keterlibatan aktif mahasiswa dalam proses pembelajaran di UT merupakan syarat mutlak untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Berdasarkan kenyataan tersebut maka diperlukan model tutorial yang dapat digunakan oleh para tutor untuk keperluan tutorial di Universitas Terbuka di antaranya (1) PAT-UT I, () PAT-UT II, dan (3) PAT-UT III. Model ini merupakan bentuk bimbingan atau arahan bagi para tutor dalam mengelola dan mengembangkan aktivitas tutorial di kelas agar dapat mencapai tujuan belajar mandiri secara efektif. Dalam penelitian ini, model tutorial yang akan dijadikan fokus penelitian adalah model tutorial PAT-UT II untuk matakuliah Keterampilan Menulis yang dilaksanakan bagi mahasiswa S1 PGSD. Model yang menekankan kemampuan individu dalam kelompok ini terdiri atas lima langkah yaitu pengkajian modul secara kelompok, diskusi kelompok ahli mahasiswa, diskusi kelompok heterogen/asal, tes/kuis, dan pemantapan. Model ini dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi aktif dan hasil belajar mahasiswa dalam tutorial. Pemilihan keterampilan menulis narasi sebagai focus penelitian dengan penerapan model tutorial PAT-UT II didasarkan pada pentingnya mahasiswa mempunyai keterampilan menulis, baik untuk pencapaian kompetensi juga untuk bekal mahasiswa dalam membuat laporan akhir program. Secara teori, menulis adalah mudah, tetapi untuk mempraktikkannya tidak cukup sekali dua kali. Frekuensi latihan menulis akan menjadikan seseorang terampil dalam bidang tulis-menulis. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Selain itu, kegiatan menulis, memerlukan keterampilan penulis dalam memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata. Karena itu, keterampilan menulis hanya dicapai melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur (Tarigan, 1985). Menurut Sokolik (dalam Nunan, 003), Menulis adalah kombinasi antara proses dan produk. Proses menulis adalah masa selama mengumpulkan ide-ide sehingga tercipta tulisan yang dapat dibaca oleh pembaca yang merupakan produk. Kemampuan menulis menuntut seorang penulis untuk mampu menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan. Kemampuan menulis mencakup berbagai kemampuan, seperti kemampuan memahami pesan-pesan yang akan dikomunikasikan, penggunaan unsur-unsur bahasa, kemampuan mengorganisasi teori dan konsep dalam bentuk karangan, dan juga pemilihan gaya bahasa yang tepat. Karena itu, karangan merupakan narasi yang menyajikan serangkaian peristiwa, menurut urutan kejadiannya (kronologis), dengan maksud memberi arti kepada sebuah atau serentetan kejadian, sehingga pembaca dapat dapat memetik hikmah dari cerita tersebut (Suparno et. al., 007) Selain itu, untuk menghasilkan tulisan narasi yang berkualitas, sangat perlu memperhatikan tempat dan waktu kejadian. Ada empat hal penting dalam penulisan narasi yang perlu dipahami seorang penulis narasi yaitu latar belakang, masalah, puncak masalah, dan penyelesaian. Oleh karena itu, dalam hal ini diperlukan pembimbingan dalam pembelajaran Keterampilan Menulis. 43

Jurnal Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 010, 4-49 Tutorial berfungsi sebagai pemacu sekaligus pemicu proses belajar mahasiswa sehingga mahasiswa memiliki kemauan dan kemampuan untuk mengamati, berpikir, bersikap, dan berbuat dalam menghadapi suatu konsep ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai hasil suatu proses belajar (Tim Universitas Terbuka, 1999). Tutor berperan antara lain untuk: (1) memberikan umpan balik kepada mahasiswa, () memberikan pengajaran, baik secara tatap muka maupun melalui alat komunikasi, dan (3) memberikan dukungan dan bimbingan, termasuk memotivasi dan membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan belajarnya (Race, 1990). Sehingga dalam merancang kegiatan tutorial harus disesuaikan dengan kebutuhan atau tugas sebagai guru SD, tujuan/materi/fasilitas dan waktu yang tersedia, dan melibatkan mahasiswa secara aktif, baik secara individual maupun kelompok. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah tentang dampak penerapan model PAT-UT II dalam kegiatan tutorial tutorial tatap muka keterampilam menulis narasi?. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi pengaruh penerapan model tutorial PAT-UT II dalam pembelajaran keterampilan menulis narasi, () menjelaskan hasil pelaksanaan penerapan model tutorial PAT-UT II dalam pembelajaran keterampilan menulis narasi. METODOLOGI Untuk mengetahui pengaruh penerapan model tutorial PAU-UT II dalam pembelajaran menulis narasi dan mengetahui hasil penerapan model tutorial PAUT-UT II, digunakan pendekatan eksperimen dengan desain pre test post test control group. Subyek penelitian adalah mahasiswa masa registerasi pertama 008.1 berjumlah 15 mahasiswa yang tersebar di 5 pokjar di Kabupaten Enrekang. Penarikan sampel dilakukan secara purposif (purposive sampling), yaitu mahasiswa yang berasal dari kelompok masa registrasi pertama 008.1 dari Pokjar Enrekang 1 dan Pokjar Enrekang. Sampel dalam penelitian ini dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu mahasiswa pokjar Enrekang 1 sebanyak 5 orang sebagai kelompok/kelas eksperimen dan mahasiswa pokjar Enrekang sebanyak 5 orang sebagai kelompok/kelas kontrol. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. Data dianalisis melalui analisis statistik deskriptif dan uji t. Analisis statistik deskriptif untuk mengetahui pengaruh penerapan model tutorial PAT-UT II dalam menulis narasi, yaitu keaktifan mahasiswa. Analisis uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil pembelajaran menulis narasi antara mahasiswa yang diajar dengan model tutorial PAT-UT II dengan mahasiswa yang diajar melalui model pembelajaran PAT-UT I. Data diperoleh melalui tes tertulis, dikumpulkan serta dianalisis untuk mengetahui efektivitas model tutorial PAT-UT II dan model tutorial PAT-UT I dalam pembelajaran menulis narasi. Untuk menganalisis data tentang keaktifan mahasiswa digunakan persentase. Keaktifan mahasiswa dianggap positif jika persentase yang diperoleh lebih dari 85 prosen. Efektivitas respons mahasiswa dicapai jika rata-rata setiap komponen mahasiswa memberikan respons positif. Sedangkan besarnya pengaruh penerapan model tutorial PAT-UT II dalam menulis narasi didasarkan pada hasil keterampilan menulis narasi sesuai pembobotan masing-masing unsur dalam suatu karangan seperti isi gagasan yang dikemukakan, organisasi isi, tata bahasa, gaya: struktur dan kosa kata, dan ejaan). Skor yang dicapai kemudian diolah melalui uji t. 44

Patmawati, Penerapan Model Tutorial PAT UT-II HASIL DAN PEMBAHASAN Temuan-temuan yang signifikan dari hasil penerapan model PAT UT II dalam pembelajaran Keterampilan Menulis terhadap kelompok mahasiswa S1 PGSD UPBJJ-UT Makassar meliputi 3 aspek, yaitu (i) deskripsi hasil pemahaman materi menulis narasi, (ii) deskripsi hasil keterampilan menulis narasi, dan (iii) hasil aktivitas mahasiswa dalam penerapan model PAT UT II. Hasil pre tes mahasiswa Kelas Eksperimen dan kelas kontrol mengenai pemahaman materi menulis narasi dapat dilihat pada tabel berikut ini. (i) Deskripsi hasil pemahaman materi keterampilan menulis Tabel 1. Hasil nilai pemahaman materi menulis narasi mahasiswa Kelas Eksperimen ( x ) dan kelas kontrol Eksprimen Kontrol Eksprimen Kontrol Eksprimen Kontrol Nilai (X) Frekuensi Jumlah Nilai x 7 6 8 14 48 6 5 5 1 30 60 5 4 11 5 55 0 4 7 8 Jumlah 5 5 17 18 Nilai rata-rata mahasiswa kelas eksperimen (penggunaan model tutorial PAT-UT II) (X) adalah 5,08 sedangkan nilai rata-rata mahasiswa kelas kontrol pada pre tes (tanpa penggunaan model tutorial PAT-UT II) (X1) adalah 5,1. Sedangkan untuk mengetahui hasil keterampilan menulis narasi pada kelas eksperimen ( x ) dan kelas control dapat dilihat pada Tabel berikut ini. Tabel. Hasil tes keterampilan menulis narasi kelas eksperimen ( x ) dan kelas control Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Nilai (X) Frekuensi Jumlah Nilai x 6 6 4 4 4 4 5 5 13 13 65 65 4 4 6 5 4 0 3 3 3 6 9 Jumlah 5 5 119 118 Data Tabel menunjukkan bahwa nilai rata-rata mahasiswa kelas eksperimen (penerapan model tutorial PAT-UT II) (X) adalah 4,76, sedangkan nilai rata-rata mahasiswa kelas kontrol pada pre tes (tanpa penerapan model tutorial PAT-UT II) (X1) adalah 4,7. Hasil penelitian penerapan model tutorial program akreditasi tutor universitas terbuka II (PAT-UT II) dalam pembelajaran menulis narasi mahasiswa program S-1 PGSD UPBJJ-UT Makassar diperoleh dari hasil pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen. Selanjutnya, hasil penelitian ini menggambarkan aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran menulis narasi. 45

Jurnal Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 010, 4-49 Tabel 3. Rekapitulasi hasil aktivitas mahasiswa terhadap pelaksanaan tutorial pertemuan I, II, dan III Aspek aktivitas mahasiswa yang diamati Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Jumlah mahasiswa % Jumlah mahasiswa % Jumlah mahasiswa % Antusias dalam mengikuti kegiatan apersepsi 13 5 88 4 96 Mengapresiasi motivasi yang diberikan 0 80 3 9 5 100 Menyimak penjelasan tutor tentang tugas yang akan 19 76 3 9 5 100 dilakukan. Aktif dalam mengatur setting kelas dan bergabung dengan 17 68 3 9 4 96 teman kelompoknya. Aktif bertukar pendapat dalam kelompok ahli berdasarkan 15 60 1 84 4 96 kajian modul Aktif bertukar pendapat dalam kelompok asal 16 64 88 4 96 Aktif mengerjakan tes formatif 11 44 16 64 1 84 Aktif menulis narasi 14 56 18 7 0 80 Persentase rata-rata keaktifan mahasiswa 15,6 6,5 1,00 84 3,37 93,5 Hasil yang didapatkan mahasiswa pada pertemuan I dari kedelapan deskriptor yang ditentukan pada kualifikasi sangat kurang dicapai 5 orang, kurang orang, cukup 18 orang, tidak ada yang mencapai kualifikasi baik, dan kualifikasi sangat baik 1 orang. Jadi dapat disimpulkan aktivitas mahasiswa berada pada kualifikasi rata-rata cukup. Pada pertemuan II hasil yang didapatkan mahasiswa dari kedelapan deskriptor yang ditentukan pada kualifikasi sangat kurang dicapai 4 orang, kurang dan cukup tidak ada, baik 8 orang, dan kualifikasi sangat baik berhasil dicapai 13 orang. Jadi, dapat disimpulkan aktivitas mahasiswa berada pada kualifikasi rata-rata baik, dan pada pertemuan III hasil yang didapatkan mahasiswa dari kedelapan deskriptor yang ditentukan pada kualifikasi sangat kurang dan kualifikasi kurang sudah tidak ada, cukup 4 orang, baik 1 orang, dan sangat baik 0 orang. Jadi aktivitas mahasiswa berada pada kualifikasi rata-rata sangat baik. Hasil menggambarkan bahwa dalam setiap pertemuan penggunaan model tutorial PAT-UT II matakuliah keterampilan menulis narasi menunjukkan adanya perubahan yaitu meningkatnya aktifitas mahasiswa dalam kegiatan tutorial. Dalam pelaksanaan pos tes pada kelas eksperimen menunjukkan nilai rata-rata yang diperoleh mahasiswa pada aspek pemahaman materi menulis narasi adalah 9,84 dan pada aspek keterampilan menulis narasi yang dilakukan setelah pemberian pemahaman materi dan berdasarkan kriteria menulis karangan (isi gagasan yang dikemukakan, organisasi isi, tata bahasa, gaya, dan ejaan) adalah 9,1. Sedangkan hasil pos tes pada kelas kontrol menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh mahasiswa pada aspek pemahaman terhadap materi adalah 6,44 dan pada aspek keterampilan menulis narasi adalah 6,04. Hal ini berarti bahwa keterampilan dan pemahaman materi 46

Patmawati, Penerapan Model Tutorial PAT UT-II menulis narasi dengan model tutorial PAT-UT II lebih meningkat dibandingkan dengan pelaksanaan pembelajaran dengan model tutorial PAT-UT I. Berdasarkan hasil analisis data perbandingan skor rata-rata hasil tes mahasiswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan rumus uji t, menunjukkan t hitung pada aspek pemahaman mahasiswa terhadap materi menulis narasi adalah sebesar 1,41 dan pada aspek keterampilan menulis narasi adalah sebesar 1,36. Hal ini mengungkap bahwa penggunaan model tutorial PAT-UT II dalam pembelajaran menulis narasi mencapai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan aplikasi model tutorial PAT-UT I dalam pembelajaran menulis narasi. Hasil uji dengan frekuensi 4, pada taraf signifikan 90% diperoleh t.s.0.90 = 1,3. Hal ini berarti bahwa penerapan model tutorial PAT-UT II berpengaruh dalam meningkatkan keterampilan menulis narasi mahasiswa program S-1 PGSD UPBJJ-UT Makassar. Hasil penelitian pre tes dan post tes, dan aktivitas mahasiswa menggambarkan bahwa pada dasarnya semua aspek aktivitas tutorial mempunyai keterkaitan yang erat. Tutor yang berperan sebagai pembimbing dalam diskusi, motivator, dan sebagai teman belajar sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Bruce (197) yang menyatakan bahwa tutor berperan sebagai fasilitator yang memberikan bimbingan dan panduan agar mahasiswa lebih mampu belajar sendiri serta dapat memahami pembelajaran. Tim Universitas Terbuka (1999) juga menjelaskan bahwa tutor berperan dalam membantu mahasiswa memecahkan masalah belajar sehingga tutor berperan sebagai pembimbing proses belajar, nara sumber, fasilitator, dan pengelola kegiatan belajar. Dilihat dari aspek pola interaksi dalam tutorial, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola interaksi antara tutor dan mahasiswa dapat mempengaruhi hasil belajar mahasiswa. Apabila mahasiswa lebih aktif daripada tutor dalam kegiatan tutorial, maka hal ini akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar mahasiswa. Dalam hal ini tutor hanya berperan sebagai motivator, fasilitator, dan pembimbing mahasiswa. Sedangkan mahasiswa aktif dalam bertanya tentang masalah belajar, mengemukakan pendapat, dan berdiskusi. Hal ini menunjukkan bahwa pola interaksi dapat merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Untuk itu, dalam kegiatan tutorial sebaiknya digunakan pola interaksi yang tepat dan sesuai, yaitu yang mengacu pada pola interaksi dimana mahasiswa dapat aktif berpartisipasi di kelas. Untuk itu, mahasiswa harus sudah membaca modul dan menyiapkan pertanyaan-pertanyaan tentang materi modul yang sulit sebagai bahan diskusi di kelas. Dengan demikian tutor dapat membantu mahasiswa belajar secara maksimal, dan tutorial terfokus pada pembahasan materi yang tidak dapat dipelajari sendiri. Dari aspek pola interaksi dalam tutorial, hasil kajian menunjukkan bahwa pola interaksi antara tutor dan mahasiswa dapat mempengaruhi hasil belajar mahasiswa. Bila mahasiswa lebih aktif daripada tutor dalam kegiatan tutorial, maka hal ini akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar mahasiswa. Mahasiswa membaca modul sebelum tutorial diharapkan dapat terbantu dalam memahami materi belajar yang akan ditutorialkan. Tanpa mempelajari modul, mustahil mahasiswa dapat memahami materi mata kuliah, yang tercermin dari hasil ujian yang kurang memadai. Dalam hal ini, UT juga perlu mempercepat proses pengiriman modul sehingga mahasiswa mempunyai cukup waktu untuk belajar sebelum mengikuti tutorial dan mengikuti ujian. Demikian juga, modul harus mencukupi seluruh kebutuhan mahasiswa. Dari aspek model pembelajaran, hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penggunaan model tutorial PAT-UT II pada kegiatan persiapan tutor dan kegiatan tutor di kelas sudah sesuai dengan panduan yang tertuang dalam buku Matriks Prosedur Aktivitas Pelaksanaan Tutorial. Namun, 47

Jurnal Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 010, 4-49 tutor masih perlu meningkatkan kegiatan lain, seperti melakukan simulasi, mengembangkan strategi tutorial berdasarkan CBSA, strategi atau moel lain dalam pembelajaran. Demikian halnya, hasil penelitian mengenai pengelolaan tutorial menunjukkan bahwa dalam penerapan model tutorial PAT-UT II sudah baik. Hal ini tergambar pada aktivitas mahasiswa yang meningkat. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1) Hasil analisis tentang aktivitas mahasiswa menunjukkan adanya peningkatan keaktifan dalam pembelajaran selama tiga kali pertemuan. Hal ini tergambar pada aktivitas mahasiswa pada penerapan model PAT-UT II mengalami peningkatan persentase rata-rata dari pertemuan pertama 6,5%, pertemuan kedua 84%, dan pertemuan ketiga 93,5%. Jadi penerapan model tutorial PAT-UT II dalam pembelajaran menulis menunjukkan adanya peningkatan. Demikian halnya motivasi belajar mahasiswa sangat baik. ) Hasil pencapaian nilai yang diperoleh mahasiswa pada kelas eksperimen pada aspek pemahaman materi menulis narasi adalah 9,84 dibandingkan pada kelas control yang hanya memperoleh nilai rata-rata 6,44. Sedangkan aspek kerampilan menulis narasi pada kelas ekperimen hasil yang diperoleh adalah 9,1 dan kelas kontrol rata-rata yang diperoleh adalah 6,04. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar yang dicapai dengan menerapkan model tutorial PAT-UT II dalam pembelajaran keterampilan menulis narasi pada program S1 PGSD sangat baik. 3) Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan uji t diperoleh bahwa hasil pembelajaran mahasiswa dengan menerapkan model tutorial PAT-UT II pada aspek pemahaman dan keterampilan menulis narasi lebih baik daripada hasil belajar mahasiswa yang diajar dengan model tutorial PAT-UT I pada taraf signifikan 90%. Adapun saran dalam penelitian ini adalah (1) tutor hendaknya memilih model tutorial PAT-UT II dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis narasi mahasiswa program S-1 PGSD UPBJJ- UT Makassar. Karena melalui model ini, tutor dapat menciptakan pengetahuan baru melalui interaksi bersama temannya. () Model tutorial PAT-UT II dapat dikembangkan pada pokok bahasan yang lain yang sesuai dengan karakteristik model ini. Selain itu, model pembelajaran ini dapat memudahkan mahasiswa dalam menemukan konsep-konsep yang akan dikembangkan REFERENSI Bruce, L.A. (197). A study of the relationship between the SCIS teachers attitude toward the Teacher Student Relationship and Question Types. Journal of Research in Science Teaching, 8(). Kusmawan, U. (00). Layanan akademik mahasiswa dalam pendidikan jarak jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, 3(), 31 33. Nunan, D. (003). Practical english language teaching. Singapore: Mc Graw Hill. Suparno, P. (1997). Filsafat konstruktivisme dalam pendidikan. Yogyakarta: Kanisius Tarigan, Djago. dkk. (1997). Pengembangan keterampilan berbahasa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D III. Tim Universitas Terbuka. (1999). Model-model tutorial. Dalam PAU-PPAI UT. Bahan ajar program akreditasi tutor Universitas Terbuika (PAT-UT). Jakarta: PAU-PPAI UT. 48

Patmawati, Penerapan Model Tutorial PAT UT-II Tim Universitas Terbuka. (006). Pedoman Penyelenggaraan Program S1 PGSD. Jakarta: Universitas Terbuka Universitas Terbuka. (1996). Universitas Terbuka: Sebuah inovasi dalam pendidikan tinggi. Jakarta: Universitas terbuka. 49