Proposal. PT. Lexion Indonesia. Aplikasi GIS Database Saluran Air Hal. 0

dokumen-dokumen yang mirip
Proposal. PT. Lexion Indonesia. Sistem Informasi Manajemen Tata Ruang Hal. 0

Aplikasi GIS PDP3D G.I.S P.D.P.3.D PT. Lexion Indonesia

PROPOSAL. Aplikasi Pusat Data dan Informasi Pembangunan

Innovation of Technology and Information. Pusat Data Perencanaan & Pengendalaian Pembangunan Daerah

PROPOSAL. Sistem Informasi Manajemen Tata Ruang

SIPPD. Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah

PROPOSAL. Sistem Informasi Perencanaan Pembangunnan Daerah

PROPOSAL. Sistem Monitoring & Evaluasi Pelaporan

PROPOSAL. Sistem Informasi Monitoring & Evaluasi Pembangunnan

Proposal. PT. Lexion Indonesia. Sistem Monitoring dan Evaluasi Satuan Kerja - SMESta Hal. 0

-Procurement PT. Lexion Indonesia

Sistem Informasi Monitoring & Evaluasi Pembangunan

Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari 3,4 juta penduduk dengan jumlah penduduk miskin sekitar 532 ribu pada

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA

DAFTAR ISI. WebSIGIT - Web Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Terpadu

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun TV dan Radio di Kota Medan. Diharapkan dengan dibuatnya tugas akhir

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi informasi seperti layanan informasi website sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. dengan lokasi yang diinginkan atau sebaliknya dengan memilih informasi yang

Jurnal Komputer Terapan Vol. 3, No. 1, Mei 2017, Jurnal Politeknik Caltex Riau

MONITORING KONDISI JALAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MEMBANTU PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN JALAN KOTA DEPOK

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENGELOLAAN REKLAME DI SURABAYA BERBASIS WEB. Nurul Hilmy Rahmawati NRP:

PEMANFAATAN GOOGLEMAPS UNTUK PEMETAAN DAN PENCARIAN DATA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN WEBGIS DALAM PEMETAAN SEKOLAH (SCHOOL MAPPING) UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI KABUPATEN SUKOHARJO MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jalan adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun

(Sistem Informasi data spasial Jaringan jalan)

WebGIS-PT Website Geographic Information System - Pariwisata Terpadu 1

KERANGKA ACUAN KERJA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI JARINGAN JALAN PROVINSI SUMATERA BARAT

1.2 TUJUAN PENELITIAN

Innovation of Technology and Information. Leading in Innovation PT. LEXION INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bidang penjualan obat terbesar di Indonesia khususnya di kota-kota besar di

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun tampilan hasil dari sistem informasi geografis lokasi gedung

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci : Google Map, Android, Kuliner.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS POTENSI SUMBER DAYA ALAM KELISTRIKAN DI SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. satu caranya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti layanan

PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN PENANGGULANGAN BENCANA ALAM GARUT BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS NODE

BAB I PENDAHULUAN I-1

Proposal Penawaran. ( Siap BOS ) Sistem Informasi Pelaporan Bantuan Operasional Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang berkembang saat ini, pengelolaan informasi dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan daerah tujuan wisatawan domestik dan internasional yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang akurat dan diperbaharui (update) yang dikenal dengan istilah Sistem

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi yang ada. Semakin banyak fitur yang dibenamkan ke

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk hard copy maupun bertanya kepada beberapa orang sekitar. Dimana ini

BAB I PENDAHULUAN. dapat kita lihat betapa kompleksnya persoalan persoalan dalam kehidupan

TELEMATIKA, Vol. 06, No. 02, JANUARI, 2010, Pp ISSN X SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB LOKASI BAHAN GALIAN KABUPATEN PONOROGO

Oleh : Dosen Pembimbing : Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc Hadziq Fabroyir, S.Kom

PENERAPAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE PADA PETA INTERAKTIF KOTA BANDUNG UNTUK HANDPHONE CLDC/1.1 dan MIDP/2.0

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan proses perencanaan wilayah dan kota adalah Geographic

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS) capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi,

BAB I PENDAHULUAN. Android merupakan sebuah sistem operasi yang sedang. populer, pada tanggal 3 September 2013 telah mencapai 1 miliar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat. Teknologi komputasi yang berkembang pesat sangat

PERANCANGAN APLIKASI MOBILE PENCARIAN APOTEK 24 JAM TERDEKAT DI WILAYAH SLEMAN DAN KOTA YOGYAKARTA BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI

Kata Kunci :Sistem Informasi Akademik, SMA, Waterfall, PHP, MySql

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, kondisi bumi. Teknologi Geographic Information Sistem mengintegrasikan

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah istimewa. se-tingkat provinsi di Indonesia yang merpakan peleburan dari

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) FASILITAS UMUM KOTA MOJOKERTO BERBASIS WEB

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENANGANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN.

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN POTENSI SMA/SMK BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kabupaten Kebumen)

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi itu diolah oleh komputer, dan hasilnya berupa peta digital.

Sistem Informasi Geografis untuk Perguruan Tinggi Negeri Di Indonesia

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PENDAHULUAN Pada tahun 2010 sampai dengan Maret 2011 di Indonesia terdapat penderita Tuberkulosis, diantaranya meninggal. Pada survei D

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG DINAS TATA KOTA PANGKALPINANG

MANUAL BOOK OF GEORIMA (Geological Resources of Indonesia Mobile Application)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK KAWASAN RAWAN BENCANA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PEMETAAN AREA PERSAWAHAN DESA GANTUNG KABUAT EN BELITUNG TIMUR BERBASIS GEORAPHICAL INFORMATION SYSTEM

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai pusat

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BENCANA ALAM BANJIR JAKARTA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu menginginkan kemudahan, kecepatan dan sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem Informasi Geografis Pemetaan Site Telkomsel Pada Pt Telkominfra Regional Jawa Barat

COMPANY PROFILE DAFTAR ISI. PT AVATAR NUSANTARA TECHNOLOGIES IT Graphic Design & Multimedia Solution

Transkripsi:

Proposal GIS SALURAN AIR Aplikasi Data Base Saluran Air PT. Lexion Indonesia Jl. Bendul Merisi Selatan IV No 72 Surabaya Phone. 031-8431081. Mobile. 0811 340 7175 www.lexion.co.id - Email: alimin@lexion.co.id Aplikasi GIS Database Saluran Air Hal. 0

PROPOSAL APLIKASI GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM DATA BASE SALURAN AIR PEMERINTAH DAERAH 1. LATAR BELAKANG Penanganan, pengelolaan dan pengembangan jaringan pengairan bertujuan mewujudkan kemanfaatan air dalam bidang pertanian, irigasi, lingkungan dll yang diselenggarakan secara terpadu, berwawasan lingkungan dan handal. Pelaksanaan pengembangan system irigasi dilakukan dalam keseluruhan proses penyelenggaraan sistem irigasi suatu wilayah. Dengan dibangunnya berbagai macam prasarana dan sarana teknis pengairan pada Dinas Pekerjaan Umum, berupa pembangunan baru, rehabilitasi bendung dan jaringan irigasi terdiri dari saluran primer, sekunder, tersier, drainase/afvoer, bangunan sadap, pelengkap dan instrumen hidrolis lainnya, tentunya harus diperhatikan pula mekanisme perawatan infrastruktur sistem irigasi tersebut. Hal tersebut dapat terpenuhi, jika didukung sistem informasi yang benar dan terkini, maka untuk itu diperlukan adanya penyusunan data base menjadi informasi dengan menginventarisasi semua aspek pendukung yang dapat menunjang pembangunan, pengembangan dan pelayanan irigasi dalam bentuk suatu Penyusunan Data Base Saluran. Kualitas suatu perencanaan yang baik sangat membutuhkan ketersediaan dan aksessibilitas informasi yang cepat dan akurat mengenai data historis saluran beserta kondisi terkini saluran yang ada pada ruas tersebut yang sesuai dengan keadaan sebenarnya di lapangan. Selain itu, posisi geografis saluran juga merupakan suatu hal yang vital untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam proses perencanaan tersebut. Salah satu cara untuk menjawab kebutuhan di atas adalah dengan menyajikan segala informasi mengenai saluran melalui suatu peta jaringan saluran. Peta Aplikasi GIS Database Saluran Air Hal. 1

yang telah terisi berbagai informasi melalui suatu sistem komputer tersebut sering disebut dengan Sistem Informasi Geografis / Geographic Information System (GIS). Khusus mengenai sistem informasi geografis jaringan saluran, data yang sangat dibutuhkan untuk ditampilkan diantaranya adalah informasi mengenai data historis saluran beserta kondisinya. Dengan tersedianya data tersebut proses pengambilan keputusan seperti pembangunan saluran baru, peningkatan saluran, pembangunan saluran, pemeliharaan maupun perbaikannya dapat dilakukan secara cepat, tepat dan akurat tanpa harus melibatkan banyak orang. 2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari kegiatan ini adalah untuk memberikan data, informasi dan gambaran yang jelas dan akurat tentang kondisi saluran, mengenai hirarki saluran, geometri saluran, bangunan pelengkap dan lainnya yang dapat digunakan oleh semua pihak yang berkepentingan dengan program penanganan saluran. Pemetaan sistem drainase dan saluran irigasi ini dilakukan berdasarkan data hasil inventarisasi aset pengairan primer dan sekunder (drainase dan irigasi) secara manual yang sudah ada kedalam sistem database yang terstruktur. Tujuan dari kegiatan ini adalah menampilkan secara visualisasi saluran drainase dan irigasi dalam bentuk GIS (Sistem Informasi Geografis), sehingga akan didapatkan data teknis yang akurat dalam rangka penanganan dan pengelolahan aset pengairan yang lebih efektif, yaitu dengan: 1. Menyusun data aset-aset jaringan irigasi Primer/sekunder dan saluran drainase/afvoer sehingga akan di dapatkan data yang akurat; 2. Menyusun data dan informasi sarana dan prasarana jaringan irigasi sekunder dan saluran drainase/afvoer yang ada; 3. Menyusun data dan informasi yang akurat dalam pengelolaan dan pengembangan aset-aset pengairan. Aplikasi GIS Database Saluran Air Hal. 2

4. Membangun peta dasar pengairan berbasis GIS yang menampilkan jaringan irigasi primer maupun sekunder yang ada di seluruh wilayah. 6. Menyediakan sistem informasi database saluran yang dapat menjadi acuan dan dasar penetapan penanganan saluran secara cepat dan tepat, sehingga dapat mendukung peningkatan keamanan sistem jaringan saluran yang ada. 3. SASARAN Sasaran Pembangunan Aplikasi Database Saluran Air Pemerintah Daerah adalah: 1. Tersedianya peta jaringan saluran irigasi kabupaten yang akurat dalam format digital dan dalam bentuk hard copy. 2. Tersedianyapola penanganan skala prioritas program pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan/rehabilitasi berdasarkan kebutuhan daerah. 3. Tersusunnya Database Saluran Primer dan Saluran Drainase/Afvoer yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan pengelolaan jaringan irigasi sekunder dan saluran drainase/afvoer 4. STANDAR TEKNIS Standar teknis platform yang menjadi acuan, Pembangunan Aplikasi GIS Database Saluran antara lain: Open Source Platform Open Source Platform adalah platform yang dikembangkan oleh komunitas dimana license menjadi public licence. Open Source Platform biasa tergabung dalam GPL (General Public License). Keuntungan dari platform ini karena open source, maka platform ini dikembangkan oleh banyak orang sehingga upgrading terjadi dalam jangka waktu yang sangat singkat serta kestabilan platform ini dapat terus di update. Jaminan pada open source disediakan oleh penyedia layanan open source. Selain itu Aplikasi GIS Database Saluran Air Hal. 3

hardware yang dibutuhkan requirement untuk menjalankan platform open source tidak terlalu besar. Spesifikasi Teknis komponen software yang dibutuhkan untuk pengembangan aplikasi adalah: o Framework Web Server berbasis Java yang memiliki komponen geospatial dan javascript yang mampu melakukan mapping configuration and administration consoles termasuk import/publish workflows, importing data online dan embeddable mapping widgets. o Menggunakan bahasa pemrograman yang dikemas dalam sebuah framework yang stabil untuk pengembangan menu dan fitur umum dari aplikasi. o Menggunakan opensource database yang dapat menyimpan dan melakukan query data terhadap data spasial (points, lines dan polygons), SFSQL Compliance, ACID Compliance, support pembuatan komponen geometry beserta conversion nya serta geodetic support untuk proses pengukuran lintas koordinat. o Menggunakan komponen animasi dalam fitur-fitur yang menggambarkan kondisi eksisting Rencana Tata Ruang dan Wilayah Pemerintah Daerah. 5. LINGKUP KEGIATAN Secara umum kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam pelaksanaan kegiatan Pembangunan Aplikasi Database Saluran adalah sebagai berikut : Tahap 1. Tahap 2. Tahap 3. Melakukan persiapan pelaksanaan pekerjaan dengan melakukan identifikasi terhadap model fitur dan data yang diperlukan pada Aplikasi. Melakukan analisis terhadap permasalahan yang ada beserta data peta spasial saluran air yang ada dan mencari solusi yang terbaik. Merancang design pembangunan fitur data peta spasial serta menghasilkan produk Aplikasi Database Saluran yang telah terupdate fitur/menu/data spasialnya. Aplikasi GIS Database Saluran Air Hal. 4

Tahap 4. Tahap 5. Pada tahap akhir pekerjaan ini, konsultan juga harus menghasilkan suatu pedoman/manual yang dapat digunakan untuk pengelolaan database saluran yang ada pada Aplikasi GIS Database Saluran yang telah dibangun. Konsultan harus melakukan pelatihan/bimbingan teknis dengan pengguna jasa terkait penggunaan/pengoperasionalan Aplikasi GIS Database Saluran Air. 6. KELUARAN Keluaran dari pekerjaan ini adalah a. Aplikasi Database Saluran Air berbasis Geographic Information Sistem GIS Database Saluran AIr. b. Buku panduan pengoperasian Aplikasi GIS Database Saluran AIr. 7. WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN Jangka waktu penyelesaian kegiatan ini selambat-lambatnya adalah selama 3 (tiga) bulan. 8. PENGALAMAN MEMBANGUAN APLIKASI GIS DATABASE SALURAN AIR Beberapa pengalaman kami dalam membangun Aplikasi GIS Database Saluran AIr, salah satunya adalah Kabupaten Sidoarjo. 1. Home (halaman depan) Merupakan halaman utama ketika pertama kali user masuk {login} kedalam aplikasi, terdapat beberapa informasi yang dapat diakses seperti Data Saluran, Data Bangunan, Peta dan Report. Aplikasi GIS Database Saluran Air Hal. 5

2. Data Saluran Menampilkan detail informasi saluran primer, skunder hingga sampai STA nya. Aplikasi GIS Database Saluran Air Hal. 6

3. Data Bangunan Menu ini menampilkan data Aset Yang ada di Saluran Air, antara lain Bangunan DAM. 4. PETA Menu PETA Menampilkan data Jaringan Saluran Air, Bangunan, dll dalam bentuk GIS. Aplikasi GIS Database Saluran Air Hal. 7

9. PENUTUP Demikianlah Proposal Aplikasi GIS Database Saluran Air, semoga berguna dan sesuai harapan Pemerintah Daerah. PT. LEXION Indonesia Direktur, M. Alimin, ST, MBA Aplikasi GIS Database Saluran Air Hal. 8