Perihal: Pengembangan Sistem Data Base dan Informasi MFP3 Referensi:

dokumen-dokumen yang mirip
Perihal: Media Placement Agency Referensi:

Perihal: Request for Quotation (RFQ) Nomor 002 Penilaian Sertifikasi SVLK pada kelompok pengrajin kayu. Multi-Stakeholder Forestry Programme (MFP3)


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan MARI DUKUNG! I M P L E M E N T A S I P E N U H. oleh Agus Justianto

Terima kasih atas minat Anda dalam kegiatan MFP3. Hormat kami, Smita Notosusanto Direktur Program

Bagian A Deskripsi Program dan Tujuan Hibah 4 Bagian B Petunjuk Proposal Hibah 5 a.penyelesaian dan penyerahan proposal hibah 5

Tanggal Diterbitkan: 26 Juni 2015 Tanggal Penutupan: 31 Juli 2015

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN Nomor 78/M-DAG/PER/10/2014 TENTANG KETENTUAN IMPOR PRODUK KEHUTANAN

Perihal: Request for Applications (RFA) Nomor 002 Fasilitasi Pengembangan KPH (Output 3.1) Multi-Stakeholder Forestry Programme (MFP3)

Mekanisme: Hibah Tanggal Diterbitkan: 25 September 2014 Tanggal Penutupan: 17 Oktober 2014 Waktu Penutupan: WIB

BAB 1 PENDAHULUAN. dan telah mencapai 2 juta ha per tahun pada tahun 1996 (FWI & GWF,

Mekanisme: Hibah Tanggal Diterbitkan: 14 Juli 2015 Tanggal Penutupan: 31 Juli 2015 Waktu Penutupan: WIB

Butir Penting Penyempurnaan Peraturan Standar dan Pedoman Pelaksanaan SVLK

Mekanisme : Hibah Tanggal Diterbitkan : 15 Januari 2015 Tanggal Penutupan : 30 Januari 2015 Waktu Penutupan : WIB

Terima kasih atas minat Anda dalam kegiatan MFP3. Hormat kami, Smita Notosusanto Direktur Program

Mekanisme: Hibah Tanggal Diterbitkan: 27 Januari 2015 Tanggal Penutupan: 27 Pebruari 2015 Waktu Penutupan: WIB

KERANGKA PROGRAM. Lokasi : Kab. Kuningan, Kab. Indramayu, Kab. Ciamis. Periode Waktu :

BAB I PENDAHULUAN. Buku laporan State of the World's Forests yang diterbitkan oleh Food and

Sosialisasi Permenhut No. 43/2014 dan Perdirjen 5/2014 Multi-Stakeholder Forestry Programme (MFP3)

Perihal: Request for Applications (RFA) Nomor 007 Peningkatan Kapasitas Para Pelaku dalam Implementasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.83/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2016 TENTANG PERHUTANAN SOSIAL

Perihal: Request for Applications

PRESS RELEASE Standar Pengelolaan Hutan Lestari IFCC (Indonesian Forestry Certification Cooperation) Mendapat Endorsement dari PEFC

Mengekspor di Tengah Perubahan Lansekap Hukum

Legalitas Pengeksporan Hasil-Hasil Hutan ke Negara-Negara Uni Eropa, Australia dan Amerika Serikat. Kota, Negara Tanggal, 2013

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN

Indonesia dan Belanda Perkuat Kerja Sama di Bidang Perdagangan dan Pembangunan Infrastruktur Rabu, 23 November 2016

Pidato kebijakan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhyono Bogor, 13 Juni 2012

peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya disekitar hutan dan juga penciptaan model pelestarian hutan yang efektif.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Rencana Strategis Pemantauan Independen Kehutanan di Indonesia

SOSIALISASI PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 97/M-DAG/PER/10/2015 TENTANG KETENTUAN IMPOR PRODUK KEHUTANAN

PERSIAPAN DUKUNGAN BAHAN BAKU INDUSTRI BERBASIS KEHUTANAN. Oleh : Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Kementerian Kehutanan

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 7/Menhut-II/2011 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN

Catatan Pengarahan FLEGT

BAB IV. LANDASAN SPESIFIK SRAP REDD+ PROVINSI PAPUA

KONSULTANSI SISTEM VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

2 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik I

Pemeriksaan uji tuntas Penggunaan Kerangka Kerja Legalitas Kayu (bagi importir)

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF

SISTEM VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan Departemen Kehutanan

2 Mengingat : kembali penilaian kinerja pengelolaan hutan produksi lestari dan verifikasi legalitas kayu pada pemegang izin atau pada hutan hak; c. ba

Gerakan Nasional Penyelamatan Sumberdaya Alam Indonesia Sektor Kehutanan dan Perkebunan

Kota, Negara Tanggal, 2013

MAKSUD DAN TUJUAN. Melakukan dialog mengenai kebijakan perubahan iklim secara internasional, khususnya terkait REDD+

Pemerintah Republik Indonesia (Indonesia) dan Pemerintah Kerajaan Norwegia (Norwegia), (yang selanjutnya disebut sebagai "Para Peserta")

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.44/Menhut-II/2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN UNIT PERCONTOHAN PENYULUHAN KEHUTANAN

KONSULTANSI SISTEM VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.39/Menhut-II/2013 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SETEMPAT MELALUI KEMITRAAN KEHUTANAN

FCPF CARBON FUND DAN STATUS NEGOSIASI TERKINI

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.39/Menhut-II/2013 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SETEMPAT MELALUI KEMITRAAN KEHUTANAN

Lembar Data Proyek. Pembiayaan. Tanggal Pembuatan PDS. PDS Diperbarui 2 Apr 14. Nama Proyek

PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

Panggilan untuk Usulan Badan Pelaksana Nasional Mekanisme Hibah Khusus untuk Masyarakat Adat dan Masyarakat Lokal Indonesia November 2014

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

PENGEMBANGAN INDUSTRI KEHUTANAN BERBASIS HUTAN TANAMAN penyempurnaan P.14/2011,P.50/2010, P.38 ttg SVLK) dan update peta P3HP.

Tentang Hutan Kemasyarakatan. MEMUTUSKAN PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN BAB I KETENTUAN UMUM.

Beberapa perkembangan Internasional sehubungan dengan produk kayu ilegal yang harus dicermati:

kepentingan pemantauan.

Visi Menjadi LSP terbaik di Indonesia yang melahirkan profesional handal dan berdaya saing global dalam upaya pemberantasan korupsi

Proposal Penawaran. ( Siap BOS ) Sistem Informasi Pelaporan Bantuan Operasional Sekolah

K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 126 /Dik-2/2012 KURIKULUM DIKLAT PENDAMPINGAN SVLK BAGI PENYULUH

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MAROS. NOMOR : 05 Tahun 2009 TENTANG KEHUTANAN MASYARAKAT DI KABUPATEN MAROS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.57/LATTAS/IV/2014 TENTANG

Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan

dari Indonesia demi Indonesia

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI NOMOR : P.14/PHPL/SET/4/2016 TENTANG

VISI ACEH YANG BERMARTABAT, SEJAHTERA, BERKEADILAN, DAN MANDIRI BERLANDASKAN UNDANG-UNDANG PEMERINTAHAN ACEH SEBAGAI WUJUD MoU HELSINKI MISI

Memperkuat industri kecil dan wirausaha kehutanan untuk memiliki rencana usaha dan investasi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

CATATANKEBIJAKAN. Peta Jalan Menuju EITI Sektor Kehutanan. No. 02, Memperkuat Perubahan Kebijakan Progresif Berlandaskan Bukti.

BAB II LANDASAN TEORI

5. Selanjutnya untuk proses pelelangan pengadaan Barang/Jasa dilingkungan PT. PDSI, semua akan melalui E-Procurement.

2013, No Mengingat Emisi Gas Rumah Kaca Dari Deforestasi, Degradasi Hutan dan Lahan Gambut; : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Rep

PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PEMILIK HUTAN HAK

2. Para Direktur Lembaga Verifikasi T,egalitas Kayu (LVLK)

LEMBAR FORMULIR PENDAFTARAN SERTIFIKASI PHPL/VLK*)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DOKUMEN INFORMASI PROYEK (PID) TAHAP KONSEP. Proyek Persiapan Kesiapan Indonesia (Indonesia Readiness Preparation Project) Kawasan Regional EAP Sektor

Pengumuman Hasil Sertifikasi Legalitas Kayu pada IUIPHHK PT. Suka Jaya Makmur, Provinsi Kalimantan Barat oleh SUCOFINDO ICS

WAWANCARA PENGUMPULAN DATA

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN J A K A R T A

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN

-2- Pasal 68 ayat huruf c dan Pasal 69 ayat UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat. Sebagai proses perubahan

Kesiapan dan Tantangan Pengembangan Sistem MRV dan RAD/REL Provinsi Sumbar

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Deklarasi New York tentang Kehutanan Suatu Kerangka Kerja Penilaian dan Laporan Awal

PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA ETPIK NON-PRODUSEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA CV SURYA FURNITURE

Transkripsi:

Mekanisme : Purchase Order Tanggal Diterbitkan : 13 Agustus 2015 Tanggal Penutupan : 21 Agustus 2015 (6 hari kerja setelah tanggal diterbitkan) Waktu Penutupan : 17.00 WIB Perihal: Request for Quotation (RFQ) Nomor 005 Pengembangan Sistem Data Base dan Informasi MFP3 Referensi: Multi-Stakeholder Forestry Programme (MFP3) Sejak tahun 2000, the UK Department for International Development (DFID) telah mendukung Indonesia untuk memperkuat tata laksana sektor kehutanan melalui program yang dikenal sebagai Multistakeholder Forestry Programme (MFP). Fase pertama MFP pada 2000-2006 berfokus pada upaya pengentasan kemiskinan di kalangan masyarakat yang mata pencahariannya tergantung dari akses ke sumber daya kehutanan. Pada fase kedua, MFP fokus pada pengembangan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) untuk melawan pembalakan liar dan perdagangan kayu ilegal, serta untuk memperkuat tata laksana sektor kehutanan. Fase ketiga, MFP mendukung penguatan tata laksana kehutanan, pengembangan kewirausahaan kehutanan berbasis masyarakat, serta produksi produk kayu yang secara legal bisa diterima oleh pasar domestik dan ekspor. Untuk mendukung hal tersebut diatas, MFP aakan mengembangkan sistem data base dan sistem pengelolaan informasi dan pengetahuan secara online untuk mendukung dan mengelola informasi yang dihasilkan dari implementasi program. Untuk itu kami mengundang perusahaan/lembaga Anda berpartisipasi dalam pengadaan jasa ini dan silakan dipelajari Request for Quotation RFQ untuk kegiatan diatas. Setiap pertanyaan mengenai RFQ dapat dilakukan secara tertulis melalui email paling lambat 2 hari sebelum tanggal penutupan sebagaimana disebutkan di atas kepada Hanggar Irawan, Finance Manager dialamat email: hanggar.irawan@mfp.or.id Jika perusahaan atau lembaga anda tertarik untuk mengikuti tender pengadaan jasa tersebut silakan kirimkan penawaran kepada kami. Penawaran harus diterima oleh kantor MFP3 paling lambat 18 Agustus, 2015, jam 17.00 WIB. Penawaran harus diserahkan dalam format pdf kepada: hanggar.irawan@mfp.or.id dan salinan cetak (hard copy) ke alamat berikut ini: 1

Hanggar Irawan, Finance Manager Multi-stakeholder Forestry Programme Dipo Business Center, Lantai 9 Unit B Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 50-52 Jakarta 10260, INDONESIA Terima kasih atas perhatiannya dan kami menunggu respon dari Anda. Hormat kami, Smita Notosusanto Direktur Program 2

REQUEST FOR QUOTE (RFQ) No. RFQ 005 Jenis Pengadaan Terbatas Tanggal RFQ 13 Agustus 2015 Output terkait Output Leader/PIC Waktu untuk merespon Jenis Pekerjaan Crosscutting Julia Kalmirah 6 hari kerja dari tanggal RFQ Pengembangan Sistem Data Base dan Informasi Kegiatan MFP3 Periode Pelaksanaan Agustus 2015 sampai dengan Juli 2016 Lingkup Pekerjaan Deskripsi umum Sejak tahun 2000, the UK Department for International Development (DFID) telah mendukung Indonesia untuk memperkuat tata laksana sektor kehutanan melalui program yang dikenal sebagai Multistakeholder Forestry Programme (MFP). Fase pertama MFP pada 2000-2006 berfokus pada upaya pengentasan kemiskinan di kalangan masyarakat yang mata pencahariannya tergantung dari akses ke sumber daya kehutanan. Pada fase kedua, MFP fokus pada pengembangan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) untuk melawan pembalakan liar dan perdagangan kayu ilegal, serta untuk memperkuat tata laksana sektor kehutanan. Pada 30 September 2013, Indonesia dan Uni Eropa menandatangani Voluntary Partnership Agreement (VPA), sebuah perjanjian perdagangan bilateral yang mengikat secara hukum, di bawah Rencana Aksi Forest Law Enforcement Governance and Trade (FLEGT) Uni Eropa. Hal ini menguatkan komitmen pemerintah Indonesia untuk menerapkan sistem yang memastikan produkproduk kayu yang diekspor ke Uni Eropa telah diproduksi secara legal. Fase ketiga, MFP mendukung penguatan tata laksana kehutanan, pengembangan kewirausahaan kehutanan berbasis masyarakat, serta produksi produk kayu yang secara legal bisa diterima oleh pasar domestik dan ekspor. Visi MFP3 adalah untuk mendukung peningkatan tata laksana kehutanan Indonesia yang akan mengurangi tingkat kemiskinan di pedesaan, meningkatkan konservasi keanekaragaman hayati, dan memperkuat perlindungan iklim dengan secara signifikan 3

mengurangi emisi dari berbagai praktek penggunaan lahan, perubahan penggunaan lahan, dan kehutanan. Ada tiga bidang kerja utama MFP3: Bidang Kerja 1 Mendorong Sertifikasi Legalitas Kayu Tujuan dari bidang kerja ini adalah agar pelaku usaha kehutanan mengadopsi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) dengan memastikan legalitas kayu dan mendukung ekspor berkelanjutan ke pasar yang legal. Kegiatan-kegiatan dalam bidang kerja ini antara lain meliputi: mendukung implementasi FLEGT-VPA dan SVLK; meningkatkan kepatuhan usaha kehutanan kecil dan menengah terhadap SVLK dan meningkatkan kredibilitas melalui monitoring independen; menyempurnakan sistem database untuk produk hutan dan dokumentasi kayu; meningkatkan kapasitas keahlian bagi pemangku kepentingan terkait SVLK; dan mengidentifikasi dampak pelaksanaan SVLK di bawah perjanjian FLEGT VPA terhadap komunitas, masyarakat adat, dan industri. Bidang Kerja 2 Mengembangkan Kewirausahaan Kehutanan Bidang Kerja ini memberikan dukungan kepada pemerintah daerah, masyarakat pemegang hak, dan pelaku sektor swasta kehutanan yang memproses kayu untuk mempercepat pelaksanaan pengelolaan hutan berbasis masyarakat yang efektif, seperti yang diprioritaskan oleh Kebijakan dan Regulasi Kemenhut dan Strategi Nasional REDD+ dan produksi pangan. Kegiatan-kegiatan dalam bidang kerja ini meliputi: memfasilitasi perluasan SVLK dalam rangka mendukung Wirausaha Kehutanan Masyarakat, memfasilitasi pengembangan jaringan pelatihan nasional termasuk Sistem Informasi Kliring; memfasilitasi Penyuluh Kehutanan dan Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat; memfasilitasi penguatan industri kecil, perusahaan, dan wirausaha kehutanan masyarakat untuk memiliki rencana usaha dan investasi; mengkoordinasi kelompok para-pihak di tingkat provinsi; meningkatkan investasi dari pihak pemerintah dan non-pemerintah di wirausaha kehutanan masyarakat; serta memperkuat kapasitas KPH dalam bidang pengembangan kewirausahaan. Bidang Kerja 3 Mendukung Akses Masyarakat terhadap Sumber Daya Hutan Fokus Bidang Kerja 3 adalah fasilitasi proses multi pihak dan penyusunan mekanisme yang menjamin akses dan tenurial kelompok masyarakat terhadap sumber daya hutan. Kejelasan akses dan tenurial tersebut diharapkan memampukan kelompok masyarakat untuk berkontribusi pada pengembangan industri kehutanan dan pasar nasional dan internasional baik untuk produk 4

kayu maupun non-kayu. Kegiatan-kegiatan utama dalam Bidang Kerja 3 meliputi: fasilitasi pengembangan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH); fasilitasi penyusunan regulasi terkait KPH dan community-based forest management (CBFM); fasilitasi penguatan kelembagaan kelompok masyarakat; dan fasilitasi pemetaan partisipatif dan penyelesaian konflik tenurial kehutanan. Dalam rangka mencapai tujuan ketiga bidang kerja tadi maka diperlukan komunikasi yang intensif kepada para pemangku kepentingan, untuk itulah peran media sangat penting untuk menjangkau komunikan tersebut. MFP bermaksud untuk membuat kampanye di media yang intensif dan tepat sasaran. Untuk itu MFP mencari Media Placement Agency yang bisa memperkuat fungsi komunikasi untuk seluruh program MFP. Diharapkan Media Placement Agency tersebut bisa memastikan kegiatan MFP dipublikasikan dengan baik melalui sejumlah saluran: cetak, radio, televisi dan media online. Ringkasan Pekerjaan: Jenis Pekerjaan: Membangun sistem database dan Sistem Informasi untuk kegiatan yang didukung atau diimplementasikan oleh MFP dan mitra, secara sederhana dan mudah diakses serta digunakan Jangka Waktu Pekerjaan: Agustus 2015 December 2015 Harga Penawaran: Penawaran maksimum Rp. 1.500.000.000 Tujuan Tujuan RFQ ini adalah: Pembuatan Sistem Database KLHK FLEGT VPA. Tujuannya adalah untuk membantu Joint Implementation Committee (JIC) dalam melakukan konsolidasi data untuk FLEGT VPA Action Plan. Untuk itu diperlukan satu sistem online yang memudahkan penelusuran dan update data terkini. Sistem ini akan dibuat online dan diharapkan dapat diintegrasikan dengan Sistem Informasi Legalitas Kayu (SILK) Online yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Termasuk didalamnya adalah pengembangan sistem online untuk Deklarasi Kesesuaian Pemasok bagi hutan hak dan IKM. Pengembangan Certified Wood Forum Online/SVLK market place. MFP3 akan memfasiltasi sebuah sistem online sebagai market place bagi para industri kayu yang sudah bersvlk, untuk memperkuat jaringan business to business dengan memastikan 5

kelestarian hutan di masa depan. Sistem online ini dibuat sederhana, gratis dan mudah digunakan. Pengembangan Sistem Database dan Informasi Kehutanan di Kabupaten. Saat ini Dinas Kehutanan Kabupaten dampingan MFP telah melakukan identifikasi dan inventarisasi potensi hutan/hasil hutan, hutan hak dan IKM yang ada di Kabupaten. Data ini umumnya masih dilakukan secara manual (excel). Agar data hasil inventarisasi ini dapat ditindaklanjuti serta diupdate secara reguler, maka MFP akan memfasilitasi pengembangan sistem data base dan informasi, dan juga memastikan bahwa sistem tersebut akan diintegrasikan dengan sistem data dan informasi Dinas Kehutanan. Pengembangan database KPH Target (Web based) dan KPH Course Online. Sistem ini berbasis website, dan akan diintegrasikan dengan sistem KPH/Dinas Kehutanan terkait serta MFP. Jika memungkinkan akan diintegrasikan dengan sistem informasi yang ada di KLHK. Dalam sistem ini juga akan dirancang media course online sebagai cara untuk peningkatan kapasitas bagi para pengelola KPH. Capaian Qualifikasi dan Pengalaman Pengembangan Perijinan Perhutanan Sosial Online. MFP akan membantu Direktorat Perhutanan Sosial untuk membuat sistem perijinan online bagi HKM, HTR, HD dan Kemitraan Sosial. Sistem online diharapkan akan membantu proses percepatan akses masyarakat terhadap hutan (agenda 12,7 juta ha hutan untuk masyarakat), monitoring pencapaian, serta proses pengambilan keputusan. Sistem ini dapat diharapkan mudah digunakan oleh komunitas/focal point/pendamping dan dinas kehutanan atau UPT, serta memberikan informasi terkini untuk status perhutanan sosial (luasan hutan untuk rakyat dan penerima manfaat) Sistem Data Base dan Informasi yang sederhana dan mudah diakses, terdiri dari: Sistem Database KLHK FLEGT VPA Certified Wood Forum Online/SVLK market place online Sistem Database dan Informasi Kehutanan di Kabupaten Database KPH Target (Web based) dan KPH Course Online Perijinan Perhutanan Sosial Online Memiliki ijin usaha yang sesuai dan masih berlaku Memiliki NPWP Perusahaan Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir (SPT/PPh) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 25 atau Pasal 21/Pasal 23 atau PPN sekurangkurangnya 3 (tiga) bulan yang lalu; Telah melunasi kewajiban pajak bulan Juni, Juli, Agustus 2014. Memiliki pengalaman minimal 10 tahun di bidangnya Memiliki kemampuan IT (software dan hardware) dan berpengalaman dalam mengembangkan sistem data base dan informasi untuk perusahaan/lembaga pemerintah 6

Lokasi Mempunyai staf penuh waktu yang terampil dan berpengalaman di bidang yang relevan, termasuk kemampuan web design dan infografis Kesediaan untuk bekerja secara partisipatif dan inklusif serta bekerjasama dengan pihak pemerintah Kreatif dan memiliki inisiatif yang baik Memiliki keterampilan responsif yang baik dan kemampuan untuk bekerja di bawah tekanan dan tenggat waktu yang ketat Nasional 7

Lampiran 1: Formulir Aplikasi 1. IDENTITAS PERUSAHAAN Alamat : Telpon/Fax : Email : Kontak Person : 2. LEGALITAS PERUSAHAAN Akta Notaris : Izin Kemenkumham : Domisili Perusahaan : HO : SIUP : TDP : NPWP : 3. RINGKASAN PROFIL PERUSAHAAN Sejarah Singkat : Visi dan Misi : Lingkup Layanan : Susunan Pengurus : FORMULIR APLIKASI LELANG 4. PERSONIL Nama Posisi Ruang Lingkup 6. PENGALAMAN MEDIA PLACEMENT Nama Client Lokasi Jenis Placement Waktu Placement No. Sertifikat PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB Saya, yang bertanda tangan di bawah ini, bertanggung jawab bagi media placement pengaju penawaran dalam proyek ini, menyatakan bahwa informasi yang dicantumkan dalam formulir ini benar dan akurat. Nama depan dan nama belakang: Posisi: Tanda tangan & cap: Tanggal dan waktu: 8

Lampiran 2. Form Penawaran Biaya A. BIAYA PENGEMBANGAN SISTEM DATA BASE DAN INFORMASI No. Uraian Biaya (Rp) I. Sistem Database KLHK FLEGT VPA II. III. IV. Sub total I Certified Wood Forum Online/SVLK market place online Sub total II Sistem Database dan Informasi Kehutanan di Kabupaten Sub total III Database KPH Target (Web based) dan KPH Course Online Sub total IV V. Database KPH Target (Web based) dan KPH Course Online Sub total V JUMLAH B. KOMISI AGENCY I. (Persentase) JUMLAH % 9