PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN HOTSPOT DENGAN MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK (Study Kasus : SMKN 1 JUWIRING)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. di area hotspot tanpa harus menggunakan kabel. Layanan hotspot sangat

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWIDTH JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGUNAKAN METODE QUEUE TREE PADA PT. TUMBUH SELARAS ALAM

ARTIKEL SKRIPSI MANAJEMEN USER DAN BANDWIDTH PADA HOTSPOT CV. AGUNG TOURIS SERVICE MENGGUNAKAN ROTER MIKROTIK

Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Vol. 1 Nomor 2 Tahun 2015

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

KONFIGURASI MIKROTIK SEBAGAI INTERNET GATEWAY, HOTSPOT, DHCP SERVER, BANDWITH LIMITER DAN FIREWALL

Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet

Pengelolaan Jaringan Sekolah

RANCANG BANGUN JARINGAN NIRKABEL DENGAN USER MANAGER DAN MANAGEMENT BANDWIDTH MENGGUNAKAN MIKROTIK RB751U Studi Kasus : SMAN 1 Jatiwangi

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

Representative Service Support Center Website,

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45

Membuat Hotspot Dengan Mikrotik & Login Page

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD

IMPLEMENTASI JARINGAN HOTSPOT SEBAGAI SARANA AKSES INTERNET PADA MARKAS KOMUNITAS ONE DAY ONE JUZ

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2

Pengembangan PC Router Mikrotik untuk Manajemen Jaringan Internet pada Laboratorium Komputer Fakultas Teknik UHAMKA.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGAMANAN JARINGAN NIRKABEL BERBASIS CAPTIVE PORTAL MENGGUNAKAN QUEUE TREE PADA MIKROTIK RB-750

PEMANFAATAN CAPTIVE PORTAL SEBAGAI AUTENTIKASI CLIENT UNTUK KEAMANAN JARINGAN DI LABORATORIUM TEKNIK INFORMATIKA UHAMKA

Ketika Winbox sudah diunduh, hal yang pertama dilakukan adalah membuka. utility hingga tampil gambar seperti di bawah ini:

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI...

PEMBAHASAN PAKET 4 UJIKOM TAHUN 2018

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY

I. TOPOLOGI. TUTORIAL ROUTER BOARD MIKROTIK RB750 bagian -1 : Setting Dasar RB750 untuk LAN & Hotspot

DESAIN DAN IMPLEMENTASI AUTENTIKASI JARINGAN HOTSPOT MENGGUNAKAN PFSENSE DAN RADIUS SERVER

MODUL PEMBAHASAN TKJ UKK P2

BAB 3 METODOLOGI. Melakukan Survey. Mengidentifikasi Masalah & Menganalisis Kebutuhan User. Perancangan Jaringan Hotspot

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal

Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750. Achmad Muharyadi

ANALISA PERBANDINGAN KINERJA CACHE PROXY SERVER ANTARA METODE PROXY INTERNAL DAN EXTERNAL

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. penggunaan bandwidth. Solusi yang sering dilakukan adalah

MikroTik RouterOS PENGATURAN DASAR MIKROTIK

TOPOLOGI IP /24. Wifi Router

METODELOGI PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah mengoptimalkan baik dari segi keamanan maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

MEMBUAT HOTSPOT DENGAN ROUTERBOARD MIKROTIK 750

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigirasi Router Lanjutan

Konfigurasi Awal Router Mikrotik

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

DAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan dan Manfaat Metode Penelitian...

BAB IV PEMBAHASAN. mengeluh karena koneksi yang lambat di salah satu pc client. Hal ini dikarenakan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Mengenal Mikrotik Router

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

ANALISA TRAFIK DATA DAN PERILAKU USER DI KPDE KABUPATEN KLATEN

Konfigurasi Bandwidth Limitter Menggunakan MikroTik RB 750

BAB III PEMBAHASAN Jadwal kerja praktek Tabel 3.1 Jadwal kerja praktek

LIMITASI PENGGUNA AKSES INTERNET BERDASARKAN KUOTA WAKTU DAN DATA MENGGUNAKAN PC ROUTER OS MIKROTIK (Studi Kasus : SMK YPM 7 Tarik)

BAB IV PEMBAHASAN /24 dan lainnya bisa berkoneksi dengan internet / ISP.

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. dan pengamatan yang dilakukan terhadap analisis bandwidth dari sistem secara

Tutorial Mikrotik Dasar (Ver 1.2)

ROUTER SEDERHANA DENGAN MIKROTIK OS Bebas Widada 2)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI MANAJEMEN USER DAN BANDWIDTH MENGGUNAKAN MIKROTIK (Studi Kasus: SMK Tunggal Cipta) NASKAH PUBLIKASI

Kata kunci : Manajement Bandwidth dan User, Mikrotik, Router

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN

SETTING MIKROTIK SEBAGAI ROUTER

MANAJEMEN USER DAN BANDWIDTH PADA HOTSPOT LABORATORIUM SMK NEGERI 2 PRAYA TENGAH MENGGUNAKAN MIKROTIK

BAB V IMPLEMENTASI. bab sebelumnya. PC Router Mikrotik OS ini menggunakan versi

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI. Berikut ini adalah peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam implementasi

ANALISIS DAN OPTIMALISASI JARINGAN WIRELESS PADA HOTEL PLAZA INN KENDARI

PERANCANGAN JARINGAN RT/RW-NET MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD 750 DAN TP-LINK MR3420 SEBAGAI ACCESS POINT

AUTENTIKASI JARINGAN LAN DAN WIRELESS LAN MENGGUNAKAN ROUTER PFSENSE DENGAN RADIUS PADA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UMS

LOAD BALANCING. - Load Balancing Menggunakan RB750 Mikrotik configurasi By Shop.Pingintau.com - Port RB750 dari kiri ke kanan ada 5 buah port :

MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE

SIMULASI PEMANFAATAN IPCOP SEBAGAI PC ROUTER DALAM JARINGAN LOCAL (LAN) DI LABORATORIUM FE-UMI ABSTRAK

Modul Ujikom TKJ 2014/2015 Page 1

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Bandwidth Limiter RB750

BAB 5 UJI COBA DAN EVALUASI. implementasi jaringan yang sudah dirancang, maka penulis melakukan uji coba pada

Internet User Manager (Ver 1.2)

Konfigurasi Dasar Mikrotik & Modem ADSL Speedy

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN. rancangan jaringan baru yang sesuai dengan kebutuhan PT. Cakrawala Lintas Media.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Modul Pembahasan Soal Paket III Uji Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan 2017/2018 Oleh: Liharman Pandiangan, A.Md

USER MANAGEMENT AND BANDWIDTH HOTSPOT AT C.V. JOGJA PRIMA TRANS USING MIKROTIK ROTER

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit

PERANCANGAN KEAMANAN JARINGAN HOTSPOT MENGGUNAKAN RADIUS SERVER (Studi Kasus : Fakultas Teknik Universitas Pasundan)

BAB III PEMBAHASAN. pelaksanaan kerja praktek ada sebagai berikut : WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT DIVISI SISKOHAT yang beralamat di

Perancangan Jaringan LAN dan WLAN Berbasis Mikrotik Pada Sekolah Menengah Kejuruan

RANCANG BANGUN JARINGAN KOMPUTER UNTUK MENGATUR BANDWIDTH BERBASIS LAN DAN WLAN PADA TB. JAYA KEJORA PANGKALANBARU BANGKA TENGAH

ABSTRAK. Kata kunci: Wireless, Hotspot, MAC Address, Managemen Kuota, Mikrotik, User Manager. v Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN HOTSPOT DENGAN MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK (Study Kasus : SMKN 1 JUWIRING) Makalah Program Studi Teknik Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika Diajukan oleh : Haryanto PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN HOTSPOT DENGAN MENGGUNAKAN ROUTER MIKROTIK (Study Kasus : SMKN 1 JUWIRING) Haryanto, Fatah Yasin Al-Irsyadi Teknik Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta E-mail : harry.net25@gmail.com ABSTRAKSI Tersedianya jaringan internet di sekolah diharapkan bisa dimanfaatkan oleh guru dan siswa untuk mengakses informasi yang diinginkan dengan cepat, baik melalui jaringan kabel maupun nirkabel. Di SMKN 1 Juwiring saat ini sudah menggunakan koneksi internet dari ISP Telkom Speedy dengan kapasitas bandwidth 2 Mbps dan digunakan oleh 2 laboratorium komputer yang masing-masing laboratorium memiliki 20 komputer. Selain di laboratorium ada hotspot yang digunakan oleh para guru dan siswa kurang lebih 40 pengguna di SMKN 1 Juwiring. Hal tersebut akan mempengaruhi performa koneksi internet dari klien yang terkoneksi jika bandwidth 2 Mbps harus di share ke puluhan komputer klien tanpa ada manajemen bandwidth yang tepat. Kemudian pada jaringan hotspot masih terbuka belum adanya keamanan atau password, serta tidak ada blokir situs yang tidak berhubungan dengan pelajaran yang tentunya tidak berguna bagi pengetahuan. Oleh karena itu peneliti bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan jaringan hotspot dengan menggunakan router mikrotik di SMKN 1 Juwiring. Metode penelitian yang dilakukan meliputi beberapa fase, fase pertama yaitu analisa. Analisa yang dilakukan meliputi topologi jaringan adalah topologi tree yang hanya menggunakan koneksi dari modem ADSL dihubungkan dari jaringan LAN ke HUB. Kemudian keamanan jaringan hotspot yang masih terbuka tidak adanya keamanan atau password, serta tidak ada blok situs yang dilakukan dan juga belum merepkan limit bandwidth. Fase yang kedua adalah penentuan desain jaringan, setelah menentukan desain jaringan yang cocok dilanjutkan tahap perancangan dan instalasi serta konfigurasi router mikrotik. Setelah jaringan selesai dibuat maka dilakukan pengujian terhadap koneksi jaringan. Berdasarkan penelitian hasil yang didapatkan adalah manajemen bandwidth dibuat konfigurasi Simple Queues dengan cara di bagi menjadi 3 kelompok yaitu: bandwidth untuk LAB 512 Kbps, Hotspot Guru 1 Mbps dan Hotspot Murid 512 Kbps Kemudian untuk keamanan jaringan hotspot sudah menggunakan menggunakan username dan password serta melakukan blokir situs jejaring sosial (facebook) dengan sistem penjadwalan otomatis. Kata kunci : Bandwidth, Blokir, Hotspot, Mikrotik, Password

PENDAHULUAN Dengan hotspot kita bisa menikmati akses internet selama kita berada di area hotspot tanpa harus menggunakan kabel. Layanan hotspot sangat bermanfaat dan membantu bagi kehidupan manusia. Khususnya di dunia pendidikan yang mana diketahui sebagai barometer kemajuan teknologi informasi. Adanya layanan hotspot di lingkungan sekolah diharapkan akan mempercepat akses informasi bagi guru, siswa dan karyawan. Di SMK N 1 Juwiring saat ini sudah menggunakan koneksi internet dari ISP Telkom Speedy dengan kapasitas bandwidth 2 Mbps dan digunakan oleh 2 laboratorium komputer yang masingmasing laboratorium memiliki 20 komputer. Selain di laboratorium ada hotspot yang digunakan oleh para guru dan siswa kurang lebih 40 pengguna di SMKN 1 Juwiring. Hal tersebut akan mempengaruhi performa koneksi internet dari klien yang terkoneksi jika bandwidth 2 Mbps harus di share ke puluhan komputer klien tanpa ada manajemen bandwidth yang tepat. Kemudian kurang lebih 40 pengguna jaringan wireless tidak menggunakan pengamanan atau username dan password serta belum adanya konfigurasi user dengan profile yang berbeda hal ini dapat menyebabkan koneksi internet tidak stabil. Masalah lainnya adalah pada saat proses belajar mengajar di laboratorium atau di area hotspot guru tentu sulit mengawasi seluruh siswa, hal tersebut tentunya dapat memungkinkan beberapa siswa membuka situs-situs yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran yang tentunya tidak berguna bagi pengetahuan. Untuk itu perlu dilakukan sistem blokir akses internet, hal ini bertujuan agar pemanfaatan layanan internet di sekolah lebih optimal dan bisa dirasakan oleh semua komponen sekolah terutama siswa dan guru agar tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif seperti pornografi. Maka perancangan jaringan hotspot di SMKN 1 Juwiring perlu dilakukan pengembangan dan implementasi jaringan hotspot dengan menggunakan router mikrotik agar jaringan hotspot dapat memberikan hasil yang lebih baik, dalam segi optimalisasi bandwidth dan filterisasi. Oleh sebab itu penulis bermaksud membuat skripsi dengan judul Pengembangan dan Implementasi Jaringan Hotspot Dengan Menggunakan Router Mikrotik (Studi Kasus : SMKN 1 Juwiring). Dengan ini diharapkan bermanfaat dan mengurangi permasalahan yang ada untuk mengefisiensi waktu serta dapat menyajikan informasi yang lebih aman, cepat dan tepat.

TINJAUAN PUSTAKA Utomo, (2010) meneliti tentang penerapan sistem autentikasi pada hotspot dengan menggunakan Captive Portal yang mempunyai sistem kerja ketika pada saat seorang pengguna berusaha untuk melakukan browsing ke Internet, captive portal akan memaksa pengguna yang belum terautentikasi untuk menuju ke Authentication web dan akan di beri prompt login termasuk informasi tentang hotspot yang sedang dia gunakan. Jika Linux Router/wireless gateway mempunyai mekanisme untuk menghubungi sebuah Authentication server dan mengetahui identitas dari pengguna wireless yang tersambung. Wireless gateway akan membuka aturan firewall-nya untuk pengguna tertentu. Selain itu juga dapat mengatur limit bandwidth untuk pengguna tertentu, mengatur mesin / port mana yang dapat dihubungi. Hizbullah, (2012) meneliti tentang Implementasi Mikrotik Routerboard yang diterapkan pada jaringan warung internet memberikan hasil yang baik dalam segi optimalisasi bandwidth dan filterisasi. Dari hasil pengujian menggunakan Mikrotik Routerboard diperoleh data timedout sebanyak 20 situs dan data reply sebanyak 0 situs. Sedangkan untuk DNS Nawala diperoleh data timedout sebanyak 19 situs dan data reply sebanyak 1 situs. Kemudian filterisasi atau penyaringan dengan menggunakan mikrotik Routerboard lebih baik dari DNS Nawala. Pengembangan program PING sebagai program pengujian tambahan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.NET cukup berhasil. Program mampu memperlihatkan situs-situs yang tersaring oleh mikrotik dan yang tidak tersaring. Cara management bandwidth menggunakan teknik queue tree memberikan hasil yang baik. Hal ini terlihat pada pengujian bandwidth yang dilakukan. Bandwidth terbagi rata antara tiap PC client yang dijadikan PC uji sesuai dengan level prioritasnya. Ghoni, (2013) meneliti tentang manajemen user pada hotspot menggunakan mikrotik, dalam penelitiannya penambahan user manager ini dapat membuat user tidak bisa menikmati akses internet ketika masa aktifnya telah habis, karena kinerja user manager berjalan secara otomatis dalam pendataan user hotspot. Sehingga memudahkan admin dalam pengontrolan user. User manager dapat membuat paket user yang dapat dinikmati langsung saat pendaftaran, karena user manager memiliki username dan password yang dapat dicetak dan bandwidth yang didapatkan setiap user sesuai dengan kecepatan yang telah ditentukan.

METODE Metode penelitian yang dilakukan meliputi beberapa fase, fase pertama yaitu analisa. Analisa yang dilakukan meliputi topologi jaringan adalah topologi tree yang hanya menggunakan koneksi dari modem ADSL yang di hubungkan dari jaringan LAN ke HUB. Kemudian keamanan jaringan hotspot yang masih terbuka tidak adanya keamanan atau password, serta tidak ada blokir situs yang dilakukan dan juga belum merepkan limit bandwidth. Fase yang kedua adalah penentuan desain jaringan, setelah menentukan desain jaringan yang cocok dilanjutkan tahap perancangan dan instalasi serta konfigurasi router mikrotik. Setelah jaringan selesai dibuat maka dilakukan pengujian terhadap koneksi jaringan Adapun proses atau tahapan dari penelitian digambarkan dalam sebuah flowchart berikut: Gambar 1. Diagram Alir Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Perancangan jaringan di SMKN 1 Juwiring menggunakan router mikrotik RB751U-2HnD dengan memakai sistem operasi RouterOS versi 5.25 dengan jumlah ethernet card 5 buah, namun yang digunakan hanya 4 buah port ethernet yaitu ether 1 untuk modem, ether 2 untuk LAN, ether 3 dan 4 untuk acceses point. Jaringan yang dirancang menggunakan router mikrotik berfungsi untuk membagi akses internet ke beberapa komputer di dalam

jaringan dan membatasi hak akses user yang ada di SMKN 1 Juwiring. Hasil pengujian rancangan router mikrotik yang berupa keamanan jaringan hotspot, limit bandwidth user dan bloking situs. Pada jaringan hotspot setiap pengguna harus login jika ingin akses internet kemudian untuk kecepatan akses sudah ditentukan berdasarkan bandwidth yang berbeda. Blokir situs yang dilakukan peneliti adalah situs facebook dengan sistem penjadwalan otomatis yang disesuaikan dengan jam sekolah sehingga facebook tidak bisa diakses kecuali pada saat jam istirahat. Pengujian Hasil Rancangan Router Mikrotik a. Sistem Keamanan Hotspot Mengaktifkan IP komputer client menjadi DHCP dan jika sudah connect pada browser akan keluar tampilan login hotspot, kemudian masukkan username dan password (yang sudah terdaftar) kedalam form login. Jika komputer client berhasil masuk dan dapat membuka sebuah situs maka server berhasil dikonfigurasi. Gambar 2. Halaman Login Hotspot Gambar 2 menunjukan setiap client harus login ini merupakan salah satu bentuk keamanan autentikasi dari jaringan hotspot. b. Blok Situs Membuka situs yang telah diblokir (facebook) dan apabila terdapat larangan atau tidak dapat mengakses situs tersebut maka server berhasil mengkonfigurasi filtering akses. Gambar 3. Situs Facebook yang diblok Gambar 3 menujukan bahwa facebook tidak dapat di akses meskipun menggunakan https yang ada haya tampilan Mozilla loading terus. Hal ini menunjukan bahwa pemblokiran dengan menggunakan Layer 7

Protocol bersifat drop yaitu menolak paket secara diam-diam (tidak mengirimkan pesan penolakan ICMP). Sistem pemblokiran facebook dengan penjadwalan otomatis yang disesuaikan dengan jam-jam sekolah, sehingga para siswa tidak dapat mengakses facebook yang telah ditentukan. Berikut jadwal jam akses ke facebook. Tabel jadwal akses facebook No Kegiatan Akses ke facebook Keterangan 1 Jam Masuk 07:00:00 10:00:00 Tutup 2 Jam Istirahat1 10:00:00 10:30:00 Buka 3 Jam Masuk2 10:30:00 11:30:00 Tutup 4 Jam Istirahat2 11:30:00 12:00:00 Buka 5 Jam Masuk3 12:00:00 13:30:00 Tutup 6 Jam Pulang 13:30:00 07:00:00 Buka 1. Akses internet dari LAB Gambar 4.. Akses Download dari LAB Gambar 4 merupakan uji coba download sebuah file (.exe) yang dilakukan di salah 1 client (LAB) menujukan dengan kecepatan transfer 44,564 Kb/ps. c. Limit Bandwidth Download atau akses internet dari 3 koneksi (LAB, Hotspot Guru, dan Hotspot Murid). Namun pengujian haya dilakukan dengan 1 client untuk mendownload sebuah file (.exe) dan apabila kecepatan akses internet berbeda maka server berhasil mengkonfigurasi limit bandwidth dengan Simple Queues. Kemudian pengujian dilakukan untuk menggambarkan ketika hanya 2 client yang menggunakan bandwidth. Hal tersebut untuk menujukan bandwidth akan dibagi rata berdasarkan jumlah client yang aktif. Gambar 5.. Traffic User dari LAB Gambar 5 merupakan tampilan trafik dari client saat digunakan untuk download dengan nilai Tx = 512,3 kbps dan Rx = 40,3 kbps.

Gambar 6. Queue List dari LAB Gambar 6 menggambarkan bahwa pengujian dengan satu clien LAB sudah mendapatkan kapasitas maksimal 512 Kbps yang terlihat dengan tanda merah pada name PC1. Gambar 8. Traffic User dari Hotspot Guru Gambar 8 merupakan tampilan trafik dari client saat digunakan untuk download dengan nilai Tx = 733,5kbps dan Rx = 16,9 kbps. 2. Akses internet dari Hotspot Guru Gambar 7. Akses Download dari Hotspot Guru Gambar 7 merupakan uji coba download sebuah file (.exe) yang dilakukan di salah satu client (Hotspot Guru) menujukan dengan kecepatan transfer 70,497 Kbps. Gambar 9. Queue List dari Hotspot Guru Gambar 9 menggambarkan bahwa pengujian dengan satu clien sudah mendekati kapasitas maksimal 1 Mbps yang terlihat dengan tanda kuning pada name Guru19. 3. Akses internet dari Hotspot Murid Gambar 10. Akses Download dari Hotspot Murid

Gambar 10 merupakan uji coba download sebuah file (.exe) yang dilakukan disalah satu client (Hotspot Murid) menujukan dengan kecepatan transfer 48,512 Kbps. 4. Akses 2 client (LAB) yang digunakan untuk download file (.exe) Gambar 11. Traffic User dari Hotspot Murid Gambar 4.13 merupakan tampilan trafik dari client saat digunakan untuk download dengan nilai Tx = 500,3Kbps dan Rx = 19,9 Kbps. Gambar 13. Queue List 2 Client dari LAB Gambar 4.15 menggambarkan ketika hanya 2 client yang menggunakan bandwidth, maka router akan membagi bandwidth dari Parent ke child-queue secara adil. Gambar 12. Queue List dari Hotspot Murid Gambar 12. menggambarkan bahwa pengujian dengan 1 clien sudah mendapatkan kapasitas maksimal 512 Kbps yang terlihat dengan tanda merah pada name Murid3.

Perbandingan Kinerja Sistem Jaringan di SMKN 1 Juwiring Sebelum dan Sesudah dikembangkan Menggunakan Router Mikrotik No Desain Sebelum Dikembangkan Desain Sesudah Dikembangkan 1 2 Topologi jaringan hanya menggunakan koneksi dari modem ADSL kemudian di hubungkan dari jaringan LAN ke HUB. IP Address yang berasal hanya dari modem. Topologi jaringan diberi penambahan router mikrotik setelah modem ADSL untuk membagi akses internet dan membatasi hak akses user IP Address dari modem dicabangkan menjadi 3 network interface yang berbeda karena sebagai identifikasi host dan juga sebagai alamat lokasi jaringan 3 Jaringan hotspot masih terbuka belum adanya keamanan (password). Jaringan hotspot sudah menggunakan keamanan berupa username dan password. 4 5 Belum memakai manajemen bandwidth. Blok situs masih default dari DNS Speedy yang tidak dapat aksess situs porno. Sudah menerapkan manajemen bandwidth dengan Simple Queues. Blok situs yang diblokir adalah situs jejaring sosial (facebook) dengan sistem penjadwalan otomatis. 6 Kecepatan akses jaringan LAN dan WLAN belum dibatasi maka akan saling berebut bandwidth. Kecepatan akses jaringan sudah dibatasi menjadi 3 kelompok yaitu untuk LAB 512 kbps, Hotspot Guru 1 Mbps dan Hotspot murid 512 kbps.

KESIMPULAN Pengembangan dan implementasi jaringan hotspot menggunakan router mikrotik berfungsi untuk membagi akses internet ke beberapa komputer di dalam jaringan dan membatasi hak akses user yang ada di SMKN 1 Juwiring. Pemberian IP berdasarkan pada kebutuhan jumlah klien di sekolah. Manajemen bandwidth dibuat konfigurasi Simple Queues dengan cara di bagi menjadi 3 kelompok yaitu: bandwidth untuk LAB 512 Kbps, Hotspot Guru 1 Mbps dan Hotspot Murid 512 Kbps. Penelitian dan pengujian sistem jaringan yang dibuat dapat ditarik kesimpulan seperti berikut: 1. Perancangan jaringan yang baru ini menjadikan jaringan SMKN 1 Juwiring dapat lebih optimal karena dapat digunakan hanya untuk pendidikan para siswa dan guru di SMKN 1 Juwiring dan untuk klien pada LAN dan WIFI tidak akan tarik menarik bandwidth karena telah memiliki bandwidth sendiri-sendiri. 2. Sistem pemblokiran situs dilakukan haya situs jejaring sosial (facebook) dengan penjadwalan otomatis yang disesuaikan dengan jam-jam sekolah, hal tersebut dilakukan karena tidak ada hubungannya dengan pedidikan. Sehingga para siswa dapat lebih berkonsentrasi dengan pelajaran yang diberikan oleh guru.

DAFTAR PUSTAKA Anam, K., 2010, Manajemen Bandwidth menggunakan Router Mikrotik di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kota Pekalongan, Tugas Akhir. Pekalongan : Manajemen Informatika STMIK Widya Pratama. Ghoni, Muhammad Mahfud Abdul, 2013. Perancangan Manajemen User Pada Hotspot Menggunakan Mikrotik. Skripsi. Surakarta : Fakultas Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hudhori, A., 2012, Perancangan Jaringan Hotspot dengan Sistem Operasi Mikrotik 2.9.27 menggunakn Konfigurasi WinBox, Tugas Akhir. Lampung : Teknik Elektronika Akademi Teknologi Pringsewu. Iwan, Sofana. 2008. Membangun Jarinagan Komputer. Bandung: Informatika. Kustanto & Daniel T Saputro. 2008. Membangun Server Internet Dengan Mikrotik OS. Yogyakarta: Gava Media. Madcoms. 2009. Membangun Sistem Jaringan Komputer. Yogyakarta : CV Andi Offset. Mukti, Randy. 2013. Blok Akses Https Facebook di Mikrotik, diakses tanggal 28 febuari 2014, <http://remukcorp.blogspot.com/2013/01/blok-akses-https-facebook-dimikrotik_23.html>. Puspitasari, Nila Feby, 2009. Implementasi Mikrotik Sebagai Solusi Router Murah dan Mudah. Naskah Publikasi. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer, Amikom. Sukmaaji, Anjik & Rianto. 2008. Jaringan Komputer Konsep Dasar Pengembangan Jaringan dan Keamanan Jaringan. Yogyakarta: CV Andi Offset. Towidjojo, R., 2012. Mikrotik Kung Fu : Kitab 1. Jakarta: Jasakom. Tb, A. Hizbullah A. 2012. Optimalisasi Bandwidth Dan Keamanan Jaringan Dengan Filterisasi Pada Warung Internet Menggunakan Mikrotik Routerboard Jurnal. Lampung: Jurusan ilmu komputer FMIPA Universitas Lampung. Utomo, Ihsan Cahyo. 2011. Sistem Autentikasi dan Hotspot Pengamanan Data Pada Jaringan Hotpot di Universitas Muhammadiyah Surakarta Menggunakan Captive Portal. Skripsi. Surakarta : Fakultas Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta.