Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Entitas pada tanggal 31 Maret 2012 adalah sebagai berikut : Wing Indrasmoro Henny Kusuma Hendrawan.

dokumen-dokumen yang mirip
- 1 - Catatan 31 Maret Desember 2011


PT SURYAMAS DUTAMAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SURYAMAS DUTAMAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SURYAMAS DUTAMAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SURYAMAS DUTAMAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SURYAMAS DUTAMAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT SURYAMAS DUTAMAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SURYAMAS DUTAMAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SURYAMAS DUTAMAKMUR Tbk DAN ENTITAS ANAK

P.T. SURYAMAS DUTAMAKMUR, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT PELAYARAN BAHTERA ADHIGUNA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

P.T. SURYAMAS DUTAMAKMUR, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Kas dan setara kas 2e,3,

1. U M U M. a. Pendirian dan Informasi Umum

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

1. U M U M. a. Pendirian dan Informasi Umum

P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

P.T. SURYAMAS DUTAMAKMUR, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

POSISI KEUANGAN (NERACA) 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017

PT TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK


PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015 ( TIDAK DIAUDIT )

Kas dan setara kas 2e, Investasi sementara 2f,

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT ALKINDO NARATAMA TBK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2016 DAN 30 SEPTEMBER 2015 (MATA UANG RUPIAH)

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

Jumlah aset lancar

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. BUKIT DARMO PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN

P.T. METRODATA ELECTRONICS Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

- 0 - PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2014 DAN 2013

POSISI KEUANGAN (NERACA) 31 DESEMBER 2014, 31 DESEMBER 2013 DAN 1 JANUARI

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT SIDOMULYO SELARAS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA)

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK LAPORAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2016 DAN 30 JUNI 2015 (MATA UANG RUPIAH)

POSISI KEUANGAN (NERACA) 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SIDOMULYO SELARAS Tbk Dan ANAK PERUSAHAAN


PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT FORTUNE INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK


PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Beserta Laporan Auditor Independen

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2014 DAN 30 JUNI 2013 (MATA UANG RUPIAH)

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT. EVERGREEN CAPITAL. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 beserta. Laporan Auditor Independen

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2013 DAN 30 JUNI 2012 (MATA UANG INDONESIA)

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT. BUKIT DARMO PROPERTY Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian...4-5

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT MITRA PEMUDA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Transkripsi:

P.T. SURYAMAS DUTAMAKMUR, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PADA TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian Entitas P.T. Suryamas Dutamakmur, Tbk (Entitas) didirikan berdasarkan akta No. 322 tanggal 21 September 1989 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-5896.HT.01.01.Th.90 tanggal 9 Oktober 1990, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 98 tanggal 7 Desember 1990, Tambahan No. 4968. Anggaran dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 90 tanggal 27 Oktober 2011 dari F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor penuh. Akta perubahan ini telah disahkan dengan keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. AHU-64305.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 28 Desember 2011. Entitas berdomisili di Rancamaya, Bogor, Jawa Barat. Kantor pusat Entitas beralamat di Sudirman Plaza Business Complex, Plaza Marein Lt. 16, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 76-78, Jakarta. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan usaha Entitas meliputi bidang perdagangan umum, real estat dan bangunan pada umumnya, antara lain sebagai developer, pemborong, perencana, penyelenggara pelaksana pembuatan gedung, rumah, jalan, jembatan, landasan dan instalatir. Entitas mulai beroperasi komersial pada tahun 1993. Entitas saat ini berusaha di bidang real estat berupa penjualan tanah serta tanah dan rumah tinggal, pengoperasian lapangan golf, country club, vila dan fasilitas resort lainnya di daerah Rancamaya, Bogor, Jawa Barat. b. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Entitas pada tanggal 31 Maret 2012 adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Direksi Presiden Direktur Direktur Komite Audit Ketua Anggota : Wismoyo Arismunandar : Fifi Julia Maeloa Ramelan : Kenneth Lian : Sujanto Handoko Wing Indrasmoro Henny Kusuma Hendrawan : Ramelan : Amin Anwar Sengman Tjahja Jumlah karyawan Entitas 637 karyawan pada tahun 2012 dan 622 karyawan pada tahun 2011. c. Entitas Anak Entitas memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% saham dan/atau mempunyai kendali atas Entitas Anak.

Rincian penyertaan langsung dan tidak langsung pada Entitas Anak adalah sebagai berikut : Persentase kepemilikan 31 Maret 2012 dan Tahun operasi Total aset Jenis Usaha 31 Desember 2011 komersial 31 Maret 2012 Rp Juta Penyertaan langsung : P.T. Saptakreasi Indah (SKI) dan anak perusahaan Pendiri atau ikut menjadi 99,99% 1994 9.384 pemegang saham badan hukum lain P.T. Rancamaya Asri Golf and Country (RAGC) Operator lapangan golf 99,60% - 126 P.T. Multiraya Sinarindo (MS) Real estat 99,98% 2004 25.758 P.T. Permainusa Megacitra (PM) Properti 99,95% - 1.024 P.T. Inti Sarana Papan (ISP) Real estat 99,99% - 18.260 P.T. Centranusa Majupermai Pendiri atau ikut menjadi (CNMP) dan anak perusahaan pemegang saham badan hukum lain dan real estat 98,85% 1997 1.423.078 P.T. Golden Integrity Sejati (GIS) Jasa pendidikan 70% 2008 1.769 P.T. Tajur Sury a Abadi (TSA) Real estat 67% - 25.295 Penyertaan tidak langsung : Melalui SKI P.T. Rancamaya Indah Hotel (RIH) Perhotelan 98,00% - 246 CNMP Pendiri atau ikut menjadi pemegang saham badan hukum lain dan real estat 1,14% 1997 1.423.078 PM Properti 0,05% - 1.024 MS Real estat 0,02% 2004 25.758 ISP Real estat 0,01% - 18.260 RAGC Operator lapangan golf 0,40% - 126 Melalui RAGC SKI Pendiri atau ikut menjadi pemegang saham badan hukum lain dan real estat 0,01% 1994 9.384 Melalui PM RIH Perhotelan 2,00% - 246 Melalui RIH CNMP Pendiri atau ikut menjadi pemegang saham badan hukum lain dan real estat 0,01% 1997 1.423.078 Melalui CNMP P.T. Dwigunatama Rintisprima (DRP) dan anak perusahaan Real estat 50,00% 1994 1.453.854 Melalui DRP dan CNMP P.T. Dwikarya Langgengsukses (DLS) dan anak perusahaan Real estat 50,00% 2009 494.242 Melalui DLS, DRP dan CNMP P.T. Kharisma Buana Mandiri (KBM) Jasa 50,00% 2011 11.334 Berdasarkan akta Notaris F.X. Budi Soeleman Odang, S.H., No. 7, tanggal 15 Agustus 2011, Entitas melakukan penyertaan saham pada TSA sebesar Rp 13.400.000.000. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-49889.AH.01.01, pada tanggal 13 Oktober 2011. Kecuali GIS, seluruh Entitas Anak berdomisili di Jakarta. RAGC, PM, ISP, RIH dan TSA masih dalam tahap pengembangan. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasi telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, disusun berdasarkan pada saat terjadinya (accrual basis) dengan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasi disajikan dengan metode langsung yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. c. Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan seluruh Entitas Anak yang dikendalikan oleh Entitas. Pengendalian dianggap ada ketika Entitas memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Pengendalian juga ada ketika Entitas memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat : Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut. Kepentingan nonpengendali merupakan proporsi atas laba atau rugi dan aset neto yang tidak dimiliki Entitas dan disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi dan ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasi, dipisahkan dengan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan Entitas Anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Entitas. Seluruh transaksi antara Entitas dan Entitas Anak, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi. d. Kombinasi Bisnis Sejak tanggal tanggal 1 Januari 2011, Entitas dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 22 (Revisi 2010), Kombinasi Bisnis. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif untuk penggabungan usaha pada dan setelah tanggal 1 Januari 2011 dimana tidak memerlukan penyesuaian untuk aset dan liabilitas atas penggabungan usaha yang dimasuki sebelum tanggal 1 Januari 2011. Entitas mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya kombinasi bisnis adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian Entitas Anak. Biaya-biaya terkait dengan akuisisi langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas Entitas Anak diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Entitas atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill. Sejak tanggal 1 Januari 2011, goodwill tidak lagi diamortisasi dan akumulasi amortisasi dihapuskan bersama biaya perolehan. Sebaliknya, goodwill selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi kerugian atas penurunan nilai, jika ada. Hal ini mengacu pada pengujian penurunan nilai tahunan sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset. Sebelum tanggal 1 Januari 2011, goodwill diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 (dua puluh) tahun sedangkan goodwill negatif yang berasal dari kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum tanggal 1 Januari 2011, dihentikan pengakuannya dengan melakukan

penyesuaian terhadap saldo laba awal periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. e. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal posisi keuangan konsolidasi, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Entitas dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang dinyatakan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi yang efektif berlaku mulai tanggal 1 Januari 2011. Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. g. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Entitas diklasifikasikan sebagai berikut : Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif atau nilai wajarnya tidak dapat diukur dengan andal, diukur dengan biaya perolehan dikurangi dengan penurunan nilai. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi. Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi pada saat hak Entitas untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang usaha dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan pada saat pengakuan awal.

Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut : kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang tidak diturunkan nilainya secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Entitas atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas. Penghentian pengakuan aset keuangan Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Entitas mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Entitas tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Entitas mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Entitas memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Entitas masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. h. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Entitas diklasifikasikan sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual yang diadakan dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan Hutang usaha, hutang lain-lain dan pinjaman lainnya pada awalnya dinilai berdasarkan nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Entitas dan Entitas Anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Entitas dan Entitas Anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. i. Kuasi Reorganisasi Sesuai dengan PSAK No. 51 (Revisi 2003) (PSAK No. 51) mengenai Akuntansi Kuasi Reorganisasi, kuasi reorganisasi (kuasi) merupakan prosedur akuntansi yang mengatur entitas merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghilangkan defisit dan menilai kembali seluruh aset dan kewajibannya berdasarkan nilai wajar. Melalui kuasi, Entitas mendapatkan awal yang baik (fresh start), dengan neraca yang menunjukkan nilai sekarang dan tanpa dibebani defisit. Penentuan nilai wajar aset dan kewajiban Entitas dalam rangka kuasi dilakukan sesuai dengan nilai pasar pada tanggal kuasi reorganisasi. Apabila nilai pasar tidak tersedia atau tidak menggambarkan nilai yang sebenarnya, estimasi nilai wajar aset dan kewajiban dilakukan dengan mempertimbangkan nilai wajar instrumen lain yang substansinya sejenis. Defisit akan dieliminasi sesuai urutan sebagai berikut : cadangan umum; cadangan khusus; selisih penilaian aset dan kewajiban (termasuk revaluasi aset tetap) dan selisih penilaian sejenisnya; tambahan modal disetor; dan, Modal saham j. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, deposito berjangka dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. k. Persediaan Persediaan dinilai berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi neto, mana yang lebih rendah (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama (first-in first-out method). Nilai realisasi neto merupakan estimasi harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. l. Biaya Dibayar Di Muka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

m. Aset Real Estat Aset real estat yang meliputi tanah dan bangunan yang siap dijual, bangunan yang sedang dikonstruksi, tanah yang sedang dikembangkan dan tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi neto, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya praperolehan dan perolehan tanah ditambah biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs) yang berkenaan dengan perolehan tanah, dan akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pematangan tanah dimulai. Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya langsung maupun tidak langsung yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat, termasuk biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs). Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan atau dipindahkan ke aset tanah bila tanah tersebut siap dijual dengan menggunakan metode luas areal. Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dijual lainnya, dialokasi ke proyek berdasarkan luas area yang dapat dijual. Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah biaya perencanaan dan konstruksi serta biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs) dan akan dipindahkan ke aset tanah dan bangunan pada saat selesai dibangun dan siap dijual dengan menggunakan metode identifikasi khusus. Kapitalisasi biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs) berkenaan dengan pinjaman yang diterima untuk membelanjai perolehan dan pengembangan aset real estat akan dihentikan pada saat aset tersebut secara substansial siap untuk digunakan sesuai tujuannya atau apabila kegiatan konstruksi bangunan tertunda cukup lama. n. Investasi Saham Investasi saham dengan kepemilikan antara 20% hingga 50% hak suara dan mempunyai pengaruh signifikan tetapi tidak mengendalikan (entitas asosiasi) dan entitas dimana Entitas atau Entitas Anak memiliki 50% atau lebih hak suara tetapi dikendalikan secara bersama dengan pemegang saham lain (entitas pengendalian bersama), dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Investasi dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang diakui berdasarkan PSAK No. 55. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. o. Aset Tetap Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), mengenai Aset Tetap, suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Entitas dan Entitas Anak telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut : Tahun Nilai Residu (%) Lapangan golf 14-20 10 Bangunan dan club house 15 20 10 Kendaraan 4 10 Perabotan dan peralatan 4 8 5 Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi pada tahun yang bersangkutan. p. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Pada tanggal posisi keuangan, Entitas dan Entitas Anak menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Entitas mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset nonkeuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang berarti pengukuran pelaporan keuangan kecuali bagi pengungkapannya. q. Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sebagai Lessee Aset sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Entitas Anak yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam posisi keuangan sebagai hutang sewa pembiayaan. Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. r. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak Sesuai PSAK No. 40, mengenai Akuntansi Perubahan Ekuitas Entitas Anak/Entitas Asosiasi, apabila nilai ekuitas Entitas Anak yang menjadi bagian Entitas investor sesudah transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak berbeda dengan nilai ekuitas Entitas Anak yang menjadi bagian Entitas investor sebelum transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak, maka perbedaan tersebut, oleh investor diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak. s. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan penjualan kapling tanah tanpa bangunan, diakui dengan menggunakan metode akrual penuh (full accrual method) pada saat pengikatan jual beli apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; Harga jual akan tertagih; Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli dimasa yang akan datang;

Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kapling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kapling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundangundangan; dan Hanya kapling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kapling tanah tersebut. Pendapatan penjualan bangunan rumah tinggal dan rumah toko (ruko) beserta kapling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi : Proses penjualan telah selesai; Harga jual akan tertagih; Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi dimasa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat dengan deposit method sampai seluruh persyaratan tersebut dipenuhi. Jenis keanggotaan dan fee keanggotaan golf sebagai berikut : Refundable deposit akan dikembalikan setelah 30 tahun senilai ekuivalen Rupiah pada saat penerimaan uang keanggotaan tersebut. Entitas mengakui non refundable deposit sebagai pendapatan pada saat deposit yang diterima telah mencapai 10% dari keseluruhan fee keanggotaan golf. Penjualan Barang Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi: Entitas dan Entitas Anak telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli; Entitas dan Entitas Anak tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual; Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal; Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada Entitas dan Entitas Anak tersebut; dan Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal. Penjualan Jasa Pendapatan dari kontrak atas penyediaan jasa diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian berdasarkan kontrak. Beban Beban diakui pada saat terjadinya. Fee keanggotaan Golf Keanggotaan Refundable Non Refundable Periode Founder 90% 10% 1993-1995 Gold Chartered 50% 50% 1995-1996 Chartered - 100% 1996 - Sekarang

t. Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Final Berdasarkan peraturan pajak yang berlaku, pajak penghasilan Entitas dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dihitung secara final sebesar 1% untuk pengalihan bersubsidi dan 5% untuk pengalihan tidak bersubsidi dari nilai penjualan. Perbedaan nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Beban pajak diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi diakui sebagai pajak dibayar di muka atau hutang pajak. Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di posisi keuangan, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. u. Imbalan Kerja Entitas dan Entitas Anak mengakui kewajiban atas imbalan kerja karyawan yang tidak didanai sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU No. 13/2003). Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja, biaya penyisihan imbalan kerja karyawan menurut UU No. 13/2003 ditentukan berdasarkan penilaian aktuaria menggunakan metode Projected Unit Credit. Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari jumlah yang lebih besar antara nilai kini imbalan pasti dan nilai wajar aset program pada tanggal posisi keuangan. Keuntungan dan kerugian aktuaria ini diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Kemudian, biaya jasa lalu yang timbul akibat penerapan program imbalan pasti atau perubahan program imbalan pasti yang terhutang, diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested). v. Laba Per Saham Dasar Laba per saham dihitung dengan membagi jumlah laba komprehensif periode/tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode/tahun yang bersangkutan. w. Informasi Segmen PSAK No. 5 (Revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Entitas dan Entitas Anak yang secara regular direview oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Kebalikan dengan standar sebelumnya yang mengharuskan Entitas dan Entitas Anak

mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian. PSAK ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari Entitas atau Entitas Anak: Yang melibatkan dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain entitas yang sama); Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan kinerjanya; dan Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Entitas dan Entitas Anak, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. 3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI PENTING Laporan keuangan konsolidasi telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi serta terus melakukan dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari peristiwa masa depan yang diyakini wajar yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat. Estimasi, asumsi dan pertimbangan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas adalah sebagai berikut: a. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Entitas dan Entitas Anak mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Entitas dan Entitas Anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang guna mengurangi jumlah piutang pada jumlah yang diharapkan dapat diterima. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang ragu-ragu. b. Aset Tetap Manajemen Entitas dan Entitas Anak melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Manajemen akan menyesuaikan beban penyusutan jika masa manfaatnya berbeda dari estimasi sebelumnya atau manajemen akan menghapusbukukan atau melakukan penurunan nilai atas aset yang secara teknis telah usang atau aset non-strategis yang dihentikan penggunaannya atau dijual. Entitas dan Entitas Anak melakukan revaluasi atas aset tetap pada tanggal 30 April 2011 dalam rangka pelaksanaan kuasi. Revaluasi ini tidak mengubah umur manfaat ekonomis aset tetap namun hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan kenaikan nilai buku yang akan di bebankan di masa-masa mendatang. c. Pajak Penghasilan Entitas dan Entitas Anak beroperasi di bawah peraturan perpajakan di Indonesia. Pertimbangan yang signifikan diperlukan untuk menentukan provisi pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai. Apabila keputusan final atas pajak tersebut berbeda dari jumlah yang pada awalnya dicatat, perbedaan tersebut akan dicatat di laporan laba rugi konsolidasi pada periode dimana hasil tersebut dikeluarkan.

d. Imbalan Kerja Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan menggunakan asumsi aktuaria. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk pensiun termasuk tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan atas aset program dan tingkat diskonto yang relevan. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat liabilitas imbalan kerja. Asumsi tingkat pengembalian yang diharapkan atas aset program ditentukan secara seragam, dengan mempertimbangkan pengembalian historis jangka panjang, alokasi aset dan perkiraan masa depan atas pengembalian investasi jangka panjang. Asumsi penting lainnya untuk liabilitas imbalan kerja sebagian didasarkan pada kondisi pasar saat ini. Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. 4. KUASI REORGANISASI Sesuai dengan PSAK No. 51 (Revisi 2003) (PSAK No. 51) mengenai Akuntansi Kuasi Reorganisasi, kuasi reorganisasi (kuasi) merupakan prosedur akuntansi yang mengatur Entitas merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghilangkan defisit dan menilai kembali seluruh aset dan kewajibannya berdasarkan nilai wajar. Pada tanggal 30 April 2011, Entitas melakukan kuasi sesuai dengan PSAK No. 51, untuk mengeliminasi saldo defisit sebesar Rp 1.001.993.611. Pelaksanaan kuasi didasarkan atas keyakinan yang memadai bahwa Entitas setelah kuasi akan dapat mempertahankan kelangsungan usahanya (going concern). Penentuan nilai wajar aset dan kewajiban dalam rangka kuasi dilakukan sesuai dengan nilai wajar pada tanggal kuasi reorganisasi. Apabila nilai pasar tidak tersedia atau tidak menggambarkan nilai yang sebenarnya, estimasi nilai wajar aset dan kewajiban dilakukan dengan mempertimbangkan nilai wajar instrumen lain yang substansinya sejenis, estimasi perhitungan nilai sekarang, atau arus kas diskonto. Sedangkan untuk aset dan kewajiban tertentu, penilaian dilakukan sesuai dengan PSAK terkait. Selisih lebih atas penilaian aset dan kewajiban Entitas dicatat pada akun Selisih Penilaian Aset dan Kewajiban. Sedangkan selisih penilaian aset dan kewajiban Entitas Anak dicatat pada akun Selisih transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak. Selisih penilaian aset dan liabilitas Entitas sebagai hasil dari penyesuaian nilai wajar aset dan liabilitas, yang diambil dari penilaian kembali aset dan liabilitas Entitas sesuai nilai wajar berdasarkan Laporan Penilai Independen Kantor Jasa Penilai Publik Amin Nirwan Alfiantori & Rekan sebesar Rp 236.504.601. Sedangkan selisih penilaian aset dan liabilitas Entitas Anak sebagai akibat penyesuaian nilai wajar aset dan liabilitas sesuai nilai wajar berdasarkan Laporan Penilai Independen Kantor Jasa Penilai Publik Doli Siregar & Rekan sebesar Rp 17.092.533, dimana selisih penilaian kembali aset dan liabilitas masingmasing Entitas Anak yang sesuai dengan persentase kepemilikannya sebesar Rp 9.336.513. Perhitungan eliminasi atas saldo defisit Entitas pada tanggal 30 April 2011 sebesar Rp 1.001.993.611 adalah sebagai berikut : 30 April 2011 Saldo defisit (1.001.993.611) Selisih penilaian aset dan liabilitas 236.504.601 Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak 9.528.520 Tambahan modal disetor 26.725.833 Modal ditempatkan dan disetor penuh *) 729.234.657 Jumlah - *) Penurunan nilai nominal saham sebesar Rp 729.234.657 yang digunakan untuk mengeliminasi saldo defisit Entitas merupakan selisih modal saham akibat penurunan nilai nominal saham dari Rp 500 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 318 (Rupiah penuh) per saham.

Laporan posisi keuangan konsolidasi pada tanggal 30 April 2011, sebelum dan sesudah kuasi sebagai berikut : ASET 30 April 2011 30 April 2011 (Sebelum Kuasi Reorganisasi) (Setelah Kuasi Reorganisasi) Kas dan setara kas 164.628.620 164.628.620 Piutang usaha kepada pihak ketiga besih 7.610.952 7.610.952 Piutang lain-lain kepada pihak ketiga bersih 4.196.620 4.196.620 Persediaan 1.216.753 1.216.753 Biaya dibayar di muka 2.040.443 2.040.443 Pajak dibayar di muka 6.395.061 6.395.061 Aset real estat 1.734.771.268 1.941.595.256 Uang muka 11.844.907 11.844.907 Piutang pihak-pihak berelasi 2.024.097 2.024.097 Aset pajak tangguhan 396.404 396.404 Investasi saham 225.000 225.000 Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan 169.453.821 216.226.966 Aset lain-lain 882.369 882.369 JUMLAH ASET 2.105.686.315 2.359.283.448 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Hutang bank 25.722.089 25.722.089 Hutang usaha 1.454.286 1.454.286 Hutang lain-lain 12.263.817 12.263.817 Hutang pajak 2.788.265 2.788.265 Biaya yang masih harus dibayar 1.799.506 1.799.506 Uang muka diterima 136.841.493 136.841.493 Hutang obligasi 22.710.751 22.710.751 Hutang obligasi konversi 93.626.859 93.626.859 Liabilitas derivatif 4.938.169 4.938.169 Hutang sew a pembiayaan 34.813 34.813 Hutang lembaga keuangan 176.610 176.610 Jaminan keanggotaan golf 3.333.749 3.333.749 Pendapatan bunga yang ditangguhkan 11.307.600 11.307.600 Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja 17.453.383 17.453.383 JUMLAH LIABILITAS 334.451.390 334.451.390 EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilikan entitas anak Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.003.391.915 1.274.157.258 Tambahan modal disetor 28.974.122 2.248.289 Uang muka pemesanan saham 247.361.798 247.361.798 Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak 192.007 0 Defisit (1.001.993.611) 0 Sub-jumlah 1.277.926.231 1.523.767.345 Kepentingan nonpengendali 493.308.694 501.064.713 JUMLAH EKUITAS 1.771.234.925 2.024.832.058 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2.105.686.315 2.359.283.448

5. KAS DAN SETARA KAS 31 Maret 31 Desember Kas 131.000 91.000 Bank Pihak hubungan istimewa Bank Sinarmas Rupiah 183.745 220.900 Dollar Amerika Serikat 2.639 5.112 Pihak ketiga Rupiah Bank Internasional Indonesia (BII) 13.716.632 4.150.892 Bank Mega (Mega) 10.535.223 12.027.302 Bank Mandiri (Persero) 2.687.467 6.502.090 Bank Danamon (Danamon) 1.545.275 1.261.606 Bank Central Asia (BCA) 1.118.339 933.725 Bank Jabar 842.222 541.493 Bank Tabungan Negara (BTN) 125.399 68.106 Bank Permata 90.096 476.339 Bank Rakyat Indonesia (BRI) 61.076 630.044 Bank OCBC NISP (NISP) 21.417 21.489 Bank Commonwealth 3.718 3.776 Bank CIMB Niaga 1.814 - Dollar Amerika Serikat BII 709.830 360.310 Deposito berjangka Pihak hubungan istimewa Bank Sinarmas Rupiah 50.843.578 44.715.748 Dollar Amerika Serikat 6.088.330 7.509.892 Pihak ketiga Rupiah Bank Panin 50.635.874 42.869.303 BII 17.836.607 17.114.151 Mega 10.004.440 10.000.000 BRI 2.573.244 2.208.098 Bank Mandiri (Persero) 1.821.905 1.039.524 Danamon 32.392 32.392 NISP 15.000 15.000 Dollar Amerika Serikat BII 11.009.089 10.123.640 Jumlah 182.636.351 162.921.932 Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah 5,50% - 7,75% 6,25% - 9,50% Dollar Amerika Serikat 2,00% - 3,25% 1,20% - 2,25% 6. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA 31 Maret 31 Desember Berdasarkan kegiatan usaha : Penjualan tanah dan bangunan 17.365.789 16.234.351 Pengoperasian lapangan golf dan country club 1.060.575 1.050.418 Estat manajemen 1.236.431 1.156.720 Lain-lain 184.325 339.158 Jumlah 19.847.120 18.780.647 Penyisihan piutang ragu-ragu (1.074.514) (1.044.514) Bersih 18.772.606 17.736.133

31 Maret 31 Desember Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu Saldo awal 1.044.514 927.741 Penambahan 30.000 120.000 Penghapusan/penyesuaian - (3.227) Saldo akhir 1.074.514 1.044.514 Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang dan tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha. 7. PAJAK DIBAYAR DI MUKA Akun ini merupakan pajak penghasilan final dan pajak pertambahan nilai Entitas dan Entitas Anak. 8. UANG MUKA 31 Maret 31 Desember Tanah di Bekasi 36.585.656 17.559.415 Uang muka perijinan 6.469.834 7.163.668 Proyek Water Joy 1.062.508 209.117 Lain-lain 6.285.627 5.463.804 Jumlah 50.403.625 30.396.004 Uang muka pembelian tanah di daerah Bekasi, Jawa Barat, dilakukan oleh DLS dan DRP, Entitas Anak, untuk tanah kurang lebih seluas 84,60 hektar. Uang muka proyek Water Joy merupakan biaya konsultan dan biaya kontraktor untuk pemasangan pondasi bangunan. 9. ASET REAL ESTAT 31 Maret 31 Desember Tanah dan bangunan siap jual 694.783.847 655.891.992 Bangunan yang sedang dikonstruksi 8.780.733 24.373.004 Tanah yang sedang dikembangkan 436.059.249 447.259.314 Tanah yang belum dikembangkan 895.338.750 883.646.923 Jumlah 2.034.962.579 2.011.171.233 Pada tanggal 31 Maret 2012, luas bersih tanah siap dijual Rancamaya Phase I seluas 6,81 hektar, Rancamaya Phase II seluas 28,71 hektar, Rancamaya Commercial Center seluas 11,67 hektar dan Harvest City seluas 21,94 hektar. Pada tanggal 31 Maret 2012, luas bersih tanah yang sedang dikembangkan Rancamaya Phase III seluas 12,94 hektar dan Harvest City seluas 31,37 hektar. Tanah di daerah Bekasi dan Bogor, Jawa Barat, merupakan tanah yang telah dibebaskan dan dimiliki oleh CNMP dan Entitas Anak, luas kotor yang telah dibebaskan seluas 628,94 hektar. CNMP dan Entitas Anak mempunyai ijin pembebasan tanah seluas 1.050 hektar. CNMP dan Entitas Anak telah memperoleh Hak Guna Bangunan atas tanah yang telah dibebaskan seluas 509,54 hektar dengan jangka waktu 30 tahun, yang akan jatuh tempo antara tahun 2029 dan 2031. Tanah di daerah Rancamaya, Jawa Barat, merupakan tanah yang telah dibebaskan dan dimiliki oleh Entitas dan ISP, Entitas Anak, yang akan dikembangkan untuk proyek real estat dengan izin pembebasan seluas kurang lebih 330 hektar. Pada tanggal 31 Maret 2012 luas kotor tanah yang telah dibebaskan seluas 132,03 hektar.

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset real estat tidak melebihi nilai realisasi bersihnya, sehingga tidak diperlukan penilaian kembali atas aset tersebut. Tanah dan bangunan siap dijual dan yang sedang dikembangkan milik DLS, Entitas Anak, seluas 7,49 hektar dan tanah yang belum dikembangkan milik DRP, Entitas Anak, seluas 64,62 hektar dan 99,52 hektar di Bekasi dijadikan jaminan atas hutang bank. Sehubungan dengan pelaksanaan kuasi pada tanggal 30 April 2011, Entitas melakukan penilaian kembali atas aset real estat Entitas dan Entitas Anak dengan mengunakan harga pasar. Berdasarkan laporan appraisal indenpenden, nilai pasar aset real estat Entitas dan Entitas Anak mengalami kenaikan dari sebesar Rp 1.734.771.268 menjadi sebesar Rp 1.941.595.256 atau mengalami kenaikan sebesar Rp 200.694.975 pada aset real estat Entitas dan Rp 6.129.013 pada aset real estat Entitas Anak. Entitas telah menggunakan nilai kenaikan aset real estat Entitas sebesar Rp 200.694.975 dan kenaikan aset real estat Entitas Anak sesuai persentase kepemilikannya pada Entitas Anak yang dicatat pada akun selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak sebesar Rp 3.129.990, untuk mengeliminasi saldo defisit Entitas dalam rangka pelaksanaan kuasi. 10. ASET TETAP 31 Maret 31 Desember Biaya perolehan : Tanah 141.640.190 141.640.190 Bangunan 82.717.215 82.717.215 Kendaraan 13.062.905 13.062.905 Perabotan dan peralatan 35.571.732 35.422.243 Jumlah 272.992.042 272.842.553 Akumulasi penyusutan : Bangunan 25.994.477 24.826.254 Kendaraan 7.997.062 7.861.332 Perabotan dan peralatan 24.917.752 24.058.116 Jumlah 58.909.291 56.745.702 Jumlah Tercatat 214.082.751 216.096.851 Beban penyusutan adalah Rp 2.163.589 dan Rp 1.907.572 masing-masing untuk periode sembilan bulan tahun 2012 dan 2011. Entitas memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di proyek Rancamaya dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 sampai 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2014 sampai 2029. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, aset tetap berupa bangunan, club house dan kendaraan diasuransikan untuk risiko kerusakan, kehilangan, kebakaran dan bencana alam masingmasing kepada : Mata Uang 2012 P.T. Asuransi Sinar Mas Rp 29.251.042.470 29.251.042 P.T. Asuransi Rama Satria Wibawa Rp 56.260.976.500 56.260.977 US$ 353.850 353.850 P.T. Asuransi Indrapura Rp 16.200.000.000 16.200.000 US$ 252.750 252.750 P.T. Asuransi Reliance Indonesia Rp 12.100.000.000 12.100.000 US$ 202.200 202.200 P.T. Asuransi Parolamas Rp 12.100.000.000 12.100.000 US$ 202.200 202.200 P.T. Asuransi Jaya Proteksi Rp 5.974.200.637 5.974.201 P.T. Asuransi Raksa Pratikara Rp 1.955.000.000 1.955.000 P.T. Asuransi Mitra Maparya Rp 370.000.000 370.000 P.T. Asuransi Adira Dinamika Rp 263.400.000 263.400

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. P.T. Asuransi Sinar Mas merupakan pihak berelasi. Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga. Sehubungan dengan pelaksanaan kuasi pada tanggal 30 April 2011, Entitas melakukan penilaian kembali atas aset tetap Entitas dan Entitas Anak dengan mengunakan harga pasar. Berdasarkan laporan appraisal indenpenden, nilai pasar aset tetap Entitas dan Entitas Anak mengalami kenaikan dari sebesar Rp 169.453.821 menjadi sebesar Rp 216.226.966 atau mengalami kenaikan sebesar Rp 35.809.625 pada aset tetap Entitas dan Rp 10.963.520 pada aset tetap Entitas Anak. Entitas telah menggunakan nilai kenaikan aset tetap Entitas sebesar Rp 35.809.625 dan kenaikan aset tetap Entitas Anak sesuai persentase kepemilikannya pada Entitas Anak yang dicatat pada akun selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak sebesar Rp 6.206.523, untuk mengeliminasi saldo defisit Entitas dalam rangka pelaksanaan kuasi. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. 11. HUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA 31 Maret 31 Desember Berdasarkan kegiatan usaha : Real estat 27.498.363 15.335.625 Pengoperasian lapangan golf dan country club 1.813.645 2.232.543 Estat Manajemen 11.149 15.452 Lain-lain 524.550 544.264 Jumlah 29.847.707 18.127.884 Tidak terdapat jaminan yang diberikan atas hutang tersebut. 12. HUTANG PAJAK 31 Maret 31 Desember Pajak kini 817.138 892.507 Pajak penghasilan Pasal 21 261.364 170.630 Pasal 23 87.179 154.259 Final 313.425 1.232.229 Pajak Pertambahan Nilai 1.569.758 2.015.611 Pajak Pembangunan I 78.983 156.401 Jumlah 3.127.847 4.621.637 13. UANG MUKA DITERIMA 31 Maret 31 Desember Penjualan tanah dan rumah tinggal 200.955.862 168.761.509 Keanggotaan golf - iuran bulanan 2.159.558 2.296.934 Lain-lain 4.408.100 3.669.428 Jumlah 207.523.520 174.727.871