BAB I PENDAHULUAN. keberagamaan, cita-cita, perspektif, orientasi hidup. Tingginya pluralisme bangsa Indonesia membuat potensi konflik bangsa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DAMPAK TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA TERHADAP PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI DUSUN TRENCENG DESA MRICAN KECAMATAN JENANGAN PONOROGO

BAB IV RESPON MASYARAKAT HINDU TERHADAP PERAYAAN HARI RAYA IDUL FITRI SUKU TENGGER WONOKERTO SUKAPURA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki culture yang

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Restu Nur Karimah, 2015

BAB IV ANALISA DATA. A. Bentuk-bentuk kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat. jika yang dinamakan hidup bersama dan berdampingan pasti ada masalah

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ATAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN SISWA DI SMA NEGERI 3 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS. Pustaka Pelajar, 2001, hlm Azyumardi Azra, Kerukunan dan Dialog Islam-Kristen Di Indonesia, dalam Dinamika

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga tidak memicu terjadinya konflik sosial didalam masyarakat.

KESINAMBUNGAN AGAMA-AGAMA

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat

Ditemukan beberapa riwayat tentang sebab turunnya (nuzul) ayat-ayat. surah ini, antara lain adalah sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat

BAB I PENDAHULUAN. harus dijaga di Indonesia yang hidup di dalamnyaberbagai macam suku, ras,

BAB I PENDAHULUAN. macam suku, ras, agama, dan budaya. Keberagaman tersebut tersebar hampir

Mam MAKALAH ISLAM. Pernikahan Beda Agama Perspektif Undang-Undang Perkawinan

BAB I PENDAHULUAN. Secara biologis manusia diklasifikasikan sebagai homosapiens yaitu sejenis

BAB V. Penutup. GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kaum Muslim telah dilarang untuk merayakan hari raya orang-orang kafir atau musyrik.

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN DAN IMPLEMENTASI TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA. maka dalam bab ini peneliti kemukakan secara garis besar mengenai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Rosania Mega Fibriana, 2014 Perkembangan nila-nilai kerukunan ummat beragama pada masyarakat majemeuk

I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bemegara serta dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Agama,PT. Ciputat Press, Jakarta, 2005, h Said Agil Husain Al Munawar, (ed). Fikih Hubungan Antar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk dimana

BAB I PENDAHULUAN. animisme dan dinamisme. Masyarakat tersebut masih mempercayai adanya rohroh

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses mengatur urutan data, dikumpulkan, diklasifikasikan dan dianalisa dengan analisis induktif.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan merupakan cabang ilmu. cita cita bangsa. Salah satu pelajaran penting yang terkandung dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang berlaku untuk semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. Ibid hlm. 43

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo

BAB I PENDAHULUAN. negara ikut serta dalam memajukan kebudayaan nasional Indonesia dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latarbelakang

TOLERANSI UMAT ISLAM TERHADAP UPACARA AGAMA HINDU DI CANDI CETHO DUSUN CETHO DESA GUMENG KECAMATAN JENAWI KABUPATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menampilkan sikap saling menghargai terhadap kemajemukan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman etnik yang ada di Indonesia dapat menjadi suatu kesatuan

BAB V PENUTUP. Al-Quran yang ditelaah melalui konsep Pendidikan Islam, penulis menemukan

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan yang sampai saat ini merupakan hal yang berpengaruh besar pada sikap

TRANSKRIP REKAMAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20. Tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, dijalani dalam lingkup masyarakat.

KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan diri dan keluarganya. Secara sosial ekonomi masyarakat sekarang

PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm. 6. 2

BAB I PENDAHULUAN. memiliki perbedaan. Tak ada dua individu yang memiliki kesamaan secara

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut:

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN ETIKA DAN MORAL BANGSA. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

BAB I PENDAHULUAN. fisik ataupun mental, sebenarnya merupakan kehendak Tuhan yang

BAB IV ANALISIS TENTANG TOLERANSI MASYARAKAT ISLAM TERHADAP KEBERADAAN GEREJA PANTEKOSTA DI DESA TELAGABIRU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan

FATWA MAJLIS ULAMA INDONESIA Tentang Perayaan Natal Bersama

globalisasi telah mengakibatkan dekadensi moral yang demikian hebat (Aziz. terlarang semakin dekat dengan kehidupan manusia dewasa ini.

2013 POLA PEWARISAN NILAI-NILAI SOSIAL D AN BUD AYA D ALAM UPACARA AD AT SEREN TAUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEDOMAN OBSERVASI. No Aspek yang diamati Keterangan. dalam menjaga hubungan yang

BAB II GAMBARAN UMUM DESA BANTAN AIR KECAMATAN BANTAN. Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis yang mempunyai jumlah penduduk

Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM

NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan multikultural yang terdiri dari keragaman ataupun

Щ6

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu suku bangsa mempunyai berbagai macam kebudayaan, tiap

25. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SD

HILANGNYA KEDUDUKAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. untuk dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum. Menurut Hamid

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama rahmatan lil alamin.ajarannya diperuntukkan bagi umat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fety Novianty, 2013

IMPLEMENTASI TOLERANSI KEBHINNEKAAN PADA MASYARAKAT MAJEMUK DI DUSUN CETHO DESA GUMENG KECAMATAN JENAWI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

BAB I PENDAHULUAN. mewarnai kehidupan antar agama, beberapa diantaranya ialah persoalan pendirian

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil laporan, deskripsi serta pembahasan hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. luhur yang sudah lama dijunjung tinggi dan mengakar dalam sikap dan perilaku seharihari.

BAB IV ANALISIS PERAN ORGANISASI PEMUDA DALAM MEMBINA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

BAB IV BENTUK KERUKUNAN UMAT BERGAMA ISLAM DAN KRISTEN DI DESAMIAGAN. A. Bentuk Kerukunan Beragama Islam Dan Kristen Pada Hari Besar

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dan dibahas tentang

BAB IV ANALISIS TENTANG PENANAMAN DAN PENERAPAN TOLERANSI BERAGAMA DI SMK THERESIANA SEMARANG

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. satu negara multikultural terbesar di dunia. Menurut (Mudzhar 2010:34)

BAB I PENDAHULUAN. Kalimantan, sebagaimana dengan wilayah Indonesia lainnya yang kaya akan

2. Macam-Macam Norma. a. Norma Kesusilaan

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

PENTINGNYA TOLERANSI DALAM PLURALISME BERAGAMA

BAB IV ANALISIS DATA. Bahwasanya kehidupan di dunia ini pada kodratnya diciptakan dalam bentuk yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah bangsa yang kompetisi etnisnya sangat beragam. Begitu pula dengan agama, aliran kepercayaan, bahasa, adat istiadat, orientasi kultur kedaerahan serta pandangan hidupnya. Jika diurai lebih ternci, bangsa Indonesia memiliki talenta, watak, karakter, hobi, tingkat pendidikan, warna kulit, status ekonomi, kelas sosial, pangkat dan kedudukan, varian keberagamaan, cita-cita, perspektif, orientasi hidup. Tingginya pluralisme bangsa Indonesia membuat potensi konflik bangsa Indonesia juga tinggi. Potensi perpecahan dan kesalahpahaman juga tinggi. Baik konflik dalam skala kecil maupun besar. Dalam skala kecil, konflik tercermin pada komunikasi yang tidak tersambung atau tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga menyebabkan rasa tersinggung, marah, frusatasi, kecewa, dongkol, bingung, bertanya-tanya dan lain-lain. Sementara itu konflik dalam skala besar mewujud dalam, misalnya kerusuhan sosial, kekacauan multi budaya, perseturuan antar ras, etnis, dan agama dan lainlain. 1 Setiap masyarakat selalu menghadapi persoalan bagaimana meneruskan peranan sosial yang telah dibangun dan diwariskan pada generasi berikunya. Proses ini disebut sosialisasi. Dalam sosialisasi, setiap makna dari proses RI, 2003), hal. 1. 1 Riuh Beranda Satu : Peta Kerukunan Umat Beragama Di Indonesia, (Jakarta: Depag 1

2 sosial perlu ditafsirkan sedemikian rupa sehingga dapat diterima oleh individu. 2 Manusia dengan wujudnya berbangsa-bangsa dan bergolongan-golangan ini merupakan sumbangan yang tak ternilai baginya dalam mempelajari dirinya sendiri sehingga melahirkan berbagai ilmu pengetahuan yang berfaedah, seperti: antropologi, sosiologi, sejarah, kebudayaan, bahasa, politik dan lain-lain. Dengan ilmu-ilmu ini akan memudahkan bagi manusia itu sendiri dalam membina dan memelihara hubungan antar sesamanya, baik amtara golongan, dalam bermassyarakat maupun antar bangsa ditingkat internasional. Hubungan ini dikonkritkan dengan berbagai aktifitas yang pada hakekatnya untuk memenuhi kebutuhan masing-masing. Tepat sekali dikatakan, bahwa hidup bersama mutlak perlu bagi manusia dalam mempertahankan hidupnya, baik secara sendiri-sendiri, secara berkelompok maupun secara berbangsa. Dalam kelompok manusia membentuk dan menentukan corak masyarakat yang dikehendaki. Agar bentuk dan corak yang dikehendaki dapat terwujud, setiap golongan hendaklah memelihara kebaragaman ini. Karena keberagaman ini merupakan kenyataan yang telah ditetapkan oleh Yang Punya semesta alam ini. Tapi bila ada yang menolak, ia akan menemui kesulitan, karena berhadapan dengan kenyataan itu sendiri. 3 Manusia dengan keterbatasannya mempunyai masalah yang serba kompleks dan penuh dinamik dalam menjalin interaksi sosial. Dalam memelihara keharmonisan 2005 ), hal.2-3. 2 Beni Ahmad Saebeni, Sosiologi Agama, (Bandung: PT Refika Aditama, 2007), hal. 3. 3 Husin Said Agil Al Munawar, Fikih Hubungan Antar Agama, (Jakarta: Ciputat Press,

3 hubungan antara sesamanya belum tentu berjalan lancar. Untuk memelihara keharmonisan hubungan ini, Tuhan menurunkan agama yang mengandung pedoman dasar dalam mengatur hubungan antara sesama manusia itu sendiri. Mewujudkan kerukunan dan toleransi dalam pergaulan hidup antar umat beragama merupakan bagian usaha menciptakan kemaslahatan umum serta kelancaran hubungan antara manusia yang berlainan agama, sehingga setiap golongan antar umat beragama dapat melaksanakan bagian dari tuntutan agama masing-masing. Kerukunan yang berpegang kepada prinsip masing-masing agama menjadi setiap golongan antar umat beragama sebagai golongan terbuka, sehingga memungkinkan dan memudahkan untuk saling berhubungan. Bila anggota dari suatu golongan umat beragama telah berhubungan baik dengan anggota dari golongan agama-agama lain, akan terbuka kemungkinan untuk mengembangkan hubungan dalam berbagai bentuk kerjasama dalam bermasyarakat dan bernegara. Agama merupakan sebuah sistem keyakinan yang berisikan suatu ajaran dan petunjuk bagi para penganutnya supaya selamat (dari api neraka) dalam kehidupan setelah mati. Begitu juga agama sebagai suatu sarana manusia untuk melakukan hubungan/komunikasi dari agama yang satu kepada agama yang lainnya. Negara Indonesia ini telah memberikan kebebasan untuk memilih/memeluk agama yang merupakan wujud dari terselenggaranya demokrasi dan hidup saling menghormati satu dengan yang lainnya.

4 Harus diakui pada mulanya agama-agama selain Islam seperti yahudi dan Nasrani berasal dari Tuhan, namun dalam perjalanan seejarahnya agamaagama tersebut sudah tidak memelihara lagi kemurniannya. Islam tidak mengingkari kebenaran kebenaran agama-agama lain, akan tetapi menyatakan bahwa pengikut pengikutnya yang terkemudian telah memalsukan kebenaran tersebut dengan ide ide mereka sendiri. Dalam ajaran Nasrani yang dibawa oleh Nabi Isa as. misalnya, pada mulanya agama ini mengakui bahwa yang wajib disembah hanyalah Allah. Namun dalam perkembangan selanjutnya mereka mengganti Tuhannya dengan doktrin Trinitas (tuhan dalam tiga dimensi: Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan Roh Kudus). Dalam Al-Qur an dinyatakan bahwa orang yang membuat dan mengakui doktrin tersebut sebagai kafir. Karena itulah Allah mengutus Rasulullah Muhammad SAW. untuk mensucikan kembali agama agamnya. Masing masing agama sebelum Islam memperlihatkan aspek aspek tertentu dari kebutuhan yang sama, tetapi dengan penekanan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan manusia pada massanya, atau dengan rasnya. Islamlah agama yang diperuntukkan bagi seluruh manusia dengan manifestasi kebenaran yang paling menyeluruh, serta memberikan metode yang lengkap dan keseimbangan yang sempurna. 4 Rasa kesadaranlah yang mampu memberikan solusi dalam diri manusia dalam kehidupan beragama. Jadi, rasa saling butuhlah yang tidak hal. 97. 4 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006 ),

5 mempermasalahkan suatu agama satu sama lain dan secara sosiologis masalah ini tidak terelakkan. Karakteritik ajaran Islam dapat dilihat dari ajarannya di bidang sosial. Ajaran Islam sebagaimana telah disebutkan di atas pada akhirnya ditujukan untuk kesejahteraan manusia. Namun khusus dalam bidang sosial ini Islam menjunjung tinggi tolong menolong, saling menasehati tentang hak dan kesabaran, kesetiakawanan, egaliter (kesamaan derajat), tenggang rasa dan kebersamaan. Ukuran ketinggian derajat manusia dalam pandangan Islam bukan ditentukan oleh nenek moyangnya, kebangsannya, warna kulit, bahasa, jenis kelamin dan lain sebagainya yang berbau rasialis. Kualitas dan ketinggian derajat seseorang ditentukan oleh ketakwaannya yang ditunjukkan oleh prestasi kerjanya yang bermnafaat bagi manusia. Atas dasar ukuran ini, maka dalam Islam semua orang memiliki kesempatan yang sama. 5 Berdasarkan observasi awal di Dusun Trenceng, Desa Mrican, Ponorogo ditemukan beberapa hal sebagai berikut; (1) dusun Trenceng Desa Mrican Ponorogo merupakan dusun kecil yang berada di daerah Ponorogo wilayah Jenangan, dimana masyarakat dusun Trenceng bukan semuanya dari agama Islam, namun sebagian masyarakat Trenceng memeluk agama Kristen, (2) jumlah penduduk dusun Trenceng yang memeluk agama Islam lebih dominan dengan persentase, agama Islam (70%) dan agama Kristen (30%), Contoh dari bentuk toleransi yang ada di dalam masyarakat dusun Trenceng antara lain (1) dalam hal kenduri, bahkan dalam hal kenduri pun sebagian dari 88. 5 Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003 ) hal.

6 pemeluk agama Kristen pun diundang dan hadir dalam acara tersebut. (2) silaturrahmi, menurut kepala desa setempat ketika ada acara pertemuan, hari raya umat Islam dan hari raya Kristen warga kompak merayaan acara tersebut, bahkan dalam acara hari raya idul fitri pun orang Kristen bersilaturrahmi ke umat Islam. Walaupun mereka berbeda agama akan tetapi kerukunan mereka sangat erat. Dampak dari toleransi beragama bagi umat muslim yaitu semakin meningkatnya keimanan umat muslim dan kegiatan pendidikan, misalnya di lembaga pendidikan Diniyah. Sementara ada fakta lain unik yang lain terkait dengan pola hubungan sosial kemasyarakatan di desa ini, antaranya masyarakat Trenceng ketika orang Islam punya hajat terkadang orang Kristen yang membacakan doa, selain itu mereka juga ikut acara Yasinan ketika ada seorang umat Islam yang meninggal sedangakan akidah mereka sudah berbeda. Sebaliknya ketika orang Kristen merayakan hari raya umat Kristen sebagian dari umat Islam pun ikut dalam acara tersebut. Faktor yang lain menunjukkan bahwa pada tahun 2015 terdapat 7 orang Kristen yang masuk agama Islam dengan alasan pernikahan dan pemahaman agama sehingga ingin masuk agama Islam, hampir setiap tahun ada orang Kristen yang masuk agama Islam. Ketika hari raya Natal para perangkat desa diundang untuk menghadiri acara Natal, akan tetapi mereka tetap yakin dengan akidah sendiri meski menghadiri undangan tersebut, meyakini bahwa:

7 ibadah mereka salah, hukum yang berlaku di agama Kristen sangat bebas, tidak ada larangan makanan sama sekali. 6 B. Fokus Masalah Dalam penelitian ini peneliti membatasi masalah hanya mengenai dampak toleransi antar umat beragama dan dampaknya terhadap perkembangan pendidikan Islam, pada aspek akidah, ibadah dan akhlaq. Pada aspek aqidah terutama terkait dengan peningkatan keimanan umat Islam dengan adanya toleransi beragama. Aspek ibadah, terkait dengan peningkatan ibadah wajib, misalnya salat lima waktu. Aspek akhlaq, sikap sopan santun dalam bermasyarakat baik terhadap muslim maupun terhadap Kristen yang berada di Dusun Trenceng Desa Mrican Kecamatan Jenangan Ponorogo. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana toleransi antar umat beragama di dusun Trenceng? 2. Bagaimana dampak toleransi terhadap perkembangan pendidikan Islam di dusun Trenceng? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka peneliti menuliskan tujuan penelitian sebagai berikut: 6 Hasil wawancara dengan kepala dusun Trenceng Bapak Bandi

8 1. Untuk mengetahui toleransi antar umat beragama di dusun Trenceng. 2. Untuk mengetahui dampak toleransi terhadap perkembangan pendidikan Islam di dusun Trenceng. E. Manfaat Penelitian Studi ini diharapkan memberikan manfaat dalam dua aspek, secara teoriris maupun secara praktis seperti berikut. 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi perkembangan khazanah ilmu pengetahuan, terutama terkait dengan toleransi antar umat beragama. 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut: a. Masyarakat Trenceng Hasil penelitian ini diharapkan sebagai wacana bagi massyarakat Dusun Trenceng dalam memahami makna toleransi antar umat beragama. b. Pemerintah Desa Hasil penelitian ini diharapkan agar toleransi agama ini dapat bertahan sehingga kerukunan antar umat beragama dapat dipertahankan.

9 c. Pemerintah Daerah Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pemerintah daerah dan masukan dalam hal merumuskan kebijakan yang lebih baik dalam bidang toleransi antar umat beragama. F. Sistematika Pembahasan Untuk mempermudah pembahasan skripsi maka penulis menggunakan pembahasan sebagai berikut : BAB I merupakan pendahuluan merupakan landasan dasar bagi keseluruhan isi penelitian, yang berisi latar belakang masalah, pembatasan penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian. Bab II berisi tinjauan pustaka dan landasan teori bab ini berfungsi untuk mengetengahkan kerangka awal teori yang digunakan sebagai landasan melakukan penelitian dampak toleransi antar umat beragama terhadap perkembangan pedidikan Islam di Dusun Trenceng Desa Mrican Kecamatan Jenangan Ponorogo. Bab III tentang metode penelitian yang meliputi : prosedur penelitian, lokasi penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, metode analisis data, dan teknik keabsahan data. Bab IV berisi latar belakang objek, penyajian data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian tentang dampak toleransi antar umat beragama terhadap perkembangan pendidikan Islam di dusun Trenceng desa Mrican kecamatan Jenangan Ponorogo.

10 Bab V berisi penutup, bab ini berisi tentang kesimpulan yang di dalamnya berisi dan saran, bertujuan untuk memudahkan pembaca untuk mengambil intisari dari skripsi yang ditulis oleh peneliti.