STUDI TENTANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA APARATUR DI KANTOR CAMAT SAMARINDA SEBERANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Nuradji 1. Universitas Mulawarman.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STUDI TENTANG PROSEDUR PENERIMAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH (BKDD) KABUPATEN NUNUKAN

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

MODUL PROSEDUR DAN PELATIHAN KERJA. Miftakhul Farida Susanti

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN BAGI PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAl NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

KORELASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PENGEMBANGAN KARIER PEGAWAI DI KANTOR CAMAT LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KERTANEGARA

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA APARATUR DIKANTOR CAMAT KAYAN HILIR KABUPATEN MALINAU

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bahwa Bangsa Indonesia, saat ini dihadapkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kelancaran penyelengaraan tugas pemerintah dan pembangunan

Aji Yerico Defriandi 1

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMBUTAN KOTA SAMARINDA

Pelaksanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Di Kota Manado

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI DI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas suatu organisasi sangat bergantung pada mutu sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dari dalam maupun luar organisasi. upaya untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), terutama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN LAPORAN KKL. 4.1 Sumberdaya Penentu Keberhasilan Kerja Aparatur Badan Kepegawaian,

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

Lampiran Keputusan Sekretaris Jenderal Departemen Kehutanan Nomor: SK.74/II-Peg/2005 Tanggal: 12 Juli 2005

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap organisasi, baik organisasi publik maupun organisasi swasta.

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah

PERATURANPEMERINTAH RI NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PNS BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan. Pada Instansi pemerintahan kinerja biasa disebut sebagai sebuah

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI. upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan mengambil keputusan dengan cepat dan akurat. Kemampuan tersebut

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Terbentuknya Desa Cimanuk

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL DI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pegawai-pegawai yang mampu berprestasi dan fleksibel untuk suatu instansi dalam

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung

Program merupakan kumpulan kegiatan-kegiatan yang sistematis dan

PENINGKATAN KEMAMPUAN APARATUR DESA DALAM UPAYA PELAKSANAAN TUGAS ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DI KANTOR DESA MUARA BADAK ULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa memerlukan dua asset utama yaitu sumber

PERBANDINGAN MATERI POKOK UU NO. 8 TAHUN 1974 JO UU NO. 43 TAHUN 1999 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN DAN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA (RUU ASN)

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

RANCANGAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SENTRALISASI PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan tertentu, dimana usaha-usaha untuk mewujudkan maksud

profesional, bersih dan berwibawa.

BUPATI POLEWALI MANDAR

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH

PENGANTAR. Soreang, Januari 2015 KEPALA BAGIAN UMUM. DIAN WARDIANA, S.IP, M.Si, MP Pembina NIP

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BELITUNG

BAB I PENDAHULUAN. sektor pemerintahan, turut bertanggung jawab atas keberhasilan dalam

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

JURNAL PELAKSANAAN MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DARI KABUPATEN KUTAI BARAT KE KABUPATEN MAHAKAM ULU. Philips.

Pasal I. Pasal 1. Pasal 2. Ketentuan mengenai anggota Tentara Nasional Indonesia, diatur dengan undangundang.

ANALISIS KINERJA PEGAWAI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSINYA PADA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) MANADO.

KINERJA PEGAWAI DALAM PELAYANAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Apabila manusia yang ada

STUDI TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM BERAS MISKIN (RASKIN) DI KELURAHAN SIMPANG PASIR KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang optimal dan berkualitas

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

bersih berwibawa, berdaya guna, bermutu tinggi dan sadar akan tugas serta tanggungjawabnya.

BAB I PENDAHULUAN. Instansi dalam pengelolaan pegawai secara profesional harus dimulai

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

1. PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Widyantoro, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN DAERAH

2015, No e. bahwa berdasarkan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertahanan tentang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 08 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 7 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 11 TAHUN 2011

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 29 TAHUN 2005

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Ayat ( 3) Peraturan Daerah

PERATURAN DAERAH KOTA KOTAMOBAGU NOMOR 03 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA KOTAMOBAGU

PERAN PIMPINAN KEPALA BIRO UMUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA BIRO UMUM

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Kedudukan pemerintah daerah berkaitan dengan otonomi daerah, bergulirnya otonomi

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI KABUPATEN

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-004/A/J.A/01/2002

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun

Transkripsi:

ejournal Ilmu Pemerintahan, 2016, 4 (3): 1145-1156 ISSN 2477-2458, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 STUDI TENTANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA APARATUR DI KANTOR CAMAT SAMARINDA SEBERANG Rianus Parinding 1 Abstrak Untuk mengetahui dan menganalisis Pengembangan Sumber Daya Aparatur Melalui Pendidikan dan Pelatihan Di Kantor Camat Samarinda Seberang dan faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, dimana pengumpulan data melalui Kepustakaan, Observasi, dan Penelitian Lapangan dan objek penelitian ini diambil dari pegawai yang bertugas Di Kantor Camat Samarinda Seberang. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pendidikan dan Pelatihan yang diikuti pegawai belum sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang pendidikan dan pelatihan pegawai. Faktor penghambat Kurangnya Komunikasi yang efektif antara pimpinan dengan bawahan dalam memberikan informasi mengenai pendidikan dan pelatihan setelah menduduki jabatan, dan tidak tersedianya alokasi anggaran (Dana) untuk pendidikan dan pelatihan pegawai Di Kantor Camat Samarinda Seberang. Kata Kunci: Pengembangan, Sumber Daya Aparatur, Kantor Camat PENDAHULUAN Dalam rangka melaksanakan program pembangunan, dua aset pokok yang mutlak dimiliki yakni, sumber daya alam dan sumber daya manusia. Sumber daya manusia lebih penting perannya daripada sumber daya alam, karena walau bagaimana pun melimpahnya sumber daya alam, tanpa adanya kemampuan sumber daya manusia untuk mengelolahnya, maka akan sia-sia saja. Di dalam suatu instansi atau institusi, bentuk dari sumber daya manusia itu adalah tenaga kerja pegawai atau karyawan. Karyawan sebagai sumber daya manusia dalam suatu organisasi atau institusi sangat penting peranannya bagi peningkatan produktivitas atau kemajuan organisasi/institusi tersebut. Bagaimanapun canggihnya sarana dan prasarana organisasi/institusi, tanpa ditunjang oleh kemampuan karyawannya (sumber daya manusianya), maka organisasi/institusi tersebut tidak dapat maju dan berkembang. Banyak cara yang dapat diupayakan untuk meningkatkan efektivitas kerja pegawai/aparatur, diantaranya melalui pembinaan pegawai, pengawasan, disiplin kerja, penilaian kerja dan pembagian kerja yang jelas, dari sekian banyak hal 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: Rianparinding@gmail.com

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 3, 2016: 1145-1156 yang dapat meningkatkan efektivitas kerja pegawai/aparatur, penulis berpendapat bahwa pembinaan pegawai merupakan salah satu cara yang penting untuk di terapkan dalam rangka untuk pengembangan sumber daya aparatur pada Kantor Camat Samarinda Seberang. Dengan meningkatkan kualitas dari pegawai tersebut, kiranya dapat dinyatakan dalam fungsi pengembangan pegawai dalam organisasi bukan sekedar formalitas, akan tetapi mejadi tanggung jawab bagi setiap organisasi atau instansi, dengan meningkatnya kemampuan, kecakapan, maupun keterampilan pegawai sebagai aparatur juga tumbuh sikap kepribadian yang baik, diharapkan mendorong tercapainya tujuan organisasi yang optimal. Namun dalam pelaksanaanya pada Kantor Camat Samarinda Seberang belum optimal karena banyaknya keluhan dari masyarakat mengenai pelayanan yang diberikan dan masih banyak pegawai yang tidak mengikuti pendidikan dan pelatihan setelah meduduki jabatan sehingga dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat belum berjalan dengan baik. Sehubungan dengan hal tersebut maka penulis mengangkat permasalahan dalam bentuk penelitian dengan judul "STUDI TENTANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA APARATUR DI KANTOR CAMAT SAMARINDA SEBERANG". KERANGKA DASAR TEORI Sumber Daya Aparatur Sumber daya aparatur merupakan Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh suatu instansi/organisasi yang merupakan hasil proses seleksi dan sekaligus penggerak maupun pelaksana kegiatan organisasi penting dan merupakan kunci bagi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan. Menurut Wether dan Davis (dalam Taliziduhu N 1997:9) mengatakan Bahwa "sumber daya manusia adalah orang-orang yang siap, memiliki kemauan dan sanggup untuk menyumbangkan hal-hal yang berguna demi tercapainya suatu tujuan organisasi. Bukan hanya industri atau pun perusahaan tetapi juga organisasi di bidang: politik, pemerintahan, sosial budaya lingkungan dan sebagainya. Dilihat dari sudut itu, negara juga organisasi". Sedangkan menurut Gomes (1997:1) "sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktifitas." Jadi maksudnya adalah semua orang yang melakukan aktifitas dalam hal ini dalam organisasi, dimana organisasi/instansi yang dimaksud disini adalah Kantor Kecamatan. Manajemen Sumber Daya Aparatur Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. Unsur manusia (Man) ini kemudian berkembang menjadi suatu bidang ilmu manajemen yang disebut: Manajemen Kepegawaian atau Manajemen Personalia (Personnel Management). 1146

Studi tentang Pengembangan Sumber Daya Aparatur (Rianus Parinding) Sesungguhnya kedua istilah tersebut yaitu Manajemen Sumber Daya Manusia di satu pihak dan manajemen personalia di lain pihak di samping ada kesamaannya tetapi juga mempunnyai perbedaan-perbedaan. Persamaannya adalah bahwa: Keduanya merupakan ilmu yang mengatur unsur manusia dalam suatu organisasi, mendukung terwujudnya tujuan. Sedangkan perbedaannya menurut Hasibuan (1990:9) adalah: 1) Manajemen Sumber Daya Manusia dikaji secara Makro, sedangkan Manajemen Personalia dikaji secara Mikro 2) Manajemen Sumber Daya Manusia menganggap bahwa karyawan adalah aset utama organisasi, Jadi harus dipelihara dengan baik. Menajemen personalia menganggap bahwa karyawan adalah faktor produksi, jadi harus dimanfaatkan secara produktif. 3) Manajemen Sumber Daya Manusia pendekatannya secara modern, sedangkan pada manajemen Personalia pendekatan adalah secara klasik. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah bagian dari manajemen, karena itu teori-teori manajemen menjadi dasar pembahasan. Manajemen sumber daya manusia lebih mengutamakan pembahasannya mengenai peranan manusia dalam mewujudkan tujuan yang optimal. Peranan itu meliputi masalah perencanaan (Human Resources Planning), Pengorganisasian, Pengarahan, Penegendalian atas Pengadaan, Pengembangan, Kompensasi, pengintegrasian, Pemeliharaan dan Pemberhentian Tenaga kerja untuk membantu terwujudnya tujuan perusahaan karyawan dan tujuan masyarakat. Jadi manajemen Sumber Daya Manusia mengatur tenaga kerja manusia sedemikian rupa sehingga terwujud tujuan perusahaan, kepuasan karyawan dan masyarakat. Pengembangan Sumber Daya Aparatur Pengembangan adalah upaya organisasi untuk lebih meningkatkan perkembangan individu sesuai dengan sifat-sifat yang dimiliki masing-masing orang tersebut, agar mempunyai kemampuan, sikap maupun keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi/instansi. Sehubungan dengan pengembangan, Hasibuan (1993:25), mendefenisikan sebagai berikut; pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan, teknis, konseptual dan moral karyawan melalui pendidikan dan latihan. Pendidikan dan latihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dimasa kini maupun masa yang akan dating Berdasarkan defenisi tersebut dapat dikatakan bahwa program pengembangan melalui program pendidikan dan latihan tidak hanya mengatasi pekerjaan dimasa yang akan datang dengan lebih siap baik fisik maupun mental. Tujuan Pengembangan Pengembangan yang efektif bertujuan untuk menambah pengetahuan, keterampilan dan merubah sikap pegawai ini sendiri. Hal ini jelas bahwa 1147

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 3, 2016: 1145-1156 peningkatan kualitas sumber daya aparatur sangat penting untuk dilaksanakan. Usaha untuk memenuhi maksud tersebut dengan melalui berbagai tindakan seperti melatih, mempromosikan, dan memindahkan atau mutasi pegawai. Hal ini dinyatakan oleh Manullang (1992:199), bahwa dengan memajukan atau mengembangkan pegawai, ini dimaksudkan setiap usaha pimpinan atau atasan untuk menambah keahlian dan efisiensi kerja dari bawahannya di dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan menempatkan pegawai pada jabatan yang tepat. Usaha untuk memenuhi maksud ini, ialah dengan berbagai tindakan seperti melatih, mempromosikan dan memindahkan. Pendidikan dan pelatihan Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 yaitu menyatakan bahwa: "pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bernartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa." oleh sebab itulah pendidikan di pandang memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia". Kemudian "pendidikan dan pelatihan merupakan upaya pengembangan sumber daya manusia yang ditujukan terutama untuk pengembangan intelektual dan kepribadian sesuai dengan yang dikemukakan oleh Siagian (2000:4) bahwa "untuk meningkatakan kualitas sumber daya manusia dan kemampuan yang menyangkut kemampuan bekerja, berfikir dan keterampilan maka pendidikan dan pelatihan adalah yang paling diperlukan". Tujuan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Notoatmodjo (1992:33), mengatakan bahwa tujuan pendidikan dan hakekatnya adalah perumusan kemampuan yang diharapkan dari diklat tersebut, karena tujuan pendidikan dan pelatihan ini adalah perubahan perilaku (kemampuan), misalnya setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta dapat melakukan pencatatan dan pelaporan secara benar. Dasar untuk menyusun diklat ini adalah hasil dari analisa kebutuhan pelatihan yang telah dilakukan. Tujuan dari pendidikan dan latihan (Diklat) PNS pada umumnya yaitu (menurut PP.NO.14 Tahun 1994:3): 1) Meningkatkan kesetiaan dan ketaatan PNS kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintahan Republik Indonesia. 2) Menanamkan kesamaan pola pikir yang dinamis dan bernalar agar memiliki wawasan yang komprehensif untuk melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan. 3) Menetapkan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pengembangan partisipasi masyarakat. 4) Meningkatkan pengetahuan, keahlian dan suatu keterampilan serta pembentukan sedini mungkin kepribadian pegawai negeri sipil. 1148

Studi tentang Pengembangan Sumber Daya Aparatur (Rianus Parinding) Jenis Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Mengenai diklat PNS juga telah dituangkan dalam PP No. 101 tahun 2000 tentang pendidikan dan pelatihan jabatan PNS. Jenis diklat yang pertama adalah pendidikan dan pelatihan prajabatan adalah merupakan syarat pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan tujuan agar dapat terampil melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya. Diklat prajabatan terdiri dari: a. Diklat prajabatan golongan I, diklat bagi mereka yang akan diangkat untuk menjadi PNS golongan I. b. Diklat prajabatan golongan II, diklat bagi mereka yang akan diangkat menjadi PNS golongan II. c. Diklat prajabatan golongan III, diklat untuk mereka yang diangkat menjadi PNS golongan III. Definisi Konsepsional Jadi definisi konsepsional dari Pengembangan Sumber Daya Aparatur di Kantor Camat Samarinda Seberang adalah segenap usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana dengan cermat untuk mutu atau kualitas pegawai yang menyangkut dua aspek yakni; aspek fisik (kualitas fisik) dan aspek non fisik (kualitas non fisik) dengan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan keahlian serta sikap dan tanggung jawab, untuk memenuhi maksud tersebut dengan melalui berbagai tindakan diantaranya dilakukan dengan pendidikan dan latihan dengan tujuan pencapaian hasil yang ingin dicapai untuk menambah keahlian dan efisiensi kerja dari pegawai pada jabatan yang tepat, agar lebih mampu berperan dan berdaya guna sesuai dengan perkembangan dan tuntutan yang sedang dan akan dihadapi khususnya pegawai di lingkungan Kantor Camat Samarinda Seberang. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Menurut Keirl dan Miller dalam Moleong (2005:34) yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia pada kawasannya sendiri, dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya. Fokus Penelitian 1) Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Di Kantor Camat Samarinda Seberang di bidang : a) Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fungsional b) Pendidikan dan Pelatihan Teknis c) Pendidikan dan Pelatihan Administrasi 2) Faktor pendukung dan penghambat dalam Pengembangan Sumber Daya Aparatur Di Kantor Camat Samarinda Seberang. 1149

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 3, 2016: 1145-1156 HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Samarinda Seberang adalah sebuah Kecamatan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia. Kecamatan ini merupakan kecamatan yang terkecil di Samarinda, tetapi dengan jumlah kepadatan yang paling tinggi. Selain itu Kecamatan Samarinda Seberang memiliki RT 115 unit organisasi dan mempunyai batas wilayah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara : Wilayah Sungai Mahakam (seberangnya Kecamatan Sungai Kunjang dan Samarinda Ulu) 2. Sebelah Selatan : Kecamatan Loajanan ilir dan Kabupaten Kutai Kartanegara 3. Sebelah Timur : Kecamatan Palaran dan Sungai Mahakam (Seberangnya Kecamatan Samarinda Ilir) 4. Sebelah Barat : Sungai Mahakam (seberangnya Samarinda Ilir) Keadaan Penduduk 1) Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Jumlah penduduk Kecamatan Samarinda Seberang berjumlah 44.269 Orang yang terdiri dari 23.009 Laki-laki dan 21.260 Perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.1 Penduduk Kecamatan Samarinda Seberang Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jiwa 1 Laki laki 23.009 2 Perempuan 21.260 Jumlah 44.269 Sumber : Diolah dari Hasil Penelitian 2) Jumlah Penduduk Berdasarkan Struktur Pendidikan Untuk tingkat pendidikan umum di Kecamatan Samarinda Seberang. Untuk lebih jelasnya akan penulis sajikan dalam bentuk tabel berikut ini : Tabel 4.2 Penduduk Kecamatan Samarinda Sebrang Berdasarkan Tingkat Pendidikan Umum No Tingkat Pendidikan Jumlah 1. Taman kanak-kanak 645 2. Sekolah Dasar 7.789 3. SMP/SLTP 940 4. SMA/SLTA - 5. Akademi/D1- D3 1.450 6. Sarjana/S1-S3 789 Jumlah 11,613 1150

Studi tentang Pengembangan Sumber Daya Aparatur (Rianus Parinding) Sumber : Diolah dari Hasil Penelitian 3) Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Atau Mata Pencarian Jumlah penduduk Kecamatan Samarinda Seberang juga dapat dilihat dari segi mata pencahariannya. Untuk lebih jelasnya akan penulis sajikan dalam bentuk tabel berikut ini : Tabel 4.3 Jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan atau mata pencarian No Jenis Pekerjaan Jumlah 1 Karyawan/Swasta 9.562 2 PNS 428 3 ABRI 66 4 Wiraswasta/Pedagang 828 5 Buruh Tani 66 6 Pensiunan 374 7 Nelayan 989 8 Penyedia Jasa 21 Jumlah 12.334 Sumber : Diolah dari Hasil Penelitian 4) Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Berdasarkan kepercayaan atau agama yang dianut oleh penduduk Kecamatan Samarinda Seberang. Tabel 4.4 Penduduk Kecamtan Samrinda Seberang berdasarkan agama No Agama Laki-laki Perempuan 1. Islam 20.299 18.514 2. Kristen 1.919 1.783 3. Katholik 691 623 4. Hindu 68 54 5. Budha 46 35 6. Konghucu - - Jumlah 23.023 21.246 Sumber : Diolah dari Hasil Penelitian Berdasarkan Tabel jumlah penduduk berdasarkan Agama yang dianut oleh masyarakat Kecamatan Samarinda Seberang diketahui agama Islam yang Berjumlah 38.813 orang, kemudian disusul dengan agama Kristen yang berjumlah 3.702 orang, agama Katholik berjumlah 1.314 orang, serta penduduk Yang beragama Hindu yang berjumlah 122 orang, Agama Budha berjumlah 81 orang. 1151

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 3, 2016: 1145-1156 Pembahasan hasil penelitian Dalam hal ini penulis menyajikan semua data yang diperoleh dengan cara wawancara kepada responden dan membandingkan dengan data sekunder serta penelitian di lapangan dan juga pandangan peneliti. Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Di Kantor Camat Samarinda Seberang di Bidang: a) Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fungsional Pendidikan dan pelatihan jabatan Fungsional merupakan Diklat yang dilakukan dalam jabatan dilaksanakan untuk mengembangakan pengetahuan, keterampilan, dan sikap PNS agar dapat melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan sebaik-baiknya. Diklat dalam jabatan terdiri dari Diklat Kepemimpinan, Diklat Fungsional, Diklat Teknis. Mengenai diklat tersebut juga telah dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 pasal 9 yang menyatakan bahwa diklat kepemimpinan yang selanjutnya disebut dengan Diklatpim dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintah yang sesuai dengan jenjang jabatan struktural. Ada beberapa pegawai yang mengikuti Diklatpim Berdasarkan data dari Badan Diklat Provinsi Kalimantan Timur Diklatpim yang diikuti oleh Sekretaris Camat pada tahun 2013 adalah Diklatpim golongan III angkatan I yang berjumlah 40 orang. b) Pendidikan dan Pelatihan Teknis Pendidikan dan pelatihan Teknis merupakan Diklat yang dilakukan dengan peningkatan kompetensi teknis yang dilakukan di dalam instansi maupun di luar instansi. Hal tersebut telah dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2000 pasal 2 yang menyatakan bahwa tujuan diklat adalah : a) Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika sesuia dengan kebutuhan instansi. b) Menciptakan aparatur yang mampu berperan pembaharu dan perekat dan kesatuan bangsa c) Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat d) Mencipatkan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik. Mengenai pendidikan dan pelatihan teknis di Kantor Camat Samarinda Seberang ada beberapa pelatihan yang pernah diikuti oleh pegawai seperti pengenalan teknologi tentang bagaimana cara pemakaian alat GPS yang dilaksanakan di ruang rapat Kantor Camat Samarinda Seberang pada Tahun 2013. c) Pendidikan dan Pelatihan Administrasi Di dalam suatu instansi bidang administrasi memiliki peran yang sangat penting. Melihat tugasnya yang berhubungangan langsung dengan pengelolaan data- data yang di miliki oleh suatu organisasi/instansi serta yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat. Jadi pendidikan dan pelatihan di 1152

Studi tentang Pengembangan Sumber Daya Aparatur (Rianus Parinding) bidang administrasi juga harus sering dilakukan untuk mengembangkan pengetahuan serta keahlian dari pegawai. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang pendidikan dan pelatihan pegawai negeri sipil menimbang : a. Bahwa sesuai dengan tuntutan dan tantangan global untuk mewujudkan kepemerintahan diperlukan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. b. Bahwa menciptakan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi tersebut diperlukan peningkatan mutu profesionalisme, sikap pengabdian dan kesetiaan pada perjuangan bangsa dan negara, semangat kesatuan dan persatuan, dan pengembangan wawasan pegawai negeri sipil melalui pendidikan dan pelatihan jabatan yang merupakan jabatan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari usaha pembinaan pegawai negeri sipil secara menyeluruh. c. Bahwa pendidikan dan pelatihan jabatan pegawai negeri sipil mengacu pada kompetensi jabatan. d. Bahwa sehubungan dengan pertimbangan diatas, dipandang perlu mengatur kembali ketentuan tentang pendidikan dan pelatihan jabatan pegawai negeri sipil, sebagaimana telah diatur dalam dalam peraturan pemerintah tahun 1994 tantang pendidikan dan pelatihan jabatan pegawai negeri sipil. Mengenai pendidikan dan pelatihan di bidang administrasi Di Kantor Camat Samarinda Seberang selain Diklat Prajabatan yang pernah diikuti oleh pegawai, pelatihan yang berhubungan untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian dan keterampilan pegawai tidak pernah diikuti oleh pegawai baik pelatihan di dalam instansi maupun di luar instansi. Faktor Pendukung Dalam Pengembangan Sumber Daya Aparatur di Kantor Camat Samarinda Seberang a. Potensi Sumber Daya Aparatur Kantor Camat Samarinda Seberang memiliki potensi Sumber Daya Aparatur dengan jumlah Aparat pemerintahan Kecamatan 26 orang dan jumlah perangkat kecamatan 6 unit yang di isi oleh Kepala Seksi Tata Pemerintahan, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat, Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial, Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan, Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban, Kepala Sub Bag Keuangan, Kepala Sub Bag Umum, Kepala Sub Bag Perencanaan, dan jumlah Staff 18 orang. Ini menunjukkan bahwa potensi Sumber Daya Aparatur di Kantor Camat Samarinda sudah sangat mendukung dalam mengerjakan tugas-tugas pokok instansi khususnya di Kantor Camat Samarinda Seberang. b. Kondisi Sarana dan Prasarana Keberadaan sarana dan prasarana dalam suatu instansi merupakan salah satu modal untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi suatu instansi sehingga dengan adanya sarana dan prasarana tersebut tujuan dari pelaksanaan 1153

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 3, 2016: 1145-1156 program dan kegiatan khususnya dalam proses pengembangan sumber daya aparatur dapat dilaksanakan secara optimal. Karena tanpa adanya sarana dan prasarana yang mendukung maka pengetahuan serta keahlian yang dimiliki oleh pegawai tidak dapat berkembang. Faktor Penghambat Dalam Pengembangan Sumber Daya Aparatur Di Kantor Camat Samarinda Seberang a. Kurangnya Komunikasi Antar Pimpinan dengan Bawahan Yang dimaksud Komunikasi disini adalah komunikasi antara pimpinan dengan bawahan dalam memberikan informasi mengenai pendidikan dan pelatihan pegawai setelah menduduki jabatan. Untuk mencapai pemahaman yang utuh tentang program tersebut, maka pemberian informasi bisa sering dilakukan dengan komunikasi yang efektif antara pimpinan dengan bawahan, sehingga semua pegawai dapat menyadari pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk diikuti bukan cuma pegawai yang memiliki jabatan tinggi yang mengikuti pendidikan dan pelatihan melainkan semua pegawai bisa mengikuti pelatihan setelah menduduki jabatan terutama para staff di Kantor Camat Samarinda Seberang. Karena masih ada beberapa pegawai yang tidak pernah mengikuti pelatihan setelah menduduki jabatan. b. Tidak Tersedianya Alokasi Anggaran (Dana) Didalam menunjang terlaksananya Pendidikan dan Pelatihan pegawai di Kantor Camat Samarinda Seberang harus sesuai dengan jumlah DPA (Dana Pendapatan Anggaran) Kecamatan Samarinda Seberang. dana APBD yang menjadi sumber utama dari Kantor Camat Samarinda Seberang yang berjumlah Rp. 3.143.711.766, dana Tersebut banyak di pakai untuk Belanja Aparatur/pegawai yang berjumlah Rp. 2.133.041.766 dibandingkan dengan Belanja Publik/belanja Pembangunan yang berjumlah Rp. 1.010.670.000. Namun yang dikeluarkan untuk pendidikan dan pelatihan pegawai tidak dialokasikan. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan dari uraian yang telah dikemukakan pada pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pendidikan dan Pelatihan yang pernah diikuti oleh pegawai di jabatan fungsional adalah Diklatpim, dalam kurun waktu tahun 2013-2015 hanya Sekretaris Camat yang mengikuti Diklatpim. 2. Pendidikan dan Pelatihan Bidang Teknis di Kantor Camat Samarinda Seberang selain Diklat Prajabatan yang diikuti oleh 18 pegawai. Pegawai juga memperoleh pelatihan seperti pengenalan teknologi mengenai Pemakaian alat GPS yang diadakan di ruang rapat Kantor Camat Samarinda Seberang dan diikuti oleh 3 orang pegawai pada tahun 2013. 1154

Studi tentang Pengembangan Sumber Daya Aparatur (Rianus Parinding) 3. Pendidikan dan Pelatihan bidang administrasi sangat jarang diikuti oleh pegawai, terutama yang berhubungan dengan pengembangan kompetensi. Saran 1. Pegawai yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan, perlu dilakukan evaluasi atau monitoring terkait hasil dari pendidikan dan pelatihan yang telah mereka ikuti, agar kemampuan pegawai dapat terukur serta memberikan promosi kerja kepada pegawai yang kinerjanya baik. 2. Memperbanyak informasi tentang Pengembangan Sumber Daya Aparatur melalui Pendidikan dan Pelatihan. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada para pegawai untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan sehingga dapat berkembang dalam mengerjakan pekerjaanya. 3. Pemerintah Kota Samarinda sebaiknya mengalokasikan anggaran secara rutin untuk melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan agar pengetahuan dan keterampilan pegawai berkembang terutama dalam mengerjakan tugas-tugas pokok di Kantor Camat Samarinda Seberang. Daftar Pustaka Cahyono, 1999, Manajemen Sumber Daya Manusia. ANDI. Jogyakarta Gomes, Faustini Cardoso. 1997, Manajemen Sumber Daya Manusia. ANDI. Jogyakarta. Hasibuan, Malayu S.P. 1990, Manajemen Sumber Daya Manusia. UPT Universitas Tarumanagara. Jakarta..., 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta Husaini, Usman, 2003. Metodologi Penelitian Sosial. Bumi Aksara. Jakarta Matutina, Domi C, Manajemen Personalia, Rineka Cipta, Jakarta. Miles, Metthew B, A Michael Huberman and Johnny Saldana 2014. Qualitatative Data Analysis, A Methods Sourcebook, Third Edition. Sage Publications, inc. Moekijat 1999, Manajemen Sumber Daya Manusia (Manajemen Kepegawaian), Mandar Maju. Bandung Moleong, Lexy, 2011. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Notoatmodjo, Soekidjo 1992, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta. Jakarta Siagian, Sondang P 1994, Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta..., 1996, Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Administrasi Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta. 1155

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 3, 2016: 1145-1156 Taliziduhu, Ndraha. 1997, Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta. Jakarta Dokumen-dokumen : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008, Tentang Kecamatan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1994, Tentang Tujuan Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000, Tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS Profil Kecamatan Samarinda Seberang Tahun 2015 Undang- Undang Aparatur Sipil Negara (ASN) Nomor 5 Tahun 2014, Tentang Pokok-pokok Aparatur Sipil Negara. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, Tentang Pemerintah Daerah Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Sinar Grafika. Jakarta Internet: Http://setkab.go.id/berita-11840-inilah-pokok-pokok-undang-undang-aparatursipil-negara-1.html (di akses pada tanggal 26 mei 2015). 1156