Evaluasi Kegiatan 2015, Percepatan Pencapaian Sasaran 2016 dan Rencana Kegiatan 2017 DIREKTORAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

dokumen-dokumen yang mirip
MASALAH PTM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN STROKE DI INDONESIA

Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian. utama sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di

OLEH: Ismoyowati DISAMPAIKAN PADA SIMPOSIUM DALAM MUKERNAS KE-12 IAKMI PONTIANAK-10 JULI 2012

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENANGGULANGAN GANGGUAN INDERA PENGLIHATAN DAN KEBUTAAN

PELAYANAN TERPADU (PANDU) PTM DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP) (KONSEP DASAR & RUANG LINGKUP)

BAB I PENDAHULUAN. negara untuk lebih serius dalam menangani masalah kesehatan, baik masalah

POSBINDU PTM (PENYAKIT TIDAK MENULAR)

PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR(PTM) Penyakit tidak menular (PTM) diperkirakan sebagai penyebab 58 juta kematian

LAPORAN TAHUN PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2017 Direktur Pencegahan dan Pengendalian PTM, dr. Lily S. Sulistyowati, MM NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2016 Direktur Pencegahan dan Pengendalian PTM, dr. Lily S. Sulistyowati, MM NIP

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)

PROGRAM KERJA DIREKTORAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dr. Gita Maya Koemara Sakti, MHA

Promosi dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

PELUANG DAN TANTANGAN IAKMI

KEBIJAKAN & STRATEGI PROGRAM PTM DINAS KESEHATAN PROPINSI SUMATERA BARAT 2008

GAMBARAN SUMBER DAYA KESEHATAN (TENAGA BIDAN) PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG

PEDOMAN PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN. Disampaikan Oleh : KEPALA DINAS KESEHATAN KAB. MAMUJU dr. Hj. HAJRAH AS AD, M.KES

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. menular (noncommunicable diseases). Terjadinya transisi epidemiologi

PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN (Permenkes No. 43/ 2016)

DUKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS TRI DHARMA DI POLTEKKES KEMENKES. Jakarta, 23 Maret 2017

PERCEPATAN PENCAPAIAN SASARAN DALAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT 2017

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

PEDOMAN PELAKSANAAN POS PEMBINAAN TERPADU (POSBINDU) PENYAKIT TIDAK MENULAR DI PUSKESMAS WARA BARAT BAB I PENDAHULUAN

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Keynote Speech. Nila Farid Moeloek. Disampaikan pada Mukernas IAKMI XIV Manado, 18 Oktober 2017

BAB I PENDAHULUAN. menular juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Hal ini

Keynote Speech. Pengendalian Produk Tembakau dan Pembangunan Berkelanjutan. Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro, MUP, Ph.D. Menteri PPN/Kepala Bappenas

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

KEGIATAN DALAM RANGKA HARI KANKER SEDUNIA 2013 DI JAWA TIMUR

MORE PROTECTION LESS ANTIMICROBIAL NILA F.MOELOEK

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs)

PAJAK ROKOK DAERAH BAGI KESEHATAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan silent disease yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG. Secara global, penyakit terkait dengan gaya hidup. dikenal sebagai penyakit tidak menular (PTM).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. berpenghasilan rendah dan menengah. Urbanisasi masyarakat

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PETA JALAN PENGENDALIAN DAMPAK KONSUMSI ROKOK BAGI KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN

KEPUTUSAN DIREKTUR PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN NOMOR : HK /D3/V.6/109 /2016 TENTANG

Oleh : Tarjuman, SKp.,MNS. Fakultas Ilmu Kesehatan, UNIBBA

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

Mengkoordinasikan dan memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

-1- PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PETA JALAN PENGENDALIAN DAMPAK KONSUMSI ROKOK BAGI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA 2. PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN

Mengkoordinasikan dan memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

INDIKATOR KESEHATAN SDGs DI INDONESIA Dra. Hj. Ermalena MHS Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Disampaikan dalam Diskusi Panel Pengendalian Tembakau dan

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF. Dinas Kesehatan Kab. Klungkung Bidang Kesmas

Upaya Pengendalian Tembakau di Indonesia. Oleh Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc, Ph.D Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia

IMPLEMENTASI PENGENDALIAN FAKTOR RISIKO PTM DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT. Kepala Dinas Kesehatan Prov Kalbar Dr. Andy Jap, M.Kes

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PENANGGULANGAN PENYAKIT TIDAK MENULAR TAHUN

SELAMAT DATANG PESERTA PERTEMUAN RAKONTEK P2P 2018

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini Indonesia menghadapi beban ganda penyakit atau double

BAB 1 : PENDAHULUAN. daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung

BAB I PENDAHULUAN. Primary Health Care (PHC) di Jakarta pada Agustus 2008 menghasilkan rumusan

BAB I PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas PTM semakin meningkat baik di negara maju maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk. Menurut Kemenkes RI (2012), pada tahun 2008 di Indonesia terdapat

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dekade berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat cukup signifikan,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2007 (Kemenkes RI, 2014). Semakin meningkat usia harapan hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

SOSIALISASI DETEKSI DINI PENYAKIT KANKER SERVIK, KANKER PAYUDARA, PUSKESMAS TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. terjadi peningkatan secara cepat pada abad ke-21 ini, yang merupakan

RENCANA AKSI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

BAB 1 : PENDAHULUAN. ekonomis (Undang-Undang Kesehatan No 36 tahun 2009) (1). Pada saat ini telah

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK

BAB 1 : PENDAHULUAN. utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini. Data Organisasi Kesehatan

b. Tantangan Eksternal 1) Kelembagaan : Dukungan sektor lain terhadap bidang kesehatan masih belum optimal karena masih ada anggapan bahwa

PANDUAN MEMPERINGATI HARI KANKER SEDUNIA DI INDONESIA TAHUN 2013

KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT

DRAFT. PETUNJUK TEKNIS SURVEILANS FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR BERBASIS POS PEMBINAAN TERPADU (POSBINDU) (12 Des 2013)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan transisi epidemiologi. Secara garis besar transisi epidemiologi

Pedoman Wawancara Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak. Menular (Posbindu PTM) Pada Penderita Hipertensi

Tugas Akhir_103 BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. Pola penyakit yang ada di Indonesia saat ini telah. mengalami pergeseran atau sedang dalam masa transisi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik simpulannya sebagai berikut : 1. Penderita hipertensi lansia di Desa Pingit Kecamatan Pringsurat

Strategi Penguatan Upaya Promotif dan Preventif dalam RPJMN Sub Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

DESENTRALISASI UNTUK MENINGKATKAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN SPM BIDANG KESEHATAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

Transkripsi:

Evaluasi Kegiatan 2015, Percepatan Pencapaian Sasaran 2016 dan Rencana Kegiatan 2017 DIREKTORAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

SISTEMATIKA 1. PENDAHULUAN 2.EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN 2015 3. PERCEPATAN PENCAPAIAAN SASARAN 2016 4. RENCANA KEGIATAN TAHUN 2017 5. KESIMPULAN

9 TARGET GLOBAL PENGENDALIAN PTM PADA TAHUN 2025 25% Penurunan Ke matian Akibat PTM (Penyakit Jantung, Kanker, Diabetes atau penyakit paru kronik) hingga thn 2025 Penurunan Konsumsi Alkohol 10% Penurunan Kurang aktifitas Fisik 10% Penurunan Tekanan Darah Tinggi 25% Penurunan Konsumsi Tembakau 30% Peningkatan Diabetes/ Obesitas 0% Penurunan Asupan Garam 30% Cakupan Pengobatan Esensial dan Teknologi untuk pengubatan PTM 80% Cakupan Terapi Farmakologis dan Konseling untuk mencegah serangan jantung dan stroke 50%

KELANJUTAN MDGS 2000 2015 2030 a. Meningkatnya kesadaran isu kesehatan b. Meningkatnya alokasi anggaran kesehatan c. Menyatunya arah pembangunan kesehatan d. Integrasi monitoring & evaluasi untuk isu-isu prioritas PENEKANAN SDGs: 5P : PEOPLE, PLANET, PEACE, PROSPERITY & PARTNERSHIP

NO RPJMN PROGRAM PPTM Tahun 2015-2019 INDIKATOR TARGET 2014 Baseline 2015 2016 2017 2018 2019 1 Prevalensi tekanan darah tinggi 25,8% 25,3% 24,8% 24,3% 23,8% 23,4% 2 Mempertahankan prevalensi obesitas 15,4% 15,4% 15,4% 15,4% 15,4% 15,4% 3 Prevalensi merokok pada penduduk usia 18 thn 7,2 % 6,9 % 6,4% 5,9% 5,6% 5,4% RENSTRA KEMENKES 2015-2019 NO INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019 1 2 3 4 5 Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu Persentase desa / kelurahan yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM Persentase perempuan usia 30-50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara Persentase Kab/Kota yang melaksanakan Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), minimal 50% sekolah % Kab/kota yang melakukan penanggulangan gangguan indera dan fungsional 10% 20% 30% 40% 50% 10% 20% 30 % 40% 50 % 10% 20% 30% 40% 50% 10% 20% 30% 40% 50% NA NA 10% 15% 20%

Persentase TARGET DAN CAPAIAN INDIKATOR P2PTM TAHUN 2015 40 35,84 35 30 25 20 15 10 10 10 8,4 9 10 10 13,81 10 2,8 5 0 Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu Persentase Kabupaten/Kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) minimal 50% sekolah Persentase Desa/Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM Persentase perempuan usia 30 sampai 50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara Persentase Kabupaten/Kota yang melakukan pemeriksaan kesehatan pengemudi di terminal utama target realisasi

TIME BOUND ACTION NCD By 2015: Set national NCD targets for 2025 (or 2030) and process indicators based on national situations, taking into account the nine global NCD targets for 2025 and the global NCDrelated SDG target for 2030 By 2015: Develop a national multisectoral action plan, taking into ac count the WHO Global NCD Action Plan 2013--2020 By 2016: Implement best buys interventions (Appendix 3, WHO Global NCD Action Plan 2013-2020) to reduce NCD risk factors By 2016: Strengthen health systems to address through people-centred primary health care and universal health coverage

TANTANGAN Belum sinergisnya peraturan-peraturan yang mendukung penerapan gaya hidup sehat (HIAP) Metodologi untuk pemantauan indikatorindikator global dan nasional belum terbangun secara sistematik Kapasitas sumber daya yang belum optimal

UPAYA TEROBOSAN Perluasan POSBINDU PTM terintegrasi rumah sehat desa (poskesdes), Posyandu, Poskestren, Aliansi Bupati/walikota dalam pengendalian konsumsi rokok Dukungan OASE dan Dharmawanita dalam deteksi dini Kanker Dukungan CSR dalam upaya promotif preventif kanker Dukungan CSR dalam Deteksi dini dan upaya promotif preventif DM Dukungan CSR dalam penyediaan kacamata dan operasi katarak Akselerasi deteksi dini faktor risiko PTM lintas KL dan SK PD dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji.

PERCEPATAN PENCAPAIAN 2016 Pengawalan ketat proses pengadaan barang jasa dan e-katalog Pemantauan ketat pelaksanaan kegiatan Dit P2PTM, dengan timeline penyelesaian sampai bulan November Optimalisasi peran Bimwil untuk memantau secara aktif pelaksanaan Dekon dan DAK Optimalisasi Pemanfaatan dana BOK, pajak rokok daerah, DBHCHT, dan dana desa Optimalisasi penguatan kapasitas SDM terintegrasi dengan BPSDM, CSR, dan organisasi profesi Melakukan pendampingan/asistensi intensif terhadap pelaksanaan kegiatan di daerah

RENCANA KEGIATAN 2017 RESOLUSI RAKERKESNAS Menyebarluaskan informasi dan edukasi secara berkala dan terus menerus melalui berbagai saluran media tentang pencegahan dan pengendalian faktor risiko (FR) P TM melalui PHBS dan perilaku CERDIK. Memaksimalkan peran stake holder dan jejaring dalam pe ncegahan dan pengendalian FR PTM. Melakukan upaya pencegahan spesifik seperti IVA dan Cry o Theraphy serta Imunisasi. Pemerintah Daerah harus membuat regulasi terkait denga n pencegahan dan pengendalian FR PTM Penyiapan juknis pelaksanaan SPM bidang kesehatan (skri ning kesehatan sesuai standar 15-59, pelayanan kesehatan hipertensi dan pelayanan kesehatan diabates melitus)

PERENCANAAN 2017 Sasaran Indikator % Anggaran (m ) Kabupaten/Kota yang me laksanakan kebijakan Ka wasan Tanpa Rokok (KTR) di sekolah Kabupaten/kota yang me lakukan penanggulangan gangguan indera dan fu ngsional Persentase Ka bupaten/kota yang melaksa nakan kebijak an Kawasan T anpa Rokok ( KTR) di mini mal 50% seko lah Persentase ka bupaten/kota yang melakuk an penanggul angan gangg uan indera da n fungsional 30 48,8 10 21,7

Sasaran Indikator % Anggaran (m) Puskesmas yang melaksa nakan deteksi dini kanke r payudara dan kanker le her rahim pada perempu an usia 30-50 tahun Puskesmas yang melaksa nakan Pelayanan Terpadu (PANDU) penyakit tidak menular (PTM ) Persentase puskes mas yang melaksa nakan kegiatan det eksi dini kanker pa yudara dan leher r ahim pada peremp uan usia 30-50 tah un Persentase Puskesmas yang melaksanakan PANDU PTM 30 '60,0 30 61 Desa/kelurahan yang mel aksanakan Posbindu PTM Persentase desa/ke lurahan yang mela ksanakan Posbindu PTM 30 56

KESIMPULAN Upaya pencegahan dan pengendalian PTM san gat kritikal dan mempunyai daya ungkit tinggi terhadap penurunan kematian dini dan dapat mengancam pencapaian target pembangunan berkesinambungan Upaya promotif preventif menjadi sangat penti ng dan memegang peran kunci untuk menceg ah dampak beban ekonomi dan pembiayaan k esehatan akibat PTM Upaya pengendalian PTM perlu keterlibatan ak tif semua sektor dan unsur masyarakat

Terima kasih