PERANGKAT PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR. Sosialisasi KTSP

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III. Sosialisasi KTSP

MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III. Sosialisasi KTSP

Oleh AGUNG HASTOMO, M.Pd ANWAR SENEN, M.Pd. Sosialisasi KTSP

PEMBELAJARAN TEMATIK: PENYUSUNAN RPP Oleh: Suyantiningsih, M.Ed.

PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA SD KELAS AWAL

MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III

Mata Pelajaran : Tematik Satuan Pendidikan : SD/MI Kelas/Semester : II / 1-2. Nama Guru :... NIP/NIK :... Sekolah :...

KAJIAN PUSTAKA. mendalam mengenai makna hasil belajar, akan dibahas. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3), hasil belajar merupakan hasil dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Karakteristik Perkembangan anak usia kelas awal SD

Oleh : DR. H. MUKMINAN Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS RENDAH PADA PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SDN KRAMAT 1 KECAMATAN NGANJUK SKRIPSI

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Masnur Muslich (2010: 1) Berdasarkan Permendiknas No. 22 tahun 2006 (BNSP, 2006: 5-7), KTSP

BAB III KTSP VS KURIKULUM A. Konsep Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 1. Pengertian KurikulumTingkat Satuan Pendidikan.

MERANCANG STRATEGI PEMBELAJARAN TEMATIK DI MADRASAH IBTIDIYAH. Di susun untuk memenuhi tugas matakuliah Pembelajaran Tematik

I. PENDAHULUAN. peningkatan kualitas guru dan peningkatan pelayanan sekolah pada masyarakat

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pembelajaran Tematik

PETUNJUK PENGISIAN. pembelajaran tematik SD Negeri se-kecamatan Srandakan perlu diadakan penelitian. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengalaman langsung dan nyata. Model ini memberi contoh bagi guru di kelas awal SD untuk menyusun

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dalam kegiatan studi

MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS AWAL SD

Kurikulum 2013 Untuk Guru SD/MI: Dari Perencanaan, Pembelajaran Tematik dan Penilaian*

MANAJEMEN PEMBELAJARAN TEMATIK PADA MIN KOTA SIGLI KABUPATEN PIDIE

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran dengan mata pelajaran lain dalam satu tema. Alasannya adalah

Implementasi Pembelajaran Tematik pada Kelas Awal Sekolah Dasar di Provinsi Sulawesi Selatan

BAB IV PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DALAM MENGEMBANGKAN KREATIFITAS PESERTA DIDIK MI SALAFIYAH SENGON SUBAH BATANG

Nasional Pendidikan pasal 20 bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR KELAS RENDAH DAN PELAKSANAANNYA

MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD SKS)

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Belajar dan Pembelajaran. Banyak pengertian yang tentang masalah belajar dan pembelajaran,

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk kepentingan mengubah dan memperbaiki cara belajar dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dasar merupakan jenjang terbawah dari sistem pendidikan

PEMBELAJARAN TEMATIK YANG IDEAL DI SD/MI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SD. Dr. Hj. Nunuy Nurjanah, M.Pd.

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

BAB II KAJIAN TEORI. beberapa materi pelajaran disajikan setiap pertemuan.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran

TUJUAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2006

PEMBELAJARAN TEMATIK

JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA

PANDUAN PRAKTIS BAGI ORANG TUA DALAM MENDAMPINGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. pemberian tugas merupakan suatu metode mengajar. Adapun pelaksanaan penelitian tindakan kelas, digunakan seperti berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Formal dalam memasuki era globalisasi ditandai dengan adanya

INSTRUMEN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK SMP

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang mampu mengembangkan akademik

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK KELAS IV SEKOLAH DASAR 05 KETAPANG

Heny Djoehaeni, Juli 09

Kelompok Materi: MATERI POKOK

Targana Adi Saputra. Kata Kunci : Pembelajaran Tematik, IPS

Penyusun DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pembelajaran memiliki peranan penting dalam dunia

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. implementasi hasil pelatihan berbasis kompetensi bagi pendidik PAUD tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi akan lancar apabila perbendaharaan katanya cukup memadai. Hal ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun non-fisik, merupakan

Dalam pengembangan kegiatan pembelajaran perlu dibuat sebuah perencanaan yang disebut silabus.

Penulis Supraptiningsih Wahyuni Deliyana

Nama Sekolah : SDN Sekarsari. Kelas/Semester : I / 1 Alokasi Waktu : 3 minggu

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung. Sekolah ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

I. PENDAHULUAN. dapat ditempatkan pada siswa kelas rendah (yaitu:siswa kelas I, II dan III) KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidik) dijelaskan bahwa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. siswa yang tidak tergolong dalam berbagai kegiatan kelompoknya, tetapi siswa ini

Apa bedanya Membaca Data dan Menafsirkan Data dalam Aspek Pengolahan Data. oleh Dra.Th.Widyantini,M.Si PPPPTK MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PENELITIAN. mengemukakan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik,

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELARAN MATERI: PENYUSUNAN RPP

Lampiran 13 ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU 1 (APKG PKM PGSD 1) LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN PEMBELAJARAN

UNIT 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPA. Lia Yuliati PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses

Penyunting Farida Ariani Mudini

Disampaikan pada Pembekalan Mikro teaching Mahasiswa PGSD-UAD RINI NINGSIH, M.Pd.

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

Pengembangan Model Pembelajaran Temtik Berorientsi Life Skills untuk Kelas Permulaan Sekolah Dasar ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Implementasi peraturan pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS REAL OBJECT DI SEKOLAH DASAR

RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP

MONITORING DAN EVALUASI PELATIHAN GURU/KEPALA SEKOLAH/PENGAWAS SEKOLAH KURIKULUM 2013

AMBIGUITAS PEMBELAJARAN TEMATIK. Supriyadi Universitas Muhammadiyah Malang

JADWAL KULIAH/RESPONSI/PRAKTIKUM MATRIKULASI T.A 2014/2015 TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA - INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bersertifikat pendidik pada SMP Negeri 7 Seluma. Guru yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan merupakan pendeskripsian yang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu tingkatan kelas rendah yang terdiri dari kelas 1 sampai kelas III dan

Pengertian. Pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PENDEKATAN TEMATIK DALAM PEMBELAJARAN IPS. Hj. Tien Kartini*)

PROGRAM PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK. Disusun oleh : Rita Mariyana, M.Pd, dkk.

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

BAB I PENDAHULUAN. berada pada rentangan usia dini. Pada usia tersebut seluruh aspek perkembangan

Transkripsi:

PERANGKAT PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

JENIS: 1. PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK 2. PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN

Latar Belakang Peserta didik kelas satu, dua, dan tiga berada pada rentangan usia dini yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik) sehingga pembelajarannya masih bergantung kepada objekobjek konkrit dan pengalaman yang dialaminya Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SD kelas I III yang terpisah untuk setiap mata pelajaran, akan menyebabkan kurang mengembangkan anak untuk berpikir holistik Terdapat permasalahan pada kelas awal (I-III) antara lain adalah tingginya angka mengulang kelas dan putus sekolah.

Pengertian Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan

Manfaat Pembelajaran Tematik 1) Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan, 2) Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir, 3) Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah. 4) Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat,

Karakteristik Pembelajaran Tematik Berpusat pada siswa Memberikan pengalaman langsung Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran Bersifat fleksibel Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan

IMPLIKASI PEMBELAJARAN TEMATIK Implikasi bagi : Guru, Peserta didik, Sarana prasarana, sumber belajar dan media, Pengaturan ruang kelas, Pemilihan metode.

Implikasi bagi guru Guru harus kreatif baik dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh.

Implikasi bagi siswa Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja baik secara individual, pasangan, kelompok kecil ataupun klasikal. Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan pemecahan masalah

Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media Pelaksanaan Pembelajaran tematik: Memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar. Memanfaatkan berbagai sumber belajar Mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi masih dapat menggunakan buku ajar yang sudah ada saat ini untuk masing-masing mata pelajaran dan dimungkinkan pula untuk menggunakan buku suplemen khusus yang memuat bahan ajar yang terintegrasi

Implikasi terhadap Pengaturan ruangan Ruang perlu ditata disesuaikan dengan tema yang sedang dilaksanakan. Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah disesuaikan dengan keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk di tikar/karpet Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik di dalam kelas maupun di luar kelas Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta didik dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga memudahkan peserta didik untuk menggunakan dan menyimpannya kembali.

Implikasi terhadap Pemilihan metode Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan berbagai variasi metode. Misalnya percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, bercakapcakap.

PELAKSANAAN TAHAP PERSIAPAN : PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR DALAM TEMA PENETAPAN JARINGAN TEMA PENYUSUNAN SILABUS PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR DALAM TEMA Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih.

Kegiatan Pemetaan 1. Penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam indikator Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengembang-kan indikator: Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran Dirumuskan dalam kata kerja oprasional yang terukur dan/atau dapat diamati

Menentukan tema Cara penentuan tema : Cara pertama, mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam masingmasing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai. Cara kedua, menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan, untuk menentukan tema tersebut, guru dapat bekerjasama dengan peserta didik sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.

Prinsip Penentuan tema Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa: Dari yang termudah menuju yang sulit Dari yang sederhana menuju yang kompleks Dari yang konkret menuju ke yang abstrak. Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri siswa Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya

Menetapkan Jaringan Tema Hubungkan kompetensi dasar dan indikator dengan tema pemersatu sehingga akan terlihat kaitan antara tema, kompetensi dasar dan indikator dari setiap mata pelajaran. Jaringan tema ini dapat dikembangkan sesuai dengan alokasi waktu setiap tema.

Penyusunan Silabus Komponen silabus terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, pengalaman belajar, alat/sumber, dan penilaian.

Penyusunan rencana Pelaksanaan Pembelajaran Komponen rencana pembelajaran tematik meliputi: Identitas mata pelajaran (nama mata pelajaran yang akan dipadukan, kelas, semester, dan waktu/banyaknya jam pertemuan yang dialokasikan). Kompetensi dasar dan indikator yang akan dilaksanakan. Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi dasar dan indikator. Strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi dasar dan indikator, kegiatan ini tertuang dalam kegiatan pembukaan, inti dan penutup).

(lanjutan) Strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi dasar dan indikator, kegiatan ini tertuang dalam kegiatan pembukaan, inti dan penutup). Alat dan media yang digunakan untuk memperlancar pencapaian kompetensi dasar, serta sumber bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran tematik sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai. Penilaian dan tindak lanjut (prosedur dan instrumen yang akan digunakan untuk menilai pencapaian belajar peserta didik serta tindak lanjut hasil penilaian).

TAHAP PELAKSANAAN 1. Tahapan/jadwal Kegiatan perhari - Kegiatan Pembukaan (± 1 jampel) - Kegiatan Inti (± 3 jampel) - Kegiatan Penutup (± 1 jampel) 2. Pengaturan Jadwal Pelajaran

1. Tahapan Kegiatan Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan a. Kegiatan Pendahuluan/awal/pembukaan (1 jam pelajaran) Kegiatan ini dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran berupa kegiatan untuk pemanasan. Pada tahap ini dapat dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak tentang tema yang akan disajikan. Beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah bercerita, kegiatan fisik/jasmani, dan menyanyi b. Kegiatan Inti Dalam kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan kemampuan baca, tulis dan hitung. Penyajian bahan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan berbagai strategi/metode yang bervariasi dan dapat dilakukan secara klasikal, kelompok kecil, ataupun perorangan. c. Kegiatan Penutup/Akhir dan Tindak Lanjut Sifat dari kegiatan penutup adalah untuk menenangkan. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah menyimpulkan/mengungkapkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, mendongeng, membacakan cerita dari buku, pantomim, pesan-pesan moral, musik/apresiasi musik.

Contoh Jadwal Harian (1) Pembukaan Anak berkumpul bernyanyi sambil menari mengikuti irama musik Inti Kegiatan untuk pengembangan membaca Kegiatan untuk pengembangan menulis Kegitan untuk pengembangan berhitung Penutup Mendongeng atau membaca cerita dari buku cerita

Contoh Jadwal Harian (2) Pembukaan Waktu berkumpul (anak m,enceritakan pengalaman, menyanyi, melakukan kegiatan fisik sesuai dengan tema) Inti Pengembangan kemampuan menulis (kegiatan kelompok besar) Pengembangan kemampuan berhitung kegiatan kelompok kecil atau berpasangan) Melakukan pengamatan sesuai dengan tema, misalnya mengamati jenis kendaraan yang lewat pada tema transporasi, menggambar hewan hasil pengamatan Penutup Mendongeng Pesan-pesan moral Musik/menyanyi

2. Pengaturan Jadwal pelajaran Untuk memudahkan administrasi sekolah terutama dalam penjadwalan. Guru bersama dengan guru mata pelajaran pendidikan agama, guru pendidikan Jasmani dan guru muatan lokal perlu bersama-sama menyusun Jadwal pelajaran

Contoh Jadwal Pelajaran Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu 7-7.35 Mat B. Indo Mat B. Indo Penjaske s 7.35-8.10 Mat B. Indo Mat B.Indo penjaske s IPA IPA 8.10-8.45 Mat B. Indo Mat KTK Agama Mulok 8.45-9.00 istirahat istirahat istirahat istirahat istirahat istirahat 9.00-9.35 B. Indo Mat IPS KTK Agama Mulok 9.35-10.10 B. Indo Mat IPS KTK

Penilaian dalam pembelajaran Tematik Penilaian dalam pembelajaran tematik adalah suatu usaha untuk mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh peserta didik melalui pembelajaran. Penilaian di kelas I, II, dan III mengikuti aturan penilaian matamata pelajaran lain di Sekolah Dasar. Mengingat bahwa peserta didik kelas I SD belum semuanya lancar membaca dan menulis, maka cara penilaian di kelas I tidak ditekankan pada penilaian secara tertulis. Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung merupakan kemampuan yang harus dikuasai oleh peserta didik. Oleh karena itu, penguasaan terhadap ke kemampuan tersebut adalah prasyarat untuk kenaikan kelas.

Penilaian (lanjutan ) Penilaian dilakukan dengan mengacu pada indikator masing-masing Kompetensi Dasar dari masing-masing mata pelajaran Penilaian dilakukan secara terus menerus dan selama proses belajar mengajar berlangsung, misalnya sewaktu peserta didik bercerita pada kegiatan awal, membaca pada kegiatan inti, dan menyanyi pada kegiatan akhir. Hasil karya/kerja peserta didik dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi guru dalam mengambil keputusan untuk peserta didik misalnya: penggunaan tanda baca, ejaan kata, maupun angka. Pada pembelajaran tematik penilaian dilakukan untuk mengkaji ketercapaian Kompetensi Dasar dan Indikator pada tiap-tiap mata pelajaran yang terdapat pada tema tersebut. Dengan demikian penilaian dalam hal ini tidak lagi terpadu melalui tema, melainkan sudah terpisah-pisah sesuai dengan Kompetensi Dasar dan Indikator mata pelajaran. Nilai akhir pada laporan (raport) dikembalikan pada kompetensi mata pelajaran yang terdapat pada kelas I, II, dan III Sekolah Dasar.

Contoh Model Pembelajaran Tematik Adobe Acrobat / PDF Ms. Word / DOC

Selesai