PELATIHAN DOSEN-DOSEN PTN DAN PTS SE JAWA-BALI DALAM BIDANG AUDIT LINGKUNGAN Bogor, September 2006

dokumen-dokumen yang mirip
ecofirm ANALISIS KELAYAKAN LINGKUNGAN DALAM INDUSTRI PERTANIAN ELIDA NOVITA

Sistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001

PRODUKSI BERSIH (Cleaner Production) HA Latief Burhan Universitas Airlangga

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001

Penerapan Produksi Bersih Pada Industri Sebagai Upaya Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup

ISO untuk meminimalkan limbah, by Sentral Sistem Consulting

PARADIGMA PENGELOLAAN USAHA

PROGRAM KALI BERSIH DAN PROGRAM LANGIT BIRU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

CLEANER PRODUCTION (PRODUKSI BERSIH)

Pengelolaan Lingkungan

PENDEKATAN ECO-EFFISIENSI DALAM PENGELOLAAN USAHA

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. penting dilakukan untuk menekan penggunaan energi.

Ekolabel sebagai Peluang Pengelolaan Lingkungan di Indonesia

Agro Industri Ramah Lingkungan Dede Sulaeman

Bahan Baku. Aktivitas Produksi. Limbah

Pengertian, Konsep Dasar serta Perkembangan. Teknologi Bersih. (Clean Technology)

PRAKTEK PENCAPAIAN EKO-EFISIENSI DI KLASTER INDUSTRI TAPIOKA DESA SIDOMUKTI KABUPATEN PATI TUGAS AKHIR. Oleh: SAIFILLAILI NUR ROCHMAH L2D

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara penghasil kakao terbesar ketiga di dunia, namun kakao

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP-42/MENLH/11 /94 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN AUDIT LINGKUNGAN,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kerusakan lingkungan merupakan suatu kegiatan yang disebabkan oleh

MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN

LAMPIRAN Bagaimana sejarah berdirinya PT Margono Dian Graha? 2. Apa visi dan misi PT Margono Dian Graha?

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PELAKSANAAN PROGRAM PEMANTAUAN LINGKUNGAN H M M C J WIRTJES IV ( YANCE ) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Mata Ajaran : Manajemen Lingkungan Rumah Sakit Topik : Lingkungan Hidup & Sistem Manajemen Lingkungan RS Minggu Ke : II

KEBIJAKAN PENERAPAN AUDIT LINGKUNGAN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 02 TAHUN 2008 TENTANG PEMANFAATAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

C. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

BAB III. METODE PENELITIAN

TEKNOLOGI BERSIH (CLEANER PRODUCTION)

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI KHUSUS PENGELUARAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN PRODUKSI BARANG/JASA LINGKUNGAN

MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN

Pendekatan Pengelolaan Lingkungan. Investigasi Kerusakan Lingkungan. PengelolaanLingkunganHidup:

UPAYA MINIMASI LIMBAH PADAT RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DOKTER KARIADI SEMARANG DENGAN PENERAPAN STRATEGI CLEANER PRODUCTION

ISO Nur Hadi Wijaya

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pencemaran Lingkungan

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP WALIKOTA MADIUN,

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu cara untuk memantau kinerja produksinya. Pengukuran

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kebijakan Produksi Bersih

STUDI PENGELOLAAN LIMBAH PADAT & CAIR PT X - PASURUAN SEBAGAI UPAYA PENERAPAN PROSES PRODUKSI BERSIH

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

STRATEGI TEKNOLOGI PRODUKSI BERSIH MELALUI TATA KELOLA YANG APIK (GHK)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Penyumbang Turunnya Kualitas Lingkungan dari Berbagai Sektor (Global Warming, 2013)

24/05/2013. Produksi Bersih (sebuah pengantar) PENDAHULUAN. Produksi Bersih (PB) PB Merupakan pendekatan yang cost-effective

KONSEP KAMPUS HIJAU Green-Safe-Disaster Resilience (Hijau-Keselamatan-Ketahanan Bencana)

BAB I PENDAHULUAN. industri yang mampu bersaing di dunia internasional. Industri batik juga

BAB I DASAR PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI KECIL

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBAR PERTAMA UNTUK PERUSAHAAN

Pengelolaan dan Pengendalian Limbah B3

Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU. Disampaikan pada : Workshop Efisiensi Energi di IKM Jakarta, 27 Maret 2012

PRODUKSI BERSIH. Definisi PB berdasarkan UNEP (1992)

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

HISTORY OF ECO-INDUSTRIAL

Penerapan Energi Efisiensi di IKM

MANAJEMEN TEKNIK LINGKUNGAN. Pengertian ISO 14000

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 02 TAHUN 2008 TENTANG PEMANFAATAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

BAB I PENDAHULUAN. warming, eco efficiency, dan kegiatan industri yang memberi dampak langsung

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

Globalisasi perekonomian menimbulkan pencemaran dan memunculkan kepedulian terhadap lingkungan. ISO mengembangkan standar spesifik lingkungan bagi

sistem pengelolaan lingkungan yang baik dan terukur

BAB I PENDAHULUAN. menggali dan mengolah sumber daya alam dengan sebaik-baiknya yang meliputi

[::IJ PADAPUSATPENGEMBANGAN PEN G ELO LAAN LIMBAH RAD IOAKTIF. Sabat M. Panggabean PENGELOLAANLIMBAH

BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

PEMBINAAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI PROVINSI DKI JAKARTA

METODOLOGI PENELITIAN

TATA CARA PENILAIAN KETAATAN DAN PENILAIAN KINERJA LEBIH DARI KETAATAN

BAB I PENDAHULUAN. Isu kerusakan lingkungan yang mencuat akhir-akhir ini menimbulkan kesadaran dan

2.2 INDUSTRI DAN LINGKUNGAN

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per

METODE PERENCANAAN DAN DESAIN. Dr.-Ing. Silviana, ST., MT. Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik UNIVERSITAS DIPONEGORO

SINTESIS DAN INTEGRASI PROSES KIMIA

Penerapan Produksi Bersih Berbasis Teknologi Tepat Guna Pada Sentra Industri Kecil Tahu Di Kabupaten Subang

H. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. kecil dikarenakan ketersediaan bahan bakar global yang semakin menipis dan

BAB I PENDAHULUAN. Industri merupakan sebuah usaha yang mengubah bahan mentah menjadi

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN BONDOWOSO

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negatif terhadap lingkungan diantaranya pencemaran lingkungan yang disebabkan

III. METODE PENELITIAN

BAB II AKUNTANSI BIAYA LINGKUNGAN

STANDAR INDUSTRI HIJAU

INTERAKSI ANTARA EKONOMI DAN LINGKUNGAN. EKONOMI LINGKUNGAN Pertemuan 3

BAB 1 PENDAHULUAN. Jika di masa lalu perusahaan berorientasi pada konsumen (customer oriented) yaitu

I. PENDAHULUAN. Sub sektor perkebunan memegang peranan penting dalam meningkatkan

KONSEP-KONSEP DASAR DALAM HUKUM LINGKUNGAN

Transkripsi:

PELATIHAN DOSEN-DOSEN PTN DAN PTS SE JAWA-BALI DALAM BIDANG AUDIT LINGKUNGAN Bogor, 11 20 September 2006 Materi yang terdapat dalam halaman ini adalah materi yang disampaikan dalam Pelatihan Audit Lingkungan yang diadakan atas kerja sama antara Departemen Biologi FMIPA IPB bekerja sama dengan Bagian PKSDM Ditjen DIKTI DEPDIKNAS pada 11-20 September 2006 di Hotel Graha Dinar, Cisarua PRODUKSI BERSIH Dr. Ir. ERLIZA NOOR Jurusan Teknologi Industri Pertanian FATETA - IPB

PEMBANGUNAN NASIONAL INDONESIA Strategi pembangunan yang berkelanjutan Tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup serta perlindungan lingkungan Dengan cara menjaga sumber alam dan kualitas lingkungan. Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan : Mempertimbangkan aspek lingkungan sedini mungkin pada proses pembangunan, pencegahan terhadap dampak lebih baik daripada pengendalian. Memperhatikan aspek lingkungan pada setiap tahap pembangunan. Penerapan prinsip efisiensi dan konservasi terhadap penggunaan sumber alam, mengurangi biaya-biaya lingkungan, pengurangan limbah dan energi.

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN NASIONAL UNTUK PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Fokus dari peraturan-peraturan lingkungan hidup : Pengelolaan secara tepat bahan-bahan pencemar. Ditekankan pada aspek pengendalian dampak daripada pengendalian sumber. Pendekatan perintah dan pengendalian (command and control) Segi positif : kepedulian terhadap isu-isu lingkungan meningkat. Segi negatif : kesulitan dalam penegakan hukum dan program penataan peraturan. LAHIRNYA PRODUKSI BERSIH

KONSEP PRODUKSI BERSIH 4 (Empat) Prinsip Dasar 1. Prinsip kehati-hatian (precautionary) : tanggung jawab yang utuh dari produsen agar tidak menimbulkan dampak yang merugikan sekecil apapun. 2. Prinsip Pencegahan (preventive): penting untuk memahami siklus hidup produk (product life cycle) dari pemilihan bahan baku hingga terbentuknya limbah. 3. Prinsip demokrasi : komitmen dan keterlibatan semua pihak dalam rantai produksi dan konsumsi. 4. Prinsip holistik : pentingnya keterpaduan dalam pemanfaatan sumberdaya lingkungan dan konsumsi sebagai satu daur yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

DEFINISI PRODUKSI BERSIH Segala upaya yang dapat mengurangi jumlah bahan berbahaya, polutan atau kontaminan yang terbuang melalui saluran pembuangan limbah atau terlepas ke lingkungan (termasuk emisi-emisi yang cepat menguap di udara) sebelum didaur ulang, diolah atau dibuang (ICIP). Suatu strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu yang perlu diterapkan secara terus-menerus pada proses produksi dan daur hidup produk dengan tujuan untuk mengurangi resiko terhadap manusia dan lingkungan (BAPEDAL 1996). Suatu konsep holistik bagaimana suatu produk dirancang den dikonsumsi secara benar tanpa mengakibatkan kerusakan lingkungan (Thorpe, 1999)

Latar Belakang Lahirnya PB Volume limbah meningkat, karakteristik kompleks dan semakin sulit ditangani dengan biaya yang cukup dapat diterima. Penanganan end of pipe lebih mahal dibandingkan pencegahan dari awal. Peraturan tidak memecahkan masalah secara tuntas. Penanganan hanya memindahkan masalah dari suatu tempat ke tempat lain (air padat). Isu lingkungan menjadi faktor penting dalam persaingan perdagangan global. Perlu antisipasi terhadap standar internasional dalam sistem manajemen lingkungan : ISO 14000, ekolabel dll. Produksi bersih adalah alternatif untuk strategi manajemen lingkungan. Pada banyak negara menunjukan hasil yang efektif dalam pengelolaan dampak lingkungan dan mendukung perangkat lain misalnya, hukum, peraturan dan pengawasan serta ekonomi.

ESENSI DASAR PRODUKSI BERSIH Pencegahan, pengurangan dan penghilangan limbah dari sumbernya. Perubahan mendasar pada sikap manajemen dan diperlukan komitmen. Pencegahan polusi harus dilaksanakan sedini mungin, pada setiap tahapan kegiatan yaitu pada pembuatan peraturan, kebijakan, implementasi proyek, proses produksi dan desain produk. Program harus dilaksanakan secara kontinyu dan selaras dengan perkembangan sains dan teknologi. Penerapan strategi yang komperhensif dan terpadu, agar produk dapat bersaing di pasar lokal maupun internasional. Produksi bersih hendaknya melibatkan pertimbangan daur hidup suatu produk. Program multi media dan multi disiplin. Diterapkan di seluruh sektor : industri, pemerintah, pertanian, energi, transportasi, para konsumen.

DAUR-HIDUP PRODUK DAN DAMPAK LINGKUNGAN Pengembangan Produk Pemasaran Manufacturing Packaging Sales distribution and transportation Consumer use Final deposition DAMPAK LINGKUNGAN

HIERARKI PENGELOLAAN LINGKUNGAN DALAM MANAJEMEN PEDULI LINGKUNGAN EKO-EFISIENSI TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN (replace, reduce, reuse, recycle, recover) Sukarela! MANAJEMEN PEDULI LINGKUNGAN (Ekolabel, Audit, Produksi Bersih, ISO 14001, Implementasi AMDAL yang konsisten) KOMITMEN & KEPEDULIAN LINGKUNGAN

MOTIVASI BISNIS PEDULI LINGKUNGAN Meningkatkan kinerja bisnis Meningkatkan keunggulan kompetitif Memenuhi tekanan pasar yang semakin meningkat rasa tanggung jawab terhadap alam (ekologi) Persyaratan peraturan perundang-undangan Melindungi keberlanjutan usaha/ bisnis Meningkatkan citra perusahaan Meningkatkan keselamatan dan kesehatan karyawan Meningkatkan mutu hidup (INEM : International Network for Environmental Management)

INTEGRASI MANAJEMEN LINGKUNGAN DALAM PROSES PRODUKSI Cegah Pencemaran Rubah disain produk Ganti penggunaan B3 Kurangi konsentrasi cemaran Pengendalian kontraktor Kebijakan & komitmen organisasi INPUT Kurangi Pencemaran Kepedulian & kompetensi karyawan Perbaikan pemeliharaan Hemat energi & air Perubahan instrumen/ alat Perubahan proses produksi Pencemaran Daur Ulang & Pakai Ulang Daur ulang limbah Daur ulang air Pulihkan & pakai ulang limbah Olah Limbah Ubah karakter limbah Pembuanang limbah secara aman OUTPUT

BAHAN MASUK DAN KELUAR DARI PROSES PRODUKSI Bahan Mentah Emisi Gas Katalis Air Udara Tenaga Plant, Proses, atau Satuan operasi Hasil Utama Hasil samping termsk llimbah untuk pemungutan kembali Air Limbah Air yang dapat digunakan untuk operasi lain Daur Ulang Limbah cair untuk disimpan dan/atau dibuang keluar Limbah padat disimpan dan/atau dibuang keluar

KEGIATAN PRODUKSI BERSIH Penggunaan sumber daya alam secara efisien dan melakukan upaya konservasi. Penggantian bahan baku dan bahan penolong. Modifikasi proses. Formulasi kembali produk-produk. Pemeliharaan, peningkatan usaha kebersihan. Minimasi penggunaan air, energi. Penggunaan kembali dan daur ulang di lokasi. Penerapan tata apik kerumah tanggaan (house keeping). Pelatihan.

FokusdariTeknikProduksiBersih Pengurangan limbah dari sumbernya Prosedur : Reduksi (Reduction), Pemanfaatan dengan jalan penggunaan kembali (Reuse) dan Daur Ulang (Recycle) 3R

Teknik Pengurangan Limbah a. Manajemen Inventaris Pengendalian inventaris Pengendalian bahan b. Modifikasi proses produksi Prosedur operasi dan pemeliharaan Perubahan bahan Modifikasi peralatan proses

Teknik Pengurangan Limbah (lanj..) c. Pengurangan volume Pemilahan sumber Pengentalan d. Recovery Recovery on-site (di lokasi) Recovery off-site (diluar lokasi)

PENGURANGAN EMISI DAN LIMBAH INDUSTRI TAHAP I : PRA PENGKAJIAN PERSIAPAN AUDIT Langkah 1 : Menyiapkan dan mengorganisir sumber dan tim audit Langkah 2 : Membagi proses ke dalam operasi- operasi unit Langkah 3 : menyusun diagram aliran proses menghubungkan operasi-operasi unit

TAHAP II : NERACA BAHAN INPUT PROSES Langkah 4 : Menentukan input Langkah 5 : Mencatat penggunaan air Langkah 6 : Mengukur tingkat pendauran/penggunaan ulang limbah pada saat ini OUTPUT PROSES Langkah 7 : mengkuantisir produk/produk sampingan Langkah 8 : Menghitung air limbah Langkah 9 : Menghitung emisi gas Langkah 10 : Menghitung limbah off-site

TAHAP II (lanj( lanj..) PEROLEHAN SUATU NERACA BAHAN Langkah 11 : menggabung informasi input dan output Langkah 12 : Peroleh neraca bahan pendahuluan Langkah 13 dan 14 : Mengevaluasi dan menyempurnakan neraca bahan

TAHAP 3. SINTESIS IDENTIFIKASI PILIHAN PENGURANGAN LIMBAH Langkah 15 : Mengidentifikasikan tindakan- tindakan pengurangan limbahh-limbah nyata Langkah 16 : Mentargetkan dan mencirikan limbah masalah Langkah 17 : Menyelidiki kemungkinan pemisahan limbah Langkah 18 : Mengidentifikasi langkah-langkah pengurangan limbah jangka panjang

TAHAP 3 (lanjut..) MENGEVALUASI PILIHAN-PILHAN PILHAN PENGURANGAN LIMBAH Langkah 19 : Melakukan evaluasi lingkungan dan ekonomi dari pilihan-pilihan pengurangan limbah. Buat daftar pilihan yang dapat dijalankan RENCANA TINDAKAN PENGURANGAN LIMBAH Langkah 20 : Mengembangkan dan melaksanakan suatu rencana tindakan pengurangan limbah untuk mencapai efisiensi proses yang ditingkatkan

KEUNTUNGAN PENERAPAN PRODUKSI BERSIH Mengurangi atau mencegah terbentuknya pencemar. Mencegah berpindahnya pencemar dari suatu media ke media lain. Mengurangi resiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Memberikan peluang untuk mencapai sistem manajemen lingkungan seperti pada ISO 14001. Mengurangi biaya-biaya pentaatan hukum. Menghindari biaya-biaya pembersihan lingkungan. Memberikan keunggulan daya saing di pasar domestik dan internasional.

IMPLEMENTASI PRODUKSI BERSIH DI BIDANG INDUSTRI Produkminyakbumi Toko bahan makanan Hotel dan Motel Supplier dan servis alatalat industri Salon rambut & kecantikan Pelapisan akhir produk kayu Industri kimia dan agroindustri Industri perakitan otomotif Rumah sakit Perkantoran Industri perawatan kendaraan bermotor Restoran Pertambangan minyak dan gas Laboratorium analitik Percetakan Cetak foto Peternakan, Perikanan. Dll

CONTOH IMPLEMENTASI PRODUKSI BERSIH DI INDUSTRI PERBAIKAN MELALUI PERUBAHAN PROSES PADA FASILITAS DI PABRIK OTOMOTIF PT. PULOGADUNG PAWITRA LAKSANA (PPL)- Jakarta Berdiri tahun 1990, diambil alih kepemilikan oleh PT. ASTRA INTERNATIONAL. Produk : mobil, khususnya minibus. Kapasitas produksi (1996) : 30.000 unit. Produksi bersih : wet-sanding slight sanding

PERBAIKAN MELALUI PERUBAHAN PROSES PADA FASILITAS DI PABRIK OTOMOTIF

PERBAIKAN MELALUI PERUBAHAN PROSES PADA FASILITAS DI PABRIK OTOMOTIF

CONTOH IMPLEMENTASI PRODUKSI BERSIH DI INDUSTRI MODIFIKASI PRODUKSI DAN PROSES PADA PABRIK KOMPONEN KENDARAAN BERMOTOR PT. DENSO INDONESIA CORPORATION (DENSO)- Bekasi PMA Jepang dan Indonesia. Produk : alat-alat kendaraan bermotor (car and bus air conditioner, busi, filter, alternator, starter). Produksi Bersih : Modifikasi produk. Modifikasi proses.

MODIFIKASI PRODUKSI DAN PROSES PADA PABRIK KOMPONEN KENDARAAN BERMOTOR