Biaya Modal Perusahaan 1 BAB 9 BIAYA MODAL PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
Cost of Capital & Capital Structure

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peneliti terdahulu yang digunakan adalah adalah penelitian yang

Definisi. Modal ( Capital ): dana yg digunakan untuk membiayai pengadaan asset dan operasional suatu perusahaan

BIAYA PENGGUNAAN MODAL (COST OF CAPITAL) Fakultas FEB

BIAYA MODAL (COST OF CAPITAL)

APA ITU COST OF CAPITAL?

RMK MANAJEMEN KEUANGAN

Biaya yang harus dibayar : 1. Pembayaran Bunga. 2. Pembayaran dividen. 3. Pembayaran angsuran pokok pinjaman atau principal.

Manajemen Keuangan. Penilaian Saham dan Obligasi. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ilmiah yang ditujukan dengan bagaimana kepatuhan peneliti

Biaya Modal dan Struktur Modal (Bab 6) BIAYA MODAL DAN STRUKTUR MODAL. Biaya modal dari penggunaan hutang (cost of debt) dapat dihitung dengan cara :

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut.

BIAYA MODAL (COST OF CAPITAL)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENILAIAN SURAT BERHARGA JANGKA PANJANG

BIAYA MODAL (COST OF CAPITAL)

Bab 4 Analisa Biaya Modal dan Struktur Modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peneliti terdahulu yang digunakan adalah adalah penelitian yang dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENILAIAN SURAT BERHARGA

THE COST OF CAPITAL 1. AN OVERVIEW OF THE COST OF CAPITAL

Modul penilaian saham dan obligasi

Biaya Modal (Cost of Capital)

COST OF CAPITAL THE LOGIC OF THE WEIGHTED AVERAGE COST OF CAPITAL

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Biaya modal (coc) Modal : 1. Hutang /Obligasi. 2. Saham Preferen. 3. Saham Biasa. 4. Laba ditahan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menerbitkan obligasi dengan tujuan untuk menghindari risiko yang

Penggunaan Leverage: Struktur Keuangan dan Struktur Modal 1 BAB 6 PENGGUNAAN LEVERAGE : STRUKTUR KEUANGAN DAN STRUKTUR MODAL

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh melalui pasar uang dan pasar modal. Pasar modal memiliki peran besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam

Pembelanjaan Jangka Panjang 1 BAB 14 PEMBELANJAAN JANGKA PANJANG

Kebijakan Dividen 1 BAB 11 KEBIJAKAN DIVIDEN

14. Biaya modal : Tingkat pengembalian yang diminta atas berbagai jenis pendanaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL 15 PENILAIAN OBLIGASI

Investasi dalam efek

PENILAIAN SURAT BERHARGA

BAB IV ANALISIS KASUS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peneliti terdahulu yang digunakan adalah penelitian yang dilakukan

Teori Struktur Modal 1 BAB 8. TeorTETTTETR TEORI STRUKTUR MODAL TEORI STRUKTUR MODAL

Manajemen Keuangan. Struktur Modal Perusahaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

FIXED INCOME TREASURY MANAGEMENT

1/45 OVERVIEW

PEMBAHASAN. 1. Nilai Intrinsik dan Nilai Pasar

NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

12/02/ CAKUPAN PEMBAHASAN 1/33

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang membeli obligasi disebut pemegang obligasi (bondholder) yang akan menerima


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekuitas (Marcus, 2008:6). Sedangkan menurut (Fahmi, 2013:179), struktur modal

SOAL SOAL Manajemen keuangan lanjutan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM. Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Investasi dan Portofolio

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa bersifat tarif tetap (fixed rate), tarif mengambang (floating rate) maupun

MATERI 7. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO

BAB II LANDASAN TEORITIS. pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi pembelanjaan yang efisien.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang bisa

BAB II URAIAN TEORITIS

SUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG. ARI DARMAWAN, Dr. S.AB, M.AB

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PASAR MODAL INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat

OVERVIEW 1/51. Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi.

OBLIGASI, SAHAM, RISK & RETURN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OVERVIEW investasi obligasi. 1/51

CAKUPAN PEMBAHASAN 1/33

ANALISIS FUNDAMENTAL UNTUK INVESTASI SAHAM

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan, maka

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan (return)

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang sangat efektif untuk

Berdasarkan tujuan investasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu : 1. Investasi jangka pendek (sudah dibahas) 2. Investasi jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN. membayar pokok obligasi yang biasa disebut nilai par. instrumen keuangan adalah memperoleh return (imbal hasil).

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

sejarah perusahaan. untuk melanjutkan operasi Teknik-Teknik Analisis Laporan Keuangan teknik yang lazim dipakai yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh perusahaan, yaitu apakah laba tersebut akan dibagikan kepada

BIAYA dan STRUKTUR MODAL. Disarikan dan Disesuaikan dari : Rima, Anonim, Sumber lain yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. secara tepat dan jelas sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman serta sesuai

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Pengertian rasio leverage menurut Susan Irawati adalah :

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan internal, yaitu dari laba perusahaan saja, tidak akan cukup untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya. Peran sektor perbankan dalam memobilisasikan dana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012:13) penelitian kuantitatif adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah liberalisasi sektor keuangan di Indonesia bisa dilacak ke belakang,

Catatan 31 Maret Maret 2010

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Biaya Modal Perusahaan 1 BAB 9 BIAYA MODAL PERUSAHAAN

Biaya Modal Perusahaan 2 PENGERTIAN BIAYA MODAL Biaya modal merupakan tingkat pendapatan minimum yang disyaratkan pemilik modal. Dari sudut pandang perusahaan yang memperoleh dana, tingkat pendapatan yang disyaratkan tersebut merupakan biaya atas dana yang diperoleh perusahaan. Macam Biaya Modal Secara garis besar, biaya modal dibedakan menjadi dua macam, yaitu biaya modal dari masing-masing sumber dana (component cost of capital) dan biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital). Component Cost of Capital Biaya modal dari masing-masing jenis sumber dana tergantung pada jenis sumber dana yang dipergunakan perusahaan. Adapun jenis sumber dana yang dapat digunakan perusahaan adalah : saham biasa, saham istimewa, laba ditahan, dan utang. Biaya Modal Saham Biasa ( Cost of Common Stock) Secara teoritis biaya modal saham biasa (ke) dapat diartikan sebagai tingkat pendapatan minimum yang harus diperoleh perusahaan atas investasi yang dibelanjai dengan saham biasa. Pendapatan saham biasa bersifat tidak pasti, oleh karena itu dalam penentuan besar kecilnya biaya modal saham biasa dipergunakan beberapa pendekatan: a. Pendapatan investasi bebas risiko ditambah premi risiko. Berdasarkan pendekatan ini premi risiko ditentukan berdasarkan pertimbangan dari pihak manajemen yang mengambil keputusan, dengan kata lain bersifat subyektif. k e = R f + premi risiko Misalkan pendapatan investasi bebas risiko (suku bunga deposito pada bank pemerintah), sebesar 15% dan premi risiko sebesar 5%, maka biaya modal saham biasa menjadi : k e = 15% + 5% = 20%

Biaya Modal Perusahaan 3 b. Pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Menurut pendekatan CAPM, pendapatan yang diharapkan dari investasi saham ditentukan oleh pendapatan investasi bebas risiko dan premi risiko pasar. Besarnya premi risiko pada pendekatan ini ditentukan oleh besar kecilnya risiko sistematis ( ) saham. Adapun besarnya pendapatan saham diukur dengan rumus : R it = R f + ( R mt R f ) i R it = Pendapatan saham i pada periode t. R f = Pendapatan investasi bebas risiko. R mt = Pendapatan pasar pada periode t i = Koefisien risiko sistematis saham i. Pendapatan yang diharapkan dapat dirumuskan sebagai berikut : E(R i ) = R f + E(R mt ) R f i, karena E(R i ) = k e, dengan demikian, k e = R f + E(R mt ) - R f i Contoh : Misalkan, suatu perusahaan menerbitkan saham biasa dengan beta ( ) 1,5 dan pendapatan pasar yang diharapkan E(R m ) sebesar 20%. Pendapatan investasi bebas risiko sebesar 10%. Dengan demikian biaya modal saham biasa adalah : k e = 10% + ( 20% - 10%) 1,5 k e = 25% c. Pendekatan dividen saham yang diharapkan. Menurut pendekatan ini, biaya modal saham biasa diartikan sebagai tingkat diskonto (discount rate) yang menyamakan nilai sekarang dari semua dividen per-lembar saham yang diharapkan diterima pada masa yang akan datang dengan harga pasa saham sekarang. D 1 D 2 D n P 0 = ------------- + ---------------- + -------- + ------------- ( 1 + k e ) 1 ( 1 + k e ) 2 ( 1 + k e ) n P 0 = Harga pasar saham pada periode waktu 0 ( sekarang ).

Biaya Modal Perusahaan 4 D 1, D 2,.. D n k e n = Dividen yang diharapkan pada periode 1, 2, n. = tingkat diskonto atau tingkat pendapatan yang diharapkan. = periode waktu. - Jika dividen diasumsikan tetap dan periode waktunya tidak terhingga, maka biaya modal saham biasa dapat dihitung sebagai berikut : D P 0 = ------------- atau k e D k e = -------------- P 0 Perusahaan ALFA, menerbitkan saham biasa dengan nilai nominal Rp 1,000,00 dijual dengan harga sebesar Rp 1.500,00. Setiap tahun perusahaan membagikan dividen yang tetap jumlahnya, yaitu Rp 150,00. Dengan demikian biaya modal saham biasa adalah : Rp 150,00 k e = ---------------------- x 100% = 10% Rp 1.500,00 - Jika dividen per lembar saham diharapkan tumbuh dengan tingkat yang konstan sebesar g dan k e lebih besar dari g, maka biaya modal saham biasa adalah : D 1 P 0 = -------------- k e - g D 1 k e = -------------- + g P 0 Apabila dividen saham perusahaan ALFA, diperkirakan tumbuh sebesar 5% setiap tahun, maka biaya modal saham biasa perusahaan ALFA menjadi:

Biaya Modal Perusahaan 5 Rp 150,00 k e = ------------------------ + 5% = 15% Rp 1.500,00 - Jika tingkat pertumbuhan dividen per saham tidak tetap, misalnya tingkat pertumbuhan sebesar g 1 pada 5 tahun pertama, g 2 pada 5 tahun ke dua dan g 3 untuk tahun-tahun berikutnya. Perhitungan k e dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut : 5 D o ( 1 + g 1 ) t 10 D 5 ( 1 + g 2 ) t D 10 ( 1 + g 3 ) t P 0 = ------------------ + ------------------ + ------------------- t=1 ( 1 + k e ) t t=6 ( 1 + k e ) t t=11 ( 1 + k e ) t Biaya Modal Utang (Cost of Debt) Biaya utang merupakan tingkat keuntungan yang disyaratkan pemberi pinjaman atas investasi perusahaan yang dibelanjai dengan utang. Biaya modal utang harus ditanggung perusahaan karena perusahaan mempergunakan utang untuk membelanjai investasinya. Perhitungan biaya utang lebih mudah dibandingkan dengan biaya modal saham biasa, kerena biaya modalnya bersifat eksplisit. Biaya modal utang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : n I t + P t P 0 = ---------------- t=1 ( 1 + k d ) t P 0 = Harga pasar atau harga jual surat utang yang diterbitkan perusahaan. n = Jangka waktu jatuh tempo utang. I t = Besarnya bunga yang dibayarkan pada periode t. P t = Nilai pelunasan pokok utang pada periode t k d = Biaya modal utang sebelum pajak. Contoh : Suatu perusahaan ingin membelanjai investasinya sebesar Rp 1 juta dengan mengeluarkan obligasi sebanyak 1000 lembar dengan nilai nominal Rp 1,000 per lembar. Obligasi dijual dengan harga sama dengan

Biaya Modal Perusahaan 6 nilai nominal. Tingkat bunga obligasi sebesar 8% per tahun dan bunga dibayarkan setiap tahun. Obligasi jatuh tempo dalam waktu 10 tahun. Berdasarkan contoh tersebut, perusahaan harus mebayar bunga setiap tahun sebesar Rp 80,000 dan pada akhir tahun ke 10 perusahaan melunasi pokok pinjaman sebesar Rp 1,000,000. Dengan demikian besarnya biaya modal obligasi (k d ) dapat dihitung sebagai berikut : Rp 80,000 Rp 80,000 Rp 1,080,000 Rp 1,000,000 = -------------- + ------------- + ---- + ------------------ ( 1 + k d ) 1 ( 1 + k d ) 2 ( 1 + k d ) 10 Karena obligasi dijual dengan harga sama dengan nilai nominal, maka biaya modal obligasi (k d ) adalah sama dengan YTM (yield to maturity) dari obligasi tersebut, yaitu k d = 8%. Dengan kata lain, jika perusahaan tidak mampu menghasilkan internal rate of return sebesar 8%, dari investasi yang dilakukan, maka perusahaan tidak akan sanggup untuk membayar bunga dan nilai pokok dari obligasi tersebut. Karena k d adalah biaya modal utang obligasi sebelum pajak, maka biaya modal utang obligasi setelah pajak dapat dihitung sebagai berikut : k d * = k d ( 1 t ) k d * = Biaya modal utang setelah pajak. k d = Biaya modal utang sebelum pajak. t = Tarif pajak pendapatan perusahaan. Apabila obligasi dijual dengan harga tidak sama dengan nilai nominal, berarti terjadi premi atau diskonto. Besarnya biaya modal utang setelah pajak dapat dihitung dengan rumus : ( 1 t ) C t + 1/n ( P Io ) kd* = -------------------------------------------- 1/2( P + Io ) P = Nilai nominal obligasi Io = Harga jual obligasi. n = Umur obligasi.

Biaya Modal Perusahaan 7 C t = Biaya bunga obligasi yang jumlahnya tetap setiap periode. t = Tarif pajak. Biaya Modal Saham Istimewa (Preferred Stock ) Saham istimewa memiliki sifat yang memiliki kesamaan dengan utang dan saham biasa. Sifatnya sama dengan utang karena dividen saham istimewa jumlahnya tetap dinyatakan sebagai prosentase tertentu dari nilai nominal, dan sama dengan saham biasa, karena saham istimewa tidak mempunyai waktu jatuh tempo. Biaya modal saham istimewa merupakan tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemegang saham istimewa dari investasi yang dibelanjai dengan saham istimewa. Besar kecilnya biaya modal saham istimewa diukur dengan rumus sebagai berikut : D k p = --------------- x 100% P 0 k p = Biaya modal saham istimewa. D = Dividen saham istimewa. P 0 = Harga pasar saham istimewa. Misalkan perusahaan BETA, menerbitkan saham istimewa dengan nilai nominal Rp 2.000,00 dan dividen sebesar 20% dari nilai nominal. Saham istimewa dijual dengan harga Rp 4.000,00. Dengan demikian biaya modal saham istimewa adalah : Rp 400,00 k p = ------------------------- x 100% = 10% Rp 4.000,0 Biaya Modal Laba Ditahan ( Retained Earning) Perusahaan dapat membelanjai investasinya dengan dana yang berasal dari dalam perusahaan, yaitu berupa laba yang ditahan. Secara teoritis biaya modal laba ditahan sama dengan biaya modal saham biasa, yaitu sebesar

Biaya Modal Perusahaan 8 tingkat keuntungan yang diharapkan dari investasi yang dibelanjai dengan saham biasa. Perbedaannya hanya pada biaya emisi. Kalau perusahaan menerbitkan saham biasa baru, maka perusahaan harus mengeluarkan biaya emisi, semetara untuk dana yang berasal dari laba ditahan perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya emisi. Oleh karena itu biaya modal laba ditahan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : D 1 k r = ----------------- + g Po k r = Biaya modal laba ditahan. Biaya Modal Rata-rata Tertimbang (Weighted Average Cost of Capital) Biasanya suatu investasi tidak hanya di belanjai dengan satu sumber dana, tetapi menggunakan kombinasi beberapa sumber dana, misalnya utang, saham istimewa, dan saham biasa. Pada kasus yang demikian, maka biaya modal perusahaan harus dihitung berdasarkan pada biaya modal rata-rata tertimbang. Suatu perusahaan melakukan investasi sebesar Rp 100 juta, dibelanjai dengan sumber dana sebegai berikut : Jenis sumber dana Jumlah Biaya modal ------------------------- -------------------- ------------------ - Utang Rp 30 juta 7 % * - Saham istimewa 10 juta 13 % - Saham biasa 60 juta 15 % ------------------------------------------------------------------------------------------------- * Biaya utang setelah pajak Berdasarkan data tersebut, maka besarnya biaya modal rata-rata tertimbang adalah :

Biaya Modal Perusahaan 9 Jenis sumber dana Proporsi Biaya modal Biaya modal tertimbang ------------------------ ----------- ----------------- ---------------------------- - Utang 0,30 7 % 2,1 % - Saham istimewa 0,10 13 % 1,3 % - Saham biasa 0,60 15 % 9,0 % ------------------------- Biaya modal rata-rata tertimbang 12,4 %