Dampak Menonton Siaran Televisi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SD Negeri 1 Posona Kecamatan Kasimbar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. elektronik yang hampir selalu ada di setiap rumah adalah televisi. Televisi

BAB I PENDAHULUAN. tidak mantap. Menurut Piaget (dalam Hurlock, 1999: 118) secara psikologis masa

BAB I PENDAHULUAN. perlu berkomunikasi.perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sudah

BAB VI PENUTUP. Bagian ini memaparkan tentang kesimpulan secara keseluruhan pembahasan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah ditandai adanya proses Globalisasi. kemudian berkembang menjadi teknologi dan informasi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi di segala

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Karena tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. SLB B YRTRW Solo dalam mengakses informasi berita televisi Seputar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. televisi sebagai audio visual menjadikan pemirsa mampu menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. keluarga. Hampir setiap rumah memiliki televisi. Tidak jarang kegiatan lainnya

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

2 orang tua mempunyai pengaruh lebih positif dari pada pengaruh televisi (Wong, 2000) Pada kenyataanya anak-anak meluangkan lebih banyak waktu untuk m

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di dalamnya baik itu pendidikan dasar maupun pendidikan tingkat

PENDAHULUAN. mampu meyebarkan berita secara cepat dan memiliki kemampuan mencapai

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. hlm. viii. 1 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001),

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 Mei sampai 28 Mei 2014 di SDIT

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Meskipun Children s Television Act of 1990 telah membatasi program televisi

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan berita atau pesan kepada masyarakat. Dengan kata lain media massa adalah

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAPMENGURANGI KEBIASAAN MENONTON FILM SINETRON DI SMP NEGERI I BATANG KUIS

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang didapatkan manusia, manfaat tersebut berupa dukungan identitas. rumah, sekolah, kampus, maupun lingkungan kerja 1.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin hari

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Lebih kuat dari surat kabar, majalah maupun radio karena pesawat televisi. bagaikan melihat sendiri peristiwa yang disiarkan itu.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masa baik cetak maupun eletronik yang salah satunya yaitu televisi.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan anak untuk optimalisasi bagi perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

PENELITIAN MINAT DOSEN DAN MAHASISWA TERHADAP ACARA TVRI JAWABARAT. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan Jl. Turangga Bandung Tlp.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu media elektronik yang paling digemari saat ini adalah televisi. Di

Kata istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal. dari bahasa Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang utama adalah menyampaikan suatu pesan. Dengan semakin majunya zaman

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. serempak dari berbagai macam belahan dunia. Media massa merupakan saluran resmi untuk

Modul ke: Produksi Berita TV. Daya Pengaruh Siaran TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Media massa memiliki peranan yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan

BAB 4 METODE PERANCANGAN Masalah yang akan dikomunikasikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media informasi khususnya televisi, membuat dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PENYAJIAN DATA. Dalam penyajian data penulis akan menggunakan metode kuantitatif

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, sehingga munculah berbagai alat sebagai hasil pemanfaatan ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mariah Ulfah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON FTV BERTEMAKAN CINTA DAN INTENSITAS

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III PENYAJIAN DATA. bagaimana hubungan intensitas menonton acara on the spot di tarns 7 terhadap

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai kedewasaan. Henderson dalam Djumhur

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaannya. Perubahan-perubahan tersebut juga turut serta

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat Indonesia. TVRI sebagai televisi pemerintah, adalah televisi

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. secara berbeda.usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosio-ekonomi,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diuraikan pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan : 1. Kebiasaan Menonton Program Hard News

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. elektronik, audio dan masih banyak lagi. Contoh kongkrit jenis media elektronik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pengaruh Tayangan Sinetron Ftv Bagi Perkembangan Psikis Remaja Indonesia Saat Ini

PERAN PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS VIII di SMP NEGERI 1 BIROMARU ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pesan bisa menjadi sebuah informasi yang sangat penting untuk

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu

KAITAN INTENSITAS MENONTON MEDIA ELEKTRONIK (TV) DENGAN MINAT MEMBACA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, terutama media televisi yang selalu menayangkan berbagai acara seperti,

BAB III PENYAJIAN DATA. Sinembah Kabupaten Rokan Hilir terhadap Acara Sinetron Tukang Bubur Naik

BAB I PENDAHULUAN. tradisi baru dalam pola hidup masyarakat kita. televisi yang menghasilkan audio (suara) dan visualisasi (gambar

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XX/November 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

Transkripsi:

Dampak Menonton Siaran Televisi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SD Negeri 1 Posona Kecamatan Kasimbar Jayarni, Imra, dan Dwi Septiwiharti Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Permasalahan mendasar pada penelitian ini adalah apakah menonton televisi memiliki dampak terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn di Kelas IV SD Negeri 1 Posona Kecamatan Kasimbar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak menonton televisi terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Posona Kecamatan Kasimbar pada mata pelajaran PKn. Jenis data yang diambil adalah data kualitatif yaitu meliputi data penelitian dan analisis. Metode yang digunakan adalah pemberian angket. Teknik pengumpulan data diperoleh dari observasi guru, wawancara, angket dan dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 26 orang siswa kelas IV SD Negeri 1 Posona Kecamatan Kasimbar. Menonton siaran televisi dapat berdampak positif dan negatif. Dampak positif dapat mempengaruhi imajinasi dan pola pikir siswa, menambah wawasan yang dapat meningkatkan pendidikan siswa dalam mengikuti kegiatan pengajaran di sekolah. Sedangkan dampak menonton siaran televisi dapat berdampak negatif terhadap menurunnya prestasi belajar siswa karena menurunnya frekuensi belajar di rumah mengulang kembali pelajaran yang di dapat di bangku sekolah. Kata Kunci: Prestasi Belajar, Menonton Siaran Televisi I. PENDAHULUAN Televisi dengan berbagai Program acara siarannya selama ini dengan berbagai jenis tayangan informasi dan hiburan memang sangat dinikmati oleh masyarakat. Namun apabila tidak digunakan dengan bijaksana oleh pemirsa dalam hal ini siswa maka apa yang ditonton akan dapat merusak perilaku atau moral siswa. Apabila siswa sudah banyak menghabiskan waktu di depan layar televisi karena program yang disajikan sangat dinikmati entah itu layak ditonton atau tidak. Menghabiskan waktu belajar didepan layar televisi berarti menyebabkan siswa malas belajar dan sudah pasti menurunkan tingkat prestasi pada setiap mata pelajaran khususnya mata pelajarn PKn. Hal ini juga telah mempengaruhi siswa kita saat ini. 101

Menonton siaran televisi tidak selamanya memberikan dampak positif jika televisi tersebut digunakan tidak secara proporsional, terutama bagi siswa. Dengan adanya media televisi bagi para siswa, media televisi dapat berdampak positif dengan menjadikannya sebagai sarana informasi yang dapat meningkatkan wawasan pengetahuan siswa, dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Televisi dapat bernampak negatif bila para siswa menjadi pengguna media televisi yang pasif. Yaitu jika menjadikannya sebagai media hiburan semata dengan menyimak sinetron, film kartun yang tidak mendidik para siswa karena begitu banyak sinetron dan film kartun serta hiburan lainnya sehingga siswa terlena tanpa mengenal waktu untuk belajar yang berdampak terhadap menurunnya prestasi belajar siswa. Frekuensi dan lama menonton televisi pada siswa di SDN 1 Posona, jauh lebih tinggi dibandingkan frekuensi mereka balajar. Itu berarti bahwa proses sosialisasi siswa akan lebih besar dipengaruhi oleh isi siaran televisi dari pada petuah guru atau orang tua. Saat ini siswa sangat berpeluang menjadi korban acara siaran televisi yang akan memberikan dampak negatif terhadap prestasi belajar di sekolah. Dengan berbagai jenis tayangan seperti sinetron, film kartun, info selebritis dan kuis SMS yang disediakan televisi ini cenderung lebih menarik. Berkaitan dengan hal tersebut, maka berdasarkan hasil observasi di SDN 1 Posona bahwa salah satu penyebab menurunnya prestasi belajar siswa di sekolah ini dipengaruhi oleh menonton siaran televisi, dimana siswa lebih banyak menghabiskan atau meluangkan waktu di depan layar televisi yang tema acaranya hanya sekedar acara hiburan dibandingkan waktu siswa belajar. Hal inilah yang menarik dan mendorong penulis untuk melakukan penelitian sebagai upaya untuk menelusuri apakah dengan menonton siaran televisi seorang siswa akan dapat memanfaatkan televisi secara bijaksana sebagaimana mestinya atau justru sebaliknya aktifitas belajar siswa dapat terganggu dalam menonton siaran televisi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Alfandi (2010:1) dengan judul Televisi dan Pendidikan Anak dalam Keluarga. Dalam hasil penelitiannya mengatakan bahwa Televisi memiliki berbagai kelebihan, baik dari sisi 102

programis maupun teknologis. Dalam kelebihan dan kekuatannya televisi dapat memberikan dampak terhadap berbagai aspek kehidupan anak, baik yang sifatnya positif ataupun negatif. Salah satu sisi dampak positifnya adalah televisi dapat memberikan hiburan (rasa senang, kesegaran dan kebahagiaan),informasi dan nilai-nilai pendidikan bagi anak. Namun disisi lain televisi kadang dapat berdampak negatif terhadap anak; seperti tidak memberikan rasa senang dan kebahagiaan, perilaku menyimpan, pengikisan nilai-nilai dan kecanduan terhadap acara-acara tertentu yang dapat mengganggu minat anak terhadap aktifitas lain yang lebih penting. Oleh karena itu, keluarga (utamanya orangtua) memiliki peran penting untuk senantiasa mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan sebagai akibat dari datangnya media televisi terhadap anak-anak dirumah. Televisi yang berdampak positif atau negative terhadap anak tergantung pada bagaiamana keluarga (orangtua) me manage penggunaan televisi. Tanpa adanya keterlibatan aktif dari keluarga untuk mengarahkan dan membimbng anak dalam penggunaan televisi, maka dimungkinkan televisi akan berdampak negatif kepada anak. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniyati (2009:1) dengan judul Kebiasaan Menonton Televisi dan kebiasaan Belajar siswa SD/MI di Desa Saptorenggo Kecamatan Pakis. Hasil penelitian menunjukkan (1) Keiasaan menonton televisi siswa dilakukan setelah pulang sekolah, mereka biasa menonton televisi 3 jam setiap hari dan kadang-kadang lupa waktu dikarenakan tidak membuat jadwal televisi, teman saat menonton televisi siswa yang selalu memberikan penjelasan dan memberikan pengertian tentang tayangan televisi yang baik dan buruk adalah ibu. Kebiasaan menonton televisi siswa dilakukan dirumah sendiri dan biasanya siswa sambil makan cemilan. Film kartun yang menjadi kegemaran siswa adalah Tom and Jarry, acara musjik Idola Cilik, acara sinetron Upik Abu dan Laura dan acara berita Seputar Indonesia. Siswa kadang-kadang menonton menonton film horror (misteri), Dampak menonton televisi bagi siswa kadang-kadang siswa menceritakan dan memperagakan setiap kejadian yang dilakukan tokoh favorit dalam film dan siswa merasa takut setelah menonton berita criminal. (2). Kebiasaan Belajar siswa 103

dimulai pada saat menjelang malam 17.00-19.00 siswa belajar 1 jam, saat belajar siswa ditemani oleh ibu yang membantu memecahkan kesulitan siswa dalam belajar. Kebiasaan untuk mempermudah memahami materi siswa biasanya dengan cara membaca kembali, membuat ringkasan, dan member tanda selain itu untuk membuat betah beajar siswa biasanya siswa belajar dalam kedaan rumah yang sepi. Hasil penelitan yang dilakukan oleh Prasetyo, Ardhianti Endah Catur (2012:1) dengan Judul Pengaruh Bimbingan orang tua dan intensitas menonton televisi terhadap Prestasi Belajar Siswa kelas rendah di SDN Klipang 03 Kecamatan Sutojayan Kebupaten Blitar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas menonton TV dengan 99 responden (86,84%) kategori rendah 13 responden (11,40%) kategori sedang, responden (1,75%) kategori tinggi (0%). dan responden memiliki kategori sangat tinggi (0%). Dengan nilai terendah 10 dan nilai tertinggi 25 dan penelitian menunjukkan bahwa bimbingan belajar orang tua kategori tinggi 37 responden (32,5%), kategori sedang 48 responden (42,1%) dan kategori rendah 29 responden (25,4%) dengan nilai terendah 61 dan nilai tertinggi 90. Kesimpulan penilaian yaitu, ada pengaruh binbingan belajar orangtua terhadap prestasi belajar dan tidak ada pengaruh intensitas menonton TV terhadap prestasi belajar siswa kelas rendah di SDN Kalipang 03 Kecamatan Sutojoyan Kabupaten Blitar. Dari beberapa penelitian tersebut diatas yang menjadi motivasi bagi penulis untuk mengetahui dampak dari menonton televisi terhadap prestasi belajar siswa dalam penelitiannya. Berdasarkan hasil penelitian di atas saran yang disampaikan dalam penelitian ini agar siswa lebih dapat mengatur waktu belajar dan menonton televisi dan bisa membedakan tayangan yang baik dan buruk. Guru disarankan agar menyampaikan pesan kepada siswa agar senantiasa hati-hati dalam memilih tayangan televisi untuk ditonton dan memberikan penyuluhan kepada orang tua agar siswa mempunyai kepedulian terhadap semua kegiatan putra-putrinya selama berada diluar jam sekolah dan memberikan dorongan pada siswa agar rajin belajar. Sekolah disarankan agar bekerja sama dengan orang tua siswa dalam hal pengawasan anak-anak terhadap tayangan yang tidak mendidik dan memberikan 104

perhatian dan bimbingan saat siswa belajar. Bagi orang tua disarankan untuk mengawasi anak-anaknya dalam menonton televisi, mengatur jadwal bagi anak dan menyediakan waktu untuk menemani siswa belajar dan menonton televisi. Pengertian Televisi Skornis (1965:8) mengemukakan bahwa : Dibandingkan dengan media massa lainnya (Radio, Surat Kabar, Majalah, Buku, dan sebagainya), televisi tampaknya mempunyai sifat istimewa. Televisi merupakan gabungan media dengar dan gambar yang bias bersifat informasi, hiburan dan pendidikan atau bahkan gabungan dari ketiga unsure tersebut. Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media televisi memiliki keistimewaan sebagai salah satu sarana yang memberikan informasi, hiburan dan pendidikan dimana dapat dilihat dan didengar secara langsung oleh pemirsanya. Tujuan Media Televisi Media televisi yang bersifat visual dapat membantu anak-anak belajar karena gerak tersebut menarik perhatian mereka kelayar televisi sehingga mereka dengan mudahnya menyimak pesan dari televisi itu. Karena mereka menganggap apa yang mereka lihat itu adalah realita. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan pada masa sekarang ini media televisi bertujuan menunjang kurikulum sebagai tujuan pendidikan, atas dasar itu sehingga para siswa dapat menyimak informasi yang dapat menunjang proses belajar agar dapat mencapai pendidikan nasional. Pada akhir tahun 1950 komunikasi telah mempengaruhi kehidupan masyarakat seperti yang dikemukakan oleh Yusuf Hadimarsono dalam Mardiani, (2004:14). Teori komunikasi media televisi bertujuan menyalurkan informasi atau pesan belajar, sejak saat itu media televisi bukan hanya sebagai alat bantu guru saja melainkan sebagai penyalur ilmu pengatahuan terhadap siswa. Karena itu sehingga teori ini sangat penting dalam penggunaan media untuk kegiatan program pembelajaran. Media televisi sudah dapat disimak oleh para siswa baik itu yang mendidik maupun yang bertujuan menghibur. Jadi media televisi dapat 105

bertujuan untuk menambah wawasan yang mendukung pendidikan dan juga menghibur, jadi media televisi berfungsi ganda dalam kehidupan masyarakat. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi dapat diartikan secara sederhana yaitu prestasi dapat disamakan dengan hasil yang telah dicapai seseorang dengan kesungguhan hati untuk memperoleh tempat yang tinggi dalam belajar. Selanjutnya dijelaskan juga oleh Hamalik dalam Yuyun Karyawati, (2008:10) bahwa belajar ialah perubahan tingkahlaku yang relatif mantap terkait latihan dan pengalaman. Kerangka Pemikian Guru sebagai input pelaksana Proses Pembelajaran disekolah harus mempu mengunakan metode pembelajaran yang tepat dan memungkinkan kondisi pembbelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Keberhasilan pendidikan ditentukan oleh beberapa pihak yaitu sekolah, pemerintah, dan wali murid. Sekolah jelas memegang peranan paling utama dalam menantukan berhasil atau tidaknya pendidikan. Pemerintah dalam hal ini adalah pemerintah desa juga juga harus mendukung semua kegiatan sekolah yang hubungannya dengan peningkatan mutu pendidikan. Terutama pendidikan daras yang merupakan titik awal untuk menetak peserta didik yang siap untuk menempuh pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Walimurid juga turut bertanggung jawab atas keberhasilan pendidikan putra-putrinya. Meskipun wali murid telah menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab untuk mendidika anaknya kepada sekolah, namun perlu diketahui bahwa jika dibandingkan waktu belajar disekolah dengan waktu berada dirumah masih lebih banyak waktu berada di rumah, inilah fungsi control yang utama oleh orang tua dalam kaitanya dengan keberhasilan pendidikan. Pada umumnya, orang tua sudah merasa bahwa urusan pendidikan anaknya sudah diserahkan kepada sekolah, sehingga mereka para orang tua kurang memperhatikan perkembangan anaknya padahal waktu dirumah itulah yang memungkinkan besar digunakan untuk berbagai hal yang kurang mendukung pembelaaran disekolah misalnya hanya menonton televisi. Dalam hal ini peranan 106

orang tua sangat dibutuhkan sebagai kontrol anak ketika berada dilingkungan keluarga dirumah. II. METODELOGI PENELITIAN Jenis penelitian pengumpulan data ini dilakukan dengan cara melalui angket, dokumentasi dan wawancara. Data yang telah diperoleh dari lapangan melalui angket, dan dokumentasi dan wawancara selanjutnya dikelompokan sesuai dengan kepentingan analisis yang akan digunakan unutk menjawab pertanyaan dalam permasalahan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menggambarkan hasil penelitian yang meliputi frekuensi dan persentase, dengan rumus-rumus sebagai berikut: F P = x 100 % N Keterangan : P = Persentase F = Jumlah Jawaban dari setiap alternatif jawaban N = Jumlah sampel Selanjutnya analisis dilanjutkan dengan mengikuti langkah model Alir miles dan huberman (dalam Bungin,2001:169) terdapat 3 tahap yaitu : a. Reduksi Data Reduksi data dilakukan untuk menyederhanakan data yang dianggap penting dalam penelitian. b. Penyajian data Penyajian data yang telah disederhanakan berdasarkan fokus penelitian ini. c. Penarikankesimpulan / verifikasi Kegiatan ini dilakukan untuk menarik kesimpulan penelitian. 107

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian a. Hasil Angket Angket (Questionnaires) dapat diartikan sebagai sejunlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang siswa ketahui. Arikunto dalam Yuyun Karyawati (2008:17). Angket kemudian dibagikan kepada siswa yang telah dijadikan sampel dalam penelitian yaitu siswa kelas IV SDN 1 Posona. b. Hasil Dokumentasi Dalam penelitian ini melalui dokumentasi, penelitian akan mempelajari sejumlah catatan-catatan/dokumen-dokumen yang memuat tentang keterangan yang akan memberikan informasi akurat, berupa nilai (prestasi belajar siswa melalui raport). c. Hasil Wawancara Wawancara dalam penelitian ini merupakan suatu metode yang digunakan penulis melalui tatap muka dengan orang tua murid melalui teknik tanya jawab secara lisan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu dampak menonton televisi terhadap prestasi belajar siswa yang dapat menunjang penelitian. Pembahasan Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Posona dengan objek penelitian siswa yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 26 Orang.Adapun data hasil peneitian yang diperoleh dari angket, pertama disajikan data yang mendeskripsikan sering menonton siaran televisi yang di lakukan siswa SDN 1 Posona Berdasarkan analisis dari pernyataan responden mengenai sering menonton siaran televisi, dapat dijelaskan bahwa siswa yang mengatakan sering menonton siaran televisi berjumlah 22 orang (84,61%), dan 4 orang siswa (15,48%) mengatakan jarang menonton siaran televisi. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa daya tarik siaran televisi besar pengaruhnya terhadap siswa. 108

Mayoritas siswa yang ada di Kelas IV SDN 1 Posona terlalu sering meluangkan waktunya untuk menonton siaran televisi. Berdasarkan pernyataan responden mengenai kegiatan mereka sepulang sekolah, semakin jelas bahwa kegiatan yang dilakukan oleh para siswa di rumah atau sepulang sekolah menonton televisi karena dari pernyataan responden 15 orang(57,69%) menonton, sedangkan 3 orang (11,54%) bermain, 3 orang (11,54%) memilih membantu orang tua dan 5 orang lagi (19,23%) belajar. Hal ini menunjukkan frekuensi menonton lebih tinggi dibandingkan untuk belajar dirumah. Bimbingan peranan orang tua dalam mendampingi anak-anak dan menyarankan kepada anak-anak untuk menonton acara yang bernuansa pendidikan dan pengembangan wawasan. Berdasarkan pernyataan responden mengenai waktu menonton televisi dalam 1 hari. Frekuensi menonton yang dilakukan oleh siswa SDN 1 Posona dirumah digolongkan lama, sehingga frekuensi belajar dirumah berkurang untuk mengulang kembali pelajaran yang diberikan disekolah. Pada table kita dapat melihat waktu yang digunakan menonon sinetron anak remaja, film kartun, info selebriti dan hiburan lainnya yang disiarkan oleh stasiun televisi swasta yakni 0 sampai 2 jam 1 orang (3,85%), 2 sampai 3 jam 11 orang (42,31%), 3 sampai 4 jam 13 orang (50%) dan 4 sampai 5 jam 1 orang (3,85%). Dengan demikian lebih banyak siswa yang mempergunakan waktu menonton dari pada belajar atau kegiatan yang lain, menurut Patricia (1985:35) menonton televisi juga dapat memotivasi siswa untuk memancing daya imajinasi anak dari film kartun dan sinetron tetapi ini hanya dilakukan hanya dari berbagai acara saja dan diharapkan siswa menjadi pengguna televisi yang aktif agar acara televisi tidak berrpengaruh negative terhadap pendidikan siswa. Tergantung dari acara apa yang ditonton dan disenangi oleh siswa karena ada beberapa acara yang dapat berpengaruh pada wawasan siswa. Berdasarkan pernyataan responden mengenai acara yang paling disukai dari siaran televisi menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai siaran acara hiburan dengan persentase 7 orang (26,92%) menyukai film kartun, sinetron 14 orang (53,85%), kuis 3 orang (11,54%), sedangkan acara yang bernuansa 109

pendidikan hanya 2 orang (7,69%), sehingga dapat disimpulkan lebih banyak siswa lebih menyukai televisi sebagai hiburan dari pada yang bernuansa pendidikan. Berdasarkan pernyataan responden mengenai menonton siaran televisi dapat mengganggu aktifitas belajar. Bahwa 14 orang (53,85%) memilih jawaban sangat mengganggu,9 orang (34,61%) menjawab mengganggu,sedangkan ada 3 orang (11,54%) mengatakan tidak mengganggu. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kegiatan menonton siaran televisi dapat mengganggu aktivitas belajar siswa. Berdasarkan pernyataan responden mengenai menonton siaran televisi dapat memberikan dampak negatif. Sangat jelas bahwa akibat dari menonton siaran televisi memberikan dampak negatif pada siswa. Sesuai dengan pernyataan siswa bahwa 12 orang (46,15%) menyatakan malas belajar karena kegaiatan siswa dirumah terfokus untuk menonton siaran televisi yang menghibur, 9 orang (34,61%) menyatakan terlambat bangun pagi, 2 orang (7,69%) malas mengerjakan tugas/pr yang diberikan oleh guru disekolah serta 3 orang (11,54%) malas untuk bergerak dari tempatnya. Untuk memperkuat hasil penelitian maka penulis mewawancarai satu orang guru mata pelajaran PKn. Berikut ini petikan wawancara: Informasi yang diwawancarai adalah Bapak Wakil Kepala Sekolah selaku guru kelas yang sudah mengabdi selama 4 tahun 06 bulan. Jadi menurut Bapak bahwa siswa yang menoonton siaran televisi dapat berpengaruh positif dan negatif, adapun dampak positif dapat meningkatkan wawasan siswa tentang kejadian sekarang ini baik itu dari dalam maupun dari luar negeri, sedangkan dampak Negatif menonton siaran televisi seperti menonton sinetron, film kartun dan info para selebriti dapat berpengaruh terhadap menurutnya prestasi belajar siswa. Disebabkan kegiatan siswa terfokus pada acara yang disiarkan oleh stasiun televisi. Juga media televisi baik bagi anak bila menonton siaran televisi ada bimbingan oleh orangtua karena masih ada beberapa diantara siswa yang prestasi belajarnya masih bagus. Jadi kerjasama antara orangtua siswa dan guru sangat penting bagi prestasi belajar siswa. 110

Adapun cara yang dilakukan untuk meningkatkan cara belajar siswa serta prestasi belajar siswa, itu tidak lepas dari peranan orang tua untuk membimbing anakanaknya agar dapat menggunakan waktu sebaik-baiknya dan memilih siaran yang dapat menambah wawasan pengetahuan anak serta motivasi anak untuk mengulangi kembali pelajaran yang didapatkan anak dari sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah diketahui bahwa kegiatan menonton televisi dapat berdampak terhadap menurunnya prestasi belajar siswa oleh karena kurangnya perhatian siswa belajar dirumah. Ada juga dampak positif yang ditimbulkan dari kegiatan menonton siaran televisi yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan seperti berita, kuis dan film dokumenter. Jadi media televisi mempunyai kelebihan dan kelemahan. IV. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Hal yang diangkat dari permasalahan yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Adapun kesimpulan penelitian antara lain: 1) Menonton siaran televisi dapat berdampak positif dan negatif. Dampa Positif dapat mempengaruhi imajinasi pada pola pikir siswa, menambah wawasan yang dapat meningkatkan pendidikan siswa dalam mengikuti kegiatan pengajaran di sekolah. Sedangkan dampak menonton siaran televisi dapat berdampak negative terhadap turunnya prestasi belajar siswa karena menurunnya frekuensi belajar di rumah untuk mengulang kembali pelajaran yang di dapat dibangku sekolah. 2) Frekuensi menonton yang dilakukan oleh siswa dirumah termasuk rutin mereka menonton dirumah dengan waktu yang digunakan 3-4 jam dengan pernyataan siswa 44,83% ini berarti bahwa waktu untuk belajar dirumah kurang. Kalau dilihat dari siaran apa yang ditonton di televisi jelas berdampak negative bagi siswa, sesuai dengan pernyataan siswa mereka lebih menyukai film kartun 31,03%, sinetron 48,27%, informasi tentang pendidikan 10,35% dan kuis 10,35%. Ini berarti siswa kurang menyukai siaran yang berhubungan dengan pendidikan dan hanya menyukai siaran hiburan. Dengan demikian siswa 111

menonton berdampak pada menurunnya prestasi belajar karena frekuensi belajar untuk mengulang pelajaran dirumah kurang. Dengan demikian siaran televisi yang seharusnya dapat memberikan nilai tambah bagi para siswa untuk meningkatkan wawasan siswa ternyata berdampak negative terhadap menurunnya prestasi belajar siswa di sekolah. Karena frekuensi menonton yang dilakukan hanya menjadikannya sebagai sarana hiburan. Saran Ada beberapa hal yang disarankan sehubungan dengan upaya peningkatan prestasi belajar siswa menonton siaran televisi dimasa yang akan datang yakni: 1) Peran serta orang tua siswa sangat penting dalam memberikan motovasi untuk peningkatan prestasi belajar siswa sebagai orang yang paling dekat terhadap kondisi anak serta menemani anak menyeleksi tontonan siaran televisi dan member batasan-batasan untuk anak menonton siaran televisi. 2) Tanggung jawab guru dalam memberikan pemahaman kepada siswa bahwa menonton siaran televisi bukan hanya sebagai hiburan namun televisi juga merupakan sebagai penambah wawasan. 3) Untuk seluruh siswa agar dapat menjadikan televisi sebagai sarana pendidikan, informasi yang dapat mendukung pembelajaran di sekolah dan tidak menjadikannya sebagai sarana hiburan semata. Dengan demikian sebagai seorang penulis telah melakukan penelitian secermat mungkin sehingga dapat memberi kesimpulan bahwa menonton siaran televisi ternyata memberikan dampak negatif terhadap prestasi belajarsi siswa. DAFTAR PUSTAKA Alfandi, (2010:1). Televisi dan Pendidikan Anak Dalam Keluarga. [online]. Tersedia;http;//fandyian.blogspot.com/2010/05/pendidikan-anak-dantelevisi.html Kurniyati, (2009:1). Kebiasaan Menonton Televisi dan Kebiasaan Belajar Siswa SD/MI di Desa Saptorenggo Kecamatan Pakis.. [online]. Tersedia; http;//karya-ilmiah.im.ac.id/index.php/ppkn/articel/view/1300.[3nov.13] Mardiani,2004. Media Pembelajaran. Jakarta. Sinar Baru Algensido. 112

Prasetyo, Ardhianti Endah Catur. (2012:1). Pengaruh Bimbingan Belajar Orang Tua dan Intensitas Menonton Televisi terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Rendah di SDN Kalipang 03 Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar. [online].tersedia;http;//karyailmiah.um.ac.id/index.php/ksdp/articel/vie w/ 21676.[3Nov.13] Skornis (1965:1).Sistem Informasi.LP3S Jakarta. 113

1