BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tulis. Kemampuan bahasa Arab serta sikap positif terhadap

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MADRASAH TSANAWIYAH

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai penjuru dunia. Oleh karena itu bahasa asing selain bahasa Inggris

STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun lebih jauh lagi

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan secara teratur, terus menerus, dan berkelanjutan. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bunyi, kosakata, tata tulisan, maupun yang bersifat non linguistik, yaitu. menyangkut sosio-kultural atau sosial budaya.

BAB I PENDAHULUAN. daya guna serta hasil guna yang relatif cukup tinggi, termasuk didalamnya

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: Sinar Baru Al Gensindo, 2005), hlm. 2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB, hlm.

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Melalui Strategi Bimbingan Langsung Pada Siswa Kelas 1 SD Inpres 2 Lambunu

BAB II KAJIAN TEORI. Dalam bab ini peneliti akan memberikan penjelasan tentang : tujuan. maupun tulisan. Departemen Pendidikan Nasional, yang sedang

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewariskan nilai-nilai luhur budaya bangsa

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Implementasinya berkait erat dengan lembaga, pendidik,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting yang sangat strategis karena memberikan bekal kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia, khususnya di pesantren-pesantren dan

استعمال طزيقت انمباشزة ف مهارة انكالو ندرس انهغت انعزبيت ندي انتالميذ ف انصف انثان بمد رست "مفتاح انسالو" انثانىيت بايىماس

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Metode Drill dalam Pembelajaran Al-Qur an Hadits pada. Kelas IV di MI Al-Karim Gondang Nganjuk dan MI Miftahul Jannah

BAB I PENDAHULUAN. berbudaya dan beragama. Menurut Abd al-majid dalam buku Metodologi

UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN BAHASA ARAB

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hlm.4. dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB, hlm. 317

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TUJUAN PEMBELAJARAN BAHASA ASING (ARAB) DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam

1. PENDAHULUAN. memiliki kemampuan berbahasa secara optimal akan sangat mudah untuk. mengakibatkan tujuan komunikasi tidak tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Dalam merespon fenomena itu, manusia berpacu mengembangkan kualitas

PANDUAN MATERI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MAN KARANGANYAR

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)

PERANGKAT PEMBELAJARAN MADRASAH TSANAWIYAH

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi akan lancar apabila perbendaharaan katanya cukup memadai. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari al-qur an. Karena al-qur an diturunkan dalam bahasa Arab, sebagaimana firman Allah Swt dalam QS Yusuf ayat 2:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al-qur an Hadits

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi setiap manusia dalam aktivitas komunikasi antara sesama mereka. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Peran bahasa bagi kehidupan manusia demikian penting sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. menulis. Keempat aspek keterampilan berbahasa itu saling berhubungan dalam proses

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran. Proses Pembelajaran Penilaian Alokasiwakt u (1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) 1.1.

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS III - SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB IV ANALISIS PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB KELAS III SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU ULUL ALBAB PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia sangat diperlukan bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek keterampilan yang terbagi dalam dua kelompok, yakni

SILABUS PEMBELAJARAN : BAHASA ARAB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Keterampilan Menulis Kalimat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

II. KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Teori Yang Melandasi Model Pembelajaran Make A Match

BAB II LANDASAN TEORI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG SEDERHANA MELALUI METODE KONTEKSTUAL

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARATIF PADA SISWA KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH I SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat lain, suatu bangsa berhubungan dengan bangsa lain. Bahasa

BAB IV DESKRIPSI ANALISIS DATA

MATA PELAJARAN : BAHASA ARAB JENJANG PENDIDIKAN : SMA

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan manusia dalam pergaulan sehari-hari dalam mencapai tujuan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa selalu melibatkan unsur-unsur seperti materi, guru, siswa,

19. Mata Pelajaran Bahasa Arab Untuk Paket C Program Bahasa

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. orang lain serta alat untuk mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki peranan dalam

BAB IV ANALISIS TENTANG PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MAHARAH AL- KITABAH DI SMP ISLAM YMI WONOPRINGGO PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca

BAB I PENDAHULUAN. dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (classroom action research). Berbagai definisi diketengahkan oleh pakar

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF DESKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca, dan menulis. Dari ke empat aspek berbahasa tersebut yang

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan; sikap, muatan/nilai dan kemampuan guna meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS I SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang

BAB V PENUTUP. Penerapan Kemahiran Berbicara (Mahārah al-kalām) dalam Pembelajaran. Bahasa Arab pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab di STAIN

PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs AL-MAARIF 01 SINGOSARI

92. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Bahasa Arab sangat ditekankan dalam dunia pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semenjak bayi, kemampuan berbicara erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. contoh kekayaan budaya tersebut adalah banyaknya bahasa daerah yang tersebar

I. PENDAHULUAN. banyak faktor. Salah satu di ataranya adalah faktor guru. Guru memegang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Annisa Octavia Koswara, 2015

Jurnal SAP Vol. 1 No. 1 Agustus 2016 ISSN: X PENGARUH MINAT MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN BERPIDATO

BAB I PENDAHULUAN. (Perserikatan Bangsa-Bangsa). (Yusuf dan Anwar, 1997) dalam menjawab tantangan zaman di era globalisasi. Pembelajaran bahasa Arab

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Hakekat Pembelajaran Bahasa Arab a. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran menurut Miarso adalah pendidikan atau suatu usaha yang dilaksanakan secara sengaja, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali. 1 Sedangkan pembelajaran menurut Kemp merupakan proses yang kompleks, yang terdiri atas fungsi dan bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lain serta diselenggarakan secara logis untuk mencapai keberhasilan mengajar. Keberhasilan dalam beajar adalah bila siswa dapat mencapai tujuan yang diinginkan dalam kegiatan belajarnya. 2 Sedangkan Smith dan Ragan mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan aktivitas penyampaian informasi dalam membantu siswa mencapai tujuan, khususnya tujuan siswa dalam belajar. Dalam kegiatan belajar ini, guru dapat membimbing, membantu 1 Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2010), hlm.12-13. 2 Rusmono, Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu Perlu, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2012), hlm. 6. 11

dan mengarahkan siswa agar memiliki pengetahuan dan pemahaman berupa pengalaman belajar, atau suatu cara bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi siswa. 3 Pembelajaran juga merupakan proses interaksi antar peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Instruksi yang dimaksud adalah instruksi antara guru dengan siswa serta siswa dengan siswa. Di sekolah, strategi pembelajaran yang utama dilakukan oleh nara sumber (guru) dengan siswa tetapi ada kalanya antara siswa di dalam lingkungan sekolah. Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa pembelajaran merupakan suatu upaya untuk menciptakan kondisi bagi terciptanya kegiatan belajar yang memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang memadai. b. Definisi Bahasa Arab Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa Arab merupakan alat komunikasi berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang 3 Rusmono, Strategi..., hlm. 6-7 12

digunakan antara anggota masyarakat di wilayah Jazirah Arab. Ada beberapa pendapat pakar mengenai pengertian bahasa Arab, diantaranya : 1) Syaikh Mustafa Al-Gulayayniy memberikan pengertian bahasa sebagai berikut. Bahasa Arab adalah kalimat yang dipergunakan bangsa Arab dalam mengutarakan maksud / tujuan mereka. 2) Ahmad Al-Hashimiy memberikan pengertian bahasa Arab sebagai berikut : Oleh sebab itu bahasa Arab adalah suara-suara yang mengandung sebagian huruf hijaiyyah. 4 Defenisi bahasa Arab yang dikemukakan oleh dua orang pakar di atas, isi dan redaksinya saling berbeda tetapi maksud dan tujuannya sama. Oleh karena itu, penulis menarik kesimpulan bahwa bahasa Arab itu adalah alat yang berbentuk huruf hijaiyyah yang 4 IMMIM, Pengertian Bahasa Arab, http://immim9298.com/pengertian-bahasa-arab.html 13

dipergunakan oleh orang Arab dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial baik secara lisan maupun tulisan. Perlu dijelaskan disini bahwa sesungguhnya bahasa Arab dalam perkembangannya sudah banyak negara non Arab yang menggunakan dalam percakapan sehari-hari. Sebagai contoh dapat dilihat dari negara kita sendiri pada beberapa pondok pesantren yang menggunakan bahasa Arab dalam percakapan sehari-hari. Disamping itu dapat pula dilihat dari banyaknya kata-kata bahasa Arab yang diserap kedalam bahasa Indonesia. Bahkan bahasa Arab itu sudah menjadi bahasa resmi di Perserikan Bangsa-Bangsa (PBB). Bahasa Arab telah menunjukkan signifikansi dan urgensinya dimata dunia, yaitu menjadi wahana komunikasi dan ajang interaksi di forum-forum internasional, dan kini bahasa Arab sudah diikuti menjadi bahasa yang sejajar dengan bahasa-bahasa dunia lainnya. 5 Hal ini membuktikan bahwa kedudukan tinggi bahasa Arab dan memiliki peranan penting dalam dunia internasional. Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina 5 Siti Bahriah Dkk, Afaq Arabiyyah, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2008), hlm. 2 14

kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik reseptif maupun produktif. Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan memahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun tulis. Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif terhadap bahasa Arab tersebut sangat penting dalam membantu memahami sumber ajaran Islam yaitu al-qur an dan hadis, serta kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik. c. Aspek dan Fungsi Pembelajaran Bahasa Arab Dalam pembelajaran bahasa Arab ditekankan pada empat aspek, yaitu: menyimak (istima ), berbicara (kalam), membaca (qira'ah), dan menulis (kitabah). 6 Meskipun begitu, pada tingkat pendidikan dasar (elementary) dititikberatkan pada kecakapan menyimak dan berbicara sebagai landasan berbahasa. Pada tingkat pendidikan menengah (intermediate), keempat kecakapan berbahasa diajarkan secara seimbang. Adapun pada tingkat pendidikan lanjut (advanced) dikonsentrasikan pada kecakapan membaca dan menulis, sehingga peserta didik diharapkan mampu mengakses berbagai referensi 6 Depag RI, Permenag Nomor 2 Tahun 2008, Lampiran 3a Bab VI SK-KD PAI dan Bahasa Arab MI. 15

berbahasa Arab. Empat bidang utama ini menjadi target yang perlu dikembangkan pada siswa. Upaya pencapaian tujuan tersebut diantaranya dapat dilakukan dengan latihan-latihan sebaga berikut : 1) Istima (Menyimak) Peserta didik dapat dibiasakan untuk menyimak berbagai dialog atau percakapan baik dari media cetak maupun elektronik, seperti siaran berita berbahasa Arab, kaset pembelajaran berbahasa Arab atau sekali-kali peserta didik juga dapat diajak untuk menonton film-film kartun lucu berbahasa Arab, yang disamping dapat menghibur mereka juga secara tidak sadar hal ini merupakan media pembelajaran yang menarik untuk mereka. 2) Kalam (Bericara) Untuk melatih kemampuan Kalam para peserta didik, mereka dapat terus dilatih untuk terbiasa berbicara dalam bahasa Arab. Guru diharapkan mampu menciptakan suasana kelas yang dapat membangun keberanian untuk para peserta didik agar mereka mau mencoba melatih kemampuan kalam mereka. 3) Qira ah (Membaca) Kemampuan membaca erat kaitanya dengan penguasaan kosa kata. Guru dapat mengaitkan kosa 16

kata dengan situasi dan konteks yang sudah dikenal oleh peserta didik. 4) Kitabah (Menulis) Dalam melatih kemampuan menulis, pemahaman peserta didik terhadap struktur bahasa Arab jelas tidak boleh diabaikan, pserta didik perlu diperkenalkan dengan ilmu nahwu. Dalam kurikulum di Madrasah pelajaran bahasa Arab menyatu dengan kelompok mata pelajaran Agama. Oleh karena itu bahasa Arab termasuk mata pelajaran pokok atau inti, bukan mata pelajaran muatan lokal. Aplikasi Mata pelajaran Bahasa Arab dalam kurikulum di Madrasah memiliki tujuan sebagai berikut : 7 1) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun tulis, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istima ), berbicara (kalam), membaca (qira ah), dan menulis (kitabah). 2) Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam. 7 Depag RI, Permenag Nomor 2 Tahun 2008, Lampiran 3a Bab VI SK-KD PAI dan Bahasa Arab MI. 17

3) Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya. Setelah mempelajari bahasa Arab siswa diharapkan memiliki kemampuan mengakses ilmu dan menggunakan bahasa Arab sebagai sarana memahami ajaran dan sumber ajaran Islam secara benar. Sehingga mata pelajaran bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhasap bahasa Arab, baik reseptif maupun produktif. Kemampuan reseptif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan memahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis. 2. Penguasaan Mufradat Mufradat (kosakata) merupakan himpunan kata atau khazanah kata yang diketahui oleh seseorang atau kelompok, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Kosakata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang tersebut dan kemungkinan akan 18

digunakannya untuk menyusun kalimat baru. Kekayaan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan gambaran dari tingkat pendidikannya. Sedangkan menurut Horn, kosakata adalah sekumpulan kata yang membentuk sebuah bahasa. Peran kosakata dalam menguasai empat kemahiran berbahasa sangat diperlukan sebagaimana yang dinyatakan Vallet adalah bahwa kemampuan untuk memahami empat kemahiran berbahasa tersebut sangat bergantung pada penguasaan kosakata seseorang. Meskipun demikian pembelajaran bahasa tidak identik dengan hanya mempelajari kosakata. Dalam arti untuk memiliki kemahiran berbahasa tidak cukup hanya dengan menghafal sekian banyak kosakata. Mufradah adalah lafal atau kata yang terdiri dari dua huruf atau lebih yang menunjukkan makna isim, fi il atau adat. Kosa kata (mufradat) merupakan salah satu unsur penting dalam suatu bahasa di samping unsur-unsur lainnya, seperti sistem bunyi (nizam shauti), sistem morfologi (nizam sharfi), sistem syntax (nizam nahwi) dan sistem semantik (nizam dalali), oleh karena itu biasanya seseorang yang ingin belajar bahasa asing langkah pertama kali yang ia lakukan adalah mengetahui kata-kata bahasa asing tersebut, sebelum ia berusaha untuk mengetahui aspek lain dari bahasa tersebut. 8 8 Aziz Fakhrurrozi, Modul Pembelajaran Bahasa Arab, hlm. 221 19

Dalam pembelajaran mufradat, seorang guru harus mampu menyiapkan kosakata (mufradat) yang tepat bagi siswa-siswanya. Untuk itu seorang guru harus menerapkan beberapa prinsip-prinsip dan kriteria dalam pemilihan mufradat yang jelas. Adapun prinsip-prinsip pemilihan mufradat tersebut adalah: 9 a. Tawatur (frequency) artinya memilih mufradat (kosa kata) yang sering digunakan. b. Tawazzu (range) artinya memilih mufradat yang banyak digunakan di Negara-negara Arab, yakni tidak hanya banyak digunakan di sebagian Negara Arab. c. Mataahiyah (avalability) artinya memilih kata tertentu dan bermakna tertentu pula. Yakni kata-kata yang digunakan dalam bidang tertentu. d. Ulfah (familiarity) artinya memilih kata-kata yang familiar dan terkenal serta meninggalkan kata-kata yang jarang terdengar penggunaannya. e. Syumuul (coverege), artinya memilih kata-kata yang dapat digunakan dalam berbagai bidang tidak terbatas pada bidang tertentu. f. Ahammiyah, artinya memilih kata-kata yang sering dibutuhkan penggunaannya oleh siswa daripada kata-kata yang terkadang tidak dibutuhkan atau jarang dibutuhkan. 9 Rosyidi Ahmad Thoimah, Ta limul al Arabiyah li ghoiri an-nathi qina Biha, (Mesir: jami atul Manshurah, 1989), hlm.195-196 20

g. uruubah, artinya memilih kata-kata Arab, yakni memilih kata Arab walaupun ada bandingannya dalam bahasa lain. Contoh memilih kata haatif daripada telpon, atau kata midzya daripada kata radio dan lain-lainnya. Pada pengajaran kosa kata seorang siswa tidak hanya cukup mempelajari cara mengucapkan huruf-hurufnya, atau mengetahui artinya secara lepas, atau mengetahui akar katanya, atau sekadar memberikan contoh susunan yang benar. Akan tetapi dalam pembelajaran mufradat siswa diharapkan dapat menerapkannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengajaran mufradat pada tingkat Madrasah Ibtidaiyah, di antaranya yaitu: 10 a. Identifikasi objek. Kegiatan ini dapat dimulai dengan objek-objek yang dekat dan dikenal oleh anak-anak, misalnya bagian tubuh manusia, pakaian, dan bendabenda di dalam kelas, b. Klasifikasi menurut warna, bentuk, ukuran, nomor, fungsi, dan jenis. Semua ini harus dimulai dari objekobjek yang dekat, yang sifatnya personal dan nyata serta dikenal oleh anak-anak. 388. 10 Aziz Fakhrurrozi, Modul Pembelajaran Bahasa Arab, hlm. 387-21

c. Konsep jarak dan ruang. Konsep ini, misalnya konsep jauh dan dekat, di depan dan di belakang, serta di bawah dan di atas. d. Konsep waktu. Konsep yang ingin diperkenalkan, misalnya waktu lampau, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang, serta sebelum dan sesudah. Waktu adalah konsep yang lebih tidak nyata dibandingkan jarak dan ruang maka tingkat kesulitannya pun meningkat untuk beberapa siswa. e. Konsep emosi dan keluarga. Misalnya, perasaan suka dan tidak suka, senang dan sedih, kesetiaan, keluarga, hubungan persaudaraan, diri sendiri dan orang lain, termasuk hubungan antara anak-anak dan orang dewasa. f. Menyusun berdasarkan urutan yang benar. Konsep ini berhubungan dengan konsep-konsep sebelumnya, misalnya objek bisa disusun menurut ukurannya dari kecil ke besar. Kegiatan juga dapat disusun menurut waktu secara kronologis. g. Konsep ekuivalensi. Walaupun kebanyakan objek berbeda, tetapi mereka memiliki kesamaan, bahkan bisa dikatakan ekuivalen dengan objek yang lain, misal bentuk yang berbeda dapat menempati daerah yang sama atau benda yang berbeda dapat diisi cairan yang sama ukurannya. 22

3. Metode Spelling Bee a. Pengertian Metode Metode adalah cara yang ditempuh oleh guru untuk menciptakan situasi pembelajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses belajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang memuaskan. Metode pembelajaran adalah suatu pola pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan akan cepat tercapai dengan efektif dan efisien. 11 Metode pembelajaran juga merupakan cara yang digunakan oleh guru atau instruktur untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran secara spesifik. Dengan kata lain, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai prosedur yang dipilih oleh guru untuk membantu siswa dalam mencapai kompetensi yang diinginkan. b. Pengertian Metode Spelling Bee Spelling bee atau mengeja kata merupakan sebuah metode yang bisa digunakan dan mengajak siswa untuk belajar aktif, bertujuan agar siswa mempunyai jiwa kemandirian dalam belajar serta menumbuhkan daya kreativitas. Sehingga dengan metode ini diharapkan 11 Benny A Pribadi, Model Assure untuk Mendesain Pembelajaran Sukses, (Jakarta: PT Dian Rakyat, 2011), hlm.80. 23

mampu untuk menjadikan siswa belajar dengan menyenangkan dan semangat. Metode ini hampir sama dengan permainan Mengeja keras hanya saja kata yang didengarkan tidak dieja secara lisan tapi ditampilkan oleh setiap regu dan masing-masing siswa dalam satu regu membawa satu huruf secara urut sehingga bisa membentuk kata yang diucapkan. 12 Langkah-langkah Metode Spelling Bee : 1) Bagi kelas menjadi beberapa kelompok 2) Bagikan kartu huruf hijaiyah pada masing-masing kelompok 3) Tugaskan masing-masing kelompok untuk maju kedepan kelas dengan membawa kartu huruf hijaiyah yang ada 4) Lafalkan salah satu mufradat, dan tugaskan masingmasing kelompok untuk menyusun huruf hijaiyah yang terdapat pada mufradat tersebut 5) Masing-masing siswa dalam setiap regu membawa kartu satu huruf secara urut, sehingga dapat membentuk kata / mufradat yang dilafalkan 12 Pengertian Spelling Bee, http://tekno.kompas.com/read/2012/11/05/spelling.bee.permudah.anak.ingat. kosakata. diakses 03 April 2014. Pukul 14:36 24

6) Setiap kelompok berlomba-lomba untuk menyusun kartu secara urut 7) Begitu seterusnya, kelompok yang paling cepat dan tepat dalam menyusun, maka mendapatkan reward (misal mendapat bintang) 8) Lalu, tugaskan setiap kelompok untuk melafalkan mufradat tersebut dengan keras secara bersamaan 9) Bertanyalah pada masing-masing kelompok, tentang makna dan arti dari mufradat 10) Begitu seterusnya, hingga selesai dengan diulangulang sampai siswa benar-benar mampu melafalkan mufradat dengan baik dan mampu mengidentifikasi huruf hijaiyah yang ada. 13 Satu hal yang sangat penting dalam upaya menerapkan pembelajaran di dalam kelas adalah pembelajaran harus dilandasi strategi yang berprinsip pada : 1) Berpusat pada peserta didik 2) Mengembangkan kreativitas peserta didik 3) Suasana yang menarik, menyenangkan, dan bermakna 4) Mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai dan makna 5) Belajar melalui berbuat, peserta didik aktif berbuat 13 Hisyam Zaini, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), hlm. 42-43. 25

6) Menekankan pada penggalian, penemuan, dan penciptaan 7) Pembelajaran dalam situasi nyata dan konteks sebenarnya 8) Menggunakan pembelajaran tuntas di sekolah. Sedangkan metode Spelling Bee dalam pembelajaran mufradat digunakan untuk membantu memudahkan peserta didik dalam menghafalkan dan mampu mengidentifikasi masing-masing huruf hijaiyyah yang ada dalam tiap-tiap mufradat. Sehingga mampu meningkatkan penguasaan siswa terhadap mufradat yang telah diberikan selama proses pembelajaran. Untuk mengetahui apakah mufradat tersebut telah diterima siswa dengan baik atau belum, dalam pelaksanaanya, pertamatama guru mengenalkan mufradat terlebih dahulu, kemudian siswa diajak untuk melafalkannya secara bersama-sama sampai mufradat tersebut dapat tertanam dan terkonsep dalam otak siswa. Kedua, guru memberikan makna (arti) dari mufradat tersebut sehingga siswa mengetahui arti dari mufradat yang telah dilafalkan. Ketiga, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan mulai menerapkan metode Spelling Bee itu sendiri. Dan terakhir, guru dapat memberikan reward pada kelompok yang dapat mengerjakan paling cepat dan benar. 26

Spelling Bee yang digunakan dimaksudkan selain ada unsur permainannya juga ada unsur pendidikannya, dimana dengan berlomba-lomba untuk merangkai huruf hijaiyah tersebut secara tidak sadar peserta didik belajar mufradat sehingga diharapkan selain mendapat kesenangan juga mendapatkan pengetahuan dan pemahaman materi pelajaran, terlebih siswa mampu untuk mengidentifikasi huruf-huruf hijaiyah yang terdapat pada setiap mufradat dengan baik. B. Kajian Pustaka Sebelum diadakan penelitian studi tentang Efektivitas Penggunaan Metode Spelling Bee dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Penguasaan Mufradat Bahasa Arab Siswa Kelas IV MI Salafiyah Karangmalang, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, beberapa hasil kajian yang terkait dengan ruang lingkup penelitian penguasaan mufradat bahasa Arab yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Solihin (093911284) dengan judul Penerapan Metode Card Sort sebagai Upaya untuk Meningkatkan Penguasaan Mufradat Bahasa Arab Siswa kelas VI MI Syafi iyyah Kendal. Dalam skripsi tersebut membahas penerapan metode Card Sort sebagai upaya meningkatkan penguasaan mufradat siswa. Dan hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode tersebut mampu menjadikan siswa lebih semangat dalam belajar, sehingga 27

terjadi peningkatan prestasi dan hasil belajar siswa dalam penguasaan mufradat. 2. Penelitian yang ditulis oleh Melani Albar dengan judul Penggunaan Metode Card Sort untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam Penguasaan Mufrodat (Kosa Kata) pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Kelas VB di MI Islamiyah Sukun Malang. Penelitian ini lebih memfokuskan pada metode card sort untuk meningkatkan prestasi dalam penguasaan mufradat siswa. Penelitian ini berlangsung selama dua siklus. Hasil dari analisis penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode card sort mampu meningkatkan penguasaan mufradat siswa melalui soal-soal tes yang diberikan peneliti. Hal ini terbukti secara kuantitatif dari hasil nilai yang diperoleh siswa mulai dari sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. 3. Penelitian yang ditulis oleh Erti Erninawati mahasiswi UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta tahun 2013. Dengan judul Implementasi Metode Active Learning Tipe Acting Out dalam Meningkatkan Mufradat Bahasa Arab Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Kemadang Gunungkidul. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan strategi dan metode active learning tipe acting out ini dapat meningkatkan penguasaan mufradat kelas V SD Muhammadiyah Kemadang. 28

4. Penelitian yang ditulis oleh Alfa Himmatul Khoiriyyah, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang, dengan judul Penggunaan Flash Card untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mufradat Siswa Kelas II Madrasah Ibtidaiyah Al-Ma'arif 02 Singosari Malang Tahun Pelajaran 2010 / 2011. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan flash card dalam pembelajaran mufradat bahasa Arab dapat meningkatkan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan. 5. Penelitian yang ditulis oleh Siti Maimunah (09420196), dengan judul Implementasi Metode Menyanyi dalam Pembelajaran Bahasa Arab untuk Meningkatkan Penguasaan Mufradat Siswa Madrasah Diniyah Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta. Hasil penelitian yang telah didapatkan, disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode menyanyi berhasil dilaksanakan dengan tercapainya indikator keberhasilan. Setelah menelaah berbagai karya tulis berupa hasil penelitian yang ada, penulis berkeyakinan bahwa penelitian tentang penggunaan metode Spelling Bee dalam meningkatkan penguasaan mufradat Bahasa Arab materi pokok Kelas IV MI Salafiyah Kendal memang benar-benar belum pernah diteliti pada penelitian-penelitian sebelumnya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu fokus dalam penelitian ini terfokus pada keefektifitasan penggunaan metode 29

Spelling Bee dalam meningkatkan hasil belajar dan pengusaan mufradat bahasa Arab pada materi pokok kelas IV MI Salafiyah Kendal. C. Rumusan Hipotesis Beranjak dari kajian teori dan permasalahan, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut : Ha: Metode Spelling Bee efektif terhadap penguasaan mufradat bahasa Arab peserta didik kelas IV MI Salafiyah Kendal Ho: Metode Spelling Bee tidak efektif terhadap penguasaan mufradat bahasa Arab peserta didik kelas IV MI Salafiyah Kendal. 30