ISSN: PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS CAROUSEL ACTIVITY DALAM SPEAKING CLASS

Ramlah, dan Dani Firmansyah Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Singaperbangsa Karawang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TAYANGAN TELEVISI CERMIN KEHIDUPAN TRANS 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI. Endah Sulistiowati

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SAPAAN FORMAL BAHASA JERMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY

Keywords: speaking skill, continous story telling technique, elementary school

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENERAPAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING. Khoirul Huda

Oleh: Yekti Indriyani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Peningkatan Kemampuan Menyimak Pengumuman Melalui Metode Diskusi Siswa Kelas IV SDN Gindopo Kecamatan Basidondo

A. Pendahuluan (Background) Kata kunci: menyimak, pidato, media audiovisual, Student Team Learning

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Ketrampilan Berbicara Bahasa Inggris Siswa Kelas Viii Melalui Manajemen Kelas Dengan Metode Integrated Cooperative Two Stay Two Stray

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK. Widayati

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG

Kata kunci: RRB (Round Robin Brainstorming), Mind Mapping, Hasil belajar

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DI MI AL ISLAM KALISALAK KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 1 BLUNYAHAN BANTUL

PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP

PENGGUNAAN italc SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH PURWOREJO

Universitas Bung Hatta Abstract

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

I. PENDAHULUAN. penting dalam pendidikan, dan diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga tingkat

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol VII, No. 14, Oktober 2016 ISSN

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GAMBAR SERI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SEMARANG 1. Oleh: Sri Sudarminah 2

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui. Metode Tanya Jawab Pada Anak Usia 4-5 Tahun

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Jurnal Dialog: Volume III, Maret 2016 ISSN:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERITA FABEL DENGAN TEKNIK RANGSANG GAMBAR. Hesty Nurhayati

PEMANFAATAN CERITA RAKYAT KAMANDAKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 GOMBONG

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS GEGURITANDENGAN METODE OBJEK LANGSUNGSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KEBUMEN

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI

PENERAPAN TEKNIK INFO BERANTAI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 KARANGSARI TAHUN AJARAN 2012/2013

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak (listening

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MAHASISWA SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY

Konseling dan Pendidikan

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN PENGUASAAAN VOCABULARY MELALUI PENERAPAN MODEL GUESS WORD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA

pembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL MODELLING THE WAY

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN SISWA KELAS V SD

Zainal Abidin Mustopa Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE

PENGGUNAAN METODE MEMBACA SQ4R UNTUK MENINGKATKAN READING SKILL MAHASISWA

Peningkatan Kemampuan Siswa Pada Materi Lambang Bilangan Dengan Menggunakan Kartu Bilangan di Kelas I SDN 2 Kabalutan

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs DDI BASSEANG SUHAEBAH NUR* ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PREDICTION GUIDE

(Class Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas. CAR (Class. Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas menurut Suharsimi

Keperluan korespondensi, HP : ,

PENGGUNAAN GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN YES/NO QUESTION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL BERBENTUK CD INTERAKTIF MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA NONSASTRA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE PQRST

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIIA SEMESTER II SMP NEGERI 4 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE

Rustam Effendi dan Hendra

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Keyword: Whole Language, Reading Comprehension

PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PEGANDEKAN ARTIKEL SKRIPSI

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BENDA-BENDA LANGIT. Sri Utami Ningtiyanti

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai, selain membaca

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENERAPAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KARANGSARI

Transkripsi:

Jurnal ilmiah Solusi Vol. 2 No. 5 Maret 2015 Mei 2015: 17-24 ISSN:2355-1119 PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MAHASISWA Fauzi Miftakh, Yogi Setia Samsi Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Singaperbangsa Karawang Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan menyimak mahasiswa dapat meningkat dengan penggunaan media audio visual. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) kolaborasi yang dilakukan oleh dua peneliti yang bertindak sebagai observer dan pengajar di satu kelas prodi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP UNSIKA. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Prosedur penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam 2 (dua) siklus, dengan prosedur-prosedur, yakni : (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Observasi, ( 4) Refleksi dalam setiap siklus. Hasil yang ditemukan adalah kemampuan menyimak mahasiswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media audio visual sedikitnya meningkat. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes menyimak, mahasiswa mendapat nilai rata-rata pada siklus I adalah 57.11 dan pada siklus II adalah 66,34. Kemampuan menyimak siswa sebelum menggunakan media audio visual lebih rendah dengan nilai rata-rata. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yaitu 50,76. Selain itu, mahasiswa terlihat lebih antusias dan termotivasi dalam belajar khususnya materi menyimak dalam bahasa Inggris. Kata Kunci: Media, Audio visual, menyimak, PTK. PENDAHULUAN Kegiatan menyimak bisa digunakan dalam beberapa cara seperti menyimak teks yang bertujuan untuk mengetahui topik ide dan termasuk kegiatan menyimak secara konsentrasi dimana hal tersebut merupakan bagian dari menyimak intensif. Seperti yang dinyatakan oleh Azis dan Alwasilah (1996 : 82) bahwa melalui aktivitas menyimak, peserta didik memperoleh kosakata yang gramatika, disamping tentunya pengucapan yang baik. Maka kemampuan menyimak ini dianggap cukup penting dalam belajar mengajar bahasa Inggris. Namun pada kenyataannya masih banyak hambatan atau kendala dalam pengajaran bahasa Inggris khususnya di Universitas yaitu peserta didik masih belum baik dalam kemampuan menyimak, seperti mengungkapkan kembali isi berita dalam bahasa Inggris. Hasil belajar peserta didik, dalam hal ini mahasiswa, terhadap pembelajaran menyimak khususnya mengungkapkan kembali isi cerita, tentu saja menjadi persoalan bagi peneliti. Karena disamping harapan kurikulum tidak terpenuhi, juga sangat berpengaruh pada penentuan nilai akhir pada mata pelajaran bahasa Inggris. Rendahnya penguasaan mahasiswa dalam keterampilan menyimak diduga berasal dari faktor mahasiswa dan pengajar itu sendiri dalam hal ini dosen. Dari mahasiswa, disebabkan oleh beberapa faktor antara lain mereka tidak memiliki keberanian dalam mengungkapkan kembali isi berita, kosakata yang digunakan masih kurang, kurangnya motivasi dan aksi peserta didik dalam pembelajaran menyimak. Sedangkan dari faktor pendidik yaitu dosen bisa jadi akibat dari belum efektifnya strategi pengajaran yang digunakan termasuk media yang masih minim dan belum begitu menarik sehingga pembelajaran cenderung monoton. Untuk mengatasi rendahnya kemampuan mahasiswa mengungkapkan kembali isi cerita dalam pengajaran menyimak, maka perlu mencari upaya pemecahanya. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menggunakan media audio visual seperti laptop dan proyektor. Alasan peneliti menggunakan media audio visual ini dengan pertimbangan media 17

tersebut mudah diperoleh dan dapat menunjang peneliti dalam pengajaran menyimak. Berdasarkan deskripsi di atas, peneliti bermaksud untuk menganalisis penggunaan audio visual dalam pembelajaran menyimak. Peneliti menggunakan media audio visual dalam penelitian ini tentunya dengan harapan dapat memberikan perbedaan dalam suasana belajar mengajar dan tentunya peningkatan kemampuan menyimak mahasiswa. Oleh karena itu, peneliti berinisiatif untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Penggunaan media audio visual dalam meningkatkan kemampuan menyimak mahasiswa semester satu prodi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP UNSIKA. RUMUSAN MASALAH Penelitian ini membatasi permasalahan kajian pada pengajaran menyimak percakapan dalam bahasa Inggris untuk mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UNSIKA. Sedangkan Peneliti merumuskan masalah penelitian, yaitu sejauh mana penggunaan media audio visual dapat meningkatkan kemampuan menyimak mahasiswa semester dua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris? KAJIAN PUSTAKA Nation dan Newton (2009:38) menyatakan bahwa in this view of language learning, listening is the way of learning the language. It gives the learner information from which to build up the knowledge necessary for using the language. Jadi, dalam pembelajaran bahasa sendiri, menyimak pada dasarnya mendapatkan informasi dari sumber lain untuk membangun pengetahuan bahasa asing si pendengar itu. Pentingnya keterampilan menyimak dalam pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa Inggris., dijelaskan oleh Gass (1997: 1) bahwa no model of second language acquisition does not avail itself of input in trying to explain how learners create second language grammars. Dengan kata lain, pemerolehan bahasa kedua atau bahasa asing pada dasarnya berasal dari input atau masukan dari luar dimana seorang pemelajar bahasa mendengarkan bahasa itu secara langsung. Hal ini didukung oleh pernyataan Nunan (1998) bahwa 50 persen waktu yang digunakan oleh pemelajar bahasa asing adalah untuk mendengarkan. Maka tidak diragukan lagi bahwa menyimak atau listening sangatlah penting untuk perkembangan penguasaan bahasa asing seorang pemelajar. Lebih lanjut, Tarigan (1991: 27) meyatakan bahwa menyimak adalah salah satu aspek dari kemampuan berbahasa selain berbicara, menulis, dan membaca. Berbicara dan menyimak adalah dual hal kegiatan yang berbeda tetapi sangat berkesinambungan satu sama lainnya. Kegiatan menyimak selalu yang kedua sebelum kegiatan berbicara. Berbicara dan menyimak dikombinasikan menjadi sebuah percakapan, seperti percakapan sehari-hari, percakapan dalam telepon, tanya jawab pertanyaan, interview, dan lain sebagainya. Dalam kamus bahasa Inggris, menyimak merupakan mendengarkan atau perhatian yang baik terhadap apa yang dibicarakan si pembicara (Depdikbud, 2002 : 1066). Sedangkan `media` berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata `medium` yang secara harfiah berarti `perantara atau pengantar`. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Menurut Djamarah dkk (1995 : 136), media adalah sumber belajar, maka secara luas media juga dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Dalam proses belajar mengajar, kehadiran media mempunyai arti cukup penting, karena dalam kegiatan tersebut, ketidak jelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Namun perlu diingat, bahwa 18

peranan media tidak akan terlihat bila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media. Manakalah diabaikan, maka media bukan lagi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efisien. Untuk itu, pengajar harus seselektif mungkin memilih media pengajaran yang sesuai dengan bahan ajar. METODE PENELITIAN 1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas (PTK). Kemmis dan McTaggart (1998) berpendapat bahwa action research is a group of activity and a piece of descriptive research carried out by a teacher in his or her own classroom, without changing the phenomenon under investigation.. Berdasarkan definisi tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa action research atau penelitian tindakan merupakan aksi penelitian yang dapat dilakukan oleh pengajar, peneliti, dan dosen dimana didalamnya terdapat kelompok pebelajar untuk meningkatkan proses belajar dan pembelajaran. 2. Langkah Penelitian a) Menentukan Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Menurut Supardi (2009:131) data kualitatif adalah data yang terdiri dari informasi yang diatur sebagai kalimat yang menggambarkan ekspresi mahasiswa terhadap kognitif, afektif dan psikometri. Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari hasil uji kemampuan menyimak mahamahasiswa selama pengamatan dan setelah proses pembelajaran dengan menggunakan media. b) Menentukan sumber data Penelitian dilakukan di UNSIKA dan Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa prodi bahasa Inggris semester 1 angkatan tahun 2013/2014. 3. Prosedur penelitian Prosedur penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam 2 (dua) siklus, dengan prosedur-prosedur, yakni : (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Observasi, ( 4) refleksi dalam setiap siklus. Untuk lebih jelasnya, prosedur penelitian tindakan kelas untuk pelaksanaan siklus pertama dapat diuraikan pada tahap-tahap sebagai berikut. a) Tahap Persiapan Dalam tahap ini, peneliti melakukan observasi untuk melihat bagaimana kondisi pembelajaran yang dilaksanakan peneliti serta bagaimana keadaan mahasiswa dikelas ketika media audio visual digunakan dalam pengajaran mengungkapkan kembali isi cerita. Setelah itu, peneliti merancang alat evaluasi unutuk melihat apakah kemampuan mahamahasiswa semester 1 dalam mengungkapkan kembali isi cerita. Alat evaluasi yang digunakan dalam tindakan ini berupa test mengungkapkan kembalim isi cerita. Alat evaluasi ini diberikan setelah mahasiswa mendengar cerita melalui media audio visual. b) Tahap Pelaksanaan Tindakan. Sebagaimana tealah dikemukakan sebelumnya bahwa dalam penelitian tindakan ini dilaksanakan dua siklus dalam tahapan-tahapan sesuai dengan skenario pembelajaran sebagai berikut. 19

1) Peneliti menyediakan media audio visual yang berisi materi yang telah ditentukan sebelumnya. 2) Peneliti memutar isi cerita yang ada pada media audio visual sebanyak 3 kali. 3) Peneliti mengundang mahasiswa satu persatu untuk mengungkapkan isi cerita menjawab pertanyaan menungkapkan ide pokok, dan memberi simpulan tersebut secara lisan. c) Tahap Pemantauan dan Evaluasi 1) Tahap Pemantauan Pada tahap ini dilaksanakan proses pelaksanaan pemantauan (observasi) dilaksanakan oleh salah satu dosen dengan melihat perangkat pembelajaran yang digunakan oleh peneliti dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. 2) Tahap Evaluasi Tahap evaluasi dilaksanakan setelah proses belajar mengajar (pemberian materi berupa cerita melalui media). Dalam tahap ini, mahasiswa diberikan kesempatan mengungkapkan kembali isi cerita secara lisan. d) Tahap Analisis dan Refleksi 1) Tahap Analisis Data yang terkumpul dari hasil penelitian selanjutnya dianalisis. Dengan kata lain pada tahap ini, peneliti menganalisis mahasiswa dalam mengungkapkan kembali isi cerita. Aspek-aspek yang dianalisis meliputi ketepatan menjawab pertanyaan, menemukan ide pokok, menceritakan kembali dan menyimpulkan isi cerita. Hasil analisis tersebut diceklis dan diberikan skor 0 sampai 100. Analisis data dalam tes menyimak mahamahasiswa dibagai dalam lima kategori berdasarkan nilai yang didapat, sebagai berikut: Tabel 1 Jumlah Nilai Kategori 81 100 Sangat baik 61 80 Baik 41 60 Cukup 21 40 Kurang 0 20 Sangat Kurang Arikunto (2005) 2) Tahap Refleksi Refleksi dalam penelitian ini dilaksanakan pada setiap akhir siklus oleh peneliti dan dosen. Refleksi ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil yang dicapai pada siklus sebelumnya. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1. Pengamatan awal Berdasarkan pengamatan awal, dalam proses belajar mengajar, dosen tidak menggunakan media dalam dalam mengajar, sehingga mahasiswa hanya menyimak materi yang disampaikan hanya melalui dosen saja. Berdasarkan pengamatan awal, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menyimak mahasiswa masih rendah. Sayangnya, hanya ada enam mahamahasiswa yang mencapai kriteria minimum dengan skor 60-70. Nilai rata-rata 20

pun menunjukan angka 50,76 dimana kriteria tersebut tergolong kurang. Singkatnya, mahasiswa tidak mencapai kriteria minimum dalam menyimak materi bahasa Inggris. Hasil ini merupakan langkah pertama bagi peneliti untuk menerapkan metode penelitian tindakan kelas. Selanjutnya, peneliti menggunakan media audio visual berupa laptop dan layar proyektor dalam mengajar untuk meningkatkan kemampuan mahamahasiswa dalam menyimak. 2. Deskripsi Kemampuan menyimak mahasiswa dengan menggunakan media audio visual dalam setiap siklus. a. Siklus I Pengajaran bahasa Inggris dalam siklus 1 dilakukan berdasarkan hasil identifikasi masalah. Selain itu, masalah yang ditemukan menjadi acuan untuk mengatur belajar mengajar di siklus 1. Singkatnya, hasil rata-rata tes menulis yang diperoleh dari mahasiswa adalah 71.11. Kegiatan belajar mengajar pada siklus 1 terdiri dari kegiatan belajar 1. 1) Langkah-langkah Kegiatan Utama Dosen menjelaskan suatu materi dengan teknik ceramah. Setelah itu dosen mulai menggunakan media audio visual yaitu laptop. Dosen menjelaskan serta meriview materi berupa percakapan berupa audio yang berasal dari leptop. Mahasiswa mendengarkan penjelasan dosen dengan seksama mengenai suatu percakapan dua orang penutur asli bahasa Inggris. Setelah itu dosen menjelaskan aspek-aspek menyimak yang dapat ditemukan dalam percakapan tersebut yaitu menjawab pertanyaan, mengemukakan ide pokok, menceriterakan kembali serta memberi simpulan. 2) Langkah-langkah Evaluasi Dalam langkah ini, dosen memberikan tes kepada mahasiswa. Tes yang diminta oleh dosen kepada adalah untuk menyimak sebuah percakapan antara dua orang penutur asli dengan satu topik tertentu. Percakapan itu didengar melalui media leptop dan speaker yang telah disediakan oleh dosen. 3) Evaluasi dan refleksi siklus Dari data tes menyimak pada siklus I didapatkan para mahamahasiswa yang mendapat peningkatan nilai dari sebelumnya. Selain itu nilai rata-rata mahamahasiswa mengalami peningkatan menjadi 57,11. Berdasarkan hasil ini, mahamahasiswa belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan oleh dosen bahasa Inggris minimal dengan skor 60. Berdasarkan pada proses belajar mengajar pada siklus I, dosen menganalisis data yang diperoleh dalam siklus I. Selanjutnya, adalah mengatur rencana pembelajaran pada siklus II untuk meningkatkan kemampuan mahamahasiswa dalam menyimak percakapan bahasa Inggris. 4) Identifikasi masalah Refleksi Siklus I a) Langkah Awal Dosen hanya menggunakan media audio berupa leptop dalam mengajar. 21

b) Kegiatan Dosen kurang membimbing mahasiswa dan tidak menjelaskan begitu detail mengenai langkah-langkah menyimak yang baik. c) Penutupan Dosen kurang memandu mahasiswa dalam menyelesaikan tugas berupa menyimak percakapan bahasa Inggris. b. Siklus II Pengajaran bahasa Inggris dalam siklus II dilakukan berdasarkan hasil identifikasi masalah pada siklus I. Secara lebih rinci tahapannya dijelaskan sebagai berikut. 1. Kegiatan a) Langkah Awal Dosen mengarahkan mahasiswa dalam proses belajar mengajar. Selanjutnya dosen membuat mahasiswa memahami langkah-langkah menyimak dari proses pembelajaran. Kondisi ini membantu mahasiswa dalam mencapai proses pembelajaran. Selain itu, dosen memberikan motivasi sehingga mahasiswa antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Itu benar-benar mendukung mahasiswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. b) Langkah-langkah Kegiatan Utama Sepertihalnya pada siklus I, dosen menjelaskan suatu materi dengan teknik ceramah. Namun dosen mulai menggunakan media audio visual yaitu laptop, speaker dan proyektor beserta layarnya. Dosen menjelaskan materi berupa percakapan berupa audio yang berasal dari leptop. Selain itu, dosen juga menjelaskan kegiatan yang dilakukan oleh penutur asli bahasa Inggris yang dapat dilihat oleh mahasiswa di layar. Mahasiswa mendengarkan penjelasan dosen dengan seksama mengenai suatu percakapan dua orang penutur asli bahasa Inggris tersebut. Setelah itu dosen menjelaskan aspek-aspek menyimak yang dapat ditemukan dalam percakapan tersebut yaitu menjawab pertanyaan, mengemukakan ide pokok, menceriterakan kembali serta memberi simpulan dengan rinci. Dosen membimbing, berdiskusi dengan mahasiswa serta menjawab pertanyaan yang belum dimengerti oleh mahasiswa mengenai aspek dalam menyimak dengan memanfaatkan media audio visual tersebut. c) Langkah-langkah Evaluasi Dalam langkah ini, dosen memberikan tes kepada mahasiswa. Tes yang diminta oleh dosen kepada mahasiswa adalah untuk menyimak sebuah percakapan dua orang penutur asli bahasa Inggris mengenai suatu topik. Mahasiswa bisa mendengar dan melihat langsung proses percakapan tersebut melalui media audio visual berupa laptop dan layar proyektor. Hasil tes menyimak mahasiswa dapat dilihat sebagai berikut: - Langkah-langkah penutupan Dosen membimbing dan memimpin mahasiswa untuk menemukan makna efek material. Selain itu, mahasiswa menarik kesimpulan sendiri dan menemukan makna dari materi yang diajarkan. 22

2. Evaluasi dan Refleksi Siklus II Dari data tes menyimak pada siklus II didapatkan mahasiswa yang mendapat peningkatan nilai dari sebelumnya. Selain itu nilai rata-rata mahasiswa mengalami peningkatan menjadi 66,34. Berdasarkan hasil ini, 21 mahasiswa telah mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan oleh dosen bahasa Inggris minimal dengan skor 60 dengan kategori baik. Sedangkan lima mahasiswa lainnya belum mencapai kriteria kelulusan minimal. Berdasarkan proses belajar mengajar pada siklus II, hasil tes menyimak di siklus II adalah adanya peningkatan dari siklus I. Hasil tes menulis pada siklus I mahasiswa mendapat rata-rata 57.11. Pada akhir siklus II dilakukan refleksi di bawah di bawah ini: a) Penggunaan media audio visual berupa laptop, speaker dan proyektor beserta layar berjalan dengan baik dan mendapat respon yang cukup baik dari mahasiswa. b) Kegiatan Selama proses belajar mengajar, dosen mampu mengelola, membimbing mahamahasiswa secara langsung. Selama proses belajar mengajar, mahasiswa menikmati proses belajar dan melakukan tugas dengan baik c) Hasil belajar Pada akhir kegiatan, dosen memberi tes menyimak dan menginformasikan manfaat dari kegiatan pembelajaran. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada bab sebelumnya maka peneliti dapat menarik simpulan yaitu kemampuan menyimak mahasiswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media audio visual sedikitnya meningkat. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes menyimak, mahasiswa mendapat nilai rata-rata pada siklus I adalah 57.11 dan pada siklus II adalah 66,34. Kemampuan menyimak siswa sebelum menggunakan media audio visual lebih rendah dengan nilai rata-rata. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yaitu 50,76. Selain itu, mahasiswa terlihat lebih antusias dan termotivasi dalam belajar khususnya materi menyimak dalam bahasa Inggris. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Ardiana, L. dkk. 2002. Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompotensi Guru Mata Pembelajaran Bahasa Indonesia, Menyimak. Jakarta : Direktorat SLTP Dirjen Dikdasmen Depdikbud. Aziz, F dan Alwasilah, A. Chaedar. 1996. Pengajaran Bahasa Komunikatif Teori dengan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Depdikbud. 1985. Menyimak dan Pengajarannya. Jakarta : Universitas Terbuka. Djamarah., Bahri, Syaiful., dan Zain, Aswan. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineke Cipta. Gass, S. 1997. Input, Interaction and the Second Language Learner. Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum. 23

Kemmis, Stephen dan McTaggart, Robin.1988. The Action Research planner, Edition, Geelong: Deakin University. 3rd Nation, I.S.P. dan Newton, Jonathan. 2009. Teaching ESL/EFL Listening and Speaking. New York: Routledge. Nunan, D. 1990. Action research in the language classroom. Dalam J. C. Richards and D. Nunan (eds.): Second Language Teacher Education. Cambridge: Cambridge UniversityPress. Nunan, D. 1998. Approaches to teaching listening in the language classroom. Dalam Prosiding jurnal Korea TESOL Conference. Taejon, Korea. http://www.kotesol.org/publications/proceedings/1997/nunan_david.pdf Tarigan, H. Guntur. 1980. Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Subyakto, Sri Utara. 1993. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 24