I. PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan kebutuhan setiap orang di dalam

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. dengan perkembangan jaman. Sehubungan dengan hal itu peningkatan kualitas. agar kualitas manusia yang diharapkan dapat terwujud.

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,

I. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN. kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka.

I. PENDAHULUAN. dalam proses belajar melatih harus selalu dilakukan. Hal ini sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga,

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional. Salah satu diantaranya adalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu nomor yang tergabung dalam

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini, gerakan-gerakan yang terkandung didalam olehraga atletik adalah gerakan yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat kualitatif dan kuantitatif juga merupakan hasil dari proses

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur

BAB I PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

I. PENDAHULUAN. dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermatabat, dan merupakan salah satu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah pendidikan yang mengaktualisasikan potensipotensi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dan sangat berpengaruh bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. Pendahuluan. berlangsung seumur hidup. Berdasarkan undang-undang No.20 tahun. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN. gerak sebagai aktifitas jasmani, maka dari itu besar bagi manusia untuk mengenal

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui olahraga dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani,

I. PENDAHULUAN. proses belajar melatih harus selalu dilakukan. Hal ini sesuai dengan kemajuan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. tubuh agar tetap sehat. Olahraga mempunyai peranan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

SKRIPSI. oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan suatu aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan atau bagian hidup yang tidak dapat ditinggalkan. dan kebiasaan sosial maupun sikap dan gerak manusia.

I. PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan suatu pelajaran yang identik dengan. kegiatan jasmani dimanadi dalam pelaksanaannya banyak menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. dan bahkan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul betul

I. PENDAHULUAN. Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena

BAB II KAJIAN TEORI. diantaranya dalam kamus olahraga, menurut Syarifudin (1985: 62) lompat

BAB I PENDAHULUAN. mengintensifkan peyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan

BAB II KAJIAN TEORI. baik (Djumidar A. Widya, 2004: 65). kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

BAB I PENDAHULUAN. kepada para siswa dan siswi baik di tingkat sekolah dasar sampai pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia, melalui pendidikanlah suatu upaya mencetak sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. ketegangan hidup sehari-hari, (2) olahraga pendidikan yang menekankan pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses kehidupan manusia selalu membawa anggota tubuhnya kesetiap tempat untuk bergerak sambil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fakhry Brillian Hidayat, 2013

I. PENDAHULUAN. kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang. berlangsung seumur hidup. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik jasmani maupun rohani dan merupakan dasar pembentukan

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan psikis yanglebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam cabang olahraga atletik, nomor lompat merupakan nomor lomba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PenjasOrkes) sebagai bagian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

BAB I PENDAHULUAN. Melalui olahraga akan dapat ditingkatkan kekuatan keterampilan kerja, kesegaran jasmani

I. PENDAHULUAN. layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai

2015 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui olahraga. Budaya olahraga harus terus di kembangkan guna

I. PENDAHULUAN. Sejak jaman olimpiade kuno sampai dengan olimpiade modern, tujuan pelompat jauh dalam

BAB I PENDAHULUAN. tanpa pendidikan manusia tidak akan bisa mencapai cita-cita yang mulia.

BAB I PENDAHULUAN. melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan.dalam usaha pencapaian tujuan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

I. PENDAHULUAN. lempar. Selain dari itu gerakan yang terdapat dalam. mengemukakan bahwa atletik ibu dari semua cabang olahraga.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani dan olahraga memiliki peran yang sangat penting

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan manusia sehari-hari seperti jalan, lari, lompat, dan lempar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. 1. Nomor lari ( jarak pendek,menengah dan jauh), 2. Nomor jalan cepat (20 km dan 50 km)

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Sesuai dengan aktivitas yang di tekuni dan dilakukan seorang anak. Penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha para pendidik yang menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus diarahkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlombakan baik di tingkat regional maupun nasional, karena atletik

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah atletik. Menurut Yoyo Bahagia (2000:7) Atletik merupakan cabang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata

BAB I PENDAHULUAN. agar kelak mereka mampu membuat keputusan terbaik tentang aktivitas jasmani

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia untuk meningkatkan

62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

I. PENDAHULUAN. Nasional RI No. 20 Tahun 2003 adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. normal, namun anak anak yang memiliki keterbelakangan mental juga

BAB I PENDAHULUAN. fisik melalui mata pelajaran pendidikan jasmani. Hal tersebut bisa dipahami karena mengarahkan

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan kebutuhan setiap orang di dalam kehidupannya, demikian pula dengan pendidikan yang dipelajari di sekolahsekolah. Pendidikan mempunyai sasaran pedagogis oleh karena itu pendidikan merupakan suatu bentuk pengembangan kepribadian yang dilakuakan oleh setiap orang untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, sengaja dilakukan karena seseorang dituntut untuk memenuhi kebutuhan hidup di masyarakat dimana ia tinggal. Karena pendidikan juga merupakan dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan jaman. Sehubungan dengan hal itu peningkatan kualitas manusia yang diharapkan tidak akan terwujud tetapi berlangsung secara terus menerus. Dengan demikian, pendidikan terus dikerjakan dan dipertahankan keberlangsungannya agar kualitas manusia yang diharapkan dapat terwujud. Untuk terwujudnya suatu tujuan pendidikan nasional yang tercantum di dalam Undang-Undang No. 3 tahun 2005 yaitu ingin mencerdaskan anak bangsa, perlunya suatu bentuk perlakuan demi terciptanya tujuan yang ingin dicapai. Pada khususnya upaya meningkatkan kualitas pendidikan jasmani yang

2 merupakan mata pelajaran wajib di sekolah dan perlu dilakukan secara terus menerus dengan kesabaran dan keikhlasan. Dan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional tersebut, kita semua membutuhkan tubuh dan jiwa yang sehat ( Mensana In Corpore Sano ) yang memiliki makna di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Untuk mewujudkan hal tersebut di atas maka perlu di lakukan berbagai usaha baik secara pribadi melalui olahraga masyarakat maupun secara formal melalui pendidikan jasmani di sekolah. Dalam hal ini pendidikan jasmani adalah salah satu pelajaran yang terdapat pada kurikulum di Sekolah mulai dari Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), sampai Perguruan Tinggi. Pendidikan jasmani merupakan wahana yang mampu mendidik manusia untuk mendekati kesempurnaan hidup yang secara alamiah dapat memberikan kontribusi nyata terhadap kehidupan seharihari. Adapun pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam mengintensifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat. Penerapan proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah menengah pertama yang telah diprogramkan dalam Garis-Garis Besar

3 Program Pengajaran (GBPP) ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan menanamkan gerak-gerak dasar yang baik dan benar. Dan kita dapat ketahui pendidikan jasmani juga merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan tidak hanya di berikan untuk sekedar menuntaskan proses belajar saja, akan tetapi nilai esensial yang lebih penting adalah untuk membentuk manusia Indonesia yang sehat jasmani dan rohaninya. Pendidikan jasmani pada dasarnya bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran, dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga. Salah satu upaya untuk mewujudkan kualitas peserta didik tersebut adalah melalui pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani yang merupakan salah satu aspek penting dalam bidang pendidikan dan yang memiliki peranan penting dalam proses belajar, hal ini juga tidak bisa dipisahkan dari olahraga yang mampu menjaga kesehatan jasmani dan rohani seorang peserta didik. Sebagaimana diketahui bahwa kegiatan olahraga merupakan serangkaian kegiatan selaras yang memiliki manfaat yang menjaga kesehatan dan kebugaran jasmani dan rohani seorang peserta didik. Melalui kegiatan olahraga formal yang di lakukan di sekolah pada umumnya dimanfaatkan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, dengan kata lain, kegiatan olahraga merupakan bagaian integral dari proses kegiatan pendidiakan pada umumnya. Seperti kegiatan pendidikan lainnya, olahraga

4 pendidikan direncanakan sedemikian rupa untuk mencapai perkembangan total dari kepribadian peserta didik yang mencangkup bukan saja perkembangan fisik, intelegensi, emosi dan sosial tapi juga perkembangan aspek moral. Jadi olahraga pendidikan bukan semata-mata berkepentingan dengan pembinaan fisik tapi pembinaan individu secara utuh. Olahraga adalah sesuatu yang mempunyai sifat yang menyenangkan sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam olahraga yang nantinya akan berguna bagi anak didik ketika terjun kemasyarakat akan tumbuh dan mendarah daging pada jiwa anak didik secara perlahan-lahan tanpa terasa dan tanpa adanya paksaan. Hal ini didasarkan lebih efektif dan berhasil guna dibandingkan dengan pendidikan disiplin dan kegotongroyongan yang diberikan secara langsung kepada anak didik. Olahraga juga merupakan salah satu cara untuk mengembangkan dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani karena olahraga menggunakan seluruh aktifitas gerak tubuh. Kegiatan olahraga di sekolah hendaknya jangan semata-mata di dasarkan pada selera saja, tetapi harus dilaksanakan sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini. Usaha untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam bidang olahraga, dapat ditempuh melalui jalur pendidikan di sekolah sedini mungkin. Olahraga yang merupakan bentuk kegiatan untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani, yang tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan fisik. Karena dalam hal ini dibutuhkan kondisi fisik yang baik, sehingga dapat tercapai sebuah kesehatan jasmani dan rohani yang baik.

5 Disamping itu seseorang juga harus memiliki berbagai potensi dasar tubuh yang baik seperti fisik atau mentalnya, sesuai dengan cabang olahraga yang ditekuninya. Oleh karna itu dalam cabang olahraga sangat diperlukan berbagai macam bentuk fisik seperti kelincahan, kekuatan, kecepatan, daya tahan dan lain-lain yang dapat menunjang suatu latihan atau trainning. Latihan yang merupakan suatu konsep dasar olahraga memiliki proses sistematis yang dilakukan berulang-ulang yang menambah jumlah beban latihan dalam setiap prosesnya. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dapat di tempuh dengan mengkombinasikan berbagai aspek seperti unsur power, daya tahan, kelincahan, kecepatan, dan lain-lain. Bentuk latihan yang dapat di capai untuk tujuan tersebut dapat dilakukan dengan latihan circuit trainning yang merupakan suatu kesatuan proses latihan yang dapat dilakukan demi terwujudnya suatu latihan yang baik dengan kombinasi berbagai macam unsur latihan. Circuit trainning yaitu suatu sistem yang dapat memperbaiki secara serempak fitnes keseluruhan dari tubuh, yaitu unsur-unsur power, daya tahan, kekuatan, kelincahan, kecepatan, dan lain-lain komponen fisik. Karena itu bentukbentuk latihan dalam latihan sirkuit biasanya merupakan kombinasi dari semua unsur fisik. Circuit trainning merupakan suatu program latihan yang di ciptakan oleh R.E. Morgan and G.T. Anderson pada tahun 1953, dalam program latihan ini, terdapat beberapa stasiun kebugaran jasmani, seperti kelincahan, kecepatan, kekuatan, power,dll. Dalam program pelatihan ini biasanya di gunakan peralatan mesin, peralatan hidrolik, beban tangan dan

6 biasanya jarak tiap stasiun 15 detik sampai 3 menit atau unsur-unsur yang terdapat pada cabang olahraga atletik. Atletik adalah aktivitas jasmani yang kompetitif atau dapat diadu, meliputi beberapa lomba-lomba yang terpisah berdasarkan kemampuan gerak dasar manusia seperti berjalan, berlari, melompat, dan melempar. Berdasarkan kemampuan gerak dasar manusia tersebut ada salah satu gerak dasar yang dapat membuat tubuh manusia menjadi segar dan bugar yaitu dengana cara belari dan selain itu membantu memelihara keadaan kesegaran jasmani dan mempertajam prestasi pribadi. Atletik merupakan cabang olahraga yang cukup popular di Indonesia. Istilah atletik berasal dari bahasa Yunani atlhon yang berarti berlomba atau bertanding. Atletik adalah aktivitas jasmani atau latihan fisik, berisikan gerak-gerak alamiah atau wajar seperti jalan, lari, lompat dan lempar. Gerakan-gerakan ini dikenal oleh bangsa-bangsa primitive pada jaman prasejarah untuk mempertahankan kelangsungan hidup, mempertahankan diri dari serangan-serangan binatang buas dan mengamankan diri terhadap keganasan alam. Dan gerakan-gerakan ini identik dengan gerakan dari seluruh badan yang kemudian seiring perkembangan jaman yang lebih dikenal dengan atletik. Atletik merupakan gerakan alami yang berhubungan dengan jalan, lari, lompat, dan lempar yang dalam bagian lompat terdiri dari berbagai jenis salah satunya lompat jauh. Lompat jauh merupakan salah satu dari nomor lompat pada cabang olahraga atletik yang dipertandingkan baik itu tingkat nasional maupun internasional.

7 Pada nomor lompat jauh terdapat beberapa tahap yang perlu diperhatikan, yaitu awalan, tumpuan, melayang dan yang terakhir adalah mendarat sehingga mendapatkan hasil lompatan yang lebih baik, kemudian dari keempat gerakan tersebut dilakukan secara langsung dan tidak terputus. Lompat jauh dapat di definisikan sebagai suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas, ke depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara atau melayang di udara yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Dalam lompat jauh terdapat beberapa macam teknik yang umum dipergunakan oleh para pelompat, perbedaan antara teknik lompatan yang satu dengan teknik lompatan yang lain ditandai dengan keadaan sikap badan si pelompat pada waktu melayang di udara. Adapun teknik - teknik lompat jauh adalah: teknik jongkok atau tuck, teknik menggantung atau schnepper, teknik berjalan di udara atau walking in the air. Dengan demikian dapat dipahami bahwa jauhnya lompatan itu dipengaruhi oleh awalan, kekuatan kaki tumpu, dan koordinasi waktu melayang di udara serta pada saat mendarat pada bak lompatan. Lompat jauh teknik manggantung (schnepper) dilakukan dengan proses sebagai berikut: Pada waktu lepas dari tanah/papan tolakan keadaan sikap badan diudara menggantung, kedua tangan ke atas. Pada waktu akan mendarat kedua kaki dijulurkan ke depan kemudian mendarat pada kedua kaki dengan bagian tumit lebih dahulu, kedua tangan ke depan. Seperti halnya pada lompat jauh pada umumnya, teknik lompat jauh teknik manggantung (schnepper)

8 terdiri dari awalan atau ancang-ancang, menolak atau lepas tapak, melayang atau posisi badan di udara, dan kemudian gerakan terkhir pendaratan. Tiap cabang olahraga mempunyai tuntutan kondisi fisik yang berbeda-beda, salah satu komponen yang penting untuk ditingkatkan dan dilatih adalah power. Daya ledak atau muscular power adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan kekuatan maksimal yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya. Untuk memperoleh power diperlukan kekuatan, karena kekuatan merupakan dasar (basis) untuk pembentuka power. Dengan demikian power merupakan faktor yang utama dalam melakukan tolakan dalam lompat jauh. Oleh karena itu power dianggap sebagai faktor yang dominan untuk mencapai hasil lompatan yang maksimal. Berdasarkan hasil observasi penulis yang dilakukan di SMP Negeri 1 Ambarawa, sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam melakukan lompat jauh teknik menggantung bahwa hasil lompat jauh teknik manggantung (schnepper) siswa masih kurang baik hal ini dapat diidentifikasi melalui perolehan nilai lompat jauh teknik manggantung (schnepper), dimana pada waktu siswa melakukan gerakan teknik lompat jauh yaitu teknik menggantung (schnepper) masih banyak kesalahan. Hal ini dapat diketahui dari kurangnya pemahaman siswa dalam melakukan gerakan lompat jauh teknik menggantung, dan juga kurang kuatnya kekuatan kaki mengakibatkan kurangnya keterampilan siswa untuk melakukan lompatan sehingga dapat mempengaruhi gerakan melayang saat diudara, disamping itu juga masih minimnya intensistas latihan yang mengakibatkan keterampilan siswa menjadi

9 sangat kurang. Kurangnya keterampilan siswa pada saat melakukan lompatan lebih banyak terdapat pada saat siswa melakukan awalan dan tolakan yang diduga akibat kurang kuatnya kaki ketika melakukan awalan dan tolakan. Dalam hal ini circuit trainning dapat meningkatkan hasil lompat jauh teknik menggantung, karena latihan ini sangat berpengaruh terhadap lompat jauh teknik menggantung. Untuk itu, penulis ingin mengadakan suatu latihan yakni circuit trainning untuk melatih kekuatan siswa sebelum melakukan lompat jauh teknik manggantung (schnepper). Dari uraian latar belakang masalah di atas penulis merasa tertarik untuk melakukan suatu penelitian tentang pengaruh latihan circuit trainning terhadap hasil lompat jauh teknik menggantung (schnepper) siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ambarawa tahun ajaran 2009/2010. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut: 1. Masih kurangnya pemahaman tentang gerakan lompat jauh teknik manggantung (schnepper) pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ambarawa. 2. Banyaknya siswa yang masih mengalami kesulitan pada saat melakukan tolakan lompat jauh teknik menggantung (schnepper). 3. Masih banyak siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ambarawa yang salah dalam sikap mendarat lompat jauh teknik manggantung (schnepper).

10 C. Pembatasan Masalah Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak terlalu luas, maka permasalahan hanya dibatasi pada pengaruh latihan circuit trainning terhadap hasil lompat jauh teknik manggantung (schnepper) pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Ambarawa. D. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah latihan circuit trainning berpengaruh terhadap hasil lompat jauh teknik manggantung (schnepper) siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ambarawa tahun ajaran 2009/2010? E. Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh latihan circuit trainning terhadap hasil lompat jauh teknik manggantung (schnepper) siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ambarawa tahun ajaran 2009/2010. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait yaitu :

11 1. Bagi siswa Sebagai bahan upaya untuk meningkatkan hasil lompat jauh teknik menggantung (schnepper). 2. Bagi guru penjas Penelitian ini diharap dijadikan sebagai bahan acuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya lompat jauh teknik menggantung (schnepper). 3. Bagi mahasiswa Penjaskes Sebagai salah satu referensi untuk meningkatkan prestasi lompat jauh. 4. Bagi program studi Penjaskes Sebagai salah satu bahan pengkajian dan analisis pada olahraga atletik khususnya pada nomor lompat.