ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. Sifat dan perilaku tanaman kopi dapat dipelajari dari sisi biologinya. Artikel ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan tentang beberapa aspek biologi tanaman kopi. Pengembangan kopi arabika di Kabupaten Probolinggo telah lama dikenal dan mempunyai prospek yang baik, disamping lahan masyarakat, penggunaan lahan bawah tegakan pada kawasan hutan sebagai lokasi pengembangan budidaya kopi. Tanaman kopi sudah lama dibudidayakan baik oleh masyarakat maupun perkebunan besar. Luas lahan perkebunan kopi di Indonesia cenderung berkurang. Namun demikian, produksinya meningkat. Peningkatan persentase volume kopi yang di ekspor ini cenderung meningkatkan dengan harga kopi pasaran dunia yang dinilai dengan US$. Hal ini juga menyebabkan harga kopi di beberapa daerah meningkat secara signifikan. Melihat prospek pasar komoditas kopi tersebut, diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan produksi dan kualitas kopi, baik melalui usaha intensifikasi maupun ekstensifikasi kebun. Usaha pengembangan tersebut akan lebih berdaya guna jika melibatkan masyarakat yang terikat dalam suatu kemitraan usaha. Berikut ini dijelaskan beberapa aspek biologi tanaman kopi yaitu tentang sistem percabangan, perakaran, dan pembungaan tanaman kopi. Sistem Percabangan Kopi adalah spesies tanaman berbentuk pohon yang termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman ini tumbuh tegak, bercabang, dan tingginya dapat mencapai 12 m. Daunnya bulat telur dengan ujung agak meruncing. Daun tumbuh berhadapan pada batang, cabang, dan ranting. Kopi mempunyai sistem percabangan agak berbeda dengan tanaman lain. Tanaman ini mempunyai beberapa jenis cabang yang sifat dan fungsinya berbeda. a. Cabang reproduksi (cabang orthrotrop) Cabang reproduksi adalah cabang yang tumbuhnya tegak dan lurus. Ketika masih muda, cabang
ini sering juga disebut wiwilan. Cabang ini berasal dari tunas reproduksi yang terdapat di setiap, ketiak daun pada batang utama atau cabang primer. Setiap ketiak daun mempunyai 4-5 tunas reproduksi sehingga bila cabang reproduksi mati maka bisa diperbaharui sebanyak 4-5 kali. Cabang reproduksi mempunyai sifat seperti batang utama sehingga bila batang utama mati atau tidak tumbuh sempurna maka fungsinya dapat digantikan oleh cabang ini. Berikut ini jenis jeniscabang pada tanaman kopi. b. Cabang primer (cabang plagiotrop) Cabang primer adalah cabang yang tumbuh pada batang utama atau cabang reproduksi dan berasal dari tunas primer. Setiap ketiak daun hanya mempunyai satu tunas primer sehingga bila cabang ini mati, di tempat tersebut tidak dapat tumbuh cabang primer lagi. Ciri-ciri cabang primer adalah arah pertumbuhannya mendatar, lemah, dan berfungsi sebagai penghasil bunga. Ketiak daun terdapat mata atau tunas yang dapat tumbuh menjadi bunga. Setiap ketiak daun pada cabang primer mempunyai tunas reproduksi dan tunas sekunder. Tunas reproduksi dapat tumbuh menjadi cabang reproduksi, demikian pula tunas sekunder dapat tumbuh menjadi cabang sekunder. Namun, tunas reproduksi dan tunas sekunder biasanya tidak berkembang menjadi cabang, melainkan tumbuh dan berkembang menjadi bunga. c. Cabang sekunder Cabang sekunder adalah cabang yang tumbuh pada cabang primer dan berasal dari tunas sekunder. Cabang ini mempunyai sifat seperti cabang primer sehingga dapat menghasilkan bunga. d. Cabang kipas Cabang kipas adalah cabang reproduksi yang tumbuh kuat pada cabang primer karena pohon sudah tua. Pohon yang sudah tua biasanya mempunyai sedikit cabang primer karena sebagian besar sudah mati dan lurch. Cabang ini biasanya terletak di ujung batang dan pertumbuhannya cepat sehingga mata reproduksi tumbuh pesat menjadi cabang reproduksi. Cabang reproduksi ini sifatnya seperti batang utama dan sering disebut sebagai cabang kipas. e. Cabang pecut Cabang pecut adalah cabang kipas yang tidak mampu membentuk cabang primer. f. Cabang balik Cabang balik adalah cabang reproduksi yang tumbuh pada cabang primer, berkembang tidak normal, dan arah pertumbuhannya menuju ke dalam mahkota tajuk. g. Cabang air Cabang air adalah cabang reproduksi yang tumbuh pesat. Daun relatif panjang dan lunak atau banyak mengandung air.
Keterangan: (1) Batang utama (2) Cabang reproduksi (wiwilan) (3) Cabang primer (4) Cabang sekunder (5) Cabang batik (6) Cabang air 1 Gambar 1. Sistem Percabangan Kopi Sistem perakaran Meskipun kopi merupakan tanaman tahunan, tetapi umumnya mempunyai perakaran dangkal. Oleh karena itu, tanaman ini mudah mengalami kekeringan pada musim kemarau panjang bila daerah perakarannya tidak diberi mulsa. Gambar 2. Sistem Perakaran Kopi Secara alami, tanaman kopi memiliki akar tunggang sehingga tidak mudah rebah. Namun, akar tunggang tersebut hanya dimiliki oleh tanaman kopi yang berasal dari bibit semai atau bibit sambung (okulasi) yang batang bawahnya berasal dari bibit semai. Sementara tanaman kopi yang berasal dari bibit setek, cangkok, atau okulasi yang batang bawahnya berasal dari bibit setek tidak memiliki akar tunggang sehingga relatif mudah rebah.
Bunga. Pada umumnya, tanaman kopi berbunga setelah berumur sekitar dua tahun. Mula-mula bunga keluar dari ketiak daun yang terletak pada batang utama atau cabang reproduksi. Namun, biasanya bunga tersebut tidak berkembang menjadi buah, jumlahnya terbatas, dan hanya dihasilkan oleh tanaman yang masih sangat muda. Jumlah bunga yang banyak akan keluar dari ketiak daun pada cabang primer. Bunga ini berasal dari kuncup sekunder dan reproduktif yang berubah fungsi menjadi kuncup bunga. Kemudian, kuncup bunga berkembang menjadi bunga yang tumbuh bergerombol. Jumlah kuncup bunga pada setiap ketiak daun terbatas sehingga ketiak daun yang sudah menghasilkan bunga tidak akan menghasilkan bunga lagi. Namun, cabang primer dapat terns tumbuh memanjang membentuk daun baru. Batang pun dapat terus menghasilkan cabang primer sehingga tanaman terus menghasilkan bunga. Tanaman kopi yang sudah cukup dewasa dan dipelihara dengan baik dapat menghasilkan ribuan bunga. Bunga tersusun dalam kelompok, masing-masing terdiri dari 4-6 kuntum bunga. Pada setiap ketiak daun dapat menghasilkan 2-3 kelompok bunga sehingga setiap ketiak daun dapat menghasilkan 8-18 kuntum bunga atau setiap buku menghasilkan 16-36 kuntum bunga. Bunga kopi berukuran kecil. Mahkota berwarna putih dan berbau harum. Kelopak bunga berwarna hijau. Pangkalnya menutupi bakal buah yang mengandung dua bakal biji. Benang sari terdiri dari 5-7 tangkai berukuran pendek. Bila bunga sudah dewasa, kelopak dan mahkota akan membuka. Kemudian segera tedadi penyerbukan. Setelah itu, bunga akan berkembang menjadi buah. Ciri-cirinya adalah mahkota bunga tampak mengering dan berguguran. Kemudian, kulit buah yang berwarna hijau semakin membesar. Bila sudah tua, kulitnya menguning, lalu menjadi merah tua. Waktu yang diperlukan sejak terbentuknya bunga hingga buah menjadi matang sekitar 6-11 bulan, tergantung jenis dan faktor lingkungan. Bunga kopi biasanya akan mekar pada awal musim kemarau. Dengan demikian, di akhir musim kemarau telah berkembang menjadi buah yang siap dipetik. Pada awal musim hujan, cabang primer akan memanjang dan membentuk daun-daun baru yang siap mengeluarkan bunga pada awal musim kemarau mendatang. Berdasarkan cara penyerbukannya, kopi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kopi self stern dan kopi self fertil. Kopi self adalah jenis kopi yang tidak akan menghasilkan buah bila bunga melakukan penyerbukan sendiri (tepung sari berasal dari jenis kopi yang sama). Kopi self ini akan menghasilkan buah bila bunga menyerbuk silang (tepung sari berasal dari kopi jenis lain). Oleh sebab itu, tanaman kopi ini harus ditanam bersamaan dengan kopi jenis lain sehingga penyerbukan silang bisa berlangsung. Sementara kopi self fertil adalah kopi
yang mampu menghasilkan buah bila melakukan penyerbukan sendiri sehingga tidak harus ditanam bersamaan dengan kopi jenis lain. 4. Buah Buah terdiri dari daging buah dan biji. Daging buah terdiri dari tiga bagian yaitu lapisan kulit luar (eksokarp), lapisan daging buah (mesokarp), dan lapisan kulit tanduk (endokarp) yang tipis, tetapi keras. Lapisan Wit luar Lapisan daging buah Lapisan Wit tanduk Kulit ar Biji Gambar 3. Bentuk Buah Kopi Pada umumnya, buah kopi mengandung dua butir biji, tetapi terkadang hanya mengandung satu butir atau bahkan tidak berbiji (hampa) karena bakal biji tidak berkembang secara sempurna. Biji terdiri dari kulit biji dan lembaga. Lembaga (endosperm) merupakan bagian yang dimanfaatkan untuk membuat minuman kopi.