RENCANA KERJA PEMBANGUNAN HORTIKULTURA 2016 Disampaikan pada acara : Pramusrenbangtannas Tahun 2016 Auditorium Kementerian Pertanian Ragunan - Tanggal, 12 Mei 201
KEBIJAKAN OPERASIONAL DIREKTORATJENDERALHORTIKULTURA Masih Fokus pada komoditas Bawang Merah, Aneka Cabai dan Jeruk Khusus untuk komoditas cabai/bawang fokus mendukung penanaman di musim kemarau dan pemanfaatan teknologi produksi dilahan kering (mendukung program pemanfaatan lahan kering pada Nawacita ) Pengembangan baru komoditas ke luar Pulau Jawa (redistribusi), khususnya pada Cabai dan Bawang merah. Penguatan dan pengembangan areal produksi baru di sentra dan kawasan (dengan mengacu pada Permentan no 0/2012 dan Kepmentan no. /201) Meningkatkan pembinaan dan penguatan sistem serta industri perbenihan mencakup institusi, produsen dan penangkar benih. Meningkatkan upaya pengawalan dan pengamanan terhadap gangguan OPT dan dampak perubahan iklim 2
I KEBIJAKAN RENCANA KERJA PEMERINTAH 2016
KEBIJAKAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN PERTANIAN 2016 TERKAIT SUB SEKTOR HORTIKULTURA 1. Mendukung agenda aksi Nawacita pencetakan/perluasan lahan kering hortikultura di luar P. Jawa seluas 11.00 ha; pengembangan 0 desa organik berbasis hortikultura dan pembangunan gudang dengan fasilitas pascapanen sebanyak 126 unit di sentra produksi ATP/ASP diantaranya untuk Horti Tecnopark 2. Melanjutkan UPSUS Bawang Merah dan Cabai - pengembangan cabai seluas.100 ha dan bawang merah seluas.00 ha. Menindaklanjuti arahan khusus Menteri Pertanian di 2016 (diantaranya pengembangan bawang merah di Kab. Bima seluas 1.000 ha dan Kab. Tapin seluas 100 ha; pengembangan tanaman obat di Kab. Karanganyar)
II TARGET 2016
SASARAN STRATEGIS Sasaran Produksi (Buah, Sayur, Florikultura dan Tanaman Obat) Sasaran Ketersediaan Benih (2 % per tahun) Sasaran Proporsi pengamanan produksi hortikultura terhadap luas panen per tahun (min. 9% per tahun) Sasaran Kontribusi Pada Diversifikasi Pangan (khususnya pada pisang, sukun dan kentang dengan rata-rata 0,;,7% dan 2% per tahun) Sasaran Substitusi Impor (fokus pada jeruk dan bawang putih % dan 2% per tahun) Sasaran Produk Pertanian Berorientasi Ekspor -10% per tahun dengan fokus pada buah dan florikultura tropis serta biofarmaka 6
TARGET PRODUKSI HORTIKULTURA UTAMA 2016 Komoditi 201 (Baseline) 201 2016 Rata Rata Pertumbuhan dalam RPJM 201-2019 (%) - Cabe Besar (Rb Ton) 1.01 1.082 1.106,0 - Cabe Rawit (Rb Ton) 7 71 79 1,6 - Bawang Merah (Rb Ton) 1.061 1.12 1.17,1 - Mangga (Rb Ton) 2.26 2.28 2.0 2, - Nenas (Rb Ton) 1.81 1.888 1.926 2,0 - Manggis (Rb Ton) 12 1 17 1,8 - Salak (Rb Ton) 1.08 1.09 1.080 2,0 - Kentang (Rb Ton) 1.296 1.22 1.8 2,0 - Jeruk Siam (Rb Ton) 1.87 1.60 1.698,8 Sumber: Renstra Kementerian Pertanian 201-2019 7 7
SASARAN KINERJA OUTCOME 2016 NO Sasaran Kinerja Target Volume 1 Produksi aneka cabai (ton) 1.86.7 2 Produksi bawang merah (ton) 1.172.66 Produksi aneka jeruk (ton) 1.697.790 Produksi Hortikultura lainnya : a. Buah (ton) 18.7.100 b. Sayuran (ton) 11.10.86 c. Florikultura : - Bunga dan daun potong lainnya (tangkai) 79.86.966 - Tanaman Hias Pot dan Lansekap (Pohon) 6.9.182 - Bunga Tabur (Kg) 2.120.78 d. Tanaman Obat (ton) 8.06 8
NO Sasaran Kinerja Target Volume Kehilangan Hasil Pascapanen (%) : a. Buah (%) b. Sayuran : - Sayuran Daun (%) 19 - Sayuran Umbi (%) - Sayuran Buah (%) c. Florikultura (%) d.tanaman Obat (%) 6 Pengamanan produksi dari serangan OPT (%) 7 Ketersediaan Benih : 8 19, 19 Min. 9% a. Benih Buah (%) b. Benih Sayur (%) c. Benih Tanaman Obat (%) 2 d. Benih Florikultura (%) Laporan Kinerja (%) 8 9
SASARAN KINERJA OUTPUT 2016 NO 1. 2. KEGIATAN Sasaran Kinerja Target Volume Peningkatan 1. Kawasan Jeruk (Ha).00 usaha budidaya 2. Kawasan Buah lainnya (Ha) 2.00 dan pascapanen. Desa Organik Berbasis Tanaman Buah (Desa) 20 tanaman buah. Registrasi kebun GAP Tanaman Buah (kebun) 870. Sarana dan Prasarana Budidaya Buah (unit) 100 6. Sarana dan Prasarana Pascapanen Buah (unit) 61 Peningkatan 1. Kawasan Tanaman Florikultura (m2) usaha budidaya 2. Desa Organik Berbasis Tanaman Florikultura (Desa) dan pascapanen. Registrasi Lahan Usaha GAP Florikultura (LU) tanaman. Sarana dan Prasarana Budidaya Tanaman florikultura 7.000 0 110 Florikultura (Unit) 6. Sarana dan Prasarana Pascapanen Tanaman Florikultura (Unit) 10 10
NO KEGIATAN Sasaran Kinerja Target Volume. Peningkatan 1. Kawasan Cabai (Ha).100 usaha budidaya 2. Kawasan Bawang Merah (Ha).00 dan pascapanen. Kawasan Sayuran lainnya (Ha) 1.70 Sayuran dan. Kawasan Tanaman Obat (Ha) 7 Tanaman Obat. Desa Organik Berbasis Tanaman Sayuran (Desa) 20 6. Desa Organik Berbasis Tanaman Obat (Desa). Registrasi Lahan usaha GAP Sayuran dan Tanaman 1.200 Obat (LU) 6. Sarana dan Prasarana Budidaya Sayuran (unit) 700 7. Sarana dan Prasarana Budidaya Tanaman Obat (unit) 0 8. Sarana dan Prasarana pascapanen Sayuran (Unit) 720 9. Sarana dan Prasarana pascapanen Tanaman Obat (Unit) 2
NO KEGIATAN Sasaran Kinerja Target Volume. Produksi Benih 1. Produksi benih Bawang Merah (Kg) Hortikultura 2. Produksi Benih Kentang (KNol) 90.000 Bermutu. Produksi Benih Jeruk (batang) 0.000 1.000.000. Produksi Benih tanaman Florikultura (tanaman) 2.000.000. Produksi Benih tanaman buah lainnya (batang) 00.000 6. Produksi Benih tanaman obat (Kg) 0.000 6 7. Penguatan kelembagaan (lembaga). Pengamanan Produksi 8. fasilitasi bantuan penangkar benih (kelompok) 12 1. Pengembangan Lab. PHP/Lab. Agensia Hayati/Lab. 116 Pestisida (unit) Hortikultura dari 2. Pengembangan klinik PHT (unit) Serangan OPT. Pengelolaan OPT Ramah Lingkungan (Kali) 20 2.200 700. SLPHT/Penerapan PHT (kelompok) 90. Penanganan Dampak Perubahan Iklim (Rekomendasi) 12
III ANGGARAN INDIKATIF PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN HORTIKULTURA 2016 1 1
RANCANGAN ANGGARAN PROGRAM DAN PER KEGIATAN TAHUN 2016 No 1 2 Kegiatan Peningkatan usaha budidaya dan pasca panen tanaman buah ramah lingkungan Peningkatan usaha budidaya dan pasca panen tanaman florikultura ramah lingkungan Peningkatan usaha budidaya dan pasca panen sayuran dan tanaman obat ramah lingkungan Peningkatan produksi dan sistem perbenihan hortikultura Peningkatan usaha pengamanan dan sistem perlindungan hortikultura 6 Peningkatan usaha dukungan manajemen dan teknis lainnya pada Ditjen Hortikultura TOTAL ANGGARAN PROGRAM Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hortikultura Ramah Lingkungan Dana 168.12.000 6.000.000 22..187 89.00.000 9.800.000 18.10.000 979.119.187
RINCIAN ANGGARAN HORTIKULTURA 2016 No Jenis Belanja Dana (Milyar Rp.) A Belanja Tidak Mengikat: 1. Upsus Cabai dan Bawang Merah 0,8 2. Non Upsus (Pelayanan Minimal) 9, B. Belanja Mengikat,10 T O T A L 979,11
ANGGARAN UPSUS CABAI - BAWANG No Kegiatan Volume Dana (Milyar Rp.).100 ha;.00 ha 68,00 Produksi benih sumber bawang merah dan penguatan/pengembangan Penangkar /Perbenihan 1.000 ton benih bawang merah; 8 kelompok penangkar 8,8 Gerakan Pengendalian OPT dan SL PHT 1.00 kali ; 600 kelompok SLPHT 60,06 Mendukung Penanganan Pascapanen, Peningkatan mutu, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura 1 Desa organik; 700 unit sarana prasarana pasca panen (termasuk gudang pascapanen) 20 Kelompok PMD Cabai & Bawang; dan dukungan 220 satker TP Kab/Kota dan Dekon Prop 1 Kawasan Cabai dan Bawang 2 Layanan Manajemen TOTAL,80 9,2 0,9
ANGGARAN PELAYANAN MINIMAL (NON UPSUS) No Kegiatan Volume Dana (Milyar Rp.) 1 Kawasan Hortikultura: 27,0 - Jeruk dan Buah Lainnya.00 ha; 2.00 ha - Sayuran Lain 1.70 ha - Florikultura 7.000 m2 - Tanaman Obat 7 ha 2 Produksi benih sumber hortikultura dan penguatan/pengembangan Penangkar /Perbenihan 17,29 2,0 1,2 6,6 0 ribu jeruk; 90 rb K Nol; 1 juta batang benih horti; 0 kelompok penangkar 1,1 Gerakan Pengendalian OPT dan SL PHT 700 kali ; 100 kelompok SLPHT Mendukung Penanganan Pascapanen, Peningkatan mutu, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Desa organik; 80 unit sarana prasarana pasca panen (termasuk gudang pascapanen) Layanan Manajemen lokasi Horti SciencePark dan Satker Pusat dan Prop,7 1, 8,70 T O T A L 9,2
IV Evaluasi E-Proposal Hortikultura 2016 18 18
Penjelasan Umum Jumlah proposal yang masuk ke Ditjen Hortikultura sebanyak 1.297 Proposal yang terdiri dari : 192 Proposal Dekon Propinsi dan 1.10 Proposal TP Kab/Kota Proposal terbanyak dari Prov. Sulsel (99 proposal) dan terkecil dari Prov DKI dan Kepri. Proposal ditujukan untuk semua menu kegiatan yang ada di Ditjen Hortikultura (termasuk kegiatan perbenihan, perlindungan dan kesekretariatan). Usulan anggaran dari proposal TP Kab/kota yang statusnya sudah dikirim ke provinsi dan sudah diverifikasi propinsi Rp. 9, 6 Trilyun. Usulan anggaran dari proposal Dekon Propinsi yang statusnya sudah dikirim ke pusat untuk mendukung kawasan komoditas Rp. 200 Milyar (belum termasuk kegiatan perbenihan, perlindungan dan dukungan manajeman).
Rekap Jumlah Proposal yang Masuk ke Ditjen Hortikultura No Dekon Provinsi TP Kab/Kota 1 2 6 7 8 Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Provinsi 11 6 12 1 18 2 7 29 7 9 Kepulauan Bangka Belitung 7 10 11 12 1 1 1 16 17 18 19 20 21 22 2 2 2 26 27 28 29 0 1 2 Kepulauan Riau Dki Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah Di Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua 2 17 8 7 8 2 0 1 1 1 1 2 8 2 0 7 78 17 7 8 2 29 8 20 20 18 12 1 26 9 7 18 18 1 17 1 26
Status Proposal Dana Tugas Pembantuan Bidang Hortikultura Kab/Kota Tahun 2016 No Status Proposal Jumlah proposal 1 Sudah dikirim ke provinsi dan sudah diverifikasi provinsi 2.676 2 Belum dikirim ke provinsi dan belum diverifikasi provinsi 26 Sudah dikirim ke provinsi dan belum diverifikasi oleh provinsi 229 Belum dikirim ke provinsi dan sudah diverifikasi oleh provinsi 1 Jumlah proposal.2 Jumlah usulan dana 9,62 Trilyun
Status Proposal Dana Dekonsentrasi Bidang Hortikultura Provinsi Tahun 2016 No Status Proposal Jumlah 1 Sudah diusulkan ke pusat 07 2 Belum diusulkan ke pusat 0 Jumlah komoditas utama 1 Jumlah proposal 7 Jumlah usulan dana 200 milyar
EVALUASI UMUM Masih banyak proposal yang tidak dilengkapi dengan data dukung umum maupun spesifik (seperti infrastruktur pendukung pengembangan komoditas, keragaan jenis komoditas, keragaan OPT dan lain sebagainya) Isi/muatan proposal kurang informatif, cenderung bersifat umum.justifikasi kuat terkait pentingnya pengajuan kegiatan tidak terlihat. Banyak proposal yang tidak dilengkapi informasi identifikasi CP/CL. Pengajuan volume, sebagian besar kurang mempertimbangkan potensi dan kapasitas pelaksana kegiatan TINDAK LANJUT DI DITJEN HORTIKULTURA Usulan via e proposal menjadi pertimbangan utama penyusunan Renja Ditjen Horti 2016. Seleksi fokus pada komoditas dan kawasan. Reward and punishment