MK Etika Profesi. Pertemuan 5 Ethics, Morality & Law

dokumen-dokumen yang mirip
MK Etika Profesi. Pertemuan 10 Analisa Isu Etika. Diadopt dari materi Heru Priyanto, S.T.,MBA

BE ETHICAL AT WORK. Part 9

Bussiness Ethic and Good Governence

Modul ke: ETIKA PROFESI. Etika Deskriptif dan Etika Normatif. 02Fakultas KOMUNIKASI. Triasiholan A.D.S.Nababan. Program Studi Hubungan Masyrakat

2/24/2011

Bagian 4 Pengambilan Keputusan Berbasis Etika materi ini dapat diunduh di

Business Ethic & Good Governance

DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN

Bu and Go a. b. c. d. e.

KONSEP DASAR ETIKA KEPERAWATAN

Bu and. Kompetensi. Abstract. Corporate. overnance. dan menganalisi. Approaches. Regulatory. a. b. Program. Tatap Muka. Kode MK.

PERKEMBANGAN PERILAKU MORAL

Pengertian etika = moralitas

Business Ethic & Good Governance

Pengertian Etika. Nur Hidayat TIP FTP UB 2/18/2012

BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE Modul ke:

RUANG LINGKUP ETIKA, DAN ETIKA BISNIS

TAHAPAN ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA

IL I MU A LAMIA I H H DA D SA S R Dewi Yuanita

ETIKA ADMINISTRASI HENDRA WIJAYANTO

PENGERTIAN FILSAFAT (1)

etika kebijakan publik Dra. Ayun Sriatmi, M.Kes

ARAH BISNIS DAN TUJUAN PENERAPAN ETIKA DALAM ASPEK BISNIS, NORMA DAN HUKUM. Week 4

E T I K A E T I K A E T I K A E T I K A E T I K A 8/19/2010. Oleh : PRINSIP ETIKA MORAL DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEBIDANAN

01FEB. Template Standar Business Ethics and Good Governance

ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA

TEORI ETIKA PENGERTIAN ETIKA. ēthica ēthos. Theresiana Ani Larasati

FILSAFAT ILMU & LOGIKA. Oleh : dr. Nur Indarawati Lipoeto

Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi

Etika dan Filsafat Lingkungan Hidup Lokakarya Peradilan dalam Penanganan Hukum Keanekaragaman Hayati. A.Sonny Keraf Jakarta, 12 Januari 2015

FILSAFAT ADMINISTRASI

PENGERTIAN LOGIKA BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I

PENGERTIAN DAN NILAI ETIKA

ETIKA BISNIS (Teori Etika )

KODE ETIK PROFESI MANAJEMEN SDM INDONESIA

BAB V ETIKA BISNIS DAN LINGKUNGAN LEGAL BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-Undang Dasar Hal ini dapat dibuktikan dalam Pasal

PERKEMBANGAN MORAL: TEORI PIAGET & KOHLBERG

Pendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis

MATA KULIAH ETIKA BISNIS

I. Bisnis Dan Etika. Softskill Etika Bisnis #

MK Etika Profesi. Pertemuan 4 Hak dan Kewajiban Insiyur

Tanggung Jawab Sosial dan Etika Manajemen. Manajemen Proyek

Tri Suswanto Saptadi Tujuan

UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 Ayat 6:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Tinjauan Umum Etika. Arif 2013

KONSEP PRINSIP ETIKA. A. Apakah Etika itu?

Pertemuan 1 ETIKA BISNIS

PENGANTAR ETIKA PROFESI

BY. IRMA NURIANTI,SKM. MKes PRINSIP ETIKA DAN MORALITAS

ETIKA BAGI PENGEVALUASI AMDAL HADI S. FAKULTAS KEHUTANAN IPB

Organisasi dan Kode Etik Profesi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada zaman globalisasi dewasa ini tanpa disadari kita telah membuat nilainilai

HUBUNGAN ANTARA FAKTA, NORMA, MORAL,DAN DOKTRIN HUKUM DALAM PERTIMBANGAN PUTUSAN HAKIM

Contoh Pendidikan Karakter Dalam Mata Kuliah: Sikap Mental Etika Profesi

ETIKA PROFESI Mia Fitriawati, M.Kom.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini rasanya cukup relevan untuk membicarakan masalah polisi

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Etika dan profesi humas

Deontological Ethics and Virtue Ethics-10 Commandments and Sermon of the mounts. Rudi Zalukhu, M.Th

Ilmu Alamiah Dasar. Oleh : Dini Rohmawati

BAB I PENDAHULUAN. adalah pengetahuan. Kemudian Plato, menurutnya baik itu apabila ia dikuasai oleh

Ruang Lingkup dan Proses Pembelajaran IPS

Dasar-Dasar Etika Michael Hariadi / Teknik Elektro

HUKUM & ETIKA. Rachmat Kriyantono, Ph.D

BAB I PENDAHULUAN. Ketentuan Pasal 184 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

ETIKA PROFESI KEBIDANAN OLEH HJ JULIANI, SST,MARS 1

Pertemuan 2 BISNIS dan ETIKA

MODUL. Teori Etika Bisnis

PUBLIC RELATIONS. I hold it as certain, that no man was ever written out of reputation but by himself. dirinya sendiri) ETIKA DAN PROFESIONALISME

Etika, Moral, Norma, Nilai,

PENTINGNYA ETIKA PROFESI

PENGERTIAN FILSAFAT (1)

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

TUGAS SOFTSKILL PENGERTIAN ETIKA DAN PROFESIONALISME DALAM BIDANG IT

MENYANGKAL TUHAN KARENA KEJAHATAN DAN PENDERITAAN? Ikhtiar-Filsafati Menjawab Masalah Teodise M. Subhi-Ibrahim

KARAKTERISTIK HUKUM ADAT

TUGAS RESUME TEORI ETIKA DAN PRINSIP ETIS DALAM BISNIS

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

Memutus Rantai Pelanggaran Kebebasan Beragama Oleh Zainal Abidin

Pertemuan ke-3-4 ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA

ILMU KOMUNIKASI HUBUNGAN MASYARAKAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL PERKULIAHAN. Kesehatan Mental. Kesehatan Mental yang Berkaitan dengan Kesejahketaan Psikologis (Penyesuaian Diri)

Etika P rofesi s Tinjauam Umu m m Etika

Etik berarti sifat atau karakter atau moralitas adanya kode perilaku profesional atau etika bagi para

SELAMAT MEMBACA, MEMPELAJARI DAN MEMAHAMI MATERI ELEARNING RENTANG PERKEMBANGAN MANUSIA I

KODE ETIK PSIKOLOGI. Teori Etika, Etika Deskriptif dan Etika Normatif. Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. lambang yang formal, sebab matematika bersangkut paut dengan sifat-sifat struktural

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KAJIAN ILMIAH TERHADAP PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

Oleh: DUSKI SAMAD. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol

BAB V TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

MK Etika Profesi Pertemuan 5 Ethics, Morality & Law

Moralitas Definisi Descriptive: seperangkat aturan yang mengarahkan perilaku manusia dalam memilah hal yang baik dan buruk, contoh: nilai-nilai moralitas telah berubah seiring perkembangan jaman Normative/Universal: aturan ideal yang dipahami dan diterima kebenarannya oleh semua orang, pada kondisi tertentu. Contoh : pembunuhan adalah tindakan yang tidak bermoral Sinonim dgn Etika: studi yang sistematis tentang moralitas

Moralitas Secara umum moralitas terkait dengan : seperangkat aturan, prinsip-prinsip, dan kewajibankewajiban. tidak selalu berhubungan dengan aspek agama, diterapkan pada satu kelompok atau masyarakat moralitas cenderung terikat dengan batas wilayah ataupun budaya faktor yang mempengaruhi konteks moralitas a.l tempat, waktu

Moralitas Tindakan/Keputusan yang bermoral Sebuah keputusan dianggap baik secara moral jika hasilnya merupakan kebaikan Pengambilan keputusan yang baik mempertimbangkan: Fakta disekelilingnya, dan kepentingan semua stakeholder Prinsip moral yang terlibat dan dampak yang dihasilkan Empat langkah untuk memastikan sebuah keputusan bermoral: Menggunakan rasionalitas ttg prinsip-prinsip moral Menggunakan alasan yg tepat untuk mencapai nilai hasil terbaik Kemampuan membedakan nilai-nilai moral yang utama dan sekunder Perhitungan tentang dampak dari sebuah keputusan/ tindakan

Moralitas Kode Moral Definisi: aturan atau norma dalam suatu kelompok tentang tindakan atau perilaku apa yang tepat tuntuk dilakukan oleh anggotanya Biasanya merupakan definisi yang kompleks tentang mana yang benar & mana yang salah berdasarkan sistem nilai yang telah ditetapkan oleh satu kelompok. Merupakan pola perilaku yang tersebar dan diikuti oleh suatu kelompok. Budaya yang berbeda memiliki kode moral masing2, moralitas juga kadang berubah seiring waktu, namun ada pula yang terbebas dari keterikatan budaya maupun waktu ataupun bersifat universal.

Standar Moral Moralitas Norma moral, patokan untuk menilai apakah tindakan seseorang kita anggap baik ataupun buruk Moralitas merupakan sebuah sistem, yang memiliki mekanisme pengendalian diri melalui apa yang disebut perasaan bersalah saat melakukan sesuatu yang dianggap tidak baik Rasa bersalah dan Kesadaran Diri Rasa bersalah hasil dari proses penilaian diri dan penghukuman diri karena tidak menjalankan standar moral yang telah ditetapkan bagi seseorang/satu kelompok. Problem dgn rasa bersalah, jika kumulative, bisa membuat seseorang menarik diri, yg malah membuat ybs makin nyaman hidup dgn rasa bersalahnya, dan akhirnya merasa tidak bersalah sehingga memandang keseluruhan sistem lah yang amoral.

Hukum Definisi Hukum: aturan perilaku yang ditetapkan secara formal oleh satu komunitas atau kelompok. aturan dan ukuran tentang tindakan-tindakan yang mengarah pada tujuan yang diharapkan. Mewajibkan kita untuk menyesuaikan tindakan dengan norma moral yang ada Hukum selalu memiliki satu komponen yang harus dipatuhi individu, bertujuan untuk mewujudkan kebaikan umum bagi masyarakat.

Jenis-Jenis Hukum Hukum Alam Tidak tertulis tapi berlaku universal Bersifat abadi, mutlak dan rasional Berlaku pada semua orang, lintas budaya, lintas waktu Mengikuti sifat dasar manusia dan alam semesta Lebih tinggi daripada hukum konvensional yang ditetapkan dan diberlakukan oleh pemerintah ataupun lembaga otoritas tertentu Rujukan bagi hak-hak manusia atas kebebasan individu, hak mempertahankan diri, dan kepemilikan atas sesuatu.

Jenis-Jenis Hukum Hukum Konvensional Sistem yang dibuat oleh dan untuk manusia biasanya melalui proses pertimbangan oleh dewan kota atau dewan perwakilan rakyat. Biasanya berbeda-beda dalam penerapan dan bervariasai isinya antar satu masyarakat dengan masyarakat lain, dan dari satu budaya dengan budaya lainnya Ada dua bentuk hukum konvensional: Deklaratif : penulisan ulang tentang hukum alam yang sudah diyakini bersama, misal: larangan membunuh dan mencuri Determinatif : mengarahkan satu tindakan tertentu agar sesuai hukum alam misal: aturan lalu lintas, pajak

Tujuan Hukum Tujuan Hukum Hukum Konvensional maupun Hukum Alam ada untuk melindungi kehidupan, kebebasan dan hak milik kelompok masyarakat yang dilindungi dgn hukum tersebut Hukum diperlukan karena: Orang yang bandel butuh arahan dan pengendalian dari yang bijaksana Hukuman diperlukan untuk keamanan dan keselamatan masyarakat Masyarakat harus mampu menghadapi perubahan situasi secara harmonis

Hukuman Hukum tidak ada gunanya jika tidak ada hak untuk menghukum dan mekanisme penindakan. Hukuman adalah sistem yang mengatur mekanisme penegakan hukum. Ada tiga fungsi Sistem Hukuman: 1. Retributive memberi ganti rugi kepada korban, menegakkan keadilan 2. Corrective rehabilitasi pelaku pelanggaran hukum kembali ke masyarakat 3. Deterrent mencegah terulangnya pelanggaran hukum yang sama di masa datang

Hukum & Moralitas Hukum Konvensional ditentukan oleh keyakinan moral masyarakat? PRO Hukum Alam : hukum konvensional valid jika memenuhi standar moralitas KONTRA Hukum Alam: merujuk pada hukum positive, tidak percaya bahwa validitas hukum konvensional harus berdasarkan moralitas. Moralitas dan sistem hukum bertujuan menciptakan masyarakat yg stabil dan aman.

Hukum & Moralitas Meski tujuan sama ada perbedaan dlm implementasi: Proses pembuatan aturan dan kode: Aturan hukum dibuat oleh otoritas pemerintah dan atau legislatif. Kode moral diciptakan oleh seluruh anggota masyarakat seiring berjalannya waktu Penegakan: Hukum ditegakkan oleh otoritas jaksa, hakim dan polisi. Kode moral tidak ada. Bentuk hukuman: pelanggar hukum bisa dipenjara atau diminta ganti rugi, pelanggar kode moral tergantung masyarakat/kelompoknya. Hukuman sosial. Penyelesaian konflik: Hukum menyelesaikan konflik Interpersonal; Moral menyelesaikan konflik intrapersonal Tipe hukuman: Hukum tidak bisa berdasarkan isi hati, moralitas hukumannya berdasarkan isi hati.

Etika Terminologi ethics berasal dari Yunani. Dalam sejarah,orang Yunani memiliki keinginan dan keingintahuan untuk mempelajari tentang diri mereka, kehidupan manusia dan masyarakat yang akhirnya mengarahkan mereka utk menilai seluruh perilaku manusia, sebagai bagian dari filsafat yang disebut Etika. Etika adalah studi /kajian tentang salah atau benar nya perilaku manusia. Etika bisa juga disebut sbg pengujian secara teoritis tentang moralitas. Kata Etika sendiri dalam bahasa Yunani tertulis eche yang berarti karakter Etika membantu kita tidak sekedar mengetahui yang benar dan yang buruk, namun juga memahami landasan atau rasionalitas atas tindakan manusia.

Etika Tujuan Etika adalah untuk menafsirkan tindakan manusia, memahami dan membedakan antara yang benar dan yang salah. Penafsiran ini berdasarkan sistem tertentu. Sistem tersebut dihasilkan dari sebuah proses elaborasi argumentasi baik secara induktif maupun deduktif. Argumen-argumen tersebut berdasarkan kerangka pemikiran yang disebut juga teori etika

Consequentialism Teori Etika Tindakan manusia dinilai baik dan buruknya tergantung dari hasilnya. Ada tiga jenis : 1. Egoism Kepentingan & kebahagiaan individu diatas segalanya. Tindakan dianggap benar sepanjang hasilnya membahagiakan seseorang. Ethical Egoism: bgm seseorang harus bertindak dalam mengejar pemenuhan kepentingannya Psychological Egoism: bgm seseorang bertindak secara faktual

Teori Etika 2. Utilitarianism Menempatkan kepentingan dan kebahagiaan kelompok diatas individu Tindakan dianggap benar jika hasilnya memaksimalkan jumlah orang yang memperoleh manfaat. 1) Act utilitarianism : mengarahkan agar mempertimbangkan konsekuensi seluruh tindakan sebelum memilih salah satu yang paling menguntungkan orang banyak 2) Rule utilitarianism : memaksa seseorang untuk mematuhi aturan yang dinyatakan membawa keuntungan bagi banyak orang Altruism

Teori Etika 3.Altruism Tindakan dianggap benar jika konsekuensi nya menguntungkan semua orang kecuali sang pelaku -nya

Deontology Teori Etika Teori ini tidak mempertimbangkan hasil namun lebih fokus pada motif ataupun niat sebuah tindakan. Satu tindakan dianggap baik atau buruk tergantung motivasi dan niatnya Membunuh seseorang dalam rangka membela diri thd pihak lain yang menyerang keluarga anda dianggap benar.

Teori Etika Human nature Teori ini menyatakan bahwa manusia memiliki semua potensi dan kemampuan untuk memperoleh kebahagiaan dalam hidup. Kita diharuskan menggali, menemukan dan mengembangkan kemampuan tsb. Jadi kemampuan tsb akan menjadi acuan atas tindakan2 kita. Tindakan buruk manusia dianggap sbg ketidakmampuan menggali dan mengembangkam potensi kemanusiannya (Aristoteles)

Teori Etika Relativism Menolak keberadaan norma moral yang bersifat universal. Benar dan salah, baik dan buruk tergantung masyarakat, budaya atau individu dan tergantung waktu Hedonism Kenikmatan adalah satu-satunya hal yang baik dalam kehidupan manusia. Hedonis bertindak hanya untuk memaksimalkan kenikmatan atau kesenangan, atau meminimalkan kesusahan atau rasa sakit dirinya. 1) Psychological hedonism: fakta yang dicari manusia setiap hari adalah kenikmatan 2) Etical hedonism: manusia harus mencari kenikmatan, dan kenikmatan adalah sesuatu yang baik 3) Modern hedonis: kenikmatan = kebahagiaan

Teori Etika Emotivism Benar salahnya statement tentang etika pada dasarnya tidak bisa dibuktikan, karena semua itu lebih terkait apa yang dirasakan oleh manusia (subyektif)

Penalaran dan Pengambilan Keputusan ttg Etika Penalaran dan rasionalitas elemen penting dalam interaksi manusia sehari-hari Penalaran : proses kognitif(aktivitas mental seperti mengalami, menafsirkan, menganalisa, memperkirakan) dalam mencari jalan untuk menjelaskan sebuah gagasan Rasionalitas disisi lain adalah alat untuk membedakan antara yang benar dan salah.

Penalaran dan Pengambilan Keputusan Etika Pengambilan keputusan etika adalah proses membuat keputusan yang hasilnya menimbulkan isu moral Proses yang harus diperhatikan: 1. Menemukenali konflik etika yang mungkin muncul 2. Mengetahui pihak2 terkait 3. Memahami adanya alternative-alternative 4. Mengetahui praktek-praktek etis 5. Mengerti bagaimana keputusan akan diterapkan dan tahu siapa yang akan terpengaruh 6. Memahami dampak dari keputusan yang akan diambil

Membuat dan Mengevaluasi Argumen ttg Etika Problem etika tidak seperti problem dalam dunia yang terstruktur dimana ada aturan yang jelas untuk diikuti Bagaimana cara menemukan solusi atas problemproblem etika? Penalaran etika membutuhkan beberapa tahap penalaran/reasoning Pemahaman yang jelas tentang permasalahan Gambaran yang jelas tentang data dan fakta yang relevan Clear & Concise problem statement Melakukan proses analisis dan sintesis Membangun alternative2 solusi dan dampak2nya Membuat keputusan dari alternative yang ada

Relasi Etika Morality - Hukum

Daftar Pustaka [1] Heru Priyanto, S.T.,MBA, Materi Kuliah Etika Profesi [2] Kizza, Joseph, 2002. Ethical and Social Issue in the Information age. 2nd ed