TUGAS RESUME TEORI ETIKA DAN PRINSIP ETIS DALAM BISNIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS RESUME TEORI ETIKA DAN PRINSIP ETIS DALAM BISNIS"

Transkripsi

1 TUGAS RESUME TEORI ETIKA DAN PRINSIP ETIS DALAM BISNIS Disusun Oleh Kelompok 5: 1. Precilia Prima Queena : Himmah Bandariy : PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013

2 1. PENDAHULUAN Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena : mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal, mampu meningkatkan motivasi pekerja, melindungi prinsip kebebasan berniaga, mampu meningkatkan keunggulan bersaing. Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan. Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier. Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin harus mempertahankan karyawannya. 1.1 Rumusan Masalah I. Apa yang dimaksud dengan etika dan etika bisnis? II. Apa yang dimaksud dengan Relativitas Moral? III. Apa yang dimaksud dengan Teori Etika Modern (Kognitivisme) dan Teori Etika Relijius (Nonkognitivisme)? IV. Apa saja prinsip-prinsip etika dalam bisnis? 1.2 Tujuan Penulisan I. Mengetahui Pengertian etika dan etika bisnis. II. Memahami yang dimaksud dengan Relativitas Moral

3 III. IV. Memahami yang dimaksud dengan Teori Etika Modern (Kognitivisme) dan Teori Etika Relijius (Nonkognitivisme). Untuk mengetahui Prinsip-prinsip etika dalam bisnis. 1.3 Manfaat Penulisan I. Bagi penulis; menambah wawasan dan pemahaman tentang pentingnya etika dalam menjalankan sebuah bisnis. II. Bagi dunia pendidikan; menambah pengetahuan terutama dalam bidang kewirausahaan khususnya tentang pelanggaran etika dalam bisnis, sehingga dapat menjadi bahan acuan bagi mahasiswa untuk kedepannya dalam memulai dunia bisnis. 2. PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Etika dan Etika Bisnis Kata etika memiliki beberapa makna, Webster s Collegiate Dictionary yang dikutip oleh Ronald Duska dalam buku Accounting Ethics memberi empat makna dasar dari kata etika, yaitu: 1. Suatu disiplin terhadap apa yang baik dan buruk dan dengan tugas moral serta kewajiban 2. Seperangkat prinsip-prinsip moral atau nilai-nilai 3. Sebuah teori atau sistem atas nilai-nilai moral 4. Prinsip atas pengaturan prilaku suatu individu atau kelompok. Sedangkan menurut Ludigdo, etika didefinisikan sebagai seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi. Dilihat dari pengertian diatas, etika memiliki peran penting dalam melegitimasi segala perbuatan dan tindakan yang dilihat dari sudut pandang moralitas yang telah disepakati oleh masyarakat. Dibawah ini terdapat beberapa alasan mengapa penting untuk mempelajari etika menurut Ronald Duska, yaitu: a. Beberapa kepercayaan moral yang dipegang mungkin tidak cukup karena itu hanya kepercayaan sederhana tentang isu-isu komplek. Pelajaran etika dapat

4 membantu seseorang memecahkan isu yang komplek tersebut, dengan melihat apa yang prinsip prinsip katakan tentang kasus itu. b. Etika dapat menyediakan pengertian yang mendalam bagaimana menimbang dan memutuskan terhadap konflik prinsip dan menunjukan mengapa tindakan tertentu lebih dibutuhkan dari pada yang lain. c. Cerminan etika dapat membuat kita lebih berpengetahuan dan teliti dalam masalah-masalah moral. d. Alasan yang penting untuk mempelajari etika adalah untuk mengerti keadaan dan mengapa opini-opini kita berharga. Contohnya ketika tanggung jawab ke keluarga berbenturan dengan tanggung jawab kita terhadap pekerjaan dan bagaimana jalan keluarnya. e. Alasan terakhir dalam mempelajari etika adalah untuk belajar mengidentifikasi prinsip-prinsip dasar etika yang dapat diaplikasikan pada tindakan. 2.2 Relativitas Moral Menurut De George, ada tiga pandangan umum yang dianut, yaitu: a. Pandangan pertama adalah norma etis berbeda antara 1 tempat dengan tempat lainnya. Artinya perusahaan harus mengikuti norma dan aturan moral yang berlaku di negara tempat perusahaan tersebut beroperasi. Yang menjadi persoalan adalah anggapan bahwa tidak ada nilaidan norma moral yang bersifat universal yang berlaku di semua negara dan masyarakat, bahwa nilai dan norma moral yang berlaku di suatu negara berbeda dengan yang berlaku di negara lain. Oleh karena itu, menurut pandangan ini norma dan nilaimoral bersifat relatif. Ini tidak benar, karena bagaimanapun mencuri, merampas,dan menipu dimanapun juga akan dikecam dan dianggap tidak etis. b. Pandangan kedua adalah bahwa nilai dan norma moral sendiri paling benar dalam arti tertentu mewakili kubu moralisme universal, yaitu bahwa pada dasarnya norma dan nilai moral berlaku universal, dan karena itu apa yang dianggap benar di negara sendiri harus diberlakukan juga di negara lain (karena anggapan bahwa di negara lain prinsip itu pun pasti berlaku dengan sendirinya). Pandangan ini didasarkan pada anggapan bahwa moralitas menyangkut baik buruknya perilaku manusia sebagai manusia, oleh karena itu sejauh manusia adalah manusia, dimanapun dia berada prinsip, nilai, dan norma moral itu akan tetap berlaku.

5 c. Pandangan ketiga adalah immoralis naif. Pandangan ini menyebutkan bahwa tidak ada norma moral yang perlu diikuti sama sekali. 2.3 Teori Etika Modern (Kognitivisme) dan Teori Etika Religius (Nonkognitivisme) 1) Teori Etika Modern (Kognitivisme) a. Utilitarisme Utilitarisme berasal dari kata Latin utilis yang berarti bermanfaat. Menurut teori ini, suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan. Menurut suatu perumusan terkenal, dalam rangka pemikiran utilitarisme (utilitarianism) kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah the greatest happiness of the greatest number, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang terbesar. Perbuatan yangs empat,engakibatkan paling banyak orang merasa senang dan puas adalah perbuatan yang terbaik. b. Deontologi Deontologi (deontology) berasal dari kata Yunani deon yang artinya adalah kewajiban. Jika utilitarisme menggantungkan moralitas perbuatan pada konsekuensinya, maka dalam deontology konsekuensi perbuatan tidak boleh menjadi pertimbangan. Perbuatan menjadi baik bukan dilihat dari hasilnya melainkan karena perbuatan tersebut wajib dilakukan.. c. Teori Hak Teori hak ini merupakan pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Sebetulnya teori hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena hak berkaitan dengan kewajiban. d. Teori Keutamaan Dalam teori-teori sebelumnya, baik buruknya perilaku manusia didasarkan pada suatu prinsip atau norma. Namun mungkin ada suatu

6 pendekatan agi yang tidak menyoroti perbuatan, tetapi memfokukskan pada seluruh manusia sebagai pelaku moral. Tidak ditanyakan what should he/she do? melainkan what kind of person should he/she do? teori tipe ini adalah teori keutamaan (virtue) yang memandang sikap atau akhlak seseorang. Dalam etika dewasa ini terdapat minat khusus untuk teori keutamaan sebagai reaksi atas teori-teori etika sebelumnya yang terlalu berat sebelah dalam mengukur perbuatan dengan prinsip atau norma. Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut : disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral, misalnya : kebijaksanaan, keadilan, kerendahan hati, suka bekerja keras. 2) Teori Etika Religius ( Nonkognitivisme) Etika keagamaan tradisional didasarkan pada keyakinan terhadap tuhan dan semesta moral. Bagi etika keagamaan tradisional, Tuhan dianggap sebagai kebajikan (St.Agustine), atau tebatasi oleh kebajikan (Plato), dan merupakan sumber dan pendukung semua nilai. Etika relijius tradisional pada dasarnya bersifat deontologis, yakni mendasarkan penekanan pada masalah tugas, kewajiban, atau memahami kebenaran dalam bertindak. Etika bersifat agapistik,yakni berdasar pada cinta Tuhan dan sesama manusia, meskipun unsur deontologis dan areteiki dapat ditemukan didalamnya, termasuk unsur otoritarianisme dan supernaturalisme. Pemikir besar Eropa dari kalangan kristen adalah ThomasAquinas ( ). Menurut aquinas, Tuhan adalah tujuan akhir manusia, karena Ia adalah nilai tertinggi dan universal, dan karenanya kebahagiaan manusia tercapai apabila ia memandang Tuhan. 2.4 Prinsip-prinsip Etika dalam Bisnis Beberapa prinsip etis dalam bisnis telah dikemukakan oleh Bertens, yang memfokuskan pada keutamaan pelaku bisnis individual dan keutamaan pelaku bisnis pada taraf perusahaan. Berikut dijelaskan keutamaan pelaku bisnis individual, yaitu:

7 1) Kejujuran Kejujuran secara umum diakui sebagai keutamaan pertama dan paling penting yang harus dimiliki pelaku bisnis. Orang yang memiliki keutamaan kejujuran tidak akan berbohong atau menipu dalam transaksi bisnis. Pepatah kuno caveat emptor yaitu hendaklah pembeli berhati-hati. Pepatah ini mengajak pembeli untuk bersikap kritis untuk menghindarkan diri dari pelaku bisnis yang tidak jujur. Kejujuran memang menuntut adanya keterbukaan dan kebenaran, namun dalam dunia bisnis terdapat aspek-aspek tertentu yang tetap harus menjadi rahasia. Dalam hal ini perlu dicatat bahwa setiap informasi yang tidak benar belum tentu menyesatkan juga. 2) Fairness Fairness adalah kesediaan untuk memberikan apa yang wajar kepada semua orang dan dengan wajar yang dimaksudkan apa yang bisa disetujui oleh semua pihak yang terlibat dalam suatu transaksi. 3) Kepercayaan Kepercayaan adalah keutamaan yang penting dalam konteks bisnis. Kepercayaan harus ditempatkan dalam relasi timbal-balik. Pebisnis yang memiliki keutamaan ini boleh mengandaikan bahwa mitranya memiliki keutamaan yang sama. Pebisnis yang memiliki kepercayaan bersedia untuk menerima mitranya sebagai orang yang bisa diandalkan. Catatan penting yang harus dipegang adalah tidak semua orang dapat diberi kepercayaan dan dalam memberikan kepercayaan kita harus bersikap kritis. Kadang kala juga kita harus selektif memilih mitra bisnis. Dalam setiap perusahaan hendaknya terdapat sistem pengawasan yang efektif bagi semua karyawan, tetapi bagaimanapun juga, bisnis tidak akan berjalan tanpa ada kepercayaan. 4) Keuletan Keutamaan keempat adalah keuletan, yang berarti pebisnis harus bertahan dalam banyak situasi yang sulit. Ia harus sanggup mengadakan negosiasi yang terkadang seru tentang proyek atau transaksi yang bernilai besar. Ia juga harus berani mengambil risiko kecil ataupun besar, karena perkembangan banyak faktor tidak diramalkan sebelumnya. Ada kalanya ia juga tidak luput dari gejolak besar dalam usahanya. Keuletan dalam bisnis itu cukup dekat dengan keutamaan keberanian moral.

8 yaitu: Selanjutnya, empat keutamaan yang dimiliki orang bisnis pada taraf perusahaan, 1) Keramahan Keramahan tidak merupakan taktik bergitu saja untuk memikat para pelanggan, tapi menyangkut inti kehidupan bisnis itu sendiri, karena keramahan itu hakiki untuk setiap hubungan antar-manusia. Bagaimanapun juga bisnis mempunyai segi melayani sesama manusia. 2) Loyalitas Loyalitas berarti bahwa karyawan tidak bekerja semata-mata untuk mendapat gaji, tetapi juga mempunyai komitmen yang tulus dengan perusahaan. Ia adalah bagian dari perusahaan yang memiliki rasa ikut memiliki perusahaan tempat ia bekerja. 3) Kehormatan Kehormatan adalah keutamaan yang membuat karyawan menjadi peka terhadap suka dan duka serta sukses dan kegagalan perusahaan. Nasib perusahaan dirasakan sebagai sebagian dari nasibnya sendiri. Ia merasa bangga bila kinerjanya bagus. 4) Rasa Malu Rasa malu membuat karyawan solider dengan kesalahan perusahaan. Walaupun ia sendiri barang kali tidak salah, ia merasa malu karena perusahaannya salah. Sebagai etika khusus atau etika terapan, prinsip-prinsip etika yang berlaku dalam bisnis sesungguhnya adalah penerapan dari prinsip etika pada umumnya. Secara umum, prinsip-prinsip etika bisnis dapat dikemukakan sebagai berikut: 1) Prinsip Otonomi Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Orang bisnis yang otonom adalah orang yang sadar sepenuhnya akan apa yang menjadi kewajibannya dalam dunia bisnis.

9 2) Prinsip Kejujuran Prinsip ini merupakan prinsip yang paling problematik karena banyak pelaku bisnis yang mendasarkan kegiatan bisnisnya dengan melakukan penipuan atau bertindak curang, entah karena situasi eksternal tertentu atau memang dengan sengaja dilakukan. Kejujuran terkait erat dengan kepercayaan. Kepercayaan adalah aset yang sangat berharga bagi kegiatan bisnis. Sekali pihak tertentu tidak jujur, dia tidak bisa lagi dipercaya dan berarti sulit bertahan dalam bisnis. 3) Prinsip Keadilan Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Prinsip ini menuntut agar setiap orang dalam kegiatan bisnis entah dalam realisasi eksternal perusahaan maupun realisasi internal perusahaan perlu diperlakukan sesuai dengan haknya masing-masing. 4) Prinsip Saling Menguntungkan Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak. Prinsip ini menuntut agar tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya, prinsip saling menguntungkan secara positif menuntut hal yang sama, yaitu agar semua pihak berusaha untuk saling menguntungkan satu sama lain. 5) Integritas Moral Prinsip ini terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan agar dia perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya atau nama baik perusahaannya. Dengan kata lain, prinsip ini merupakan tuntutan dan dorongan dari dalam diri pelaku dan perusahaan untuk menjadi yang terbaik dan dibanggakan, dan ini tercermin dalam seluruh perilaku bisnisnya dengan siapa saja, baik ke luar maupun ke dalam perusahaan. 3. KESIMPULAN Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu

10 landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. 4. REFRENSI 1. Bartens, K., Pengantar Etika Bisnis, Yogyakarta:Kanisius, edisi ke-12, Duska, Ronald F./Duska, Brenda Shay, Accounting Ethics, Carlton:Blackwell, edisi ke-8,

Pengertian etika = moralitas

Pengertian etika = moralitas Pengertian etika Meet-1 Creat By.Hariyatno.SE,Mmsi 1. Pengertian Etika Etika berasal dari dari kata Yunani Ethos (jamak ta etha), berarti adat istiadat Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik,

Lebih terperinci

MAKALAH Etika bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial

MAKALAH Etika bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial MAKALAH Etika bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial BAB I PNEDAHULUAN A. Latar Belakang Apakah bisnis merupakan profesi etis? Atau sebaliknya ia menjadi profesi kotor? Kalau profesi kotor penuh tipu menipu,

Lebih terperinci

MODUL. Teori Etika Bisnis

MODUL. Teori Etika Bisnis MODUL 1 Konsep dan Teori Etika Bisnis Konsep dan Teori Etika Bisnis Etika dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti adat istiadat/ kebiasaan yang baik Perkembangan etika

Lebih terperinci

ETIKA BISNIS DAN PROFESI PPAK

ETIKA BISNIS DAN PROFESI PPAK ETIKA BISNIS DAN PROFESI 1 PPAK Pengertian Etika Etika bisa berarti sama atau berbeda dengan moralitas. Pengertian 1: Etika = moralitas Etika berasal dari kata Yunani Ethos (jamak: ta etha) yang berarti

Lebih terperinci

Pertemuan 1 ETIKA BISNIS

Pertemuan 1 ETIKA BISNIS Pertemuan 1 ETIKA BISNIS Disarikan dari Berbagai Sumber Yang Relevan POKOK-POKOK BAHASAN Pendahuluhan dan teori Etika Bisnis Bisnis dan Etika Etika Utilarianisme dalam Bisnis Pendekatan dalam pengambilan

Lebih terperinci

I. Bisnis Dan Etika. Softskill Etika Bisnis #

I. Bisnis Dan Etika. Softskill Etika Bisnis # 1 I. Bisnis Dan Etika Apakah benar jika dalam berbisnis terlalu banyak mementingkan etika, maka akan semakin jauh tertinggal oleh kompetitor? Pernyataan ini jelas sangat salah. Bayangkan saja jika salah

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-6 PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS

PERTEMUAN KE-6 PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS PERTEMUAN KE-6 PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS PRINSIP UMUM ETIKA BISNIS 1. Prinsip Otonomi 2. Prinsip Kejujuran 3. Prinsip Keadilan 4. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual benefit principle) 5. Prinsip Integral

Lebih terperinci

TEORI-TEORI ETIKA. Week 2

TEORI-TEORI ETIKA. Week 2 TEORI-TEORI ETIKA Week 2 Teori Etika Utilitarisme Teori ini berpendapat bahwa semua hal yang dikerjakan atau diperbuat dengan menghasilkan manfaat bagi orang-orang disekitar merupakan tindakan yang baik.

Lebih terperinci

ETIKA BISNIS (Teori Etika )

ETIKA BISNIS (Teori Etika ) ETIKA BISNIS (Teori Etika ) Disusun oleh Kelompok I : 1. Putu Sulastra 13810331180412 2. Kadek Suarjana 13810331180415 3. Nengah Mertapa 13810331180418 4. Pande Nyoman Kartika 13810331180426 Kelas : Manajemen

Lebih terperinci

ETIKA BISNIS KERANGKA PEMIKIRAN SISTEMATIS PERBUATAN BAIK MENURUT SUDUT PANDANG MORAL MERUPAKAN DASAR UNTUK MENILAI

ETIKA BISNIS KERANGKA PEMIKIRAN SISTEMATIS PERBUATAN BAIK MENURUT SUDUT PANDANG MORAL MERUPAKAN DASAR UNTUK MENILAI TEORI-TEORI ETIKA ETIKA BISNIS KERANGKA PEMIKIRAN SISTEMATIS PERBUATAN BAIK MENURUT SUDUT PANDANG MORAL MERUPAKAN DASAR UNTUK MENILAI UTILITARIANISME Jeremy Bentham UTILIS à BERMANFAAT PERBUATAN BAIK :

Lebih terperinci

MATA KULIAH ETIKA BISNIS

MATA KULIAH ETIKA BISNIS MATA KULIAH ETIKA BISNIS [KODE/SKS : IT023270/ 2 SKS] BISNIS DAN ETIKA BISNIS DAN ETIKA Mitos Bisnis Amoral Mengungkapkan suatu keyakinan bahwa antara bisnis dan moralitas atau etika tidak ada hubungan

Lebih terperinci

TEORI TEORI ETIKA EGOISME) 1. DEONTOLOGI 2. TELEOLOGI (UTILITARIASME dan 3. HAK 4. KEUTAMAAN

TEORI TEORI ETIKA EGOISME) 1. DEONTOLOGI 2. TELEOLOGI (UTILITARIASME dan 3. HAK 4. KEUTAMAAN TEORI TEORI ETIKA 1. DEONTOLOGI 2. TELEOLOGI (UTILITARIASME dan EGOISME) 3. HAK 4. KEUTAMAAN TEORI DEONTOLOGI BERASAL DARI BAHASA YUNANI DEON=KEWAJIBAN Kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Suatu

Lebih terperinci

ETIKA ADMINISTRASI HENDRA WIJAYANTO

ETIKA ADMINISTRASI HENDRA WIJAYANTO ETIKA ADMINISTRASI HENDRA WIJAYANTO Beberapa Definisi Etika, dari bahasa Yunani ethos, artinya: kebiasaan atau watak Moral, dari bahasa Latin mos (jamak: mores), artinya: cara hidup atau kebiasaan /adat.

Lebih terperinci

BAB 2 ETIKA BISNIS DAN RUANG LINGKUPNYA. khotbah-khotbah, patokan-patokan, serta kumpulan peraturan dan

BAB 2 ETIKA BISNIS DAN RUANG LINGKUPNYA. khotbah-khotbah, patokan-patokan, serta kumpulan peraturan dan BAB 2 ETIKA BISNIS DAN RUANG LINGKUPNYA 2.1 Pengertian Etika Bisnis Apakah yang dimaksud dengan etika? Pengertian etika sering kali disamakan begitu saja dengan pengertian ajaran moral. Franz Magnis-Suseno

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERILAKU MORAL

PERKEMBANGAN PERILAKU MORAL TEORI ETIKA PERKEMBANGAN PERILAKU MORAL Beberapa konsep yang memerlukan penjelasan, antara lain: perilaku moral (moral behavior), perilaku tidak bermoral (immoral behavior), perilaku di luar kesadaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELTIAN. bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut agar saling menghormati dikenal

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELTIAN. bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut agar saling menghormati dikenal BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELTIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Perilaku Etis 2.1.1.1 Pengertian Etika dan Perilaku Etis Manusia dalam pergaulan hidup bermasyarakat dan bernegara memerlukan

Lebih terperinci

ETIKA BISNIS DAN HUKUM BISNIS

ETIKA BISNIS DAN HUKUM BISNIS Modul ke: ETIKA BISNIS DAN HUKUM BISNIS Prinsip Prinsip Etika Bisnis Fakultas Ekonomi & Bisnis AMYARDI, SH, SE, MM Program Studi S1 Manajemen www.mercubuana.ac.id Bisnis dan Etika Bisnis perlu dijalankan

Lebih terperinci

Modul ke: ETIKA PROFESI. Etika Deskriptif dan Etika Normatif. 02Fakultas KOMUNIKASI. Triasiholan A.D.S.Nababan. Program Studi Hubungan Masyrakat

Modul ke: ETIKA PROFESI. Etika Deskriptif dan Etika Normatif. 02Fakultas KOMUNIKASI. Triasiholan A.D.S.Nababan. Program Studi Hubungan Masyrakat Modul ke: 02Fakultas Frenia KOMUNIKASI ETIKA PROFESI Etika Deskriptif dan Etika Normatif Triasiholan A.D.S.Nababan Program Studi Hubungan Masyrakat Bagian Isi Pendekatan-Pendekatan dalam teori Etika :Metaetika,

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Seorang Stakeholder. Yanto Ramli, SS, MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS.

PENGANTAR BISNIS. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Seorang Stakeholder. Yanto Ramli, SS, MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Modul ke: PENGANTAR BISNIS Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Seorang Stakeholder Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Yanto Ramli, SS, MM Program Studi www.mercubuana.ac.id Latar Belakang Masalah Etika Bisnis 1.

Lebih terperinci

Persepsi karyawan bagian akuntansi dan mahasiswa akuntansi tentang etika bisnis. Sari Septiana Purnomo F UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I

Persepsi karyawan bagian akuntansi dan mahasiswa akuntansi tentang etika bisnis. Sari Septiana Purnomo F UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I Persepsi karyawan bagian akuntansi dan mahasiswa akuntansi tentang etika bisnis Sari Septiana Purnomo F.0300100 UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuntutan terhadap implementasi

Lebih terperinci

Pertemuan 2 ETIKA PROFESI

Pertemuan 2 ETIKA PROFESI Pertemuan 2 ETIKA PROFESI Pembahasan 1. Pengertian Profesi 2. Etika Profesi 3. Etika Komputer 4. Profesional & Profesionalisme 5. Prinsip-prinsip yang menjadi tanggung jawab seorang Profesional I. Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi membawa liberalisasi di segala bidang, termasuk liberalisasi ekonomi hendaknya semakin memacu kalangan bisnis dan pemerintah untuk responsif

Lebih terperinci

Pembahasan. 1. Pengertian Profesi 2. Etika Profesi 3. Etika Komputer 4. Profesional & Profesionalisme. seorang Profesional

Pembahasan. 1. Pengertian Profesi 2. Etika Profesi 3. Etika Komputer 4. Profesional & Profesionalisme. seorang Profesional Pertemuan 2 Pembahasan 1. Pengertian Profesi 2. Etika Profesi 3. Etika Komputer 4. Profesional & Profesionalisme 5. Prinsip-prinsip yang menjadi tanggung jawab seorang Profesional I. Pengertian Profesi

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP ETIKA, DAN ETIKA BISNIS

RUANG LINGKUP ETIKA, DAN ETIKA BISNIS RUANG LINGKUP ETIKA, DAN ETIKA BISNIS 1 2 3 4 Moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu 5 atau kelompok mengenai apa yang benar dan salah berdasarkan standar moral. Standar moral ialah standar yang

Lebih terperinci

ETIKA BISNIS. DARMAWANTO URIA, SP,.M.Si

ETIKA BISNIS. DARMAWANTO URIA, SP,.M.Si ETIKA BISNIS DARMAWANTO URIA, SP,.M.Si POKOK MATERI: Bisnis dan etika dalam dunia modern (Ceramah) Sekilas teori etika (Ceramah) Keuntungan sebagai tujuan perusahaan Kewajiban karyawan dan perusahaan (1)

Lebih terperinci

Pengertian Etika. Nur Hidayat TIP FTP UB 2/18/2012

Pengertian Etika. Nur Hidayat  TIP FTP UB 2/18/2012 Nur Hidayat http://nurhidayat.lecture.ub.ac.id TIP FTP UB Pengertian Etika Berasal dari Yunani -> ethos artinya karakter, watak kesusilaan atau adat. Fungsi etika: Sebagai subjek : Untuk menilai apakah

Lebih terperinci

Kewirausahaan I. Kewirausahaan dan Lingkungan. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen.

Kewirausahaan I. Kewirausahaan dan Lingkungan. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen. Modul ke: Kewirausahaan I Kewirausahaan dan Lingkungan Fakultas EKONOMI Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Rizal, S.ST., MM. Kewirausahaan dan Lingkungan Global Perubahan lingkungan bisnis akan

Lebih terperinci

2. Stakeholders dalam Organisasi Bisnis dan Fungsi dari Masing-Masing Stakeholder dalam Organisasi Bisnis

2. Stakeholders dalam Organisasi Bisnis dan Fungsi dari Masing-Masing Stakeholder dalam Organisasi Bisnis RESUME ETIKA ADMINISTRASI UNTUK PERSIAPAN UTS 1. Makna Penting Administrasi sebagai Filosofi in Action Filsafat merupakan sikap terhadap kegiatan tertentu. Semua administrator memiliki filosofi yang merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Etika kerja pada perusahaan sangat berperan penting dalam menjalankan arus kerja karyawan di dalam kantor. Etika kerja ini bermaksud agar para karyawan menjalankan pekerjaannya secara

Lebih terperinci

MATERI KULIAH: ETIKA BISNIS POKOK BAHASAN: PERKEMBANGAN ETIKA BISNIS

MATERI KULIAH: ETIKA BISNIS POKOK BAHASAN: PERKEMBANGAN ETIKA BISNIS MATERI KULIAH: ETIKA BISNIS POKOK BAHASAN: PERKEMBANGAN ETIKA BISNIS PENDAHULUAN Perkembangan Etika Bisnis Perkembangan dunia bisnis semakin mengglobal tentunya harus diimbangi dengan aturan-aturan yang

Lebih terperinci

Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi

Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi Pertemuan 1 Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi 1.1. Norma Norma (dalam sosiologi) adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui

Lebih terperinci

KD 5.1. Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi

KD 5.1. Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi KD 5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi Akuntansi sebagai Sistem Informasi Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis karena akuntansi dapat memberikan informasi penting mengenai

Lebih terperinci

BAB I. melanggar dimensi moral dan etika bisnis itu sendiri, termasuk profesi. Masalah etika menjadi perhatian yang sangat penting bagi masyarakat

BAB I. melanggar dimensi moral dan etika bisnis itu sendiri, termasuk profesi. Masalah etika menjadi perhatian yang sangat penting bagi masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis menimbulkan persaingan yang cukup tajam. Oleh sebab itu, para pelaku bisnis dituntut untuk menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memadai saja yang dapat tumbuh dan bertahan. Setiap profesi dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. memadai saja yang dapat tumbuh dan bertahan. Setiap profesi dituntut untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, persaingan menjadi semakin ketat dan hanya mereka yang siap dan mempunyai bekal serta sikap profesionalisme yang memadai saja yang

Lebih terperinci

Bagaimana berbisnis dengan ETIS??

Bagaimana berbisnis dengan ETIS?? Bagaimana berbisnis dengan ETIS?? Cara Pria dan Wanita dalam Penyelesaian Masalah Etika PRIA WANITA 1. Lebih memperhatikan masalah hak 1. Lebih memperhatikan perasaan 2. Menanyakan siapa yang benar 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dan pemakai laporan keuangan mengharapkan agar auditor dapat

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dan pemakai laporan keuangan mengharapkan agar auditor dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Profesi akuntan publik diperlukan untuk dapat memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak memberikan informasi yang menyesatkan

Lebih terperinci

Tinjauan Umum Etika Profesi

Tinjauan Umum Etika Profesi ETIKA PROFESI IT Tinjauan Umum Etika Profesi 1.1. Norma Adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui lingkungan sosialnya. Menurut Sony Keraf (1991) ada dua macam norma : Norma Umum (Universal)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di dunia maju sekarang ini. Namun, selain kemampuan dan keahlian

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di dunia maju sekarang ini. Namun, selain kemampuan dan keahlian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya kompetisi dan globalisasi, setiap profesi dituntut untuk bekerja secara profesional. Kemampuan dan keahlian khusus yang dimiliki oleh suatu

Lebih terperinci

Bagian 1. Tanggung Jawab Kewajiban Kepada Konsumen

Bagian 1. Tanggung Jawab Kewajiban Kepada Konsumen LG Kode Etik Kita, di LG, saling berbagi dan percaya pada 2 kunci filosofi perusahaan yakni Menciptakan nilai bagi pelanggan dan Manajemen yang menjunjung martabat manusia. Berdasarkan filosofi ini dan

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Etika Michael Hariadi / Teknik Elektro

Dasar-Dasar Etika Michael Hariadi / Teknik Elektro Dasar-Dasar Michael Hariadi / 1406564332 Teknik Elektro Sama halnya antara karakter dan kepribadian, demikian juga antara etika dan moralitas yang penggunaan sering menjadi rancu. berasal dari bahasa Yunani,

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI Modul ke: KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI ETIKA DASAR, METODE ETIKA SERTA KEBEBASAN DAN TANGGUNGJAWAB Fakultas ILMU KOMPUTER Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI LANDASAN ETIKA (I)

PANCASILA SEBAGAI LANDASAN ETIKA (I) PANCASILA SEBAGAI LANDASAN ETIKA (I) Modul ke: 08 Udjiani Fakultas EKONOMI DAN BISNIS A. Pengertian Etika B. Etika Pancasila Hatiningrum, SH.,M Si Program Studi Manajemen A. Pengertian Etika. Pengertian

Lebih terperinci

Analisis Proses Bisnis ETIKA BISNIS LOGO. STMIK PPKIA PRADNYA PARAMITA MALANG

Analisis Proses Bisnis ETIKA BISNIS LOGO.  STMIK PPKIA PRADNYA PARAMITA MALANG Analisis Proses Bisnis ETIKA BISNIS www.themegallery.com Pendahuluan Kinerja bisnis tidak hanya diukur dari kinerja manajerial/finansial saja tetapi juga berkaitan dengan komitmen moral, pelayanan, jaminan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga

Lebih terperinci

Kewirausahaan. Kewirausahaan dan Lingkungan. Pamungkas Kurnianto S.S.T., M.A., M.Sc. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

Kewirausahaan. Kewirausahaan dan Lingkungan. Pamungkas Kurnianto S.S.T., M.A., M.Sc. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi Modul ke: 12 Taufan Fakultas Ilmu Komunikasi Kewirausahaan Kewirausahaan dan Lingkungan Pamungkas Kurnianto S.S.T., M.A., M.Sc. Program Studi Hubungan Masyarakat dan Penyiaran http://www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat sekarang ini. Terjadinya krisis. Indonesia menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat sekarang ini. Terjadinya krisis. Indonesia menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan perilaku 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Etika profesi menjadi topik pembicaraan yang sangat penting dalam masyarakat sekarang ini. Terjadinya krisis multidimensi di Indonesia menyadarkan masyarakat

Lebih terperinci

ETIKA. Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat.

ETIKA. Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. PENGERTIAN ETIKA ETIKA Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Fungsi Etika Sebagai subjek : Untuk menilai apakah tindakan-tindakan

Lebih terperinci

MATA KULIAH ETIKA BISNIS

MATA KULIAH ETIKA BISNIS MATA KULIAH ETIKA BISNIS [KODE/SKS : IT023270/ 2 SKS] BISNIS SEBUAH PROFESI ETIS BISNIS : SEBUAH PROFESI ETIS? Etika Terapan Etika Profesi Menuju Bisnis Sebagai Profesi Luhur Bisnis, bisa menjadi sebuah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL ASOSIASI PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA. Nomor 002/Munas-I/APPI/08/2006 Tentang

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL ASOSIASI PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA. Nomor 002/Munas-I/APPI/08/2006 Tentang KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL ASOSIASI PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA Nomor 002/Munas-I/APPI/08/2006 Tentang KODE ETIK PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA Menimbang : a. bahwa profesi adalah pekerjaan yang

Lebih terperinci

ETIKA BISNIS. Smno.tnh.fpub2013

ETIKA BISNIS. Smno.tnh.fpub2013 MK. ETIKA PROFESI ETIKA BISNIS Smno.tnh.fpub2013 Pengertian Etika Pengertian; Etika kata Yunani ethos, berarti adat istiadat atau kebiasaan. Etika flsafat moral, ilmu yang membahas nilai dan norma yang

Lebih terperinci

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS Kode Etik Global Performance Optics adalah rangkuman harapan kami terkait dengan perilaku di tempat kerja. Kode Etik Global ini mencakup beragam jenis praktik bisnis;

Lebih terperinci

PENGERTIAN ETIKA ETIKA,

PENGERTIAN ETIKA ETIKA, PENGERTIAN ETIKA ETIKA, berasal dari kata ethos, salahsatu cabang ilmu filsafat oksiologi yang membahas tentang: 1. nilai keutamaan dan bidang estetika 2. nilai-nilai keindahan, 3. pemilihan nilai-nilai

Lebih terperinci

S P E E THE CODE OF M Y BUSINESS CONDUCT J E P A S S

S P E E THE CODE OF M Y BUSINESS CONDUCT J E P A S S N T R E S P E O J E M Y N E THE CODE OF BUSINESS CONDUCT N O I S S C T P A PESAN UNTUK SELURUH KARYAWAN HEINEKEN telah berkembang menjadi produsen bir global terkemuka dan Heineken menjadi merek bir paling

Lebih terperinci

MATA KULIAH ETIKA BISNIS [KODE/SKS : IT023270/ 2 SKS]

MATA KULIAH ETIKA BISNIS [KODE/SKS : IT023270/ 2 SKS] MATA KULIAH ETIKA BISNIS [KODE/SKS : IT023270/ 2 SKS] Ady Daryanto SP MSi E-mail : adydaryanto@yahoo.com MATA KULIAH ETIKA BISNIS [KODE/SKS : IT023270 / 2 SKS] KONTRAK KULIAH Jam mulai : 2 sks, maka: Selesai:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Ekonomi mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Ekonomi mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan Ekonomi mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga menimbulkan persaingan bisnis yang cukup tajam. Semua usaha bisnis tersebut berusaha untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Etika Etika merupakan suatu prinsip moral dan perbuatan yang menjadi landasan bertindak seseorang sehingga apa yang dilakukannya dipandang oleh masyarakat

Lebih terperinci

FORUM AND QUIZ PHILOSOPICAL ETHICS AND BUSINESS

FORUM AND QUIZ PHILOSOPICAL ETHICS AND BUSINESS FORUM AND QUIZ PHILOSOPICAL ETHICS AND BUSINESS Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Disusun Oleh HENDRA MARTHA FAUZY NIM : 55117110215 JURUSAN MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pemakai laporan keuangan (Sarwini dkk, 2014). pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pemakai laporan keuangan (Sarwini dkk, 2014). pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis dan usaha sekarang ini sudah sangat pesat. Hal ini membuat profesi akuntan juga semakin berkembang karena para pelaku bisnis dituntut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Persepsi Persepsi menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer adalah pandangan dari seseorang atau banyak orang akan hal atau peristiwa yang

Lebih terperinci

ETIKA BISNIS. Dosen Pengampu : Ir.nazori Suhandi

ETIKA BISNIS. Dosen Pengampu : Ir.nazori Suhandi ETIKA BISNIS Dosen Pengampu : Ir.nazori Suhandi BAB 1 A. Definisi Etika Bisnis B. Perkembangan Etika Bisnis C. Peranan Etika Bisnis Dalam Interaksi Sosial A. Definisi Etika Bisnis Etika Bisnis merupakan

Lebih terperinci

Etika Bisnis. Dosen : Rudy Wawolumaja Disiapkan: Ferly David, M.Si

Etika Bisnis. Dosen : Rudy Wawolumaja Disiapkan: Ferly David, M.Si Etika Bisnis Dosen : Rudy Wawolumaja Disiapkan: Ferly David, M.Si Tiga Sudut Pandangan Ekonomi: Bisnis adalah kegiatan ekonomis (tukarmenukar, jual-beli, memproduksi-memasarkan, bekerja-mempekerjakan)

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi

Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi A. Akuntansi sebagai Sistem Informasi Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis karena akuntansi dapat memberikan informasi

Lebih terperinci

Kewirausahaan. Kewirausahaan dan Lingkungan Global. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur

Kewirausahaan. Kewirausahaan dan Lingkungan Global. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur Kewirausahaan Modul ke: Kewirausahaan dan Lingkungan Global Fakultas Fakultas Teknik Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id 1. Kewirausahaan dan Lingkungan Global

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia bisnis yang semakin meningkat dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia bisnis yang semakin meningkat dari tahun ke BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia bisnis yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, terutama dalam Era Globalisasi saat ini, membuat persaingan para pebisnis akan

Lebih terperinci

HERU SASONGKO, S.FARM.,APT.

HERU SASONGKO, S.FARM.,APT. HERU SASONGKO, S.FARM.,APT. PROFESI FARMASI DI MASYARAKAT 4/1/2013 2 SWOT ANALYSIS KEKUATAN : KECENDERUNGAN MAYORITAS WANITA BASIC KNOWLEDGE YANG DAPAT DIANDALKAN REGULASI YANG MENYANGKUT PROFESI FARMASI

Lebih terperinci

ETIKA BISNIS ILLIA SELDON MAGFIROH KULIAH X WAWASAN AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI/ AGRIBISNIS, UNIVERSITAS JEMBER 2017

ETIKA BISNIS ILLIA SELDON MAGFIROH KULIAH X WAWASAN AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI/ AGRIBISNIS, UNIVERSITAS JEMBER 2017 ETIKA BISNIS ILLIA SELDON MAGFIROH KULIAH X WAWASAN AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI/ AGRIBISNIS, UNIVERSITAS JEMBER 2017 TUJUAN Menjelaskan bagaimana menciptakan bisnis dengan etika baik, tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatkan sumber daya yang dimiliki. Kunci sukses sebuah

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatkan sumber daya yang dimiliki. Kunci sukses sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan antar perusahaan dari tahun ke tahun menuntut perusahaan harus mampu bertahan dan berkompetisi dengan perusahaan lain. Perusahaan akan melakukan

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, dimana bisnis tidak lagi mengenal batas negara kebutuhan akan laporan keuangan yang dapat dipercaya tidak dapat dielakkan lagi.

Lebih terperinci

PROFESIONAL 1. AHLI DALAM BIDANGNYA 2. MAMPU MEMBANGUN DAN MENGEMBANGKAN KERJA SAMA DENGAN LINGKUNGAN PENDUKUNG DAN PENUNJANG 3.

PROFESIONAL 1. AHLI DALAM BIDANGNYA 2. MAMPU MEMBANGUN DAN MENGEMBANGKAN KERJA SAMA DENGAN LINGKUNGAN PENDUKUNG DAN PENUNJANG 3. ETIKA KERJA PROFESIONAL 1. AHLI DALAM BIDANGNYA 2. MAMPU MEMBANGUN DAN MENGEMBANGKAN KERJA SAMA DENGAN LINGKUNGAN PENDUKUNG DAN PENUNJANG 3. KODE ETIK PROFESI AZAS YANG MEMBANGUN ETIKA Falsafah hidup Dunia-Akhirat

Lebih terperinci

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH RIAU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHH RIAU 2011 VISI Menjadikan Universitas Muhammadiyah Riau sebagai lembaga pendidikan tinggi yang bermarwah dan bermartabat dalam

Lebih terperinci

Etika Usaha dan Etika Kerja 1

Etika Usaha dan Etika Kerja 1 Etika Usaha dan Etika Kerja 1 DAFTAR ISI PESAN MANAJEMEN 3 Hal 1. ETIKA USAHA a. Etika Terhadap Karyawan 4 b. Etika Terhadap Pelanggan 4 c. Etika Terhadap Mitra Usaha 5 d. Etika Terhadap Pemasok/Rekanan

Lebih terperinci

Business Ethic & Good Governance

Business Ethic & Good Governance Modul ke: Business Ethic & Good Governance Philosophical Ethics and Business Fakultas PASCA Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi Program Studi MANAGEMENT www.mercubuana.ac.id Utilitarianisme Dikembangkan

Lebih terperinci

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 1. Karyawan adalah setiap pegawai IKIP Veteran Semarang baik sebagai tenaga administrasi maupun tenaga penunjang.

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS - 26 - II VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS A. Visi Sekretariat Wakil Dalam rangka memberikan dukungan teknis, administrasi dan analisis dalam menyelenggarakan kekuasaan negara guna menyukseskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperhadapakan pada berbagai persaingan yang sangat ketat, khususnya pada bidang bisnis UKDW

BAB I PENDAHULUAN. diperhadapakan pada berbagai persaingan yang sangat ketat, khususnya pada bidang bisnis UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti ini dimana seluruh dunia, khususnya di Indonesia sedang diperhadapakan pada berbagai persaingan yang sangat ketat, khususnya pada bidang

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. masyarakat itu sendiri. Akan tetapi, masyarakat itu sangatlah kompleks. Untuk menjadikan

BAB II LANDASAN TEORI. masyarakat itu sendiri. Akan tetapi, masyarakat itu sangatlah kompleks. Untuk menjadikan BAB II LANDASAN TEORI Eksistensi dari karya sastra di tengah masyarakat tidak lepas dari pengakuan masyarakat itu sendiri. Akan tetapi, masyarakat itu sangatlah kompleks. Untuk menjadikan karya sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan atau merupakan sarana pengkomunikasian

Lebih terperinci

BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE Modul ke:

BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE Modul ke: BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE Modul ke: PHILOSOPHICAL ETHICS AND BUSINESS Fakultas Dr. Achmad Jamil PASCASARJANA Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengertian ETIKA. Norma-norma,

Lebih terperinci

ETIKA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PRILAKU INDIVIDU, KELOMPOK, DAN DUNIA BISNIS. Pertemuan ke- 3

ETIKA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PRILAKU INDIVIDU, KELOMPOK, DAN DUNIA BISNIS. Pertemuan ke- 3 TUGAS 2 TIAP KELOMPOK DIWAJIBKAN MEMILIH 1 KELURAHAN/DESA DENGAN RADIUS 10 KM DARI TEL- U TIAP KELOMPOK WAJIB MEGUMPULKAN DATA DALAM BENTUK MS WORD DENGAN FORMAT: 1. NAMA DESA/KELURAHAN 2. ALAMAT 3. POSISI

Lebih terperinci

SUBSTANSI DAN KONTEN NILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN

SUBSTANSI DAN KONTEN NILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN SUBSTANSI DAN KONTEN NILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN Teguh Kurniawan Kepala UPMA & SPI, FIA Universitas Indonesia teguh.kurniawan@ui.ac.id; http://kurniawans.id OUTLINE Pengertian Nilai Dasar,

Lebih terperinci

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN PROGRAM I-MHERE INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN Kode Etik dan Peraturan Disiplin Dosen Universitas Negeri Makassar Dokumen

Lebih terperinci

Bagian 4 Pengambilan Keputusan Berbasis Etika materi ini dapat diunduh di

Bagian 4 Pengambilan Keputusan Berbasis Etika materi ini dapat diunduh di Bagian 4 Pengambilan Keputusan Berbasis Etika materi ini dapat diunduh di www.ebp.yolasite.com 1 Keputusan Berbasis Etika Skandal bisnis yang dilakukan sejumlah perusahaan besar di AS (Enron, Arthur Andersen,

Lebih terperinci

Etika Profesi Public Relations

Etika Profesi Public Relations Modul ke: Etika Profesi Public Relations ETIKA DESKRIPTIF & ETIKA NORMATIF, TEORI ETIKA Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S, M.IKom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id PENGANTAR Mempelajari

Lebih terperinci

SUMBER-SUMBER DAN NILAI DALAM PERILAKU ETIKA. Week 6

SUMBER-SUMBER DAN NILAI DALAM PERILAKU ETIKA. Week 6 SUMBER-SUMBER DAN NILAI DALAM PERILAKU ETIKA Week 6 Agama Islam menganggap etika sebagai cabang dari Iman, dan ini muncul dari pandangan dunia islam sebagai cara hidup manusia. Istilah etika yang paling

Lebih terperinci

ETIKA DAN BISNIS. Oleh: Nama : Sri Setiawaty NPM : Kelas : 4 EA 27 Jurusan : Manajemen (S-1)

ETIKA DAN BISNIS. Oleh: Nama : Sri Setiawaty NPM : Kelas : 4 EA 27 Jurusan : Manajemen (S-1) ETIKA DAN BISNIS Oleh: Nama : Sri Setiawaty NPM : 182 112 61 Kelas : 4 EA 27 Jurusan : Manajemen (S-1) Fakultas Ekonomi - Jurusan Manajemen Universitas Gunadarma 2014 ETIKA DAN BISNIS I. Pengertian Etika

Lebih terperinci

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original Tata Tertib Semua unit Misi KONE adalah untuk meningkatkan arus pergerakan kehidupan perkotaan. Visi kita adalah untuk Memberikan pengalaman terbaik arus pergerakan manusia, menyediakan kemudahan, efektivitas

Lebih terperinci

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20%

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20% Kode Perilaku 2 Vesuvius / Kode Perilaku 3 Pesan dari Direktur Utama Kode Perilaku ini menegaskan komitmen kita terhadap etika dan kepatuhan Rekan-rekan yang Terhormat Kode Perilaku Vesuvius menguraikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjalankan suatu profesi juga dikenal adanya etika profesi.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjalankan suatu profesi juga dikenal adanya etika profesi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi adalah suatu hal yang harus dibarengi dengan keahlian dan etika. Kemampuan dan keahlian khusus yang dimiliki oleh suatu profesi adalah suatu keharusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan mempromosikan ide politik dalam tulisan-tulisan etika dan politik. Dia yakin

BAB I PENDAHULUAN. dan mempromosikan ide politik dalam tulisan-tulisan etika dan politik. Dia yakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Aristoteles merupakan salah seorang filsuf klasik yang mengembangkan dan mempromosikan ide politik dalam tulisan-tulisan etika dan politik. Dia yakin bahwa politik

Lebih terperinci

No. Dok. : PD II/DI/004/AKBID YLPP KODE ETIK PEGAWAI AKADEMI KEBIDANAN YLPP PURWOKERTO JL. K.H. WAHID HASYIM NO. 274 A PURWOKERTO

No. Dok. : PD II/DI/004/AKBID YLPP KODE ETIK PEGAWAI AKADEMI KEBIDANAN YLPP PURWOKERTO JL. K.H. WAHID HASYIM NO. 274 A PURWOKERTO No. Dok. : PD II/DI/004/AKBID YLPP KODE ETIK PEGAWAI AKADEMI KEBIDANAN YLPP PURWOKERTO JL. K.H. WAHID HASYIM NO. 274 A PURWOKERTO Halaman 1 dari 15 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEBIDANAN YLPP PURWOKERTO

Lebih terperinci

ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI

ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI MODUL PERKULIAHAN ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI FILSAFAT, ETIKA, DAN KOMUNIKASI Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Broadcasting Sofia Aunul Abstract Dalam istilah filsafat, etika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentunya harus diimbangi dengan aturan-aturan atau norma-norma yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. tentunya harus diimbangi dengan aturan-aturan atau norma-norma yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang begitu cepat dan dinamis pada saat ini, tentunya harus diimbangi dengan aturan-aturan atau norma-norma yang dapat mengatur bisnis itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan biaya pelayanan tidak jelas bagi para pengguna pelayanan. Hal ini terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dan biaya pelayanan tidak jelas bagi para pengguna pelayanan. Hal ini terjadi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Praktek penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia dewasa ini masih penuh dengan ketidakpastian biaya, waktu dan cara pelayanan. Waktu dan biaya pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan tuntutan untuk menghadirkan suatu proses bisnis yang terkelola dengan baik, sorotan atas kinerja akuntan terjadi dengan begitu tajamnya.

Lebih terperinci

ETIKA BISNIS FAKULTAS HUKUM UPN JATIM. 10 Maret 2011 By. Fauzul

ETIKA BISNIS FAKULTAS HUKUM UPN JATIM. 10 Maret 2011 By. Fauzul ETIKA BISNIS FAKULTAS HUKUM UPN JATIM 10 Maret 2011 By. Fauzul PEMBAHASAN PENGERTIAN ETIKA 1. ETIKA, berasal dari kata ethos, salah satu cabang ilmu filsafat oksiologi membahas bidang etika yaitu, tentang:

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU [CODE OF CONDUCT]

PEDOMAN PERILAKU [CODE OF CONDUCT] PEDOMAN PERILAKU [CODE OF CONDUCT] building a better Indonesia 1 PT Surya Semesta Internusa Tbk (yang selanjutnya disebut Perseroan ) memiliki Pedoman Perilaku sebagai dasar dan panduan bagi seluruh insan

Lebih terperinci

Modul ke: ETIK UMB. AFIYATI SSi., MT. Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

Modul ke: ETIK UMB. AFIYATI SSi., MT. Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA Modul ke: 11 ETIK UMB Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER AFIYATI SSi., MT. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA Materi 11 Etiket Pribadi ETIKA & ETIKET Pengertian ETIKA Dari segi etimologis, etika berasal dari

Lebih terperinci

Modul ke: Teori Etika. Teori etika Etika deskriptif Etika normatif. Fakultas Psikologi. Amy Mardhatillah. Program Studi Psikologi

Modul ke: Teori Etika. Teori etika Etika deskriptif Etika normatif. Fakultas Psikologi. Amy Mardhatillah. Program Studi Psikologi Modul ke: Teori Etika Teori etika Etika deskriptif Etika normatif Fakultas Psikologi Amy Mardhatillah Program Studi Psikologi Pengertian etika Berasaldarikata ethicus (yunani) yang berarti kebiasaan Ilmu

Lebih terperinci