BAB II PROMOSI KAWASAN WISATA DANAU POSO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

BAB II PROMOSI FESTIVAL DANAU POSO. suatu pesan tertentu tentang produk baik barang atau jasa, merek

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor yang memiliki peranan yang cukup besar dalam. pembangunan perekonomian nasional adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 JUDUL Menganti Resort Hotel

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

BAB III GAMBARAN UMUM

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan olahan data penulis, dengan menggunakan check list maka

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi wisata

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

RESPON WISATAWAN TERHADAP PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI TENTENA KABUPATEN POSO

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hal ini dapat menggerakkan pertumbuhan industri pada sektor-sektor

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. paket-paket wisata laris di pasaran. Berbagai jenis produk wisata pun ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya adalah sebanyak jiwa (Kotabaru Dalam Angka 2014).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata telah diasumsikan sebagai industri yang dapat diandalkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1-1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata merupakan salah satu sumber daya yang dapat. dimanfaatkan. Sesuai perkembangannya kepariwisataan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (Sastrayuda, 2010). Bentang alam yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negaranya untuk dikembangkan dan dipromosikan ke negara lain.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

HOTEL RESORT BINTANG III DI KAWASAN PEGUNUNGAN RANTEPAO TANA TORAJA SULAWESI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. salah satu daya tarik bagi wisatawan yang berasal dari negara kawasan sub-tropis

ANALISIS POTENSI WILAYAH UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA DI TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA KABUPATEN JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

HOTEL WISATA DI KAWASAN MARITIM KOTA BAU-BAU (DI SEKITAR PANTAI LAKEBA)

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman, pelayanan-pelayanan penunjang lainnya tempat rekreasi,

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

I. PENDAHULUAN. Dalam kurun waktu yang sangat panjang perhatian pembangunan pertanian

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini sejalan dengan pernyataan Dr. Sapta Nirwandar selaku Wakil

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan lautan dan pesisir yang luas. memiliki potensi untuk pengembangan dan pemanfaatannya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Hotel Resort Pantai Wedi Ombo Gunung Kidul dengan pendekatan arsitektur tropis.

meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan deras, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki panorama alam yang indah yang akan memberikan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kepariwisataan merupakan salah satu dari sekian banyak gejala atau

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah

I.PENDAHULUAN. Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. pegunungan yang indah, hal itu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

I. PENDAHULUAN. beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. melimpah, mulai dari sektor migas, pertanian yang subur serta pariwisata. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Tetapi pemandangan sekitar yang indah dan udara yang begitu sejuk membuat para wisatawan tak jemu dengan perjalanan yang cukup menguras tenaga.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ordinat 5º- 6º Lintang Selatan dan 131º- 133,5º Bujur Timur dan secara geografis,

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PARIWISATA MALUKU (Paparan Dinas Pariwisata Provinsi Maluku)

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Pentingnya sektor pariwisata karena sektor pariwisata ini

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah hotel berbintang yang ada di Pantai Sorake sampai saat ini baru berjumlah

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya banyak yang dihuni oleh manusia, salah satunya adalah Pulau Maratua

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. ProvinsiNusa Tenggara Barat yang terletak di sebelah timur Pulau Lombok.

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan alam seperti pantai, danau, laut, gunung, sungai, air terjun, gua,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

STUDI IDENTIFIKASI ATRAKSI WISATA RAWAPENING YANG DIMINATI PASAR WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SUSILOWATI RETNANINGSIH NIM L2D398188

KARAKTERISTIK WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan ekonomi nasional sebagai sumber penghasil devisa, dan membuka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pada saat ini sedang menggencarkan industri pariwisata sebagai

Transkripsi:

BAB II PROMOSI KAWASAN WISATA DANAU POSO 2.1. Danau Poso Berdasarkan tulisan pada panduan Profil Pariwisata dan Seni Budaya Kabupaten Poso tahun 2006, dijelaskan bahwa Danau Poso terletak di sebelah selatan kota Poso tepatnya di desa Tentena, kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso yang berjarak 56 km dari kota Posodan dapat ditempuh selama 1,5 jam dari kota Poso dengan menggunakan roda empat. Danau Poso memiliki luas kurang lebih 32.000 hektar, dengan di kelilingi oleh hutan, pegunungan. Danau ini berada pada ketinggian 657 meter diatas permukaan laut, sehingga memiliki udara yang sejuk ditambah lagi dengan keunikan hamparan pantai pasir berwarna putih dan kuning, air danau yang jernih sehingga dapat menambah keindahan danau Poso. Danau ini memiliki dua jenis warna pasir yaitu putih dan kuning yang dapat ditemui di Siuri yang berjarak 283 km sebelah selatan kota Palu. Setiap tahun sekitar bulan September diadakan Festival Danau Poso yang berlokasi di pinggiran Danau, dalam festival tersebut di adakan berbagai macam kegiatan yang bersifat kedaerahan seperti pagelaran kebudayaan dan perlombaan-perlombaan. Sebagai salah satu daerah tujuan wisata Danau Poso memiliki sarana penunjang yang cukup memadai seperti tempat penginapan atau hotel seperti hotel Pamona Indah dan hotel Intim serta Siuri Cottages, restoran atau rumah makan, bank, pusat kesehatan masyarakat serta fasilitas pendukung lainnya. 7

1. Festival Danau Poso Gambar 2.1. Festival Danau Poso Festival Danau Poso merupakan pagelaran budaya yang diadakan setiap tahun oleh masyarakat Sulawesi Tengah, secara turun-temurun, sebagai bentuk pelestarian kebudayaan yang berada di Propinsi Sulawesi Tengah dengan mengadakan berbagai macam perlombaan yang berhubungan dengan kebudayaan setempat. 8

2. Taman Anggrek Alam Bancea Gambar 2.2. Taman Anggrek Bancea Taman Anggrek Bancea berada di sebelah barat Danau Poso memilki luas 5.000 hektar, terdapat beragam spesies anggrek khususya yang dikenal dengan Anggrek Hitam (Black Orchid). Taman ini mempunyai suhu udara yang sejuk karena merupakan kawasan dari Danau Poso. 9

3. Air Terjun Saluopa Gambar 2.3. Air Terjun Saluopa Air Terjun Saluopa terletak dipinggiran Danau Poso yang terdiri dari 12 tingkat dengan aliran air yang sangat deras, jernih dan sejuk. Air yang mengalir berasal dari hutan tropis sehingga menyebabkan suhu air bertambah dingin. Pengunjung dapat naik sampai pada tingkat teratas melalui tangga yang berada disepanjang air terjun tidak berlumut. Jarak Air Terjun Saluopa 12 km sebelah barat kota Tentena. 10

4. Goa Pamona Gambar 2.4. Goa Pamona Goa Pamona merupakan peninggalan prasejarah yang berfungsi sebagai tempat penguburan kedua pada zaman budaya megalith. Mulut goa menghadap keselatan dengan lebar 2.4 meter memiliki kedalaman 80 meter dan didalamnya terdapat 8 buah kamar tempat penyimpanan kerangka manusia serta bekal kuburnya. Menurut sejarah, kamar pertama, kedua, ketiga dan keempat adalah benteng raja Suku Pamona yang dipakai sebagai tempat berlindung bagi raja pada saat terjadi perang. Goa Pamona terletak disebelah barat tepian Danau Poso. 11

5. Goa Latea Gambar 2.5. Goa Latea Goa Latea terletak di tepi Danau poso sebelah timur Goa ini didasari oleh konsep pemikiran bahwa ada kehidupan setelah kematian. Goa Latea terletak ditebing bukit Parera yang merupakan goa alam berupa bukit kapur yang usia Genesisnya kurang lebih tiga puluh ribu tahun yang lalu. Goa ini pernah mengalami keruntuhan batuan sekitar dua ribu tahun lalu. Goa ini dijadikan sebagai tempat penguburan Suku Pamona pada masa lalu, khususnya masyarakat dari perbukitan Wawolembo. Sistem penguburan seperti ini berakhir pada abad ke-19. Situs ini memiliki benda cagar budaya berupa 4 pasang peti dan 36 buah tengkorak. Tempat ini dipugar pada tahun 1994 oleh Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Bersejarah dan Purbakala. 12

6. Tempat Pemandian Pantai Siuri Gambar 2.6. Tempat Pemandian Pantai Siuri Pantai Siuri terletak sebelah barat di tepian Danau Poso dengan menghadirkan pemandangan alam yang indah kearah danau.di Pantai Siuri terdapat beberapa tempat penginapan yang dapat digunakan wisatawan sewaktu-waktu jika ingin menginap. Pantai Siuri memiliki pasir putih yang bersih, air danau yang jernih laksana cermin berpadu suasana hutan tropis sehingga airnya tenang dan udaranya dingin. 13

7. Cagar Budaya Watu Mpangasa Angga Gambar 2.7. Cagar Budaya Watu Mpangasa Angga Watu Mpangasa Angga menurut legenda adalah sebuah batu yang digunakan oleh mahluk halus untuk mengasah benda tajam. Batu ini terdiri dari berbagai jenis batu kapur dengan bentuk yang unik dan selalu tampak basah yang memberikan kesan seolah olah batu itu baru saja digunakan oleh manusia, padahal sebernanya tidak. Watu mpangasa angga terletak disebelah timur pantai Danau Poso. 2.1.1. Letak Geografis Berdasarkan tulisan pada buku Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Poso (2005), wilayah Kabupaten Poso membentang dari arah Tenggara ke Barat Daya dan melebar dari arah Barat ke Timur, sebagian besar berada di daratan pulau sulawesi sedangkan bagian lainnya terdiri dari laut dan pulau pulau yang diperkirakan berjumlah 81 buah pulau (yang suda bernama) dan baru 40 buah pulau yang berpenghuni. Berdasarkan letak astronominya, Kabupaten Poso terletak antara 0 0 06 56-0 0 37 41 Lintang selatan dan 123 0 05 25-123 0 06 17 Bujur Timur dengan batas-batas sebagai berikut : 14

Sebelah utara : Berbatasan dengan teluk Tomini dan Propinsi Sulawesi Utara. Sebelah selatan : Berbatasan dengan Sulawesi Selatan dan Kabupaten Morawali. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Tojo Una-una dan perairan Teluk Tolo. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Donggala. Dilihat dar posisinya di permukaan bumi letak wilayah Kabupaten Poso secara umum terletak dikawasan hutan dan lembah pegunungan dan kawasan lainnya terletak pada pesisir pantai yang sebagian terletak diperairan Teluk Tomini. Secara geologis wilayah Kabupaten Poso terletak pada daerah pegunungan lipatan, yakni pegunungan Fennema dan Tineba di bagian barat pegunungan Takolekaju di bagian barat daya pegunungan Verbeek di tenggara, pegunungan Pompangeo dan pegunungan Lumut di bagaian timur. Sebagian besar wiayah Kabupaten Poso merupakan kawasan pegunungan dan perbukitan, ketinggian wilayah pada umumnya berada diatas 500 meter dari permukaan laut. 2.1.2. Iklim dan Curah Hujan Berdasarkan tulisan pada buku Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Poso (2005) tentang kondisi geografis, musim di Sulawesi Tengah dipengaruhi oleh dua musim secara tetap yaitu musim barat yang kering dan musim timur yang banyak membawa uap air. Musim timur terjadi sekitar bulan April sampai September yang ditandai dengan banyaknya turun hujan, sedangkan musim barat terjadi sekitar bulan Oktober sampai Maret yang ditandai dengan kurangnya turun hujan. Curah hujan di Sulawesi Tengah sangat bervariasi setiap tahunnya, kecuali 15

Lembah Palu yang memiliki curah hujan relatif rendah. Suhu udara di Sulawesi Tengah untuk dataran tinggi berkisar antara 22,60 24,30C dan untuk dataran rendah berkisar antara 31,10 35,90C dengan kelembaban udara ratarata berkisar antara 66 82 persen. Sebagian besar daratan di Provinsi Sulawesi Tengah bergunung-gunung (42,80%) dengan ketinggian 500 meter dari permukaan laut. 2.1.3. Fasilitas Pendukung Pariwisata Danau Poso Berdasarkan tulisan pada panduan Profil Pariwisata dan Seni Budaya Kabupaten Poso (2006), Objek Wisata Danau Poso ini didukung oleh fasilitas penginapan kelas melati, pondok yang dibangun dari rotan sehingga kesan alami lebih terasa, cottages dan hotel-hotel bintang tiga. Cottages dan hotel tersebut berada tepat dipinggir danau, sehingga para pengunjung yang menginap dapat langsung menikmati indahnya Danau Poso. 2.1.4. Sarana dan Prasarana 2.1.4.1. Transportasi a. Transportasi Darat Kabupaten Poso merupakan jalur perekonomian Sulawesi karena Kabupaten Poso sebagai jalur trans Sulawesi yang menghubungkan Propinsi Sulawesi utara, Sulawesi barat, Sulawesi tengah, Sulawesi tenggara dan sulawesi selatan. b. Transportasi Udara Transportasi udara di Kabupaten Poso saat ini sedang dikembangkan oleh pemerintah setempat, dengan melakukan penambahan pembangunan lapangan udara yang dulunya hanya satu tempat saja 16

sekarang menjadi dua tempat yang letaknya berada dekat dengan objek wisata Danau Poso. 2.1.5. Segmentasi Segmentasi dan target sasaranya yang diharapkan oleh Pengelola Kawasan Wisata Danau Poso. Berikut ini adalah penjabaran dari target sasarannya adalah sebagai berikut : Demografis Secara demografis wisatawan yang ingin dicapai yaitu: Wisatawan : Lokal, nasional dan wisatawan asing. Usia : Anak-anak (5-13 tahun) Remaja (14-18 tahun) Dewasa ( > 18 tahun) Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan. Kelas Sosial : Menengah dan atas. Geografis Secara geografis masyarakat umum yang ingin dicapai adalah wisatawan lokal, nasional dan wisatawan asing. Psikografi Masyarakat yang ingin menikmati keindahan alam sekaligus berlibur. 2.1.6. Kompetitor Kabupaten Poso merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Sulawesi Tengah yang secara yuridis formal dibentuk berdasarkan peraturan pemerintah No.33 tahun 1952 tentang Pembentukan Daerah Sulawesi Tengah. Keunggulan koperatif yang dimilki Kabupaten Poso yaitu letak geografis yang strategis yang menghubungkan 3 propinsi dan 4 kabupaten. Sebelah utara berbatasan dengan Propinsi Sulawesi utara di 17

teluk tomini, sebelah timur berbatasan dengan sulawesi selatan, sebelah selatan berbatasan dengan Tojo Una-Una dan Morowali, sebelah barat berbatasan dengan Parigi Moutong dan Donggala. Maka kompetitor Kawasan Wisata Danau Poso Adalah Danau Lindu, Taman Laut Bunaken, Pantai Losari dan Tanah Toraja. 2.2. USP (Unique Selling Point) Mempunyai dua pantai dengan pasir yang berwarna kuning dan berwarna putih. Terdapat Taman Anggrek Bancea dimana tumbuh spesies anggrek yaitu anggrek hitam. Bila terjadi banjir pada anak sungai yang bermuara ke Danau Poso air danau tetap jernih. 2.3. Keuntungan Wisatawan dapat melihat taman anggrek yang langkah dan hanya terdapat di Taman Anggrek Bancea. Wisatawan dapat menikmati objek wisata yang lain yang ada di sekitar danau. Dapat mengenal lebih dalam tentang kebudayaan daerah Sulawesi khususnya kebudayaan daerah Sulawesi Tengah. 2.4. Manfaat Sebagai tempat wisata dan belajar Keasrian alam Danau Poso mampu melepaskan kepenatan pengunjung. 2.5. Objek Permasalahan Dilihat dari tinjauan permasalahannya maka dapat ditarik kesimpulan beberapa pokok-pokok masalah yang menjadi objek 18

permasalahan pada Wisata Kawasan Danau Poso diantaranya: Sebagai Kawasan wisata yang terbilang sangat berpotensi di Indonesia, objek - objek Wisata di daerah Kabupaten Poso khususnya wisata Danau Poso sangatlah memerlukan suatu bentuk informasi yang terarah. Perlu dibuat media media yang akan mendukung program promosi pada Kawasan Wisata Danau Poso. Bentuk informasi yang selama ini dilakukan oleh Dinas Pariwisata belum efektif. 19

2.6. Analisa SWOT terhadap Kawasan Wisata Danau Poso. S strengths >>>>> Kekuatan Pemandangan indah Danau Poso dengan latar belakang Gunung dan hutan Lebat. Daya Tarik Danau Poso diantaranya Air Terjun Saluopa dan festival Danau Poso. Menikmati fasilitas rekreasi. Lengkap dengan tempat menginap yang serbah alami. Sebagai tempat berlibur bersama keluarga. Pasir putih dan air danau yang tidak pernah keruh. Sangat mudah menuju Kawasan Wisata Danau Poso W weakness >>>>> Kelemahan Kurangnya buku panduan Kawasan Wisata Danau Poso. Masarakat setempat tidak ada keinginan memajukan daerahnya sendiri. Rusaknya jalan menuju kawasan Danau Poso. Kurangnya kegiatan promosi terhadap kawasan wisata Danau Poso. Perlunya sentuhan dari pemerintah provinsi dan investor Kurang di maksimalkan sarana dan prasarana. O opportunity >>>>> Peluang Minat masarakat Indonesia cukup tinggi untuk mengunjunginya. Kebutuhan masyarakat akan Berwisata bersama keluarga. Mengundang investor Pembangunan Bandar udara di daerah kawasan Danau Poso Pembangunan PLTA untuk memenuhi kebutuhan listrik sekitar Danau Poso T threats >>>>> Ancaman Masyarakat kurang mengenal terhadap Kawasan Wisata Danau Poso. Masyarakat lebih memilih kawasan wisata yang lebih dekat dari tempat tinggalnya. Lebih memilih Wisata lain yang ada dan berkembang di Indonesia 20

2.7. Matrik Pakal Kekuatan Keasrian Danau Poso yang dikelilingi oleh pegunungan hijau Terdapatnya peninggalan sejarah budaya yang berada di sekitar Danau Poso Air danau yang tidak pernah kotor atau keruh walaupun terjadi banjir Terdapat taman alamia Anggrek Hitam Pantai pasir putih dan kuning Terdapat Air Terjun Saluopa yang mempunyai 12 tingkat. Kelemahan Tidak adanya panduan objek wisata Sering terjadi pemadaman listrik di wilayah sekitar objek wisata Danau Poso. Kurangnya sumber Daya Manusia yang handal. Kurangnya akses jalan ke Danau Poso. Kurangnya sarana pendukung pariwisata. Peluang Strategi PEKU Strategi PELEM Dibangunnya Bandara Sulewana Dibangunnya. PLTA sebagai pendukung. penyediaan energi listrik. Terletak di jalur Trans Sulawesi. Kegiatan tahunan Festival Danau Poso. Membangun atau menambah sarana dan prasarana sehingga wisatawan lebih terakomodasi. Menambahkan tempat singgah bagi para wisatawan di sekitar Danau Poso agar dapat menarik jumlah pemgunjung. Mengundang perwakilan dari daerah lain dalam menambah jalur alternatif serta melakukan pelebaran jalan. Mempercepat pembangunan pembangkit listrik tenaga air sebagai pendukung aktifitas pariwisat. Menambah jalur alternative dan melakukan pelebaran jalan sehingga banyak peluang masyarakat untuk 21

kegiatan tahunan Festival Danau Poso. menikmati wisata Danau Poso. Ancaman Strategi AKU Strategi ALEM Timbulnya kesadaran akan potensi wisata Melakukan kerjasama Memberikan pelatihan Alam dari daerah lain antara masyarakat kepada masyarakat di Indonesia untuk dengan aparatur sebagi usaha dikembangkan. pemerintah terkait, untuk meningkatkan kualitas lebih Pandangan serius dalam masyarakat dalam masyarakat terhadap meningkatkan keamanan memberikan pelayanan masalah keamanan di secara lebih kondusif kepada wisatwan. daerah Poso sebagai pendukung Membuat jalur alternatif pariwisata. Sikap sehingga dapat pengunjung lokal Membuat sistem mempermudah akses ke yang kurang menjaga pencegahan dengan cara Danau Poso. dan melestarikan membuat pagar bahkan cenderung pembatas sebagai merusak objek wisata tindakan perlidungan yang ada. terhadap objek wisata yang ada. Pada saat musim hujan sering terjadi Melakukan antisipasi tanah longsor di jalur penghubung menuju untuk mengatasi tanah longsor dengan membuat wilayah kawasan pagar pelindung di wisata. tempat rawan longsor. Dari hasil analisa di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Danau Poso di bidang pariwisatanya cukup berkembang untuk saat ini tetapi dikarenakan: 1. Kurangnya promosi 2. Belum adanya pusat informasi yang memberikan layanan tentang Kawasan Wisata Danau Poso. Maka image masyarakat terhadap pariwisata Danau Poso masih sangat kurang, sehingga cenderung membuat masyarakat kurang tertarik dengan objek wisata Danau Poso dan lebih mememilih objek 22

wisata lain sebagai daerah kunjungan wisata. Namun sekarang ini Pemda (Pemerintah Daerah) maupun pihak swasta telah bekerja sama berkeinginan untuk lebih menigkatkan devisa dengan mengembangkan jumlah wisatawan baik Nusantara maupun Mancanegara dengan lebih gencar untuk berpromosi. 2.8. Pemecahan Masalah Setelah melakukan analisa diatas maka perancangan dan pemilihan media Promosi untuk wisata Danau Poso berdasarkan teoriteori yang akan digunakan. Berikut akan diuraikan mengenai strategi yang akan dipakai dalam masalah ini. Strategi yang diperlukan dalam upaya proses menyampaikan informasi secara efektif dan efisien. Cara yang biasa dipergunakan yaitu : 1. Merancang Strategi Komunikasi, yaitu pemahaman tentang Objek Wisata Danau Poso yang akan dikomunikasikan, memahami proses kerja perancangan dan produksi / pemasangan, menguasai pemasaran serta ketajaman sasaran, sehingga dapat disimpulkan bentuk pendekatan yang mudah dipahami dan komunikatif 2. Menyusun Strategi Kreatif, yaitu untuk mengoptimalisasi dan memaksimalisasi, tata kerja pengumpulan data, analisa dan perumusan masalah, menyusun proses perancangan / kreatif dengan mempertimbangkan kekuatan / keunikan Objek Wisata Danau Poso, sehingga pesan dapat atraktif, kreatif, dan istimewa. 3. Menguasai Strategi media, sehingga pesan dan gagasan dapat langsung mendekati sasaran melalui medium yang efektif serta mudah dipahami oleh sasaran / target audience. 23