BAB I PENDAHULUAN. 1 Rencana Strategis Daerah Kab. TTU hal. 97

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

REDESAIN PELABUHAN ULEE LHEUE SEBAGAI PELABUHAN FERRY INTERNASIONAL DI BANDA ACEH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode yang digunakan dalam perancangan Sentral Wisata Kerajinan

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Sumber:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara Timur yang terletak di daratan Pulau Flores. Wilayah Kabupaten

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota

dilengkapi dengan bangunan-bangunan untuk pelayanan muatan dan penumpang kapal samudera dan antar pulau. Sebagai akibatnya pelabuhan ini mempunyai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Existensi proyek

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kota Balikpapan di pulau Kalimantan Timur Sumber: RTRW Kota Balikpapan

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA SARANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pemahaman Judul Tanjung Emas Container (Peti Kemas) Apartement

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kekayaan alam dan keragaman yang tinggi dalam

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara yang terletak di

Bab I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan dimana masing-masing pulau

TINJAUAN PULO CANGKIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. Pilangsari : yaitu desa yang berada di Kecamatan Ngrampal Kabupaten Sragen, Propinsi Jawa Tengah, Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Secara harfiah arti kata Boom sama dengan Haven dalam bahasa Belanda atau

UKDW PENDAHULUAN BAB 1 1 UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA YOGYAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN

TERMINAL BUS TIPE A DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project

TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN DEMAK Dengan penekanan desain Triple Zero, Werner Sobek

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata merupakan salah satu sumber daya yang dapat. dimanfaatkan. Sesuai perkembangannya kepariwisataan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT DI PELABUHAN TANJUNG EMAS

KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELABUHAN KOLAKA UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN KOLAKA

TERMINAL PENUMPANG LOMBOK INTERNATIONAL AIRPORT Penekanan Konsep Desain Renzo Piano

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu pariwisata perlu dikelola dan dikembangkan agar. itu sendiri maupun bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat 1.

Kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam penataan angkutan penyeberangan Kepulauan Seribu

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

SEA SIDE HOTEL DI KAWASAN WISATA PANTAI PANGANDARAN

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

RUMAH SUSUN SEDERHANA MILIK di CENGKARENG JAKARTA BARAT

HOTEL WISATA DI KAWASAN MARITIM KOTA BAU-BAU (DI SEKITAR PANTAI LAKEBA)

REKREASI PANTAI DAN RESTORAN TERAPUNG

TUGAS AKHIR NO.456/WM.FT.H6/TA/2012

BAB I PENDAHULUAN. terletak pada lokasi yang strategis karena berada di persilangan rute perdagangan

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

TERMINAL BUS KELAS A DI KUNINGAN Penekanan Desain Aco Tech Architecture

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek

Penataan dan Pengembangan Obuek Wisata Pantai Widuri di Pemalang

PENGEMBANGAN TAMAN REKREASI DI LOKAWISATA BATURADEN

BAB-6 BAB VI ARAH PENGEMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. 1. Tingginya Mobilitas Penggunaan Jalan di Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

fungsional, pendekatan kontekstual, pendekatan aspek pencitraan, pendekatan aspek teknis dan kinerja, serta pendekatan lokasi dan tapak.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

I-1 BAB I PENDAHULUAN

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA TIRTO ARGO DI UNGARAN

BAB I LATAR BELAKANG 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR PERIODE 36 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TERMINAL BUS TIPE A KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula,

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG KAPAL PENYEBERANGAN MERAK PROPINSI BANTEN

BAB III. Metode Perancangan. sarana atau tempat untuk refreshing. Hal ini tidak terlepas dari metode

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

APARTEMEN DI BEKASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB 1 PENDAHULUAN. terbentuklah Kabupaten Natuna dengan kota Ranai sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Analisis Kebutuhan Parkir dan Kajian Dampak Lalu Lintas Gedung Pusat Perbelanjaan Ramayana Makassar

V. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI ALAM INDAH KOTA TEGAL

RELOKASI TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT TANJUNG PRIOK DI ANCOL TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan, terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memiliki letak geografis sangat strategis, dimana posisi Labuan Bajo berada di

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sesuai dengan Rencana Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dalam rangka pengembangan Kecamatan Insana Utara (Wini) sebagai Kota Satelit (program khusus) salah satu programnya adalah membangun sarana dan prasarana pelabuhan Wini sebagai aset daerah yang sangat penting dan strategis bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten TTU. Kondisi fasilitas bangunan dan ketersediaan infrastruktur yang kurang memadai serta kurang memenuhi standar kebutuhan ruang menjadikan Kawasan Pelabuhan Wini tidak berperan banyak dalam mendukung PAD saat ini. Sebagai daerah pesisir yang juga merupakan kawasan perbatasan dengan Negara tetangga, kawasan ini mempunyai potensi laju pertumbuhan yang lebih cepat dibanding daerah lain. Sangat disayangkan karena pemanfaatannya hingga saat ini belum banyak mendatangkan keuntungan yang signifikan. Kegiatan di pelabuhan Wini masih relatif sepi dan penggunaannyapun hanya untuk transportasi barang dan ternak saja, bisa dikatakan hanya dinikmati oleh kalangan tertentu. Melihat potensi daerah yang ada seperti keunikan dan keragaman budaya lokal serta keadaan alam yang ada, tentunya dapat dielaborasikan dengan keberadaan pelabuhan melalui suatu perencanaan yang utuh/matang meliputi penataan kawasan secara menyeluruh sehingga penggunaannya dapat lebih optimal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu program pemerintah daerah, adalah mengembangkan Ibukota Kecamatan Insana (Wini) menjadi Kota Satelit. 1 Hal-hal yang terkandung di dalamnya adalah mewujudkan Kota Wini yang layak huni, sebagai pusat industri dan perdagangan, menjadi Pintu Gerbang arus barang dan jasa keluar masuk wilayah TTU dan sebagai pusat pengembangan perikanan dan kelautan serta peningkatan peranan Kota Wini sebagai pendukung aktifitas perekonomian Kota Kefamenanu. Pemerintah daerah juga melakukan kegiatan-kegiatan pokok meliputi : 1 Rencana Strategis Daerah Kab. TTU 2002-2005 hal. 97 1

Perencanaan pengembangan Wini, membangun sarana dan prasarana pelabuhan Wini, penataan ruang kawasan Wini, meningkatkan kualitas jalan dan jembatan Kefamenanu Wini dan dalam kota Wini, membangun sarana dan prasarana industri dan perdagangan, membangun dan merehabilitasi fasilitas-fasilitaas umum, membangun sekolah perikanan dan kelautan, membangun pusat pengembangan budidaya perikanan dan ikan tangkap serta sosialisasi penamaan Wini sebagai kota satelit. Program Pengembangan Fasilitas Pelabuhan, Keselamatan Pelayaran dan Peningkatan Sarana Angkutan Laut, bertujuan untuk meningkatkan kelancaran mobilitas arus penumpang dan barang dengan peningkatan kualitas sarana dan prasarana perhubungan laut serta menjamin keselamatan dan penegakan hukum pelayaran, sehingga tercapai sasaran yang meliputi : Tersedianya prasarana dan sarana perhubungan laut/pelayaran yang memadai bagi masyarakat, meningkatnya arus penumpang dan barang pengguna jasa perhubungan laut/pelayaran, meningkatnya kualitas dan kemampuan aparatur pelayaran. 2 Melihat bahwa keberadaan pelabuhan saat ini belum banyak berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat, sedangkan potensi daerah seperti pariwisata, budaya dan keadaan alam yang dimiliki daerah pun tidak banyak diketahui dan jarang dikunjungi karena letak lokasi yang cukup jauh dari pusat kota (±65Km) justru jarak ke Negara Timor Leste hanya 2Km dari lokasi pelabuhan Wini. Maka dibutuhkan perencanaan dan pengembangan kawasan Wini secara matang. Hal ini tentunya akan sangat berpengaruh pada faktor politis karena kawasan ini memiliki potensi perkembangan yang cukup pesat dibanding daerah lain. Dilihat dari letak lokasi, kawasan pelabuhan Wini merupakan titik sentral yang dapat dijadikan sebagai starting point baik dari darat maupun dari laut menuju daerah-daerah dibelakangnya (hinterland). Dengan demikian akan mempercepat laju pertumbuhan perekonomian yang tentunya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Pengembangan kawasan pelabuhan ini akan memberi dampak positif bagi masyarakat karena mendapat kemudahan memperoleh informasi 2 Program Pembangunan Daerah Kab. TTU 2002-2005 hal. 84-85 2

serta akses yang lebih memadai dan cepat yang dapat menghemat waktu dan biaya pula. Disamping itu dalam menjaga dan melestarikan budaya yang sudah ada, tentunya ada hal-hal negatif dari budaya luar yang bisa berpengaruh terhadap tatanan masyarakat lokal sehingga perlu untuk diperhatikan lebih lanjut. Pertimbangan lain adalah perkembangan kawasan ini rentan terhadap keamanan negara karena itu perlu ada kegiatan perkekonomian sehingga akan memudahkan dalam proses pengawasan di wilayah perbatasan. Dalam perencanaan pengembangan kawasan pelabuhan Wini diarahkan untuk dapat menjawab permasalahan yang ada sesuai dengan potensi lokal, sebagai salah satu cara yaitu dengan memasukan Nilai Budaya masyarakat Atoni (aktifitas budaya dan perekonomian) sebagai Pintu Gerbang yang akan menjadi Citra (bukan sekedar pintu gerbang secara fisik) bagi kabupaten TTU. Atoni adalah sebutan bagi laki-laki; dikenal juga sebagai orang Dawan, merupakan penduduk yang menghuni sebelah barat pulau Timor dari Kabupaten TTU sampai Kabupaten Kupang. Nama asli sebenarnya adalah Laban (nama leluhur) Sebutan Dawan berasal dari penduduk Belu (Atambua) yang berbahasa tetun. Penduduk Belu tidak bisa mengeja bunyi L dan B untuk Laban sehingga dimodifikasi menjadi Dawan. nama itu digunakan untuk menyebut sesama tetangga yang tinggal di sebelah barat daerah mereka, terutama di pedalaman dan pegunungan. Nama Dawan sering diidentikan dengan pegunungan dan pedalaman. Kata Dawan sendiri dalam bahasa suku Dawan adalah asing karena bahasa suku ini tidak memiliki huruf-huruf D dan W. Atoin Meto adalah nama pemberian sendiri (Hai atoin pah meto kai) yang berarti kami adalah penduduk tanah dataran/pulau. Nama yang biasa digunakan oleh para ahli dari berbagai disiplin ilmu baik dalam maupun luar negeri untuk menyebut orang-orang Dawan dalam setiap tulisan ilmiah adalah Atoni (Atoin Meto). 3 Atas dasar pertimbangan di atas, Pengembangan Kawasan Pelabuhan Wini adalah salah satu upaya pengembangan kualitas dan kuantitas fasilitas bangunan yang bercirikan budaya lokal. Penerapan nilai-nilai lokal 3 Andreas Tefa Sawu. Di Bawah Naungan Gunung Mutis. 2004. hal. 13-24 3

ini mempertegas citra sebagai Pintu Gerbang bagi kabupaten TTU sekaligus menjadi beranda depan Negara. I.2. Rumusan Masalah I.2.1. Masalah Umum Obyek perencanaan berhubungan langsung dengan dua jenis moda transportasi yakni terminal pelabuhan laut dan terminal angkutan darat, akan terjadi kepadatan pada titik-titik tertentu baik pengunjung dengan kendaraan maupun pejalan kaki. Hal ini sering terjadi karena pola sirkulasi yang tidak tertata dengan baik. Fasilitas umum seperti ini membutuhkan kenyamanan, keamanan dan kelancaran pengguna jasa baik yang dari laut menuju laut, laut menuju darat maupun darat menuju laut. Pola sirkulasi yang baik juga harus dapat mengantisipasi apabila terjadi arus pengunjung yang banyak, sebab tidak menutup kemungkinan ada dua atau tiga kapal yang berlabuh di dermaga. Pelabuhan Wini adalah pelabuhan yang melayani jasa penumpang kapal perintis ke kapal Ferry. Permasalahannya adalah bagaimana menjadikan pelabuhan sebagai tempat yang aman, lancar, dan nyaman bagi pengguna jasa dengan dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai. I.2.2. Masalah khusus Bagaimana merancang/merencanakan fasilitas pelabuhan yang dapat memberikan keamanan, kelancaran dan kenyamanan bagi pengguna jasa pelabuhan serta sekaligus sebagai pembangkit perekonomian dan fasilitas rekreasi yang memiliki citra unik dan khas sebagai Pintu Gerbang kabupaten TTU. I.3. Tujuan dan Sasaran Tujuan pengembangan Pelabuhan Wini : Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai sehingga memberikan rasa aman, nyaman bagi pengguna jasa pelabuhan Wini. 4

Membangun sarana pendukung yang berpotensi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat yang juga bisa menjadi obyek wisata yang mencirikan keunikan budaya lokal. Memasukan bentuk Arsitektur lokal dan unsur budaya mayarakat Atoni sebagai wujud Pintu Gerbang untuk menyambut orang yang datang maupun akan pergi melalui pelabuhan Wini dengan semboyan saya datang saya disambut, saya pergi saya diantar. Hal-hal tersebut dapat dijadikan sebagai citra kota sekaligus merupakan wajah kota dilihat dari laut. Sasaran pengembangan Kawasan Pelabuhan Wini : Pelabuhan Wini sebagai kawasan wisata budaya yang membangkitkan kecintaan masyarakat terhadap budaya sendiri. Menjadi pintu gerbang Kabupaten TTU sekaligus menjadi beranda depan Negara. Menjadi pusat pertumbuhan di wilayah perbatasan yang tentunya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. I.4. Ruang Lingkup Pembahasan I.4.1. Lingkup Lokasi Kawasan pelabuhan Wini terletak di Ibukota Kecamatan Insana Utara (Wini) Kabupaten Timor Tengah Utara. Batas kawasan ini pada bagian utara berbatasan dengan laut sawu, selatan berbatasan dengan Insana, sebelah timur berbatasan dengan Insana dan Biboki Selatan, dan pada bagian barat berbatasan dengan Miomaffo Timur dan Negara Timor Leste. Utara Lokasi perencanaan pelabuhan Wini 5

Gambar I 1 sumber : Buku Peta Rencana Kota Ibukota Perwakilan Kecamatan Insana (Wini) I.4.2. Lingkup Perencanaan Lingkup pekerjaan mencakup perencanaan pembangunan kawasan pelabuhan Wini sebagai kawasan perekonomian dan pariwisata yang merupakan starting point dan pusat pertumbuhan dari daerah pesisir ke wilayah hinterland. Perencanaan pengembangan pelabuhan Wini meliputi: a. Fasilitas pelabuhan : Terminal angkutan laut Terminal angkutan darat Kantor pengelola Lapangan terbuka Area parkir Sarana komunikasi b. Fasilitas budaya dan perekonomian Panggung terbuka untuk kegiatan seni musik tradisional dan tarian daerah Bangunan untuk industri kerajinan tangan (kain tenun dan cendana) Souvenirshop dan gallery Restaurant c. Fasilitas wisata pantai Penyewaan perahu untuk aktifitas di permukaan air dan fasilitas memancing Penataan di daratan pantai sebagai area rekreasi d. Pusat informasi Perencanaan ini bertujuan untuk mendapatkan desain fisik bangunan yang kompleksitas dan fleksibilitasnya mampu mengoptimalkan fungsi yang ada namun tetap kontekstual terhadap lokasi dan budaya masyarakat setempat. 6

I.5. Metodologi Pengumpulan Data I.5.1. Jenis dan Sumber Data Penyiapan peta-peta dasar Penyiapan daftar data yang diperlukan dari instansi/lembaga yang terkait dengan rencana pengembangan kawasan pelabuhan dan obyek-obyek khusus yang strategis seperti industri, pariwisata dan transportasi. I.5.2. TeknikPengumpulan Data Dilakukan persiapan administrasi dan pengurusan surat ijin survei yang ditujukan kepada Instansi pemerintah daerah seperti : BAPEDA, BPS, Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata dan unsur terkait pada tingkat masyarakat. Survei yang ditempuh berupa : a. Survei literatur tentang uraian fakta dan informasi berupa data angka atau peta mengenai keadaan perkotaan dan kawasan secara keseluruhan. b. Survei lapangan, untuk menguji kebenaran informasi dari survei literatur. Pengamatan langsung dan mendokumentasi kawasan perencanaan berupa gambar/foto untuk melengkapi survei di atas sehingga memperoleh data atau informasi yang sesuai dengan keadaan fisik site. Untuk lingkup wilayah perencanaan, maka survei yang dilakukan adalah survei pola penggunaan lahan, kondisi hidrologi, topografi, geologi, sanitasi, kawasan rawan bencana alam, dan kegiatan-kegiatan khusus yang biasa dilakukan oleh masyarakat. Survei fasilitas dan utilitas, untuk mengetahui fungsi, jenis dan kondisi jalan. c. Studi banding pada Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, untuk memperoleh data yang akan dijadikan preseden bagi perancangan selanjutnya. dapat berupa studi kasus yang baik maupun yang buruk pada obyek pembanding. I.6. Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Membahas tentang latar belakang penyusunan laporan, permasalahan, maksud dan tujuan, lingkup pembahasan, metoda pembahasan serta sistematika pembahasan. 7

Bab II Tinjauan Kawasan Pelabuhan Wini Membahas tinjauan fisik Kabupaten TTU dan lokasi pelabuhan Wini, sosial budaya dan arsitektur tradisional setempat. Bab III Tinjauan Teori Membahas tentang pengertian gerbang, terminal, pelabuhan, standar kebutuhan ruang pada pelabuhan, pembangkit ekonomi, rekreasi dan studi kasus. Bab IV Analisis Kawasan Perencanaan Membahas pendekatan program dasar perancangan serta hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan pengembangan pelabuhan Wini berupa fasilitas dan besaran ruang yang akan dipakai sesuai dengan jenis kegiatan masing-masing. Bab V Konsep Desain Membahas konsep perencanaan tapak, aktifitas yang terjadi serta persyaratan yang nantinya menjadi acuan pokok dalam perancangan desain fisik pengembangan pelabuhan Wini di Kabupaten TTU. 8