Jurnal Ilmiah Komputer d Informatika (KOMPUTA) Vol. 2, No. 2, Oktober, ISSN : 289-933 SISTEM PERAMALAN UNTUK PENGADAAN MATERIAL UNIT INJECTION DI PT. XYZ Ade Abdul Gofur 1, Utami Dewi Widiti 2 1,2 Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur 112-114 Bdung E-mail : adeabdulgofur@gmail.com 1,konichiwa_midhi@yahoo.com 2 13 ABSTRAK Peramal merupak suatu teknik untuk mengidentifikasi suatu model yg dapat digunak untuk meramalk kondisi pada waktu yg ak datg. Berdasark hasil peramal tersebut, bagi majerial dalam suatu perusaha dapat membuat perenca d sebagai pengambil keputus yg diperluk untuk dilaksak pada waktu yg ak datg. Metode yg dipilih dalam peramal adalah Weighted Moving Average (WMA) karena menghasilk nilai galat d Me Square Error (MSE) terkecil dibdingk deng menggunak metode lain yg termasuk kedalam metode model time series. Kata kunci : Peramal, Weighted Moving Average. 1. PENDAHULUAN PT. XYZ merupak perusaha milik swasta yg bergerak di bidg mufaktur, memproduksi kabel elektronik, kabel penyusun kendara seperti motor d mobil, kabel khusus untuk pio listrik, serta kabel untuk mesin vendor. Saat ini PT. XYZ mempunyai dua ratus tiga belas jenis material yg disimp di gudg unit injection, material-material tersebut ak diproses menjadi kabel yg siap untuk didistribusik seperti power supply cord, cutting cord, d curl cord. Berdasark hasil wawcara deng kepala bagi operasional, selaku org yg bertggung jawab atas pengada material, saat ini proses pemes material dilakuk deng cara memeriksa satu per satu stok dari setiap jenis material yg masih tersedia deng jumlah pemakai dari setiap jenis material d kemudi dilakuk proses perkira secara intuisi. Hal ini menimbulk kesulit dalam menentuk jenis material apa saja yg harus dipes kepada supplier d memperkirak jumlah kebutuh dari setiap jenis material tersebut karena selain byaknya jenis material yg ada di gudg unit injection, saat ini sering kali terjadi pemes terhadap jenis material deng stok byak tetapi jumlah pemakai sedikit d pemes dalam jumlah besar jika stok dari jenis material di gudg unit injection habis atau sedikit, terlepas apakah material tersebut terpakai atau tidak terpakai. Selain itu, kepala bagi operasional kesulit dalam memtau stok sisa d pemakai dari setiap jenis material yg mengakibatk proses pengada material terhambat. Berdasark masalah yg telah dikemukak, maka tuju dari peneliti ini adalah membgun sebuah sistem peramal yg dapat menentuk jenis material apa saja yg harus dipes kepada supplier untuk satu periode berikutnya, memperkirak jumlah kebutuh dari setiap jenis material tersebut, serta memtau pemakai d stok sisa dari setiap jenis material sehingga memudahk kepala bagia operasional dalam mendukung proses pengambil keputus untuk pengada material. 2. ISI PENELITIAN 2.1 Jenis Peramal Jenis peramal berdasark metode peramal yg digunak, peramal dibedak menjadi metode kualitatif d metode kutitatif. Metode kualitatif merupak metode peramal yg tidak menggunak data historis masa lalu, lebih didasark pada intuisi. Metode kutitatif merupak metode peramal yg menggunak data historis masa lalu, memipulasi data historis yg tersedia secara memadai d tpa intuisi, metode ini umumnya didasark pada alisis statistik. Menurut Makridakis, Wheelwright, d McGee (1983, h.8-9), peramal kutitatif dapat diterapk bila tiga kondisi terpenuhi yaitu informasi mengenai keada waktu yg lalu tersedia, informasi itu dapat dikutitatifk dalam bentuk data numerik, d dapat diasumsik bahwa beberapa aspek dari pola di waktu yg lalu ak berljut ke waktu yg ak datg. Metode yg termasuk kedalam metode kutitatif, salah satunya adalah metode rata-rata bergerak (Moving Average). 2.2 Moving Average Metode Moving Average digunak apabila data historis bersifat fluktuatif, tidak memiliki pola tren
Jurnal Ilmiah Komputer d Informatika (KOMPUTA) Vol. 2, No. 2, Oktober, ISSN : 289-933 14 d tidak memiliki pola musim, cara kerja metode ini adalah menghalusk pola data historis deng merata-ratak data tersebut. Metode Moving Average terbagi menjadi tiga yaitu Simple Moving Average (SMA), Weighted Moving Average (WMA), d Exponential Moving Average (XMA). 2.3 Weighted Moving Average Metode yg dipilih dalam peneliti ini adalah Weighted Moving Average karena metode ini memiliki kelebih dibdingk deng Simple Moving Average ataupun metode Exponential Moving Average, didalam metode Weighted Moving Average, selain perhitungnya sederha, pada teknik Weighted Moving Average diberik bobot yg berbeda untuk setiap data historis masa lalu yg tersedia, deng asumsi bahwa data historis yg paling terakhir atau terbaru ak memiliki bobot lebih besar dibdingk deng data historis yg lama karena data yg paling terakhir atau terbaru merupak data yg paling relev untuk peramal. Keunggul lainnya dari metode ini adalah pemberi nilai bobotnya dapat disesuaik, tetapi penentu bobot optimalnya sulit. Menurut DeLurgio (1998: 153), minimal 6 data yaitu lima musim harus disimp untuk peramal bul, tpa memperhatik metode peramal mapun yg digunak. Setelah melakuk alisis pemilih periode masa lalu, didapat hasil bahwa periode masa lalu lima bul lah yg paling optimal karena menghasilk nilai galat d Me Square Error yg paling kecil daripada menggunak periode masa lalu enam bul, tujuh bul, delap bul, sembil bul, sepuluh bul, sebelas bul d dua belas bul. 2.4 Rumus Weighted Moving Average Rumus yg digunak dalam sistem peramal untuk pengada material unit injection di PT. XYZ yaitu rumus dari metode Weighted Moving Average, rumus menghitung galat d rumus menghitung Me Square Error (MSE). Rumus dari dari metode Weighted Moving Average (WMA) adalah sebagai berikut: WMA = ( (Dt * bobot)) / ( bobot) (1) Keterg : Dt : data aktual pada periode t bobot : bobot yg diberik untuk setiap bul Rumus mengihung galat adalah sebagai berikut : Xt = data aktual pada periode ke t Ft = data ramal pada periode ke t Rumus menghitung Me Square Error (MSE) adalah sebagai berikut : MSE = Et 2 /n (3) Keterg Et 2 = nilai galat kuadrat n = byak data 2.5 Penerap Metode Weighted Moving Average Terhadap Peramal Material Asumsi dalam peramal deng metode Weighted Moving Average ini terdiri dari : 1. Periode masa lalu yg digunak adalah lima bul. Dalam kasus ini, menggunak data dari bul Agustus sampai deng Desember untuk meramalk bul Juari. 2. Jumlah jenis material yg ada di unit injection berjumlah dua ratus tiga belas jenis, tetapi pada kasus ini hya tiga jenis material yg diramalk, yaitu jenis material VCTFK Black deng no fbs 4F1-9, HVCT Gray deng no fbs 4G1-9 d PL 17A BS47 3. Pemboboton paling besar diberik terhadap periode (bul) yg paling mendekati deng periode (bul) yg ak diramalk. Besarnya pembobot tergtung dari jumlah periode (bul) masa lalu yg digunak. Sebagai contoh, diberik bobot tara 1 sampai 5 jika data periode (bul) masa lalu yg digunak berjumlah lima buah. Sehingga bobot untuk bul Agustus adalah 1, bobot untuk bul September adalah 2, bobot untuk bul Oktober adalah 3, bobot untuk bul November adalah 4, d bobot untuk bul Desember adalah 5. 4. Periode peramal hya berlaku untuk satu bul berikutnya. 5. Jika nilai galat (error) bernilai negatif, maka hasil peramal lebih besar daripada data asli. Jika nilai galat (error) bernilai positif, maka hasil peramal lebih kecil daripada data asli. pemasuk d pemakai jenis material VCTFK Black deng no.fbs 4F1-9 dapat dilihat pada Tabel 1. Et = Xt-Ft (2) Keterg : Et = nilai galat
Jurnal Ilmiah Komputer d Informatika (KOMPUTA) Vol. 2, No. 2, Oktober, ISSN : 289-933 15 Tabel 1. Tabel data pemasuk d pemakai jenis material VCTFK Black deng no.fbs 4F1-9 No Sisa 2 September 4 November 5 Desember 6 Juari Pemasuk Sisa 299 1254 12319 34 34 97635 94525 345 345 3958 3944 359 359 11955 11654 66 66 13167 9585 4242 4242 892 9114 43 Rumus 1 digunak untuk menghitung hasil peramal deng metode Weighted Moving Average, berikut perhitung peramal pemakai jenis material VCTFK Black deng no.fbs 4F1-9 pada bul Juari : Tjuari = ((9585*5) + (11654*4) + (3944*3) + (94525*2) + (12319*1)) / 5+4+3+2+1 = (47925 + 46616 + 11832 + 1895 + 12319 / 15 = 137597 / 15 = 91731,33333 meter Rumus 2 digunak untuk menghitung galat tara hasil peramal menggunak metode Weighted Moving Average deng data asli. Berikut hasil perhitung galat : Tabel 2. Perhitung Me Square Error (MSE) dari pemakai jenis material VCTFK Black deng no.fbs 4F1-9 Bob ot 2 Septem ber 4 Novemb er 5 Desemb er 6 Juari Asli 12319 94525 Peramal Kuadrat 3944 148-6464 41783296 11654 7176 4478 252484 9585 89672 6178 38167684 9114 91731, 33333-591,333 33 349675,11 11 Jumlah Kuadrat 6222953 59 Nilai Me Square Error (MSE) 15555238 4 Hasil perhitung didapat nilai Me Square Error (MSE) sebesar 155552384. Adapun grafik perbding tara data asli pemakai jenis material VCTFK Black deng no.fbs 4F1-9 deng data hasil peramal terhadap pemakai deng menggunak metode Weighted Moving Average terlihat pada Gambar 1. Et = 9114-91731,33333 = -591, 33333 meter Hasil peramal didapat bahwa perkira pemakai jenis material VCTFK Black deng no.fbs 4F1-9 sebyak 91731,34 meter. Jadi, pemes jenis material VCTFK Black deng no.fbs 4F1-9 sebyak 892 tidak optimal karena mengakibatk kekurg stok. Rumus 3 digunak untuk menghitung nilai Me Square Error (MSE) dari perhitung peramal yg telah dilakuk. Me Square Error (MSE) merupak suatu parameter dalam peramal untuk menguji keakurat hasil peramal yg telah dilakuk. Semakin kecil nilai Me Square Error (MSE), maka semakin akurat hasil peramal yg telah dilakuk. Perhitung Me Square Error (MSE) dari pemakai jenis material VCTFK Black deng no.fbs 4F1-9 dapat dilihat pada Tabel 2. Gambar 1. Grafik Perbding Asli deng Peramal Jenis Material VCTFK Black deng no.fbs 4F1-9 pemasuk d pemakai jenis material HVCT Gray deng no.fbs 4G1-9 dapat dilihat pada Tabel 3.
Jurnal Ilmiah Komputer d Informatika (KOMPUTA) Vol. 2, No. 2, Oktober, ISSN : 289-933 16 Tabel 3. Tabel data pemasuk d pemakai jenis material HVCT Gray deng no.fbs 4G1-9 No Sisa 2 September 4 November 5 Desember 6 Juari Pemasuk Sisa 391 713 891 213 213 174 39 39 16635 14425 26 26 18685 172 19565 19565 48 15485 15485 653 16 2415 Rumus 1 digunak untuk menghitung hasil peramal deng metode Weighted Moving Average, berikut perhitung peramal pemakai jenis material HVCT Gray deng no.fbs 4G1-9 pada bul Juari : Tjuari = ((48*5) + (172*4) + (14425*3) + (174*2) + (891*1)) / 5+4+3+2+1 = (24 + 688+43275 + 348 + 891 / 15 = 82945 / 15 = 5529,67 meter Rumus 2 digunak untuk menghitung galat tara hasil peramal menggunak metode Weighted Moving Average deng data asli. Berikut hasil perhitung galat : Tabel 4. Perhitung Me Square Error (MSE) dari pemakai jenis material HVCT Gray deng no.fbs 4G1-9 Bob ot 2 Septem ber 4 Novemb er 5 Desemb er 6 Juari Asli 891 174 Peramal Kuadrat 14425 413 1295 1598725 172 9277,5-7557, 5 48 6254,5-2174, 5 16 5529,67-3929, 67 5711586,2 5 472845,25 1544236,3 89 Jumlah Kuadrat 183273561, 6 Nilai Me Square Error (MSE) 4581839,4 Hasil perhitung didapat nilai Me Square Error (MSE) sebesar 4581839,4. Adapun grafik perbding tara data asli pemakai jenis material HVCT Gray deng no.fbs 4G1-9 deng data hasil peramal terhadap pemakai deng menggunak metode Weighted Moving Average terlihat pada Gambar 2. Et = 16 5529,67 = -3929,67 meter Hasil peramal didapat bahwa perkira pemakai jenis material HVCT Gray deng no.fbs 4G1-9 sebyak 5529,67 meter. Jadi, pemes jenis material HVCT Gray deng no.fbs 4G1-9 sebyak 653 meter tidak optimal karena menyisak sisa stok yg lumay byak. Rumus 3 digunak untuk menghitung nilai Me Square Error (MSE) dari perhitung peramal yg telah dilakuk. Me Square Error (MSE) merupak suatu parameter dalam peramal untuk menguji keakurat hasil peramal yg telah dilakuk. Semakin kecil nilai Me Square Error (MSE), maka semakin akurat hasil peramal yg telah dilakuk. Perhitung Me Square Error (MSE) dari pemakai jenis material HVCT Gray deng no.fbs 4G1-9 dapat dilihat pada Tabel 4. Gambar 2. Grafik Perbding Asli deng Peramal Jenis Material HVCT Gray deng no.fbs 4G1-9 pemasuk d pemakai jenis material PL 17A BS47dapat dilihat pada Tabel 5.
Jurnal Ilmiah Komputer d Informatika (KOMPUTA) Vol. 2, No. 2, Oktober, ISSN : 289-933 17 Tabel 5. Tabel data pemasuk d pemakai jenis material PL 17A BS47 N o 2 Septembe r 4 November 5 Desember 6 Juari Sisa Pemasuka n a n Sisa 559 25 2593,6 465,4 465,4 35 3345,4 62 62 2 2253,7 366,3 366,3 35 3169,5 696,8 696,8 325 3571,5 375,3 375,3 375 342,2 723,1 Rumus 1 digunak untuk menghitung hasil peramal deng metode Weighted Moving Average, berikut perhitung peramal pemakai jenis material PL 17A BS47 pada bul Juari : Tjuari = ((3571,5*5)+(3169,5*4)+(2253,7*3)+ (3345,4*2)+(2593,6*1)) / 5+4+3+2+1 = (17875,5+12678+6761,1++2593,6) / 15 = 3998,2 / 15 = 315,4 kg Rumus 2 digunak untuk menghitung galat tara hasil peramal menggunak metode Weighted Moving Average deng data asli. Berikut hasil perhitung galat : Tabel 6. Perhitung Me Square Error (MSE) dari pemakai jenis material PL 17A BS47 Bob ot 2 Septemb er 4 Novemb er 5 Desemb er 6 Juari Asli 2593,6 3345,4 2253,7 3169,5 3571,5 Peramala n 394,8 2674,25 2872,35 342,2 315,4 Gala t Kuadrat - 841,1 77449,21 495,2 245272,56 5 25 699,1 48881,72 5 25 296,8 889,24 Jumlah Kuadrat 1529622,7 35 Nilai Me Square Error (MSE) 38245,68 38 Hasil perhitung didapat nilai Me Square Error (MSE) sebesar 38245,6838. Adapun grafik perbding tara data asli pemakai jenis material PL 17A BS47 deng data hasil peramal terhadap pemakai deng menggunak metode Weighted Moving Average terlihat pada Gambar 3. Et = 342,2-266,57 = 741,63 kg Hasil peramal didapat bahwa perkira pemakai jenis material PL 17A BS47 sebyak 315,4 kg. Jadi, pemes jenis material PL 17A BS47 sebyak 375 sudah optimal. Rumus 3 digunak untuk menghitung nilai Me Square Error (MSE) dari perhitung peramal yg telah dilakuk. Me Square Error (MSE) merupak suatu parameter dalam peramal untuk menguji keakurat hasil peramal yg telah dilakuk. Semakin kecil nilai Me Square Error (MSE), maka semakin akurat hasil peramal yg telah dilakuk. Perhitung Me Square Error (MSE) dari pemakai jenis material PL 17A BS47 dapat dilihat pada Tabel 6. Gambar 3. Grafik Perbding Asli deng Peramal Jenis Material PL 17A BS47 2.6 Kesimpul Kesimpul peramal deng menggunak metode Weighted Moving Average (WMA) sebagai berikut : 1. Berdasark gambar 1, dapat diambil kesimpul bahwa grafik hasil peramal jenis material VCTFK Black deng grafik data pemakai asli, menghasilk hasil peramal yg cukup akurat. 2. Berdasark gambar 2, dapat diambil kesimpul bahwa grafik hasil peramal jenis material HVCT Gray deng grafik data pemakai asli, menghasilk hasil peramal yg tidak akurat, deng nilai galat yg cukup jauh.
Jurnal Ilmiah Komputer d Informatika (KOMPUTA) Vol. 2, No. 2, Oktober, ISSN : 289-933 18 3. Berdasark gambar 3, dapat diambil kesimpul bahwa grafik hasil peramal jenis material PL 17A BS47 deng grafik data pemakai asli, menghasilk hasil peramal yg hampir mendekati data aslinya. 4. Berdasark rumus 2, dapat diambil kesimpul bahwa galat yg dihasilk relatif kecil. 5. Deng menggunak periode lima bul terakhir, menghasilk nilai kesalah atau galat d Me Square Error (MSE ) yg paling kecil bila dibdingk deng periode 6 bul, 7 bul, 8 bul, 9 bul, 1 bul, 11 bul d 12 bul. 3 PENUTUP Kesimpul yg diperoleh dalam peneliti ini adalah sistem peramal untuk pengada material unit injection di PT. XYZ sudah dapat memudahk kepala bagi operasional dalam menentuk jenis material apa saja yg harus dipes kepada supplier, memperkirak jumlah kebutuh dari setiap jenis material yg harus dipes kepada supplier, serta memtau pemakai d stok sisa dari setiap jenis material. Sar yg diharapk untuk masa yg ak datg adalah sistem peramal untuk pengada material unit injection di PT. XYZ ini tidak hya mencakup pengada material saja, tetapi mencakup semua area termasuk bagi produksi, sehingga sistem peramal untuk pengada material unit injection di PT. XYZ ini bisa digunak disemua unit yg ada di PT. XYZ. DAFTAR PUSTAKA [1] Bin Ladjamudin, Al-Bahra. 25. Analisis d Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu. [2] R, Lerbin., R, Aritong. 29. Peramal Bisnis Edisi Kedua. Ciawi - Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia. [3] A.S, Rosa., Shalahuddin, M. 211. Rekayasa Pergkat Lunak (Terstruktur d Berorientasi Objek). Bdung : Penerbit Modula. [4] Prasetyo, Eko. 28. Pemrogram Web PhP & MySQL. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu. [5] Pressm, Roger S. 21. Software Engineering : A Practitioner s Approach Sixth Edition, McGraw Hill.