UJI KOMPAKSI ASTM D698 DAN ASTM D1557

dokumen-dokumen yang mirip
UJI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR) ASTM D1883

BAB VIII PEMERIKSAAN KEPADATAN STANDAR REFERENSI Braja M. Das. Principles of Geotechnical Engineering.Chapter 5 Soil Compaction.

METODE PENGUJIAN HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR DAN KEPADATAN PADA CAMPURAN TANAH SEMEN

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah Pasir ini berada di Kecamatan Pasir Sakti,

METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lanau yang diambil dari Desa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian pada tugas akhir ini bersifat research di laboratorium

PEMADATAN TANAH (ASTM D a)

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung berpasir ini berada di desa

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar, Lampung Selatan.

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel tanah yang digunakan adalah jenis tanah organik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Perbandingan Metode Kompaksi. Summary of Standard Proctor Compaction Test Specifications (ASTM D-698, AASHTO)

KORELASI KEPADATAN LAPIS PONDASI BAWAH JALAN RAYA DENGAN KADAR AIR SPEEDY TEST DAN OVEN TEST. Anwar Muda

Praktikum 3 : CBR (CALIFORNIA BEARING RATIO)

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah terganggu (disturb soil) yaitu tanah

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung lunak ini berada di Rawa Seragi,

METODE PENELITIAN. Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung

IV. PEMADATAN TANAH. PEMADATAN TANAH Stabilitas tanah Pendahuluan :

STUDI PENGARUH JENIS TANAH KOHESIF (IP) PADA UJI KOMPAKSI STANDAR PROCTOR ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan secara umum adalah eksperimen di laboratorium

METODE PENGUJIAN KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH

UJI BERAT ISI DAN KADAR AIR TANAH ASTM C-29 DAN ASTM D

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung Rawa Sragi,

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

METODE PENELITIAN. tanah yang diambil yaitu tanah terganggu (disturb soil) dan tanah tidak

METODE PENELITIAN. tanah yang diambil yaitu tanah terganggu (disturb soil) dan tanah tidak

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah berbutir halus dari Yoso Mulyo,

Pemadatan Tanah (Compaction) dan CBR (California Bearing Ratio) DR. Ir. Imam Aschuri, MSc

PENGARUH PERSENTASE KADAR BATU PECAH TERHADAP NILAI CBR SUATU TANAH PASIR (Studi Laboratorium)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. 3. Zat additif yaitu berupa larutan ISS 2500 (ionic soil stabilizer).

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung lunak yang diambil dari

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM BIOFISIKA DAN MEKANIKA TANAH PEMADATAN TANAH

TUGAS MEKANIKA TANAH

OL O EH E H : DE D V E I V OK O T K AV A I V AN A A N A LAT A IF 06/09/2012 1

BAB III METODE PENELITIAN

UJI BATAS BATAS ATTERBERG ASTM D

III. METODE PENELITIAN. yang diambil adalah tanah terganggu (disturb soil) yaitu tanah yang telah

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, pertama melakukan pengambilan sampel tanah di

STUDI PENGARUH JUMLAH LAPISAN TANAH TERHADAP HASIL UJI KOMPAKSI STANDAR PROCTOR ABSTRAK

KAJIAN PENINGKATAN NILAI CBR MATERIAL LAPISAN PONDASI BAWAH AKIBAT PENAMBAHAN PASIR

BAB IX CALIFORNIA BEARING RATIO. Buku Panduan Praktikum Mekanika Tanah.

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah organik yang diambil dari daerah

percobaan, perhitungan rencana tiang cerucuk, hasil,

III. METODE PENELITIAN. paralon sebanyak tiga buah untuk mendapatkan data-data primer. Pipa

METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari

Cara uji kepadatan ringan untuk tanah

III. METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. (undisturb) dan sampel tanah terganggu (disturb), untuk sampel tanah tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung lunak (soft clay) yang

PENGARUH PENGURANGAN DIAMETER MOLD STANDARD PROCTOR TERHADAP PARAMETER KOMPAKSI CRUSHED LIMESTONE ABSTRAK

ANALISA PENGGUNAAN TANAH KERIKIL TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH UNTUK LAPISAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN RAYA

METODOLOGI PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah liat dari Yosomulyo, Kecamatan

BAB III METODOLOGI. langsung terhadap obyek yang akan diteliti, pengumpulan data yang dilakukan meliputi. Teweh Puruk Cahu sepanajang 100 km.

BAB III METODE PENELITIAN

KORELASI ANTARA HASIL UJI KOMPAKSI MODIFIED PROCTOR TERHADAP NILAI UJI PADA ALAT DYNAMIC CONE PENETROMETER

PENGARUH KADAR ABU BATU TERHADAP HASIL UJI KOMPAKSI SUATU TANAH PASIR

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

BAB III LANDASAN TEORI

UJI KONSOLIDASI (CONSOLIDATION TEST) ASTM D2435

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MEKANIKA TANAH 2 PEMADATAN TANAH. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

INFO TEKNIK Volume 8 No. 2, JULI 2007 ( Hubungan Teoritis Antara Berat Isi Kering dan Kadar Air untuk Menentukan Kepadatan Relatif

Disusun oleh : RETNO SANTORO MELYANNY SITOHANG INDAH SEPTIANY DWITARETNANI DIMAZ PRASETYO

METODE PENELITIAN. Blok I A Karang Anyar, Lampung Selatan. Pengambilan sampel tanah menggunakan tabung besi. Tabung ditekan

PENENTUAN KEPADATAN KERING MAKSIMUM DAN OPTIMUM MOISTURE CONTENT (OMC DENGAN METODE A,B,C DAN D)

PROFIL PENURUNAN TANAH PADA TANAH YANG DIKOMPAKSI DI LABORATORIUM

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah tidak terganggu (undistrub soil).

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung yang diambil dari

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH ENERGI KOMPAKSI PADA UJI STANDARD PROCTOR MATERIAL CRUSHED LIMESTONE ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. Perbaikan Tanah 2. Kompaksi 3. Teori Kompaksi 4. Properties dan Struktur Tanah Butir Halus Yang Dipadatkan

PENGARUH KADAR AIR TERHADAP DEGRADASI UKURAN BUTIR MATERIAL CRUSHED LIMESTONE PASCA KOMPAKSI ABSTRAK

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sifat fisik tanah adalah sebagai pertimbangan untuk merencanakan dan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Laporan Laboraturium Uji Tanah CBR Laboraturium. No Test : 17 Topik : Percobaan CBR Laboraturium Tgl Uji : 1 Juni 2010 Hari : Rabu

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS UJI KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH DI LABORATORIUM DENGAN MODEL PENDEKATAN. Anwar Muda

PENGARUH PENGURANGAN DIAMETER CETAKAN PADA HASIL UJI KOMPAKSI STANDAR PROCTOR ABSTRAK

KECENDERUNGAN RUMPUN KURVA UNTUK TANAH PASIR KELANAUAN KELEMPUNGAN DAN TANAH LANAU KELEMPUNGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Penambahan Bahan Stabilisasi Merk X Terhadap Nilai California Bearing Ratio (CBR)

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN A PROSEDUR PENGUJIAN AWAL

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah terganggu (disturbed soil) yaitu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

UJI PEMADATAN TANAH SAMAYA SEBAGAI BAHAN TIMBUNAN PADA BENDUNGAN URUGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. aspal optimum pada kepadatan volume yang diinginkan dan memenuhi syarat minimum

kelompok dan sub kelompok dari tanah yang bersangkutan. Group Index ini dapat

Transkripsi:

1. DEFINISI Pemadatan adalah suatu proses dimana udara pada pori-pori tanah dikeluarkan dengan suatu cara mekanis (digilas/ditumbuk). Pada proses pemadatan untuk setiap daya pemadatan tertentu, kepadatan yang tercapai tergantung pada banyaknya air di dalam tanah tersebut, yaitu kadar airnya. Apabila kadar air rendah mempunyai sifat keras atau kaku sehingga sukar dipadatkan. Bilamana kadar airnya ditambah maka air itu akan berlaku sebagai pelumas sehingga tanah akan lebih mudah dipadatkan. Pada kadar air yang lebih tinggi lagi kepadatannya akan turun karena pori-pori tanah menjadi penuh terisi air yang tidak dapat lagi dikeluarkan dengan cara memadatkan. Berat isi kering maksimum ( d max ) adalah berat isi terbesar yang dicapai pada pengujian kompaksi pada energi tertentu. Kadar air optimum adalah nilai kadar air di mana pada energi kompaksi tertentu dicapai dry maksimum 2. MAKSUD DAN TUJUAN SERTA APLIKASI Tujuan uji kompaksi adalah untuk mendapatkan kadar air optimum dan berat isi kering maksimum pada suatu proses pemadatan. Kepadatan tanah biasanya dinilai dengan menentukan berat isi keringnya ( dry ). Kadar air optimum ditentukan dengan melakukan percobaan pemadatan di laboratorium. Hasil percobaan ini dipakai untuk menentukan syaratsyarat yang harus dipenuhi pada waktu pemadatan di lapangan. Pada percobaan di laboratorium, kadar air optimum ditentukan dari grafik hubungan antara berat isi kering dengan kadar air. Tujuan uji kompaksi adalah untuk mendapatkan Kadar Air Optimum dan Berat Isi Kering Maksimum pada suatu proses pemadatan. 3. MANFAAT Tanah sebagai material bangunan pada konstruksikonstruksi tanggul, bendungan tanah, dasar jalan, harus dipadatkan untuk memperbaiki sifat-sifat dari tanah yang dapat memberi akibat buruk pada konstruksi. Perubahan-perubahan yang terjadi bila tanah dipadatkan adalah : 1. Volume udara dalam pori-pori tanah berkurang sehingga tanah menjadi lebih padat. 2. Kekuatan geser dan daya dukung tanah meningkat. 3. Kompresibilitas tanah berkurang. 4. Permeabilitas tanah berkurang. 5. Lebih tahan terhadap erosi. 4. PERALATAN 1. Alat kompaksi a. Mold dengan tinggi 4.6, diameter 4 volume 1/30 cu-ft. b. Collar dengan tinggi 2.5, diameter 4. c. Hammer dengan berat 5.5 lb atau 10 lb, diameter 2, tinggi jatuh 12 atau 18. 2. Sprayer untuk menyemprot air ke tanah 3. Ayakan no 4. 4. Pisau, scoop, palu karet. 5. Timbangan ketelitian 0.1 g atau 0.01 g. 6. Oven, desikator, container

Gbr. 1. Mold dengan Diameter 4 inch 5. KETENTUAN Ada dua macam percobaan yang biasa dilakukan yaitu : Standard Compaction Test dan Modified Compaction Test. Perbedaan terletak pada energi yang digunakan pada proses pemadatan. Standard Modified Mold Diameter 4 inch 4 inch Isi 1/30 cubic feet 1/30 cubic feet Hammer Berat 5.5 pound 10 pound Tinggi 12 inch 18 inch Jatuh Lapisan 3 lapisan 5 lapisan Jumlah Pukulan 25 x/lapis 25 x/lapis Energi 12400 ftlb/cu-ft 56000 ftlb/cu-ft Energi yang digunakan dihitung dari : Jumlah Pukulan x Jumlah Lapisan x Tinggi Jatuh x Berat Hammer Volume Mold Percobaan pemadatan Standar masih banyak dipakai untuk pembuatan jalan, bendungan tanah. Tetapi untuk pembuatan Landasan Lapangan Terbang atau Jalan Raya kepadatan yang tercapai dengan Standar belum cukup, dalam hal ini dipakai Modified Compaction Test. Ukuran mold yang dipergunakan dapat berbeda asalkan, energi yang dipergunakan tetap, yaitu dengan menambah jumlah pukulan. Jumlah pukulan untuk mold berdiameter 4 adalah 25 pukulan/lapis, untuk mold 6 jumlah pukulan menjadi (6/4) 2 x 25 = 56 pukulan/lapis. 6. PROSEDUR UJI 1. Siapkan contoh tanah yang akan diuji 25 kg dimana tanah sudah dibersihkan dari akar-akar dan kotoran lain. 2. Tanah dijemur sampai kering udara (air drained), atau dikeringkan dalam oven dengan suhu 60 C. 3. Gumpalan-gumpalan tanah dihancurkan dengan palu karet agar butir tanah tidak ikut hancur. 4. Contoh tanah kering dalam keadaan lepas diayak dengan ayakan no 4, hasil ayakan dipergunakan. 5. Tanah hasil ayakan sebanyak 3 kg disemprot air untuk mendapat hasil contoh tanah dengan kebasahan merata sehingga bisa dikepal tapi masih mudah lepas (hancur). 6. Mold yang akan dipergunakan dibersihkan, ditimbang beratnya dan diukur volumenya (biasanya volume mold = 1/30 cu-ft). Isikan

contoh tanah ke dalam mold setelah 1-2 (modified) atau 2-4 (standard). 7. Tumbuk dengan hammer sebanyak 25 kali pada tempat yang berlainan. Hammer yang dipergunakan disesuaikan dengan cara percobaan. 8. Isikan lagi untuk lapis berikutnya dan tumbuk sebanyak 25 kali. 9. Pengisian diteruskan sampai 5 lapisan untuk modified atau 3 lapisan untuk standard. Pada penumbukan lapisan terakhir harus dipergunakan sambungan tabung (collar) pada mold agar pada waktu penumbukan hammer tidak meleset keluar. 10. Buka sambungan tabung di atasnya dan ratakan permukaan tanahnya dengan pisau. 11. Mold dan contoh tanah ditimbang. 12. Tanah dikeluarkan dengan bantuan dongkrak dan diambil bagian atas (A), tengah (T), dan bawah (B) masing-masing 30 gram kemudian dioven selama 24 jam. 13. Setelah 24 jam dioven, container + tanah kering ditimbang. 14. Dengan mengambil harga rata-rata dari kadar air ketiganya didapat nilai kadar airnya. 15. Percobaan dilakukan sebanyak minimum 5 kali dengan setiap kali menambah kadar airnya sehingga dapat dibuat grafik berat isi kering terhadap kadar air. 7. PERHITUNGAN DAN PELAPORAN HASIL UJI 1. Berat isi kering ( d ) dapat dihitung dari rumus : W d V( 1 w) dimana : W = berat total tanah kompaksi bahan dalam mold V = volume mold w = kadar air tanah kompaksi 2. Untuk menggambarkan Zero Air Voids Curve dihitung dengan memakai rumus : Gs w d 1 w Gs Sr dimana : Gs = Berat Jenis tanah w = Berat Volume Air w = Kadar Air Sr = Derajat Kejenuhan Garis ZAV adalah hubungan antara Berat Isi Kering dengan Kadar Air bila derajat kejenuhan 100%, yaitu bila pori tanah sama sekali tidak mengandung udara. Grafik ini berguna sebagai petunjuk pada waktu menggambarkan grafik compaction tersebut akan selalu berada di bawah ZAV biasanya tidak lurus tetapi agak cekung ke atas. Hasil percobaan pemadatan biasanya dinyatakan sebagai grafik hubungan antara Berat Isi Kering dengan Kadar Air. Kadar Air Optimum didapatkan dengan cara sebagai berikut: Dari 6 contoh dengan kadar air berbeda-beda kita dapat menghitung d masing-masing. Setelah itu digambarkan dengan skala biasa w (%) sebagai absis dan d sebagai ordinat sehingga akan diperoleh Lengkung Kompaksi. Pada grafik ini juga digambarkan ZAVC dan grafik pada derajat kejenuhan S = 80%. Dari puncak Lengkung Kompaksi ditarik garis vertikal dan horisontal sampai memotong sumbu-sumbu grafik. Dari garis horisontal akan diperoleh harga d maksimum sedangkan dari garis vertikal akan diperoleh w optimum yang dicari. Pada pelaksanaannya dilapangan, biasanya nilai d maksimum sulit untuk dicapai, lagipula sulit untuk menjaga agar nilai kadar air tetap konstan pada w optimum. Untuk mengatasi hal tersebut, maka biasanya diberikan tolerasi sebesar 5%, sehingga nilai kepadatan tanah yang harus dicapai adalah minimum 95% d maksimum. Pada nilai ini, akan diperoleh suatu rentang nilai kadar air, sehingga yang perlu dijaga pada pelaksanaan di lapangan adalah kadar air pada rentang ini. Nilai berat jenis tanah adalah parameter yang diperlukan dalam pengolahan data dan cukup sensitif terhadap hasil akhir, sehingga jika nilai Gs belum ada, maka perlu dilakukan pengujian specific gravity, baik menggunakan erlenmeyer maupun menggunakan piknometer, gunakan modul uji berat jenis tanah.

DATA METODE PEMADATAN Specific Gravity, Gs** Tinggi Mold, t mold (cm) Diameter Mold, D mold (cm) Volume Mold, V mold (cm 3 ) Berat Mold, W mold (gr) STANDARD PROCTOR TEST MODIFIED PROCTOR TEST Catatan : ** Jika tanah yang digunakan adalah tanah yang sama dengan pengujian Gs (specific gravity) sebelumnya, maka gunakan Gs pada pengujian sebelumnya. Namun demikian jika digunakan tanah yang berbeda (disturb sample) maka sebelum pengujian kompaksi ini dilakukan, maka harus didahului oleh pengujian Gs.

STANDARD PROCTOR TEST COMPACTION TEST Uji ke- 1 2 3 4 5 6 Air yang diberikan (ml) Mold + tanah basah, W 2 (gr) Tanah basah, W 3 = W 2 W mold (gr) Berat isi, = W 3 /V mold (gr/cm 3 ) Berat isi kering, d = /(1+w) (gr/cm 3 ) d (ZAVC) (SR = 80 %) d (ZAVC) (SR = 100 %) STANDARD PROCTOR TEST PEMERIKSAAN KADAR AIR Uji ke- 1 2 3 4 5 Sampel tanah A T B A T B A T B A T B A T B Kontainer, W 1 (gr) Kontainer + tanah basah, W 2 (gr) Kontainer + tanah kering, W 3 (gr) Tanah basah, W 4 = W 2 W 1 (gr) Tanah kering, W 5 = W 3 W 1 (gr) Berat air, W 6 = W 4 W 5 (gr) Kadar air, w = (W 6 /W 5 ) x 100% Kadar air rata-rata, w average (%)

MODIFED PROCTOR TEST COMPACTION TEST Uji ke- 1 2 3 4 5 6 Air yang diberikan (ml) Mold + tanah basah, W 2 (gr) Tanah basah, W 3 = W 2 W mold (gr) Berat isi, = W 3 /V mold (gr/cm 3 ) Berat isi kering, d = /(1+w) (gr/cm 3 ) d (ZAVC) (SR = 80 %) d (ZAVC) (SR = 100 %) MODIFIED PROCTOR TEST PEMERIKSAAN KADAR AIR Uji ke- 1 2 3 4 5 Sampel tanah A T B A T B A T B A T B A T B Kontainer, W 1 (gr) Kontainer + tanah basah, W 2 (gr) Kontainer + tanah kering, W 3 (gr) Tanah basah, W 4 = W 2 W 1 (gr) Tanah kering, W 5 = W 3 W 1 (gr) Berat air, W 6 = W 4 W 5 (gr) Kadar air, w = (W 6 /W 5 ) x 100% Kadar air rata-rata, w average (%)

COMPACTION & ZAVC CURVE METODE PEMADATAN STANDARD PROCTOR TEST MODIFIED PROCTOR TEST W opt (%) dry max (gr/cm 3 ) 95% dry max (gr/cm 3 ) Catatan :

FOTO ALAT UJI Peralatan Pengujian Kompaksi Peralatan Pengujian Kompaksi FOTO PROSES PENGUJIAN Pengujian Kompaksi Pengujian Kompaksi