STRUKTUR ORGANISASI DINAS KEBAKARAN KOTA SEMARANG Mata Diklat: Pengantar Adm. Perkantoran Guru Diklat:Dra. DWI HARTI, M.Pd

dokumen-dokumen yang mirip
STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

7. STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

MATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI

PENGANTAR MANAJEMEN Materi 8 Organizing/Pengorganisasian: Perancangan Organisasi Viraguna Bagoes Oka, M Finc Dharma Iswara Bagoes Oka, M Finc

Struktur dan Desain Organisasi. Kelompok 1 : Ade Febriany Cindy Yusman Ismi Nurhasanah Muhammad Aly Al-Husaini Puteri Prayakanza

BAB II. Tinjauan Pustaka. Menurut Roberts dan Hunt (1991), suatu organisasi dimulai. dengan suatu tujuan. Sekelompok orang membentuk suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen itu akan berperan secara aktif. Suatu organisasi tanpa adanya

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT TUGUREJO Mata Diklat : Pengantar Adm. Perkantoran Guru Mata Diklat : Dra. Dwi Harti, M.Pd

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

Desain dan Struktur Organisasi by Hendry Page 1

Setelah mempelajari bab ini, anda seharusnya mampu untuk:

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 43 TAHUN 2016 TENTANG

STRUKTUR ORGANISASI KARANG TARUNA RT 009/RW 25 PENGANTAR ADM. PERKANTORAN GURU PENGAMPU: Dra. DWI HARTI, M.Pd

STRUKTUR ORGANISASI KELURAHAN KEDUNG MUNDU SEMARANG Mata Diklat: Pengantar Administrasi Perkantoran Guru: Dra. DWI HARTI, M.P.d

STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI IKA RUHANA

Organizational Theory & Design

BAB II URAIAN TEORITIS. Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) RAYON SEMARANG TENGAH

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

MAKALAH STUKTUR ORGANISASI PKK KELURAHAN PLEBURAN KECAMATAN SEMARANG SELATAN KOTA SEMARANG. Mata Diklat: PENG. ADM. PERKANTORAN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

Modul ke: Pengorganisasian. Fakultas FIKOM. Andi Youna C. Bachtiar M. Ikom. Program Studi Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut

ORBITH VOL. 10 NO. 1 MARET 2014 : ORGANISASI PROYEK

Materi Minggu 5. Desain dan Struktur Organisasi

KONSEP ORGANISASI. Setiadi, M.Kep

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG. Mata Diklat: Pengantar Administrasi Perkantoran. Guru Mata Diklat: Dra. DWI HARTI, M.

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

Organisasi Ideal 22/09/2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Desain Struktur Organisasi. Disusun Oleh Lista Kuspriatni

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

STRUKTUR ORGANISASI RT 04 RW 06 KEL. WONODRI, KEC. SEMARANG SELATAN KOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR : 08 TAHUN 2012 TENTANG

MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

STRUKTUR ORGANISASI KELURAHAN GENUKSARI. MATA DIKLAT: PENGANTAR ADM. PERKANTORAN GURU DIKLAT: Dra. DWI HARTI, M.Pd

Materi 8 Organizing/Pengorganisasian: Perancangan Organisasi

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

2012, No.71 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaita

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

DESAIN ORGANISASI. Oleh: Retno Dayu Wardhani. BDK Cimahi

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

MEMUTUSKAN : BABI KETENTUAN UMUM. Pasal 1

STRUKTUR ORGANISASI KELURAHAN BUGANGAN SEMARANG. Mata Diklat: Pengantar Administrasi Perkantoran Guru Mata Diklat: Dra.DWI HARTI, M.

Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Tentang Perberdaan pengetahuan Responden Mengenai Emergency Preparedness Berdasarkan Masa Kerja...

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA

STRUKTUR ORGANISASI RT 02 RW 12 KELURAHAN PEDURUNGAN SEMARANG. Mata Diklat: Pengantar Adm. Perkantoran. Guru Mata Diklat: Dra. Dwi Harti, M.

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN DINAS PEMADAM KEBAKARAN KABUPATEN BOGOR TAHUN ANGGARAN 2017

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 11 TAHUN 1994

Points (Skor) untuk Setiap Level. 6. Menentukan Nilai Poin Faktor

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENCEGAH PEMADAM KEBAKARAN KOTA MEDAN

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LAIN SEBAGAI BAGIAN DARI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KERINCI

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Komponen Struktur Organisasi

BAHAN PAPARAN. Disampaikan pada : BIMBINGAN TEKNIS AUDIT

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Aspek SDM dan Organisasi 1

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 13 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 13

Bupati Cirebon PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 66 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

Pembahasan Materi #5

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

WALIKOTA TASIKMALAYA,

Transkripsi:

STRUKTUR ORGANISASI DINAS KEBAKARAN KOTA SEMARANG Mata Diklat: Pengantar Adm. Perkantoran Guru Diklat:Dra. DWI HARTI, M.Pd DISUSUN OLEH: ANTA NURUN F. (05) ERIC MANDALICO (14) FITRIE RAHMAWATI (18) YESSICHA VIDESIA (36) X Akuntansi 1 SMK Negeri 9 Semarang Jl. Peterongansari No. 2 Semarang 2015

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO : Orang tua tidak memiliki kewajiban untuk membuat anda sukses. Sukses ada di tangan anda sendiri (HitamPutih) PERSEMBAHAN : Kedua Orang Tua kami ii

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan pada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayat-nya sehingga laporan observasi struktur organisasi Dinas Kebakaran Kota Semarang dapat penyusun selesaikan.laporan ini dibuat untuk memenuhi Tugas Administrasi Perkantoran. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terimakasih pada: 1. Dra. Siti Fadhillah, M.Pd. sebagai Kepala SMK N 9 Semarang. 2. Dra. Dwi Harti, M.Pd. sebagai guru mata diklat. 3. Dra. Tri Sutji Astuti sebagai wali kelas X Akuntansi 1. 4. Bp Agus Kabul Sumatriyadi. 5. Semua guru kelas. 6. Rekan dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Semarang, 20 Januari 2015 Penyusun iii

DAFTAR ISI HALAMAN DEPAN... i MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah...1 C. Tujuan...1 D. Manfaat...2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Struktur Organisasi...3 B. Elemen-Elemen Struktur Organisasi...3 C. Desain Struktur Organisasi...4 D. Pencegahan Kebakaran...5 E. Sistem dan Struktur Organisasi... 6 F. Bagan Organisasi Dinas Kebakaran...7 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN Penutup...9 DAFTAR PUSTAKA...10 iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Semarang sebagai salah satu kota besar di Indonesia memiliki visi untuk memajukan perdagangan dan jasa oleh karena itu Kota Semarang berkembang dan kemajuan pembangunannya semakin pesat tiap tahunnya.dengan pesatnya perkembangan Kota Semarang,maka resiko terjadinya kebakaran semakin meningkat. Penduduk Kota Semarang semakin padat, bangunan bangunan tinggi semakin pesat pembangunannya, industry semakin berkembang sehingga menimbulkan bahaya kebakaran dan jika terjadi kebakaran maka memerlukan penanganan yang khusus. Dilihat dari data kejadian kebakaran,kota Semarang merupakan kota dengan rawan kebakaran. Frekuensi kebakaran di Semarang pada tahun 2013 mencapai 211 kejadian, frekuensi paling banyak terjadi pada tahun 2011 dengan 255 kejadian (Sumber : Dinas Kebakaran Semarang ).Kebakaran yang terjadi di Semarang diiringi dengan jumlah kerugian yang tidak sedikir, pada tahun 2013 angka kerugian akibat kebakaran berjumlah 16.791.800.000 rupiah, kerugian terbanyak terjadi pada tahun 2011 yaitu sejumlah 45.469.475.000 rupiah. B. Rumusan Masalah Dalam membuat laporan ini ada beberapa masalah yang harus segera di pecahkan antara lain: Apa itu Struktur Organisai? Apa elemen-elemen struktur organisasi? Bagaimana struktur organisasi Dinas Kebakaran? C. Maksut dantujuan Penyusun Sebagai syarat untuk memenuhi tugas Pengantar Administrasi Perkantoran Menunjang nilai tinggi Pengantar Administrasi Perkantoran Memperluas pengetahuan tentang struktur organisasi Dinas Kebakaran Kota Semarang 1

2 D. Manfaat Untuk mengetahui bagaimana struktur organisasi Dinas Kebakaran Kota Semarang dan untuk menambah wawasan bagaimana Dinas Kebakaran Kota Semarang itu.

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Struktur Organisasi Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa. 2. Elemen Struktur Organisasi Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan olehpara manajer ketika hendak mendesain struktur, antara lain: Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi kedalam beberapa pekerjaan tersendiri. Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi, dan pelanggan. Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi keeselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa. Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efisien dan efektif. Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik didalam organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi. Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan didalam organisasi dibakukan 3

4 3. DESAIN STRUKTUR ORGANISASI Struktur Sederhana (simple structure) Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi.struktur sederhana paling banyak digunakan oleh usaha-usaha kecil di mana manajer dan pemilik adalah sama.kekuatan utama dari struktur sederhana ini terletak pada kesederhanaanya.cepat, fleksibel, tidak mahal untuk dikelola, dana kuntabilitasnya jelas.sedangkan kelemahannya adalah tidak bias diterapkan pada organisasi yang besar. Hal ini karena ketika diterapkan pada organisasi yang besar dimana formalisasi-nya yang rendah dan sentralisasinya yang tinggi akan menyebabkan kelebihan beban (overload) informasi di puncak. Pengambilan keputusan akan berjalan lambat karena tergantung kepada satu orang yaitu pemilik sekaligus pimpinan organisasi. Struktur Birokrasi Struktur birokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas birokrasi yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan kedalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali sempit, dan pengambilan keputusan mengikuti rantai komando.kekuatan utama birokrasi adalah terletak pada kemampuannya menjalankan kegiatan-kegiatan yang terstandar secara efisien.menyatukan beberapa kekhususan dalam departemen-departemen fungsional menghasilkan skala ekonomi, duplikasi yang minim pada personel dan perlatan, dan karyawan memiliki kesempatan untuk berbicara dengan bahasa yang sama di antara rekan-rekan sejawat mereka. Sedangkan kelemahan struktur birokrasi adalah berlebihan dalam mengikuti aturan, tidak ada ruang untuk modifikasi, kurang inovatif dan birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan menghadapi masalah-masalah yang sebelumnya sudah diatur dengan jelas cara penyelesaiannya. Artinya, ketika dihadapkanpadapermasalahanbaru,

5 struktur birokrasi menjadi tidak efisien lagi karena diperlukan aturan-aturan baru untuk menyelesaikan permasalah tersebut. Struktur Matrik Struktur matrik adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan department talisasi fungsional dan produk.struktur ini dapat ditemukan pada agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, labolatorium penelitian, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah, dll. 4. Pencegahan Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana dalam usaha-usaha pencegahan kebakaran melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: A. Pembinaan teknis pencegahan kebakaran Melakukan kompilasi peraturan dan sumber-sumber yang berkaitan dengan bidang pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Memberikan pelayanan teknis upaya pencegahan kebakaran kepada masyarakat. Menyiapkan bahan persetujuan terhadap perancangan keselamatan kebakaranbangunan gedung serta pengangkutan dan pergudangan bahan berbahaya. Memproses pemberian rekomendasi kegiatan usaha kepada perorangan dan atau badan hukum yang memproduksi, memasang, mendistribusikan, memperdagangkan atau mengedarkan segala jenis alat pencegah dan pemadam kebakaran. Melaksanakan registrasi terhadap pengkaji teknis, instalatur, konsultan, kontraktor bangunan gedung bidang keselamatan kebakaran dan atau proteksi kebakaran. B. Melakukan tugas inspeksi Melaksanakan kegiatan pengawasan terhadap penerapan persyaratan keselamatan kebakaran pada bangunan gedung dalam masa konstruksi. Melaksanakan kegiatan pemeriksaan dan uji coba terhadap persyaratan pencegahan kebakaran pada bangunan gedung baru, penyimpanan dan penggunaan serta pengangkutan bahan berbahaya sebelum digunakan

6 Menyiapkan pemberian rekomendasi sebagai bahan penerbitan sertifikat laik fungsi untuk bangunan gedung baru atau sertifikat keselamatan kebakaran untuk bangunan gedung lama. Menyiapkan pemberian persetujuan sebagai bahan penerbitan izin laik pakai kendaraan angkutan bahan berbahaya. Melaksanakan kegiatan pemeriksaan dan verifikasi terhadap hasil pemeriksaan berkala pengkaji teknis bangunan gedung; C. Melakukan penindakan Melaksanakan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan sewaktu-waktu terhadap kondisi kesiapan keselamatan kebakaran pada bangunan gedung dan penyimpanan, penggunaan serta pengangkutan bahan berbahaya. melaksanakan, koordinasi dan kerjasama penegakan hokum terhadap pelanggaran peraturan pencegahan dan penanggulangan kebakaran. 5. Sistem dan Struktur organisasi Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 96 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta, susunan struktur organisasi Dinas, adalah sebagai berikut : A. Kepala Dinas. B. Sekretariat, terdiri dari: 1. Sub bagian Umum; 2. Sub bagian Kepegawaian; 3. Sub bagian Program dan Anggaran; dan 4. Sub bagian Keuangan. C. Bidang Pencegahan Kebakaran, terdiri dari: 1. Seksi Bina Teknis Pencegahan; 2.Bidang Operasi, terdiri dari D. Seksi Rencana Operasi; 1. Seksi Bantuan Operasi Penanggulangan Bencana; dan 2. Seksi Pengendalian Operasi. E. Bidang Sarana, terdiri dari:

7 1. Seksi Pengadaan; 2. Seksi Pergudangan dan Distribusi; dan 3. Seksi Pengendalian Sarana. F. Bidang Penanggulangan Bencana, terdiri dari: 1. Seksi Penanggulangan Bencana transportasi dan bangunan runtuh; 2. Seksi Penanggulangan Bencana air dan ketinggian,dan 3. Seksi Penanggulangan Bencana darurat, medical responder, dan Bahan Berbahaya dan Beracun. G. Bidang Partisipas imasyarakat, terdirid ari: 1. Seksi Informasi dan Publikasi; 2. Seksi Ketahanan,dan 3. Seksi Kerjasama dan Korps Musik. H. Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Administrasi; I. Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Administrasi; J. Unit Pelaksana Teknis; K. Sektor Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana

BAGAN ORGANISASI DINAS KEBAKARAN KOTA SEMARANG 8

BAB III PENUTUP A. Simpulan Dari uraian pembahasan maka dapat di simpulkan : 1. Dalam Struktur Organisasi Dinas Kebakaran mengajarkan kita tentang tanggung jawab terhadap masyarakat 2. Bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh pembaca. 3. Dalam laporan ini.struktur organisasi ditampilkan dengan lengkap agar mudah di mengerti oleh pembaca. B. Saran Setelah menyusun laporan ini ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan antara lain : 1. Jangan pernah lelah menghadapi cobaan. 2. Jangan mudah putus asa, kejarlah cita-cita mu sampai berhasil. 9

DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=struktur_organisasi&veaction=edit&vesection=1 http://eprints.undip.ac.id/44166/2/sheila_arsitasiwi 21020110130100 BAB_I.pdf https://www.google.com/?gws_rd=ssl#q=lambang+dinas+kebakaran+kota+semarang+ https://www.google.co.id/search?q=lambang+dinas+kebakaran&biw=1366&bih=640&sourc e=lnms&tbm=isch&sa=x&ei=hzbviowjy29ugss2yg4ag&ved=0cayq_auoaq#imgdii=_&imgrc=im95kqcvfailqm %253A%3BitTPheD8stAWfM%3Bhttp%253A%252F%252F3.bp.blogspot.com%252F- ZBv_JeQ2fGE%252FU5vP2T2mQSI%252FAAAAAAAARu8%252F7ZuXTB4f- 2c%252Fs1600%252FLOGO%252BPEMADAM%252BKEBAKARAN.png%3Bhttp%253 A%252F%252Ftutorial-sorong.blogspot.com%252F2014%252F06%252Flogo-dinaspemadam-kebakaran.html%3B1107%3B1142 10