PENANGANAN KASUS PELANGGARAN PEMANFAATAN RUANG (Dalam Rangka Workshop dan Studi Kasus Pengendalian Pemanfaatan Ruang) Oleh: Andi Renald, ST, MT (PLT. Kasubdit Penertiban Pemanfaatan Ruang Wilayah 1 dan 2, Ditjen. Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Kementerian ATR/BPN ) Diselenggarakan di Makassar, 11 Agustus 2015
Landasan Hukum Pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan melalui penetapan peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta pengenaan sanksi. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (UUPR) Pasal 35 Untuk menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan penataan ruang dilakukan PENGAWASAN terhadap kinerja pengaturan, pembinaan, dan pelaksanaan penataan ruang. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (UUPR) Pasal 55 ayat (1) PENGAWASAN terdiri atas tindakan: 1). Pemantauan; 2). evaluasi, dan 3). pelaporan. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (UUPR) Pasal 55 ayat (2) Pembinaan dan PENGAWASAN atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dilakukan secara berjenjang oleh Pemerintah kepada pemerintah daerah dan pemerintah provinsi kepada pemerintah kabupaten/kota. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Pasal 217)
Landasan Hukum (lanjutan) Pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang diselenggarakan untuk menjamin terwujudnya tata ruang sesuai dengan rencana tata ruang Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (PP-PPR) mengamanatkan pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang (Pasal 147) Pengawasan penataan ruang diselenggarakan untuk : a.menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan penataan ruang; b.menjamin terlaksananya penegakan hukum bidang penataan ruang; c.meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataan ruang. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (PP-PPR) mengamanatkan pengawasan penataan ruang (Pasal 198) Pengendalian pembangunan kawasan perkotaan dilaksanakan terhadap : a.rencana Pembangunan; dan b.pelaksanaan Rencana Pembangunan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Perkotaan
Siklus Penyelenggaraan Penataan Ruang PENGATURAN Perencanaan Tata Ruang Pemanfaatan Ruang PENGAWASAN Pengendalian Pemanfaatan Ruang PEMBINAAN 4
UUPR 26/2007 BAB X. PENYIDIKAN Selain pejabat penyidik kepolisian negara Republik Indonesia, PNS tertentu dapat diberi wewenang khusus sebagai penyidik tindak pidana bidang penataan ruang Wewenang PPNS dalam tindak pidana bidang penataan ruang: Melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan yang berkenaan dengan tindak pidana Melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindak pidana Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang sehubungan dengan peristiwa tindak pidana Melakukan pemeriksaan atas dokumen-dokumen yang berkenaan dengan tindak pidana Melakukan pemeriksaan di tempat tertentu yang diduga terdapat bahan bukti dan dokumen lain serta melakukan penyitaan dan penyegelan terhadap bahan dan barang hasil pelanggaran yang dapat dijadikan bukti Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan Ps. 68 ayat (1) BHK-DJPR/Presentasi/DR Ps. 68 ayat (2) 43
Masyarakat dapat mengetahui rencana tata ruang melalui Lembaran Negara atau Lembaran Daerah, pengumuman, dan/atau penyebarluasan oleh pemerintah. Pengumuman atau penyebarluasan tersebut dapat diketahui masyarakat, antara lain, adalah dari pemasangan peta rencana tata ruang wilayah yang bersangkutan pada tempat umum, kantor kelurahan, dan/atau kantor yang secara fungsional (Penjelasan Ps 60 huruf a di UUPR 26/2007) 6
Ketentuan Sanksi Pidana Dalam Penataan Ruang
VI. lanjutan Pasal 69 ayat (1) Bentuk Pelanggaran Setiap orang yang tidak menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan yang mengakibatkan perubahan fungsi ruang Unsur Pelanggaran a. memanfaatkan ruang dengan izin pemanfaatan ruang di lokasi yang tidak sesuai dengan peruntukkannya; b. memanfaatkan ruang tanpa izin pemanfaatan ruang di lokasi yang sesuai peruntukannya; dan c. memanfaatkan ruang tanpa izin pemanfaatan ruang di lokasi yang tidak sesuai peruntukannya. berubahnya fungsi ruang Contoh a. Pembangunan rumah dengan IMB di RTH. b. Membangun rumah tanpa IMB di kawasan perumahan c. Membangun rumah tanpa IMB di RTH. RTH menjadi perumahan Sanksi Perseorangan Korporasi Administratif - pidana penjara paling lama 3 tahun; dan denda paling banyak Rp500.000.000 pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali BHP_DJPR_Kem.PU
VI. lanjutan Pasal 69 ayat (2) Bentuk Pelanggaran Setiap orang yang tidak menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan yang mengakibatkan perubahan fungsi ruang; dan mengakibatkan kerugian terhadap harta benda atau kerusakan barang Unsur Pelanggaran a. memanfaatkan ruang dengan izin pemanfaatan ruang di lokasi yang tidak sesuai dengan peruntukkannya; b. memanfaatkan ruang tanpa izin pemanfaatan ruang di lokasi yang sesuai peruntukannya; dan c. memanfaatkan ruang tanpa izin pemanfaatan ruang di lokasi yang tidak sesuai peruntukannya. berubahnya fungsi ruang; dan timbul kerugian materiil. Contoh a. Pembangunan rumah dengan IMB di RTH. b. Membangun rumah tanpa IMB di kawasan perumahan c. Membangun rumah tanpa IMB di RTH. RTH menjadi perumahan dan ada kerugian materiil Sanksi Perseorangan Korporasi Administratif - pidana penjara paling lama 8 tahun denda paling banyak Rp1.500.000.000 pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali BHP_DJPR_Kem.PU
VI. lanjutan Pasal 69 ayat (3) Bentuk Pelanggaran Setiap orang yang tidak menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan yang mengakibatkan perubahan fungsi ruang dan mengakibatkan kematian orang Unsur Pelanggaran a. memanfaatkan ruang dengan izin pemanfaatan ruang di lokasi yang tidak sesuai dengan peruntukkannya; b. memanfaatkan ruang tanpa izin pemanfaatan ruang di lokasi yang sesuai peruntukannya; dan c. memanfaatkan ruang tanpa izin pemanfaatan ruang di lokasi yang tidak sesuai peruntukannya. berubahnya fungsi ruang; dan hilangnya nyawa seseorang. Contoh a. Pembangunan rumah dengan IMB di RTH. b. Membangun rumah tanpa IMB di kawasan perumahan c. Membangun rumah tanpa IMB di RTH. RTH menjadi perumahan dan menimbulkan korban nyawa (kematian orang) Sanksi Perseorangan Korporasi Administratif - pidana penjara paling lama 15 tahun denda paling banyak Rp 5.000.000.000 pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali BHP_DJPR_Kem.PU
VI. lanjutan Pasal 70 ayat (1) Bentuk Pelanggaran Setiap orang yang memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang Unsur Pelanggaran Memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang. Contoh Memberikan izin mendirikan rumah tinggal tapi membangun bengkel. Sanksi Perseorangan Korporasi Administratif pidana denda pidana penjara dengan paling lama 3 pemberatan 3 tahun (tiga) kali denda paling banyak Rp 500.000.000 BHP_DJPR_Kem.PU
VI. lanjutan Pasal 70 ayat (2) Bentuk Pelanggaran Setiap orang yang memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang Unsur Pelanggaran memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang. Contoh Sanksi Perseorangan Korporasi Administratif - yang mengakibatkan perubahan fungsi ruang. berubahnya fungsi ruang. Memperoleh izin membangun kawasan perumahan, tapi membangun kawasan industri. pidana penjara paling lama 5 tahun denda paling banyak Rp 1.000.000.000 pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali BHP_DJPR_Kem.PU
VI. lanjutan Pasal 70 ayat (3) Bentuk Pelanggaran Setiap orang yang memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang Unsur Pelanggaran memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang. Contoh Sanksi Perseorangan Korporasi Administratif - yang mengakibatkan kerugian terhadap harta benda atau kerusakan barang. timbul kerugian materiil Memperoleh izin membangun kawasan perumahan, tapi membangun kawasan industri, sehingga menimbulkan kerusakan jalan. pidana penjara paling lama 5 tahun denda paling banyak Rp 1.500.000.000 pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali BHP_DJPR_Kem.PU
VI. lanjutan Pasal 70 ayat (4) Bentuk Pelanggaran Setiap orang yang memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang Unsur Pelanggaran memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang. Contoh Sanksi Perseorangan Korporasi Administratif - yang mengakibatkan kematian orang. hilangnya nyawa seseorang Memperoleh izin membangun kawasan perumahan, tapi membangun kawasan industri, sehingga menimbulkan korban nyawa (kematian orang). pidana penjara paling lama 15 tahun denda paling banyak Rp 5.000.000.000 pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali BHP_DJPR_Kem.PU
VI. lanjutan Bentuk Pasal Pelanggaran 71 Setiap orang yang tidak mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfaatan ruang Unsur Pelanggaran a. melanggar batas sempadan yang telah ditentukan; b. melanggar ketentuan koefisien lantai bangunan yang telah ditentukan; c. melanggar ketentuan koefisien dasar bangunan dan koefisien dasar hijau; d. melakukan perubahan sebagian atau keseluruhan fungsi bangunan; e. melakukan perubahan sebagian atau keseluruhan fungsi lahan; dan f. tidak menyediakan fasilitas sosial atau fasilitas umum sesuai dengan persyaratan dalam izin pemanfaatan ruang. Contoh a. Membangun rumah melanggar garis sempadan bangunan. b. Membangun apartemen melanggar koefisien lantai bangunan. Sanksi Perseorangan Korporasi Administratif pidana denda pidana penjara dengan paling lama 3 pemberatan 3 tahun (tiga) kali denda paling banyak Rp 500.000.000 BHP_DJPR_Kem.PU
VI. lanjutan Bentuk Pasal Pelanggaran 72 Setiap orang yang tidak memberikan akses terhadap kawasan yang oleh peraturan perundangundangan dinyatakan sebagai milik umum Unsur Pelanggaran a. menutup akses ke pesisir pantai, sungai, danau, situ, dan sumber daya alam serta prasarana publik b. menutup akses terhadap sumber air; c. menutup akses terhadap taman dan ruang terbuka hijau; d. menutup akses terhadap fasilitas pejalan kaki; e. menutup akses terhadap lokasi dan jalur evakuasi bencana; dan f. menutup akses terhadap jalan umum tanpa izin yang berwenang. Contoh a. Membangun hotel dengan menutupi akses umum ke pantai. Sanksi Perseorangan Korporasi Administratif pidana denda pidana penjara dengan paling lama 1 pemberatan 3 tahun (tiga) kali denda paling banyak Rp 100.000.000 BHP_DJPR_Kem.PU
VI. lanjutan Pasal 73 ayat (1) dan (2) Bentuk Pelanggaran Setiap pejabat pemerintah yang berwenang yang menerbitkan izin tidak sesuai dengan rencana tata ruang Unsur Pelanggaran Izin pemanfaatan ruang pada lokasi yang tidak sesuai rencana tata ruang. Contoh Mengeluarkan izin mendirikan SPBU di RTH. Sanksi Perseorangan pidana penjara paling lama 5 tahun denda paling banyak Rp 500.000.00 Pemberhentian secara tidak hormat dari jabatannya. Korporasi - Berdasarkan Pasal 74 ayat (2) UUPR, korporasi yang melakukan tindak pidana penataan ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Pasal 70, Pasal 71, dan Pasal 72 selain pidana penjara dan denda terhadap pengurusnya, dikenakan pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali dari pidana denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Pasal 70, Pasal 71, dan Pasal 72 dan korporasi dapat dijatuhi pidana tambahan berupa: a. Pencabutan izin usaha;dan/atau b. Pencabutan status badan hukum. BHP_DJPR_Kem.PU
Contoh-contoh Indikasi Pelanggaran Penataan Ruang
Sekitar SUTET SUTET adalah jaringan prasarana energi yang memiliki ketentuan khusus dalam pemanfaatannya Potensi pelanggaran : Seluruh kegiatan budidaya yang dikembangkan di bawah dan di sempadan SUTET merupakan pelanggaraan Wujud pelanggaran : perumahan di bawah SUTET perdagangan dan jasa di bawah SUTET
Bangunan Gudang PT. XXXX di Kabupaten XXXXX pembangunan tidak sesuai ketentuan izin
Arahan RTRW dan IMB Berdasarkan Perda No XX Tahun 2011 Tentang RTRW Kabupaten XXXX, bangunan gudang berada pada : Peruntukan Kawasan Industri. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) bangunan gudang menyebutkan : Fungsi Bangunan Gudang; Luas Bangunan/KDB 3.120 m2. Pada kenyataan di lapangan, PT. XXXX membangun bangunan gudang melebihi KDB yang ditentukan dalam IMB dan spesifikasi bangunan yang dibangun adalah bangunan gudang dan pabrik yang menyalahi IMB untuk membangun bangunan Gudang
x v Kondisi di Lokasi x Luas bangunan gudang diduga tidak sesuai IMB v Fungsi bangunan gudang diduga tidak sesuai IMB, tampak ada instalasi selain bangunan gudang. V Luas bangunan sesuai IMB X Luas bangunan diduga tidak sesuai IMB
Kasus Pembongkaran Villa Tidak Berijin di Kawasan Lindung - Puncak Kab. Bogor Di Kabupaten Bogor sudah dilakukan teguran kepada pemilik 239 bangunan di antara 467 bangunan yang melanggar tata ruang dan sudah dilakukan pembongkaran 211 bangunan yang melanggar tata ruang. Target sampai tahun 2014 akan dilakukan pembongkaran sebanyak 56 bangunan. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Waktu : Pembongkaran bangunan dilaksanakan pada hari Rabu, 20 November 2013 Tempat : Kampung Sukatani, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor
pejabat penerbit izin pemanfaatan ruang juga dapat dikenakan Ketentuan Pidana, jika izin yang dikeluarkan tidak sesuai dengan RTR
Pemulihan Fungsi Ruang
Tahun 1973 Luas ± 0,75 HA Tahun 2007-saat ini Luas ± 0,75 HA Pasar Burung Barito
MekanismePengendalian Pemanfaatan Ruang PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG Ps. 36 ayat (1) sebagai pedoman upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang Ps. 1 angka15 Penetapan Peraturan Zonasi Perizinan Pemberian Insentif & Disinsentif Pengenaan Sanksi disusun berdasarkan Rencana Rinci Tata Ruang ditetapkan dengan PP untuk arahan peraturan zonasi sistem nasional sebagai dasar Ps. 36 ayat (2) Perda provinsi untuk arahan peraturan zonasi sistem provinsi diatur oleh Pemerintah & pemda (menurut kewenangan masing-masing) Ps. 37 ayat (1) Izin Pemanfaatan Ruang apabila tidak sesuai RTRW dikeluarkan dan/atau diperoleh dgn tidak melalui prosedur yg benar diperoleh melalui prosedur yang benar tetapi kemudian terbukti tidak sesuai dengan RTRW tindakan penertiban yg dilakukan terhadap pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan RTR & peraturan zonasi batal demi hukum dapat dibatalkan Ps.35 Ps. 37 ayat (3) Ps. 37 ayat (4) Perda kabupaten/kota untuk peraturan zonasi Ps. 36 ayat (3) akibat adanya perubahan RTRWN Ps. 37 ayat (6) penggantian / ganti kerugian yg layak 28
Mekanisme Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pemerintah & Pemerintah Daerah Melaporkan Dugaan Pelanggaran Pengaduan masyarakat Masyarakat Mengawasi & Mengendalikan Peraturan Zonasi Perijinan Pemberian Insentif/Disinsentif Pengenaan Sanksi Pemanfaatan Ruang Juga Diawasi Kontrol sosial & lingkungan 29
TATA CARA PERAN MASYARAKAT PERAN MASYARAKAT Disampaikan (Pasal 10) LANGSUNG Menteri / Pimpinan Lembaga Pemerintah non-kementerian terkait penataan ruang; Gubernur; Bupati/Walikota. Kepada TERTULIS Dilakukan (Pasal 11) Bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan dengan menghormati norma, agama, kesusilaan dan kesopanan.
UPAYA YANG PERLU DILAKUKAN DAERAH 1. Koordinasi informasi pengendalian pemanfaatan ruang; 2. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ); 3. Penyusunan insentif dan disinsentif; 4. Penegakan hukum; 5. Peningkatan kesadaran publik terhadap pengendalian pemanfaatan ruang; 6. Penerapan sanksi administratif dan pidana. 31
TERIMA KASIH