DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

dokumen-dokumen yang mirip
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 58 TAHUN 2009 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2009 STANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU PENDAMPING MUDA) 1 KOMPETENSI GURU PAUD

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA TASIKMALAYA

KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN 1. KOMPETENSI PENGAWAS/PENILIK PAUD

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGELOLA KURSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 42 TAHUN 2009 TANGGAL 30 JULI 2009

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Le

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2007 TANGGAL 17 APRIL 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 43 TAHUN 2009 TANGGAL 30 JULI 2009

A. KUALIFIKASI PEMBIMBING

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

STANDAR KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

2 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Perat

-3- Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN dan BUPATI HULU SUNGAI SELATAN MEMUTUSKAN :

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG

TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI PENILIK DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI PAMONG BELAJAR

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dadan Nugraha, 2013

2017, No tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indone

No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DI KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

PERAN PENDIDIK DALAM SISTEM PENDIDIKAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang dikehendaki tanpa menghiraukan faktor-faktor tenaga, waktu, pikiran dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENDIDIKAN AGAMA PADA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs

OLEH: Yusuf Muhyiddin

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG OPTIMALISASI TATA KELOLA PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH 01 KOTA MOJOKERTO

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

S1 Manajemen. Visi. Misi

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP

TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

MODEL 2 INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH MEJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PD MUHAMMADIYAH MANDAILING NATAL

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

SOAL PILIHAN GANDA. Agus Sukyanto,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang diprioritaskan, dalam pembangunan di

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. dan teknik penilaian yang sesuai. Desain organisasi PAUD didalamnya terdapat

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 26 TAHUN 2008 TANGGAL 11 JUNI 2008 STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FORMAL DAN PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KABUPATEN WONOSOBO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENYELENGGARAAN PAUD HOLISTIK INTEGRATIF. Oleh : Dr. Sri Sutarsi, M.Si

PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)


Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI

Transkripsi:

Standar Kompetensi PENGELOLA PAUD DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2007 A. LATAR BELAKANG Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) disebutkan bahwa pendidikan nonformal (PNF) berfungsi sebagai pelengkap (complement), pengganti (substitute), dan penambah (suplement) pendidikan formal. Berbagai program yang telah dikembangkan dalam jalur pendidikan non formal saat ini diantaranya: program Keaksaraan, Kesetaraan (Paket A setara Sekolah Dasar, Paket B setara Sekolah Menengah Pertama, dan Paket C setara Sekolah Lanjutan Atas), Pendidikan Kursus, Pendidikan Life Skill, dan Pendidikan Anak Usia Dini. Setiap program yang dipaparkan di atas memerlukan pendidik maupun tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan program yang dikembangkan. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) dijabarkan bahwa tenaga kependidikan dituntut memiliki kompetensi yang mencakup kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial dan profesional. Kompetensi tersebut diharapkan dimiliki oleh seluruh tenaga pengelola

lembaga pendidikan luar sekolah termasuk pengelola program Pendidikan Anak Usia Dini. Pengelola yang memenuhi kompetensi tersebut diharapkan akan memenuhi legalitas kualifikasi sebagai tenaga pengelola program PAUD yang profesional. Jumlah pengelola PAUD yang tercatat hingga tahun... sebanyak... orang, dengan rincian... orang tenaga pengelola Kelompok Bermain,... orang pengelola Taman Penitipan Anak, dan... orang pengelola Lembaga Satuan PAUD Sejenis. Dari jumlah tersebut yang sudah mendapatkan pelatihan tenaga kependidikan baru tercatat sebanyak... orang. Dengan demikian sebagian besar dari tenaga pengelola PAUD yang ada belum mendapatkan pelatihan dan pendidikan yang mendukung tugas profesinya. Kenyataan lain di lapangan bahwa pengelola PAUD memiliki latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, dan jenjang pendidikan sangat beragam. Dengan demikian belum semua pengelola PAUD yang ada telah memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam PP no. 19 di atas. Implikasi dari kondisi di atas pengelolaan dan layanan PAUD terhadap sasaran belum dapat berjalan sesuai dengan ketentuan layanan pendidikan anak usia dini. Hal ini disebabkan karena sampai saat ini belum ada standar kompetensi pengelola PAUD yang baku. Berkaitan dengan hal tersebut penting untuk segera menyusun Standar Kompetensi Tenaga Kependidikan atau Pengelola Lembaga PAUD. Standar Kompetensi Tenaga Kependidikan atau Pengelola Lembaga PAUD selayaknya dirumuskan bersama oleh berbagai unsur yang mencakup: Direktorat PAUD, Dit. PTK-PNF, BSNP, Himpaudi, Pengelola, Akademisi, dan stake holder. Rumusan yang telah dihasilkan oleh unsur-unsur tersebut menjadi masukan untuk BSNP dan BNSP ditetapkan menjadi standar baku. Berdasarkan pemikiran seperti diuraikan di atas, maka pada tahun anggaran 2007 Direktorat PTK-PNF menetapkan program rintisan sertifikasi bagi PTK-PNF yang dimulai dengan kegiatan penyusunan bahan masukan untuk penetapan standar kompetensi PTK-PNF, khususnya untuk tenaga kependidikan PNF yang berstatus sebagai Pengelola Satuan Pendidikan Anak Usia Dini.

B. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1992 tentang Peran Serta Masyarakat Dalam Pendidikan Nasional 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. C. TUJUAN DAN MANFAAT STANDAR KOMPETENSI BAGI PENGELOLA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 1. Tujuan a. Menetapkan standar kompetensi/kemampuan dasar Pengelola Satuan Pendidikan Anak Usia Dini sesuai dengan PP 19 tahun 2005. b. Menyediakan acuan dalam pembinaan dan peningkatan mutu Pengelola Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

2. Manfaat a. Sebagai Acuan pelaksanaan uji kompetensi Pengelola Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini b. Sebagai dasar pertimbangan dalam penilaian kinerja Pengelola Satuan Pendidikan Anak Usia Dini c. Acuan penetapan kebijakan peningkatan mutu bagi Pengelola Satuan Pendidikan Anak Usia Dini d. Acuan dalam merancang pengembangan kurikulum pendidikan/ pelatihan untuk peningkatan kompetensi Pengelola Satuan Pendidikan Anak usia Dini D. RUANG LINGKUP 1. Struktur sajian standar kompetensi Pengelola PAUD mencakup latar belakang, dasar hukum, tujuan dan manfaat, pengertian, kualifikasi, dan standar kompetensi. 2. Substansi standar kompetensi Pengelola PAUD mencakup kompetensi paedagogis, kepribadian, sosial, dan profesional. E. PENGERTIAN 1. Standar Standar adalah acuan umum yang mengikat unsur-unsur yang terlibat dalam penyeleksian calon pengelola, peningkatan kemampuan pengelola, dan pengelola lembaga PAUD. 2. Kompetensi

Kompetensi adalah seperangkat kemampuan dasar yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang pengelolaan Lembaga PAUD. 3. Standar Kompetensi Pengelola Pendidikan Anak Usia Dini Adalah acuan umum berisi seperangkat kemampuan dasar yang harus dimiliki pengelola PAUD dan mengikat unsur-unsur yang terlibat dalam penyeleksian calon pengelola, peningkatan kemampuan pengelola, dan pengelolaan lembaga PAUD. 4. Kualifikasi Adalah persyaratan minimum yang harus dipenuhi oleh Pengelola PAUD untuk melakukan tugas pokok dan fungsi secara efektif dan efisien. 5. Kualifikasi Akademik Adalah tingkat pendidikan minimum yang harus dimiliki Pengelola PAUD sesuai dengan standar yang ditetapkan. 6. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak usia lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini pada jalur Pendidikan Non-Formal meliputi Taman Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (KB), dan Satuan Paud Sejenis (SPS).

7. Taman Penitipan Anak (TPA) Adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan non formal sebagai wahana kesejahteraan yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk jangka waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya bekerja. 8. Kelompok Bermain (KB) Adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan non formal yang menyelenggrakan program pendidikan sekaligus program kesejahteraan bagi anak sejak lahir sampai dengan 6 tahun (dengan priorias anak usia 2-4 tahun). 9. Satuan PAUD Sejenis (SPS) Adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan nonformal yang dapat dilaksanakan secara terintegrasi dengan berbagai program layanan anak usia dini yang telah ada di masyarakat (seperti Pos Yandu, Bina Keluarga Balita, Taman Pendidikan Al Quran, Taman Pendidikan anak Sholeh, Sekolah Minggu dan Bina Iman). (Direktorat PAUD, 2006). 10.Pengelola Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Adalah seseorang yang memiliki kualifikasi dan kompetensi yang telah ditentukan untuk bertanggung jawab secara keseluruhan atas pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini di Taman Penitipan Anak, Kelompok Bermain, atau Satuan PAUD Sejenis. F. PERSYARATAN 1. Persyaratan Umum

a. Diutamakan memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) kependidikan atau nonkependidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi dan serendah-rendahnya SLTA b. Sehat jasmani dan rohani c. Memiliki pengalaman sebagai pendidik atau anggota pengelola satuan pendidikan anak usia dini sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun 2. Persyaratan Khusus a. Pengelola Taman Penitipan Anak (TPA) 1. Berstatus sebagai Pengelola TPA 2. Telah mendapatkan pendidikan atau pelatihan yang terkait dengan tugas dan fungsi pengelola TPA 3. Memiliki sertifikat sebagai Pengelola TPA yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan Pemerintah. b. Pengelola Kelompok Bermain (KB) 1. Berstatus sebagai Pengelola KB 2. Telah mendapatkan pendidikan atau pelatihan yang terkait dengan tugas dan fungsi pengelola KB 3. Memiliki sertifikat sebagai Pengelola KB yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan Pemerintah. c. Pengelola Satuan PAUD Sejenis (SPS) 1. Berstatus sebagai Pengelola SPS

2. Telah mendapatkan pendidikan atau pelatihan yang terkait dengan tugas dan fungsi pengelola SPS 3. Memiliki sertifikat sebagai Pengelola SPS yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan Pemerintah. G. STANDAR KOMPETENSI PENGELOLA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (TPA, KB, SPS) DIMENSI KOMPETENSI : KEPRIBADIAN No KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INDIKATOR 1. Berpenampilan diri sebagai pribadi yang berakhlak mulia 2. Bertindak sesuai dengan norma hukum, sosial, dan kebudayaan nasional 1.1 Menunjukkan perilaku yang sesuai dengan norma agama 1.2 Menunjukkan budi pekerti yang luhur Menunjukkan sikap sesuai dengan norma hukum dan sosial dalam masyarakat serta kebudayaan nasional 1. beribadah sesuai dengan agama masing-masing 2. Toleran dalam beragama 1. rendah hati 2. menepati janji 3. dapat dipercaya 4. jujur 5. sopan santun 6. menerima pendapat orang lain secara santun 7 menghargai sesama 1. mentaati peraturan perundangundangan 2. mentaati tata tertib 3. bertindak sesuai dengan kearifan lokal

DIMENSI KOMPETENSI : KEPRIBADIAN No KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INDIKATOR 3. Berpenampilan sebagai pribadi yang mantap, stabil, dan dewasa 4. Pemilikan etos kerja, tanggung jawab, rasa bangga dan rasa percaya diri 3.1 Menunjukkan perilaku sebagai pribadi yang mantap 3.2 Menunjukkan perilaku sebagai pribadi yang dewasa, arif dan berwibawa 3.3 Menunjukkan perilaku yang dapat mengendalikan diri 4.1 Menunjukkan etos kerja dan tanggungjawab yang tinggi 4.3 Mengerjakan pekerjaan secara mandiri 4.4 Mengaktualisasikan diri sebagai pengelola 1. bertindak konsisten 2. percaya diri 1. memahami/mengerti keadaan orang lain 2. bertindak tidak memihak 1. dapat mengendalikan emosi 2. dapat memaafkan kesalahan orang lain 1. tanggung jawab terhadap pekerjaan 2. Disiplin kerja 3. semangat kerja 4. tidak tergantung orang lain 5. berorientasi pada hasil 6. bekerja keras 7. kerja dengan cerdas 8. kesungguhan dalam bekerja 5. Pemilikan kode etik profesi 5.1 Memahami kode etik profesi 1. memahami ramburambu yang tertuang dalam kode etik profesi 2. menghargai profesi lain

DIMENSI KOMPETENSI : KEPRIBADIAN No KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INDIKATOR DIMENSI KOMPETENSI : SOSIAL 5.2 Menerapkan dan menjaga kode etik profesi 1. bertindak sesuai kode etik profesi 2. menjunjung tinggi kode etik profesi 3. menjaga kekompakan profesi No KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INDIKATOR 1. Komunikasi yang efektif, empatik, dan santun 2. Partisipatif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan Berkomunikasi dengan orang lain secara efektif 1. Menyesuaikan diri dengan lingkungan 1. memahami strategi komunikasi secara efektif (mendengarkan, berbicara, menulis, dan non verbal) 2. menjadi pendengar yang baik 3. dapat menyampaikan ide atau gagasan 4. berbicara secara sistematis dan lugas 1. dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat 2. dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja 3. dapat menyesuaikan diri dengan komunitas profesi 4. peka terhadap masalah sosial 5. menghargai perbedaan

DIMENSI KOMPETENSI : SOSIAL No KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INDIKATOR 2. Berpartisipasi dalam memecahkan masalahmasalah yang ada di lingkungan masyarakat 1. aktif dalam kegiatan kemasyarakatan 2. memprakarsai kegiatan kemasyarakatan DIMENSI KOMPETENSI : MANAJERIAL No KOMPETENSI INTI KOMPETENSI PAUD INDIKATOR PAUD 1. Perencanaan program 1.1 Mengidentifikasi kebutuhan lembaga 1. Memahami substansi program dan anak usia dini 2. Memahami dasardasar kebijakan program 3. Menganalisis kebutuhan penyelenggaraan program 4. Menyusun program penyelenggaraan kegiatan untuk anak dan orang tua 5. Menyusun instrumen pendataan 6. Mengumpulkan data 7. Mengolah dan menganalisis data 8. Membuat daftar kebutuhan lembaga

DIMENSI KOMPETENSI : MANAJERIAL No KOMPETENSI INTI KOMPETENSI PAUD INDIKATOR PAUD 1.2 Menentukan skala prioritas kebutuhan lembaga 1.3 Menyusun rencana strategik lembaga 1.4 Menyusun rencana operasional 1. Menelaah potensi sumber daya lembaga dan lingkungan untuk menetapkan skala prioritas 2. Mengurutkan kegiatan berdasarkan skala prioritas 1. Membuat analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman lembaga 2. Mengembangkan visi, misi, dan tujuan lembaga 3. Mengembangkan program jangka panjang, menengah dan pendek 1. Membuat rencana kegiatan, jadwal, biaya, ketenagaan, dan peralatan 2. Mengembangkan prosedur kerja 3. Menetapkan kriteria keberhasilan 4. Mengikut sertakan secara aktif orang tua dalam penyelenggaraan program

DIMENSI KOMPETENSI : MANAJERIAL No KOMPETENSI INTI KOMPETENSI PAUD INDIKATOR PAUD 2. Pengorganisasian sumber daya lembaga 2.1 Rekrutmen sumber daya sesuai dengan kebutuhan 2.2 Mengembangkan jabatan kerja 2.3 Pengadaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana secara optimal 1. Menyiapkan perangkat dan persyaratan rekruitmen 2. Melaksanakan rekruitmen 1. Mendistribusikan sumber daya manusia berdasarkan pada kualifikasi dan kompetensinya 2. Mengembangkan kompetensi 3. Melakukan penilaian kinerja 4. Mengembangkan sistem imbalan dan ganjaran 1. Memahami prinsipprinsip pengaturan sarana prasarana 2. Mengelola alat permainan edukatif (APE) 3. Menangalisis kebutuhan sarana dan prasarana 4. Mengadakan dan sarana prasarana 5. Mengatur pemanfaatan dan perawatan

DIMENSI KOMPETENSI : MANAJERIAL No KOMPETENSI INTI KOMPETENSI PAUD INDIKATOR PAUD 3. Pengarahan pelaksanaan program lembaga 2.4 Memanfaatkan dana secara efisien dan efektif 3.1 Mengoptimalkan pelaksanaan program lembaga 3.2 Mengadministrasikan kegiatan lembaga 1. Memahami prinsipprinsip pengelolaan keuangan 2. Mencari sumber dana 3. Mengelola keuangan secara transparan, efisien dan efektif 1. Membangun tim kerja 2. Memotivasi sumber daya manusia lembaga 3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan 4. Mewujudkan iklim kerja yang kondusif 1. Menyelenggarakan ketatausahaan lembaga 2. Mengembangkan petunjuk teknis kerja

DIMENSI KOMPETENSI : MANAJERIAL No KOMPETENSI INTI KOMPETENSI PAUD INDIKATOR PAUD 4. Pengendalian pelaksanaan program lembaga 3.3 Mengarahkan pengembangan dan penerapan kurikulum untuk setiap program pendidikan PNF 4.1 Melaksanakan monitoring program 1. Mengkoordinir penyusunan rancangan pembelajaran (media, metode, bahan belajar) 2. Mengkoordinir pelaksanaan pembelajaran 3. Mengkoordinir evaluasi pembelajaran 1. Mengembangkan mekanisme monitoring 2. Mengembangkan perangkat dan menentukan para petugas monitoring 3. Menetapkan jadwal monitoring 4. Melaksanakan monitoring 4.2 Melaksanakan supervisi 1. Memahami prinsipprinsip supervisi 2. Mengembangkan mekanisme pembinaan 3. Membimbing dan membina ketenagaan

DIMENSI KOMPETENSI : MANAJERIAL No KOMPETENSI INTI KOMPETENSI PAUD INDIKATOR PAUD 5. Evaluasi pelaksanaan program lembaga 5.1 Melaksanakan evaluasi program lembaga 1. Memahami prinsip dan teknik evaluasi 2. Menyusun perangkat evaluasi 3. Mengevaluasi, mengolah,dan menganalisis program lembaga 4. Menindaklanjuti hasil evaluasi 5.2 Melaksanakan pelaporan 1. Memahami substansi laporan 2. Menyusun laporan untuk berbagai keperluan 3. Mendistribusikan laporan kepada pemangku kepentingan 4. Menyusun rekomendasi untuk perbaikan dan pengembangan program lembaga DIMENSI KOMPETENSI : SIKAP KEWIRAUSAHAAN No KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INDIKATOR

DIMENSI KOMPETENSI : SIKAP KEWIRAUSAHAAN No KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INDIKATOR 1. Pengolahan Resiko Menunjukkan perilaku berani mengolah resiko 1. Berani mengambil keputusan 2. Bertanggungjawab terhadap keputusan yang diambil 3. Optimis terhadap keberhasilan dari keputusan yang diambil 2. Pelayanan yang memuaskan 3. Pemanfaatan waktu secara efektif dan efisien 4. Pengembangan kemitraan dengan pihak terkait Menunjukan perilaku yang dapat memuaskan pelanggan Menunjukkan perilaku yang dapat mengelola waktu dengan efektif dan efisien Menunjukkan perilaku yang dapat mengembangkan jaringan usaha 1. Mendahulukan kepentingan pelanggan 2. Memfasilitasi kebutuhan pelanggan 1. Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu 2. Memanfaatkan waktu secara produktif 1. Membangun kerjasama dengan mitra kerja 2. Meyakinkan mitra kerja 3. Mengoptimakan capaian nilai tambah dengan mitra kerja

DIMENSI KOMPETENSI : SIKAP KEWIRAUSAHAAN No KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INDIKATOR 5. Inovatif mengembangkan keunggulan program lembaga Menunjukkan perilaku yang dapat mengembangkan keunggulan lembaga 1. Memanfaatkan peluang pasar untuk keberhasilan usaha 2. Memasarkan keunggulan program lembaga ke masyarakat 3. Berkompetisi secara sehat untuk memperoleh keunggulan H. PENUTUP Pengelola PAUD berperan penting dalam memberikan layanan program PAUD yang berkualitas. Untuk menunjang pelayanan yang berkualitas perlu didukung oleh kompetensi dan kualifikasi. Kompetensi dan kualifikasi yang diharapkan dari Pengelola PAUD hendaknya bersifat umum, mendasar, serta dapat dijadikan rujukan dalam kegiatan penyeleksian tenaga Pengelola, peningkatakan kualitas kinerja, dan pengelolaan Lembaga PAUD yang berkualitas. Berkenaan dengan hal tersebut perlu dirumuskan standar kompetensi dan kualifikasi pengelola PAUD. Standar kompetensi Pengelola PAUD seharusnya merujuk pada Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Rumusan standar kompetensi Pengelola PAUD yang disusun ini sebagai masukan Lembaga yang berwewenang untuk menetapkan dan menguji kompetensi Pengelola PAUD. Standar Kompetensi ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi penyusunan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kualitas kinerja dan kesejahteraan Pengelola PAUD. Dengan standar kompetensi ini pengelola mengetahui kemampuan yang harus dimiliki dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Standar kompetensi dapat

dijadikan sebagai instrumen bagi masyarakat untuk mengontrol akuntabilitas kinerja, dan pencitraan publik pengelola PAUD. Terkait dengan hal tersebut, Standar Kompetensi Pengelola PAUD berfungsi sebagai piranti untuk meningkatkan kualitas pelayanan lembaga PAUD secara umum.