BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan memerlukan modal untuk menjalankan kegiatan usahanya,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan tujuan perusahaan. Kegiatan pendanaan berhubungan penting

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi global yang terus maju pada saat ini, dapat menimbulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pendanaan internal merupakan dana yang berasal dari internal perusahaan seperti

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN UKDW. persaingan yang dihadapi. Meningkatkan nilai perusahaan salah satunya dapat

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan adalah dengan mengelola serta memanfaatkan sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Modal merupakan unsur penting dalam suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengelola keuangan perusahaan dengan sebaik-baiknya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Brigham dan Houston (2001) struktur modal adalah bauran dari hutang,

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. keputusan pendanaan yang baik untuk menentukan pertimbanganpertimbangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis yang sedang memasuki era globalisasi mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. yang melakukan ekspansi usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan. merger, atau menerbitkan saham di pasar modal.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. kreditur, serta pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. industri perbankan. Selain menyangkut permasalahan modal, tingkat kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia investasi bukan lagi merupakan kegiatan baru di dunia

BAB I PENDAHULUAN. dalam perusahaan. Oleh karena itu, keputusan pendanaan menjadi pertimbangan

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi untuk melakukan kegiatan ekonomi dan mengelola fungsi-fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pasti memerlukan investasi besar dengan kebutuhan dana

BAB I PENDAHULUAN. struktur modal perusahaan yang akhirnya akan mempengaruhi suatu kinerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan globalisasi yang terjadi saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. telah membuat suatu perusahaan berusaha meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai investasi, seperti investasi pada proyek, investasi pada perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. keputusan (corporate action) dengan membagikan dividen atau menahan laba.

BAB I PENDAHULUAN. sebab sifat dari hutang yang tidak permanen, lebih murah untuk diadakan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendanaan dapat berasal dari internal yaitu dari modal sendiri dan eksternal yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perusahaan harus meningkatkan nilai perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaannya memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting yang

BAB I PENDAHULUAN. Peran industri-industri yang beroperasi di Indonesia memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1

BAB I PENDAHULUAN. dan dewan direksi. Kepemilikan manajerial harus diikutsertakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. berhadapan dengan persoalan penambahan modal. Tujuan penanaman modal

BAB I PENDAHULUAN. dari pemegang saham dan hutang. Menurut sifatnya ada dua macam tipe

BAB I PENDAHULUAN. industri ini akan memiliki prospek yang baik. Dengan pertimbangan ini, saham di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan. Pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak, karena yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan investasi atas aktiva keuangan dewasa ini telah

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Myes dan Majluf Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi disebabkan karena pihak manajemen sering kali memiliki tujuan

BAB V PENUTUP. PMDN yang Terdaftar di BEI Periode dapat diperoleh kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi dan cara berpikir manusia yang semakin pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

ANALISIS STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PHARMACEUTICALS YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI. Diajukan Oleh : ZAINUL ARIFIN / FE / EM

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi melalui pengembangan investasi di suatu negara. Dalam hal ini pasar

BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kecil maupun perusahaan besar, salah satunya dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan munculnya persaingan yang semakin ketat, sehingga perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. besar yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh sumber dana dan bagaimana mengalokasikan dana tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. ke borrower. Sedangkan sebagai fungsi keuangan, pasar modal berfungsi dalam. diperlukan untuk investasi tersebut (Husnan, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

I. PENDAHULUAN. dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah gedung, perkantoran, mall, hotel,

BAB I PENDAHULUAN. dari dalam negeri maupun perusahaan-perusahaan asing yang memiliki modal

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Makin besarnya bagian kebutuhan dana yang dipenuhi dengan dana

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang menjalankan bisnisnya pada dasarnya menginginkan agar

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di era globalisasi ini sangatlah pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

perusahaan yaitu dari hutang (pinjaman) dan modal sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah menjalankan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. investasi. Munculnya situs-situs, buku dan berbagai kepelatihan pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. bisnis khususnya dalam bidang perekonomian. Tujuan perusahaan yakni mencapai

BAB I PENDAHULUAN. bidang jasa maupun produksi pasti menginginkan agar perusahaannya dapat

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen keuangan merupakan manajemen yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang melintasi batas negara ini telah menuntut bangsa kita untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan utama dari perusahaan selain meningkatkan nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi membuka peluang interaksi dan komunikasi tanpa batas antar

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dalam jangka panjang. Melalui penjualan barang dan jasa kepada

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan manufaktur untuk melakukan kegiatan ekonomi dan mengelola

BAB 1 PENDAHULUAN. baik mengunakan hutang (debt financing) ataupun dengan mengeluarkan saham

BAB I PENDAHULUAN. harus dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dengan baik seperti

BAB 1 perusahaan sehingga menjadi faktor penentu dalam berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN. serta menjaga kelangsungan hidup perusahaan. adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal, yaitu keputusan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu perusahaan didirikan dengan berbagai tujuan yang hendak dicapai.

BAB I PENDAHULUAN. hanya dapat dinilai berdasar dampaknya pada harga saham biasa perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar BelakangMasalah. Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembang ditengah-tengah persaingan yang semakin ketat di era

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengaruh struktur aktiva, profitabilitas, ukuran, dan pertumbuhan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di zaman era globalisasi sekarang ini dunia bisnis memasuki persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan memerlukan modal untuk menjalankan kegiatan usahanya, baik yang berasal dari pihak internal, maupun eksternal. Pada umumnya, perusahaan lebih mengutamakan pendanaan internal dalam membiayai kegiatan usahanya (Dian, 2012). Akan tetapi, ada juga perusahaan yang memenuhi kebutuhan dananya melalui pendanaan eksternal. Pemenuhan dana eksternal dapat diperoleh dengan melakukan penerbitan saham dan surat hutang. Pendanaan eksternal dapat mempengaruhi struktur modal perusahaan, akan tetapi pendanaan eksternal dalam bentuk hutang lebih disukai karena pertimbangan biaya emisi, dimana biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya emisi saham baru (Seftianne,2011). Struktur modal merupakan perimbangan antara penggunaan modal sendiri dengan modal asing, dimana modal sendiri berupa laba ditahan dan kepemilikan saham, sedangkan modal asing berupa hutang (Sutrisno,2001). Sampai saat ini, struktur modal merupakan masalah bagi perusahaan karena pengaruhnya terhadap nilai perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan manajer keuangan untuk menciptakan struktur modal optimal yang dapat menyeimbangkan penggunaan utang dengan modal sendiri. Menurut Brigham dan Houston (2006), struktur modal optimal adalah struktur modal yang dapat memaksimalkan harga

2 saham, dimana bukan hanya perusahaan yang memperoleh keuntungan, tetapi para pemegang saham pun ikut memperoleh keuntungan. Perolehan struktur modal diperoleh dengan membandingkan hutang dengan total modal (debt to equity ratio). Menurut Bagus (2011), rasio DER tidak boleh lebih besar dari 1 atau dengan kata lain, penggunaan hutang tidak boleh lebih banyak dibandingkan penggunaan modal sendiri karena akan berpengaruh terhadap risiko kebangkrutan. Apabila penggunaan hutang melebihi modal sendiri, maka risiko kebangkrutan menjadi tinggi, karena semakin banyak hutang semakin tinggi tingkat risiko kebangkrutan. Pada penelitian ini, hutang yang digunakan adalah hutang jangka panjang. Alasannya karena hutang jangka panjang bersifat statis atau tetap selama jangka waktu yang relatif panjang, sehingga manajemen keuangan perlu memikirkan keberadaannya. Perusahaan industri barang konsumsi merupakan salah satu cabang dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Pada tahun 2009, tingkat LTDER sebesar 0,38, atau dengan kata lain pemenuhan dana melalui hutang jangka panjang lebih sedikit dibandingkan sumber dana lainnya. Adapun penggunaan hutang jangka panjang dan modal sendiri pada tahun 2009 sampai tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 1.1 Tabel 1.1 Penggunaan Dana Perusahaan Industri Barang Konsumsi Modal Tahun 2009 2010 2011 Hutang Jangka Panjang 22.977.784 22.340.457 17.557.588 Total Modal 60.418.304 81.013.215 90.858.808 Tingkat Perbandingan 0,38 0,28 0,19 Sumber : www.idx.co.id (data diolah)

3 Berdasarkan tabel di atas, penggunaan hutang jangka panjang mengalami penurunan terus-menerus hingga tahun 2011 dan bila dibandingkan dengan tahun 2009, maka tingkat struktur modal pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 50%. Hal ini dikarenakan prospek pada perusahaan industri barang konsumsi bagus dan dinikmati oleh para investor, sehingga perusahaan lebih memilih untuk menggunakan modal sendiri dibandingkan modal asing. Akan tetapi, hal ini tidak sesuai dengan teori signal, yang mengatakan bahwa perusahaan dengan prospek yang kurang menguntungkan akan cenderung untuk menjual sahamnya karena pengumuman emisi saham umumnya merupakan suatu syarat (signal) bahwa manajemen memandang prospek perusahaan tersebut suram. Ketidaksesuaian teori signalling dengan kenyataan bahwa perusahaan lebih banyak menggunakan modal sendiri inilah yang menjadi fenomena gap dalam penelitian ini. Perusahaan dapat mencapai struktur modal yang optimal biasanya disebabkan oleh faktor-faktor pendukung atau yang mempengaruhi struktur modal dan menurut Riyanto (2011:228), faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah tingkat bunga, stabilitas dari earning, susunan dari aktiva, kadar risiko dari aktiva, besarnya jumlah modal yang dibutuhkan, keadaan pasar modal, sifat manajemen dan besarnya suatu perusahaan. Berdasarkan faktor-faktor di atas, peneliti membatasi hanya pada lima faktor, yaitu struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan risiko bisnis dan faktor tersebut diduga dapat mempengaruhi struktur modal pada perusahaan industri barang konsumsi. Oleh karenanya baik itu pihak manajemen maupun pihak kreditor sudah seharusnya mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan masalah pendanaan ini. Dengan mengetahui faktor-faktor yang

4 mempengaruhi struktur modal yang diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi evaluasi manajemen. Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal telah dilakukan. Namun dari beberapa peneliti terdahulu terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian. Hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal antara lain dilakukan oleh Situmorang (2010) meneliti pengaruh struktur aktiva, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal, kemudian menyimpulkan bahwa hanya struktur aktiva berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Setiawan (2011), dimana hasil penelitian adalah profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal, sedangkan struktur aktiva, ukuran perusahaan dan risiko bisnis berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Srimindarti (2010) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan LQ45 di BEI dan hasil penelitian adalah struktur aktiva, profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal, sedangkan peluang pertumbuhan berpengaruh negatif tidak signifikan. Dari hasil penelitian terdahulu terdapat beberapa variabel yang berpengaruh terhadap struktur modal masih menunjukkan hasil yang berbeda bahkan bertentangan antara hasil penelitian yang satu dengan yang lainnnya. Hal inilah yang akan diangkat menjadi research gap dalam penelitian ini. Atas dasar research gap dari hasil penelitian sebelumnya dan perlunya perluasan penelitian yang didukung oleh teori yang mendasari, maka terdapat lima variabel yang

5 diduga berpengaruh terhadap struktur modal. Kelima variable tersebut adalah struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan risiko bisnis. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Manatap Situmorang, yang melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur pada tahun 2006-2008 dan Situmorang menyimpulkan bahwa hanya struktur aktiva berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal, sedangkan profitabilitas dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah : 1. Variabel yang diteliti oleh Situmorang adalah struktur aktiva, profitabilitas dan ukuran perusahaan, sedangkan pada penelitian ini, variabel yang diteliti adalah struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan risiko bisnis. Alasan peneliti menambahkan variabel likuiditas adalah karena tingkat likuiditas mempengaruhi tingkat kepercayaan terhadap sebuah perusahaan, sehingga mempengaruhi besaran dana ekstern atau hutang yang kemudian dapat mempengaruhi besarnya rasio struktur modal. Alasan peneliti menambahkan variabel risiko bisnis adalah risiko bisnis yang dimiliki perusahaan berkaitan dengan probabilitas kebangkrutan, dimana semakin tinggi tingkat risiko bisnis, maka semakin tinggi tingkat kemungkinan perusahaan untuk bangkrut dan hal ini membuat para kreditor ragu untuk memberikan pinjaman. 2. Objek yang diteliti oleh Situmorang adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, sedangkan pada penelitian ini, objek yang diteliti adalah perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI. Alasan peneliti

6 menggunakan objek perusahaan industri barang konsumsi adalah karena sektor ini merupakan salah satu sektor yang memiliki prospek bagus dan diminati para investor. 3. Periode tahun yang diteliti oleh Situmorang adalah tahun 2006-2008, sedangkan pada penelitian ini pada tahun 2009-2011. Berdasarkan fenomena gap dan research gap yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan risiko bisnis terhadap struktur modal, dengan judul : Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas dan Risiko Bisnis Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI. 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi struktur modal suatu perusahaan? 2. Apakah struktur aktiva berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan? 3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan? 4. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan? 5. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan? 6. Apakah risiko bisnis berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan? 7. Apakah struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan risiko bisnis berpengaruh secara simultan terhadap struktur modal perusahaan?

7 1.3 Batasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah : untuk melihat pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, dan risiko bisnis terhadap struktur modal pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah struktur aktiva berpengaruh positif secara parsial terhadap struktur modal perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI? 2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif secara parsial terhadap struktur modal perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI? 3. Apakah profitabilitas berpengaruh negatif secara parsial terhadap struktur modal perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI? 4. Apakah likuiditas berpengaruh positif secara parsial terhadap struktur modal perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI? 5. Apakah risiko bisnis berpengaruh negatif secara parsial terhadap struktur modal perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI? 6. Apakah struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan risiko bisnis berpengaruh secara simultan terhadap perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI?

8 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menguji pengaruh positif struktur aktiva secara parsial terhadap struktur modal perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI. 2. Untuk menguji pengaruh positif ukuran perusahaan secara parsial terhadap struktur modal perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI. 3. Untuk menguji pengaruh negatif profitabilitas secara parsial terhadap struktur modal perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI. 4. Untuk menguji pengaruh positif likuiditas secara parsial terhadap struktur modal perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI. 5. Untuk menguji pengaruh negatif risiko bisnis secara parsial terhadap struktur modal perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI. 6. Untuk menguji pengaruh signifikan struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan risiko bisnis secara simultan terhadap perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI. 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi akademisi, khususnya mengenai pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas dan risiko bisnis terhadap struktur modal.

9 2. Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam membuat kebijakan struktur modal agar struktur modal yang diperoleh optimal. 3. Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan informasi dalam menentukan alternatif pendana.