HAMA PENYAKIT PENTING TANAMAN HAMA PENGHISAP DAUN-KEPIK Diconocoris sp. ( Diconocoris hewetti ) PADA TANAMAN LADA

dokumen-dokumen yang mirip
Upaya pengendalian Hama pengerek batang (Lophobaris piperis Marsh.) Tanaman lada dengan menggunakan jamur. Beauveria bassiana. Oleh ;Umiati.

Oleh Kiki Yolanda,SP Jumat, 29 November :13 - Terakhir Diupdate Jumat, 29 November :27

TINJAUAN PUSTAKA. miring. Sycanus betina meletakkan tiga kelompok telur selama masa hidupnya.

PENYEBAB LUBANG HITAM BUAH KOPI. Oleh : Ayu Endah Anugrahini, SP BBPPTP Surabaya

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini

Pengelolaan Ekosistem Untuk Pengendalian Hama Lada

REKOMENDASI UMUM PENGENDALIAN HELOPELTIS SPP. PADA TANAMAN KAKAO 1) Oleh: Ir. Syahnen, MS 2) dan Muklasin, SP 3)

HUBUNGAN ANTARA KERAPATAN POPULASI KEPIK RENDA, Diconocoris hewetti (Dist) (HEMIPTERA : TINGIDAE) DAN KEHILANGAN HASIL PADA TANAMAN LADA

I. PENDAHULUAN. luas areal kakao yang cenderung mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari

HAMA UTAMA TANAMAN LADA DAN PENGENDALIANNYA

Tetratichus brontispae, PARASITOID HAMA Brontispa longissima

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi hama penggerek batang berkilat menurut Soma and Ganeshan

Hercules si Perusak Tanaman Pala dan Cengkeh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

HAMA Cricula trifenestrata PADA JAMBU METE DAN TEKNIK PENGENDALIANNYA

HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Populasi Kepinding Tanah ( S. coarctata

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Alternatif pengendalian terhadap si Helopeltis sp. Oleh : Vidiyastuti Ari Y, SP POPT Pertama

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), hama walang sangit dapat di klasifikasikan sebagai

Penggerek Pucuk Tebu dan Teknik Pengendaliannya

1. tikus 2. penggerek batang padi 3. wereng coklat

TINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan

I. TINJAUAN PUSTAKA. Kopi (Coffea spp.) adalah spesies tanaman berbentuk pohon. Tanaman ini

TINJAUAN PUSTAKA. Berbentuk oval sampai bulat, pada permukaan atasnya agak datar. Jumlah telur

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.3

Metamorfosis Kecoa. 1. Stadium Telur. 2. Stadium Nimfa

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun morfologi tanaman tembakau adalah: Tanaman tembakau mempunyai akar tunggang terdapat pula akar-akar serabut

HAMA KUMBANG BIBIT Plesispa reichei PADA TANAMAN KELAPA. Amini Kanthi Rahayu, SP. POPT Ahli Pertama

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Chilo sacchariphagus Boj. (Lepioptera: Crambidae) Bentuk telur jorong dan sangat pipih, diletakkan dalam 2-3 baris tersusun

TINJAUAN PUSTAKA. Serangga Hypothenemus hampei Ferr. (Coleoptera : Scolytidae). Penggerek buah kopi (PBKo, Hypothenemus hampei) merupakan serangga

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Telur P. castanae Hubner. Bentuk telur oval dan dapat menghasilkan telur sebanyak butir perbetina.

TINJAUAN PUSTAKA Serangga predator Bioekologi Menochilus sexmaculatus

TINJAUAN PUSTAKA. Chilo sacchariphagus Bojer (Lepidoptera: Crambidae) diletakkan secara berkelompok dalam 2-3 baris (Gambar 1). Bentuk telur jorong

AGROTEKNOLOGI TANAMAN LEGUM (AGR62) TEKNOLOGI PENGELOLAAN JASAD PENGGANGGU DALAM BUDIDAYA KEDELAI (LANJUTAN)

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Phragmatoecia castaneae Hubner. (Lepidoptera : Cossidae)

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. TINJAUAN PUSTAKA. Setothosea asigna, Setora nitens, Setothosea bisura, Darna diducta, dan, Darna

TINJAUAN PUSTAKA. Chilo Sachhariphagus Boj. (Lepidoptera: Crambidae)

HAMA Helopeltis spp. PADA JAMBU METE DAN PENGENDALIANNYA

TINJAUAN PUSTAKA. Telur serangga ini berwarna putih, bentuknya mula-mula oval, kemudian

MUSUH ALAMI, HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN LADA

Gambar 1. Nimfa Helopeltis spp Sumber: Atmadja (2003) Gambar 2. Imago betina Helopeltis spp Sumber: Atmadja (2003)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ulat kantong Mahasena Corbetti :

Gambar 1. Gejala serangan penggerek batang padi pada stadium vegetatif (sundep)

Jawaban. 1 Metamorfosis Sempurna (Holometabola)

BAB I PENDAHULUAN. pencernaan dan dapat mencegah kanker. Salah satu jenis sayuran daun yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saat ini Indonesia menjadi negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah

untuk meneliti tingkat predasi cecopet terhadap larva dan imago Semoga penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi pihak pihak yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.3, Juni (595) :

SISTEMATIKA LAPORAN MINGGUAN MAGANG KERJA Halaman Judul Halaman judul memuat laporan mingguan pada minggu ke-n, lokasi magang, serta judul kegiatan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB VII SINTESIS Strategi Pengendalian Hayati Kepik Pengisap Buah Lada

PENDAHULUAN. Eli Korlina PENDEKATAN PHT

PENDAHULUAN. ke Indonesia pada tahun 1848 yang ditanam di Kebun Raya Bogor. Perkebunan

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi dan Morfologi Rayap (Coptotermes curvignatus) Menurut (Nandika et, al.dalam Pratama 2013) C. curvignatus merupakan

Identifikasi dan Klasifikasi Hama Aphid (Kutu Daun) pada tanaman Kentang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengendalian serangga hama. Silvikultur Fisik mekanik Hayati : (predator, parasitoid, patogen) Genetik Kimiawi Perundangan PHT

Hama Aggrek. Hama Anggrek

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biocontrol, Divisi Research and

I. PENDAHULUAN. Tanaman lada (Piper nigrum L) merupakan salah satu komoditi ekspor.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Jumlah Infestasi terhadap Populasi B. tabaci pada Umur Kedelai yang Berbeda

DAUR HIDUP HEWAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IV SD. Disusun oleh: Taufik Ariyanto /

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) diterangkan bahwa klasifikasi hama Oryctes

Hama penghisap daun Aphis craccivora

TINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi dan Morfologi Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros) kelapa sawit di Indonesia adalah kumbang tanduk O. rhinoceros.

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), Setothosea asigna di klasifikasikan sebagai

Gambar 1. Telur R. linearis Sumber: Foto langsung

TINJAUAN PUSTAKA. energi pada kumunitasnya. Kedua, predator telah berulang-ulang dipilih sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kopi (coffea sp.) adalah tanaman yang berbentuk pohon termasuk dalam famili

II. TINJAUAN PUSTAKA. Berikut adalah taksonomi pengisap polong kedelai (EOL, 2014):

Status Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) Sebagai Hama

BAB I PENDAHULUAN. tanaman perkebunan. Akan tetapi banyak juga diantara serangga-serangga

TINJAUAN PUSTAKA. merata sepanjang tahun. Curah hujan (CH) untuk pertanaman pepaya berkisar

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Conopomorpha cramerella (Lepidoptera: Gracillariidae)

CARA CARA PENGENDALIAN OPT DAN APLIKASI PHESTISIDA YANG AMAN BAGI KESEHATAN 1) SUHARNO 2) 1) Judul karya ilmiah di Website 2)

Hama Kedelai dan Kacang Hijau

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Chilo sacchariphagus Bojer. (Lepidoptera: Crambidae) Imago betina meletakkan telur secara berkelompok pada dua baris secara

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut pengamatan para ahli, kedelai (Gycines max L. Merril) merupakan tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. Siklus hidup lalat buah mengalami 4 stadia yaitu telur, larva, pupa dan

TINJAUAN PUSTAKA. antara telur dan tertutup dengan selaput. Telur mempunyai ukuran

Mengenal Hama Wereng Batang Coklat Nilaparvata lugens Stal. Oleh : Budi Budiman

Uji Parasitasi Tetrastichus brontispae terhadap Pupa Brontispae Di Laboratorium

TINJAUAN PUSTAKA. Chilo saccharipaghus Bojer (Lepidoptera: Pyralidae) mengkilap. Telur berwarna putih dan akan berubah menjadi hitam sebelum

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Segera!!!...Potong Tunggul Kelapa Yang Mati

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana lazimnya makhluk hidup, tak terkecuali tumbuhan, tidak

TINJAUAN PUSTAKA. berkelompok (Gambar 1). Kebanyakan telur ditemukan di bawah permukaan daun,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tanaman akan tumbuh subur dengan seizin Allah SWT. Jika Allah tidak

Pengorok Daun Manggis

Wereng coklat, (Nilaparvata lugens Stal) ordo Homoptera famili Delphacidae. Tubuh berwarna coklat kekuningan - coklat tua, berbintik coklat gelap pd

Untuk mengatasi serangan hama tikus, dapat dilakukan cara cara sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. bawah, biasanya pada pelepah daun ke Satu tumpukan telur terdiri dari

Transkripsi:

HAMA PENYAKIT PENTING TANAMAN HAMA PENGHISAP DAUN-KEPIK Diconocoris sp. ( Diconocoris hewetti ) PADA TANAMAN LADA OLEH : NAMA : IKA NURSA ADAH NIM : 115040213111009 KELAS PRODI : H : AGROEKOTEKNOLOGI PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman lada (Piper nigrum L) adalah tanaman perkebunan yang bernilai ekonomis tinggi. Tanaman ini dapat mulai berbuah pada umur tanaman berkisar antara 2-3 tahun. Produktivitas kebun lada contohnya di daerah Lampung masih tergolong rendah yaitu rata-rata 591 kg/ha, dibanding produktivitas nasional yang mencapai 800 kg/ha. Produktivitas tanaman lada masih berpotensi dapat ditingkatkan dengan melalui penerapan teknologi budidaya mulai dari persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan penanganan pasca panen yang baik. Dalam budidaya tanaman Lada, tidak selamanya tidak terjadi gangguan, baik dari hama maupun penyakit. Beberapa hama yang menyerang tanaman Lada adalah Perusak akar: nematoda Radopholus sp.perusak batang : kumbang Lephobaris sp. Perusak daun : penggulung daun Enarmonia sp. dan ulat api Thosea sp. Penghisap : kutu Aleyurodicus sp., kepik Diconocoris sp. dan Helopeltis sp. Perusak buah kepik Dasynus piperis. Namun dalam laporan ini akan lebih banyak di bahas tentang kepik Diconocoris sp. atau Diconocoris hewetti. 1.2 Tujuan Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui dan beberapa hama penting tanaman lada, khususnya pada hama perusak akar yakni Diconocoris hewetti.. Selanjutnya mengetahui dan memahami perkembangan populasi hama dan kerusakannya pada tanaman lada, serta mengetahui faktror-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan populasi hama tersebut.

BAB II ISI 2.1 Klasifikasinya Taksonomi: Filum : Arthropoda Kelas : insekta Ordo : hemiptera Family : tingidae Genus : diconocoris Spesies : Diconocoris hewetti Nama umum : Namadaerah (lokal) : nyamuk lada, enduk enduk, kapal terbang atau fui khicong di Bangka Nama umum internasional : LACE BUG OF PEPPER BLOSSOM (Anonymous a, 2012 ) 2.2 Biologi 2.2.1 Siklus hidup : Kepik dewasa berwarna hitam, panjang 4 6 mm dan tidak aktif terbang. Pada toraks terdapat tonjolan seperti pu-nuk. Serangga jantan dan betina hampir sama bentuknya, kecuali ukuran tubuh. Serangga jantan lebih kecil dan ramping. Serangga betina meletakkan telur pada tangkai bunga. Umur telur 10 hari. Nimfa berwarna kuning muda mirip bunga lada sehingga sulit dilihat. Bentuk tubuh penuh benjolan seperti duri. Nimfa berganti kulit lima kali. Siklus hidup kurang lebih 30 hari ( Djumhur dan Sukarno, 1996 ) Lama perkembangan nimfa D. hewett; 17.3 dan 13.0 hari, lama hidup imago jantan 10.2 dan 18.8 hari, lama hidup imago betina 13.6 dan 16.9 bari, keperidian 13.9 dan 24.5 butir, berturut-turut pada varielas Chunuk dan LDL. Laju pertamhaban inttinsik (r) 0.0741 dan 0.0827,laju reproduksi bersib (Ro) 6.98 dan 8.52, masa generasi (T) 26.21 dan 25.91, laju pertambaban terhalas (l.) 1.0769 dan 1.0862, berturut-turut pada varielas Cibunuk dan LDL. Secara keseluruhan, varietas LDL lebih mendukung kebidupan dan perkembangan populasi D. hewelli. Bila tidak tersedia bulir bunga, keripik renda dapat

bertahan hidup dengan makan pada pucuk daun atau bulir buah muda Rataan lama bidup imago pada pucuk 12.1 dan pada bulir buah muda 23.5 hari ( Anonymous b, 2012 ) 2.2.2 Metamorfosis D. hewetti sendiri adalah omnivora yang berarti mereka mengkonsumsi hampir segala jenis makanan mulai dari cairan tumbuhan, biji-bijian, serangga lain, hingga hewan-hewan kecil seperti ikan. D. Hewetti tidak mengalami metamorfosis sempurna. Anakan serangga dari ordo Hemiptera yang baru menetas biasanya memiliki penampilan yang sama dengan induknya, namun ukuranya lebih kecil dan tidak besayap. Fase anakan ini dikenal dengan nama nimfa. Nimfa Hemiptera ini kemudian melakukan pergantian kulit berkali-kali hingga akhirnya menjadi dewasa tanpa melalui fase kepompong. Serangga anggota Hemiptera perlu melakukan perkawinan agar betinanya bisa membuahi telurnya dan berkembang biak. 2.2.3 Fase tumbuh hama Perbedaan kerapatan populasi imago pengisap bunga berpengaruh terhadap besarnya kehilangan hasil. Pada kerapatan populasi 1, 2, 3, dan 4 ekor imago/empat bulir, diperkirakan besarnya kehilangan hasil berturut-turut 37,38; 82,89; 71,86 dan 77,81%, sedangkan untuk nimfa besarnya kehilangan hasil pada kerapatan 1, 2, dan 3 ekor kepik/bulir berturut-turut 73,24; 80,29, dan 89,05% (Laba, 2005). Daur hidup seluruhnya dari telur hingga dewasa, kira-kira 30 hari. Telur membutuhkan waktu sedikitnya 10 hari sampai menetas. Telur-telur diletakkan pada tangkai bunga lada. Nimfa mengalami 5 kali ganti kulit sebelum menjadi kepik dewasa. Nimfa memiliki Kepik bunga lada dewasa banyak duri keluar dari badannya. Setelah menetas, nimfa langsung mulai mengisap bunga-bunga lada, akibatnya bunga lada Metamorfosa tidak sempurna menjadi hitam dan gugur atau tandan telur nimfa dewasa buah lada muda banyak yang ompong. Kepik dewasa melanjutkan mengisap ukuran sebenarnya bunga-bunga lada sampai Daur hidupnya selesai. Kepik dewasa berwarna kehitam-hitaman, dan memiliki pundakpundak menonjol keluar yang sangat tinggi. 0 1 2 3 4 5cm ( Anonymous c, 2012 ). 2.2.4 Respon terhadap lingkungan Hama ini menyerang lada selama masa berbunga. Jika tanaman lada berbunga terus menerus di suatu daerah, memungkinkan kepik kapal terbang dapat berkembang biak dalam jumlah besar sampai kepik ini menjadi hama lada yang berat (Anonymous c, 2012).

2.3 Distribusi Hemiptera tersebar di seluruh dunia, kecuali di daerah-daerah yang terlampau dingin seperti wilayah kutub. Cara hidup mereka yang beragam membuat persebaran mereka begitu luas. Sebaran D. hewetti hanya terbatas di daerah Bangka, Kalimantan dan Aceh. Di Bangka puncak populasi hama terjadi antara bulan Oktober dan Februari sedangkan antara bulan Juli dan September populasi rendah. Masa pembungaan sangat mempengaruhi kehadiran hama di lapangan, sedangkan curah hujan secara tidak langsung mempengaruhi fluktuasi populasi (Deciyanto, 1988). Hasil penelitian Laba (2005) menunjukkan bahwa populasi D. Hewetti umumnya memperlihatkan pola tebaran acak, tetapi pada saat populasi tinggi memperlihatkan pola tebaran bergerombol. 2.4 Cara menyerangnya Diconocoris hanya mengisap bagian bunga dan buah lada muda. Kepik ini menusuk bunga dan mengisap cairannya. Serangga ini merusak tanaman lada dengan jalan mengisap cairan bunga, sehingga bunga tidak dapat berkembang menjadi buah dan warnanya berubah dari kuning kehijauan menjadi coklat atau hitam. Selain itu juga menyerang buah yang masih muda. Adanya bintik-bintik berwarna coklat dan cairan ekskresi yang kental merupakan gejala bekas serangan hama bunga (Rotschild, 1968). Kemampuan D. hewetti mengisap bulir bunga sangat tinggi. Satu ekor dalam waktu 24 jam mampu merusak satu bulir bunga dan menggagalkan pembuahan. Bulir bunga yang diisap oleh hama ini mengalami proses yang dimulai dari gejala tusukan pada bulir bunga, perubahan warna pada bulir bunga, layu, bulir bunga mengering dan akhirnya bulir bunga gugur. Proses perubahan warna bulir bunga sangat cepat, dalam waktu 24 jam, bulir bunga yang diisap sudah menunjukkan warna kuning kecoklatan, pada hari kedua warna bunga berubah menjadi coklat tua dan menggagalkan pembentukan buah. Pada hari ketujuh bungamenjadi kering. Apabila serangan kepik ringan kadang terjadi pembentukan buah tidak sempurna, sebagian dari bulir bunga tidak terbentuk buah. Kerusakan pada perbungaan fase tiga lebih besar dibandingkan dengan perbungaan fase satu dan dua (Laba, 2005). 2.5 Kisaran inang D. hewetti memiliki kisaran inang yang monofag karena hanya menyerang pada bunga pada tanaman lada ( Anonymous c, 2012 ).

2.6 Pengendalian 2.6.1 Pengendalian Secara Kultur Teknik Bahan tanaman sering menjadi sumber inokulum hama dan penyakit lada dan menjadi sumber penyebaran hama dan penyakit di lokasi baru. Oleh karena itu menggunakan bahan tanaman yang sehat dengan melakukan seleksi bahan tanaman yang akan digunakan untuk bibit merupakan hal yang penting. Pemilihan varietas dilakukan secara hati-hati karena sampai saat ini belum ada varietas yang toleran terhadap semua jenis hama dan penyakit ( Suprapto dan Kasim. 2006 ). 2.6.2 Pengendalian Mekanis Sesuai perilaku biologi penggerek batang fase pradewasa (larva dan pupa) yang berada pada jaringan tanaman lada yang mati akibat serangannya, dapat dipedomani untuk menekan populasi hama. Fase pradewasa yang berada di dalam jaringan tanaman yang mati secara periodik di ambil untuk memutus siklus dan menekan populasi. Dengan mengambil stadia pradewasa yang berada di dalam jaringan tanaman lada mati di kebun akan memutus siklus hidupnya. Pengendalian cara mekanis dapat dilakukan dengan mengambil bagian tanaman lada mati dari kebun berupa batang, cabang dan ranting mati kemudian dimasukkan dalam kantong plastik dan selanjutnya dimusnahkan. Dengan melakukan pengendalian secara mekanis dapat menekan populasi hama dengan baik (Suprapto dan Kasim. 2006). 2.7 Patogen : Patogen nimfa/dewasa Kepik bunga lada Pemangsa telur/nimfa Telur :Cecopet, kumbang semut, Pemangsa nimfa/dewasa : Jamur Beauveria bassiana Pemangsa dewasa/nimfa : Kepik leher,nimfa Capung, jadi, Tawon kertas, Lalat buas Belalang sembah Kepik dewasa ( Suprapto dan Kasim. 2006 ).

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Pengendalian hama lada melalui pengelolaan ekosistem adalah dengan cara memanipulasi lingkungan yang menguntungkan musuh alami yaitu penyiangan terbatas, menanam varietas toleran, penanaman tanaman penutup tanah, tumpang sari, dan tidak menyemprot insektisida sintetik harus dilakukan. Cara lain yang dapat dipadukan adalah secara fisik (mekanik) melalui pemotongan cabang (ranting) terserang penggerek dan pengumpulan serangga D. hewetti, kemudian dimusnahkan. Pemangkasan tanaman lada secara teratur juga dapat menurunkan populasi hama. Jika perlu, pengendalian hama utama lada dapat menggunakan insektisida nabati seperti mimba dan bengkuang atau dengan patogen serangga B. bassiana. Selain komponen-komponen tersebut perlu dilakukan pemantauan.

DAFTAR PUSTAKA Anonymous a, 2012. Tanaman Lada. http://klasifikasi hama-penyakit -tanaman-ladadan.html diakses tanggal 2 Desember 2012 Anonymous b, 2012. Tanaman Lada. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/41582 diakses tanggal 2 Desember 2012 Anonymous c, 2012. http ://balittro.litbang.deptan.go.id diakses tanggal 2 Desember 2012 Anonymous d, 2012. Hama penyakit Lada. http://nharoekabel.blogspot.com/p/hamapenyakit-utama-tanaman-lada-dan.html diakses tanggal 2 Desember 2012 Deciyanto, S., A. Alwi, dan T.E. Wahyono. 1999. Ekobiologi musuh alami hama utama lada. Laporan Teknis Bagian Proyek Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Laba, I W., I.M. Trisawa, T. Djuwarso, Nurida, W.R. Atmadja, A.M. Amir, Muchyadi, Zainuddin, Ahyar, S. Suriati, C. Sukmana, dan A. Suhenda. 2005. Bioekologi dan pengendalian hama pengisap bunga Diconocoris hewetti (Dist.) pada tanaman lada. Laporan Hasil Penelitian. Proyek Penelitian PHT Perkebunan Rakyat. 36 hlm. Rotschild, G.H.I. 1968. Note on Diconocoris hewetti (Dist.) (Tingidae), a pest of pepper in Serawak (Malaysia Borneo). Bull. Entomol. Res. 58:107-118. Suprapto dan Kasim. 2006. Kajian Pengelolaan Tanaman Lada Terpadu. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. BBPPTP. Volume 9 (3). 286-298. Winatasasmita, Djumhur. Sukarno. 1996. Biologi 1 Untuk SMU Kelas 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.