REVITALISASI BELA NEGARA DI LINGKUNGAN DITJEN POTHAN
Tujuan 1. Memperkuat tim sosialisasi PKBN Dirjen Pothan agar terbentuk tim yang handal. 2. Merencanakan program jangka pendek dan menengah suatu aktifitas sosialisasi dinamis melalui pembentukan kelembagaan baru.
1. Memperkuat tim sosialisasi PKBN Dirjen Pothan agar terbentuk tim yang handal. Dirumuskan oleh Direktur PKBN Metode Materi Keterlibatan Personil Evaluasi Sasaran
2. Merencanakan program jangka pendek dan menengah suatu aktifitas sosialisasi dinamis melalui pembentukan kelembagaan baru. Tahap Pertama : Pembuatan laboratorium Bela Negara Melibatkan Puslitbang Strahan sebagai unsur pelaksana awal dengan pengendalian ditjen pothan. Evaluasi dan rekomendasi untuk tahap berikutnya
Tahap Kedua ( Menengah dan Panjang ) Membuat Bela Negara Center suatu kelembagaan Baru yang menjalankan fungsi Bela Negara dengan terbentuknya UU Komponen Cadangan dan Pendukung Fungsi ini harus dapat menjawab tantangan dan dinamika sosial yang relatif cepat dalam mengatasi setiap perkembangan nilai pertahanan nir militer
1. Komposisi Tim. SOSIALISASI PKBN ( Rencana jangka pendek ) a. Staf Ahli Menhan. b. Pati Pothan. c. Pakar Sosiologi. d. Pakar Psychologi. e. Pakar Antropologi. Option. Dit PKBN. S.2 Pertahanan. Badiklat. Pakar Komunikasi Massa. 2. Alternatif Sasaran Tempat. a. Terpusat ( Jakarta ). b. Wilayah Jabodetabek. c. Pemda Propinsi. d. Dodik Bela Negara ( Rindam ).
3. Audiens ( peserta ). a. Organisasi non afiliasi Partai. Menwa. Pramuka. Artis / Budayawan. Organisasi Sosial, Politik, Kemasyarakat, Profesi dan Fungsional ( ORSOSPOLMASINAL ) b. Kalangan Perguruan Tinggi, Guru dan Pembina Pondok Pesantren. c. Departemen/LPND, BUMN, Pengusaha, Aparat Pemda, DPRD, Organisasi Profesi, dll. d. Heterogen : Institusi Pemerintah/Swasta, Parpol, Lemdik, Tomas, Togam, Organisasi Pemuda, LSM, dsb. 4. Jumlah peserta. 200 250 Orang
5. Alternatif materi & Kurikulum. a. Kebijakan dan Strategi Pembinaan Potensi Pertahanan. b. Alt. 1. Pola Pembinaan Kesadaran Bela Negara. Alt. 2. Tataran Dasar Bela Negara. (DISESUAIKAN DENGAN STRATA PESERTA) c. Geopolitik Indonesia sebagai landasan pembangunan sistem Pertahanan Negara. d. Kesadaran bela negara sebagai Modal Sosial dalam rangka menghadapi Globalisasi. e. Pembinaan Kesadaran bela negara sebagai salah satu strategi peningkatan Psychological Defence dalam menghadapi ancaman nir militer. f. Bela negara sebagai Landasan Motivasi Membangun Daerah dalam kerangka NKRI. g. Peran Dosen/Lembaga pendidikan dalam membangun sikap dan moral bangsa. (khusus audience Dosen). h. Bela negara sebagai landasan pelaksanaan sistem pemerintahan yang good governance. i. Analisa makalah/studi kasus atau penyusunan action plaint, dalam bentuk kelompok.
No a. b. c. d. e. f. PEMATERI Staf Ahli Menhan. Pati Pothan. Pakar Sosiologi. Pakar Psychologi. Pakar Antropologi. Pakar Hukum Tata negara Komposisi Tim dan Materi MATERI Alt.1. Kebijakan dan Strategi Pembinaan Potensi Pertahanan. Alt.2. Geopolitik Indonesia sebagai landasan pembangunan Sistem Pertahanan Negara. Alt.1. Pola Pembinaan Kesadaran Bela Negara. Alt.2. Tataran Dasar Bela Negara. Alt.3. Peran Dosen/Lemdik dalam membangun sikap moral bangsa (khusus audience Dosen). Kesadaran bela negara sebagai Modal Sosial dalam rangka menghadapi Perang Masa Kini di tengah Globalisasi. Pembinaan Kesadaran Bela Negara sebagai salah satu strategi peningkatan Psychological Defence dalam menghadapi ancaman nir militer. Bela Negara sebagai Landasan Motivasi Membangun Daerah dalam kerangka NKRI. Bela negara sebagai landasan pelaksanaan sistem pemerintahan yang good governance.
6. Alternatif Metoda. a. Ceramah dan diskusi. b. Diskusi panel. c. Sarasehan. d. Lokakarya. e. Out bond. f. Kombinasi.
7. Waktu Pelaksanaan a. 1 ( satu ) hari. b. 2 ( dua ) hari. 8. Target Waktu Pelaksanaan. Sampai dengan akhir tahun 2007. 9. Biaya. Pengajuan Crash Program ( dengan perhitungan yang proposional ). 10. Relevansi Litbang Strahan. a. Metoda apa yang paling efektif. b. Materi apa yang harus diberikan. c. Tim Sosialisasi dibawah siapa. d. Komposisi Tim.
PUSAT BELA NEGARA ( BELA NEGARA CENTRE ) (Rencana jangka panjang)
Landasan Juridis UUD 1945 Pasal 27 (3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 30 (1) Tiaptiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. (2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.
UU NO. 3/2002 (HANNEG) Pasal 1 titik 2 Sistem pertahanan negara adalah sistem pertahanan bersifat semesta yang melibatkan :. seluruh warga negara. wilayah. sumber daya nasional lainnya. disiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah dan berlanjut, untuk menegakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman. Pasal 7 (2) Sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman militer menempatkan TNI sebagai komponen utama dengan didukung oleh komponen cadangan dan komponen pendukung
( halus ) PSYCHOLOGICAL. pemahaman ideologi negara ( Pancasila & UUD 1945 ). nilainilai luhur bangsa. wawasan kebangsaan. Rasa cinta tanah air. persatuan dan kesatuan bangsa. kesadaran bela negara.
PHYSICAL perjuangan mengisi kemerdekaan. pengabdian sesuai profesi. menjunjung tinggi nama Indonesia di dunia internasional. ( melalui kesenian, OR, dll ). penanganan bencana dan menghadapi ancaman non militer lainnya. ( ekonomi, sosial, budaya, dsb ). ( keras ) Menghadapi ancaman militer. komponen cadangan. komponen pendukung.
DITJEN POTHAN KEBIJAKAN BIN POTHAN DITPOT SDM DITPOT SDAB DITPOT RANA RUU KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA ( KCPN ). RUU KOMPONEN PENDUKUNG PERTAHANAN NEGARA ( KPPN ). DIT PKBN RUU DIKWAR
Diperlukan sebagai konsekwensi implementasi pembentukan & pembinaan komponen cadangan, penataan komponen pendukung serta penyelenggaraan Dikwar ( PKBN ). Sebagai pusat pengendalian, pengawasan serta evaluasi penyelenggaraan kebijakan yang dilaksanakan di lapangan ( di daerah ). Sebagai pusat koordinasi lintas sektoral, Dephan dengan Departemen / lembaga / instansi terkait dalam penyelenggaraan kegiatan Bela Negara yang meliputi 3 ( tiga ) kegiatan yaitu : KCPN, KPPN dan Dikwar ( PKBN ).
FUNGSI PIMPINAN PERUMUSAN & LAKS JAK BIN POTHAN FUNGSI PERUMUS KEBIJAKAN PERUMUSAN JAK BIN POT SDM PERUMUSAN JAK BIN POT SDAB PERUMUSAN JAK BIN POTRANA PERUMUSAN JAK BIN PKBN FUNGSI PELAKSANA PUSAT LAKS. JAK BIN POTHAN ( BELA NEGARA CENTRE ) BIN KOMP CAD BIN POT SDM BIN POT SDAB BIN POT RANA BIN KOMP DUK BIN PARAMIL BIN TA/PROFESI BIN INDUS STRA BIN SDAB/RANA BIN PKBN BIN DIK FORMAL BIN DIK NON FORMAL BIN W.N INDIV/POK MASY
Matriks Pembinaan Komponen Cadangan Pertahanan Negara ( KCPN ) NO K E G I A T A N DEPHAN PTF TNI PEMDA 1 2 3 4 5 6 1 Menyusun UndangUndang KCPN 2 Menyusun Peraturan Perundangundangan undangan (PP, Perpres, Permen) 3 Menyusun & Menetapkan Pola Pembinaan KCPN 4 Menyusun Juklak/Juknis Pembinaan KCPN (membantu Pemerintah/Dephan sesuai dgn UU TNI Pasal 7 (2b)). 5 Merencanakan Postur KCPN (jangka pendek, sedang & panjang) 6 Menyusun program & anggaran pembentukan serta pembinaan KCPN
NO K E G I A T A N DEPHAN PTF TNI PEMDA 7 Melaksanakan pembentukan & pembinaan KCPN a. Pendataan b. Kampanye c. Pemilahan d. Perekrutan/pemanggilan e. Pemeriksaan f. Pelatihan g. Pengorganisasian h. Perawatan i. Pengerahan/mobilisasi j. Penggunaan k. Pengakhiran
TERIMA KASIH