Ketut Ratnayani, A. A. I. A. Mayun Laksmiwati, dan Maman Sudiarto

dokumen-dokumen yang mirip
Metodologi Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH WAKTU SENTRIFUGASI KRIM SANTAN TERHADAP KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) (Susanti, N. M. P., Widjaja, I N. K., dan Dewi, N. M. A. P.

KINETIKA REAKSI ENZIMATIS

LAMPIRAN A ANALISA MINYAK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN LAJU REAKSI DAN TETAPAN LAJU

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

III. METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Mei 2015 di Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

BABffl METODOLOGIPENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA ENZIMATIS MENGGUNAKAN RIMPANG JAHE SEBAGAI KATALISATOR

BERKAS SOAL BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL I KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

BAB III METODE PENGUJIAN. Rempah UPT.Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Jl. STM

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

Metode Pengukuran Spektrofotometri (Bergmeyer et al. 1974) Pembuatan Media Heterotrof Media Heterotrof Padat. Pengaruh ph, Suhu, Konsentrasi dan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas

Gambar 2.1 Reaksi Saponifikasi tripalmitin

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

III. METODE PENELITIAN

ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-November 2013 di Laboratorium

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN MARGARIN TERHADAP KADAR ASAM LEMAK BEBAS

HIDROLISA ENZIMATIK PADA CRUDE PALM OIL PENENTUAN KONDISI OPERASI,PERMODELAN,DAN PENENTUAN KOEFISIEN KAPASITAS

THE ADDITION EFFECT OF THE METAL ION K + ON THE PAPAIN ENZYME ACTIVITIES

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak. Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010

PENGARUH PENAMBAHAN KARBON AKTIF TERHADAP REAKSI TRANSESTERIFIKASI MINYAK KEMIRI SUNAN (Aleurites trisperma) YANG SUDAH DIPERLAKUKAN DENGAN KITOSAN

Jason Mandela's Lab Report

HIDROLISA ENZIMATIK PADA CRUDE PALM OIL PENENTUAN KONDISI OPERASI, PERMODELAN, DAN PENENTUAN KOEFISIEN KAPASITAS

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN KOMPOSISI MAGNESIUM HIDROKSIDA DAN ALUMINIUM HIDROKSIDA DALAM OBAT MAAG

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei-November 2013 di Laboraturium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Alat dan Bahan Alat-alat - Beaker glass 50 ml. - Cawan porselin. - Neraca analitis. - Pipet tetes.

BAB 3 METODE PERCOBAAN. - Heating mantle - - Neraca Analitik Kern. - Erlenmeyer 250 ml pyrex. - Beaker glass 50 ml, 250 ml pyrex. - Statif dan klem -

PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM ASAM CUKA DENGAN ALKALIMETRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KONVERSI ENZIMATIK (ENZ)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai dari bulan April 2010 sampai dengan bulan Januari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

Catatan : Jika ph H 2 O 2 yang digunakan < 4,5, maka ph tersebut harus dinaikkan menjadi 4,5 dengan penambahan NaOH 0,5 N.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

BAB III METODE PENELITIAN

setelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8

Metodologi Penelitian

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI F. ALAT DAN BAHAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME DAN INFORMASI GENETIK PERCOBAAN 2 UJI AKTIVITAS SUKSINAT DEHIDROGENASE

BAB 3 METODE PENELITIAN. 1. Neraca Analitik Metter Toledo. 2. Oven pengering Celcius. 3. Botol Timbang Iwaki. 5. Erlenmayer Iwaki. 6.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif

3 Metodologi Percobaan

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi. Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

ENZIM PENCERNAAN : GETAH LAMBUNG

KONVERSI PENISILIN MENJADI 6-APA OLEH ENZIM PENISILIN ASILASE YANG DIAMOBILKAN DENGAN K-KARAGENAN DAN KITIN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah minyak sawit mentah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

UJIAN PRAKTIKUM KI2121 DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR BIKARBONAT DALAM SODA KUE

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

III. METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - April 2015 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Instrumentasi

PERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

Gambar 7 Desain peralatan penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

BAB 3 METODE PENELITIAN

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium. Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

II. METODOLOGI C. BAHAN DAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari Oktober. penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia Universitas Lampung.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak, Jurusan

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

Transkripsi:

PENENTUAN LAJU REAKSI MAKSIMAL (V maks ) DAN KONSTANTA MICHAELIS-MENTEN (K M ) ENZIM LIPASE PANKREAS PADA SUBSTRAT MINYAK KELAPA, MINYAK SAWIT, DAN MINYAK ZAITUN Ketut Ratnayani, A. A. I. A. Mayun Laksmiwati, dan Maman Sudiarto Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Bali Email : ketut_ratnayani@unud.ac.id ABSTRAK Unsur utama di dalam persamaan Michaelis-Menten adalah K m, yang bersifat khas bagi enzim tertentu, dengan substrat spesifik pada kondisi ph dan suhu tertentu. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan nilai laju reaksi maksimum (V maks ) dan konstanta Michaelis-Menten (K m ) lipase pankreas pada substrat minyak kelapa, minyak sawit, dan minyak zaitun dan untuk mengetahui pada substrat mana lipase pankreas paling efektif menghidrolisis lemak. Nilai K m dihitung dengan mengukur laju reaksi yang dikatalisis oleh lipase dalam berbagai konsentrasi minyak dengan ph, temperatur, dan waktu inkubasi optimum. Sebelum menentukan nilai V maks dan K m, dilakukan penghitungan laju reaksi awal ( ) dengan metode titrimetri. Hasil penelitian menunjukkan lipase pankreas memiliki nilai V maks sebesar 2,11 10-3 mmol/menit pada substrat minyak kelapa; 2,30 10-3 mmol/menit pada substrat minyak sawit; dan 1,60 10-3 mmol/menit pada substrat minyak zaitun. Nilai K m lipase pankreas yang diperoleh sebesar 1,21 10 4 ppm pada minyak kelapa; 2,29 10 4 ppm pada minyak sawit; dan 1,60 10 4 ppm pada minyak zaitun. Hal ini menunjukkan bahwa lipase pankreas lebih efektif mengkatalis reaksi hidrolisis pada minyak kelapa dibandingkan dengan minyak sawit dan minyak zaitun karena memiliki nilai K m yang paling rendah. Kata kunci : lipase pankreas, minyak kelapa, minyak sawit, minyak zaitun ABSTRACT A main element in the Michaelis-Menten equation is K m, which is typical for a particular enzyme, with a specific substrate at a certain ph and temperature conditions. The aim of this study is determining the difference in the maximum rates (V max ) and Michaelis-Menten constant (K m ) of pancreatic lipase on the coconut oil, palm oil, and olive oil substrates and the most effective hydrolysis by the pancreatic lipases. K m value was calculated by measuring the rate of the catalyzed hydrolysis with various concentrations of ph, temperature, and the optimum incubation time. Before calculating the value of Vmax and Km, the initial rate ( ) was calculated with the titrimetric method. The results showed that V max was 2,11 10-3 mmol/min on coconut oil substrate; 2,30 10-3 mmol/min on palm oil substrates; and 1,60 10-3 mmol/minutes on olive oil substrate. While the pancreatic lipase K m values were 1,21 10 4 ppm on coconut oil; 2,29 10 4 ppm on palm oil; and 1,60 10 4 ppm on the olive oil. This results suggested the pancreatic lipase catalyzed the hydrolysis was most effective on coconut oil compared with palm oil and olive oil. Keywords : pancreatic lipase, coconut oil, palm oil, olive oil. PENDAHULUAN Tubuh manusia merupakan salah satu jaringan terumit yang ada di dunia, karena di dalam tubuh manusia terdapat organ, jutaan saraf, serta elemen penting lainnya. Dalam tubuh manusia juga terjadi banyak reaksi kimia, dimana reaksi-reaksi kimia tersebut terkadang tidak 93

JURNAL KIMIA 9 (1), JANUARI 2015: 93-97 berlangsung optimal. Ada beberapa hal yang dapat membantu mengoptimalkan reaksi-reaksi kimia tersebut, salah satunya adalah keberadaan katalisator. Katalisator tersebut tidak ikut bereaksi namun mampu mempercepat suatu reaksi. Salah satu katalisator yang terdapat di tubuh manusia adalah enzim (Kristanti, 2001). Lipase merupakan kelompok enzim yang berfungsi untuk menghidrolisis triasilgliserol menjadi diasilgliserol, monoasilgliserol, dan asam lemak bebas. Selain lipase terdapat enzim esterase yang juga bekerja dalam hidrolisis lemak dan minyak. Keduanya terlibat baik dalam proses metabolisme lemak maupun penguraian dan kerusakan lemak. Perbedaan antara lipase dan esterase terletak terutama pada keadaan larutan dari substratnya. Lipase lebih aktif dalam keadaan emulsi minyak dalam air, sedangkan esterase aktif baik pada larutan maupun pada emulsi dengan kecepatan yang sama (Nasution, 2001). Salah satu hal yang diperlukan agar reaksi enzimatis dapat berjalan efisien ialah dengan memperkirakan jumlah substrat yang diperlukan. Unsur kunci di dalam persamaan Michaelis- Menten adalah K m, yang bersifat khas bagi enzim tertentu, dengan substrat spesifik pada kondisi ph dan suhu tertentu. Nilai K m (Konstanta Michaelis- Menten) dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah substrat. Dengan mengetahui nilai K m dan V maks suatu enzim, maka dapat dilakukan optimalisasi penggunaan enzim tersebut sebagai biokatalisator dalam reaksi pemecahan substrat menjadi produk. Nilai K m dihitung dengan mengukur kecepatan reaksi yang dikatalisis oleh lipase dalam berbagai konsentrasi minyak dengan ph, temperatur, dan waktu inkubasi optimum (Anonim, 2011). Tujuan dilakukan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan nilai kecepatan reaksi maksimum (V maks ) dan konstanta Michaelis- Menten (K m ) lipase pankreas pada substrat minyak kelapa, minyak sawit, dan minyak zaitun sehingga dapat ditentukan nilai Km enzim lipase pankreas pada masing-masing substrat tersebut. Berdasarkan nilai Km tersebut, maka kita dapat mengetahui pada substrat mana lipase pankreas lebih efektif menghidrolisis lemak. Besarnya kecepatan reaksi awal ( ) dari emulsi minyak ditentukan dengan metode titrasi asam basa. Jumlah asam lemak yang dilepaskan akan dititrasi oleh NaOH, sehingga konsentrasi NaOH sebanding dengan konsentrasi asam lemak yang dihasilkan oleh aktivitas lipase. NaOH akan menetralkan asam lemak bebas (RCOOH) yang terdapat pada lipase (Maryanty, 2010). MATERI DAN METODE Bahan Bahan-bahan kimia yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi: natrium hidroksida, asam oksalat, natrium karbonat, etanol, indikator phenolphtalein, dan akuades, dan emulsi miyak kelapa, minyak sawit, dan minyak zaitun, suspensi ekstrak pankreas yang dibuat dari tablet pencernaan(merk Pankreoflat) sebagai sumber enzim lipase.. Peralatan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat alat titrasi yang terdiri dari buret, klem, statif, erlenmeyer, dan corong; seperangkat alat gelas yang terdiri dari tabung reaksi, gelas beker, gelas ukur, labu ukur, pipet volume, batang pengaduk, pipet ukur, dan pipet tetes; penangas air bersuhu 34 C; lumpang dan alu; serta neraca analitik. Cara Kerja Pembuatan emulsi minyak Tambahkan 1 ml substrat minyak ke dalam 5 ml alkohol 95%. Tambahkan air dengan volume yang sama banyak, dan dikocok. Tambahkan 10 tetes indikator fenol merah 0,04% dan tambahkan Na 2 CO 3 0,1 M hingga warna menjadi merah muda. Penentuan nilai Km dan Vmaks dari ketiga janis substrat minyak Dua ml suspensi ekstrak pankreas yang mengandung lipase dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah diberitanda 1 hingga 10. Selanjutnya ke dalam masing masing tabung dimasukkan emulsi minyak dengan variasi volume 2 ml, 3 ml, 4 ml, 5mL, 6mL, 7mL, 8mL, 9mL, 10mL, dan 11 ml. Setiap tabung ditambahkan akuades hingga volume akhir menjadi 30 ml. Selanjutnya campuran tersebut diinkubasi dalam seluruh tabung reaksi pada suhu 34 C 94

dengan waktu yang sama, yaitu 30 menit. Setelah selesai diinkubasi, campuran kemudian dipanaskan dengan penangas air pada 100 C selama 2 menit. Pengerjaan ini dilakukan menggunakan tiga jenis emulsi minyak (minyak kelapa, minyak sawit, dan minyak zaitun). Selanjutnya masing masing campuran dipipet sebanyak 10 ml dan dituangkan ke dalam erlenmeyer 100 ml kemudian ditambahkan 20 ml alkohol 95% sambil dikocok sampai homogen dan ditambahkan 3-4 tetes larutan phenolphthalein. Kemudian campuran dititrasi dengan larutan NaOH 0,05 M yang telah distandarisasi. Titrasi dilakukan sampai terjadi perubahan warna dari tak berwarna menjadi merah muda. Volume NaOH yang dibutuhkan pada tiap tiap tabung dicatat dengan teliti. Selanjutnya laju reaksi awal ( ) dihitung menggunakan rumus : Kemudian dibuat kurva Lineweaver-burk untuk mendapatkan nilai V maks dan K m. Penentuan nilai laju maksimum ( V maks ) dan konstanta michaelis-menten ( Km) dilakukan dengan menggunakan Kurva Lineweaver-Burk dengan membuat grafik hubungan antara (1/v) sebagai sumbu Y terhadap (1/[S]) sebagai sumbu X. Selanjutnya data-data yang diperoleh dibuat regresi liniernya dan diperoleh persamaan garis linier. Lereng regresi linier dimasukkan kedalam persamaan Lineweaver-Burk untuk mendapatkan nilai laju maksimum ( V maks ) dan konstanta michaelis-menten (K m ) secara tepat. HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan laju reaksi awal ( ) Tabel 1, 2, dan 3 menunjukkan nilai laju reaksi awal ( ) dari lipase pankreas pada substrat minyak kelapa, minyak sawit dan minyak zaitun dengan kondisi optimum untuk aktivitas lipase yang sudah diatur seperti ph 8-9, suhu 34 C dan substrat dalam bentuk emulsi. Tabel 1. Laju reaksi Awal (v0) Minyak Kelapa Konsentrasi substrat 1,65 10 4 1,29 10-3 2,48 10 4 1,37 10-3 3,30 10 4 1,46 10-3 4,13 10 4 1,54 10-3 4,96 10 4 1,63 10-3 5,78 10 4 1,71 10-3 6,61 10 4 1,80 10-3 7, 49 10 4 1,89 10-3 8,26 10 4 1,97 10-3 9,09 10 4 1,97 10-3 Tabel 2. Nilai Laju reaksi Awal ( ) Minyak Sawit Konsentrasi Substrat 1,65 10 4 1,03 10-3 2,48 10 4 1,11 10-3 3,30 10 4 1, 20 10-3 4,13 10 4 1,29 10-3 4,96 10 4 1,54 10-3 5,78 10 4 1,71 10-3 6,61 10 4 1,79 10-3 7, 49 10 4 1,88 10-3 8,26 10 4 1,88 10-3 9,09 10 4 1,88 10-3 Tabel 3. Nilai Laju reaksi Awal ( ) Minyak Zaitun Konsentrasi Substrat 1,65 10 4 0,86 10-3 2,48 10 4 0,95 10-3 3,30 10 4 1,03 10-3 4,13 10 4 1,12 10-3 4,96 10 4 1,20 10-3 5,78 10 4 1,28 10-3 6,61 10 4 1,37 10-3 7, 49 10 4 1,37 10-3 8,26 10 4 1,37 10-3 9,09 10 4 1,37 10-3 95

JURNAL KIMIA 9 (1), JANUARI 2015: 93-97 Berdasarkan Tabel 1, 2, dan 3 diketahui nilai laju reaksi awal ( ) dari masing-masing substrat yang diteliti. Nilai laju reaksi dari masingmasing substrat bervariasi tergantung dari jenis substratnya. Dari hasil perhitungan juga terlihat bahwa laju reaksi awal pada reaksi hidrolisis yang terjadi dengan lipase pankreas sebagai katalisator terus meningkat seiring dengan bertambahnya nilai konsentrasi substrat parameter (minyak kelapa, minyak sawit, dan minyak zaitun). Akan tetapi laju reaksi menjadi tidak bertambah lagi pada konsentrasi substrat 8,26 10 4 ppm pada minyak kelapa, 7, 49 10 4 ppm untuk minyak sawit dan 6,61 10 4 ppm pada minyak zaitun. Pada titik konsentrasi tersebut laju reaksi selanjutnya tidak bertambah meskipun konsentrasi dari substrat terus ditambah, hal ini menunjukkan bahwa telah tercapainya laju reaksi maksimum (V maks ) pada reaksi katalitik tersebut. Pada kondisi tersebut enzim telah mencapai kondisi jenuh oleh substratnya sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Gambar 2. Kurva Lineweaver-Burk hubungan antara 1/[S] dan 1/( ) pada minyak sawit Penentuan nilai laju maksimum (v maks ) dan konstanta michaelis-menten (km) Kurva Lineweaver-Burk dari substrat minyak kelapa, minyak sawit, dan minyak zaitun. Gambar 3. Kurva Lineweaver-Burk hubungan antara 1/[S] dan 1/(V 0 ) pada minyak zaitun Dari hasil perhitungan diperoleh nilai K m dan V maks masing-masing untuk tiap jenis substrat adalah seperti yang ada pada Tabel 4. Gambar 1. Kurva Lineweaver-Burk hubungan antara 1/[S] dan 1/( ) pada minyak kelapa Tabel 4. Nilai V maks dan K m Jenis Substrat V maks K m Minyak kelapa 2,11 10-3 1,21 10 4 Minyak sawit 2,30 10-3 2,29 10 4 Minyak zaitun 1,60 10-3 1,60 10 4 96

Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa enzim lipse pankreas memiliki nilai K m yang berbeda jika digunakan substrat yang berbeda (minyak kelapa, minyak sawit, dan minyak zaitun). Dari hasil tersebut maka hasil penelitian yang dilakukan sesuai dengan teori dan yang menyatakan bahwa tiap-tiap jenis substrat yang berbeda akan memiliki konstanta Michaelis- Menten (K m ) yang berbeda pula atau dengan kata lain nilai K m bersifat khas bagi jenis substrat tertentu (Lehninger, 1990). Berdasarkan perbandingan nilai K m dari masing-masing ketiga jenis substrat diketahui bahwa substrat minyak kelapa memiliki nilai K m yang paling kecil dibandingkan dengan substrat lainnya yaitu sebesar 1,21 10 4 ppm/menit. Hal ini memberi makna bahwa reaksi hidrolisis lemak pada minyak kelapa yang dikatalisis oleh lipase pankreas mempunyai tingkat efisiensi yang paling baik. Dengan nilai K m yang paling rendah maka untuk mencapai proses katalitik optimalnya hanya dibutuhkan konsentrasi substrat yang rendah pula. Hal ini bermakna pula bahwa lipase pankreas lebih efektif mengkatalis reaksi hidrolisis minyak kelapa dibandingkan dengan minyak sawit dan minyak zaitun. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil penelitian menunjukkan lipase pankreas memiliki nilai V maks sebesar 2,11 10-3 mmol/menit pada substrat minyak kelapa, 2,30 10-3 mmol/menit pada substrat minyak sawit, dan 1,60 10-3 mmol/menit pada substrat minyak zaitun. Nilai K m lipase pankreas yang diperoleh sebesar 1,21 10 4 ppm pada minyak kelapa, 2,29 10 4 ppm pada minyak sawit, dan 1,60 10 4 ppm pada minyak zaitun. Hal ini menunjukkan bahwa lipase pankreas lebih efektif mengkatalis reaksi hidrolisis pada minyak kelapa dibandingkan dengan minyak sawit dan minyak zaitun karena memiliki nilai K m yang paling rendah. Saran Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut tentang nilai V maks dan Konstanta Michaelismenten (K m ) pada substrat minyak kelapa, miyak sawit, dan minyak zaitun dengan metode lain contohnya Spectroscopy (photometry, fluorimetry, infrared dan turbidimetri), dan kromatografi. UCAPAN TERIMA KASIH Melalui kesempatan ini penulis menyampaikan banyak-banyak terima kasih kepada Bapak Staf Dosen Kimia. atas saran dan masukannya, serta pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2011, Enzim Lipase, http://swiss 8910.blogspot.com/2011/03/enzim-lipase. html, 16 Mei 2013 Kristanti, 2001, Pemurnian Parsial dan Karakterisasi Lipase Ekstraseluler dari Kapang R. oryzae TR 32, Thesis, Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor Lehninger, A.L., 1990, Dasar-dasar Biokimia Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta Maryanty dkk., 2010, Produksi Crude Lipase Dari Aspergillus niger Pada Substrat Ongok Menggunakan Metode Fermentasi Fasa Padat, eprints.undip.ac.id/22699/1/b-12. pdf, 16 Mei 2013 Nasution, N. M., 2001, Hidrolisis Minyak Sawit oleh Lipase Spesifik dan Non Spesifik dari Rhizomucor miehei dan Candida cylindracea, http://repository.ipb.ac.id/ bitstream/handle/123456789/16219/, 16 Mei 2013 97