Telah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. merupakan bahan alam yang mudah diperoleh dan dapat diupayakan

TOTAL ASAM AIR KELAPA SELAMA PENYIMPANAN SUHU DINGIN

BAB I PENDAHULUAN. Buah kelapa merupakan salah satu bahan pangan yang banyak. digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Kebutuhan akan produk kelapa bagi

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, mulai dari teh, kopi, karet, kakao, kelapa, rempah-rempah

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman kelapa merupakan tanaman yang dapat tumbuh di semua

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB I PENDAHULUAN. efek sebagai antioksidan sedang berkembang pesat saat ini. Efek

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

AGUSTIN WULANDARI A

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan September Desember 2016 di

PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK AIR:ETANOL (1:1) DARI GAMBIR (Uncaria gambir Roxb) TERHADAP SIFAT KIMIA AIR KELAPA SELAMA PENYIMPANAN SUHU RUANG

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Bab III Bahan dan Metode

BAB III MATERI DAN METODE. Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

PENGHAMBATAN EKSTRAK BUBUK TEH HIJAU TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI YOGURT DAN BAKTERI PATOGEN SKRIPSI

BAHAN DAN METODE. Pelaksanaan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

PENGARUH PENAMBAHAN GULA AREN DAN SUHU PEMANASAN TERHADAP ORGANOLEPTIK DAN KUALITAS SIRUP AIR KELAPA

Gambar 6. Kerangka penelitian

AKTIVITAS ANTIRADIKAL DPPH DAN KADAR FENOLIK DARI EKSTRAK GAMBIR (Uncaria gambir Roxb) MENGGUNAKAN METODE MASERASI DAN SOXHLET

EFISIENSI PROSES BASAH DAN KERING PADA PEMBUATAN MINYAK DAN TEPUNG KELAPA DARI BUAH KELAPA SEGAR

Antioksidan dalam Bakso Rumput Laut Merah Eucheuma cottonii

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2016 Mei 2017 di

PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK AIR:ETANOL (1:1) DARI GAMBIR (Uncaria gambir Roxb) TERHADAP SIFAT KIMIA AIR KELAPA SELAMA PENYIMPANAN SUHU RUANG

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

EVALUASI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAGING BUAH DAN KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia Mangostana, Linn.) PADA BERAGAM SUHU DAN WAKTU PENYIMPANAN

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat dihambat (Suhartono, 2002). Berdasarkan sumber. perolehannya ada 2 macam antioksidan, yaitu antioksidan alami dan

PENGARUH SUHU EKSTRAKSI MENGGUNAKAN PELARUT ETANOL 50% TERHADAP KADAR FENOLIK DAN AKTIVITAS PENANGKAPAN RADIKAL DPPH EKSTRAK GAMBIR

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

MATERI DAN METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Bandar

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan air panas. Susu kedelai berwarna putih seperti susu sapi dan

3. BAHAN DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian. Pengambilan sampel karang lunak dilakukan pada bulan Juli dan Agustus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai dari bulan April 2010 sampai dengan bulan Januari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

KADAR FENOLIK DAN AKTIVITAS PENANGKAPAN RADIKAL DPPH BERBAGAI JENIS EKSTRAK JAHE (Zingiber officinale)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan

METODE. Bahan dan Alat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

PENGARUH SUHU PENYIMPANAN DAN PROPORSI TEH HIJAU:BUBUK DAUN KERING STEVIA

EKSTRAKSI DAUN GAMBIR MENGGUNAKAN PELARUT ETANOL-AIR Oleh: Komalasari, ST.,MT., Ir.Rozanna Sri Irianty, M.Si, Dr. Ahmad Fadli.

I PENDAHULUAN. tebu, bit, maple, siwalan, bunga dahlia dan memiliki rasa manis. Pohon aren adalah

Kandungan Gizi Biji Mangga Indramayu (Mangifera indica)

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai Agustus 2014 di

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Total Bakteri Daging Sapi

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, diantaranya mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan

METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pasca Panen Fakultas Pertanian

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK GAMBIR YANG DIPURIFIKASI MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI KOLOM SEPHADEX LH-20

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambir adalah ekstrak kering dari ranting dan daun tanaman Uncaria gambir

BAB 4 PEMBAHASAN Hasil Kerja Ekstraksi Jahe

Lampiran 1. Prosedur analisa proksimat serbuk daun dan ranting jarak pagar kering. diulangi hingga diperoleh bobot tetap.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMISAHAN PERCOBAAN 1 EKSTRAKSI PELARUT

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Universitas

Pembuatan Yoghurt Kulit Semangka dengan Pemanis Stevia serta Uji Sifat Kimia dan Sifat Fisika

DIVERSIFIKASI PRODUK AREN UNTUK PANGAN DAN PROSPEK PASAR

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Fakultas Kedokteran, Universiras Muhammadiyah Yogyakarta, Laboratorium

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINUMAN KOMBUCHA LOKAL DI BALI DENGAN SUBSTRAT GAMBIR ABSTRAK

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

Ulangan I II III K1W1 1,13 1,2 1 3,33 1,11 K1W2 1,54 1,54 1,47 4,55 1,52 K1W3 1,4 1,54 1,4 4,34 1,45 K1W4 1,27 1,27 1,2 3,74 1,25

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS. A.1. Pengujian Daya Serap Air (Water Absorption Index) (Ganjyal et al., 2006; Shimelis el al., 2006)

c. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi Soxhlet

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia, karena

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

Abstrak. Tumbuhan perdu setengah merambat dengan percabangan memanjang. Daun

Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.

EXPLOITING A BENEFIT OF COCONUT MILK SKIM IN COCONUT OIL PROCESS AS NATA DE COCO SUBSTRATE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

I PENDAHULUAN. masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. ini berlangsung selama 4 bulan, mulai bulan Maret-Juni 2013.

KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN EKSTRAK ETANOL DAUN BERTONI (Stevia rebaudiana) DARI TIGA TEMPAT TUMBUH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

Transkripsi:

PENGARUH EKSTRAK ETANOL GAMBIR (Uncaria gambir Roxb) TERHADAP STABILITAS KIMIA AIR KELAPA SELAMA PENYIMPANAN SUHU DINGIN Dwi Sarbini, Rusdin Rauf, dan Prastyo Budi Utomo Program Studi Gizi Fakultas ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Surakarta 57102 ABSTRAK Telah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak etanol gambir terhadap stabilitas kimia air kelapa selama penyimpanan suhu dingin. Penelitian dilakukan dengan mengekstrak gambir menggunakan pelarut etanol, kemudian dikeringkan menggunakan rotary vacuum evaporator. Ekstrak gambir ditambahkan pada air kelapa pada berbagai konsentrasi (0 ppm, 1500 ppm, dan 3000 ppm). Air kelapa disimpan selama 6 hari pada suhu dingin (refrigerator), dan setiap 2 hari dilakukan pengujian kadar gula reduksi, ph, dan total asam tertitrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak etanol gambir dapat mempertahankan stabilitas gula reduksi air kelapa. Stabilitas gula reduksi tertinggi ditunjukkan oleh air kelapa yang ditambahkan ekstrak gambir 3000 ppm, sedangkan yang terendah ditunjukkan oleh air kelapa tanpa ekstrak gambir. Penambahan ekstrak gambir pada berbagai konsentrasi tidak memberikan pengaruh terhadap ph dan total asam air kelapa selama penyimpanan. Kata Kunci: Gambir, air kelapa, gula reduksi, ph, total asam ABSTRACT The objective of the research was to investigate the effect of ethanol extract of gambir on chemical stability of coconut water during cold storage. Gambir was extracted using ethanol, then dried using rotary vacuum evaporator. Gambir extract was added to coconut water in various concentration (0 ppm, 1500 ppm, dan 3000 ppm). Coconut water were stored for 6 days in cold storage (refrigerator). Every 2 day, they were tested for reduction sugar content using Nelson-Somogyi, ph using ph-meter, and titrated total acid using NaOH. The addition of gambir extract gave stability on reduction sugar of coconut water during cold storage. The gambir extract 3000 ppm showed the highest stability of reduction sugar of coconut water. Whereas, coconut water without gambir extract exhibited the lowest stability in reduction sugar content. There was no effect of addition of gambir extract on ph and total acid of coconut water during cold storage. Keywords: Gambir, coconut water, reduction sugar, ph and total acid Pengaruh Ekstrak Etanol Gambir (Uncaria gambir Roxb) terhadap... (Dwi Sarbini, dkk.) 15

PENDAHULUAN Bagian dari buah kelapa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan adalah daging buah dan airnya. Namun, selama ini pemanfaatannya lebih pada daging buahnya. Pemanfaatan air kelapa masih terbatas, bahkan ditempat pemarutan kelapa dan pengolahan minyak kelapa, air kelapa cenderung terbuang. Kondisi tersebut tidak diharapkan, karena air kelapa masih dapat dimanfaatkan sebagai minuman fungsional, yang didasarkan pada komposisi zat gizi air kelapa yang bermanfaat bagi kesehatan, antara lai gula, vitamin dan berbagai jenis mineral. Bahkan FAO (1998) melaporkan bahwa air kelapa memiliki komposisi zat gizi yang mirip dengan minuman olahraga (sports drinks), sehingga air kelapa berpotensi dijadikan sebagai minuman olahraga. Menurut Vigliar dkk, (2006), air kelapa tersusun atas beberapa jenis asam amino dan gula, seperti glukosa, fruktosa, dan laktosa. Kendala utama dalam pemanfaatan air kelapa adalah rendahnya masa simpan air kelapa. Air kelapa mudah mengalami kerusakan akibat aktivitas mikrobia, yang ditandai dengan perubahan sifat kimia air kelapa, antara lain gula reduksi, ph, dan keasaman total. Upaya untuk mempertahankan sifat kimia air kelapa akan sangat membantu dalam upaya peningkatan nilai tambah air kelapa secara ekonomi, terutama dalam hal perdagangan dan pendistribusian. Penelitian tentang penggunaan bahan alami sebagai antioksidan dan antimikrobia untuk memperpanjang masa simpan bahan pangan telah banyak dilaporkan, antara lain penggunaan ekstrak jahe, kunyit, dan temulawak. Potensi tersebut dihubungkan dengan adanya komponen fenolik yang terdapat pada bahan alami. Gambir merupakan salah satu bahan alami yang berpotensi sebagai antioksidan, karena kandungan senyawa fenoliknya yang cukup tinggi (Rauf dkk., 2010). Potensi gambir sebagai antimikrobia telah dilaporkan oleh Pambayun dkk (2007), bahwa ekstrak gambir memiliki daya hambat yang tinggi terhadap bakteri uji gram positif (Streptococcus mutans, Staphylococcus aureus, dan Bacillus subtilis FNCC 0060). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak etanol gambir terhadap stabilitas kimia air kelapa selama penyimpanan pada suhu dingin. METODE PENELITIAN Bahan-bahan yang digunakan antara lain gambir komersil produksi Palembang dan air kelapa yang diperoleh dari buah kelapa yang berumur 7 9 bulan jenis kelapa hijau varietas dalam. Bahan kimia yang digunakan antara lain: etanol 96% kualitas teknis sebagai pelarut, reagensia nelson, arsenomolibdat, NaOH, dan asam oksalat. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini dibagi dalam dua kategori, yaitu alat untuk ekstraksi dan alat analisis. Peralatan ekstraksi antara lain: rotary vacuum evaporator, shaker water bath, peralatan gelas dan kertas saring. Peralatan analisis yaitu spektrofotometer UV-Vis, dan ph-meter. Gambir digerus lalu di ayak (± 60 mesh), hasil ayakan berupa bubuk gambir. Bubuk gambir sebanyak 10 g dilarutkan dalam 100 ml etanol 96%, kemudian diaduk menggunakan shaker water bath pada suhu 30 o C, selama satu jam. Kemudian disaring dengan kertas saring. Residu diekstrak lagi 2 kali dengan masing-masing 16 Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 12, No. 1, April 2011: 15-22

100 ml pelarut. Larutan hasil ekstraksi kemudian dievaporasi menggunakan rotary vacuum evaporator, hingga diperoleh ekstrak gambir dalam bentuk kering. Air kelapa dimasukkan dalam botol yang telah disterilkan, masing-masing ditambahkan ekstrak etanol (0 ppm, 1500 ppm, dan 3000 ppm), kemudian disterilkan dengan mendidihkan air kelapa selama 5 menit. Air kelapa kemudian disimpan dalam refrigerator selama 6 hari, dan dilakukan analisis kadar gula reduksi, ph, dan keasaman tertitrasi setiap 2 hari penyimpanan. Kadar gula reduksi air kelapa diuji menggunakan metode Nelson-Somogyi (Sudarmadji, dkk., 1997), ph diuji menggunakan ph-meter, keasaman total menggunakan metode titrimetri (NaOH). Rancangan yang digunakan adalah Acak Kelompok yang didasarkan pada konsentrasi ekstrak etanol gambir dan lama penyimpanan. Data dianalisis menggunakan anova satu arah untuk mengevaluasi pengaruh dari setiap faktor tunggal, dan anova dua arah (univariat) untuk mengetahui pengaruh dari interaksi antar faktor, pada level 5%. Perbedaan hasil yang signifikan diuji menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT). HASIL DAN PEMBAHASAN Kadar Gula Reduksi Air kelapa yang ditambahkan ekstrak gambir pada berbagai konsentrasi ekstrak etanol gambir (0 ppm, 1500 ppm dan 3000 ppm) (Tabel 1) dan disimpan selama 6 hari menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap kadar gula reduksi air kelapa selama penyimpanan pada suhu dingin, yang ditunjukkan oleh nilai signifikansi yang sama, yaitu p = 0,000 (p 0,05). Hasil yang sama ditunjukkan oleh hasil pengujian anova dua arah (univariat) yang menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak etanol gambir, lama penyimpanan, dan interaksi antara konsentrasi ekstrak gambir dan lama penyimpanan berpenga-ruh signifikan terhadap kadar gula reduksi air kelapa, yang ditunjukkan oleh nilai signifikansi yang sama dari setiap faktor, yaitu p = 0,005. Tabel 1. Kadar Gula Reduksi Air Kelapa yang di Uji Menggunakan Anova Satu Arah Lama Penyimpanan (hari) Penambahan Ekstrak Etanol Gambir 0 ppm 1500 ppm 3000 ppm 0 4,30 a ± 0,02 5,23 e ± 0,01 5,92 i ± 0,01 0,000 2 5,24 b ± 0,01 6,07 f ± 0,01 5,72 j ± 0,01 0,000 4 6,25 d ± 0,01 5,84 g ± 0,01 6,05 k ± 0,01 0,000 6 6,02 c ± 0,01 6,02 c ± 0,01 6,13 h ± 0,01 0,000 Sig. 0,000 0,000 0,000 Keterangan: Notasi huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak ada beda nyata dari hasil analisis Duncan. Sig. Pengaruh Ekstrak Etanol Gambir (Uncaria gambir Roxb) terhadap... (Dwi Sarbini, dkk.) 17

Gambaran tentang kecenderungan kadar gula reduksi air kelapa selama penyimpanan (Gambar 1) menunjukkan bahwa pada penyimpanan hari 0, sudah tampak adanya perbedaan kadar gula reduksi air kelapa pada berbagai konsen-trasi. Penambahan ekstrak gambir mening-katkan kadar gula reduksi air kelapa. Peningkatan gula reduksi ini disebabkan oleh efek perubahan warna dari senyawa fenolik, yang menyebabkan peningkatan absorbansi dari peneraan spektrofotometer yang mengukur intensitas warna. Makin tinggi jumlah penambahan ekstrak gambir pada air kelapa, semakin tinggi absorbansi yang terukur pada panjang gelombang spesifik gula reduksi. Air kelapa tanpa penambahan ekstrak gambir (0 ppm) tampak bahwa terjadi peningkatan kadar gula reduksi yang cukup tinggi pada penyimpanan sampai hari ke 4, selanjutnya terjadi penurunan kadar gula reduksi pada hari ke 6. Peningkatan kadar gula reduksi ini disebabkan oleh terjadinya hidrolisis sukrosa air kelapa menjadi glukosa dan fruktosa (gula reduksi). Pemecahan sukrosa ini dapat diduga telah terjadi proses fermentasi pada air kelapa selama penyimpanan. Penurunan kadar gula reduksi pada hari ke 6 merupakan dampak dari proses fermentasi lanjutan yaitu pemecahan glukosa (gula reduksi) menghasilkan asam. Air kelapa yang ditambahkan ekstrak gambir 1500 ppm dan 3000 ppm, meskipun tampak adanya perubahan kadar gula reduksi yang cenderung berfluktuasi, namun memberikan rentang perubahan yang lebih kecil dibanding air kelapa tanpa penambahan ekstrak gambir. Hal ini dapat dijadikan petunjuk awal bahwa penambahan ekstrak gambir dapat menghambat aktivitas mikrobia dalam memfermentasi karbohidrat pada air kelapa. Kemampuan ekstrak gambir 3000 ppm dalam menstabilkan kadar gula reduksi air kelapa lebih tinggi dibanding ekstrak gambir 1500 ppm. Derajat Keasaman (ph) Air kelapa yang ditambahkan ekstrak gambir pada konsentrasi yang bervariasi (0 Gambar 1. Kadar Gula Reduksi Air Kelapa Selama Penyimpanan Suhu Dingin 4 o C 18 Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 12, No. 1, April 2011: 15-22

ppm, 1500 ppm dan 3000 ppm) menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap ph air kelapa selama penyimpanan suhu dingin. Hal ini ditunjukkan oleh signifikansi dari setiap kadar ekstrak gambir yang ditambahkan, masing masing memberikan nilai yang sama, yaitu p = 0,000. Namun, penambahan ekstrak gambir pada berbagai konsentrasi tidak memberikan perubahan ph, ditunjukkan oleh nilai ph air kelapa pada hari penyimpanan yang sama, dengan memberikan nilai signifikansi p = 0,05 (Tabel 2). Pengujian menggunakan anova dua arah (univariate) menunjukkan bahwa ada pengaruh ekstrak gambir dan lama penyimpanan terhadap ph air kelapa, yang ditunjukkan oleh nilai signifikansi masingmasing sebesar p = 0,000 dan p = 0,025 (p á 0,05). Namun interaksi antara ekstrak Tabel 2. ph Air Kelapa yang di Uji Menggunakan Anova Satu Arah Lama Penyimpanan (hari) Penambahan Ekstrak Etanol Gambir 0 ppm 1500 ppm 3000 ppm 0 4,87 a ± 0,05 4,87 a ± 0,06 4,87 a ± 0,06 1,000 2 5,23 b ± 0,11 5,10 bf ± 0,00 5,13 bi ± 0,11 0,273 4 6,13 cd ± 0,06 6,07 dg ± 0,06 6,03 dj ± 0,06 0,178 6 6,13 ce ± 0,06 6,07 eg ± 0,06 6,03 ej ± 0,06 0,178 Sig. 0,000 0,000 0,000 Keterangan : Notasi huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak ada beda nyata dari hasil analisis Duncan. Sig. Gambar 2. ph Air Kelapa Selama Penyimpanan Suhu Dingin 4 o C Pengaruh Ekstrak Etanol Gambir (Uncaria gambir Roxb) terhadap... (Dwi Sarbini, dkk.) 19

gambir dan lama penyimpanan tidak memberikan pengaruh terhadap ph air kelapa, yang ditunjukkan oleh nilai signifikansi p = 0,663 (p á 0,05). Selama penyimpanan pada suhu dingin (Gambar 2), ph air kelapa pada berbagai konsentrasi ekstrak gambir menunjukkan kecenderungan yang sama. Peningkatan ph air kelapa terjadi hingga penyimpanan hari ke 4, kemudian pada hari ke 6, ph air kelapa cenderung stabil. Peningkatan ph air kelapa selama penyimpanan disebabkan oleh terjadinya degradasi atau terurainya asam-asam organik yang ada pada air kelapa. Asamasam organik yang ada pada air kelapa meliputi asam tartarat, asam malat, asam sitrat dan asam asetat (Santoso dkk 1996). Total asam Air kelapa yang ditambahkan ekstrak gambir pada berbagai konsentrasi ekstrak etanol gambir (Tabel 3) dan disimpan selama 6 hari pada suhu dingin menunjukkan bahwa penambahan ekstrak gambir 0 ppm dan 1500 ppm memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kadar gula reduksi air kelapa, yang ditunjukkan oleh nilai signifikansi, masing-masing p = 0,004 dan p = 0,000 (p  0,05). Sedangkan pada penambahan ekstrak gambir 3000 ppm menunjukkan bahwa selama penyimpanan suhu dingin tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap keasaman total air kelapa, yang ditunjukkan oleh nilai signifikansinya, yaitu p = 0,077 (p á 0,05). Tabel 3. Total Asam Air Kelapa yang di Uji Menggunakan Anova Satu Arah Lama Penyimpanan (hari) Penambahan Ekstrak Etanol Gambir 0 ppm 1500 ppm 3000 ppm 0 0,65 c ± 0,06 0,91 e ± 0,05 0,97 eh ± 0,02 0,000 2 0,51 a ± 0,02 0,68 f ± 0,00 0,88 hi ± 0,00 0,000 4 0,60 bc ± 0,00 0,72 fg ± 0,00 0,96 hj ± 0,08 0,000 6 0,55 ab ± 0,02 0,77 g ± 0,05 0,87 j ± 0,06 0,000 Sig. 0,004 0,000 0,077 Keterangan: Notasi huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak ada beda nyata dari hasil analisis Duncan. Sig. Pengujian anova dua arah (univariat) menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak gambir, lama penyimpanan, dan interaksi antara konsentrasi ekstrak gambir dan lama penyimpanan berpengaruh signifikan terhadap total asam tertitrasi air kelapa, yang ditunjukkan oleh nilai signifikansi dari setiap faktor p á 0,05. Penambahan ekstrak gambir dapat meningkatkan total asam air kelapa, seperti yang ditunjukkan pada penyimpanan air kelapa hari ke 0. Makin tinggi jumlah ekstrak yang ditambahkan, semakin tinggi asam totalnya (Gambar 3). Peningkatan jumlah asam air kelapa ini berasal dari senyawa polifenol gambir yang memiliki 20 Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 12, No. 1, April 2011: 15-22

Gambar 3. Total Asam Air Kelapa Selama Penyimpanan Suhu Dingin 4 o C gugus-gugus asam yang dapat dinetralkan dengan NaOH. Penyimpanan air kelapa pada hari ke 2 untuk setiap variasi penambahan ekstrak gambir (0 ppm, 1500 ppm, dan 3000 ppm) menunjukkan kecenderungan penurunan keasaman total yang sama, kemudian meningkat pada hari ke 4. Penurunan total asam air kelapa disebabkan oleh terdegradasinya asam-asam organik yang secara alami ada dalam air kelapa. Sedangkan peningkatan keasaman total air kelapa selama penyimpanan, karena terjadinya fermentasi gula reduksi menjadi asam. Kecenderungan yang terjadi pada Gambar 3., belum dapat memberikan tentang perlakuan ekstrak gambir yang dapat menstabilkan total asam air kelapa selama penyimpanan. SIMPULAN Penambahan ekstrak gambir pada air kelapa yang disimpan selama 6 hari pada suhu dingin, dapat mempertahankan kadar gula reduksi air kelapa, namun tidak dapat mempertahankan stabilitas ph dan total asam air kelapa. DAFTAR PUSTAKA FAO: Agriculture 21, New sports drink: coconut water. Oktober 1998. Pambayun, R., Gardjito, M., Sudarmadji, S., Kuswanto, R. K. 2007. Kandungan Fenol dan Sifat Antibakteri dari Berbagai Jenis Ekstrak produk Gambir (Uncaria gambir Roxb). Majalah farmasi Indonesia. 18(3): 141-146. Rauf, R., Santoso, U., Suparmo. 2010. Aktivitas Penangkapan Radikal DPPH Ekstrak Gambir (Uncaria gambir Roxb.). Agritech. 30(1): 1-5. Pengaruh Ekstrak Etanol Gambir (Uncaria gambir Roxb) terhadap... (Dwi Sarbini, dkk.) 21

Santoso, U., Kubo, K., Ota, T., Tadokoro, T., Maekawa, A. 1996. Nutrient Composition of Kopyor Coconuts (Cocos nucifera L.). Food Chem. 57: 299 304. Sudarmadji, S., Haryono, B., dan Suhardi, 1997. Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Penerbit Liberty, Yogyakarta. Vigliar, R., Sdepanian, V. L. dan Neto., 2006. Biochemical profile of coconut water from coconut palms planted in an inland region. J. Pediatr (Rio J). 2006; 82 (4): 308 12. 22 Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 12, No. 1, April 2011: 15-22