UPAYA MENINGKATKAN HIDUP SEHAT MELALUI EFEKTIVITAS PEMBERDAYAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH SISWA SD NEGERI 1 TALANG BOJONG. (Jurnal) Oleh SIGIT RAHARJO

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Pembangunan bidang kesehatan harus bersifat menyeluruh (holistik), karena

KETERLAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI JANTEN, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO

Oleh: Erlanda Bayu Pratama, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

II. TINJAUAN PUSTAKA. usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah

sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007).

PROGRAM DOKTER KECIL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA

I. PENDAHULUAN. Upaya peningkatan kesehatan di Indonesia dilaksanakan dengan pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. secara langsung sehingga anak-anak sering mengabaikan kebersihan yang dapat

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

Tujuan usaha kesehatan sekolah secara umum adalah untuk. sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia

Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berkualitas. Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar

BAB VII PENUTUP. 1. Lebih dari separoh responden mengalami karies gigi di Sekolah Dasar Negeri

MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK A TK PUTRA BANGSA BERDIKARI KECAMATAN PALOLO

Kata Kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Pengetahuan, Sikap, Tindakan

PELAKSANAAN PROGRAM DOKTER KECIL DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULONPROGO TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan yang semakin muncul di permukaan. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal

ABSTRACT

BAB I PENDAHULAUAN. optimal diselenggarakan upaya kesehatan dengan pemeliharan dan peningkatan

PENGETAHUAN GURU PENJASKES DAN PERANANNYA DALAM PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG SEKAYAM KABUPATEN SANGGAU

PENATALAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SISWI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CILEULEUS TASIKMALAYA

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini di Indonesia terdapat lebih dari sekolah negeri,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

II. KAJIAN PUSTAKA. diterbitkan oleh Kurikulum Pendidikan Dasar tahun 1994 dalam Rahmat (1998),

BAB I PENDAHULUAN. umur termasuk murid Sekolah Dasar (SD) (Kepmenkes, 2010).

BAB III OBYEK LAPORAN KKL. 3.1 Gambaran Umum Puskesmas Cimahi Utara Keadaan Geografis Puskesmas Cimahi Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PELAKSANAAN TRIAS USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI WILAYAH KECAMATAN PURWOKERTO KABUPATEN BANYUMAS

USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa dan sumber daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tahun 1980 ditingkatkan menjadi keputusan bersama antara Depdik-bud dan Depkes

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia, demikian juga halnya dengan kesehatan gigi dan

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (UU No. 17/2007).

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SD NEGERI TANGKIL III DI SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SD NEGERI 05 KALUMBUK KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. saing manusia akan meningkat yang berpengaruh terhadap kelanjutan serta kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma sehat. Paradigma sehat adalah

PERAN SERTA WALI MURID DALAM MENSUKSESKAN UKS DI SDN 27 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN. Tutiliana 1*) Diterima 9 Juli 2017/Disetujui 15 September 2017

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS ATAS TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KEDUNGGONG KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO

V. IMPLEMENTASI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS X DAN XI TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMA NEGERI 1 SEYEGAN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya

Keywords: The level qf physical fitness, elementary school Group IV Donokerto Turi. Tingkat Kesegaran Jasmani...(Tri Harti)1

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan.

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENYULUHAN DENGAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG SARAPAN PAGI PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MANGUHARJO KOTA MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. kesehatan Puskesmas dalam pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah pada. Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Karang Baru.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan hidup manusia di zaman modernisasi, namun pendidikan terasa

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah mempunyai derajat kesehatan yang tinggi, karena derajat kesehatan


BAB I PENDAHULUAN. M. Federspiel, salah seorang pengkaji ke-islaman di Indonesia, menjelang

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V DAN VI SD NEGERI DELEGAN 2 KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Hubungan Kegiatan Posyandu Dengan Tingkat Fertilitas dan Mortalitas Balita

Suplemen. PHBS di Sekolah. Suplemen 2011

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL DIY TAHUN

Manajemen Pelayanan di Puskesmas

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat disekolah

BAB I PENDAHULUAN. imunisasi, status gizi, dan penyakit infeksi pada anak. Faktor-faktor tersebut

BAB I PENDAHULUAN. penanganan secara komprehensif, karena masalah gigi berdimensi luas serta mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. membangun manusia Indonesia yang tangguh. Pembangunan dalam sektor kesehatan

STIKES NGUDI WALUYO ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. pertama kali posyandu diperkenalkan pada tahun 1985, Posyandu menjadi. salah satu wujud pemberdayaan masyarakat yang strategis

BAB 1 PENDAHULUAN. Organization/WHO), sekitar 2,2 juta orang meninggal dunia setiap tahunnya

STRATA PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SE KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN DIY TAHUN 2016

Terciptanya kondisi lingkungan yang kondusif yang terbebas dari : Pengertian UKS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kesehatan sebenarnya telah diatur dalam UU No.9 Tahun 1960

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional mengarah kepada peningkatan kulitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. mendorong pemerintah dalam merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Desa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan generasi penerus bangsa. Middle childhood merupakan masa. usia tahun untuk anak laki-laki (Brown, 2005).

KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BAMBANGLIPURO KABUPATEN BANTUL TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur, salah satu agenda riset nasional bidang

Usaha-usaha Kesehatan Masyarakat. Contact: Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp: /

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Tenaga Kesehatan. Menurut Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang dikutip oleh Adisasmito

GAMBARAN PENYULUHAN TENTANG PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN METODE BERCERITA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN SISWA SD

BAB II KAJIAN TEORI. prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari (Ahmad

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sehat merupakan hak setiap individu agar dapat melakukan segala

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kecamatan yang baru dimekarkan dari kecamatan induknya yaitu Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Hal. masyarakat dan swasta (Depkes RI, 2005).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Ekonomi Orang Tua dengan Status Gizi Balita di Puskesmas Kraton, Yogyakarta

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN HIDUP SEHAT MELALUI EFEKTIVITAS PEMBERDAYAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH SISWA SD NEGERI 1 TALANG BOJONG (Jurnal) Oleh SIGIT RAHARJO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2014

ABSTRAK EFFFORS TO IMPROVE THE EFFECTIVENESS OFF HEALTHY LIVING THROUGH THE EMPOWERMENT OF SCHOOL HEALTH By SIGIT RAHARJO Mentor Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes Drs. Frans Nurseto, M.Psi The objective of this research is empowering UKS effectively in SD N 1 Gutter Bojong. The method used is descriptive qualitative method, by taking a sample of grade IV, V and VI of SD Negeri 1 Gutter Bojong totaling 83 students. The results of this study are : the study include an overview of the state of SD 1 gutter Bojong Students are referred to in this study consisted of parental education, socioeconomic circumstances, and the mental state of students in the school have the course of the research students of SD Negeri 1 Gutter Bojong have physical state of the nutritional status in either category, frequency calculations, and the average percentage of respondents indicate that as many as 72 students or 86.43 % gave a good answer. The conclusion of this study is the implementation of the School Health Unit by UKS Officer of Health Service designated health center has been operating effectively in improving the health of students Keywords : Health, Effectiveness, Healthy Lifestyle

ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN HIDUP SEHAT MELALUI EFEKTIVITAS PEMBERDAYAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH Oleh SIGIT RAHARJO Mentor Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes Drs. Frans Nurseto, M.Psi Tujuan penelitian ini adalah untuk mewujudkan pemberdayan usaha kesehatan sekolah secara efektif di SD N 1 Talang Bojong. Metode yang di gunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah penelitian ini meliputi gambaran mengenai keadaan Siswa SD 1 talang bojong yang dimaksud dalam penelitian ini terdiri dari pendidikan orang tua,keadaan sosial ekonomi, dan keadaan mental siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah dari penelitian ini siswa SD Negeri 1 Talang Bojong memiliki keadaan fisik dengan status gizi yang masuk dalam kategori baik rata-rata jawaban responden menunjukkan bahwa sebanyak 72 siswa atau 86,43% memberikan jawaban baik. Kesimpulan Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah oleh Petugas UKS dari Dinas Kesehatan yang ditunjuk Puskesmas sudah berjalan secara efektif dalam meningkatkan kesehatan siswa Kata kunci : efektivitas UKS, kesehatan, pola hidup sehat

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya peningkatan kesehatan di Indonesia dilaksanakan dengan pembangunan kesehatan yang bersifat menyeluruh (holistik) yang melihat masalah kesehatan dipengaruhi banyak oleh faktor yang bersifat lintas sektor dan upayanya diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan. Pembangunan berwawasan kesehatan berarti pembangunan semua sektor harus memberikan konstribusi positif bagi pengembangan perilaku dan lingkungan sehat (Depkes RI, 2004, mengadopsi dari internet). Peningkatan derajat kesehatan bertujuan untuk mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat serta lingkungannya. Untuk melaksanakan misi tersebut diperlukan promosi kesehatan yang beroirentasi pada proses pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, mengingat dampak perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar maka diperlukan berbagai upaya untuk merubah perilaku dan memperdayakan masyarakat. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan sejak dini bagi anak usia sekolah dasar adalah dengan Usaha Kesehatan Sekolah (selanjutnya dalam penelitian ini ditulis UKS). Pembangunan kesehatan yang dicanangkan Pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan yang optimal. Derajat kesehatan merupakan pencerminan kesehatan perorangan, kelompok maupun masyarakat yang digambarkan dengan umur harapan hidup, mortalitas, morbilitas, dan status gizi masyarakat. Upaya untuk menjadikan pembangunan nasional berwawasan kesehatan sebagai salah satu misi serta strategi yang baru harus dapat dijadikan komitmen semua pihak yaitu dengan menggeser paradigma sakit menjadi paradigma sehat. Program pembangunan kesehatan dikelompokkan dalam pokok-pokok program yang pelaksanaannya dilakukan secara terpadu dengan sektor lain serta dengan dukungan peran serta masyarakat. Pelaksanaan pembangunan kesehatan diupayakan untuk membentuk generasi yang sehat dari masa kemasa. Upaya pengembangan sumberdaya manusia yang sehat tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan, yang menyatakan bahwa program peningkatan sumber daya manusia dewasa ini menjadi prioritas utama pada program pemerintah. Karena sumber daya manusia yang kuat merupakan sebuah modal dan kekuatan yang sangat menguntungkan. Membentuk sumber daya yang berkualitas diperlukan sebuah upaya konsisten dan terus menerus yaitu melalui pendidikan. Kesehatan mencakup pengertian yang sangat luas, yakni bukan saja bebas dari penyakit tetapi juga tercapainya keadaan kesejahteraan baik fisik, sosial maupun mental. Oleh karena itu pelaksanaan pembangunan kesehatan diupayakan untuk membentuk generasi yang sehat dari masa kemasa. Potensi kesehatan pada hakikatnya untuk membina, membekali

dan mengembangkan kemampuannya untuk menjadi manusia yang sehat dan tangguh sehingga dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), kualitas kehidupan masyarakat dan usia harapan hidup manusia. Untuk mempercepat keberhasilan pembangunan kesehatan diperlukan kebijakan pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan proaktif dengan melibatkan semua sektor terkait, meliputi pemerintah, swasta dan masyarakat. Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak hanya ditentukan oleh kinerja sektor kesehatan semata, tetapi sangat dipengaruhi oleh interaksi yang dinamis dari berbagai sektor (Depkes RI, 1997. Mengadopsi dari internet). Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kesehatan mencakup sehat secara fisik, sosial maupun mental yang dapat ditempuh melalui berbagai upaya, baik dilakukan dalam lingkungan rumah tangga maupun dalam dunia pendidikan melalui UKS Berdasarkan data yang penulis lakukan pada SD Negeri 1 Talang Bojong, yaitu melakukan observasi terhadap kegiatan UKS dan melakukan wawancara dengan para siswa, maka diketahui bahwa UKS di sekolah ini telah melaksanakan berbagai kegiatan dalam upaya meningkatkan kesehatan siswa, di antaranya adalah pemeriksaan kesehatan siswa dan penyuluhan kesehatan kepada siswa agar mereka dapat melaksanakan pola hidup sehat, baik kesehatan pribadi, kesehatan di dalam keluarga (rumah) dan kesehatan lingkungan tempat tinggal. Para siswa juga merasa senang dengan adanya kegiatan UKS dan berupaya untuk melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat, di rumah, di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai efektivitas pelaksanaan UKS dalam meningkatkan kesehatan Siswa SD Negeri 1 Talang Bojong B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang dapat diidentifikasikan permasalahan terkait dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Rendahnya kesadaran siswa tentang pola hidup sehat 2. Apakah Kegiatan UKS yang dilakukan oleh petugas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat, dibantu oleh Kepala Sekolah dan guru sudah berjalan dengan efektif 3. Rendahnya pengetahuan Guru dalam menerapkan pola hidup sehat C. Batasan Masalah Untuk menghindari luasnya ruang lingkup penelitian maka penelitian ini dibatasi hanya pada efektivitas pelaksanaan UKS dalam meningkatkan kesehatan Siswa SD N 1 Talang Bojong. Subjek penelitian ini dibatasi pada siswa kelas sekolah dasar atas yaitu Kelas III, IV dan V D. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah pelaksanaan UKS sudah berjalan efektif dalam meningkatkan kesehatan siswa di SD N 1 Talang Bojong E. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk mewujudkan pemberdayan Usaha Kesehatan Sekolah secara efektif di SD N 1 Talang Bojong F. Manfaat Penelitian

Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan kesehatan siswa-siswi SD Negeri 1 Talang Bojong dan pengembangan pemberdayaan usaha kesehatan sekolah a. Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan dapat mempengaruhi tingkat kesehatan siswa dan tingkat kecerdasan siswa karena siswa yang berkualitas setidaknya ditandai dengan kecerdasan, sehat jasmani dan rohani. b. Bagi Kepala Sekolah dan Guru Memberikan gambaran nyata tentang upaya peningkatan hidup sehat melalui pemberdayaan usaha kesehatan sekolah c. Bagi Masyarakat Dapat mengetahui keunggulan dan kelemahan pemberdayaan program usaha kesehatan sekolah tersebut dan dapat dijadikan informasi guna mencegah dampak negatif dikalangan siswa seperti pergaulan bebas dalam kehidupan sehari-hari, jajan sembarangan, kebiasaan hidup kotor,terlibat narkoba, dsb pelaksanaan UKS bagi kesehatan siswa meliputi 1. Sebagai Pendidik Kesehatan 2. Sebagai Pelayanan Kesehatan III. METODOLOGIPENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang di gunakan adalah metode penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memberi gambaran mengenai efektivitas pelaksanaan UKS dalam meningkatkan pola hidup sehat pada Siswa SD N 1 Talang Bojong. B. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kotabumi,Kabupaten Lampung Utara tepatnya di Sekolah Dasar Negeri 1 Talang Bojong. C. Subjek Penelitian Seluruh siswa kelas IV V dan VI SD N 1 Talang Bojong yang berjumlah 83 siswa. D. Alat Pengumpulan Data Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data / informasi guna menjawab pertanyaan penelitian berupa seperangkat pedoman observasi, pedoman wawancara, pedoman penilaian dokumen IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pembahasan Berdasarkan hasil observasi dan wawncara yang dilakukan mulai dari pendidikan orang tua responden, pekerjaan orang tua responden, pendapatan perbulan responden, pola makan, waktu istirahat dan waktu olahraga akan di bahas sebagai berikut: 1. Pendidikan Orang Tua Responden Berdasarkan pendidikan orang tua responden yang beraneka ragam mulai dari lulusan SD, SMP, SMA dan sarjana dapat diketahui lulusan orang tua responden adalah lulusan SMA dengan jumlah 70 responden dengan persentase 84.34% lulusan Sarjana dengan jumlah 6 responden dengan persentase 7.23% lulusan SD dengan jumlah 4 responden dengan persentase 4.28% lulusan SMP dengan jumlah 3

responden dengan persentase 3.61% dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas pendidikan orang tua responden adalah lulusan SMA dengan persentase 84.43%. dilihat dari segi pendidikan orang tua responden dengan mayoritasnya lulusan SMA maka dapat dikatakan orang tua responden mengerti dengan pendidikan dan pengetahuan orang tua respondenpun bias dibilang luas karena setidaknya mereka telah menempuh pendidikan Sembilan tahun. Dengan kata lain orang tua responden dapat mengerti tentang arti sehat dan dapat mengajarkan anaknya dalam menjaga pola hidup sehat karena pendidikan berpengaruh juga pada kesehatan. Semakin luas kemampuan seseorang dalam bidang kesehatan maka semakin peduli dalam menjaga dirinya dan orang lain. Untuk mengetahui informasi dari suatu penyakit, penerapan pola hidup yang baik itu didasarkan atas pendidikan. Pendidikan dan Kesehatan merupakan dua hal yang sangat erat. Pendidikan merupakan sarana yang digunakan oleh seorang individu agar nantinya mendapatkan pemahaman terkait kesadaran kesehatan. Hal ini sejalan dengan pendapat Steward dalam buku Nasrul Effendi (1998) Pendidikan kesehatan merupakan unsur program kesehatan yang di dalamnya terkandung untuk menimbah perilaku peroroangan dan masyarakat dimana hasil yang diharapkan dari pendidikan kesehatan adalah terjadinya perubahan sikap dan perilaku dari individu, keluarga dan masyarakat untuk dapat menanamkan prinsip-prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal (Nasrul Effendi 1998) 2. Pekerjaan Orang Tua Responden Berdasarkan hasil observas dengan menggunakan angket, wawancara dan turun langsung kelapangan dapat diketahui bahwa pekerjaan orang tua responden mayoritas adalah buruh dan petani. Pekerjaan sebagai buruh dengan jumlah responden tertinggi yaitu sebanyak 26 responden dengan persentase 32.50 % pekerjaan sebagai petani sebanyak 24 responden dengan persentase 30.00% pekerjaan sebagai pedangan berjumlah 17 responden dengan persentase 21.25% pekerjaan sebagai wiraswasta sebanyak 7 responden dengan persentase 8.75% dan yang paling sedikit dan terakhir yaitu pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil (PNS) sebanyak 6 responden dengan persentase 7.50% Bila dilihat dari kondisi sekolah dan lingkungan masyarakat yang dekat dengan pasar dan terdapat banyak sawah dan ladang, wajar jika pekerjaan orang tua responden mayoritasnya sebagai petani dan buruh hal itupun sejalan dengan yang di ungkapkan oleh kepala sekolah SD Negeri 1 Talang Bojong kebanyakan orang tua siswa disini petani dan buruh pasar, karena letak daerahnya banyak persawahan dan dekat dengan pasar Menurut ( UU RI No. 2 tahun 2003 : 37 ) Jika anak hidup dalam keluarga miskin, kebutuhan pokok anak kurang terpenuhi, akibatnya kesehatan anak terganggu sehingga belajar anak juga terganggu. Dampak lain yang dibutuhkan oleh rendahnya ekonomi keluarga adalah anak selalu dirundung kesedihan sehingga anak merasa minder dengan teman lain, hal ini akan ikut mengganggu aktivitas belajar anak. Meskipun dari pekerjaan orang tua responden mayoritasnya adalah buruh dan petani tetapi dari segi

pendapatan mereka yang berpekerjaan sebagai buruh dan petani terbilang mencukupi. Hal ini sesuai dengan apa yang saya dapatkan dari hasil penelitian yaitu pendapatan perbulan mereka berkisar antara Rp 1500.000 2500.000 perbulan. Berdasarkan hasil penelitian, pendapatan orang tua responden perbulanya Rp 500.000 berjumlah 9 responden dengan persentase sebesar 10.84%, penghasilan Rp 1.000.000-1.500.000 perbulan terdapat 35 responden dengan persentase 42.17%, penghasilan Rp 2.000.000-2.500.000 perbulan terdapat 32 reponden dengan persentase 38.55% penghasilan Rp 3.000.000-3.500.000 perbulan terdapat 7 responden dengan persentase 8.44%, penghasilan kurang dari Rp 4.000.000 perbulan tidak ada responden. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa siswa SD N 1 Talang Bojong dikategorikan siswa sehat jika dilihat dari hasil pendapatan orang tua. Hal ini dapat disimpulkan dari hasil pendapatan perbulan berkisar antara Rp 1500.000 2500.000 perbulan walaupun dari segi pekerjaan orang tua siswa mayoritas sebagai buruh dan petani, tetapi di lihat dari pendapatan perbulan dapat di bilang mencukupi. Karena keadaan ekonomi berpengaruh terhadap kesehatan anak. Sejalan dengan ( UU RI No. 2 tahun 2003 : 37 ) Jika anak hidup dalam keluarga miskin, kebutuhan pokok anak kurang terpenuhi, akibatnya kesehatan anak terganggu sehingga belajar anak juga terganggu. Dampak lain yang dibutuhkan oleh rendahnya ekonomi keluarga adalah anak selalu dirundung kesedihan sehingga anak merasa minder dengan teman lain, hal ini akan ikut mengganggu aktivitas belajar anak 3. Pola Makan Responden Berdasarkan jumlah pola makan responden yang bervariasi dapat diketahui berdasarkan observasi dan wawancara peneliti ada responden yang seharinya makan satu kali, dua kali, tiga kali bahkan empat kali dalam sehari. Berdasarkan tabel pada deskriptif data diketahui Responden yang seharinya makan satu kali berjumlah 1 orang responden dengan persentase 2.41%, responden yang seharinya makan sebanyak 2 kali berjumlah 23 dengan persentase 27.71%, responden yang seharinya makan 3 kali sehari berjumlah 55 dengan persentase 66.26%, dan responden yang seharinya makan 4 kali berjumlah 3 responden dengan persentase 3.62% dengan demikian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden makan 3 kali dalam sehari. Berdasarkan wawancara yang saya lakukan dengan responden yang sehari makan satu kali dia mengatakan bahwa saya memang sering makan satu kali dalam sehari bahkan tidak makan dalam sehari karena saya tidak suka makan nasi, tetapi saya suka jajan itu karena saya suka jajan di sekolah dan di dekat rumah saya juga suka jajan dan ngemil dirumah. Tetapi dilihat dari fifik anak tersebut tidak terlihat anak yang tidak sehat. Dari fisiknya pun terlihat seperti anak sehat dan di sekolah dia terlihat aktif bermain bersama teman-temanya. 4. Waktu istirahat / tidur responden Waktu istirahat sangat berpengaruh terhadap kesehatan, jika waktu istirahat kurang badan akan terasa lemas dan sangat muda terserang penyakit. Berdasarkan penelitian yang saya lakukan waktu istirahat siswa SD Negeri 1 Talang Bojong sangat beragam mulai dari 6-8 jam perhari, berdasarkan tabel pada deskriptif data dapat diketahui bahwa responden yang waktu istirahatnya 10 jam sehari berjumlah 29 dengan persentase 34.93% responden yang

waktu istirahatnya 9 jam sehari berjumlah 18 dengan persentase 21.69% responden yang waktu istirahatnya 8 jam sehari berjumlah 12, dengan persentase 14.46% responden yang waktu istirahatnya 7 jam sehari berjumlah 13.25% dan responden yang waktu istirahatnya tidak teratur berjumlah 15.67% 5. Penyuluhan Kesehatan Tentang Kesehatan Oleh Petugas UKS Berdasarkan hasil observasi dan wawancara maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan UKS oleh Petugas dari Dinas Kesehatan sudah berjalan secara efektif dalam meningkatkan kesehatan siswa di SD SD N 1 Talang Bojong. Hal ini diketahui dari jawaban para siswa yang sebagian besar memilih jawaban baik mulai dari program pemeriksaan kuku, gigi, pelaksanaan imunisasi dan pengobatan penyakit ringan. Sebagian besar responden menjawab dengan dengan memilih jawaban baik sebanyak 72 siswa atau dengan persentase 86,43% memberikan jawaban baik pada pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah UKS ditunjuk sebagai penanggung jawab pelayanan kesehatan di institusi pendidikan diharapkan berupaya melaksanakan usaha kesehatan masyarakat sekolah, meningkatkan kemampuan hidup sehat, dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan yang sehat. Untuk mewujudkan hal itu maka petugas UKS berarti memiliki peranan sebagai pendidik kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan kesehatan lingkungan sekolah. Menurut Kepala Sekolah dan Guru, pelaksanaan UKS sebagai pelayanan kesehatan dilakukan dengan memberi penjelasan, penyuluhan, praktek kegiatan. Kepala Sekolah juga memantau, mengontrol pelaksanaan UKS supaya berjalan efektif. Guru ikut mendukung Petugas UKS di SD N 1 Talang Bojong dengan memberikan materi kesehatan melalui Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Melaksanakan Kegiatan Kerja Bakti (Jumat Bersih), menyediakan dan memperhatikan tempat sampah, pemeriksaan kesehatan berkala, mengadakan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan siswa baik di rumah, sekolah, atau lingkungan tempat tinggalnya. 6. Kinerja Guru Dalam Mewujudkan Pemberdayaan UKS Yang Efektif Penilaian usaha kesehatan sekolah harus dilakukan secara komprehensif baik terhadap proses maupun hasil. Penilain proses merupakan upaya untuk mengetahui efektivitas pemberdayaan yang dilakukan oleh tim pelaksanaan UKS. Artinya mengetahui secara operasional pelaksanaan usaha kesehatan sekolah yang dilakukan oleh tim pelaksana baik berkaitan dengan proses penyusunan program, pelaksanaan maupun pengawasan. Sedangkan penilaian terhadap hasil harus dilihat dari hasil kegiatan yang dilakukan seperti pemahaman siswa terhadap hidup sehat atau tingkat dan status kesehatan mereka meningkat V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahsan maka dapat disimpulkan siswa SD Negeri 1 Talang Bojong termasuk siswa yang sehat dilihat dari hasil kondisi keadaan siswa mulai dari ke aktifan siswa, keadaan mental siswa dalam mengikuti program belajar hingga penghasilan dan pendidikan orang tua siswa

dilihat dari faktor itu semua menunjukan bahwa siswa SD Negeri Talang Bojong termasuk dalam kriteria anak sehat. Berdasarkan hasil observasi melalui penyebaran angket dan wawancara dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) oleh Petugas UKS dari Dinas Kesehatan sudah berjalan secara efektif dalam meningkatkan kesehatan siswa di SD N 1 Talang Bojong. Hal ini ditandai atau dibuktikan dengan Berdasarkan jawaban dari siswa adalah baik, di mana Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah oleh Petugas UKS dari Dinas Kesehatan yang ditunjuk Puskesmas adalah baik, berdasarkan perhitungan frekuensi, persentase dan rata-rata jawaban responden yang menunjukkan sebanyak 72 siswa atau 86,43% memberikan jawaban baik pada pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah. sedangkan kinerja guru UKS dalam memberdayakan Usaha Kesehatan Sekolah sudah cukup efektif.dilihat dari seorang guru tersebut memberikan materi tentang hidup sehat, setiap minggunya memeriksa kuku murid, menganjurkan untuk sikat gigi minimal dua kali sehari. memang tidak dipungkiri bahwa di antara mereka masih menampilkan kualitas kerja yang perlu pembinaan serius dari ketua B. Saran Saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Siswa, Guru dan Kepala SD N 1 Talang Bojong Siswa hendaknya semakin meningkatkan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal. Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan hendaknya meningkatkan upaya yang dapat meningkatkan kesehatan fisik siswa, baik melalui kegiatan pembelajaran di dalam kelas maupun melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kepala SD N 1 Talang Bojong hendaknya mengupayakan penambahan fasilitas kesehatan di UKS, hal ini penting dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada para siswa. 2. Petugas UKS dan Dinas Kesehatan Petugas UKS hendaknya semakin meningkatkan efektivitas pelaksanaan UKS dengan meningkatkan berbagai kegiatan di bidang kesehatan yang dapat meningkatkan kesadaran siswa untuk berperilaku sehat. Dinas Kesehatan hendaknya meningkatkan kualitas dan kuantitas Petugas UKS yang ditugaskan di sekolah-sekolah. Hal ini penting dilakukan agar tujuan program kesehatan yang berkesinambungan dan merata akan dapat dicapai. DAFTAR PUSTAKA Depkes RI. 2004 Pedoman Pokok Pelaksanaan dan Manajemen Puskesmas. Jakarta Depkes RI. 1997 Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta Effendy, Nasrul. (1995) Perawatan Kesehatan Masyarakat. Kedokteran EGC Jakakarta