PROFIL DISTANNAK NAGAN RAYA

dokumen-dokumen yang mirip
-1- BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 65 TAHUN 2016

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG

TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG

.000 WALIKOTA BANJARBARU

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 1

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 117 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 16 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

P E R A T U R A N D A E R A H

1 of 6 02/09/09 11:44

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH BARAT NOMOR : 3 TAHUN 2008 TENTANG

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

PROVINSI PAPUA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PUNCAK JAYA NOMOR 9 TAHUN 2015

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG

PENGANTAR. Ir. Suprapti

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 40 TAHUN 2014 T E N T A N G

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : Tahun Seri no.

1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 127 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 92 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

PROVINSI PAPUA BUPATI YALIMO SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN YALIMO NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI NAGAN RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NAGAN RAYA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 8 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 8

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN TENTANG

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH.

KABUPATEN NAGAN RAYA RINGKASAN PERUBAHAN APBK MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 2014

L E M B A R A N D A E R A H

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR: 3 TAHUN : 1996 SERI : C.3.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

Perda No. 03 / 2002 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tupoksi, SOT Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30 TAHUN 2008 TENTA NG

BUPATI MANDAILING NATAL

BAB I P E N D A H U L U A N. 1. Latar Belakang

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Mamuju Utara di Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)

1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH. pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan setiap program dan

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan U

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG

QANUN KABUPATEN NAGAN RAYA NOMOR : 6 TAHUN 2009 TENTANG

P E R A T U R A N D A E R A H

BUPATI BENER MERIAH QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR 03 TAHUN 2014

2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keu

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

OLEH DR. Drh. RAIHANAH, M.Si. KEPALA DINAS KESEHATAN HEWAN DAN PETERNAKAN ACEH DISAMPAIKAN PADA :

DINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 21

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA ( RENJA )

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2013

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 30.N Tahuii 2008

PROVINSI SUMATERA SELATAN WALIKOTA PAGAR ALAM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR TAHUN 2016

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.M Tahun 2008

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BURU

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

PROFIL DISTANNAK NAGAN RAYA Kabupaten Nagan Raya secara historis dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 4 Tahun 2002 yang diresmikan pada tanggal 22 Juli 2002 beserta empat kabupaten lainnya dalam Propinsi Aceh, yaitu Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya dan Kabupaten Aceh Tamiang. Dalam menjalankan roda pemerintahan, Kepala Pemerintahan Kabupaten Nagan Raya menetapkan organisasi, kewenangan dan tugas dari sekretariat, Dinas, Badan, Kantor dan unit kerja lainnya yang membantu tugas-tugas Bupati Nagan Raya. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya merupakan salah satu dinas baru yang lahir berdasarkan Qanun Kabupaten Nagan Raya No. 4 tahun 2008, Dinas pertanian dan peternakan sebelum lahir Qanun tersebut diatas bernama Dinas pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nagan Raya yang dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Nagan Raya nomor 6 tahun 2002 termasuk dengan instansi lainnya. Pembentukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nagan Raya juga berdasarkan Qanun Kabupaten Nagan Raya No. 2 Tahun 2005 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kabupaten Nagan Raya, Setelah Qanun No.4 tahun 2008 Dinas Pertanian dan Peternakan tidak membawahi lagi bidang penyuluhan pertanian, karena telah lahir badan tersendiri yaitu Qanun No.3 tahun 2008. Oleh karenanya kegiatan Tahun 2008 pada Dinas Pertanian dapat terlaksana dengan baik dan jelas. Kabupaten Nagan Raya merupakan daerah agraris, dimana sektor pertanian menjadi sektor paling menentukan dalam pembangunan masyarakatnya. Produktifitas pertanian yang tinggi merupakan keberhasilan Daerah yang perlu dipertahankan dan dikembangkan. Namun, pencapaian keberhasilan usaha pertanian memerlukan suatu rencana kerja yang terarah dan tepat sasaran. Disamping penggunaan sarana produksi anjuran, pengembangan dan pendayagunaan sumber daya manusia, sarana dan prasarana usaha pertanian serta optimalisasi penggunaan lahan juga sangat diperlukan. 1. Kedudukan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya merupakan salah satu Dinas otonom dan unsur pelaksana Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Nagan Raya. Dinas ini di bentuk berdasarkan Peraturan / Qanun Kabupaten Nagan Raya No. 04

Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Nagan Raya. 2. Tujuan pokok dan fungsi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah di bidang Pertanian dan Peternakan. dalam melaksanakan tugas tersebut Dinas mempunyai Fungsi antara lain : a. Perumusan Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi dibidang Pertanian dan Peternakan. b. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan Umum dibidang Pertanian dan Peternakan. c. Pembinaan terhadap unit unit pelaksanaan teknis Dinas dan cabang Dinas. d. Pengelolaan urusan ketata usahaan Dinas Pertanian dan Peternakan. e. Melaksanakan Tugas tugas lain yang diberikan Bupati Nagan Raya 3. Struktur Dinas Sesuai dengan Qanun Kabupaten Nagan Raya No. 04 Tahun 2008 diatas Struktur Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya sebagai berikut : KEPALA DINAS a. SEKRETARIAT 1.1 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 1.2 Sub Bagian Keuangan b. BIDANG PENGEMBANGAN LAHAN DAN PERLINDUNGAN TANAMAN 2.1. Seksi Pengembangan Lahan dan Tata Guna Air 2.2. Seksi Perlindungan Tanaman c. BIDANG TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA 3.1. Seksi Tanaman Pangan 3.2. Seksi Hortikultura d. UPTD BALAI BENIH/LABORATORIUM e. BIDANG PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 4.1. Seksi Pembibitan dan Bina Usaha 4.2. Seksi Pencegahan dan Pengawasan Penyakit Hewan 4.3. Puskeswan Kawasan Peternakan Kuala Pesisir 4.4. Puskeswan Kawasan Peternakan Tadu Raya

f. UPTD PADANG TURI g. UPTD PUSKESWAN KUALA h. UPTD PUSKESWAN SEUNAGAN TIMUR i. UPTD PUSKESWAN DARUL MAKMUR A. V I S I dan M I S I Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya sesuai dengan kebijakan Pembangunan Nasional dan Provinsi Aceh di dalam melayani masyarakat menaruh harapan dengan : 1. V I S I Terwujudnya Peningkatan Pendapatan dan Kesejahteraan dengan Pemantapan Usaha Pertanian dan Peternakan yang tangguh, mandiri dan berkesinambungan serta berwawasan lingkungan. 2. M I S I 1. Meningkatkan Pendayagunaan Sumber Daya Sarana dan Prasarana Usaha Pertanian dibidang Perbenihan, Alat Mesin Pertanian dan Pemupukan. 2. Meningkatkan sumber daya peternakan dengan cara menambah populasi ternak. 3. Mengoptimalisasi pendayagunaan Lahan Sawah, Lahan Kering, Tegalan dan Perkarangan. 4. Mengoptimalkan lahan peternakan yang ada secara maksimal demi terwujudnya swasembada daging. 5. Mengoptimalisasi Pendayagunaan Sumber daya air ditingkat petani melalui kelembagaan kelompok/p3a Keujrun Blang. 6. Menggiatkan kemampuan Sumber Daya Manusia Petani melalui Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan dalam upaya alih teknologi petani dan manajemen usaha petani. 7. Menumbuh Kembangkan kelembagaan petani dan usaha ekonomi perdesaan seperti KTNA, Koperasi, KOPTAN, KOPNAK, Perpadi dan lainnya. 8. Mengadakan Koordinasi dan Kerjasama dengan berbagai lintas sektor, swasta dan pelaku agribisnis guna saling mendukung dan partisipatif dalam mengembangkan pertanian dan Peternakan.

B. TUJUAN DAN SASARAN 1. Tujuan Meningkatkan penggunaan Benih/Bibit Unggul yang bermutu dalam usaha Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan 1. Meningkatkan dan mengoptimalkan lahan dan pelaksanaan serentak tanam serta pengendalian Hama dan Penyakit dalam usaha pertanian dan Peternakan. 2. Meningkatkan dan mengoptimalkan lahan dan pelaksanaan serentak tanam serta terkendalikan Hama dan Penyakit dalam usaha pertanian 3. Meningkatkan Ketrampilan Petani dan Aparatur Pertanian dalam usaha Pertanian dan Peternakan. 4. Meningkatkan sarana, Obat ternakan dan Alat mesin Pertanian dalam meningkatkan produktifitas Pertanian dan Peternakan. 5. Meningkatkan kesadaran masyarakat tani dan masyarakat lainnya akan pentingnya pemantapan sistem Ketahanan Pangan guna menjamin penyediaan pangan yang cukup jumlah mutu dan harga yang terjangkau. 6. Meningkatnya kesadaran masyarakat Petani dan masyarakat pelaku Agribisnis terhadap pentingnya membangun sistem dan usaha Agribisnis yang saling menguntungkan 7. Meningkatkan pengendalian dan pengawasan dalam usaha pertanian dan peternakan. 8. Pencegahan Penyakit Menular Ternak. 9. Peningkatan Hasil Produksi Peternakan. 2. Sasaran 1. Meningkatnya Produktifitas hasil Pertanian dan Peternakan Rata rata 2. Meningkatnya pendapatan Masyarakat tani dan peternak 3. Meningkatnya Kesempatan Kerja di Bidang Pertanian dan Peternakan 4. Meningkatnya Luasan Areal Tanam Padi, Palawija, dan Hortikultura dan Lahan Peternakan. 5. Meningkatnya Sumberdaya Manusia dan Sumberdaya Alam. 6. Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD). 7. Meningkatnya Gizi Masyarakat Melalui Pangan dan Daging. 8. Meningkatnya Hasil dan Bahan Baku Industri dari Hasil Pertanian dan Peternakan 9. Meningkatnya Penyediaan Pangan dan Daging bagi Masyarakat 10. Meningkatnya Jumlah Populasi Ternak Sehingga Tercapainya Angka Kecukupan Daging.

CARA PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan diatas ditempuh melalui berbagai Strategi dan kebijakan sebagai berikut : 1. Strategi 1. Pendekatan pengembangan kelembagaan Pangan dan Kelembagaan petani dan peternak. 2. Pendekatan kawasan usaha pertanian dan Peternakan secara terpadu dan terintegrasi mulai dari sistem Hulu, On Farm dan Hilir yang saling mendukung antar sistem/subsistem. 3. Pendekatan efektifitas dan efisiensi serta saling menguntungkan bagi petani dan pelaku usaha agribisnis sebagai kemitraan petani. 4. Pendekatan Penyuluhan Pertanian, Penyuluhan Peternakan, Peningkatan sumberdaya manusia, Prasarana dan Sarana Penyuluh Pertanian dan Penyuluh Peternakan di Lapangan. 5. Memfasilitasi Peran Masyarakat secara Maksimal. 2. Kebijakan 1. Pembinaan keaktifan dan Kedisiplinan Karyawan /karyawati Dinas 2. Mengembangkan sistim Ketahanan Pangan dan Daging secara Maksimal 3. Pengembangan Agribisnis Sehingga Masyarakat Menjadi Mandiri 4. Peningkatan Kesejahteraan Petani dan Peternak 5. Peningkatan Hasil Produksi Pertanian dan Peternakan