adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi.

dokumen-dokumen yang mirip
Curah hujan tinggi, tanah masam & rawa bergambut. Curah hujan mm/tahun, dataran bergunung aktif. Dataran tinggi beriklim basah

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berbagai makluk hidup mulai dari bakteri, cendawan, lumut dan berbagai jenis

KARTU SOAL ULANGAN HARIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Letak Geografis dan Astronomis Indonesia Serta Pengaruhnya

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia:

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS

FLORA DAN FAUNA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Geografi. Kelas X ATMOSFER IV KTSP & K-13. I. Angin 1. Proses Terjadinya Angin

BAB IV GAMBARAN UMUM

1. Lapisan ionosfer memiliki peranan sangat penting, yaitu: A. Penyerap utama radiasi ultraviolet B. Memantulkan gelombang radio yang dipancarkan dan

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang mencapai sekitar pulau. Perbedaan karakteristik antar pulau

PENGANTAR GEOGRAFI Oleh: Djunijanto, S.Pd

GEMPA DAN TSUNAMI GEMPA BUMI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pegunungan-Pegunungan di Indonesia : Pegunungan Jaya Wijaya di Irian Jaya. Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra. Dataran tinggi di Indonesia :

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA, BANDUNG

II. UNSUR GEOGRAFI DAN PENDUDUK DI KAWASAN ASIA TENGGARA

Oleh. Firmansyah Gusasi

ULANGAN HARIAN I. : Potensi SDA dan SDM

LAPORAN PRAKTIKUM GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA (GPW 0101) ACARA V: PEMAHAMAN FENOMENA BIOSFER

3.3 Luas dan Potensi Lahan Basah Non Rawa

PENDAHULUAN. dan juga nursery ground. Mangrove juga berfungsi sebagai tempat penampung

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 1. Pengetahuan Dasar Geografilatihan soal 1.4

MACAM-MACAM LETAK GEOGRAFI.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang wajib

Ekonomi Pertanian di Indonesia

MOHON PERHATIAN PRESENTASI AKAN SEGERA DIMULAI

BAB III TINJAUAN UMUM PENGADILAN TINGGI AGAMA

I. PENDAHULUAN. rakyat secara merata dan adil, penyediaan pangan dan gizi yang cukup memadai

Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

6 Semua negara di Oceania, kecuali Australia dan Selandia Baru (New Zealand).

BAB I PENDAHULUAN. mengeksplor kekayaan alam Indonesia. kehendak Allah SWT yang tidak ada henti-hentinya memberikan keindahan

PENYEBARAN KOMUNITAS FAUNA DI DUNIA

Modul 1. Hutan Tropis dan Faktor Lingkungannya Modul 2. Biodiversitas Hutan Tropis

PENJELASAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENANGANAN BENCANA

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 1. Pengetahuan Dasar GeografiLATIHAN SOAL BAB 1. Daljoeni. R.Bintaro

IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis dan Iklim

KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN KORIDOR EKOSISTEM PENTING DI SUMATERA. Herwasono Soedjito Pusat Penelitian Biologi - LIPI

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Menurut Suhartini (2009, h.1)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat di seluruh wilayah Indonesia. Pembangunan-pembangunan

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN

Letak Geografis Indonesia

III. KEADAAN UMUM LOKASI

PENDAHULUAN. terluas di dunia. Hutan mangrove umumnya terdapat di seluruh pantai Indonesia

i:.l'11, SAMBUTAN PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR KOTAK... GLOSARI viii xii DAFTAR SINGKATAN ...

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. antara dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik mempunyai

Mangrove menurut Macnae (1968) merupakan perpaduan

MOHON PERHATIAN PRESENTASI AKAN SEGERA DIMULAI

PENDAHULUAN. termasuk ekosistem terkaya di dunia sehubungan dengan keanekaan hidupan

Unsur-unsur iklim yang menunjukan pola keragaman yang jelas merupakan dasar dalam melakukan klasifikasi iklim. Unsur iklim yang sering dipakai adalah

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SEBARAN FLORA DAN FAUNA DI PERMUKAAN BUMI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN Latar Belakang...

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

sebagai Kawasan Ekosistem Esensial)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru

BAB I PENDAHULUAN. hortikultura,dan 12,77 juta rumah tangga dalam perkebunan. Indonesia

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk negara

Keterkaitan antar lokasi atau ruang dapat dilihat secara fisik maupun nonfisik.

BAB I PENDAHULUAN. Gempa bumi, tsunami dan letusan gunung api merupakan refleksi fenomena

I PENDAHULUAN. Luas Lautan Indonesia Total Indonesia s Waters a. Luas Laut Teritorial b. Luas Zona Ekonomi Eksklusif c.

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari pulau dengan garis pantai sepanjang km, merupakan

HAKIKAT GEOGRAFI PENGERTIAN GEOGRAFI : Re typed by Suwarno, S.Si SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur - 1 -

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Dr. Ir. Sri Yanti JS. MPM

TUNTAS/PKBM/1/GA - RG 1 Graha Pustaka

BAB I PENDAHULUAN 1.1.LatarBelakangMasalah

IV. GAMBARAN UMUM Letak Geogafis dan Wilayah Administratif DKI Jakarta. Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan SK Gubernur

Kekayaan Alam Indonesia dan Isyarat Islam untuk Memanfaatkan Sumber Daya Alam

BAB I PENDAHULUAN. pantai km serta pulau dan luas laut sekitar 3,1 juta km 2, sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. paling tinggi di dunia. Menurut World Wildlife Fund (2007), keanekaragaman

ROMMY ANDHIKA LAKSONO. Agroklimatologi

Tema I Potensi dan Upaya Indonesia Menjadi Negara Maju

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistem pesisir tersebut dapat berupa ekosistem alami seperti hutan mangrove,

I. PENDAHULUAN. lainnya. Keunikan tersebut terlihat dari keanekaragaman flora yaitu: (Avicennia,

BAB I PENDAHULUAN. Secara geografis letak Indonesia berada di daerah tropis atau berada di sekitar

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Geografi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang , 2014

PENDAHULUAN Latar Belakang

KEMENTERIAN AGAMA KELOMPOK KERJA MADRASAH (KKM) MADRASAH ALIYAH NEGERI CIBALIUNG KABUPATEN PANDEGLANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN buah pulau dengan luas laut sekitar 5,8 juta km 2 dan bentangan garis

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mangrove di Indonesia mencapai 75% dari total mangrove di Asia Tenggara, seperti

BAB 8: GEOGRAFI DINAMIKA BIOSFER

EKOLOGI TERESTRIAL. Ekologi adalah Ilmu Pengetahuan

TINJAUAN PUSTAKA. I. Ekologi Tanaman Kelapa Sawit (Elais guinensis Jacq.) baik di daerah tropis (15 LU - 15 LS). Tanaman ini tumbuh sempurna di

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan

Transkripsi:

adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Eratosthenes 276 194 BC Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu: 1. gêo ("bumi") dan 2. graphein ("tulisan", atau "menjelaskan")

PRINSIP UTAMA DALAM MENGANALISIS GEJALA GEOSFER: 1. Prinsip persebaran, artinya persebaran bentang alam di permukaan bumi tidak merata sehingga setiap wilayah akan berbeda dengan wilayah lain. 2. Prinsip interelasi, artinya fenomena geosfer yang satu mempunyai hubungan dengan fenomena geosfer yang lain, gejala yang satu berkaitan dengan gejala yang lain. 3. Prinsip deskripsi, artinya untuk menggambarkan fenomena geosfer memerlukan deskripsi, melalui tulisan, tabel, gambar atau grafik. 4. Prinsip korologi, artinya dengan menganalisis suatu wilayah berdasarkan ketiga prinsip sebelumnya maka suatu wilayah akan mempunyai karakteristik tertentu. Prinsip ini merupakan simbol dari geografi modern.

GEOGRAFI WILAYAH TROPIKA Daerah tropika adalah wilayah Bumi sekitar Khatulistiwa, dengan batas Utara sampai garis lintang Tropic of Cancer (23 26'16 LU) dan batas Selatan sampai garis lintang Tropic of Capricorn (23 26 16 LS). Daerah tropika mencakup semua wilayah di bumi di mana matahari mencapai titik subsolar (titik tepat di atas kepala setidaknya sekali selama tahun matahari)

JENIS TANAH WILAYAH TROPIKA Daerah tropika adalah wilayah yang mempunyai jenis tanah paling beragam di Dunia

Gambaran Umum Perkembangan Ordo Tanah

KERAGAMAN HAYATI WILAYAH TROPIKA Samudra Artik Samudra Pasifik Samudra Pasifik Samudra Atlantik Samudra Hindia Samudra Antartika Luas Indonesia hanya 0,37% (1.904.569 km 2 ) dari luas permukaan bumi yang mencapai 510.072.000 km 2 ; sedangkan luas daratannya hanya 1,3% daratan Dunia tetapi mempunyai 27% species Flora & Fauna Dunia INDONESIA DISEBUT MEGA BIODIVERSITY

No KELOMPOK INDONESIA Species % DUNIA (species) 1. Bakteri, Algae Biru-Hijau 300 6,4 4.700 2. Cendawan 12.000 25,5 47.000 3. Rumput Laut 1.800 8,6 21.000 4. Lumut 1.500 9,4 16.000 5. Paku-Pakuan 1.250 9,6 13.000 6. Tanaman Berbunga 25.000 10,0 250.000 7. Serangga 250.000 33,3 750.000 8. Moluska 20.000 40,0 50.000 9. Ikan 8.500 44,7 19.000 10. Amphibi (no 6 Dunia) 1.000 23,8 4.200 11. Reptilia (no 4 Dunia) 2.000 31,8 6.300 12. Burung (no 5 Dunia) 1.531 16,3 9.200 13. Mamalia (no 2 Dunia) 515 12,0 4.170 TOTAL SPECIES... 325.350 27,2 1.194.570

Species Kalimantan Jawa Sumatera Sulawesi Papua Tumbuhan 10.000-15.000 4.500 9.000 5.000 15.000-20.000 Mamalia 222 183 196 127 220 Burung 420 340 465 240 578 Ular 166 7 150 64 98 Amphibi 100 36 70 29 197 Ikan 394 132 272 68 282 Kupu-Kupu 40 35 49 38 26 Sumber: Mackinnon, et.al. (1996)

1. 130 Gunung Berapi (16% dari Gunung berapi di Dunia, No. 1 Dunia) 2. INDONESIA negara kepulauan (Undang-Undang No. 17 tahun 1985) Jumlah Pulau INDONESIA : a. 17.508 pulau (Pengumuman Pemerintah) b. 18.306 pulau (COREMAP, 2002) c. 6.489 pulau yang bernama (BAKOSURTANAL, 1992) d. 5.707 pulau yang bernama (PUSSURTA ABRI, 1987) e. 6.127 pulau yang bernama (LIPI, 1972) 3. INDONESIA bergaris pantai yang panjang Panjang garis pantai di INDONESIA : a. 61.000 km (GEOFACT, USA) b. 64.000 km (BIRD) c. 67.000 km (BAKOSURTANAL) d. 81.000 km (DISHIDROS TNI-AL, 1987) e. 106.000 km (COREMAP, 2002) Gunung Semeru (3.676 m dpl)

sehingga secara ekologis akan terbentuk berbagai tipe ekosistem. yang berjasa dalam mempelajari tipe ekosistem di Indonesia adalah Franz Wilhelm Junghuhn (Peneliti P. Jawa dan Sumatera) F.W. Junghuhn, Lahir di Mansfeld, UK 26-10-1809 dan wafat di Lembang 24-4-1864

Contohnya, Ekosistem Pegunungan Raung Kawasan Pegunungan Raung merupakan HABITAT 15 species burung dan 100 species mamalia yang tidak dijumpai di Ekosistem lain di Dunia. Puncak G. Raung Tipe hutan ekosistem Pegunungan Raung berubah secara bertahap dan merupakan tipe peralihan dari hutan hujan tropika hutan sub-alpin hutan pegunungan kering

PERTUMBUHAN POPULASI MANUSIA? Gutemala Kuba Republik Dominika Eropa Nigeria Mesir India China KorSel Jepang Pilipina Indonesia Sumber: FAO Statistic (2012) apa dampak terhadap sistem pertanian?

Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 menunjukkan bahwa penduduk Indonesia telah mencapai 237.641.326 juta jiwa. 1. Dengan asumsi laju populasi penduduk seperti saat ini 1.49 % dan konsumsi beras tetap, yaitu 125.3 kg/kapita/tahun, dan peningkatan produktivitas padi stabil (1.3% per tahun) diketahui bahwa meskipun terjadi peningkatan produktivitas maka kapasitas produksi padi tetap tidak dapat mencukupi kebutuhan padi untuk menghasilkan beras. 2. Asumsi kedua, dengan laju pertumbuhan penduduk meningkat 1.7 %, konsumsi tetap 1.25.3 kg/kapita/ tahun, dan terjadi penurunan produktivitas padi sebesar 1.04% per tahun diketahui bahwa kenaikan populasi dan konsumsi semakin mengakibatkan neraca pangan negatif, akibat meningkatnya jumlah penduduk yang begitu pesat dan konsumsi per kapita yang tinggi. 3. Asumsi ketiga, dengan laju populasi turun menjadi 1.3 % dan konsumsi per kapita tetap 125.3 kg/tahun, dan terjadi peningkatan produktivitas padi menjadi 1.56% per tahun menunjukkan bahwa penurunan pertumbuhan penduduk bila disertai dengan penurunan konsumsi per kapita, kebutuhan pangan dapat terpenuhi. Sehingga, upaya untuk memenuhi kebutuhan pangan perlu dilakukan dengan mengendalikan pertumbuhan penduduk.