BAB I PENDAHULUAN. dengan orang orang yang memiliki satu tujuan dengan dengan dirinya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. dari bahasa Latin, yakni communico, communication atau communicare yang

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukannya jauh dari sekedar alat produksi dan penggerak aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. ada di daerahnya. Pembangunan daerah sebagai pembangunan yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai wadah atau tempat dari berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. disiapkan, namun tanpa sumber daya manusia yang professional semuanya

I. PENDAHULUAN. dimaksud adalah melancarkan kegiatan pelayanan publik, dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Galih Septian, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal yang teramat penting pada

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang dalam bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. telah di tentukan bersama. Setiap organisasi pastilah memiliki tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

I. PENDAHULUAN. pertama dari setiap masalah yang terjadi dalam suatu organisasi. Bahkan ada

BAB I PENDAHULUAN. tujuan bersama yang diinginkan serta terlibat dengan peraturan-peraturan yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. para pegawai. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam mencapai tujuan. menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar yang berkedudukan

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB I PENDAHULUAN. disiplin kerja yang baik. Hal ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Unsur terpenting dalam sebuah organisasi ialah manusia. Sumber daya manusia

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI. A. Sejarah Berdirinya Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembagian daerah di Indonesia pada dasarnya diatur dalam undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat Daerah dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu organisasi sangat bergantung pada mutu. dalam Nasrudin, 2010:67). Rivai (2010:34-35) menyebutkan, fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi, manajemen sumber daya manusia memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilaksanakan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Penjelasan UU No.8

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (GEOTEK LIPI) yang semula

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggara setiap organisasi dalam melakukan kegiatan kerjasama

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan masyarakat bersama-sama mengelola sumber daya yang. perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk aktivitas dari organisasi dilaksanakan di kantor oleh pegawainya dalam

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. Masalah perpajakan di Indonesia bukan menjadi persoalan pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi yang berkembang merupakan dambaan setiap lembaga atau

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah instansi pemerintahan yang bergerak dibidang pelayanan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis.

BAB I PENDAHULUAN. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. (karyawan) perlu disusun suatu organisasi yang terkordinir, agar para karyawan

BAB II KAJIAN TEORI. Kata disiplin itu sendiri berasal dari Bahasa Latin discipline yang berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

2015 PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, dan juga memiliki teknologi, tetatpi di dalam organisasi tersebut tidak

KATA PENGANTAR. i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA PEKANBARU. Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekanbaru. Berdasarkan Surat Edaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. (Hariandja, 2002). Menurut Sumarsono (2003), Sumber Daya Manusia atau human

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. misi pembangunan Kabupaten Natuna Tahun , sebagai upaya yang

BAB III OB JEK DAN METODE PENELITIAN. 1. Visi dan Misi Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur. 2011, Dinas Perpajakan menetapkan Visi.

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembangunan. Ketersediaan dana, menjadi salah satu factor yang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI TUGAS AKHIR. A. Sejarah Singkat Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 14 SERI E

BAB V PENUTUP. Pelaksanaan pengawasan diantaranya: b. Tindak lanjut hasil pengawasan sangat diperlukan dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan baik melalui administrator pemerintah. Setelah

BAB I PENDAHULUAN. adalah ketersediaan dana oleh suatu negara yang diperlukan untuk pembiayaan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2003 TENTANG BADAN PENGAWAS PASAR TENAGA LISTRIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri bagi

BAB I PENDAHULUAN. sering menjadi kendala dalam kehidupan masyarakat. Dengan kemampuannya

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

I. PENDAHULUAN. lapangan kerja. Tujuan instansi pemerintah dapat dicapai apabila manajemen

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. proses administrasi negara yang baik dan benar, yaitu penyelenggaraan

I. PENDAHULUAN. unsur manusia yang ada di dalamnya. Pemeliharaan pegawai yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional, sistematis,

WA WALIKOTA BATUKPR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 58 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tugas Pokok dan Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. penilaian justru lebih lengkap dan detail karena sifat-sifat yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang dibekali dengan dorongan untuk hidup bersama. Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah lepas pada kegiatan bermasyarakat, dari hal ini tentu akan memunculkan keinginan pada diri seorang manusia untuk berkumpul atau bersatu dengan orang orang yang memiliki satu tujuan dengan dengan dirinya. Hal inilah yang mendasari lahirnya organisasi pada kehidupan manusia. Hubungan antara manusia dan organisasi sangatlah erat. Manusia dalam memenuhi kebutuhannya memerlukan organisasi. Sedangkan organisasi memerlukan manusia sebagai faktor penggerak di dalam organisasi. Organisasi yang lahir dari kebutuhan dasar manusia ini tentu eksistensinya tidak akan terlepas dari manusia itu sendiri karena, bagaimana suatu organisasi akan berjalan sekarang maupun dimasa yang akan datang semua tergantung pada hal hal apa saja yang dilakukan manusia dalam organisasi tersebut. Dari berbagai sumber daya yang dimiliki oleh organisasi sumber daya manusia menempati tempat atau posisi yang paling penting. Tanpa adanya sumber daya manusia maka sumber daya yang lain tidak dapat dimanfaatkan semaksimal 1

2 mungkin. Manusialah yang menggerakkan dan membuat sumber daya yang lainnya bergerak. Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan organisasi. Walaupun didukung dengan sarana dan prasarana serta sumber dana yang berlebihan, tetapi tanpa dukungan sumber daya manusia yang andal, kegiatan organisasi tidak akan terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukan bahwa sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhanya. Sebagai kunci pokok, sumber daya manusia akan menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan organisasi. Organisasi dalam mencapai tujuanya, selain membutuhkan sumber daya manusia yang baik, organisasi juga sangat membutuhkan manajemen sumber daya manusia yang baik, salah satunya dengan memperhatikan kedisiplinan pegawai. Dengan adanya disiplin pegawai yang baik maka akan menciptakan efektivitas kerja yang baik pula. Hal ini akan mendorong kelancaran dalam pelaksanaan setiap kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Penerapan disiplin dalam suatu organisasi bertujuan agar semua pegawai yang ada dalam organisasi tersebut bersedia dengan sukarela mematuhi serta mentaati setiap tata tertib yang berlaku tanpa ada paksaan. Kedisiplinan pegawai tidak akan terbentuk dengan sendirinya tanpa disertai upaya yang dilakukan oleh

3 organisasi atau pimpinan. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya, hal ini akan mendorong semangat kerja dan terwujudnya tujuan organisasi. Kedisiplinan suatu organisasi dikatakan baik, jika para pegawai menaati peraturan-peraturan yang ada. Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan disiplin bagi pegawai dalam menciptakan tata tertib, semangat kerja, moral kerja, dan efektivitas kerja pegawai akan meningkat. Tanpa adanya kedisiplinan yang baik maka suatu organisasi akan sulit untuk mencapai tujuanya. Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil yaitu kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk mentaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. Dengan tingginya disiplin kerja, pegawai akan mampu mencapai efektivitas kerja yang maksimal, baik itu disiplin waktu, tata tertib atau peraturan yang telah ditetapkan dalam instansi tersebut. Efektivitas kerja pegawai sangat diperlukan oleh organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini tidak terlepas dari bagaimana pekerjaan diselesaikan tepat waktu, dengan hasil kerja yang sesuai dengan harapan dan pengeluaran biaya sesuai dengan yang telah direncanakan. Dengan demikian suatu organisasi yang berhasil tentu diukur sejauh mana organisasi tersebut dapat mencapai tujuan sesuai dengan yang telah ditetapkan,

4 dan tidak terutama menjawab pertanyaan bagaimana cara melaksanakanya, dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu. Setiap kegiatan manajemen dalam organisasi ditujukan untuk mencapai tingkat efektivitas yang tinggi, dimana dengan efektivitas yang tinggi segala apa yang direncanakan akan dapat dicapai, baik dari sudut kualitas, kuantitas maupun waktu. Dinas Pelayanan Pajak (Disyanjak) Kota Bandung dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 sebagai pengganti Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, maka dari itu berubah pula nomenklatur Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) menjadi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung disingkat DISYANJAK dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) menjadi Unit Pelayanan Pajak (UPP) yang terbagi di lima wilayah kerja yaitu : UPP Bandung Tengah, UPP Bandung Utara, UPP Bandung Barat, UPP Bandung Timur, UPP Bandung Selatan. Pajak daerah merupakan sumber pendapatan daerah yang penting untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. Hal tersebut sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Pasal 2 ayat (2) jenis pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah, dalam hal ini Pemerintah Kota Bandung yaitu : Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Parkir, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan,

5 Pajak Air Tanah, Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan serta Pajak Bumi dan Bangunan. Sekretariat Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung sebagai suatu organisasi yang merupakan pelayan masyarakat dituntut untuk meningkatkan kemampuan aparaturnya seperti efektivitas kerja dalam menunjang pelaksanaan pemberian pelayanan kepada masyarakat, karena tidak menutup kemungkinan bahwa dalam lingkungan Sekretariat Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung juga memiliki hambatan-hambatan dalam penyelenggaraan organisasi yang tidak lain disebabkan oleh disiplin kerja pegawai dan berbagai aspek lainya yang tidak mendukung. Jika hal demikian terjadi maka sulit bagi organisasi tersebut mencapai visi misinya. Guna meningkatkan efektivitas kerja pegawai pada Sekretariat Dinas Pelayanan Pajak Kota bandung yang dilakukan oleh Sekretaris Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung senantiasa meningkatkan disiplin kerja dengan kedisiplinan kerja yang baik maka pegawai akan bekerja dengan efektiv. Berdasarkan hasil penjajagan melalui pengamatan yang peneliti lakukan di Sekretariat Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung terdapat permasalahan masih rendahnya efektivitas kerja pegawai. Hal ini terlihar dari indikator-indikator sebagai berikut ; 1. Pemanfaatan waktu dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepada pegawai Sub Bagian Umum dan Kepegawaian belum baik, contoh : pada saat jam kerja sudah berlangsung ada pegawai pada Sub Bagian Umum dan Kepegawaian belum mengerjakan tugas yang

6 diberikan yaitu membuat selayang pandang DISYANJAK, laporan iventaris kantor dan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan (LAKIP). 2. Masih rendahnya kualitas kerja yang dihasilkan, pada Sub Bagian Program dan Anggaran dalam membuat laporan kinerja pegawai belum memenuhi standar yang ditetapkan contoh : terdapat ketidak sesuaian data jumlah pegawai dalam laporan kinerja pegawai, yaitu jumlah pegawai Sub Bagian Keuangan dalam absensi begawai berjumlah 23 orang, namun dalam rekapitulasi pegawai berjumlah 24 orang. Berdasarkan indikator masalah diatas, permasalahan tersebut terjadi diduga disebabkan oleh rendahnya disiplin pegawai. Hal ini terlihat dari indikatorindikator sebagai berikut ;. 1. Keaktifan pimpinan yang masih kurang, Kasubag Umum dan Kepegawaian kurang aktif dalam mengawasi dan memberi arahan secara langsung kepada bawahan untuk memanfaatkan waktu kerja dengan baik. contoh : pada saat jam kerja sudah berlagsung masih terlihat pegawai Sub Bagian Umum dan Kepegawaian belum mengerjakan tugas yang diberikan. 2. Kemampuan pegawai kurang sesuai dengan pekerjaan yang diberikan, contoh : dalam pembagian kerja terdapat penempatan yang kurang tepat dan kurang sesuai dengan kompetensi pegawai.

7 Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut permasalahan tersebut, untuk itu peneliti mengadakan penelitian yang hasilnya dituangkan dalam bentuk penelitian yang berjudul : HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG B. Rumusan Masalah 1. Apakah terdapat hubungan antara disiplin kerja dengan efektivitas kerja pegawai pada Sekretariat Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung? 2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam hubungan disiplin kerja dan efektivitas kerja pegawai pada Sekretariat Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung? 3. Usaha-usaha apa saja yang dilakukan untuk menanggulangi hambatanhambatan dalam hubungan disiplin kerja dan efektivitas kerja pegawai pada Sekretariat Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Menemukan data dan informasi tentang hubungan disiplin kerja dengan efektivitas kerja pegawai pada Sekretariat Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung.

8 b. Mengembangkan data dan informasi tentang hambatan-hambatan dalam hubungan disiplin kerja dan efektivitas kerja pegawai pada Sekretariat Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung. c. Menerapkan data dan informasi tentang usaha-usaha yang dilakukan dalam menanggulangi hambatan-hambatan hubungan disiplin kerja dan efektivitas kerja pegawai pada Sekretariat Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung. 2. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian terdiri dari kegunaan teoritis yang berdasarkan pertimbangan kontekstual dan konseptual dan kegunaan praktis untuk perbaikan bagi lembaga yang bersangkutan. Kegunaan penelitian ini dijelaskan sebagai berikut : a. Secara Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti yang sedang menimba ilmu di Program Ilmu Administrasi Negara baik secara teoritis maupun praktis tentang hubungan disiplin kerja dan efektivitas kerja pegawai pada Sekretariat Dinas Pelayanan Pajak Kota Badung. b. Secara Praktis, Merupakan sumbangan pemikiran agar menjadi bahan masukan dan koreksi terhadap permasalahan yang berkaitan dengan hubungan disiplin kerja dan efektivitas kerja pegawai pada Sekretariat Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung.

9 c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak yang menaruh perhatian untuk mempelajari bidang ilmu disiplin kerja dan efektivitas kerja. D. Kerangka Pemikiran Pada penyusunan proposal penelitian ini, peneliti mengacu kepada pendapat para ahli mengenai teori-teori yang berhubungan dengan locus dan focus penelitian sebagai dasar pedoman yang mengukur sejauh mana pedoman ini sesuai dengan kenyataan di lapangan sehingga akan menghasilkan kesimpulan yang objektif. Berdasarkan uraian-uraian yang telah di kemukakan diatas, maka peneliti akan mengemukakan teori-teori dari para ahli yang selanjutnya akan ditetapkan sebagai kerangka pemikiran. Berikut ini peneliti akan kemukakan pengertian Kedisiplinan menurut Hasibuan (2013:194) sebagai berikut ; Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesedian seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma social yang berlaku.disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadnya.hal ini akan mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan organisasi. Berdasarkan pengertian diatas disiplin kerja merupakan suatu sikap atau prilaku yang mencerminkan ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan yang teradapat dalam suatu organisasi. Dalam hal ini disiplin tidak hanya dalam bentuk ketaatan saja melainkan juga tanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan

10 oleh organisasi atau instansi, berdasarkan pada hal tersebut diharapkan efektifivas pegawai akan meningkat. Indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengukur Kedisiplinan yang dikemukakan oleh Hasibuan (2013:194) sebagai berikut ; 1. Tujuan dan Kemampuan. 2. Teladan Pimpinan. 3. Balas Jasa. 4. Keadilan. 5. Wakat (Pengawasan Melekat). 6. Sanksi Hukuman. 7. Ketegasan. 8. Hubungan Kemanusiaan. Peneliti akan kemukakan pengertian efektifitas kerja menurut Siagian (1997:151) mengemukakan efektivitas kerja sebagai berikut; Efektivitas Kerja adalah penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditetapkan, artinya apakah pelaksanaan suatu tugas dinilai baik atau tidak sangat bergantung pada bilamana tugas itu diselesaikan, dan tidak terutama menjawab pertanyaan bagaimana cara melaksanakanya dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu. Berdasarkan pengertian diatas efektivitas kerja berarti menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, suatu pekerjaan dinilai baik atau tidaknya dapat dilihat bilamana pekerjaan itu diselesaikan, bagaimana cara melaksanakanya dan berapa biaya yang dikeluarkan. Peneliti akan kemukakan ukuran efektivitas kerja yang akan digunakan untuk menentukan keberhasilan suatu organisasi menurut Siagian (1997:151) sebagai berikut ;

11 1. Standar waktu yang ditentukan. 2. Hasil kerja yang dicapai. 3. Biaya pengeluaran sesuai dengan rencana. E. Hipotesis 1. Hipotesis Penelitian Bertitik tolak dari kerangka pemikiran tersebut diatas, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut : Terdapat hubungan antara disiplin kerja dengan efektivitas kerja pegawai pada Sekretariat Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung. 2. Hipotesis Statistik H 0 : ρ s < 0 artinya tidak terdapat hubungan antara disiplin kerja (X) dengan efektivitas kerja (Y) H 1 : ρ s 0 artinya terdapat hubungan antara disiplin kerja (X) dengan efektivitas kerja (Y) Gambar I Paradigma Penelitian x y x : Variabel Disiplin Kerja y : Variabel Efektivitas Kerja

12 F. Lokasi dan Lamanya Penelitian 1. Lokasi Penelitian, Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian di Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung. 2. Lamanya Penelitian, yaitu tahap penjajagan yang dilaksanakan pada 26-28 November 2015 dan tahap penelitian pada 7 21 Maret 2016.

13 Tabel 1.1 Jadwal Penelitian Tahun 2015/2016 NO KEGIATAN Bulan Desember Januari Februari Maret April Mei Minggu Ke- I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 1 TAHAP PERSIAPAN a Perizinan b Penjajakan c Pengajuan Judul d Studi Pustaka e Pembuatan Proposal f Perbaikan Proposal 2 TAHAP PENELITIAN a Observasi b Wawancara c Penyebaran Angket d Penarikan Angket 3 TAHAP PENYUSUNAN a Pengolahan Data b Analisis Data c Pembuatan Laporan 4 TAHAP PENGUJIAN a Seminar Proposal b Seminar Draft c Sidang Skripsi