BAB I PENDAHULUAN. senior terbesar ke 4 di Amerika Serikat menjadi awal dari drama krisis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. peringkat investment grade dari lembaga pemeringkat kredit international fitch

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh tingkat pengembalian (return) berupa deviden dan capital gain. Investor

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar

I. PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Maka wajar apabila

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini membuktikan semakin berkembangnya dunia investasi yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. untuk melangsungkan usahanya. Peran pasar modal sebagai alternatif investor

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk

BAB I PENDAHULUAN. membuat analisis investasi sebelum menanamkan dananya. Perkembangan instrumen

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar

BAB I PENDAHULUAN. yang memberi return maksimal dengan risiko tertentu atau return tertentu

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka waktu yang relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Investasi

I. PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal dalam hal ini Bursa Efek Indonesi (BEI) memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

DEWI WULAN HANDAYANTI B

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Definisi Indeks LQ Kriteria Indeks LQ45

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, dengan harapan expected return yang diperoleh akan tinggi. Namun pada

I. PENDAHULUAN. krisis kredit properti (subprime mortgage crisis) di Amerika Serikat (AS) telah

ANALISIS PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM-SAHAM YANG OPTIMAL PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

I. PENDAHULUAN. Berinvestasi saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian orang yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan bisnis sekarang ini sudah tidak asing lagi dengan kegiatan investasi

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang selama beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public

BAB I PENDAHULUAN. dengan kapitalisasi pasar cukup besar. Pasar modal memiliki peran besar bagi

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN KANDIDAT PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DEBGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEK TUNGGAL DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. berupa capital gain. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 133),

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat.

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pendanaan dan investasi bagi masyarakat. menyebabkan pertumbuhan pasar modal melambat dan penundaan Initial Public

BAB I PENDAHULUAN. membeli Dolar. Situasi tersebut menimbulkan lebih banyak tekanan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketidakpastian kondisi penghasilan dan kebutuhan akan konsumsi di masa

RASIONALITAS INVESTOR DALAM PEMILIHAN SAHAM DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN SINGLE INDEX MODEL DI BURSA EFEK JAKARTA

I. PENDAHULUAN. pasif dan investor aktif. Investor pasif menganggap bahwa pasar modal adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya dipasar

I. PENDAHULUAN. ingin memperoleh dana tambahan untuk operasional perusahaan serta

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi. berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya pada kegiatan investasi, baik berupa real asset maupun. terkandung apabila kita ingin melakukan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. masukan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Dengan adanya aktiva

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional negara tersebut, Sehingga banyak negara yang melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu negara dan sebagai tujuan alternatif investasi yang menguntungkan. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi dilakukan oleh para pemilik dana, yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi

I. PENDAHULUAN. Kegiatan investasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam. kemajuan perekonomian suatu negara. Krisis moneter pada tahun 1997

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

(Studi Kasus Penggunaan M odel Indeks Tunggal Pada Saham - Saham Indeks LQ -45 Periode Febuari Januari 2008)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memperoleh penghasilan, banyak cara yang dapat dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

BAB 1 PENDAHULUAN. memperluas lapangan pekerjaan, peningkatan output yang dihasilkan, dan bahkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum LQ45

BAB I PENDAHULUAN. analisis investasi sering menghadapi masalah yaitu tentang penaksiran risiko yang

BAB I PENDAHULUAN. Dasar dari pengembangan perumusan Capital Assets Pricing Model (CAPM)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang saat ini menurun akibat melemahnya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia makin menunjukkan perkembangan

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini

LANDASAN TEORI. atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya

BAB I PENDAHULUAN. atas investasi yang mereka lakukan. Hal ini sekarang bukan menjadi masalah yang

SAHAM SKRIPSII. Gelar. Disusun Oleh NIM

BAB I PENDAHULUAN. Semakin terintegrasinya ekonomi domestik dengan ekonomi dunia membuat

BAB I PENDAHULUAN. lengkap tentang perkembangan bursa kepada publik, BEI menyebarkan data

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi, turunnya nilai kurs dan indeks harga saham gabungan dari bursa luar

BAB I PENDAHULUAN. macam bentuk, seperti reksadana, obligasi, saham, dan sebagainya. Sebelum

BAB I PENDAHULUAN. karena pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua

BAB I PENDAHULUAN. baik masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. Para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini sangat stabil hal ini dibuktikan adanya pengakuan oleh

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi global diawali pada 15 September 2008 yang menjadi catatan kelam merupakan salah satu perusahaan investasi atau bank keuangan senior terbesar ke 4 di Amerika Serikat menjadi awal dari drama krisis keuangan di negara yang mengagung-agungkan sistem kapitalis tanpa batas. Siapa yang menyangka suatu negara yang merupakan tembok kapitalis dunia akan runtuh. Celakanya apa yang terjadi di Amerika Serikat dengan menyebar dan menjalar keseluruh dunia. Hanya beberapa saat setelah informasi runtuhnya pusat keuangan dunia di Amerika, transaksi bursa saham diberbagai belahan dunia seperti Hongkong, China, Australia, Singapura, Korea Selatan, dan Negara lainnya mengalami penurunan drastis, bahkan Bursa Saham Indonesia (BEI) harus disuspend selama beberapa hari, pemerintah Indonesia pun kelihatan panik dalam menyikapi permasalah ini, peristiwa ini menandai fase awal dirasakannya dampak krisis ekonomi global yang pada mulanya terjadinya di Amerika dirasakan oleh negara Indonesia. Krisis ekonomi global ini adalah salah satu dilema yang sedang dihadapi Indonesia sejak dahulu hingga sekarang. Dan ini adalah dinamika kehidupan 1 1

2 ekonomi yang tidak tetap perubahannya kadang sistem ekonomi dunia naik, kadang sistem ekonomi dunia merosot drastis. Ini menyebabkan gejolak besar bagi kehidupan ekonomi seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. 1 Pasar modal adalah pasar pertama yang terkena dampaknya dari krisis keuangan global yang terutama disebabkan oleh tingginya tekanan jual dari para investor asing. Pasar modal merupakan salah satu pilar ekonomi Indonesia yang dapat menjadi penggerak ekonomi nasional melalui peranannya sebagai wahana sumber pembiayaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para pemodal. Untuk mewujudkan peranannya tersebut, pasar modal Indonesia menciptakan dan mengembangkan berbagai produk, salah satunya adalah portofolio Investasi seperti tabungan atau deposito menjadi pilihan utama karena risiko yang melekat relatif kecil tetapi memberikan hasil yang pasti dan tetap. Ada juga pandangan bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang memiliki uang lebih tetapi belum mengetahui mengenai produk investasi. Untuk menggairahkan pasar domestik, maka diperlukan produk pasar modal yang mempunyai pendapatan yang diberikan relatif kompetitif. Banyaknya instrument investasi yang ada mengharuskan investor dapat membuat analisis investasi sebelum menanamkan dananya. Perkembangan instrument invetasi yang menjanjikan seiring dengan terbukanya akses informasi data maka semakin memudahkan para investor untuk mengambil 1 http://bimcyborg.wordpress.com/2013/04/10/makalah-krisis-global-dan-dampaknya-terhadapindonesia/

3 keputusan dalam berinvestasi. Peningkatan kemampuan analisis bagi para investor sangatlah penting disamping belum terjaminnya kemampuan manajer investasi dalam pengelolaan dana. Investor dituntut mampu membentuk sendiri portofolio yang efisien di berbagai instrument investasi. Investor dalam melakukan investasi pada saham dipasar modal bertujuan memperoleh tingkat pengembalian (return) berupa deviden dan capital gain. Investor yang rasional tentunya akan mengharapkan suatu tingkat pengembalian yang semakin tinggi dari investasi yang dilakukannya dengan mempertimbangkan risiko atau kemungkinan terjadinya penyimpangan dari tingkat pengembalian yang akan diperoleh karena unsur ketidakpastian. Harri M.Markowitz, menyatakan bahwa sebagian besar investor termasuk dalam risk averter (menghindari risiko). Hal ini berarti bahwa investor akan selalu berusaha untuk dapat menghindari risiko. Untuk menghindarinya, maka investor mencoba untuk melakukan diversifikasi investasi. Uangnya akan dialokasikan ke berbagai portofolio untuk dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal selama jangka waktu tertentu. Jangka waktu ini disebut dengan holding period. Setelah itu investor akan menjual sahamnya pada akhir masa tertentu. Untuk dapat menarik investor sehingga tetap mau melakukan investasi, diperlukan strategi investasi yang tepat. Strategi ini yang kemudian disebut dengan portofolio efisien. 2 2 Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, Pengantar Pasar Modal, Jakarta :2008, P.105-106

4 Dalam pembentukan portofolio, investor berusaha memaksimalkan pengembalian yang diharapkan dari investasi dengan tingkat risiko tertentu yang dapat diterima. Portofolio yang dapat mencapai tujuan diatas disebut dengan portofolio efisien. Untuk membentuk portofolio efisien, perlu dibuat beberapa asumsi mengenai perilaku investor dalam membuat keputusan investasi. Asumsi yang wajar adalah investor cenderung menghindari risiko (risk averse). Investor menghindari risiko adalah investor yang jika dihadapkan pada dua investasi dengan pengembalian diharapkan yang sama dan risiko yang berbeda, maka ia akan memilih investasi dengan tingkat risiko yang lebih rendah. Jika seorang investor memiliki beberapa pilihan portofolio yang efisien, maka portofolio yang paling optimal lah yang akan dipilihnya. 3 Dalam terminologi optimalisasi portofolio, diversifikasi adalah dasar yang paling utama bagi pengoptimalan portofolio. Diversifikasi harus mempertimbangkan korelasi di antara asset-asset yang berisiko. Semakin berisiko suatu portofolio, maka semakin tinggi return yang akan diperoleh dalam jangka panjang. Investasi dalam bentuk portofolio saham perlu dilakukan monitoring yang berkelanjutan karena analisis portofolio bersifat jangka pendek. 3 Frank J Fabozzi, Manajemen Investasi, Buku Satu : Salemba Empat, Hal:63

5 Portofolio optimal dapat ditentukan dengan menggunakan model Markowitz atau dengan model indeks tunggal. Untuk menentukan portofolio optimal dengan menggunakan model Markowitz dan model indeks tunggal, maka yang pertama kali dibutuhkan adalah menentukan portofolio efisien. Dalam portofolio, ada dua risiko investasi, yaitu risiko tidak sistematik (ansystematic risk) dan risiko sistematik (systematic risk). Risiko tidak sistematik merupakan risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena risiko ini hanya dalam satu perusahaan atau industri tertentu. Sedangkan risiko sistematik merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan. 4 Investasi pada hakekatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Investasi merupakan penggunaan uang untuk obyek-obyek tertentu dengan tujuan bahwa nilai obyek tersebut selama jangka waktu investasi akan meningkat, paling tidak bertahan, dan selama jangka waktu itu pula memberikan hasil secara teratur. 5 Untuk menganalisis portofolio, diperlukan sejumlah prosedur perhitungan melalui sejumlah data sebagai input tentang struktur portofolio. Salah satu 4 Abdul Halim, Analisis Investasi, Jakarta : Salemba Empat,2005 p.43 5 Ibid, p.4

6 teknik analisa portofolio optimal dilakukan oleh Elton dan Gruber, adalah menggunakan Single Indeks Tunggal. Analisis atas sekuritas dilakukan dengan membandingkan excess return to beta (ERB) dengan Cut-Off rate-nya (Ci) dari masing-masing saham. Saham yang memiliki ERB lebih besar dari Ci dijadikan kandidat portofolio, sedangkan sebaliknya yaitu Ci lebih besar dari ERB tidak diikutkan dalam portofolio. Menurut Pendahulunya Markowitz pemilihan saham dan penentuan portofolio optimal yang dilakukannya dimulai dari data historis atas saham individual yang dijadikannya input, dan dianalisis untuk menjadikan keluaran yang menggambarkan kinerja setiap portofolio, apakah tergolong portofolio optimal atau sebaliknya. Model indeks tunggal atau model satu faktor mengasumsikan bahwa tingkat pengembalian antara dua efek atau lebih akan berkorelasi yaitu akan bergerak bersama dan mempunyai reaksi yang sama terhadap satu faktor atau indeks tunggal yang dimasukkan dalam model. Faktor atau indeks tersebut adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 6 Banyaknya jumlah perusahaan yang listing di BEI, membuat para investor bingung untuk menentukan pilihan yang tepat, dan layak untuk dibeli, saham mana yang aman, terbaik, dan layak untuk dibeli. Maka dari itu BEI berusaha membantu para investor untuk menentukan pilihannya dengan membuat suatu indeks yang dikenal dengan Indeks Liquid (LQ-45). Indeks ini terdiri dari 6 Ibid, p.82

7 saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar besar dan likuiditas yang tinggi. Dengan adanya indeks ini tentu sangat membantu para investor untuk memilih mana saham yang tepat, namun bukan berarti tidak perlu melakukan analisa lagi. Fluktuatif harga pada kelompok saham LQ 45 cenderung smooth menjadikan return dari capital gain tidak setinggi pada kelompok saham yang mengalami fluktuasi harga signifikan. Menurut Sartono dan Zulaihati karakteristik saham LQ 45 ini dapat mewakili kinerja portofolio saham, dimana penilaian kinerja portofolio dilihat dua sisi yaitu hasil dan risiko. Walaupun begitu masih terdapat ketidakpastian terhadap return yang diterima oleh investor yang nampak dari fluktuasi return Indeks LQ 45 yang ditunjukan table 1.1 Tabel 1.1 Data Return ILQ 45 Tahun 2007 2011 Tahun Return ILQ 45 Return ILQ 45 (dalam%) 2007 0.5258 52.58% 2008-0.5494-54.94% 2009 0.8439 84.39% 2010 0.3272 32.72%

8 2011 0.0183 1.83% Sumber : Data Sekunder Yahoo!Finance tahun 2007-2011 yang telah diolah Berdasarkan data pada table 1.1 tersebut dapat disimpulkan bahwa return pasar yang dilihat dari return ILQ 45 mengalami fluktuasi dan sempat mengalami penurunan hingga -0.5494% pada tahun 2008, hal ini mengindikasikan bahwa terdapat unsur risiko dalam investasi tersebut. Krisis ekonomi global mulai ditandai dengan runtuhnya lembaga keuangan terbesar di dunia asal Amerika Lehman Brother, kredit macet sektor perumahan (subrime mortagage) dan disusul kebangkrutan industri otomotifnya, seperti General Motor dan Ford. Musibah yang menimpa di Amerika juga serentak dirasakan Negara-negara maju Eropa. Maka tak ayal, Negara maju saja tidak bisa mengelak dari krisis keuangan global, apalagi Negara berkembang seperti Indonesia. Meskipun saham-saham LQ 45 merupakan sekumpulan saham yang berkapitalisasi pasar tinggi dan memiliki likuiditas tinggi namun tidak lepas dari ketidakpastian akan tingkat pengembalian yang akan diterima investor sehingga kalangan investor tetap perlu mempertimbangkan berbagai ketidakpastian yang mungkin terjadi dan mengantisipasinya. Dalam kurun 5 tahun tersebut terjadi fluktuasi return ILQ 45, dengan kata lain ada masa dimana nilai LQ 45 naik dan ada kalanya LQ 45 turun dari nilai periode sebelumnya.

9 Beberapa penelitian yang mengkaji tentang pemilihan saham dan portofolio optimal, diantaranya : Penelitian Sartono dan Zulaihati (1998) yang menggunakan model indeks tunggal untuk memilih saham dan menentukan portofolio optimal. Dengan saham bluechips atau LQ 45 untuk membentuk portofolio, ternyata return yang dihasilkan belum menjamin tercapainya expected return investor. Rata-rata frekuensi perdagangan saham yang masuk dalam portofolio optimal lebih tinggi (1183,94) dibandingkan rata-rata frekuensi perdagangan saham yang tidak masuk dalam portofolio (88,01). Hal ini membuktikan bahwa investor cukup rasional melakukan prosedur analisis pemilihan saham dan bertransaksi. Penelitian Indrawati (2005) juga menggunaan model indeks tunggal untuk membentuk portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang terdiri dari sahamsaham teraktif yang dibagi dalam dua periode dan mempunyai Excess Return to Beta tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara nilai beta dengan frekuensi keaktifan saham tidak menunjukkan hubungan searah (negatif). Hal ini berarti nilai beta yang besar tidak selalu menunjukkan frekuensi perdagangan saham tersebut tinggi atau sebaliknya. Sadan dan Janiarti (2000) meneliti tentang pengaruh ukuran portofolio terhadap tingkat diversifikasi saham, membandingkan antara portofolio saham dalam satu industri dengan portofolio saham beragam industri dengan model indeks tunggal. Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi diversifikasi pada

10 portofolio saham satu industri tidak berpengaruh secara signifikan. Demikian pula portofolio saham beragam industri tidak terpengaruh oleh diversifikasi, kecuali portofolio dan saham. Terdapat perbedaan yang signifikan antara portofolio saham dalam satu industri dengan beragam industri. Sukarno (2007) meneliti tentang analisis pembentukan portofolio optimal saham menggunakan metode single indeks di Bursa Efek Jakarta dengan hasil penelitiannya yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara return 14 saham kandidat dengan return 19 saham non kandidat portofolio. Rata-rata return saham kandidat lebih tinggi (24,43) dibandingkan rata-rata return saham non kandidat (11,53). Jadi portofolio optimal dalam penelitian ini dibentuk oleh saham yang mempunyai return tertinggi pada tingkat risiko yang relatif sama. Wisnu (2008) menganalisis portofolio saham dengan model indeks tunggal sebagai dasar pengambilan keputusan investasi pada Bursa Efek Jakarta tahun 2004-2006, dengan hasil penelitian yaitu investor dapat menginvestasikan pada saham ARNA, ACAP, LMSH, EKAD, AUTO, dan LION dan perolehan investor yang berinvestasi pada saham ini akan menghasilkan keuntungan pasar sebesar 0.0552 dengan risiko mendekati nol persen. Berdasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu, maka dalam penelitian ini akan menganalisis bagaimana pembentukan portofolio optimal menggunakan model indeks tunggal pada saham-saham yang masuk dalam saham unggulan LQ 45. Objek penelitian ini hanya terbatas pada saham-saham LQ 45 di BEI

11 yang listing selama periode Februari 2008 Januari 2012. Penelitian ini bertujuan untuk memperkaya data dan informasi mengenai pembentukan portofolio optimal pada saham LQ 45 menggunakan model indeks tunggal, karena yang pertama menurut Wisnu model Indeks Tunggal digunakan untuk menyederhanakan perhitungan model Markowitz dalam menganalisis portofolio, selain itu menurut Harmono portofolio saham pada dasarnya merupakan bentuk investasi jangka pendek bagi investor sehingga dalam penyusunannya memerlukan analisis jangka pendek pula. Alasan kedua karena berdasarkan penelitian terdahulu terdapat perbedaan hasil penelitian dari keputusan investor nemilih investasi berdasarkan risikonya. Dinamika ekonomi Indonesia memasuki tahun 2013 diwarnai sikap optimis, banyak pihak memprediksikan secara makro ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh diatas 6% atau bergerak kurang lebih sama dibanding tahun sebelumnya. Berbicara mengenai investasi sebagian masyarakat tidaklah terlalu mengerti benar apa itu investasi sehingga cenderung ikut-ikutan atau mengikuti arus tanpa mengetahui investasi seperti apa yang mereka lakukan. Penting sekali untuk memilih produk investasi sesuai dengan kebutuhan dan karakter masing-masing pribadi. Tidak semua produk investasi sesuai dan diperlukan sekaligus. Yang paling penting disini adalah bagaimana produk tersebut memberikan manfaat maksimal dengan mencocokkan tingkat risiko yang paling nyaman bagi investor. Oleh karena keinginan serta dorongan yang

12 kuat maka penelitian selanjutnya diangkat dengan judul penelitian Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Untuk Pengambilan Keputusan Investasi Pada Saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis mengidentifikasikan masalah, sebagai berikut : 1. Adanya pengaruh krisis global terhadap harga saham di Indonesia. 2. Adanya investor yang belum mengerti cara berinvestasi. 3. Adanya return pasar yang fluktuasi pada saham LQ 45. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana komposisi portofolio optimal pada saham LQ45 yang dibentuk dengan model indeks tunggal di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah terdapat perbedaan antara return pada saham LQ45 yang masuk kandidat portofolio dengan return pada saham LQ45 yang tidak masuk kandidat portofolio?

13 3. Apakah terdapat perbedaan antara risiko pada saham LQ45 yang masuk kandidat portofolio dengan risiko pada saham LQ45 yang tidak masuk kandidat portofolio? D. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui dan menganalisa komposisi portofolio optimal pada saham LQ45 yang dibentuk dengan model indeks tunggal di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui dan menganalisa perbedaan antara return pada saham LQ45 yang masuk kandidat portofolio dengan return pada saham LQ45 yang tidak masuk kandidat portofolio. 3. Untuk mengetahui dan menganalisa perbedaan antara risiko pada saham LQ45 yang masuk kandidat portofolio dengan risiko pada saham LQ45 yang tidak masuk kandidat portofolio. E. Manfaat Penelitian a. Bagi peneliti dapat digunakan sebagai tambahan referensi untuk penerapan ilmu pengetahuan khususnya dibidang pasar modal mengenai pembentukkan portofolio optimal menggunakan model indeks tunggal.

14 b. Bagi manajemen, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal. c. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai kajian, pertimbangan dan perkembangan kearah yang lebih baik bagi penelitian selanjutnya. d. Bagi investor tetap bertindak rasional pada pemilihan saham untuk membentuk portofolio optimal dengan model indeks tunggal. F. Sistematika Penulisan Dalam memberikan gambaran yang menyeluruh dan memudahkan dalam memahami isi penelitian, maka secara garis besar sistematika penulisan terbagi kedalam bab bab berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab yang memberikan gambaran singkat mengenai isi skripsi ini, sehingga pada bab ini berisi latar belakang masalah, indentifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini merupakan dasar analisis dari skripsi yang akan menguraikan teori teori / dasar pada penelitian ini, sehingga pada

15 bab ini akan diuraikan landasan teori dan penelitian terdahulu, kerangka pemikiran teoritik serta hipotesis penelitian. BAB III METODELOGI PENELITIAN Dalam bab ini terbagi menjadi beberapa tahap penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan definisi operasional variabel. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN SAMPLE Bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan sampel di Bursa Efek Indonesia. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini merupakan inti dari skripsi ini, karena pada bab ini dikemukakan deskripsi obyek penelitian, analisis data dan pembahasan hasil analisis berdasarkan teori untuk menjawab masalah yang dikemukakan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab terakhir berisi simpulan yang diperoleh dari analisis data, implikasi penelitian, serta saran bagi peneliti berikutnya.