ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa uang merupakan bagian yang tidak. terpisahkan dalam kehidupan masyarakat dan perekonomian suatu negara

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yaitu nilai tukar (exchange rate) atau yang biasa dikenal dengan

HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR DENGAN TINGKAT BUNGA SBI DI INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua negara baik negara maju maupun negara berkembang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca

BAB 1 PENDAHULUAN. ekspor dan impor ke atas pengeluaran agregat (Sadono, 2015). Menurut I Gede

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang signifikan. Setelah melihat kesuksesan bank-bank syariah yang

ANALISIS PRODUKSI INDUSTRI TEKSTIL DI INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi atau keterbukaan hubungan perekonomian antar negara

ANALISIS PERMINTAAN UANG GIRAL DI INDONESIA DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. pada peningkatan perdagangan internasional. Secara umum bentuk perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya Undang-Undang No. 23 tahun 1999, kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat signifikan, yaitu perkembangan dunia bisnis. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. lainya sangatlah terbuka mengenal dan memahami bangsa lain untuk saling

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP INVESTASI SEKTOR PERTANIAN DI JAWA TENGAH PERIODE

ANALISIS PERUBAHAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

BAB I PENDAHULUAN. Harga pada perekonomian biasanya tidak lepas dari faktor permintaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan Internasional dalam perekonomian setiap negara memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA PERIODE TAHUN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan

PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR MIGAS (MINYAK DAN GAS) DI INDONESIA; PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL

BAB I PENDAHULUAN. terhadap agregat makro ekonomi. Pertama, inflasi domestik yang tinggi

BAB III METODE PENILITIAN

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

ANALISIS KAUSALITAS ANTARA HARGA MINYAK DUNIA DENGAN INFLASI DUNIA TAHUN (Pendekatan Error Corection Model atau ECM)

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi ekonomi mendorong perekonomian suatu negara kearah yang

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam waktu jangka pendek biasanya sulit untuk menambah hasil

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

BAB I PENDAHULUAN. sektor utama dalam perekonomian Negara tersebut. Peran kurs terletak pada nilai mata

BAB I PENDAHULUAN. lalu-lintas modal, dan neraca lalu-lintas moneter. perdagangan dan neraca jasa. Terdapat tiga pokok persoalan dalam neraca

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tukar rupiah terhadap mata uang asing, khususnya US dollar, ditentukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. waktu (time series) triwulanan periode tahun Data yang. data adalah 36 dan dianggap sudah resprentatif.

DAFTAR ISI. i iii iv v vi viii ix xi xiv xv xvi xvii xviii

III. METODELOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account

BAB 4 PEMBAHASAN. H 1 : tidak terdapat unit root (data stasioner)

BAB I PENDAHULUAN. Dari tahun 1876 sampai 1913, tingkat kurs ditentukan oleh standar emas

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA TAHUN 1997.I IV

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman era globalisasi ini persaingan perekonomian antar negara semakin

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan harta kekayaan perusahaan secara produktif.investasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Permintaan uang mempunyai peranan yang sangat penting bagi

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

BAB I PENDAHULUAN. Nilai tukar sering digunakan untuk mengukur tingkat perekonomian suatu

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya negara berkembang di dunia mengalami keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu peristiwa moneter yang penting dan hampir dijumpai semua

BAB I PENDAHULUAN. sangat sentral sekali untuk dibicarakan karena hal tersebut berhadapan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi nasional. Campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme... ii. Halaman Pengesahan Skripsi... iii. Halaman Pengesahan Ujian..

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam

BAB I PENDAHULUAN. hidup miskin. Beban kemiskinan paling besar terletak pada kelompok-kelompok

PENGARUH INDIKATOR MAKRO EKONOMI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR KEUANGAN DI BEJ PASCA KRISIS MONETER 1997

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional pada dasarnya dilaksanakan di daerah. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. tersebut di banding dengan mata uang negara lain. Semakin tinggi nilai tukar mata

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, kurtosis. dan skewness (kemencengan distribusi).

BAB I PENDAHULUAN. yang melambat ditandai dengan meningkatnya angka inflasi dan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. dampak krisis keuangan yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series

DAFTAR ISI. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dihasilkannya (Hariyani dan Serfianto, 2010 : 1). Menurut Tri Wibowo dan

Disusun Oleh : MIKO PRASETYO B

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017.

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah cerminan kegiatan pasar

BAB I PENDAHULUAN. telah memberikan kontribusi yang besar terhadap menurunnya laju inflasi dan

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase

I. PENDAHULUAN. Uang merupakan alat pembayaran yang secara umum dapat diterima oleh

: Determinan Pertumbuhan Jumlah Uang Beredar dan Tingkat Inflasi di Indonesia Periode Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. fakta bahwa pertanian padi merupakan penghidupan bagi sebagian besar

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan uji stasioneritas dengan uji akar-akar unit (unit roots test).

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research)

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk membangun dirinya untuk mencapai kesejahteraan bangsanya. meliputi sesuatu yang lebih luas dari pada pertumbuhan ekonomi.

Transkripsi:

ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA TAHUN 2003.1 2005.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Pada fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : EKO BUDI SANTOSO B 300 030 055 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2007 i

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi dalam bidang ekonomi, sebagai contoh menyebabkan berkembangnya sistem perekonomian ke arah yang lebih terbuka antar Negara. Perekonomian terbuka inilah yang membawa suatu dampak ekonomis yaitu terjadinya perdagangan internasional antar Negara-negara didunia. Dengan adanya perdagangan internasional inilah maka akan dijumpai masalah baru yakni perbedaan mata uang yang digunakan oleh Negara- negara yang bersangkutan. Akibatnya adanya perbedaan mata uang yang digunakan baik dinegara yang pengimpor maupun pengekspor maka menimbulkan suatu perbedaan nilai tukar mata uang (kurs), oleh karena itu diperlukan penukaran mata uang antar Negara. Perbedaan nilai tukar mata suatu Negara (kurs) pada prinsipnya ditentukan oleh besarnya permintaan dan penawaran mata uang tersebut(levi, 1996:129). Kurs merupakan salah satu harga yang lebih penting dalam perekonomian terbuka, karena ditentukan oleh adanya keseimbangan antara permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar, mengingat pengaruhnya yang besar bagi neraca transaksi berjalan maupun bagi variabel-variabel makro ekonomi lainnya. Kurs dapat dijadikan alat untuk mengukur kondisi perekonomian suatu negara. Pertumbuhan nilai mata uang yang stabil menunjukkan bahwa negara tersebut memiliki kondisi ekonomi yang relatif baik atau stabil (Salvator, 1997:10). 1

2 Fluktuasi nilai tukar ini bagi sebagian orang dianggap sebagai salah satu penyebab terjadinya krisis ekonomi di Indonesia. Ketidaksatabilan nilai tukar ini mempengaruhi arus modal atau investasi dan perdagangan internasional. Indonesia sebagai negara yang banyak mengimpor bahan baku industri mengalami dampak dari ketidakstabilan kurs ini, yang dapat dilihat dari melonjaknya biaya produksi sehinga menyebabkan harga barang-barang milik Indonesia mengalami peningkatan. Dengan melemahnya rupiah menyebabkan perekonomian Indonesia menjadi goyah dan dilanda krisis ekonomi dan kepercayaan terhadap mata uang dalam negeri. Mengingat besarnya dampak dari fluktuasi kurs terhadap perekonomian maka diperlukan suatu manajemen kurs yang baik, yang menjadikan kurs stabil, fluktuasi dapat diprediksi dan perekonomian dapat berjalan dengan stabil. Apabila terjadi kegagalan pada manajemen kurs, maka hal tersebut mengakibatkan gangguan terhadap kestabilan perekonomian (Bank Indonesia, 2000). Penerapan sistem devisa bebas dan ditambah dengan penerapan sistem nilai tukar mengambang (free floating) di Indonesia sejak tahun 1997, menyebabkan pergerakan nilai tukar dipasar menjadi sangat rentan oleh pengaruh faktor-faktor ekonomi dengan non ekonomi. Sebagai contoh pertumbuhan nilai mata uang rupiah terhadap dolar AS pada era sebelum krisis melanda Indonesia dan kawasan Asia lainya masih relatif stabil. Jika dibandingkan dengan masa sebelum krisis, semenjak krisis ini terjadi lonjakan

3 kurs dolar AS berada diantara Rp 6.700 - Rp 9.530 sedangkan periode 1981-1996 dibawah Rp 2.500 (Bank Indonesia, 2000). Pergerakan nilai dolar AS menjadi determinan utama nilai rupiah. Melalui mekanisme transmisi ini, inflasi serta suku bunga domestik juga turun ke tingkat terendah dalam sejarah. Sebaliknya, dengan menguatnya dolar AS belakangan ini, nilai Rupiah merosot dan berpotensi mendongkrak inflasi. Pergerakan nilai tukar yang fluktuatif ini mempengaruhi prilaku masyarakat dalam memegang uang, selain faktor-faktor yang lain seperti tingkat suku bunga dan inflasi. Kondisi ini didukung oleh laju inflasi yang meningkat tajam dan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan nasional. Permintaan uang merupakan permintaan atas saldo kas riil dari masyarakat. Pendekatan yang dapat digunakan untuk melihat perilaku permintaan uang adalah perkembangan dari uang kartal dan uang giral (M1). Pada awal tahun1998, M1 atau sering disebut dengan uang dalam arti sempit mengalami peningkatan yang tajam sekitar 26,17% dari tahun- tahun sebelumya, sebagai akibat naiknya nilai tukar Rupiah (Bank Indonesia,1998). Tingkat suku bunga yang tinggi, akan menyerap jumlah uang yang beredar di masyarakat. Jika tingkat suku bunga dinaikkan, jumlah uang yang beredar berkurang karena orang lebih senang menabung daripada memutarkan uangnya pada sektor-sektor produktif. Sebaliknya jika tingkat suku bunga terlalu rendah maka jumlah uang yang beredar dimasyarakat akan bertambah karena orang lebih suka memutarkan uang pada sektor-sektor produktif

4 daripada menabung. Dalam hal ini tingkat suku bunga merupakan instrumen konvensional untuk mengendalikan inflasi (Khalawaty, 200:144). Atas dasar pemikiran tersebut di atas, maka dalam penyusunan skripsi ini peneliti mengambil judul: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA TAHUN 2003.1 2005.12. B. Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh jumlah uang beredar (JUB) terhadap kurs Rupiah terhadap dollar AS. 2. Bagaimana pengaruh tingkat suku bunga (SBI) terhadap kurs Rupiah terhadap dollar AS 3. Bagaimana pengaruh inflasi terhadap kurs Rupiah terhadap dollar AS. 4. Bagaimana pengaruh impor terhadap kurs Rupiah terhadap dollar AS. C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan diatas bahwa penelitian ini: 1. Untuk mengetahui pengaruh jumlah uang beredar (JUB) terhadap kurs Rupiah terhadap dollar AS. 2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga (SBI) terhadap kurs Rupiah terhadap dollar AS.

5 3. Untuk mengetahui pengaruh inflasi terhadap kurs Rupiah terhadap dollar AS. 4. Untuk mengetahui impor terhadap kurs Rupiah terhadap dollar AS. D. Manfaat Penelitian 1. Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam peredaran uang di Indonesia, dalam hal ini Bank Indonesia (BI). 2. Sebagai referensi bagi penelitin selanjutnya yang kaitannya dengan masalah ini 3. Menambah pustaka dalam bidang dan masalah keuangan 4. Bagi peneliti penerapan dari ilmu yang didapat selama kuliah. E. Metode Penelitian 1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan mengambil data time series bulanan. Dari tahun 2003.1-2005.12. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua sekunder yang terdiri dari suatu variabel terikat yaitu Kurs dan empat variabel bebas yaitu inflasi, jumlah uang beredar, tingka suku bunga, dan impor. Sedangkan data yang diperoleh bersumber pada: a. Statistik keuangan Bank Indonesia. b. Laporan tahunan Bank Indonesia.

6 2. Teknik Penganalisaan Data. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ECM.hal ini dikarenakan kemampuan ECM dalam mencangkup lebih banyak variabel untuk menganalisis fenomena jangka pendek maupun jangka panjang. Kemudian mengkaji konsisten atau tidaknya suatu model empiris dengan teori ekonometrika. Dengan mengunakan ECM juga dapat dianalisis secara teoritis dan empiris model yang dihasilkan konsisiten atau tidak. Berdasarkan pada teori dan hipotesis yang diajukan Kurs dipengaruhi oleh jumlah uang beredar (JUB), inflasi (INF), tingkat suku bunga SBI (SBI), impor (M). Parameterisasi persamaan jangka pendek data menghasilkan bentuk persamaan:? LnY = ß 0 + ß 1?LnX 1 t + ß 2? X 2 t + ß 3?LnX 3 t + ß 4 LnX 4t + ß5LnX 1t-1 + ß 6 LnX 2 t 1 + ß 7 LnX 3 t-1 + ß 8 LnX 4t-1 + ß 9 ECT + U t Dimana : ECT = X 1t-1 + X 2 t 1 + X 3 t 1 + X 4 t 1 Y t-1 Keterangan : Y X 1 = Kurs (dalam rupiah) = Jumlah uang beredar (dalam milyar Rp) X 2 = Inflasi (dalam %) X 3 = Impor (dalam milyar Rp) X 4 = Tingkat suku bunga (dalam %)

7 X 1 t 1 X 2 t 1 X 3 t 1 X 4 t 1 ß 0 ß 1,... ß 9 U t = Jumlah Uang Beredar (JUB) bulan sebelumnya = Inflasi bulan sebelumnya = Impor bulan sebelumnya = Tingkat suku bunga bulan sebelumnya = Konstanta = Koefisien Regresi = Variabel Pengganggu Untuk menguji persamaan regresi dari model di atas maka digunakan beberapa cara pengujian adalah sebagai berikut: 1. Uji Stasioneritas Uji stasioneritas ini terdiri dari: a. Uji Akar-akar Unit (Unit Root Test) Uji akar-akar ini dimaksudkan untuk menentukan stasioner tidaknya sebuah variabel. Jika data yang diamati dalam uji akar-akar unit belum stasioner, maka harus dilanjutkan dengan uji derajat integrasi (Integration Test) sampai memperoleh data yang stasioner. Pengujia n unit akarakar dan derajat integrasi sama-sama akan dilakukan dengan menggunakan uji DF (Dickey - Fuller) dan uji ADF (Augmented Dickey - Fuller).

8 b. Uji Kointegrasi (Cointegration Test) Uji ini merupakan uji ada tidaknya hubungan jangka panjang antara variabel bebas dan terikat, dan uji merupakan kelanjutan uji akar-akar unit (Unit Root Test) dan uji derajat integrasi (Integration Test). 2. Uji Asumsi Klasik yang terdiri dari : Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik. a. Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi apabila variasi u t tidak konstan atau berubah-ubah seiring dengan berubahnya nilai variabel independent. Untuk mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan pengujian dengan metode uji White. 1) Formulasi hipotesis H o : tidak terdapat masalah heteroskedastisitas dalam model. H a : terdapat masalah heteroskedastisitas dalam model. 2) Menghitung nilai X 2 (uji white) X 2 hitung = n. R 2 3) Mencari X 2 tabel

9 4) Simpulan: Apabila X 2 hitung > dari X 2 tabel maka terdapat heteroskedastisitas dalam model (Ho : heteroskedastisitas). Apabila X 2 hitung < dari X 2 tabel maka tidak terdapat heterokedastisitas dalam model (Ho : heteroskedastisitas). b. Autokorelasi Autokorelasi terjadi apabila nilai variabel masa lalu memiliki pengaruh terhadap nilai variabel masa kini, atau masa datang. Untuk mengetahui adanya autokorelasi dalam model penelitian ini digunakan uji Breusch Goodfrey. 1) Formulasi hipotesis H o : tidak terdapat autokorelasi dalam model. H a : terdapat masalah autokorelasi dalam model. 2) Menghitung nilai X 2 hitung 3) Mencari X 2 tabel 4) Simpulan: Apabila X 2 hitung > X 2 tabel maka terdapat autokorelasi dalam model (Ho: tidak ada masalah, autokorelasi ditolak). Apabila X 2 hitung < X 2 tabel maka tidak terdapat autokorelasi dalam model (Ho: ada masalah, autokorelasi diterima).

10 c. Normalitas u t Untuk mengetahui asumsi normalitas gangguan u t, atau untuk mengetahui apakah distribusi u t normal atau tidak. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Jarque Bera. 1) Formulasi hipotesis H o : distribusi U t normal H A : distribusi U t tidak normal. 2) Menghitung nilai X 2 hitung 3) Mencari X 2 tabel 4) Simpulan: Apabila nilai Jaque bera statistik > X 2 maka distribusi U t adalah tidak normal (Ho : distribusi U t tidak normal ditolak). Apabila nilai Jaque bera statistik < X 2 maka distribusi U t adalah normal (Ho : distribusi U t normal diterima). 3. Spesifikasi model (uji Ramsey-Reset) Uji spesifikasi model pada dasarnya digunakan untuk menguji asumsi (CLRM) tentang linearitas model, sehingga sering disebut sebagai uji linearitas model. Di sini akan digunakan uji Ramsey Reset yang terkenal dengan sebutan uji kesalahan spesifikasi umum atau general test of specification error.

11 1) Formulasi hipotesis H o : model linier (spesifikasi model benar) H A : model tidak linier (spesifikasi model salah) 2) Menghitung nilai X 2 hitung 3) Mencari X 2 tabel 4) Simpulan Apabila F hitung > F tabel maka H 0 diterima berarti dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan signifikan antara variabel independen secara bersama-sama dengan variabel dependen atau berarti model eksis untuk digunakan. Apabila F hitung < F tabel maka H 0 ditolak berarti model yang digunakan tidak eksis. 4. Pengujian secara statistik a. Uji secara individual ( t-test ) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. H o : ß 1 = 0, variabel independen ke i tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. H A : ß 1? 0, variabel independen ke i berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. b. Uji koefisien regresi secara serentak ( F-test ) Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah model yang digunakan eksis atau tidak.

12 H o :? 1,...? n = 0, model tidak eksis H A :? 1,...? n? 0, model eksis c. Koefisien determinasi ( nilai R 2 ) Koefisien determinasi merupakan proporsi atau prosentase total varian dependen yang dijelaskan oleh varian dari variabel independen. R 2 = 1, berarti garis regresi tersebut menjelaskan 100% variasi atau proporsi dalam variabel dependen. R 2 = 0, berarti model tersebut tidak menjelaskan sedikitpun variasi dalam variabel dependen. F. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Tingkat inflasi berpengaruh positif terhadap kurs dollar AS 2. Jumlah uang beredar (JUB) berpengaaruh positif terhadap kurs dollar AS. 3. Tingkat suku bunga SBI (SBI) berpengaruh negatif terhadap kurs dollar AS. 4. Nilai impor berpengaruh negatif terhadap kurs dollar AS.

13 G. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan menjelaskan tentang teori-teori yang berkaitan dengan masalah fluktuasi kurs rupiah terhadap dollar AS. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini meliputi alat dan model analisis, definisi operasional variabel, penurunan model ECM, data yang terdiri dari jenis dan sumber data, pengujian asumsi klasik, uji kebaikan modal, uji validitas pengaruh. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Berisi tentang gambaran umum dari obyek penelitian, data yang diperoleh, analisis dan pembahasannya. BAB V PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saran-saran yang sesuai dengan hasil penelitian. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN