III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada April sampai dengan Juni 2012 di Perum Polda 2

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Koleksi Lembaga Penelitian Hutan

III. METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari 2014 sampai dengan bulan Januari 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai dengan Mei 2012 di areal

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat

III. MATERI DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca (greenhouse) Unit Pelaksana Teknis Dinas

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Sederhana Dusun IX, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas

III. MATERI DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, selama 3 bulan dimulai dari

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak dijalan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Silvikultur, Jurusan

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

III. MATERI DAN METODE. Hortikultura yang beralamat di Jl. Kaharudin Nasution KM 10, Padang Marpoyan

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan waktu penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian Metode pemupukan lanjutan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak di jalan

MATERI DAN METODE. A 2 : 120 g/tanaman. A 3 : 180 g/tanaman

III. METODE PENELITIAN. Penelitian bertempat di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dan

BAB III METODOLOGI PENELITAN. Medan Area jalan Kolam No1 Medan, Sumatera Utara, dengan ketinggian 20 m

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE

3. METODE DAN PELAKSANAAN

MATERI DAN METODE. = 0 minggu = 1 minggu = 2 minggu = 3 minggu = 4 minggu = 5 minggu = 6 minggu = 7 minggu = 8 minggu P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Perternaka UIN Suska Riau. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung dari tanggal

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2017 di Rumah Paranet

Jurnal Sylva Lestari ISSN Vol. 2 No. 2, Mei 2014 (33 40)

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2015 di Desa

III. MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2013 di lahan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dileksanakan dari bulan Juni sampai September 2013, lahan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

III. MATERI DAN METODE. Soebrantas KM 15,5 Pekenbaru. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mai

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di perumahan Jalan Tombak No.49A Medan,

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

I. BAHAN DAN METODE. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. diameter 12 cm dan panjang 28 cm, dan bahan-bahan lain yang mendukung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Kelurahan

MATERI DAN METODE. J 1 = 300 g J 2 = 600 g J 3 = 900 g

III. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun petani Desa Rimbo Panjang

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

III. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

III. MATERI DAN METODE. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 sampai dengan Januari

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

METODE Lokasi dan Waktu Materi Alat dan Bahan Rancangan percobaan Perlakuan Model

I.MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013 hingga Februari. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

III. MATERI DAN METODE. Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penanaman dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian,

I. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

III. BAHAN DAN METODE. Penanaman dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian,

III. MATERI DAN METODE

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Jalan Swadaya IV,

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh konsentrasi dan lama perendaman IAA (Indole Acetic

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu 1.2. Bahan dan Alat 1.3. Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Prosedur Penelitian Persiapan

1. Benuang Bini (Octomeles Sumatrana Miq) Oleh: Agus Astho Pramono dan Nurmawati Siregar

Transkripsi:

16 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada April sampai dengan Juni 2012 di Perum Polda 2 Gang Mawar no 7 Kelurahan Pinang Jaya, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung, Lampung. B. Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah polibag ukuran 10 cm x 15 cm, ember, golok, pisau, kotak plastik, sprayer, cangkul, label, alat tulis, plastik sungkup, paranet 70%, kasau untuk rangka sugkup, kaliper, penggaris, alat pengukur kelembapan, gelas ukur, kalkulator, dan lembar pengamatan. Bahan yang digunakan untuk penelitian adalah pucuk jabon, media penumbuh setek berupa campuran pasir sungai dan arang sekam padi dengan perbandingan 3 : 1, air, dan Rootone-F. C. Prosedur Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Model matematika RAL secara umum adalah sebagai berikut (Hanafiah, 2004).

17 Yij = μ+τi+ εij Keterangan: Yij μ τi εij i j = nilai pengamatan pada perlakuan ke-i ulangan ke-j = nilai rerata harapan = pengaruh faktor perlakuan ke-i = pengaruh galat akibat perlakuan ke-i ulangan ke-j = 1, 2, 3,..., k = 1, 2, 3,..., n Pada penelitian ini mengaplikasikan empat perlakuan yaitu perendaman dengan Rootone F berkonsentrasi 0 ppm, 100 ppm, 200 ppm, dan 300 ppm. Masingmasing perlakuan diulang lima kali. Setiap unit percobaan terdiri dari lima setek pucuk jabon, sehingga setek pucuk jabon yang diperlukan sebanyak 100 setek pucuk. Adapun tata letak setiap unit percobaan dapat dilihat pada Gambar 1. T 3.4 T 4.1 T 4.3 T 3.1 T 1.1 T 4.5 T 2.5 T 1.5 T 3.3 T 4.2 T 2.4 T 1.3 T 3.2 T 4.4 T 2.1 T 1.4 T 1.1 T 2.3 T 2.2 T 3.5 Gambar 1. Tata letak unit percobaan pada rancangan acak lengkap.

18 Keterangan : T1.1= setek jabon tanpa pemberian Rootone F pada perlakuan 1 ulangan 1 T2.1= setek jabon mengunakan Rootone F berkonsentrasi100 ppm pada perlakuan 2 ulangan 1 T3.1= setek jabon mengunakan Rootone F berkonsentrasi 200 ppm pada perlakuan 3 ulangan 1 T4.1 = setek jabon mengunakan rootone-f berkonsentrasi 300 ppm Rootone-F pada perlakuan 4 ulangan 1. 2. Persiapan Penelitian a. Penyiapan Tempat Tumbuh Rumah tumbuh terbuat dari bambu dengan ukuran 3 m x 2 m x 2 m, kemudian ditutupi dengan paranet dengan intensitas cahaya 70% yang berarti bahwa cahaya yang terhalangi sebesar 70%. b. Menyiapkan Larutan Zat Pengatur Tumbuh Konsentrasi Rootone-F yang diaplikasikan meliputi 0 ppm (kontrol), 100 ppm, 200 ppm, dan 300 ppm. Penyiapan larutan Rootone-F dilakukan dengan cara : 1. Konsentrasi 0 ppm tanpa Rootone-F 2. Konsentrasi 100 ppm, adalah campuran 100 mg Rootone-F dengan 1 liter air 3. Konsentrasi 200 ppm, adalah campuran 200 mg Rootone-F dengan 1 liter air. 4. Konsentrasi 300 ppm, adalah campuran 300 mg Rootone-F dengan 1 liter air.

19 c. Pembuatan Media Penumbuh Setek Media penumbuh setek yang digunakan untuk menyemai setek pucuk jabon adalah campuran pasir sungai dan arang sekam padi dengan perbandingan 3:1. Media penumbuh setek dibesihkan dari kotoran dan gulma serta digemburkan, kemudian diberi fungisida dithane sebanyak satu sendok teh dan pestisida furadan sebanyak satu sendok makan secara merata. Media penumbuh setek ditutup terpal dan dibiarkan selama 1 minggu. Setelah 1 minggu media tersebut dimasukkan ke dalam polibag berukuran 10 cm x 15 cm dengan menggunakan tangan. Pengisian media penumbuh setek diupayakan tidak terlalu padat dan tidak terlalu renggang, sehingga kantong polibag dapat berdiri tegak. Kemudian polibag diberi label dan disusun sesuai dengan tata letak percobaan pada Gambar 1. d. Pembuatan Sungkup Sungkup berupa kerangka kasau yang ditutup plastik transparan, gunanya untuk menutup setek pucuk yang baru disemai, agar kelembapan udara tetap tinggi. Bentuk sungkup berupa balok dengan ukuran 1,5 m x 1,5m x 1 m yang dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Sungkup.

20 e. Pengambilan Bahan Setek Pucuk Jabon Bahan setek pucuk diambil di Way Kandis. Pucuk jabon yang diambil berjumlah 100 pucuk. Pengambilan pucuk jabon dilakukan dengan 3 tahapan yaitu. 1. Cabang atau ranting yang secara fisiologis muda, memiliki batang yang lurus dipangkas kemudian diambil pucuknya dengan jumlah ruas sebanyak dua atau lebih. 2. Pucuk yang telah dipilih tersebut dipotong dengan mengunakan pisau yang tajam dengan irisan miring. Panjang setek cukup 15 cm dipotong tepat di bawah buku-buku batang dengan diameter batang kira-kira 0,5 cm. Bahan setek yang telah diambil kemudian dibuang daunnya untuk mengurangi penguapan. 3. Bahan setek pucuk yang telah diambil tersebut dimasukkan ke dalam wadah kotak plastik kemudian ditutup dengan tujuan untuk menjaga kelembapan bahan setek pucuk supaya dapat bertahan selama proses pengambilan bahan setek berlangsung. 3. Pelaksanaan Penelitian a. Penyemaian Setek Pucuk Jabon Penyemaian setek pucuk jabon dilakukan dengan cara sebagai berikut. 1. Setek pucuk jabon disemai pada media penumbuh akar dalam polibag yang sebelumnya pangkal setek direndam ke dalam larutan Rootone-F sesuai dengan konsentrasi yang telah ditetapkan sebagai perlakuan selama 15 menit.

21 2. Media penumbuh akar di sekeliling setek ditekan supaya padat sehingga pada saat penyiraman media tersebut tidak hancur. Batang setek harus berdiri tegak sehingga pertumbuhan vertikal ke atas dan akar dapat tumbuh dengan baik. 3. Setek pucuk jabon yang telah disemai ke dalam polibag kemudian disusun dalam bedeng sesuai dengan tata letak perlakuan pada rancangan acak lengkap dapat dilihat pada Gambar 1. 4. Polibag yang telah disusun tersebut selanjutnya ditutup dengan sungkup plastik transparan yang telah disiapkan sebelumnya. Sungkup plastik diperlukan untuk menjaga kelembaban lingkungan. b. Pemeliharaan Pemeliharaan meliputi kegiatan penyiraman dan penyiangan. Penyiraman dilakukan bila media penumbuh akar terlihat kering atau tidak lembab. Kelembapan diukur dengan hygrometer. Penyiraman dilakukan dengan cara menyemprotkan air dengan sprayer. Penyiangan dilakukan secara rutin 3 hari sekali yaitu, menghilangkan gulma (tumbuhan pengganggu) yang tumbuh bersama setek pucuk jabon pada media penumbuh setek dengan cara mekanik. c. Pengamatan Variabel yang diamati meliputi persentase hidup setek pucuk jabon, pertumbuhan tunas, pertumbuhan diameter, panjang akar setek, dan jumlah daun.

22 1. Persentase hidup setek jabon dihitung pada akhir penelitian dengan menghitung jumlah setek yang hidup terhadap jumlah seluruh setek. setek hidup Persentase hidup = x 100% seluruh setek 2. Pertumbuhan panjang tunas adalah selisih panjang tunas pada akhir penelitian dan awal penelitian. Panjang tunas diukur mulai dari pangkal tunas, hingga titik tumbuh di ujung sumbu batang. Pengukuran panjang tunas menggunakan penggaris. Pengukuran panjang tunas dilakukan awal dan akhir penelitian. 3. Pertumbuhan diameter setek adalah selisih diameter pada akhir penelitian dan awal penelitian. Pengukuran diameter menggunakan kaliper yang dilakukan pada awal dan akhir penelitian. Diameter diukur kurang lebih 1 cm di bawah buku-buku tunas yang ditandai garis merah pada Gambar 3. Gambar 3. Letak pengukuran diameter.

23 4. Panjang akar setek diukur mulai pangkal akar hingga unjung akar menggunakan penggaris. Pengukuran panjang akar dilakukan pada akhir pengamatan. 5. Jumlah daun dihitung pada akhir penelitian. Daun yang dihitung adalah daun yang telah mekar. 4. Analisis Data Data yang didapat dari hasil pengamatan dicatat dalam bentuk tabel seperti Tabel 1. Homogenitas variansnya diuji dengan uji Bartlett, bila data yang diuji telah homogen data kemudian diolah dengan analisis sidik ragam. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara perlakuan dilakukan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Semua uji tersebut dilakukan pada taraf nyata 5% (Hanafiah, 2004). Tabel 1. Bentuk tabulasi hasil pengamatan setiap variabel pertumbuhan setek pucuk jabon Ulangan Keterangan : Perlakuan Y 11 = variabel pertumbuhan pada perlakuan ke 1 ulangan ke 1 Y 12 = variabel pertumbuhan pada perlakuan ke 1 ulangan ke 2 Total 1 2 3 4 1 Y11 Y21 Y31 Y41 Y.1.1 2 Y12 Y22 Y32 Y42 Y.2.2 3 Y13 Y23 Y33 Y43 Y.3.3 4 Y14 Y24 Y34 Y44 Y.4.4 5 Y15 Y25 Y35 Y45 Y.5.5 Total Y1. Y2. Y3. Y4. Y.. Ratarata 1.. 2. 3. 4... Ratarata

24 Y 21 = variabel pertumbuhan pada perlakuan ke 2 ulangan ke 1 Y. 1 = variabel pertumbuhan pada total nilai perlakuan ulangan ke 1 Y 1. = variabel pertumbuhan pada total nilai ulangan perlakuan ke 1 Y.. = variabel pertumbuhan pada total nilai pengamatan Y. 1 = Rata-rata nilai perlakuan ulangan ke 1 Y 1. = Rata-rata nilai ulangan perlakuan ke 1 Y.. = rata-rata nilai pengamatan a. Uji Homogenitas Varians Metode uji yang umum digunakan untuk menguji homogenitas varians dikenal sebagai uji Bartlett dengan rumus sebagai berikut. Si 2 P 1 = Si 2 gabungan = X 2 hitung = In 10 {( (n-1) log Si 2 gabungan) ( (n-1) log S 2 total) } K = 1 + X 2 terkoreksi = Jika X 2 hitung < X 2 (α; (r-1)), maka varian homogen sehingga dapat dilanjutkan dengan uji sidik ragam. Jika X 2 hitung > X 2 (α; (r-1)), maka varians tidak homogen, harus dilakuakan transformasi data. Transformasi data yang digunakan, misalnya dengan,, atau log (Y+1) (Hanafiah, 2004).

25 b. Analisis Ragam Analisis ragam dimaksudkan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh faktor perlakuan terhadap setiap variabel yang diamati. Rumus-rumus yang digunakan untuk sidik ragam disajikan sebagai berikut. Faktor Koreksi = FK = Jumlah Kuadrat Total = JKT = Jumlah Kuadrat perlakuan = JKP = FK FK JK Galat = JK total JK perlakuan Kuadrat Tengah perlakuan = KT perlakuan = Kuadrat Tengah galat = KT galat = Derajat bebas perlakuan (Db perlakuan ) = t 1 Derajat bebas galat (Db galat ) = ( ) (t - 1) F = Jika Fhitung> Ftabel, maka perlakuan yang diberikan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan setek pucuk jabon. Kemudian untuk menyelidiki perlakuanperlakuan apa saja yang berbeda nyata, dilakukan pembanding nilai rata-rata tiap perlakuan dengan uji BNJ. Jika F hitung F tabel, maka tidak ada pengaruh nyata dari keragaman perlakuan yang diberikan.

26 c. Uji BNJ Uji Beda Nyata Jujur dilakukan untuk menunjukkan perbedaan pengaruh antarperlakuan terhadap setiap variabel yang diamati. Uji ini dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut. BNJ = Qα (p:dbgalat) Keterangan : KTG =kuadrat tengah galat P Q = jumlah perlakuan = nilai tabel Q pada taraf uji α