KAJIAN FILOSOFIS TENTANG ETIKA PERUSAHAAN KEPADA KONSUMEN OLEH : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. multi level marketing. Saat ini terdapat lebih dari seratus perusahaan di

PERILAKU KONSUMEN. Maya Dewi Savitri, MSi.

MAKALAH Etika bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial

SEBAB SEBAB KEGAGALAN PRODUK BARU Retno Djohar Juliani Dosen Administrasi Niaga Universitas Pandanaran

ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. profesional agar tidak tergeser oleh pesaing di sektor serupa.

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. karena itu produk yang telah dibuat oleh perusahaan harus dapat sampai

BAB I PENDAHULUAN. 80-an dan 90-an kesan dunia perbankan menjadi terbalik, karena di era ini

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Sebagian

ETIKA BISNIS INTERNASIONAL. Week 5

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan memiliki lebih banyak konsumen. Namun ada beberapa hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang selalu mempunyai keinginan untuk sehat. Kini

MANAJEMEN PEMASARAN Sebuah Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis makin dihadapkan pada persaingan yang ketat dewasa

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang

perubahan pada pola konsumsi obat yang terbuat dari bahan alami, dalam merawat kesehatannya masyarakat dunia banyak yang memanfaatkan obat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. mengenai hubungan pemasaran (relationship marketing). Lebih dari sekedar

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan pasar yang semakin ketat secara tidak langsung akan

ANALISIS FAKTOR HARGA, LOKASI, PELAYANAN, PROMOSI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA SUPERMARKET LESTARI GEMOLONG SRAGEN 2008/2009 SKRIPSI

ROBBY ANDRE / 2EA26 / TUGAS III. hak azasi setiap rakyat Indonesia harus senantiasa tersedia cukup waktu, aman,

ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di antara berbagai perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu semua perusahaan

Disusun Oleh : KARINA AMALIA RIFQI NPM : Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi. Menyetujui,

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya kinerja yang tinggi dalam bidang kerjanya. moral, tanggung jawab, dan keadilan sosial. Etika secara kontemporer

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat kita rasakan, sehingga tampak persaingan tajam dalam

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

PEDOMAN PERILAKU [CODE OF CONDUCT]

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. Setelah melalui uraian teori dan analisis, maka dalam penelitian diperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan pada umumnya lebih

BAB I PENDAHULUAN. ketahun menunjukkan kebutuhan masyarakat akan tersedianya sarana. menggunakan sepeda motor. Permintaan akan sepeda motor menjadi

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. merupakan asset jangka panjang. Hal ini didukung oleh Kotler (2000) yang

PROFIT ORIENTED VS BERKAH ORIENTED

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Hal ini seperti tertuang dalam Pasal empat (4) Undang-Undang

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)

Mata kuliah - Administrasi Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. perindustrian dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi

berbagai kelas produk, bentuk produk, merek atau model yang dipertimbangkan

BAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pasien

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini masih memprihatinkan, baik dari sisi keuangan. masalah produksi, pemasaran, keuangan, dan penjualan.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan. Baik buruknya citra

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan secara profesional sesuai dengan bidangnya masing-masing.

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini saling bersaing untuk meningkatkan pelayanannya. Bank sebagai perusahaan

BABl PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dalam bentuk internet semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Teknologi informasi dan telekomunikasi yang berkembang dalam hitungan

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang diinginkan, setiap perusahaan dituntut untuk lebih

Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan penuh dengan

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang baik maka penjualan dan laba akan meningkat secara

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manajemen yang sangat penting bagi sebuah bank. Hal ini dapat dilihat dari

2. Rencana pengembangan Insan IMC selalu didasari atas bakat dan kinerja.

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks dalam kegiatan pemasaran, sebab dengan perilaku

Pemasaran Pada Perusahaan Kecil. Oleh Sukanti, M.Pd

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, persaingan di dalam industri semakin ketat.

2. Stakeholders dalam Organisasi Bisnis dan Fungsi dari Masing-Masing Stakeholder dalam Organisasi Bisnis

Pengantar Bisnis. Etika Bisnis dan Faktor yang Mempengaruhi Tanggung Jawab Sosial. Amir Abdat, SE, MM. Modul ke: 03Fakultas Ekonomi dan Bisnis

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA SWALAYAN LUWES DI PATI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia bisnis, kenaikan volume penjualan menjadi keinginan dari

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu

Kode Etik PT Prasmanindo Boga Utama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler, 2000) Kotler et al (2002)

I. PENDAHULUAN. di dunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam. memengaruhi pembangunan nasional demi kemajuan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN PENERBIT DAN PERCETAKAN CV. MUTIARA DI SRAGEN

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini mengalami kemajuan dan

ETIKA BISNIS ILLIA SELDON MAGFIROH KULIAH X WAWASAN AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI/ AGRIBISNIS, UNIVERSITAS JEMBER 2017

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan, pesatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan usaha pada era globalisasi saat ini banyak diminati dan

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung pembangunan ekonomi masyarakat. PT. Pos Indonesia. merupakan suatu BUMN yang bergerak dalam kegiatan pelayanan lalu

BAB I PENDAHULUAN. laba, untuk itu seorang manajer harus dapat menentukan suatu kebijaksanaan

to business (B2B). Bentuk kerja sama ini dapat membantu upaya efisiensi bisnis (perusahaan) dengan institusi bisnis lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. baik di pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Banyak

MATA KULIAH ETIKA BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan swasta, maupun perorangan menyimpan danadananya.melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan Indonesia dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan

BAB I PENDAHULUAN. domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. mendatang. Dinamika yang terjadi di sektor jasa terlihat dari perkembangan

BAB IV PROMOSI SEBAGAI STRATEGI MENCAPAI TARGET PENJUALAN PADA PT. AVIA AVIAN BRANDS SIDOARJO

I. PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, politik, kesehatan, dan lingkungan makin banyak. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. upaya menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan atau disebut dengan

PENDAHULUAN. Suatu perusahaan harus bekerja keras membuat kebijakan-kebijakan. strategis baru dalam menjual produk dan jasa mereka dalam kaitannya

Transkripsi:

KAJIAN FILOSOFIS TENTANG ETIKA PERUSAHAAN KEPADA KONSUMEN OLEH : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG ABSTRAKSI Kegiatan bisnis dalam masyarakat berperan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari dengan menyediakan produk yang diperlukan oleh masyarakat dan disisi lain perusahaan mendapatkan keuntungan dari aktifitas tersebut. Dalam upaya untuk memperoleh keuntungan, bisnis seharusnya dijalankan berdasarkan etika dan kepedulian terhadap tanggung jawab sosial. Suatu perusahaan yang mempunyai corporate social responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan maka akan ber etika dalam melakukan usahanya. Beretika kepada pemegang saham, pemerintah, suplier, karyawan, dan yang paling penting adalah ber etika kepada konsumen.sudah selayaknya perusahaan mempunyai etika yang baik kepada konsumen karena hidup matinya perusahaan sangat tergantung kepada konsumen. Semakin besar etika perusahaan kepada konsumen maka akan semakin sukses perusahaan tersebut, karena konsumen akan menjadi sangat loyal terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan. KATA KUNCI : Etika, Perusahaan, Konsumen PENDAHULUAN Pada masa sekarang ini, banyak terdapat perusahaan perusahaan besar dengan modal yang besar, jumlah karyawan yang banyak, menggunakan teknologi maju. Oleh karena itu hubungan perusahaan dengan lembaga- lembaga di lingkungannya menjadi lebih kompleks karena semakin banyak lembaga yang terlibat, seperti : penanam modal / investor, suplier,pesaing, karyawan, pelanggan, bank, pemerintah dan sebagainya. Dalam kondisi seperti ini dapat dikatakan bahwa perusahaan berada di dalam masyarakat pluralis.masyarakat pluralis adalah kehidupan dari berbagai macam kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan dalam mendapatkan harapan harapan sosial, ekonomi dan politik.

Tanpa mengabaikan lembaga-lembaga lain dalam masyarakat pluralis, untuk kelangsungan hidupnya perusahaan akan banyak tergantung pada pembeli / konsumennya. Hal ini dapat disebabkan karena penghasilan utama perusahaan berasal dari konsumen ( melalui penjualan produknya ). Oleh karena itu, kegiatan pemasaran yaitu kegiatan yang banyak berhubungan dengan konsumen menjadi sangat penting dalam suatu perusahaan yang menghasilkan produk. Semua kemampuan dikerahkan untuk mencapai volume penjualan yang ditargetkan. Berbagai inovasi terhadap produk dilakukan, membuka saluran distribusi yang seluas- luasnya, harga yang bersaing, promosi yang agresif pada dasarnya adalah untuk memenangkan persaingan dalam lingkup produk yang sama atau bahkan mengadakan perluasan produk dalam kategori produk yang berbeda. Dengan tujuan untuk meraup seluruh konsumen dan keuntungan yang ada bahkan bila perlu menghancurkan pesaingnya demi kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. PEMBAHASAN Bagi perusahaan yang menganut falsafah bisnis yang disebut dengan konsep pemasaran, maka perusahaan akan berusaha memperoleh laba yang semaksimal mungkin dengan mengutamakan kepuasan konsumen serta menawarkan produk yang dibutuhkan dengan syarat penjualan yang sesuai dengan keinginan konsumen.konsumen adalah orang yang menggunakan produk perusahaan. Akan tetapi dalam kenyataannya menunjukkan bahwa konsumen sering merasa tidak puas terhadap produk yang dibelinya, atau merasa tertipu setelah membeli suatu produk. Hal ini disebabkan oleh adanya ketidaksesuaian antara kenyataan dengan iklan yang dipropagandakan oleh perusahaan. Untuk itu perlu ditekankan dan diperhatikan bahwa konsumen sebenarnya mempunyai beberapa hak yang harus dipenuhi oleh perusahaan, yaitu : 1. Hak untuk keselamatan, hak tersebut harus diberikan dengan menghentikan pemasaran produk- produk yang membahayakan kesehatan konsumen ataupun yang membahayakan kehidupan.

2. Hak untuk diberitahu, hak tersebut harus diberikan untuk menghindari adanya kecurangan, kebohongan, atau kesalahan informasi, periklanan atau label, yang pada akhirnya dapat merugikan konsumen. 3. Hak untuk memilih, hak tersebut harus diberikan dengan menjamin bahwa persaingan tetap dipertahankan di pasar, sehingga konsumen mempunyai peluang untuk memilih produk yang sama yang dihasilkan oleh berbagai perusahaan lain. 4. Hak untuk didengar, hak tersebut harus diberikan kepada konsumen, agar konsumen dapat mengajukan komplain kepada perusahaan apabila ternyata produk tidak sesuai seperti yang diiklankan. Dalam kenyataannya perusahaan tidak selalu menerapkan konsep pemasaran secara konsekuen, dan sering mengutamakan keuntungan yang besar, bahkan kepentingan konsumen sering dikorbankan oleh perusahaan demi mencapai cita- citanya. Kalau keadaannya demikian, masalah konsumerisme menjadi sangat penting. Konsumerisme adalah kekuatan sosial di dalam lingkungan yang ditujukan untuk membantu dan melindungi konsumen dengan menggunakan hukum, moral, dan tekanan ekonomi terhadap perusahaan. Meskipun hak- hak konsumen belum sepenuhnya diperhatikan oleh pengusaha, namun pemerintah sudah merintis ke jalan itu. Usaha yang dilakukan oleh pemerintah tersebut adalah mendirikan lembaga perlindungan konsumen untuk melayani kepentingan konsumen. Di dalam lembaga ini, konsumen dapat mengutarakan keluhan mereka terhadap ketimpangan- ketimpangan produk perusahaan sehingga dapat menjadi kekuatan moral bagi konsumen. Namun kadang- kadang juga terjadi adanya pertentangan atau berat sebelah menyangkut usul atau hasil penelitian dari lembaga perlindungan konsumen. Lembaga perlindungan konsumen berfungsi sebagai moral force atau kekuatan moral bagi konsumen. Orientasinya pada kepentingan konsumen. Maka dalam berbagai hal sering terjadi konflik dengan pemerintah, karena pemerintah belum konsumen oriented tetapi masih produsen oriented, lembaga perlindungan konsumen dan pemerintah merupakan dua instansi yang berbeda kepentingan. Hal ini disebabkan karena pemerintah melindungi kepentingan

produsen, penanam modal, serta karyawan perusahaan dan kurang melindungi kepentingan konsumen. Karena tidak bisa kita pungkiri para produsen tersebut dilindungi oleh pemerintah karena memberi sumbangan pajak yang sangat besar bagi pemerintah. Pada kondisi sekarang ini, lembaga perlindungan konsumen belum sepenuhnya mampu untuk mengatasi keluhan konsumen akibat kenakalan produsen. Jika keadaan seperti ini dibiarkan terus, maka konsumen akan ada di pihak yang lemah, pengusaha menjadi pihak yang semakin kuat. Kondisi yang paling baik apabila terdapat keseimbangan kepentingan antara pengusaha dengan konsumen sebagai partnernya. Oleh karena itu perlu dibuat undang - undang tentang perlindungan konsumen sebagai pedoman untuk menyelesaikan kasuskasus yang menyangkut hak konsumen. ETIKA DALAM PERUSAHAAN Dewasa ini, masalah etika dalam perusahaan semakin banyak menjadi sorotan, mengingat semakin banyaknya perusahaan yang mengabaikan etika. Oleh karena itu akan dibahas hubungan etika terhadap perusahaan yang juga akan menyangkut dimensi moral pengusaha. Etika adalah sebuah bagian dari falsafah yang berkaitan dengan nilai- nilai kelakuan manusia. Dari difinisi tersebut maka etika tidak dapat dipisahkan dari perilaku manusia. Nilai- nilai seperti itu menunjukkan tindakan seseorang dalam menentukan apakah betul atau salah, baik atau buruk.oleh karena itu etika perusahaan juga berkaitan dengan aturan- aturan tentang betul dan salah dalam transaksi- transaksi bisnis. Etika selalu berhubungan dengan moral, moral dapat diartikan sebagai perbuatan dan kelakuan. Sedang perusahaan dapat didifinisikan sebagai organisasi atau lembaga yang mengubah keahlian dan material ( sumber ekonomi ) menjadi barang atau jasa untuk memuaskan kebutuhan konsumen, serta diharapkan akan memperoleh laba bagi para pemiliknya. Sehingga yang dimaksud dengan etika perusahaan adalah perilaku manusia yang berkaitan dengan aturan aturan tentang betul dan salah dalam transaksi- transaksi bisnis.

Secara teoritis, suatu perusahaan yang ingin berhasil mencapai tujuan maka harus memperhatikan etika dan berusaha untuk tidak melanggarnya. Tetapi dalam praktek sering terjadi pertentangan antara kepentingan untuk memelihara etika dengan kepentingan untuk mencapai tujuan perusahaan. Akan tetapi pada akhirnya perusahaan lebih memperhatikan kepentingan pencapaian tujuan perusahaan dan kurang memperhatikan etika. Perusahaan sering mengabaikan etika karena para pengusaha ingin melakukan efisiensi guna peningkatan laba perusahaan. Pengabaian etika oleh perusahaan sering dilakukan, berupa : 1. Periklanan, apa yang diiklankan tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya sehingga akhirnya mengecewakan konsumen. Ada juga iklan yang bersifat mendesak kepada konsumen, agar konsumen segera membeli produk perusahaan dalam jangka waktu tertentu agar bisa memperoleh hadiah- hadiah yang disediakan oleh perusahaan. Pembungkusan, ada produk yang berbungkus besar tetapi isinya kecil. Adapula kandungan produk tidak sesuai dengan tulisan-tulisan pada pembungkus atau manfaat produk tidak sesuai seperti yang dijanjikan oleh perusahaan. 2. Harga, kebijakan diskriminasi harga yang sering ditempuh oleh perusahaan dengan menetapkan harga yang berbeda beda untuk produk yang sejenis akan tetapi produk tersebut diperuntukkan kepada konsumen dengan kondisi sosial yang berbeda- beda, hal ini merupakan kebijakan perusahaan yang dapat dianggap tidak etis. Produk, ada perusahaan yang dengan sengaja mengeluarkan produk baru dalam jangka waktu yang relatif pendek, sehingga seolah- olah produk yang lama sudah ketinggalan jaman. Hal ini dapat mendorong konsumen untuk menempuh pola hidup konsumtif dengan melakukan pembelian produk yang terus berganti- ganti supaya tidak ketinggalan jaman. Perusahaan seperti ini dapat dikatakan tidak beretika dan tidak bermoral, karena mempermainkan perasaan konsumen. Ada juga pengusaha makanan, minuman atau kosmetik sengaja membuat produk yang dapat merusak kesehatan konsumen dengan memasukkan zat- zat berbahaya ke dalam makanan, minuman atau kosmetik yang dihasilkan, karena

zat tersebut harganya lebih murah sehingga pengusaha dapat memperoleh laba yang lebih besar karena zat yang seharusnya digunakan harganya lebih mahal. Perusahaan seperti ini dapat dikatakan tidak mempunyai corporate social responsibility / CSR atau pertanggung jawaban sosial perusahaan kepada masyarakat atas produk yang dihasilkannya. PENUTUP Mencari laba sudah menjadi tujuan perusahaan pada umumnya karena dengan mendapatkan laba, perusahaan akan mudah berkembang, melakukan ekspansi, mempunyai kemampuan untuk memperluas kapasitas produksi, memperluas daerah pemasaran, mengalahkan pesaing bahkan merebut pasar yang sudah dimiliki oleh pesaing dan memberikan sumbangan pajak yang besar bagi pemerintah akibatnya perusahaan mempunyai posisi tawar terhadap pemerintah. Pemerintah memberikan berbagai bantuan untuk pengembangan perusahaan, berupa perlidungan atas kekayaan perusahaan, pemberian hak patent terhadap produk yang dihasilkan, kemudahan untuk menarik investor dan kemudahan- kemudahan untuk memperoleh bantuan fasilitas kredit dari pemerintah. Perusahaan dikatakan beretika apabila mempunyai kesadaran bahwa konsumen merupakan bagian yang tak terpisahkan bagi perusahaan. Konsumen merupakan partner dalam produksi maupun dalam usaha. Tanpa konsumen maka perusahaan akan mati maka sudah seharusnya perusahaan menjunjung tinggi etika dan moral dalam berusaha sehingga dapat memberikan yang terbaik bagi konsumennya. Harus disadari pula bahwa pengusaha dan konsumen merupakan dua pihak yang saling melengkapi dan saling membutuhkan. Perusahaan memang lebih besar andilnya dalam pembentukan pendapatan nasional, akan tetapi dalam kehidupan negara hukum maka konsumen yang relatif mempunyai kedudukan yang lemah sudah seharusnya memperoleh perhatian yang layak baik dari perusahaan maupun dari pemerintah. Apabila tidak mulai dari sekarang dipikirkan, maka bukan tidak mungkin akan timbul masalah sosial di kemudian

hari.oleh karena itulah, kiranya belum terlambat apabila memperhatikan nasib konsumen dimana pemerintah mempunyai upaya untuk membentuk undangundang tentang perlindungan bagi konsumen. Apabila dibentuk undang- undang tentang perlindungan bagi konsumen, maka perusahaan akan berpikir dua kali apabila akan berbuat curang terhadap konsumen. Di pihak lain sikap menerima dari konsumen yang selama ini terbentur ketiadaan dasar hukum untuk menuntut kepada perusahaan yang tidak beretika menjadi mempunyai kekuatan hukum. Dengan demikian untuk mengangkat derajat konsumen, maka undang- undang tersebut nantinya perlu memperhatikan mengenai kewajiban perusahaan, kewajiban pemerintah dan hak serta kewajiban konsumen. Kewajiban bagi perusahaan meliputi : 1. Memberikan garansi terhadap barang- barang tertentu sebagai jaminan atas mutu dari produk yang dihasilkannya.barang yang bermutu dapat ditunjukkan dari lamanya garansi yang mampu diberikan oleh produsen. 2. Wajib daftar bagi barang yang diproduksi untuk menghindari tindakan pemalsuan barang dari pihak- pihak yang tidak bertanggung jawab. 3. Melengkapi daftar/ komposisi obat, makanan, minuman dan kosmetik yang diproduksi agar dapat diketahui kandungan- kandungan yang ada pada barang yang diproduksi supaya tidak membahayakan kesehatan konsumen. 4. Mencantumkan dengan jelas effek samping dari barang yang diproduksi. 5. Wajib uji bagi barang- barang yang diiklankan. 6. Membatasi pemberian hadiah- hadiah untuk mencegah konsumen melakukan tindakan konsumerisme. Kewajiban bagi pemerintah meliputi : 1. Membantu terbentuknya lembaga perlindungan bagi konsumen di seluruh Indonesia. 2. Menyediakan fasilitas untuk uji coba. 3. Menyelesaikan secepatnya perkara- perkara yang timbul akibat dari ulah perusahaan yang tidak beretika.

4. Membatasi perjanjian- perjanjian sepihak yang pada akhirnya dapat merugikan konsumen. 5. Melakukan pengawasan yang ketat agar kewajiban kewajiban perusahaan terhadap konsumen benar- benar ditaati. Hak dan kewajiban konsumen meliputi : 1. Melaporkan kepada pemerintah apabila terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan. 2. Memperoleh manfaat produk seperti yang diiklankan oleh produsen. 3. Mendapatkan ganti atas kerugian yang diderita oleh konsumen. DAFTAR PUSTAKA Endro Gunardi.1999.Redifinisi Bisnis.Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo. Keraf A.Sonn.1998.Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya.Yogyakarta:Kanisius. Kotter John P dan James L. Heskett.1997.Corporate Culture and Performance.Jakarta: SMT Grafika Desa Putera. Poerwanto. 2007. Budaya Perusahaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rudito Bambang dan Melia Famiola. 2007. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia.Bandung:Rekayasa Sains. Swasta Basu dan Irawan.1981. Lingkungan Perusahaan. Yogyakarta:BPFE. Swasta Basu.1979. Azas- Azas Marketing. Yogyakarta:BPFE.