[ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012

dokumen-dokumen yang mirip
UPT Balitbang Biomaterial LIPI 2012

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

IDENTIFIKASI KARAKTER SPESIFIK UNGGUL KARET BERDASARKAN. Budi Martono Edi Wardiana Meynarti SDI Rusli KODE JUDUL: X.26

Teknologi Pengolahan Dolomit sebagai Bahan Penunjang Industri Besi Baja

Toleransi di bidang kehutanan berbeda dengan toleransi secara umum. Toleransi secara umum mengacu khusus pada ketahanan terhadap stres lingkungan

DIFUSI MODEL PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN HORTIKULTURA DI SENTRA JERUK SULAWESI SELATAN

Pusat Penelitian Oseanografi - LIPI 2012

Pengembangan Pemanfaatan Kulit Batang Gemor (Alseodaphne spp) Sebagai Alternatif Bahan Krim Anti Nyamuk Alami

[ BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN] 2012

FORMULASI PANGAN FUNGSIONAL BERBASIS TEPUNG REBUNG KAYA SERAT DAN TEPUNG MODIFIKASI DARI UMBI RAWA ASAL KALIMANTAN SELATAN

EFEKTIVITAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN SEBAGAI SARANA MENGATASI KERAWANAN PANGAN

HUTAN TANAMAN RAKYAT Oleh : Agus Budhi Prasetyo PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. tidak untung oleh adanya asosiasi. Tipe interaksi amensalisme ini diberi lambang

[ BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN] 2012

KEMENTERIAN/LEMBAGA: BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN 2012

Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan, Bogor 2012

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memenuhi kebutuhan industri perkayuan yang sekarang ini semakin

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

[I.209] [PENGEMBANGAN INSTRUMENTASI E-MONITORING DATA KUALITAS DAN KAPASITAS SUMBER AIR UNTUK SUMUR RESAPAN]

PERENCANAAN STRUKTUR KAYU

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.33/Menhut-II/2007

logo lembaga [ X.291] Ir. Annas Zubair, M.Si Serli Anas, S.Pt Dwi Rohmadi, S.Pt Jaka Sumarno, STP Sukarto

N 50 PENERAPAN TEKNOLOGI PITA VOLUME POHON BERDIRI DALAM PEMANFAATAN KALIWO DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BALAI PENELITIAN TANAH BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN 2012

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

PENGEMBANGAN TEKNIK PEWARNAAN ALAMI PADA KERAJINAN SERAT ALAMI DI CV BHUMI CIPTA MANDIRI SENTOLO, KULON PROGO, YOGYAKARTA

intermediet seperti asam-asam organik dengan berat molekul rendah Haung, 1980).

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

PENGEMBANGAN MODEL KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI LOKAL DI KALIMANTAN

Pemanfaatan Batubara dan Biomassa dengan Proses Pirolisa untuk Sumber Energi dan Industri di Kalimantan Timur

POTENSI IKAN LIAR DAN PEMANFAATANNYA UNTUK

Pengembangan teknologi pembangkit biogas dari bahan tumbuhan di Jambi

ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN TANAMAN KEHUTANAN DI DAERAH MILIK JALAN TOL JAGORAWI SEBAGAI UNIT USAHA MANDIRI ABDULLAH PAUZI ASAGAP

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hutan. Indonesia menempati urutan ketiga negara dengan hutan terluas di dunia

Lembaga Ilmu Pengetahuan Agus Indonesia

Summarecon Mall Serpong. Baliho Coca Cola

PROSIDING Seminar Hasil Litbang Hasil Hutan 2006 : KAJIAN POTENSI KAYU PERTUKANGAN DARI HUTAN RAKYAT PADA BEBERAPA KABUPATEN DI JAWA BARAT

X.252 KAJIAN PEMANFAATAN LIMBAH SAWIT PADA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK GUNA MENDUKUNG PENGEMBANGAN SAYURAN ORGANIK DI KALIMANTAN BARAT

[I.129)] Implementasi Metoda Pengolahan Limbah Padat Industri Sawit untuk Produksi Bioenegi Etanol Generasi 2. Dr. Yanni Sudiyani, M.Agr.

[ ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT RAKYAT DI PROVINSI BENGKULU ]

[ Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi - BATAN ] 2012

[ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2012

Penerapan Produksi Bersih Berbasis Teknologi Tepat Guna Pada Sentra Industri Kecil Tahu Di Kabupaten Subang

X.117 ANALISIS PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITAS TANAMAN PANGAN UTAMA DALAM PROGRAM MP3EI DI KORIDOR SULAWESI

Kolonel Inf. Agus Suyoko, SE Ir. Catur Ninik Wijanarni, M.Si Hery Teguhsantoso, M.Si Mamat Rahmat, M.Si Ii Suhendi, S.Si

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. setempat serta keadaan ekologis berbeda dengan di luarnya (Spurr 1973).

X.156 PENGEMBANGAN MODEL NERACA AIR LAHAN KERING BERIKLIM KERING UNTUK PENGEMBANGAN PETERNAKAN

KAYU JUVENIL (JUVENILE WOOD)

SIDa.F.48. Pengembangan Klaster Pariwisata Bono, Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Badan Pengkajian Penerapan Teknologi 2012

KODE: I.10 TEHNOLOGI PERBANYAKAN TUMBUHAN LIAR PEWARNA ALAMI UNTUK TEKSTIL (BATIK) DI JAWA KORIDOR: 2 LOKUS: JAWA BARAT

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

H.9. [Krismianto, S.Si ; Edy Maryadi, ST ; Ir.Halimurrahman, MT ;

KARAKTERISASI DAN EVALUASI POTENSI LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN KAKAO DI KAB. DONGGALA DAN PARIGI MOUTONG PROV. SULTENG MENDUKUNG MP3EI

Kode Kegiatan SIDa F17

I. PENDAHULUAN. keunggulan dalam penggunaan kayunya. Jati termasuk tanaman yang dapat tumbuh

kode kegiatan I.231 SCREW PRESS PENGOLAH BUAH PADA UKM DI KABUPATEN SUBANG IMPLEMENTASI HalomoanP. Ir. Siregar

BAB III METODE PENELITIAN

Pemanfaatan Pestisida Nabati dan Agensia Hayati untuk Pengendalian Hama Kakao

PEMANFAATAN ZEOLIT DAN MIMBA UNTUK PERBAIKAN KERAGAAN TANAMAN JERUK PADA LAHAN SUB OPTIMAL DI SULAWESI TENGGARA

PEMBUATAN CUKA KAYU DAN APLIKASINYA PADA TANAMAN. Oleh : Sri Komarayati

PERANAN POLIMER SELULOSA SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PENGEMBANGAN PRODUK MANUFAKTUR MENUJU ERA GLOBALISASI

INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA

[kode. kegiatan : I. 39]

[I.75. [Rekayasa rantai Makanan untuk Meningkatkan Produktivitas Biota Perairan pada. Sistem Aliran Tertutup]

CURRICULUM VITAE. : Penata Tk. I / III/d / 1 Oktober 2000

[ X.253 ] KAJIAN PEMANFAATAN MIKROBA TANAH DI LAHAN SUB OPRIMAL EKS PENAMBANGAN BATUBARA MENJADI LAHAN PRODUKTIF DI KALIMANTAN TENGAH

Peneliti Utama Anggota

KEMENTRIAN PERTANIAN 2012

I. PENDAHULUAN. pemanasan global antara lain naiknya suhu permukaan bumi, meningkatnya

Kementerian Perindustrian BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BALAI BESAR LITBANG SUMBER DAYA LAHAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN ENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012

Pengembangan Teknologi Pengolahan Makanan Ringan (Vacuum Frying, Deep Frying dan Spinner) untuk Meningkatkan Kualitas Makanan Olahan di Banjarnegara

METODOLOGI PENELITIAN

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2012

I. PENDAHULUAN. kayu juga merupakan komoditi ekspor, penghasil devisa, maka kualitas kayu

BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN. pada 3 (tiga) fisiografi berdasarkan ketinggian tempat/elevasi lahan. Menurut

Kode : X.229 KAJIAN STRATEGI KEBIJAKAN DAN LANGKAH OPERASIONAL DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI KARET UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN KORIDOR SUMATERA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas

[ nama lembaga ] 2012

Penanaman TiO 2 Pada Tetrahedral Zeolit Alam Untuk Mengatasi Masalah Limbah Non-Biodegradable Pada Industri Tekstil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

[ Badan Litbang HAM Kementerian Hukum dan HAM ] 2012

REMEDIASI LAHAN BEKAS TAMBANG TIMAH UNTUK PERKEBUNAN KARET RAKYAT

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

Badan Tenaga Nuklir Nasional 2012

Kementerian Perindustrian BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI

X.250 KAJIAN MESIN PENCACAH PELEPAH SAWIT UNTUK PENGOLAHAN PAKAN TERNAK MENDUKUNG SISTEM INTEGRASI SAWIT-TERNAK (SISKA) DI KALIMANTAN BARAT

KEMENTERIAN PERTANIAN 2012

USAHA KEBUN KAYU DENGAN JENIS POHON CEPAT TUMBUH

Penerapan Pengukur Temperatur Air untuk Pemijah Ikan di Kabupaten Tulang Bawang Lampung. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia SIDa.I.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat 2012

BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

LATAR BELAKANG. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa

Transkripsi:

[I.64] [Pengembangan Teknologi Pewarnaan Kayu Untuk Kerajinan Rakyat di Pontianak] [Didi Tarmadi] [ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012

LATAR BELAKANG Kondisi yang menjadi latar belakang kegiatan litbangyasa Memberi warna pada kerajinan kayu dengan menggunakan cat dengan cara mengoles maupun semprot sudah biasa dilakukan oleh masyarakat. Warna yang dihasilkan dari pengecatan tersebut indah tetapi tidak alami dan kadang kadang menimbulkan dampak yang negatif (racun) apabila digunakan untuk peralatan mainan anak anak. Kayu secara alami memiliki motif yang indah yaitu berupa serat serat kayu. Disamping itu kayu memiliki sifat osmosis yaitu kemampuan menyerap air sehingga kemampuan tersebut bisa diaplikasikan untuk penyerapan pewarna. Warna akan meresap dalam serat serat kayusehinggamenghasilkan g motif alami yang bernilai dekoratif tinggi. Kebutuhan pengembangan ilmu pengetahuan yang perlu dipenuhi Perlu adanyan pengembangan teknologi pewarnaan kayu secara alami yang bisa dikembangkan untuk kbh bahan bk baku kerajinan Perlu adanya metode bagaimana pewarna dapat masuk ke dalam pohon secara alami Perlu adanya informasi mengenai zat pewarna yang ramah lingkungan g Perlu adanya informasi ilmiah mengenai konsentrasi pewarna Perlu ada kajian mengenai pemilihan jenis pohon Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 1

PERMASALAHAN Kebutuhan metode peralatan teknologi yang perlu dipenuhi Metode infus dan rendaman merupakan proses memasukan cairan pewarna ke dalam kayu. Metode infus diaplikasikan dengan cara menempatkan pewarna dl dalam dirigeni plastik kemudian dialirkan melalui lli slang plastik yang ujungnya terdapat plat baja kemudian dimasukkan ke dalam batang pohon. Metode rendaman diaplikasikan ke dalam ember plastik kemudian batang pohon/cabang direndam dalam ember berisi pewarna. Pertanyaan Penelitian yang menjadi pijakan perlunya kegiatan litbangyasa Bagaimana teknik infus danrendamanbisa diaplikasikan Bagaimana pewarna dapat meresap ke dalam kayu (daya cepat rambat) Bagaimana pengaruh jenis pohon terhadap cepat rambat pewarna Bagaimana kemungkinan hasil pewarnaan dikembangkan menjadi bahan baku kerajinan. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 2

METODOLOGI Ruang Lingkup Kegiatan Kegiatan ini mencakup penelitian laboratorium dan lapangan. Sosialisasi kegiatan dilakukan melalui pertemuan, prakter bersama dalam penelitian di lapangan. Fokus Kegiatan Melakukan kegiatan pewarnaan kayu secara alami dengan menggunakan teknik infus dan rendaman Desain Penelitian Penelitian dilakukan pada skala laboratorium untuk menentukan pewarna dan konsentrasi optimal. Praktek di lapangan dilakukan dengan teknik infus dan rendaman. Tahapan Metode Pelaksanaan Kegiatan Pemilihanjenispewarna dan konsentrasi optimaldilakukan secara laboratorium. Pemilihanjenis pohon dipilih dari jenis kayu daun lebar dan daun jarum. Metode rendaman dilakukan dengan merendam bagian batang kemudian masih dalam keadaan berdiri, bagian potongan dicelupkan ke dalam larutan berwarna kemudian diamati kecepatan rambat warna ke atas batang kayu dan waktu yang diperlukan sampai warna mencapai daun. Metode infus dilakukan dengan menyuntikan larutan pewarna pada bagian bawah batang pohon. Tanki larutan pewarna diletakkan lebih atas dibanding lubang infus agar pewarna mudah terserap. Perkembangan dan Hasil Kegiatan Pewarna yang digunakan yaitu pewarna makanan dengan konsentrasi 0,05% 0,1%.Teknikinfus kurang berhasil jika dibandingkan dengan teknik rendaman. Jenis pohon yang telah berhasil diwarnai yaitu Akasia (Acacia manguim), Karet (Hevea brasiliensis), Sengon (Paraserianthes falcataria), Mindi (Melia azedarach), Lamtoro (Leucaena leucocephala), Pinus (Pinus merkusii), Jati (Tectona grandis), Kecapi (Sandoricum koetjape), jp), Jampang (Melicope p elleryana), Mahang (Macaranga hoseii), Laban (Vitex pubescens), Sungkai (Peronema canescens), Bintangor (Callophyllum grandriflorum), Meranti (Shorea spp). Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 3

SINERGI KOORDINASI Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan Koordinasi internal : koordinasi kelembagaan terkait kegiatan Koordinasi eksternal : koordinasi informatif dan penelitian bersama di lapangan Nama lembaga yang dijkk diajak koordinasi i Koordinasi internal : UPT Biomaterial LIPI, BKPI LIPI, Ristek Koordinasi eksternal : Kantor penelitian dan pengembangan Prov. Kalbar, Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura, Balai Ristet dan Standardisasi Industri Pontianak, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat Strategi pelaksanaankoordinasi Komunikasi secara intensif dan informatif dengan lembaga terkait. Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan Sangat penting untuk menunjang tercapainya tujuan kegiatan, terserapnya teknologi yang tepat guna dan tepat sasaran Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 4

PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Sosialisasi melalui kegiatan seminar dan pertemuan. Aplikasi penelitian dilakukan secara langsung melibatkan stakeholder terkait. Wujud bentuk pemanfaatan hasil kegiatan Paket pengembangan teknologi pewarnaan kayu secara alami untuk kepentingan kerajinan Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan Belum ada Signifikansipemanfaatan yangdirasakanpihakpenerima manfaathasilkegiatan Didapatkannya metode baru dalam pengembangan bahan baku kerajinan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 5

POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Rancangan Pengembangan g ke depan Aplikasi dengan teknik infus pada pohon pohon besar dengan menggabungkan dua atau lebih pewarna. Pembuatan produk produk kerajinan dengan berbagai design dan ukuran. Studi kelayakan produk kerajinan secara langsung di pasaran. Strategi Pengembangan ke depan Sosialisasi dan publikasi baik nasional maupun internasional untuk menjaring kerjasama. Melakukan lkk inovasii untuk mendapatkan produk yang bernilai tinggi. Disajikan juga studi kelayakan keekonomian agar diperoleh informasi menyeluruh. Th Tahapan Pengembanganke g depan Melakukan kerjasama dengan industri untuk pengembangan produk kerajinan dan pemasaran Menjajagikemungkinankerjasamadenganpihak lembagadaerah. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 6

FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN Foto Foto Koordinasi dengan pihak terkait Foto Pelaksanaan dan Hasil kegiatan Foto Pemanfaatan Hasil Kegiatan Sosialisasi Pelatihan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 7

TERIMA KASIH Didi Tarmadi, S.Hut Prof. Dr. Sulaeman Yusuf, M.Agr Deni Zulfiana, M.Si Anis Sri Lestari, S.Si Ikhsan Guswenrivo, ST