Klasifikasi Daun Dengan Centroid Linked Clustering Berdasarkan Fitur Bentuk Tepi Daun

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN METODE PENGKLASTERAN UNTUK MENENTUKAN BIDANG TUGAS AKHIR MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA PENS BERDASARKAN NILAI

PENGELOMPOKAN GAMBAR BERDASARKAN WARNA DAN BENTUK MENGGUNAKAN FGKA (FAST GENETIC KMEANS ALGORITHM) UNTUK PENCOCOKAN GAMBAR

PENENTUAN KEMIRIPAN TOPIK PROYEK AKHIR BERDASARKAN ABSTRAK PADA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA MENGGUNAKAN METODE SINGLE LINKAGE HIERARCHICAL

PEMANFAATAN HIERARCHICAL CLUSTERING UNTUK PENGELOMPOKKAN DAUN BERDASARKAN FITUR MOMENT INVARIANT

ANALISA KINERJA AGENT PADA CALL CENTER PT.INDOSAT,Tbk DENGAN IMPLEMENTASI DATA MINING CLUSTERING METODE K-MEANS

KLASIFIKASI BENTUK DAUN MENGGUNAKAN METODE KOHONEN ABSTRAK

PENGELOMPOKAN GAMBAR BERDASARKAN FITUR WARNA DAN TEKSTUR DENGAN FGKA CLUSTERING (FAST GENETICS K-MEANS ALGORITHM) UNTUK PENCOCOKAN GAMBAR

Sistem Pembaca Teks Bahasa Indonesia Otomatis Menggunakan Kamera Web Dengan Metode Integral Proyeksi

TEMU KEMBALI INFORMASI BERDASARKAN LOKASI PADA DOKUMEN YANG DIKELOMPOKKAN MENGGUNAKAN METODE CENTROID LINKAGE HIERARCHICAL

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. menawarkan pencarian citra dengan menggunakan fitur low level yang terdapat

IMAGE COLOR FEATURE. Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

BAB III PROSEDUR DAN METODOLOGI. Pada bab ini kita akan melihat masalah apa yang masih menjadi kendala

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

Klasifikasi Daun Dengan Perbaikan Fitur Citra Menggunakan Metode K-Nearest Neighbor

CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL BERDASARKAN CIRI TEKSTUR MENGGUNAKAN WAVELET

DETEKSI MAHASISWA BERPRESTASI DAN BERMASALAH DENGAN METODE K- MEANS KLASTERING YANG DIOPTIMASI DENGAN ALGORITMA GENETIKA

Klasifikasi Daun Dengan Perbaikan Fitur Citra Menggunakan Metode K-Nearest Neighbor

PERBANDINGAN PERFORMANCE IMAGE MATCHING MENGGUNAKAN KESAMAAN LANGSUNG DAN KESAMAAN SETELAH SEGMENTASI

Fourier Descriptor Based Image Alignment (FDBIA) (1)

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK

Verifikasi Citra Wajah Menggunakan Metode Discrete Cosine Transform Untuk Aplikasi Login

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OPTIMASI PUSAT KLASTER MENGGUNAKAN ALGORITMA FAST GENETIC KMEAN PADA DATA BERDISTRIBUSI NORMAL

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

PENCARIAN CITRA BERDASARKAN BENTUK DASAR TEPI OBJEK DAN KONTEN HISTOGRAM WARNA LOKAL

Bab III ANALISIS&PERANCANGAN

TRACKING ARAH GERAKAN TELUNJUK JARI BERBASIS WEBCAM MENGGUNAKAN METODE OPTICAL FLOW

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1

Pengantar PENGOLAHAN CITRA. Achmad Basuki PENS-ITS Surabaya 2007

1 BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran yang diperoleh dari sekolah adalah pengenalan dan pemahaman akan

SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN K-MEANS DAN FUZZY C- MEANS DENGAN BERBAGAI RUANG WARNA

APLIKASI CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL DENGAN FITUR WARNA DAN BENTUK

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan Sebagai Penterjemah Karakter Braille Ke Bentuk Abjad

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

WEB MINING UNTUK PENCARIAN DOKUMEN BAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN HILL CLIMBING AUTOMATIC CLUSTER

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL

Ekstraksi Fitur Warna, Tekstur dan Bentuk untuk Clustered- Based Retrieval of Images (CLUE)

Abstrak. Kata Kunci : Citra, kerahasiaan, enkripsi, piksel citra

SISTEM TEMU KEMBALI CITRA GEDUNG BERDASARKAN INFORMASI GARIS PADA BENTUK GEDUNG

CLUSTERING PENCAPAIAN KARAKTER SISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS

PENGENDALIAN MODEL 3 DIMENSI WAJAH MELALUI PENDETEKSIAN DAN TRACKING TITIK FITUR WAJAH

JURNAL ANALISA PENGENALAN CITRA WAJAH MENGGUNAKAN BENTUK HIDUNG DENGAN METODE MINKOWSKI DISTANCE

JURNAL KLASIFIKASI JENIS TANAMAN MANGGA BERDASARKAN TULANG DAUN MENGGUNAKAN METODE K-MEANS

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM)

JURNAL PENGENALAN JENIS MOTIF KAIN BATIK MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR DAN BRAY CURTISE DISTANCE

PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA

SISTEM PENGENALAN BUAH ON-LINE MENGGUNAKAN KAMERA

RANCANG BANGUN PENCARIAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE HILL CLIMBING AUTOMATIC CLUSTER TUGAS AKHIR

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

Fitur Matriks Populasi Piksel Untuk Membedakan Frame-frame Dalam Deteksi Gerakan

Pengenalan Spesies Tanaman Berdasarkan Bentuk Daun Menggunakan Metode Klasifikasi Move Median Center (MMC) Hypersphere

GABUNGAN METODE DJIKSTRA DAN FUZZY C-MEANS UNTUK PENENTUAN RUTE DAN JUMLAH OBYEK RINTANGAN

DAFTAR ISI. BAB II... Error! Bookmark not defined.

Tracking Arah Gerakan Telunjuk Jari Berbasis Webcam Menggunakan Metode Optical Flow

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PREWITT DAN CANNY UNTUK IDENTIFIKASI IKAN AIR TAWAR

KLASIFIKASI & PENGENALAN POLA. Tatap Muka 2

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN

BAB 3 METODE PERANCANGAN

BAB 3 METODOLOGI. untuk mengurangi adanya false positive dan false negative. False positive dalam hal ini

Modifikasi Algoritma Pengelompokan K-Means untuk Segmentasi Citra Ikan Berdasarkan Puncak Histogram

PENJEJAKAN POSISI BOLA PADA MODUL PHYCORE IMX31 MENGGUNAKAN EMBEDDED OPENCV

Penggunaan Color Histogram Dalam Image Retrieval

Deteksi Citra Objek Lingkaran Dengan Menggunkan Metode Ekstraksi Bentuk Circularity

Pengantar Mata Kuliah Pengolahan Citra

IMPLEMENTASI METODE SINGLE LINKAGE UNTUK MENENTUKAN KINERJA AGENT PADA CALL CENTRE BERBASIS ASTERISK FOR JAVA

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DOUBLE BACKPROPAGATION ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Konsep Penambahan High Pass Filter pada Pengenalan Pola Metode SIFT

Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Fitur bentuk merupakan fitur dasar dalam visual content

PENGGUNAAN MOMEN INVARIANT, ECCENTRICITY, DAN COMPACTNESS UNTUK KLASIFIKASI MOTIF BATIK DENGAN K-NEAREST NEIGHBOUR

PERBANDINGAN PENGGUNAAN PARAMETER DISCRETE COSINE TRANSFORM DAN PARAMETER MOMEN ZERNIKE DALAM MENGINDEKS CITRA. Intisari

Implementasi Content Based Image Retrieval Untuk Menganalisa Kemiripan Bakteri Yoghurt Menggunakan Metode Latent Semantic Indexing

Perbandingan Pewarnaan Citra Grayscale Menggunakan Metode K-Means Clustering dan Agglomerative Hierarchical Clustering

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... i. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii

SISTEM TEMU KEMBALI CITRA UNTUK E- COMMERCE MENGGUNAKAN PROSEDUR PENCARIAN DUA FASE DENGAN FITUR HISTOGRAM MULTI TEKSTON

Gambar 1 Peningkatan Jumlah Mahasiswa Prodi Teknik Informatika

PREDIKSI OUTLIER MENGGUNAKAN DATA TEPI CLUSTER UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENGETAHUAN HASIL DATA MINING

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: A-521

Muhammad Nasir. Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km Lhokseumawe

PENGKONVERSIAN IMAGE MENJADI TEKS UNTUK IDENTIFIKASI PLAT NOMOR KENDARAAN. Sudimanto

PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR

BAB II LANDASAN TEORI

CLUSTERING MENGGUNAKAN K-MEANS ALGORITHM (K-MEANS ALGORITHM CLUSTERING)

PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN NLDA (NULL-SPACE LINEAR DISCRIMINANT ANALYSIS)

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan pengetahuan dibidang kecerdasan buatan sedemikian

IDENTIFIKASI DAN TRACKING OBJEK BERBASIS IMAGE PROCESSING SECARA REAL TIME

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan jumlah yang sangat banyak sekali. Masing-masing sel mengasumsikan sebuah

Klasifikasi dan Peningkatan Kualitas Citra Sidik Jari Menggunakan FFT (Fast Fourier Transform) Salahuddin 1), Tulus 2), dan Fahmi 3)

Pengenalan Jenis Pempek Menggunakan Metode Canny & K-Nearest Neighbor (KNN) Berdasarkan Bentuknya

DIAGNOSA KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN PADA ANAK BALITA DENGAN ACUAN DENVER II DAN PENGAMBIL KEPUTUSAN DENGAN METODE DECISION TREE BERBASIS JSP

ANALYSIS PERFORMANCE FITUR BENTUK, WARNA DAN TEKSTUR CITRA PADA PENELUSURAN INFORMASI ASET BERBASIS CBIR

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN GLOBAL FEATURE EXTRACTION, MOMEN INVARIAN DAN ALGORITMA FORWARD-ONLY COUNTER PROPAGATION

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk identitas citra adalah nama file, tanggal pengambilan,

Transkripsi:

Klasifikasi Daun Dengan Centroid Linked Clustering Berdasarkan Fitur Bentuk Tepi Daun Febri Liantoni 1, Nana Ramadijanti, Nur Rosyid Mubtada i 3 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus PENS-ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111 Telp (+631-594780, 5946114, Fax. (+631-5946114 Email : luigie.liantonie@gmail.com Abstrak Ilmu tumbuhan pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya merupakan cabang ilmu tumbuhan saja, sekarang ini telah menjadi ilmu yang berdiri sendiri. Salah satunya cabang ilmu tumbuhan yaitu morfologi tumbuhan, ilmu tumbuhan ini mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan khususnya mengenai morfologi tumbuhan berdasarkan bentuk tepi daun Pada proyek akhir ini akan dibangun sebuah program yang bertujuan untuk mengklasifikasikan jenis daun. Ciri yang digunakan dalam proses pengklasifikasian daun adalah bentuk dari tepi daun. Selanjutnya dilakukan pengolahan gambar meliputi proses gray-scale, thersholding, dan edge detection. Dari gambar hasil deteksi tepi ini akan dihitung menggunakan moment invariant. Dalam proyek akhir ini akan dilakukan klasifikasi menggunakan metode centroid linked dan metode k-means. Pada proses klasifikasi akan menghasilkan 10 (sepuluh jumlah cluster yang berdasarkan bentuk tepi daun. Kata kunci : Morfologi, gray-scale, thersholding, edge detection moment invariant, centroid linked, k-means 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Ilmu tumbuhan pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya merupakan cabangcabang ilmu tumbuhan saja, sekarang ini telah menjadi ilmu yang berdiri sendiri-sendiri. Dari berbagai cabang ilmu tumbuhan yang sekarang telah berdiri sendiri adalah Morfologi Tumbuhan. Morfologi Tumbuhan yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan pun sudah demikian pesat perkembangannya hingga dipisahkan menjadi morfologi luar atau morfologi saja dan morfologi dalam atau anotomi tumbuhan. Salah satunya diambil pembahasan mengenai morfologi tumbuhan berdasarkan bentuk tepi daun. Dalam proyek akhir ini akan dibahas mengenai pengklasifikasian tumbuhan berdasarkan bentuk tepi daun. Proses yang digunakan menggunakan teknik image processing, kemudian dilakukan proses klasifikasi. Untuk proses pengambilan gambar dilakukan secara load gambar yang nantinya akan digunakan sebagai sample yang akan digunakan untuk membandingkan dengan gambar-gambar yang ingin diketahui bagian keanggotaannya dalam sistem klasifikasi yang dibuat. 1. Rumusan Permasalahan Permasalahan utama pada proyek akhir bagaimana membangun sistem klasifikasi daun, dari permasalahan ini akan dibahas 4 permasalahan yang penting yaitu : 1. Mengenali motif atau bentuk dari tepi daun berdasarkan gambar.. Mengklasifikasikan berdasarkan keanggotaannya dalam sistem morfologi tumbuhan. 3. Merancang data klasifikasi guna sebagai sample acuan atau sebagai data training. 4. Membentuk sistem klasifikasi, dan menampilkan gambar sesuai dengan kelas klasifikasinya. 1.3 Penelitian Terkait Adapun penelitian yang berkaitan dengan proyek akhir ini dan memiliki beberapa kesamaan, antara lain. Pada tahun 007, Helmy Hasniawati mengerjakan tugas akhir yang berkaitan dengan pengelompakan benda dengan objek yang dipilih yaitu buah. Dalam tugas akhir ini dijelaskan mengenai bentuk-bentuk clustering dan metode atau rumus perhitungannya. Salah satu metode

yang menjadi referensi yaitu mengenai centroid linkage clustering. Pada tahun 005, Kayhan Gulez melakukan penelitian menggunakan metode momen invarian. Pada metode momen invarian ini dapat digambarkan suatu obyek dapat dilakukan pengolahan melalui berbagai hal meliputi area, posisi, orientasi dan paramenter terdefinisi lainnya. Dengan mendapatkan sejumlah informasi momen, baik momen tingkat ke nol (m00 dan kesatu (m10 dan m01 atau momen sentral, dan momen pada tingkat atau momen invarian dari sebuah obyek, maka obyek tersebut dapat didentifikasi sekalipun telah mengami pergeseran (tranlasi, perputaran (rotasi maupun perubahan skala. 1.4 Tujuan Proyek Tujuan utama dibuat proyek akhir 1. Mampu mengenali gambar-gambar yang diproses kemudian mampu memperoleh nilai fitur-fitur bentuk yang ada.. Mengklasifikasikan tumbuhan berdasarkan bentuk tepi daun. 3. Membantu memberikan kemudahan dalam pencarian letak keanggotaan suatu daun dalam morfologi / klasifikasi. 1.5 Kontribusi Proyek Proyek Akhir ini nantinya diharapkan dapat dikembangkan untuk membantu menyelesaikan permasalahan klasifikasi daun secara cepat. 3 ( 3 1 (3 1 4 ( 1 (3 1 5 (3 ( 1 ( 4 ( 6 7 11 (3 3 ( ( 0 (3 1 1 1 1 3( ( ( 1 1 0 ( 1 ( 1 ( 1 ( ( 1 3( 1 1 1 ( 1 1 3( 1 ( 1 1 3( 1. Centroid Linkage Clustering Centroid linkage clustering adalah proses pengklasteran yang didasarkan pada jarak antar centroidnya. Metode ini bagus untuk memperkecil variance within cluster karena melibatkan centroid pada saat penggabungan antar cluster. Metode ini juga baik untuk data yang mengandung outlier. Berikut ini ilustrasi pada proses metode centroid linkage clustering. Jarak cluster 1 ke cluster = jarak titik pusat cluster 1 dan titik pusat cluster.. Teori Penunjang.1 Momen Invarian Proses pengenalan sebuah obyek di dalam sebuah citra setelah proses segmentasi, sering terbentur pada permasalahan posisi obyek, rotasi sumbu obyek, dan perubahan skala dari obyek. Posisi obyek yang bergeser, berputar dan ukurannya yang lebih kecil atau lebih besar dari pada informasi yang sudah dimiliki sebagai knowledge dapat menyebabkan kesalahan dalam pengenalan / identifikasi obyek tersebut. Momen dapat menggambarkan suatu obyek dalam hal area, posisi, orientasi dan parameter terdefinisi lainnya. Dengan mendapatkan sejumlah informasi momen, baik momen tingkat ke nol (m 00 dan kesatu (m 10 dan m 01 atau momen sentral, dan momen pada tingkat atau momen invarian dari sebuah obyek, maka obyek tersebut dapat didentifikasi sekalipun telah mengami pergeseran (tranlasi, perputaran (rotasi maupun perubahan skala. Persamaan momen invarian yang digunakan adalah sebagai berikut. 1 0 0 0 0 4 ( 11 3. Rancangan Sistem T Fitur Bentuk dari Moment Proses Klasifika Y Letak Klasifikasi Gambar 1 Centroid Linkage Deteksi tepi Proses Moment Fitur Bentuk dari Moment End Gambar Desain pemrosesan klasifikasi Start Gambar Test Konversi Gambar RGB ke Graysclae Thersholding

3.1 Proses Momen Invarian Dari proses threshoding yang telah dilakukan sebelumnya, didapatkan nilai 0 dan 55 yang kemudian juga telah diproses dengan menggunakan deteksi tepi sehingga citra lebih terlihat garis tepinya, dari hasil deteksi tepi ini kemudian dapat dilakukan proses momen invarian. Dari proses momen invarian ini akan dihasilkan nilai tujuh momen invarian yang akan digunakan untuk data proses klasifikasi. 3..1 Normalisai Data Dari data-data berupa tujuh momen invarian ini kemudian akan dilakukan proses normalisasi data. Proses normalisasi ini dilakukan sebab nilai tujuh momen invarian yang didapat berupa data yang acak tidak beraturan. Dimana proses normalisasi ini akan menghasilkan data dengan range antara 0 (nol sampai dengan 1 (satu. 3.3 Centroid Linkage Clustering Proses clustering dimaksudkan untuk tujuan mengelompokan data-data yang memiliki kemiripan nilai. Metode ini bagus untuk memperkecil variance within cluster karena melibatkan centroid pada saat penggabungan antar cluster. Metode ini juga baik untuk data yang mengandung outlier. Pada proses klasifikasi ini data akan dijadikan kedalam 10 jenis cluster. Gambar 3 Grafik data momen invarian 3.5. Proses Klasifikasi Pada proses klasifikasi ini data dijadikan kedalam 10 kelas. Untuk hasil yang termasuk kedalam kelas yang sama maka gambar daun akan ditampilkan. Pada tampilan program ini disediakan 10 buah lokasi yang akan digunakan untuk menampilkan gambar daun tersebut. 3.5..1 Klasifikasi Dengan Centroid Linked Berikut ini pengujian terhadap berbagai macam kelas dalam klasifikasi menggunakan metode centroid linkage. 3.4 K-Means Algoritma k-means termasuk partitioning clustering yang memisahkan data ke k daerah bagian yang terpisah. Algoritma k-means sangat terkenal karena kemudahan dan kemampuannya untuk mengklaster data besar dan data outlier dengan sangat cepat. Sesuai dengan karakteristik partitioning clustering. Setiap data harus termasuk ke cluster tertentu, dan Memungkinkan bagi setiap data yang termasuk cluster tertentu pada suatu tahapan proses, pada tahapan berikutnya berpindah ke cluster yang lain. Metode ini dengan cara memisahkan data ke k daerah bagian yang terpisah. Algoritma k-means sangat terkenal karena kemudahan dan kemampuannya untuk mengklaster data besar dan data outlier dengan sangat cepat. 3.5 Pengolahan Data 3.5.1 Data Data yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 70 buah gambar daun, setiap gambar memiliki nilai tujuh momen invarian. Gambar 4 Hasil pengujian centroid Proses klasifikasi diatas dipilih kelas daun bertipe daun bertepi berbagi menyirip. Dari hasil yang ditampilkan tersebut dapat diketahui jumlah anggota dalam klasifikasi sebanyak 10 daun. Dari data yang ditampilkan terdapat gambar yang tidak termasuk

kedalam kelas ini yaitu dari kelas bercanggap menjari (pada daun ke 9 dan 10. 3.5..1 Klasifikasi Dengan K-Means Berikut ini pengujian terhadap berbagai macam kelas dalam klasifikasi menggunakan metode k-means. Klaster 5 6 0 0% Klaster 6 6 0 0% Klaster 7 7 0 0% Klaster 8 9 3 33.33% Klaster 9 6 33.33% Klaster 10 8 0 0% Total 70 7 10% Erorr rata-rata (0%+33.33%+33.33%/10 = 8.666% Dari data tabel tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode centroid linkage jumlah kesalahan error tertinggi mencapai 33.33%, sedangkan untuk jumlah error rata-rata yang dihasilkan sebesar 8.666%. Berikut ini grafik yang dihasilkan dari data kesalahan /error yang dihasilkan dari proses klasifikasi menggunakan metode centroid linkage. Gambar 5 Hasil pengujian k-means Proses klasifikasi diatas dipilih kelas daun bertipe daun bertepi bergerigi. Dari hasil yang ditampilkan tersebut dapat diketahui jumlah anggota dalam klasifikasi sebanyak 6 daun. 3.5.3 Penghitungan Kesalahan Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada masing-masing metode akan dihitung nilai kesalahan/ error yang terjadi. Tabel berikut ini merupakan persentase kelasahan/error yang dihasilkan dalam proses klasifikasi menggunakan metode centroid linkage. Kelas klaster Tabel 1 Persentase error pada centroid linkage anggota error Persentase error Klaster 1 8 0 0% Klaster 5 0 0% Klaster 3 10 0% Klaster 4 5 0 0% Gambar 6 Grafik data kesalahan pada centroid linkage 3.5.3. Menggunakan K-Means Tabel berikut ini merupakan persentase kelasahan/error yang dihasilkan dalam proses klasifikasi menggunakan metode k-means. Kelas klaster Tabel Persentase error pada k-means anggota error Persentase error Klaster 1 19 8 4.10% Klaster 4 1 5% Klaster 3 4 0 0% Klaster 4 0 0%

Klaster 5 6 0 0% Klaster 6 4 0 0% Klaster 7 6 33.33% Klaster 8 10 4 40% Klaster 9 0 0% Klaster 10 13 6 46.15 Total 70 1 % Erorr rata-rata (4.10+5%+33.33%+40% +46.15% / 10 = 18.658% Dari data tabel tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode k-measn didapatkan jumlah kesalahan error tertinggi mencapai 46.15 %, sedangkan jumlah error rata-rata yang dihasilkan sebesar 18.658%. Berikut ini grafik yang dihasilkan dari data kesalahan error yang dihasilkan dari proses klasifiaksi menggunakan metode k-means. Daftar Pustaka [1] Gembong, Tjitrosoepomo. 005. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University. Yogyakarta. [] Muharrem Mercimek, Kayhan Gulez And Tarik Veli Mumcu. December 005. Real object recognition using moment invariants. Besiktas-Istanbul, Turkey. [3] V.devendra, Amitabh Wahi, and Hemalatha Thiagarajan. 008. Moments to Scene Categorization Using Support Vector Machines. Department of Computer Applications, Tamil Nadu, India. [4] Raicu, Daniela. 004. Image Feature Extraction. DePaul University. [5] Artikel dan Tutorial pada www.javas.com [6] Raicu, Daniela. 004. Image Feature Extraction. DePaul University. [7] Bagus, Bayu. 007. Image Database Menggunakan Sistem Content Based Image Retrieval dengan Ekstraksi Fitur Terstruktur. Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. [8] Nizar Grira, Michael E.Houle. 007. A Hybridized Centroid-Medoid Clustering Heuristic. National Institute of Informatics, Tokyo, Japan. [9] Hasniawati, Helmy. 007. Image Clustering Berdasarkan Warna untuk Identifikasi Buah dengan Metode Valley Tracing. Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. [CV Penulis] Febri Liantoni, menjalankan studi D4 bidang Teknik Informatika pada Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember(PENS-ITS semester 8. Gambar 7 Grafik data kesalahan pada k-means 4. Hasil Dan Kesimpulan Pada penggunaan metode seven momen invarian dapat dibuktiakn bahwa perubahan posisi, rotasi dan skala tidak begitu berpengaruh pada nilai seven momen invarian yang dihasilkannya. Pada tugas akhir ini penggunaan metode centroid linkage lebih baik dari pada menggunakan metode k- means. Pada metode centroid linkage didapatkan nilai error rata-rata yang relatif lebih kecil yaitu sebesar 8,666%, sedangkan jika dengan menggunakan metode k- means didapatkan nilai error rata-rata sebesar 18,658%.