TAHANAN CABUT TULANGAN BAJAPADA TANAH BERPASIR

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI PERILAKU TAHANAN CABUT (PULL-OUT RESISTANCE) PADA TANAH BERPASIR

KARAKTERISTIK PULL-OUT RESISTANCE TULANGAN ROTAN SEBAGAI PERKUATAN PADA TANAH PASIR ABSTRACT

Jurusan Teknik Sipil, Universitas Riau, Jl. HR Subrantas Km 12 Pekanbaru Riau 2

Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas KM 12,5, Pekanbaru ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. menerima dan menyalurkan beban dari struktur atas ke tanah pada kedalaman

PENGARUH MUKA AIR TANAH TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH YANG DIPERKUAT DENGAN GEOTEXTILE

3.4.1 Fondasi Tiang Pancang Menurut Pemakaian Bahan dan Karakteristik Strukturnya Alat Pancang Tiang Tiang Pancang dalam Tanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TIMBUNAN PELEBARAN JALAN SIMPANG SERAPAT KM-17 LINGKAR UTARA ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Pesyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Disusun Oleh: Lestari

PENGARUH GRADASI PASIR DAN KADAR LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

PENGARUH PASIR TERHADAP PENINGKATAN RASIO REDAMAN PADA PERANGKAT KONTROL PASIF (238S)

PENINGKATAN KEKUATAN GESER TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CERUCUK ABSTRAK

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

PENGARUH KEDALAMAN MODEL PONDASI TIANG PIPA BAJA TERTUTUP TUNGGAL TERHADAP KAPASITAS DUKUNG TARIK PADA TANAH PASIR DENGAN KEPADATAN TERTENTU

PERENCANAAN PONDASI TIANG BOR PADA PROYEK CIKINI GOLD CENTER

TINJAUAN PUSTAKA Pola Keruntuhan Akibat Pondasi Dangkal di Tanah Datar

PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH GYPSUM TERHADAP NILAI KUAT GESER TANAH LEMPUNG

BAB II TINJALAN PUSTAKA. Keanekaragaman jenis tanah yang ada di alam mempunyai berbagai macam

PERKUATAN TANAH LUNAK PADA PONDASI DANGKAL DI BANTUL DENGAN BAN BEKAS

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN ABSTRAKSI ABSTRACT KATA PENGANTAR

Ach. Lailatul Qomar, As ad Munawir, Yulvi Zaika ABSTRAK Pendahuluan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA DEFORMASI PONDASI TIANG BOR DENGAN MODEL ELEMEN HINGGA PADA TANAH STIFF CLAY

PENGARUH KEPADATAN DAN KADAR AIR TERHADAP HAMBATAN PENETRASI SONDIR PADA TANAH PASIR (Studi kasus: Pasir Sungai Palu)

PENGARUH PENGGUNAAN CERUCUK TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH TIMBUNAN PADA LAPIS TANAH DASAR (STUDI KASUS JALAN SOEKARNO-HATTA PALEMBANG)

STUDI STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH KANTILEVER PADA RUAS JALAN SILAING PADANG - BUKITTINGGI KM ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI. saringan nomor 200. Selanjutnya, tanah diklasifikan dalam sejumlah kelompok

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENURUNAN TANAH PASIR TERHADAP LUASAN PONDASI BERBENTUK PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI ENAM

PENGARUH VARIASI JUMLAH LAPIS DAN JARAK ANTARLAPIS VERTIKAL GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN LERENG PASIR KEPADATAN 74%

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH CAMPURAN KAPUR DAN ABU JERAMI GUNA MENINGKATKAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG

MODUL 4,5. Klasifikasi Tanah

PENGARUH REMBESAN DAN KEMIRINGAN LERENG TERHADAP KERUNTUHAN LERENG

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan tuntutan pembangunan infrastruktur pada masa ini sangat

STUDI KAPASITAS DUKUNG PONDASI LANGSUNG DENGAN ALAS PASIR PADA TANAH KELEMPUNGAN YANG DIPERKUAT LAPISAN GEOTEKSTIL

PENGARUH KADAR LEMPUNG DAN KADAR AIR PADA SISI BASAH TERHADAP NILAI CBR PADA TANAH LEMPUNG KEPASIRAN (SANDY CLAY)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova

PENGARUH WAKTU PEMERAMAN TERHADAP KAPASITAS TARIK MODEL PONDASI TIANG BAJA UJUNG TERTUTUP PADA TANAH KOHESIF

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN TANAH LEMPUNG PADA TANAH PASIR PANTAI TERHADAP KEKUATAN GESER TANAH ABSTRAK

STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN PASIR BERMACAM GRADASI DAN CAMPURAN KAPUR

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

I. PENDAHULUAN ANAH adalah pondasi pendukung suatu bangunan atau bahan konstruksi dari bangunan itu sendiri[1]. Untuk

IV. PEMADATAN TANAH. PEMADATAN TANAH Stabilitas tanah Pendahuluan :

BAB III LANDASAN TEORI. yang ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut 60 0 dan dengan luasan ujung 10

KAJIAN EKSPERIMENTAL DAN EMPIRIK PENGARUH DIMENSI FONDASI DANGKAL

ANALISIS STABILITAS LERENG TEBING SUNGAI GAJAHWONG DENGAN MEMANFAATKAN KURVA TAYLOR

PENGARUH BEBAN DINAMIS DAN KADAR AIR TANAH TERHADAP STABILITAS LERENG PADA TANAH LEMPUNG BERPASIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia konstruksi, tanah menduduki peran yang sangat vital dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGUJIAN PARAMETER KUAT GESER TANAH MELALUI PROSES STABILISASI TANAH PASIR MENGGUNAKAN CLEAN SET CEMENT (CS-10)

ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL

KUAT LEKAT TULANGAN PADA BERBAGAI VARIASI MUTU BETON NORMAL

Analisis Perilaku Timbunan Tanah Pasir Menggunakan Uji Model Fisik

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: D-24

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG LONGITUDINAL DI BAGIAN TULANGAN TARIK.

KORELASI KEPADATAN LAPIS PONDASI BAWAH JALAN RAYA DENGAN KADAR AIR SPEEDY TEST DAN OVEN TEST. Anwar Muda

PENINGKATAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG DENGAN PENAMBAHAN SIRIP ULIR MENGGUNAKAN PENDEKATAN RUMUS EMPIRIS DAN MODEL TEST

BAB III METODE PENELITIAN

OL O EH E H : DE D V E I V OK O T K AV A I V AN A A N A LAT A IF 06/09/2012 1

BAB III LANDASAN TEORI

OPTIMALISASI DESAIN JEMBATAN LENGKUNG (ARCH BRIDGE) TERHADAP BERAT DAN LENDUTAN

ANALISIS UJI KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH DI LABORATORIUM DENGAN MODEL PENDEKATAN. Anwar Muda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KADAR AIR DIATAS OPTIMUM MOISTURE CONTENT TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG ORGANIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam bidang konstruksi, beton dan baja saling bekerja sama dan saling

INFO TEKNIK Volume 5 No. 2, Desember 2004 ( ) Desain Dinding Penahan Tanah (Retaining Walls) di Tanah Rawa Pada Proyek Jalan

Alternatif Perbaikan Perkuatan Lereng Longsor Jalan Lintas Sumatra Ruas Jalan Lahat - Tebing tinggi Km

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari daerah Karang Anyar, Lampung Selatan yang berada pada

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR KONSULTASI MAGANG... iv. PERNYATAAN... v. PERSEMBAHAN... vi. KATA PENGANTAR...

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Pengaruh Variasi Jarak Celah Pada Dinding Pasangan Beton Bertulang Penahan Tanah Terhadap Deformasi Lateral dan Sedimen yang Lolos Celah

Perencanaan Pondasi Jembatan dan Perbaikan Tanah untuk Oprit Jembatan Overpass Mungkung di Jalan Tol Solo-Ngawi-Kertosono STA

III. METODOLOGI PENELITIAN

Perilaku Tiang Pancang Tunggal pada Tanah Lempung Lunak di Gedebage

BAB I PENDAHULUAN. Beton adalah material buatan yang sejak dahulu telah digunakan dalam bidang

STUDI EFEKTIFITAS TIANG PANCANG KELOMPOK MIRING PADA PERKUATAN TANAH LUNAK

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penambangan batu bara dengan luas tanah sebesar hektar. Penelitian ini

Analisis Konsolidasi dengan Menggunakan Metode Preloading dan Vertical Drain pada Areal Reklamasi Proyek Pengembangan Pelabuhan Belawan Tahap II

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN DENGAN KOMPOSISI 75% FLY ASH DAN 25% SLAG BAJA PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING

BAB III DINDING PENAHAN TANAH

Naskah Publikasi. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana-1 Teknik Sipil. diajukan oleh : BAMBANG SUTRISNO NIM : D

Dinding Penahan Tanah

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

PENGARUH VARIASI PANJANG LEMBARAN GEOTEKSTIL DAN TEBAL LIPATAN GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN FISIK LERENG PASIR KEPADATAN 74%

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pada setiap bidang kehidupan pada era globalisasi saat ini

INVESTIGASI SIFAT FISIS, KUAT GESER DAN NILAI CBR TANAH MIRI SEBAGAI PENGGANTI SUBGRADE JALAN ( Studi Kasus Tanah Miri, Sragen )

STUDI DAYA DUKUNG PONDASI TIANG TONGKAT BETON DENGAN TAPAK GRID

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

BAB I PENDAHULUAN. di alam dan pertama kali digunakan dalam sejarah umat manusia. Kayu sampai saat

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

KAJIAN KEMAMPUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA ABUTMENT JEMBATAN BERDASAR BEDAH BUKU BOWLES

KAJIAN EFEKTIFITAS SEMEN DAN FLY ASH DALAM STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN UJI TRIAXIAL CU DAN APLIKASI PADA STABILISASI LERENG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. diimbangi oleh ketersediaan lahan, pembangunan pada lahan dengan sifat tanah

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU

Transkripsi:

TAHANAN CABUT TULANGAN BAJAPADA TANAH BERPASIR Ferry Fatnanta 1, Muhardi 2, dan Hadiyan Putra 3 1,2, dan 3 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau fatnanto5@yahoo.com ABSTRAK Pertama kali metode perkuatan tanah tersebut menggunakan potongan logam sebagai perkuatan tanah pada struktur perkuatan tanah. Jenis teknik perkuatan tanah tersebut sangat cocok digunakan pada struktur dinding penahan tanah, struktur jalan, fondasi jembatan dan perbaikan lereng. Penggunaan tulangan baja sebagai perkuatan tanah menunjukkan bahwa selain struktur lebih stabil dan pemasangan lebih mudah, namun juga mampu mengurangi deformasi dalam arah vertikal dan lateral. Pasir bergradasi baik (SW) digunakan pada studi ini. Alasan penggunaan pasir gradasi baik sebagai media uji karena pasir gradasi baik merupakan material yang seharusnya digunakan sebagai material timbunan pada dinding penahan tanah, selain alasan tersebut di atas, pasir bukan merupakan tanah kohesif, jadi kekuatan geser tanah tersebut tidak dipengaruhi oleh kadar air. Sifat studi ini merupakan pengujian skala laboratorium. Pada pengujian tahanan cabut ini menggunakan tulangan baja diameter 10mm. Pengujian tarik tulangan baja dilakukan pada arah longitudinal, arah transversal, dalam bentuk persegi dan segi tiga serta kombinasi bentuk persegi dan segi tiga. Pada setiap pengujian tarik tersebut dilakukan pada kondisi OMC (optimum water content) dan tegangan normal terhadap baja tulangan tersebut adalah overburden tanah. Dari berbagai variasi bentuk baja tulangan, hasil pengujian menunjukkan bahwa bentuk persegi mempunyai tahanan cabut yang paling besar dibandingkan tahanan cabut bentuk lainnya, sedangkan bentuk longitudinal memberikan tahanan cabut yang paling rendah. Kata kunci: baja tulangan, OMC, tahanan, pasir. 1. PENDAHULUAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji seberapa besar tahanan cabut tulangan baja dengan arah dan bentuk profil berbeda sebagai perkuatan dalam struktur tanah bertulang pada pasir bergradasi baik (well graded sand). Manfaat penelitian ini adalah mengetahui perilaku tahanan cabut tulangan baja dengan arah dan bentuk profil berbeda sebagai perkuatan dalam struktur tanah bertulang pada pasir bergradasi baik (well graded sand) sehingga dapat dipertimbangkan sebagai bahan perkuatan pada timbunan jalan raya, lereng buatan, abutmen jembatan, opret jembatan, maupun pada aplikasi perencanaan rekayasa geoteknik lainnya. 2. METODOLOGI Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau. Perkuatan yang digunakan adalah Baja Tulangan Polos (BjTP) diameter 10 mm. Pada perkuatan arah longitudinal digunakan panjang tulangan 100 cm, perkuatan arah transversal digunakan panjang tulangan 20 cm, perkuatan bentuk profil persegi tunggal digunakan dimensi 20 cm x 20 cm, perkuatan bentuk segi tiga digunakan dimensi 20 cm x 20 cm x 20 cm dan perkuatan gabungan persegi digunakan dimensi (10 cm x 10 cm) x 4.Tanah pasir yang dipakai pada pengujian ini adalah tanah pasir kuari Rumbai. Pasir dianalisa saringan untuk memperoleh pasir bergradasi baik (well graded sand). Peralatan pengujian berupa kotak uji dari kayu, dimensi panjang 100 cm, lebar 40 cm dan tinggi 30 cm. Kotak uji ini dihubungkan dengan penarik tulangan baja dan alat pembaca deformasi (dial gauge), seperti tampak pada Gambar 1. 132

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakter Material Pasir Gambar 1.Kotak uji perkuatan cabut dan bentuk perkuatan Pasir diambil dari penambangan pasir Teratak Buluk Kabupaten Kampar. Pasir yang digunakan pada penelitian ini mempunyai nilai Cc sebesar 1,445 dan nilai Cu adalah 8. Specific gravity pasir adalah 2,63. Hasil uji kepadatan diperoleh berat volume kering (γd max) sebesar 1,93 gr/cm 3 (19,3 kn/m 3 ) dan kadar air optimum (W opt ) sebesar 5,79 %. Sudut geser internal tanah pasir Pengujian Geser Langsung terhadap tanah pasir untuk mengetahui nilai sudut geser dan kohesi. Hasil pengujian ini diperoleh nilai kohesi rata-rata 6,70 kpa. Parameter sudut geser internal pasir rata-rata 35,42 o. Sudut geser tanah pasir - permukaan tulangan baja Pengujian sudut geser antara material pasir terhadap permukaan tulangan baja bertujuan untuk mengetahui nilai sudut geser antara pasir-tulangan baja. Pengujian untuk menentukan adhesi (c a) dan sudut gesek pasirtulangan baja (δ). Hasil pengujian geser langsung pasir-tulangan baja diperoleh nilai adhesi 4,34 kpa dan nilai sudut geser pasir-tulangan 36,98 o. Pengujian tahanan cabut Tahanan cabut perkuatan arah longitudinal diperoleh tahanan cabut maksimal sebesar 32,82 kg; 29,56 kg dan 29,46 kg. Nilai tahanan cabut maksimal perkuatan arah transversal sebesar 103,57 kg; 93,58 kg dan 104,49 kg seperti disajikan Gambar 2. Gambar 2 Hubungan waktu terhadap tahanan cabut arah longitudinal transversal 133

Pada bentuk persegi tunggal dan segitiga masing-masing menghasilkan nilai tahanan yang lebih tinggi dibandingkan bentuk longitudinal dan transversal. Nilai tahanan cabut maksimal perkuatan bentuk persegi sebesar 113,56 kg; 128,24 kg dan 127,22 kg,, sedangkan Nilai tahanan cabut maksimal perkuatan bentuk segitiga sebesar 81,55 kg; 74,21 kg dan 80,22 kg seperti yang tampak pada Gambar 3. Gambar 3Tahanan cabut perkuatan bentuk persegi tunggal, segi tiga Sedangkan, hasil pengujian tahanan cabut untuk perkuatan berbentuk gabungan persegi diperoleh nilai maksimal sebesar 80,53 kg; 106,42 kg dan 102,34 kg, seperti tampak pada Gambar 4. Gambar 4. Tahanan cabut perkuatan berbentuk gabungan persegi Sesuai hasil pengujian, bentuk longitudinal mempunyai tahanan cabut paling rendah. Hal ini disebabkan pada bentuk longitudinal hanya mengandalkan gesekan antara permukaan baja tulangan dengan tanah pasir. Sedangkan pada bentuk perkuatan persegi mempunyai tahanan cabut paling tinggi. Kondisi ini disebabkan pada bentuk persegi tahanan cabut merupakan gaya pasif tanah pada kedua batang transversal dan tahanan gesek pada dua batang longitudinal. Namun pada bentuk gabungan persegi justru mempunyai kekuatan lebih rendah. Hal ini disebabkan dimensi persegi yang lebih kecil tidak cukup mampu untuk mengeluarkan gaya pasif tanah, sehingga diperoleh tahanan cabut lebih rendah dibandingkan bentuk persegi tunggal. Analisa Tahanan Cabut Sesuai Gambar 5 menunjukkan perbandingan tahanan cabut secara teoritis dan pengujian. Perhitungan secara teoritis dilakukan dua cara, yaitu menurut Kwon (2010) dan Das, B.M (1993). Hasil menunjukkan bahwa perhitungan menurut teori tekanan tanah pasif dari Das BM (1993) lebih mendekati antara pengujian dan pengukuran, terutama pada bentuk segi tiga. 134

Gambar 5. Perbandingan tahanan cabut secara pengujian dengan pengukuran menurut Kwon, 2010 Braja M. Das, 1993. Baja tulangan mempunyai kekuatan cabut lebih besar dibandingkan kekuatan cabut rotan (Harison, 2013), seperti tampak pada Gambar 6. Hal ini disebabkan permukaan rotan sega lebih halus dibandingkan permukaan baja tulangan, sehingga kekuatan gesek pasir terhadap permukaan baja tulangan lebih besar dibandingkan rotan sega. Sedangkan pada pengujian transversal, sebenarnya tidak dipengaruhi oleh permukaan material, namun rotan sega tidak mampu menahan gaya pasif tanah dan patah, kekuatan cabut menjadi tidak mencapai maksimal. Gambar 6 Perbandingan tahanan cabut hasil studi dengan hasil pengujian Harison (2013) Kwon (2010) melakukan studi tahanan cabut baja tulangan diameter 22 mm dengan berbagai variasi tekanan normal. Hasil pengujian Kwon menunjukkan bahwa makin besar tegangan normal, tahanan cabut juga makin meningkat. Sedangkan pada pengujian ini tidak dilakukan variasi tegangan normal, namun menghasilkan tahanan cabut yang cukup besar, seperti tampak pada Gambar 7. Hal ini dimungkinkan dalam studi ini digunakan pasir bergradasi baik. Gambar 7 Perbandingan tahanan cabut hasil studi dengan hasil pengujian Kwon (2010) 135

4. KESIMPULAN Sesuai hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa nilai kekuatan tahanan cabut terbesar diperoleh dari perkuatan bentuk persegi, sedangkan hasil terendah pada perkuatan longitudinal. Hal ini disebabkan pada bentuk persegi kekuatan cabut didukung oleh kekuatan pasif tanah pada baja tulangan transversal dan gesekan antara baja tulangan arah longitudinal dengan tanah, sedangkan pada perkuatan longitudinal kekuatan cabut hanya mengandalkan gesekan antara permukaan baja tulangan dengan pasir. Perhitungan menurut teori Metode Das BM (1993) lebih mendekati pengujian dibandingkan teori Kwon (2010). Namun secara umum menunjukkan bahwa tahanan cabut hasil perhitungan lebih besar dibandingkan hasil pengujian. Kekuatan cabut tulangan baja lebih besar dibandingkan tulangan rotan (Harison, 2013) dan tulangan baja diameter 22 mm (Kwon, 2013). Kondisi ini kemungkinan disebabkan oleh material pasir yang digunakan adalah pasir gradasi baik. DAFTAR PUSTAKA Das, BM, Noor Endah, Indrasurya B. Mochtar, 1993, Mekanika Tanah II (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknik), Erlangga, Jakarta Kwon, Y et al, 2010, Pullout characteristic of chain type system, International Journal of the Physical Sciences, Volume, 9. Harison, Victor, 2013, Karakteristik Pull-Out resistance Tulangan Rotan Sebagai Perkuatan Pada Tanah Pasir, Tugas Akhir Program Studi S1 Teknik Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau, Pekanbaru 136