Prinsip Money Follows Function PROSES DAN MEKANISME PENGALIHAN ASET DAERAH BAGI PENYELENGGARAAN URUSAN KESBANGPOL DI DAERAH DALAM RANGKA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM Pendanaan atas fungsi-fungsi pemerintahan dilakukan berdasarkan pembagian urusan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pusat didanai dari Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah didanai dari DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI 2015 Psl 282 (1) UU 23/2014 A P B N A P B D Psl 282 (1) UU 23/2014 Termasuk kegiatan dekonsentrasi dan tugas pembantuan 2 PERMENDAGRI 52 TAHUN 2015 PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TA 2016 Dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan terjadi beberapa perubahan mendasar terkait dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah. Untuk itu, dalam rangka menghindari stagnasi penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berakibat terhentinya pelayanan kepada masyarakat, maka penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren yang bersifat pelayanan kepada masyarakat luas dan masif, yang pelaksanaannya tidak dapat ditunda dan tidak dapat dilaksanakan tanpa dukungan Personel, Pendanaan, Sarana dan Prasarana, serta Dokumen (P3D), tetap dilaksanakan oleh tingkatan/susunan pemerintahan yang saat ini menyelenggarakan urusan pemerintahan konkuren tersebut sampai dengan diserahkannya P3D. Dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan setelah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 ditetapkan, pemerintah daerah menyelesaikan secara seksama inventarisasi P3D antar tingkatan/susunan pemerintahan sebagai akibat pengalihan urusan pemerintahan konkuren paling lambat tanggal 31 Maret 2016 dan serah terima Personel, Sarana dan Prasarana serta Dokumen (P2D) paling lambat 2 Oktober 2016 sebagaimana dimaksud Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 120/253/SJ tanggal 16 Januari 2015 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Setelah Ditetapkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. 1
Selanjutnya, terhadap barang milik daerah yang akan diserahkan sebagai akibat pengalihan urusan pemerintahan tersebut, pemerintah daerah tidak diperkenankan untuk melakukan mutasi/perpindahan barang milik daerah baik antar pengguna barang dan/atau kuasa pengguna barang sebelum adanya penyerahan barang milik daerah sesuai maksud ketentuan tersebut di atas. Dalam kaitan itu, prinsip penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, akuntansi dan pelaporan pada APBD Tahun Anggaran 2016 terkait dengan pengelolaan urusan pemerintahan konkuren sebagaimana tersebut pada huruf a sampai dengan huruf k sesuai maksud Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 120/253/SJ tanggal 16 Januari 2015 tidak dikenal dengan istilah cut off pada posisi tanggal 2 Oktober 2016 sebagai akibat pemberlakuan Pasal 404 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Dana Transfer dari Pemerintah kepada Pemerintah antara lain DAU, DAK dan Dana Transfer Lainnya (Tunjangan Profesi Guru PNSD, Tambahan Penghasilan Guru PNSD) pada tahun berkenaan tidak dapat dilakukan pengalihan/pemotongan (begitu saja) dari semula kewenangan Kabupaten/Kota (belanja 9 bulan) beralih kepada Pemerintah Provinsi (belanja 3 bulan), begitu pula halnya dari Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah, dimana alokasi anggaran dimaksud telah ditetapkan dengan Undang-Undang mengenai APBN maupun Peraturan Presiden mengenai alokasi dana transfer. Dengan demikian, beralihnya kewenangan dan penganggaran dari urusan pemerintahan konkuren sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf k berlaku efektif terhitung mulai tanggal 1 Januari 2017. Urusan pemerintahan umum sebagaimana dimaksud Pasal 25 UU Nomor 23 Tahun 2014 dilaksanakan oleh Badan/Kantor Kesbangpol dan/atau Biro/Bagian pada sekretariat daerah yang membidangi pemerintahan sebelum terbentuknya instansi vertikal yang membantu gubernur dan bupati/walikota untuk melaksanakan urusan pemerintahan umum tersebut. Pelaksanaan tugas dan wewenang gubernur sebagai wakil pemerintah pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 UU Nomor 23 Tahun 2014 dibantu oleh SKPD provinsi sampai dengan dibentuknya perangkat Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat. 8 2
PROSES PERENCANAAN & PENGANGGARAN APBD TAHUN ANGGARAN 2017 RPJMD PROLEGDA MEI-2016 RKPD JUNI JULI 2016 KUA & PPAS Pembahasan Penetapan Pagu Penyampaian Pagu Indikatif Indikatif dan Pokok-pokok Transfer Ke Rencana Kerja kebijakan fiskal Pemerintah dan Kerangka (Januari- (RKP) Ekonomi Makro Februari) (Maret) (Mei) (1) (2) (3) Pembicaraan Pendahuluan dengan DPR dalam rangka penyusunan RAPBN (Juni) DES-2016 EVALUASI OKT-NOP 2016 AGUST-SEPT 2016 Perubahan UU APBN (April) (4) PERDA APBD & PERKADA TTG PENJABARAN APBD RAPBD RKA-SKPD JANUARI 2017 JAN-DES 2017 DPA-SKPD PELAKSANAAN PROG&KEG Penetapan Alokasi Transfer Ke (November- Desember) (8) Penetapan UU APBN (November) (7) Pembicaraan Tingkat I dengan DPR dalam rangka pembahasan RUU APBN (September Oktober) (6) Penyampaian Nota Keuangan dan RAPBN (16 Agustus) (5) Jadwal Penyusunan & Penetapan RAPBD NO URAIAN WAKTU KET A. KUA, PPA dan RAPBD 1. Penyusunan RKPD Akhir bulan Mei 2. Penyampaian KUA dan PPAS kpd KDH Minggu I bulan Juni 1 bulan 3. Penyampaian KUA dan PPAS oleh KDH ke DPRD 4. KUA dan PPAS disepakati antara KDH & DPRD Pertengahan bulan Juni Akhir bulan Juli 3 minggu 5. SE KDH perihal Pedoman RKA-SKPD Awal bulan Agustus 1 minggu 6. Penyusunan RKA-SKPD & RKA-PPKD Mg I Agustus s/d Mg I Oktober 2 1/2 bulan 7. Penyampaian RAPBD kpd DPRD Minggu pertama bulan Oktober 2 bulan 8. Pengambilan Kep.Bersama (DPRD & KDH) Paling lama 1 (satu) bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan ( bulan Nopember) 9. Hasil evaluasi RAPBD 15 hari kerja ( bulan Desember) 10. Penetapan Perda ttg APBD & Raperkada Akhir Desember (31 Desember) ttg Penjabaran APBD sesuai dgn hasil evaluasi Prinsip Money Follows Function Pendanaan atas fungsi-fungsi pemerintahan dilakukan berdasarkan pembagian urusan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pusat didanai dari Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah didanai dari Psl 282 (1) UU 23/2014 A P B N A P B D Psl 282 (1) UU 23/2014 Termasuk kegiatan dekonsentrasi dan tugas pembantuan 12 3
Dasar Hukum... TATA KELOLA BARANG MILIK DAERAH SESUAI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 27 TAHUN 2014 PENGELOLAAN BMD 1 UU No. 17 Tahun 2003 (Keu. Negara) 2 UU No. 1 Tahun 2004 (Perbend. Negara) Permendagri No. 17/2007 PP Nomor 6/2006 dan PP Nomor 38/2008 (Pengelolaan BMN/BMD) Diganti dengan: Tetap berlaku sepanjang tdk bertentangan atau belum diganti PP Nomor 27/2014 (Pengelolaan BMN/BMD) BARANG MILIK DAERAH Pasal 2 PP 27/2014 Perencanaan kebutuhan dan penganggaran; LINGKUP PENGELOLAAN BMD 16 Dilengkapi dgn dokumen pengadaan, BAST (disertai bukti kepemilikan yang sah) yg dibeli atau diperoleh atas beban APBD Perolehan lainnya yang sah 1) Barang dr hibah/sumbangan atau sejenis. 2) Barang yg diperoleh sbg pelak. dr perjanjian/kontrak 3) Barang yg diperoleh berdasarkan ketentuan Per-UU atau 4) Barang yg diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yg telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Sewa Pinjam Pakai Kerjasama Pemanfaatan Bangun Guna Serah/Bangun Serah Guna Kerjasama Penyediaan Insfrastruktur PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN Penjualan Tukar Menukar Hibah Penyertaan Modal Pemerintah PEMUSNAHAN DAN PENGHAPUSAN Pengawasan/ pengendalian. Tertib Pengelolaan Strategic Asset Management Tertib Hukum BERDASARKAN ASAS FUNGSIONAL, KEPASTIAN HUKUM, TRANSPARANSI, EFISIENSI, AKUNTABILITAS, DAN KEPASTIAN NILAI Pasal 3 PP 27/2014 4
RUANG LINGKUP PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA/DAERAH SESUAI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 27 TAHUN 2014 PERMENDAGRI 17 TAHUN 2007 PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PENGANGGARAN PENGADAAN PENYIMPANAN DAN PENYALURAN PENGGUNAAN PENATAUSAHAAN PENGAMANAN PEMELIHARAAN AN PENGHAPUSAN PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEMBIAYAAN TGR PP 27 TAHUN 2014 PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PENGANGGARAN PENGADAAN PENGGUNAAN PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN AN PEMUSNAHAN PENGHAPUSAN PENATAUSAHAAN PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB (PENAMBAHAN SESUAI PP 27/2014) PERENCANAAN KEBUTUHAN KEPALADAERAH Menetapkan Pejabat yang mengurus dan menyimpan BMD. (sebelumnya ditetapkan oleh Sekda); Menyetujui usul Pemindahtangan BMD yang memerlukan persetujuan DPRD; Menyetujui Usul Pemanfaatan BMD dalam bentuk Kerjasama Penyediaan Infrastruktur. SEKRETARIS DAERAH Mengajukan usul pemanfaatan dan pemindahtanganan BMD yang memerlukan persetujuan Gubernur/Bupati/Walikota; Mengatur pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, pemusnahan dan penghapusan BMD; Mengatur pelaksanaan pemindahtanganan BMD yang telah disetujui oleh Gubernur/Bupatu/Walikota atau DPRD. PENGGUNA BARANG Mengajukan usul pemusnahan dan pemindahtanganan BMD. PERENCANAAN PENGADAAN PEMELIHARAAN PENGHAPUSAN WAKTU PELAKSANAAN Dapat dilakukan 1 (satu) Tahun dan dapat 3 (tiga) Tahun. Tambahan sesuai PP 27/2014 5
PENGADAAN STATUS PENGGUNAAN EFISIEN EFEKTIF SURAT KEPUTUSAN PP 6 Tahun 2006 & PP 38 Tahun 2008 TRANSPARAN DAN TERBUKA BERSAING ADIL AKUNTABEL Tidak dilakukan, terhadap: 1. Barang Persediaan; 2. Konstruksi dalam pengerjaan; atau 3. Barang yang dari awal pengadaannya direncanakan untuk dihibahkan. 4. Barang milik daerah lainnya, yang ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala. DAPAT DIDELEGASIKAN SEKRETARIS DAERAH UNTUK SELAIN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN DENGAN KONDISI TERTENTU PP 27/2014 KEPALA DAERAH PENGELOLA BMD PENGGUNA TATA CARA PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BMD Meneliti Laporan SK Penetapan Status Menunjang TUPOKSI Melaporkan (disertai usulan penggunaan) Dioperasikan Pihak Lain Untuk penyelenggaraan Tusi SKPD Penggunaan Sementara: digunakan oleh pengguna lainnya: dalam jangka waktu tertentu; Persetujuan KDH Tanpa merubah status penggunaan Pengguna ke Pengguna Lainnya Dialihkan status penggunaan kepada Pengguna Barang lainnya (antar SKPD) dengan persetujuan KDH Pengalihan Status Inisiatif Kepala terlebih dahulu memberitahu kepada pengguna PRINSIP UMUM BMD 1 2 3 Pemanfaatan Barang Milik dapat dilakukan sepanjang tidak mengganggu pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan daerah. PP 27/2014 Pemanfaatan Barang Milik dilakukan dengan tidak mengubah status kepemilikan Barang Milik, tanpa persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD). Mencegah penggunaan Barang Milik oleh pihak lain secara tidak sah. 6
(SEWA) BENTUK JANGKA WAKTU SEWA SEWA PINJAM PAKAI PP 6/2006 & PP 38/2008 SEWA PINJAM PAKAI PP 27/2014 5 (LIMA) TAHUN DAN DAPAT 5 (LIMA) TAHUN DAN DAPAT LEBIH DARI 5 (LIMA) TAHUN, UNTUK: KSPI KEG. KARAKTERISTIK TERTENTU YG MEMERLUKAN SEWA >5THN DITENTUKAN LAIN DALAM UNDANG- UNDANG KSP BGS KSP BGS PEMBAYARAN BSG KSPI BSG BULANAN ATAU TAHUNAN SEKALIGUS ATAU BERKALA SEKALIGUS TUNAI DILAKUKAN 2 (DUA) HARI SEBELUM TANDA TANGAN PERJANJIAN DIKECUALIKAN PENYETORAN UANG SEWA UTK KSPI SECARA BERTAHAP (PINJAM PAKAI) (KERJASAMA ) JANGKA WAKTU PINJAM PAKAI PEMILIHAN MITRA TENDER MIN. 3 PESERTA: 2 (DUA) TAHUN DAN DAPAT 5 (LIMA) TAHUN DAN DAPAT 1 (SATU) KALI Pinjam Pakai adalah penyerahan Penggunaan barang antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah atau antar Pemerintah dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah jangka waktu tersebut berakhir diserahkan kembali kepada Pengelola Barang. TENDER MIN. 5 PESERTA: Kecuali hal-hal khusus dilakukan penunjukkan langsung, meliputi: a. Kebun Binatang b. Pelabuhan laut/udara c. Pengelolaan limbah d. Pendidikan dan sarana olahraga Kecuali hal-hal khusus dilakukan penunjukkan langsung, meliputi: a. Barang dengan spesifikasi tertentu sesuai Undang-Undang Tingkat kompleksitas b. tinggi c. Barang yang dikerjasamakan dalam investasi berdasarkan perjanjian hubungan bilateral antar negara Barang lain yang ditetapkan KDH d. 7
(KERJASAMA ) (BGS/BSG) JANGKA WAKTU KERJASAMA PEMILIHAN MITRA BGS/BSG TENDER MIN. 3 PESERTA: 30 (TIGA PULUH) TAHUN DAN DAPAT PP 27 THN 2014 30 (TIGA PULUH) TAHUN DAN DAPAT 50 (LIMA PULUH) TAHUN UNTUK KSPI DAN DAPAT TENDER MIN. 5 PESERTA Diumumkan 2x, apabila <5 peserta, selanjutnya penunjukkan langsung/ pemilihan langsung. PP 27 THN 2014 (KSPI) PENGAMANAN PEMERINTAH Jangka Waktu KSPI paling lama 50 (lima puluh) tahun dan dapat diperpanjang; Penetapan mitra KSPI dilaksanakan sesuai ketentuan Per-UU-an; Pembagian kelebihan keuntungan disetor ke Kasda; Formula dan/atau besaran pembagian kelebihan keuntungan ditetapkan oleh KDH; Mitra KSPI menyerahkan obyek KSPI dan barang hasil KSPI pada saat berakhirnya jangka waktu KSPI; Barang hasil KSPI menjadi BMD sejak diserahkan kpd Pemda sesuai Perjanjian. BADAN USAHA PT BUMN BUMD KOPERASI PENYIMPANAN BUKTI KEPEMILIKAN BMD PENGAMANAN BUKTI KEPEMILIKAN BMD SEKRETARIS DAERAH/ PENGELOLA BARANG PENGAMANAN ADMINISTRASI PENGAMANAN FISIK PENGAMANAN HUKUM 8
AN AN TUJUAN AN Neraca Pemda Pemanfaatan (Kecuali Pinjam Pakai) Pemindatanganan (Kecuali Hibah) PELAKSANA AN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN INTERNAL EKSTERNAL SELAIN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN INTERNAL EKSTERNAL PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 27 TAHUN 2014 Neraca Pemda Pemanfaatan Pemindatanganan TANAH DAN/ATAU BANGUNAN PEMERINTAH PUBLIK SELAIN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN TIM YG DIBENTUK OLEH KDH (BENTUK PEMINDAHTANGAN) (TANAH DAN/ATAU BANGUNAN) Pasal 55 ayat (1) dan ayat (3) PP 27/2014 PENJUALAN Tidak Diperlukan utk penyelenggaraan Pemerintah SK PENETAPAN KDH TUKAR MENUKAR HIBAH PERMOHONAN PERSETUJUAN SDH TDK SESUAI DGN TATA RUANG DANA UTK PEMBANGUNAN PENGGANTI SUDAH ADA UTK PEGAWAI NEGERI SIPIL PENYERTAAN MODAL DPRD TANPA PERSETUJUAN DPRD UTK KEPENTINGAN UMUM DIKUASAI NEGARA BERDASARKAN PUTUSAN PENGADILAN YANG MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM TETAP DAN/ATAU BERDASARKAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN, YG JIKA STATUS KEPEMILIKANYA DIPERTAHANKAN TIDAL LAYAK SCR EKONOMIS. 9
PELAKSANA (SELAIN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN) PEMINDAHTANGAN SELAIN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN < 5 MILIAR Pasal 59 ayat (1) PP 27/2014 Pasal 59 ayat (2) PP 27/2014 PEMINDAHTANGAN SELAIN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN > 5 MILIAR PELAKSANA (PENJUALAN) Penjualan adalah pengalihan kepemilikan Barang Milik Negara/ kepada pihak lain dengan menerima penggantian dalam bentuk uang Penjualan Barang Milik, dilakukan dalam rangka: GUBERNUR/BUPATI/WA GUBERNUR/BUPATI/WA PENGELOLA LIKOTA LIKOTA BARANG PERSETUJUAN GUB/BUPATI/WALIKOTA PENGELOLA BARANG PERSETUJUAN DPRD Lebih menguntungkan Pemerintah Sebagai pelaksanaan Ketentuan Undang- Undang Untuk Optimalisasi Berlebih tidak digunakan utk kepentingan Tugas & Fungsi (PENJUALAN) Penjualan adalah pengalihan kepemilikan Barang Milik Negara/ kepada pihak lain dengan menerima penggantian dalam bentuk uang Penjualan Barang Milik, dilakukan dalam rangka: PENJUALAN (SESUAI PP 27/2014) PENGELOLA BARANG PELAKSANAAN PENJUALAN PERSETUJUAN KEPALA DAERAH Lebih menguntungkan Pemerintah Sebagai pelaksanaan Ketentuan Undang- Undang Untuk Optimalisasi Berlebih tidak digunakan utk kepentingan Tugas & Fungsi Bersifat Terbuka untuk umum Penawaran harga tertulis/lisan Pengumuman lelang Dihadapan Pejabat Lelang LELANG Kecuali Bersifat Khusus (Mis. Rumah Gol III) BMD lainnya yg ditetapkan KDH Nilai Penjualan BMD dilakukan dng Memperhitungkan Faktor Penyesuaian Disampaikan KEPALA DAERAH 10
KEMENTERIAN DALAM NEGERI Terima Kasih DR. HENDRIWAN, MH, MSi. Kasubdit Badan Layanan Umum Direktorat BUMD, BLUD dan Barang Milik Direktorat Jenderal Bina Keuangan KEMENTERIAN DALAM NEGERI HP. 0812 110 3633 Kantor. 021. 3501282 hendriwaniwan@gmail.com 42 11