2 Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Repu

dokumen-dokumen yang mirip
2 2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik I

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.14/Menhut-II/2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 60 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS KEPALA DAERAH, WAKIL KEPALA DAERAH DAN KEPALA DESA

WALIKOTA PROBOLINGGO

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 1 - PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN.

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 45 Tahun : 2016

BERITA NEGARA. ARSIP NASIONAL. Pakaian Dinas. Pegawai. Pencabutan.

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

Powered by TCPDF (

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK,

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG. PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 8 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK. PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 8 TAHUN 2016

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2014

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU,

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

2017, No Nomor 177, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4925); 2. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 tentang Badan Nasio

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPPTKI. Pakaian Dinas. PNS. Pencabutan.

NOMOR : 12 TAHUN 2010

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

2 Serta Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2005 SERI : E PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2005 TENTANG

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINJAI

PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR 13 TAHUN TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

2018, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Penyelenggara Pemil

-2-3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan

MEMUTUSKAN: 1. Ketentuan pasal 1 ditambah satu angka setelah angka 22 yaitu angka 23, sehingga pasal 1 berbunyi sebagai berikut: Pasal 1

PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LABUHANBATU UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI LABUHANBATU UTARA NOMOR 18 TAHUN 2016

PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO

I. MODEL PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI A. PAKAIAN DINAS HARIAN 1. PDH PRIA WARNA KHAKI. i j. e m

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 47 SERI E

BUPATI KEDIRI PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI KEDIRI NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

SALINAN. Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 6,nomor 5494);

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

PROVINSI JAWA BARAT. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2015 LAMPIRAN : 1 (satu) TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah, maka Peraturan Bupati Pamekasan Nomor 55 Tahun 2O14 tentang Pakaian Dinas Pegawai

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

2016, No Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lemabaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indone

MODEL, ATRIBUT DAN KELENGKAPAN PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM. 72 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN BUPATI MAJENE NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 51

2016, No Indonesia Tahun 2006 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4658); 3. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2007 ten

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI BANDUNG BARAT

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

A. MODEL PAKAIAN DINAS. 1. PDH warna Khaki a. PDH warna khaki pria KETERANGAN :

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG PERATURAN WALIKOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 23 TAHUN 2018 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 31 TAHUN 2O16 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BUPATI PATI

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pe

Transkripsi:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1191, 2015 KEMEN-LHK. Pakaian Dinas. Kementerian. Satuan Kerja. Perangkat Daerah. BUMN. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.25/MenLHK-Setjen/2015 TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN, SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH, DAN BADAN USAHA MILIK NEGARA BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan solidaritas, persatuan, kesatuan, wibawa, dan citra, perlu diatur penggunaan pakaian dinas dan atribut bagi personil di lingkungan Kementerian, Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan Badan Usaha Milik Negara di Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan; b. bahwa sehubungan dengan huruf a tersebut di atas, dipandang perlu untuk menetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Pakaian Dinas di Lingkungan Kementerian, Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan Badan Usaha Milik Negara Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419); 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomo 4412); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomo 4297); 5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

3 8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5432); 9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 55587); 10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609); 11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2015 tentang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 17); 12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor : PER/87/M.PAN/2005 tentang Pedoman Peningkatan Efisiensi, Penghematan dan Disiplin Kerja; 13. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. P.38/Menhut-II/2013 tentang Pengelolaan Sarana dan Peralatan Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 924); 14. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 713).

4 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN, SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH, DAN BADAN USAHA MILIK NEGARA BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan : 1. Pakaian Dinas adalah pakaian yang digunakan oleh personil dalam melaksanakan tugas kedinasan di lingkungan kementerian, satuan kerja perangkat daerah, dan badan usaha milik negara bidang lingkungan hidup dan kehutanan. 2. Pakaian Dinas Upacara adalah pakaian yang digunakan oleh personil dalam upacara pelantikan pejabat dan upacara lainnya. 3. Pakaian Dinas Harian adalah pakaian yang digunakan oleh personil dalam melaksanakan tugas sehari-hari. 4. Atribut adalah tanda kelengkapan yang digunakan pada pakaian dinas yang menunjukkan identitas pemakainya. 5. Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Maksud dan Tujuan Pasal 2 (1) Maksud peraturan ini adalah sebagai pedoman bagi seluruh personil pada kementerian, satuan kerja perangkat daerah, dan badan usaha milik negara di bidang lingkungan hidup dan kehutanan dalam menggunakan pakaian dinas berikut atributnya. (2) Tujuan peraturan ini adalah : a. Meningkatkan kesatuan dan persatuan personil di lingkungan kementerian, satuan kerja perangkat daerah, dan badan usaha milik negara di bidang lingkungan hidup dan kehutanan; b. Meningkatkan citra dan wibawa personil di lingkungan kementerian, satuan kerja perangkat daerah, dan badan usaha milik negara di bidang lingkungan hidup dan kehutanan; c. Meningkatkan disiplin personil di lingkungan kementerian, satuan kerja perangkat daerah, dan badan usaha milik negara di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.

5 BAB II PAKAIAN DINAS Bagian Pertama Jenis Pakaian Dinas Pasal 3 (1) Pakaian Dinas di Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terdiri atas : a. Pakaian Dinas Harian disingkat PDH; b. Pakaian Sipil Harian disingkat PSH; c. Pakaian Sipil Lengkap disingkat PSL; d. Pakaian Dinas Khusus disingkat PDK. (2) Pakaian Dinas di Lingkungan Satuan Kerja Perangkat Daerah Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan terdiri atas : a. Pakaian Dinas Harian disingkat PDH; b. Pakaian Sipil Harian disingkat PSH; c. Pakaian Sipil Lengkap disingkat PSL; d. Pakaian Dinas Khusus disingkat PDK. (3) Pakaian Dinas di Lingkungan Badan Usaha Milik Negara di Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan terdiri atas : a. Pakaian Dinas Harian disingkat PDH; b. Pakaian Sipil Harian disingkat PSH; c. Pakaian Sipil Lengkap disingkat PSL; d. Pakaian Dinas Khusus disingkat PDK. (4) Pakaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) memiliki fungsi untuk menunjukan identitas dan sarana pengawasan personil. Bagian Kedua Pakaian Dinas Harian Pasal 4 (1) PDH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat huruf a, digunakan untuk melaksanakan tugas sehari-hari pada setiap hari senin dan selasa, serta pada upacara tertentu. (2) PDH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat huruf a, digunakan untuk melaksanakan tugas sehari-hari setiap hari selasa dan rabu, serta pada upacara tertentu

6 (3) PDH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat huruf a, digunakan untuk melaksanakan tugas setiap hari. (4) PDH terdiri atas : a. PDH Pria terdiri atas : 1. Kemeja lengan pendek, kain warna dark khaki, dengan desain sebagai berikut : 1.1. Kerah berdiri; 1.2. Lidah pundak (skoder); 1.3. Saku tempel sebelah atas dengan penutup sebanyak 2 (dua) buah. 2. Celana panjang, kain warna dark green, dengan desain sebagai berikut : 2.1. Tanpa lipatan dibawah; 2.2. Saku bobok terbuka pada kiri dan kanan sebanyak 2 (dua) buah; 2.3. Satu buah saku bobok tertutup di belakang sebelah kanan. b. PDH Wanita dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Kemeja lengan pendek atau lengan panjang bagi yang berjilbab, kain warna dark khaki, dengan desain sebagai berikut : 1.1. Kerah rebah; 1.2. Lidah pundak (skoder); 1.3. Belahan pinggir diujung bawah lengan; 1.4. Satu buah saku bobok dengan penutup di sebelah kiri; 1.5. Saku bobok terbuka pada bagian bawah sebanyak 2 (dua) buah. 2. Rok, kain warna dark green, dengan desain sebagai berikut : 2.1. Rok 15 cm di atas tumit; 2.2. Rok panjang sebatas tumit bagi yang berjilbab; 2.3. Warna jilbab disesuaikan dengan warna rok. (5) Atibut PDH terdiri atas : a. Papan nama bahan ebonit/plastik warna hitam dengan tulisan putih dan disematkan pada dada sebelah kanan diatas saku tempel;

7 b. Lambang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada lengan kiri atas; c. Lambang Unit Eselon I atau lambang Daerah atau lambang BUMN pada lengan kanan atas; d. Tanda pengenal, atau nama Satuan Kerja Perangkat Daerah, atau nama BUMN pada dada sebelah kiri diatas saku tempel; e. Ikat pinggang warna hitam; dan f. Sepatu kulit warna hitam. (6) Bagi Pejabat Eselon I, Pejabat Eselon II, dan Direksi Badan Usaha Milik Negara di bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan, selain memakai PDH sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), dalam menjalankan tugasnya dapat menggunakan PSH. Bagian Ketiga Pakaian Sipil Harian Pasal 5 (1) PSH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat huruf b, Pasal 3 ayat (2) huruf b, dan Pasal 3 ayat (3) huruf b, digunakan oleh Pejabat Eselon I, Pejabat Eselon II, dan Direksi Badan Usaha Milik Negara di bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan, digunakan untuk melaksanakan tugas harian atau untuk keperluan lainnya yang bersifat umum. (2) PSH terdiri atas : a. PSH Pria dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Jas lengan panjang atau lengan pendek; 2. Leher berdiri dan terbuka; 3. Tiga buah saku, satu di kiri atas, dua buah kanan dan kiri; 4. Kancing lima buah; dan 5. Jas dan celana dengan warna yang sama. b. PSH Wanita dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Jas lengan panjang atau lengan pendek; 2. Leher berdiri dan terbuka; 3. Tiga buah saku, satu di kiri atas, dua buah kanan dan kiri; 4. Jas dan rok dengan warna sama; 5. Kancing lima buah; 6. Rok 15 cm dibawah lutut; dan

8 7. Wanita berjilbab rok sebatas tumit. (3) PSH untuk wanita hamil menyesuaikan. Bagian Keempat Pakaian Sipil Lengkap Pasal 6 (1) PSL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat huruf c, Pasal 3 ayat (2) huruf c, dan Pasal 3 ayat (3) huruf c, digunakan pada acara-acara resmi seperti pelantikan pejabat, acara resmi kenegaraan, dan bepergian resmi ke luar negeri. (2) PSL terdiri atas : a. PSL Pria dengan ketentuan : 1. Jas warna gelap; 2. Celana panjang dengan warna sama dengan jas; 3. Kemeja dengan dasi. b. PSL Wanita dengan ketentuan : 1. Jas warna gelap; 2. Rok 15 cm dibawah lutut warnanya sama dengan jas; 3. Berjilbab rok sampai tumit warnanya sama dengan jas; dan 4. Kemeja dengan dasi. (3) PSL untuk wanita hamil menyesuaikan. Bagian Kelima Pakaian Dinas Khusus Pasal 7 (1) PDK sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat huruf d terdiri atas : a. Pakaian Polisi Hutan; b. Pakaian Satuan Polisi Hutan Reaksi Cepat (SPORC); c. Pakaian Manggala Agni; dan d. Pakaian Penyuluh Kehutanan. (2) Pakaian Polisi Hutan, Pakaian Satuan Polisi Hutan Reaksi Cepat (SPORC), Pakaian Manggala Agni, dan Pakaian Penyuluh Kehutanan diatur dengan peraturan perundang-undangan. (3) PDK sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (2) huruf d terdiri atas : a. Pakaian Polisi Hutan;

9 b. Pakaian Satuan Polisi Hutan Reaksi Cepat (SPORC); c. Pakaian Manggala Agni; dan d. Pakaian Penyuluh Kehutanan. (4) Pakaian Perlindungan Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) di atas diatur dengan peraturan perundang-undangan. (5) PDK sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (3) huruf d terdiri atas : a. Pakaian Polisi Hutan; b. Pakaian Satuan Polisi Hutan Reaksi Cepat (SPORC); c. Pakaian Manggala Agni; dan d. Pakaian Penyuluh Kehutanan. (6) PDK di lingkungan Badan Usaha Milik Negara Bidang Kehutanan diatur dengan peraturan perundang-undangan. BAB III PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 8 (1) Pembinaan dan pengawasan atas penggunaan pakaian dinas di lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dilakukan oleh Sekretaris Jenderal. (2) Pembinaan dan pengawasan atas penggunaan pakaian dinas di lingkungan Satuan Kerja Perangkat Daerah dilakukan oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah. (3) Pembinaan dan pengawasan atas penggunaan pakaian dinas di lingkungan Badan Usaha Milik Negara Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan dilakukan oleh Direksi. BAB IV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 9 (1) Pakaian Batik Pakaian Korp Pegawai Republik Indonesia pada harihari tertentu ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan. (2) Dengan berlakunya peraturan Menteri ini segala peraturan yang berkaitan dengan Pakaian Seragam Dinas lingkup Kementerian, Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan Badan Usaha Milik Negara Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan ini.

10 BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 23 Juni 2015 MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, SITI NURBAYA Diundangkan di Jakarta pada tanggal 13 Agustus 2015 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, YASONNA H. LAOLY

11

12 www.peraturan.go.id

13