No. 5/12/DASP Jakarta, 7 Juli 2003 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 4/ 7 /DASP Jakarta, 7 Mei 2002 S U R A T E D A R A N. Kepada S E M U A B A N K DI INDONESIA. Penyelenggaraan Kliring Lokal Secara Otomasi

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN PERUSAHAAN JASA KURIR DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. : Fasilitas Perekaman Data Hasil Kliring

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA. Perihal : Penyelenggaraan Kliring Antar Wilayah

Lampiran SE No.5/ 13 /DASP tgl. 7 Juli 2003 Lampiran 9a Contoh Stempel Kliring Dibatalkan CONTOH STEMPEL TANDA TERIMA DIBATALKAN

A. PERUBAHAN STATUS KANTOR PESERTA YANG DIIKUTI DENGAN PERUBAHAN STATUS KEPESERTAAN

CONTOH PENULISAN PESERTA KLIRING WARKAT LUAR WILAYAH PADA WARKAT KLIRING CEK

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Biaya dalam Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia

CONTOH PENULISAN PESERTA KLIRING ANTAR WILAYAH PADA WARKAT KLIRING CEK

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Jadwal Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia

OUTLOOK SISTEM KLIRING ELEKTRONIK JAKARTA

CONTOH PERSONALISASI NASABAH PADA WARKAT KLIRING CEK

No. 2/ 7 /DASP Jakarta, 24 Februari 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal : Penyelenggaraan Kliring Lokal Secara Manual.

SOSIALISASI KETENTUAN BILYET GIRO. PBI Nomor 18/41/PBI/2016 Tanggal 21 November 2016 SE BI Nomor 18/32/DPSP Tanggal 29 November 2016

No. 3/ 28 /DASP Jakarta, 12 Desember 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DAN PERUSAHAAN JASA KURIR, DI INDONESIA

No. 5/15 /DASP Jakarta, 18 Juli 2003 S U R A T E D A R A N

No. 3/ 27 /DASP Jakarta, 12 Desember 2001 S U R A T E D A R A N

No.18/32/DPSP Jakarta, 29 November 2016 S U R A T E D A R A N

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/ 3 /PBI/1999 TENTANG

No. 1/7/DASP Jakarta, 23 Desember 1999 S U R A T E D A R A N

No. 4/12/DASP Jakarta, 24 September 2002 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 27 /PJ/2013 TENTANG

No. 18/39/DPSP Jakarta, 28 Desember 2016 S U R A T E D A R A N

Sistem Pembayaran Non Tunai

No. 18/40/DPSP Jakarta, 30 Desember 2016 S U R A T E D A R A N

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

No. 17/12/DPSP Jakarta, 5 Juni 2015 S U R A T E D A R A N

Lampiran 7 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

No. 3/ 4 /DASP Jakarta, 23 Januari 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

DAFTAR ISI BAB II SYARAT FORMAL

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Jadwal Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia

No. 8/ 33 /DASP Jakarta, 20 Desember 2006 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PESERTA KLIRING DI INDONESIA

No. 9/ 25 /DASP Jakarta, 9 November 2007 S U R A T E D A R A N

No. 4/ 2 /DASP Jakarta, 11 Februari 2002 S U R A T E D A R AN. Kepada SELURUH PESERTA KLIRING DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N

Lampiran 8b 379

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT DAN SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA

No. 1/ 4 /DASP Jakarta, 29 November 1999 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 14/19/DASP Jakarta, 26 Juni SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

Time Gross Sattlement (SOKL RTGS ) versi 5.0 dimana dengan menggunakan versi ini Cek

S U R A T E D A R AN. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. : Sistem Informasi Kliring Jarak Jauh

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Teller termasuk kedalam divisi pelayanan customer banking.

No. 4/ 11 /DASP Jakarta, 13 Agustus 2002 S U R A T E D A R A N

Lampiran 1. Contoh Format Surat Kesepakatan untuk Penyelenggaraan SKNBI SURAT KESEPAKATAN

GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/18/PBI/2005 TENTANG SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB II URAIAN TEORITIS

S U R A T E D A R A N

Perubahan ketentuan Bilyet Giro

No. 1/ 8 /DASP Jakarta, 24 Desember 1999 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N

INFORMASI PENTING! QUESTIONS & ANSWERS (Q & A) KETENTUAN BILYET GIRO DAN KETENTUAN TERKAIT LAINNYA

DHN adalah informasi mengenai identitas pemilik rekening yang melakukan penarikan cek dan/atau bilyet giro kosong yang berlaku secara nasional.

OUTLOOK KLIRING WARKAT LUAR WILAYAH

KETENTUAN BG DAN PERUBAHANNYA

No.9/ 37 /DPU Jakarta, 27 Desember 2007 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT DI INDONESIA

No.3/21/DPM Jakarta, 3 September 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

S U R A T E D A R A N

NAMA : INA WIJAYANTI CAHYA PRATAMA K.W DEWI NOVITASARI

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Mahkamah Agung tentang Pedoman Beracar

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/9/PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSFER DANA DAN KLIRING BERJADWAL OLEH BANK INDONESIA

No. 3/20/DASP Jakarta, 31 Agustus 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

No. 17/ 14 /DPSP Jakarta, 5 Juni S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N

No. 18/33/DKSP Jakarta, 2 Desember 2016 S U R A T E D A R A N

Managemen Dana tentang DP 3

PROSEDUR PELAKSANAAN KLIRING PADA BANK JATIM SYARIAH CABANG DARMO SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

FORMULIR PERMOHONAN IZIN/PERPANJANGAN IZIN SEBAGAI PELAKSANA PEMBUBUHAN TANDA BEA METERAI LUNAS DENGAN TEKNOLOGI PERCETAKAN

BAB V PENUTUP. 3. Pihak-pihak yang terkait dalam transaksi kliring ada dua, yaitu: bank penerima, nasabah penerima.

No. 14/ 27/DASP Jakarta, 25 September 2012 S U R A T E D A R A N. Perihal : Mekanisme Penyesuaian Kepemilikan Kartu Kredit

No. 6/7/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 November 2003 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum

PRESENTASI TUGAS AKHIR

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/24/PBI/2000 TENTANG HUBUNGAN REKENING GIRO ANTARA BANK INDONESIA DENGAN PIHAK EKSTERN GUBERNUR BANK INDONESIA,

Kepada Yth. Kepala Bagian Penyelesaian Transaksi Rupiah/Pemimpin Bank Indonesia..1) Bank Indonesia / Kantor Bank Indonesia 1)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperoleh dari

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/11/PBI/1999

No. 2/ 24 /DASP Jakarta, 17 November 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal : Bank Indonesia Real Time Gross Settlement

No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT EDARAN

I. PENGAWASAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU (APMK)

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Tata Cara Pemberian Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum

membeli dana dapat dilakukan dengan cam menawarkan berbagai jenis tabungan. Jenis-jenis simpanan yang ada dewasa ini adalah simpanan giro,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang diharapkan secara efektif dan efisien, selain itu prosedur juga dapat

No. 2/ 10 /DASP Jakarta, 8 Juni 2000 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PESERTA KLIRING DI INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/41/PBI/2016 TENTANG BILYET GIRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DAFTAR ISI BAB I KLIRING DI INDONESIA...3 I. PENDAHULUAN...3 II. SEKILAS SEJARAH KLIRING DI INDONESIA...6 BAB II

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 8 /PBI/2004 TENTANG SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan kliring secara manual tidak efektif dan tidak efisien.

Transkripsi:

No. 5/12/DASP Jakarta, 7 Juli 2003 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 4/7/DASP tanggal 7 Mei 2002 Perihal Penyelenggaraan Kliring Lokal Secara Otomasi Berkenaan dengan diimplementasikannya Sistem Penerimaan Bundel Warkat Secara Otomasi (Pay In Slip System) dan untuk memberikan penegasan lebih lanjut mengenai ketentuan pengisian nomor sandi Peserta Kliring pada spesimen Warkat, jangka waktu penyesuaian Warkat dan Dokumen Kliring dalam hal terdapat perubahan nama Peserta, status kantor dan atau status kepesertaan, cara pencantuman Magnetic Ink Character Recognition (MICR) code line pada clear band Bukti Penyerahan Warkat (BPW), prosedur penanganan Warkat reject, pendistribusian disket data Kliring pengembalian, selisih Kliring dan penyediaan fasilitas informasi hasil Kliring dipandang perlu untuk melakukan perubahan atas beberapa ketentuan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 4/7/DASP tanggal 7 Mei 2002 perihal Penyelenggaraan Kliring Lokal Secara Otomasi sebagai berikut. 1. Ketentuan butir III.C.1.b diubah sehingga menjadi sebagai berikut : b. foto kopi surat persetujuan penggunaan Warkat dan Dokumen Kliring. Berkaitan dengan hal tersebut, Bank baru yang telah memperoleh izin prinsip dalam rangka pendirian Bank dapat segera mengajukan permohonan

2 permohonan persetujuan Warkat dan Dokumen Kliring kepada Bank Indonesia dengan tata cara sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai Warkat, Dokumen Kliring, dan pencetakannya pada perusahaan percetakan dokumen sekuriti. Dalam hal ini, khusus untuk mendapat persetujuan atas Warkat dan Dokumen Kliring yang akan digunakan, pengisian nomor sandi Peserta Kliring pada spesimen Warkat dan Dokumen Kliring menggunakan nomor sandi 888-9993. 2. Ketentuan butir III.D.1 diubah sehingga menjadi sebagai berikut : 1. Perubahan nama Peserta a. Kantor Pusat Peserta wajib melaporkan perubahan nama Peserta secara tertulis kepada Penyelenggara paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal surat persetujuan perihal penggunaan Warkat dan Dokumen Kliring dengan nama baru dari Bank Indonesia dengan melampirkan : 1) foto kopi salinan keputusan tentang perubahan nama Bank dari Bank Indonesia; 2) contoh Stempel Kliring dan Stempel Kliring Dibatalkan; 3) foto kopi surat persetujuan penggunaan Warkat dan Dokumen Kliring dengan nama baru, sekurang-kurangnya meliputi persetujuan untuk Cek, Bilyet Giro, Nota Debet, Nota Kredit, Kartu Batch dan BPW; 4) 2 (dua) disket kosong ukuran 3.5 (90 mm) untuk diisi rekaman aplikasi SOKL untuk kegiatan Kliring pengembalian. b. Paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak semua lampiran sebagaimana dimaksud dalam huruf a dipenuhi, kepada Peserta yang bersangkutan diberikan : 1) surat

3 1) surat persetujuan penggunaan nama Peserta yang baru dalam Kliring; 2) TPPK untuk Peserta Langsung; 3) 2 (dua) disket ukuran 3.5 (90 mm) yang berisi rekaman aplikasi SOKL untuk kegiatan Kliring pengembalian. c. Penyelenggara mengumumkan secara tertulis kepada seluruh Peserta mengenai perubahan nama Peserta paling lambat 2 (dua) hari kerja sebelum tanggal efektif berlakunya nama Peserta yang baru yang tercantum dalam surat persetujuan sebagaimana dimaksud dalam butir b.1), disertai foto kopi contoh Stempel Kliring dan Stempel Kliring Dibatalkan. 3. Ketentuan butir III.D.3.p diubah sehingga menjadi sebagai berikut : p. Dalam hal Peserta mengalami perubahan nama, status kantor, dan atau status kepesertaan sebagaimana dimaksud dalam butir III.D.1 dan III.D.3 maka Peserta yang bersangkutan wajib untuk melakukan penyesuaian terhadap Warkat dan Dokumen Kliring paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak : 1) tanggal surat persetujuan penggunaan nama Peserta yang baru dalam Kliring sebagaimana dimaksud dalam butir III.D.1.b.1) yang berlaku secara nasional; dan atau 2) penetapan tanggal efektif keikutsertaan Peserta dengan status kantor dan atau status kepesertaan yang baru dalam Kliring Lokal oleh Penyelenggara. 4. Ketentuan butir IV.B.2.c diubah sehingga menjadi sebagai berikut : c. BPW sebagaimana dimaksud dalam butir IV.B.1.a dan IV.B.1.b dibuat oleh Bank Pengirim dengan ketentuan sebagai berikut : 1) BPW

4 1) BPW diisi dengan informasi dalam bentuk MICR code line; 2) BPW dibubuhi tanda tangan dan nama jelas oleh Peserta pada kolom yang telah tersedia; 3) BPW akan diserahkan kembali kepada Petugas Kliring yang menyerahkan Bundel Warkat setelah sisi belakang BPW dicetak informasi penerimaan Bundel Warkat dengan mesin baca MICR oleh Penyelenggara sebagai bukti telah menerima Bundel Warkat yang dianggap telah memenuhi persyaratan dan pengisian Bundel Warkat. 5. Ketentuan butir IV.B.2.e diubah sehingga menjadi sebagai berikut: e. Kartu Batch merupakan sarana untuk mengetahui jumlah keseluruhan nominal Bundel Warkat dari masing-masing Peserta dan sebagai sarana kontrol dalam proses Kliring. Kartu Batch terdiri dari Kartu Batch Warkat Debet (KBWD) dan Kartu Batch Warkat Kredit (KBWK). 6. Ketentuan pada alinea terakhir butir IV.E.3 diubah sehingga menjadi berbunyi sebagai berikut : Cara pencantuman MICR Code Line pada BPWD dan BPWK sebagaimana terdapat pada Lampiran 4a dan 4b. 7. Ketentuan butir V.A.5 dihapus. 8. Ketentuan butir VI.A.1.a.4) diubah sehingga menjadi sebagai berikut : 4) menyusun Bundel Warkat berikut Dokumen Kliring dengan urutan sebagai berikut : a) Bundel Warkat debet terdiri dari : (1) BPWD; (2) Lembar Substitusi yang dilampiri add-list; (3) KBWD

5 (3) KBWD; dan (4) Warkat debet yang bersangkutan. b) Bundel Warkat kredit terdiri dari : (1) BPWK; (2) Lembar Substitusi yang dilampiri add-list; (3) KBWK; dan (4) Warkat kredit yang bersangkutan. 9. Ketentuan butir VI.A.1.b.1) diubah sehingga menjadi sebagai berikut : 1) Petugas Kliring mencantumkan waktu penyerahan Bundel Warkat dengan cara memasukkan BPW ke dalam mesin tera waktu (time stamp) yang telah disediakan oleh Penyelenggara; 10. Ketentuan butir VI.A.1.b.3) diubah sehingga menjadi sebagai berikut : 3) Petugas loket memeriksa kelengkapan dan pengisian Dokumen Kliring dalam setiap Bundel Warkat. Apabila Dokumen Kliring telah memenuhi persyaratan kelengkapan dan pengisian maka petugas loket mencetak informasi penerimaan Bundel Warkat dengan menggunakan mesin baca MICR pada sisi belakang BPW sebagai pengganti paraf petugas loket, kemudian mengembalikan BPW tersebut kepada Petugas Kliring sebagai tanda terima; 11. Ketentuan butir VI.A.1.b.4) diubah sehingga menjadi sebagai berikut : 4) Dalam hal persyaratan kelengkapan dan pengisian Dokumen Kliring sebagaimana dalam butir VI.A.1.b.3) tidak dipenuhi, petugas loket melakukan hal-hal sebagai berikut : a) Apabila pencetakan tanda terima dengan mesin baca MICR belum dilakukan, pembatalan penerimaan Bundel Warkat dilakukan dengan mencoret time stamp dan membubuhkan paraf disertai alasan pembatalan; b) Apabila

6 b) Apabila pencetakan tanda terima dengan mesin baca MICR telah dilakukan, pembatalan penerimaan Bundel Warkat dilakukan dengan cara membubuhi Stempel Tanda Terima Dibatalkan disertai alasan pembatalan. Contoh Stempel Tanda Terima Dibatalkan sebagaimana pada Lampiran 6a. 12. Isi Lampiran 7 sebagaimana dimaksud dalam ketentuan butir VI.A.1.b.5) diubah sehingga menjadi sebagaimana terlampir pada Surat Edaran ini. 13. Ketentuan butir VI.A.1.c.2) diubah sehingga menjadi sebagai berikut : 2) mencocokkan total nominal pada BPW sebagaimana dimaksud pada angka VI.A.1.b.3) serta jumlah lembar Warkat yang diserahkan dengan laporan Daftar Warkat Kliring Penyerahan yang Diserahkan (KNB- OK(X)-1205/POK(X)-1205); 14. Ketentuan butir VI.A.2.b.6) diubah sehingga menjadi sebagai berikut : 6) Petugas Kliring menerima lembar kedua BPRWKP yang telah diparaf oleh petugas Penyelenggara. 15. Ketentuan butir VI.A.2.b.8) diubah sehingga menjadi sebagai berikut : 8) Penyelenggara mendistribusikan Warkat yang telah diproses, laporan hasil proses Kliring pengembalian dan disket rekaman data Kliring pengembalian kepada Petugas Kliring. 16. Ketentuan butir VI.A.2.c diubah sehingga menjadi sebagai berikut : c. Kegiatan di kantor Peserta setelah menerima Warkat, laporan hasil proses Kliring pengembalian dan disket rekaman data Kliring Pengembalian dari Penyelenggara sebagaimana dimaksud dalam butir VI.A.2.b.8), adalah meneliti dan mencocokkan laporan hasil proses Kliring pengembalian dengan

7 dengan data Warkat yang diserahkan maupun fisik Warkat yang diterima. 17. Ketentuan butir VI.B.1.a diubah sehingga menjadi sebagai berikut : a. Melakukan penelitian atas Warkat dan Dokumen Kliring sebelum Bundel Warkat diserahkan kepada Penyelenggara. Dalam hal ini Peserta wajib meneliti dan bertanggung jawab atas : 1) keabsahan Warkat dan Dokumen Kliring Peserta yang bersangkutan; 2) kebenaran pencantuman informasi MICR code line pada Warkat; 3) kebenaran jumlah lembar dan nominal pada Warkat dan Dokumen Kliring; dan 4) kelengkapan Dokumen Kliring. Jumlah nominal yang tercantum pada BPW dan Kartu Batch harus sama dengan jumlah nominal keseluruhan Warkat berdasarkan add-list (bukti penjumlahan mesin hitung) yang dilampirkan pada Lembar Substitusi. 18. Ketentuan butir VI.B.1.b diubah sehingga menjadi sebagai berikut : b Penyelenggara tidak bertanggung jawab atas : 1) keabsahan Warkat dan Dokumen Kliring; dan 2) kebenaran jumlah lembar dan nominal pada Warkat dan Dokumen Kliring. 19. Ketentuan butir VI.B.1.h diubah sehingga menjadi sebagai berikut : h. Melakukan pencocokan antara nominal yang tercantum pada BPW dan jumlah lembar BPW yang diterima dari Penyelenggara dengan catatan intern Peserta mengenai nominal yang tercantum pada BPW dan jumlah lembar BPW yang diserahkan kepada Penyelenggara. 20. Isi

8 20. Isi Lampiran 9 sebagaimana dimaksud dalam ketentuan butir VI.D diubah sehingga menjadi sebagaimana terlampir pada Surat Edaran ini. 21. Ketentuan butir VI.E.4 diubah sehingga menjadi sebagai berikut : 4. Informasi hasil Kliring Informasi hasil Kliring merupakan informasi untuk mengetahui posisi perhitungan Kliring masing-masing Peserta yang dapat diakses melalui sarana elektronis meliputi informasi sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai Sistem Informasi Kliring Jarak Jauh. 22. Ketentuan butir VI.E.6 diubah sehingga menjadi sebagai berikut : 6. Penyelenggara menyediakan fasilitas investigasi selisih yaitu fasilitas untuk melakukan penelitian terhadap ketidaksesuaian antara laporan hasil proses Kliring dengan : a. Warkat yang diterima dari Penyelenggara; dan atau b. Warkat yang diserahkan kepada Penyelenggara. Permintaan terhadap fasilitas investigasi selisih dilakukan dengan telepon atau faksimili oleh Peserta untuk selanjutnya ditegaskan secara tertulis dengan surat yang dilampiri BPW dan laporan hasil proses Kliring atau data pendukung lainnya. Permintaan untuk melakukan investigasi selisih hanya dapat diajukan oleh Peserta dalam jangka waktu 5 (lima) hari kerja setelah hasil Kliring dibukukan oleh Bank Indonesia. Ketentuan batas waktu tersebut tidak berlaku apabila terdapat indikasi tindak pidana. Ketentuan

9 2003. Ketentuan dalam Surat Edaran ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Agustus Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat Edaran ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Demikian agar Saudara maklum. BANK INDONESIA, Ttd. MOHAMAD ISHAK DIREKTUR AKUNTING DAN SISTEM PEMBAYARAN