I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi bukanlah merupakan hal yang baru bagi kita. Globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dan liberalisasi perdagangan barang dan jasa semakin tinggi intensitasnya sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan suatu negara dan diyakini merupakan lokomotif penggerak dalam

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cara yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara untuk memenuhi semua kebutuhan yang ada dalam suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. tercermin dari kegiatan perdagangan antar negara. Perdagangan antar negara

KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Jakarta, Mei 2010

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut perdagangan internasional. Hal ini dilakukan guna memenuhi

Perkembangan Ekspor Indonesia Biro Riset LMFEUI

Herdiansyah Eka Putra B

BAB I PENDAHULUAN. pesat sesuai dengan kemajuan teknologi. Dalam era globalisasi peran transportasi

BAB I PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN II (SEMESTER I) TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan sebuah negara. Hal ini serupa dengan pendapat yang

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2016

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3

Analisis Perkembangan Industri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai kekayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Setiap negara di dunia ini pasti akan melakukan interaksi dengan negaranegara

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Strategi yang pertama sering dikatakan sebagai strategi inward looking,

I. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi diartikan juga sebagai peningkatan output masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi beberapa dasawarsa terakhir, mendorong

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dan pariwisata atau dalam istilah tertentu pariwisata memimpin

Masih Perlukah Kebijakan Subsidi Energi Dipertahankan Rabu, 22 Oktober 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2016

Kinerja Ekspor Nonmigas November 2010 Memperkuat Optimisme Pencapaian Target Ekspor 2010

MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Tel: /Fax:

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.

BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016

Nilai ekspor Jawa Barat Desember 2015 mencapai US$2,15 milyar naik 5,54 persen dibanding November 2015.

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang bergulir dengan cepat dan didukung oleh kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian internasional, diantaranya yaitu impor. Kegiatan impor yang dilakukan

PEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2007: PROSPEK DAN KEBIJAKAN

Analisis Perkembangan Industri

HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA EKSPOR NON MIGAS TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian suatu negara tentunya tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional, salah satu alat dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

ABSTRAK. Kata kunci: PDB, Kurs, Impor, Utang luar negeri

Perdagangan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi di suatu negara (trade as engine of growth).

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perdagangan internasional berawal dari adanya perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk piramida penduduk Indonesia yang expansif menyebabkan Indonesia

I. PENDAHULUAN. pertanian berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional. Di

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2015

I. PENDAHULUAN. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN NOVEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI DESEMBER 2015

BAB 3 KONDISI PERDAGANGAN LUAR-NEGERI INDONESIA DENGAN KAWASAN ASEAN

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2014

I. PENDAHULUAN. terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional

I. PENDAHULUAN. Indonesia telah lama melakukan perdagangan internasional. Adapun manfaat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas saat ini, telah terjadi perubahan secara

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT OKTOBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan

Analisis Perkembangan Industri

BAB I PENDAHULUAN. ruang lingkup kegiatan ekonominya. Globalisasi menuntut akan adanya

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JULI 2014

BAB I PENDAHULUAN. ketimpangan dapat diatasi dengan industri. Suatu negara dengan industri yang

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016

PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017

Analisis Dampak Perdagangan Internasional Terhadap Pembangunan Ekonomi. Impact of International Trade to Economic Development

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2014

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara dapat diukur dan digambarkan secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk melihat keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu negara di samping indikator-indikator lain seperti tingkat pengangguran, angka kemiskinan, laju inflasi, dan lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi yang pesat dan stabil diharapkan akan memberikan dampak positif baik secara langsung maupun tidak langsung bagi variabel ekonomi lainnya. Dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan, pemerintah di masing-masing negara mempunyai beberapa komponen kebijakan yang bisa digunakan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai. Salah satunya adalah melalui kebijakan perdagangan internasional. Menurut Salvatore (1997) perdagangan internasional dapat digunakan sebagai mesin bagi pertumbuhan ekonomi di suatu negara (trade as engine of growth). Dengan adanya aktivitas perdagangan internasional maka diharapkan akan mendorong percepatan pembangunan ekonomi di negara tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa perdagangan internasional memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi di suatu negara, terutama bagi negara-

negara berkembang yang sedang berada dalam tahapan membangun ekonominya. Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi antara lain adalah pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Laju pertumbuhan PDB Indonesia dari tahun ke tahun dapat dilihat dari peran ekspor sebagai penggerak bagi pertumbuhan ekonomi. Indonesia sebagai sebuah negara berkembang, sejak tahun 1980-an telah menggunakan kebijakan ekspor untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Sejak saat itu ekspor menjadi perhatian dalam memacu pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal tersebut dapat ditunjukkan melalui Gambar 1 yang memperlihatkan bahwa rata-rata nilai ekspor Indonesia sejak tahun 1980 terus mengalami kenaikan. Hal ini menguatkan dugaan bahwa pemerintah Indonesia berusaha memaksimalkan peranan ekspor sebagai motor penggerak dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia selama ini. Menurut Salvatore, salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang paling umum di negara berkembang berasal dari kegiatan perdagangan internasionalnya, yakni kegiatan ekspor. 2

1 980 1 982 1 984 1 986 1 988 1 990 1 992 1 994 1 996 1 998 2000 2002 2004 2006 2008 201 0 US$ juta 1 80000 1 60000 1 40000 1 20000 1 00000 80000 60000 40000 20000 0 Ekspor Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) diolah Gambar 1. Nilai Ekspor Indonesia (Jutaan US$) Selama dua dekade ini sudah banyak studi empirik yang dilakukan untuk meneliti seberapa besar peran ekspor mendorong pertumbuhan ekonomi di suatu negara atau hipotesis yang menyatakan bahwa ekspor (pertumbuhan ekspor) akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikarenakan pertumbuhan ekspor yang tinggi akan menghasilkan devisa bagi suatu negara dan selanjutnya dapat digunakan untuk membiayai impor dan untuk pembangunan sektor-sektor di dalam negeri. Karena secara teoritis dapat dikatakan bahwa ada korelasi yang positif antara pertumbuhan ekspor dan pertumbuhan ekonomi di satu pihak dan peningkatan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat serta pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di pihak lainnya. Krisis ekonomi yang pernah terjadi pada pertengahan 1997 berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 13,1%. Hal ini terlihat dari posisi neraca transaksi berjalan yang selalu defisit dari tahun ke tahun. 3

Namun setelah krisis tersebut laju pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin membaik khususnya dalam periode 2005 2008. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Kemajuan Ekonomi Setelah Krisis Ekonomi 1997/1998 Negara Asia (% atau % terhadap PDB untuk utang luar negeri) Laju Utang Pertumbuhan Inflasi Negara Luar Negeri Ekonomi Tk.Pengangguran 98-04 05-07 08 98 08 02 08 00 08 Indonesia 1,5 5,8 6,2 58,4 11,0 64,9 30,7 8,3 8,3 Thailand 5,0 5,0 4,5 8,1 3,0 48,8 29,9 2,4 1,4 Malaysia 5,6 6,0 5,7 5,2 4,3 48,4 31,3 3,5 3,3 Filipina 5,9 4,8 2,7 9,3 4,5 69,8 45,4 11,2 7,3 KorSel 6,1 5,0 4,1 7,7 3,0 25,8 39,4 4,4 3,5 Sumber : World bank (Bank Dunia) Secara ringkas, dapat dikatakan bahwa dalam era perdagangan bebas ini, hampir tidak ada lagi satu negara pun yang benar-benar mandiri, tapi satu sama lain saling membutuhkan dan saling mengisi. Hal ini akan menjadi bukti akan lebih pentingnya peranan perdagangan internasional di masa yang mendatang demi kepentingan ekonomi nasional. Dalam hal ini, hubungan ekonomi internasional dalam suatu negara ditunjukkan oleh kegiatan perdagangan yang meliputi kegiatan ekspor dan impor sebagai salah satu komponen penting dalam hubungan ekonomi luar negeri. Secara umum komoditas ekspor Indonesia dapat dikelompokkan dalam empat kelompok komoditas. a) Komoditas ekspor Indonesia dengan kandungan komponen dari hasil impor yang rendah dengan kekuatan modal untuk memproduksinya dikuasai sepenuhnya oleh pemodal nasional. 4

b) Komoditas ekspor Indonesia dengan kandungan komponen dari hasil impor rendah, tetapi modal untuk memproduksinya dikuasai sepenuhnya atau sebagian oleh pemodal asing. c) Komoditas ekspor nasional dengan kandungan komponen hasil impor tinggi, dengan modal untuk memproduksinya dikuasai sepenuhnya oleh pemodal nasional. d) Komoditas ekspor nasional dengan kandungan komponen dari hasil impor yang tinggi, tetapi modal untuk memproduksinya dikuasai sepenuhnya atau sebagian oleh pemodal asing. Dalam hubungannya dengan PDB di samping penguasaan devisa yang rendah, komoditas yang keempat tersebut juga menimbulkan retrained value yang dapat dinikmati ekonomi domestik yang rendah pula. Seperti biasa, peningkatan ekspor yang utama di Indonesia masih bersumber dari peningkatan ekspor non migas, terutama komoditi-komoditi dari sektor industri seperti tekstil dan produk tekstil (TPT), minyak sawit mentah (CPO), dan hasil tambang seperti batubara dan tembaga. Menguatnya ekspor batu bara dan tembaga disebabkan permintaan dari China. Pada tahun 2005 kinerja ekspor ke beberapa negara tujuan ekspor umumnya mengalami peningkatan selama periode Januari-November 2005 peningkatan ekspor tertinggi terjadi untuk tujuan Republik Korea (32%) kemudian Singapura (31,2%), Taiwan (19,2%), bahkan ekspor terus meningkat hingga akhir 2010. Tetapi pangsa pasar tetap didominasi oleh Jepang, Amerika Serikat, Singapura dan Uni Eropa yang menguasai 55% dari total ekspor Indonesia. Ekspor yang menghasilkan devisa negara digunakan untuk membiayai impor. 5

B. Rumusan Masalah Yang menjadi permasalahannya adalah pada kenyataanya jumlah ekspor tidak sebanding dengan jumlah impor di Indonesia, bahkan Indonesia masih mengimpor garam dari India dan mengimpor buah dari negara tetangga seperti Thailand dan Singapura. Harga barang-barang impor yang dijual di Indonesia jauh lebih murah dibandingkan harga barang-barang domestik yang dijual di negeri sendiri. Hal ini menjadi masalah penting ketika ekspor diduga sebagai penggerak dalam pertumbuhan ekonomi. Sehingga berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: - Bagaimana perkembangan ekspor dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. - Bagaimana pengaruh inflasi dan kurs sebagai bagian dari ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia - Bagaimana keterbukaan perekonomian Indonesia. C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahuhi pengaruh ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 2. Mengetahui pengaruh inflasi dan kurs sebagai bagian dari ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia 3. Mengetahui keterbukaan perekonomian Indonesia. 6

D. Kerangka Pemikiran Ekspor Inflasi Nilai tukar Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (PDB = Y D ) Ekspor digunakan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi. Variabel yang mempengaruhi naik turunnya ekspor adalah inflasi dan nilai tukar yang pada akhirnya akan menghasilkan nilai ekspor Indonesia yang digunakan sebagai pengukur untuk melihat seberapa besar pertumbuhan ekonomi Indonesia. E. Hipotesis Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap permasalahan penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dibuat hipotesis sebagai berikut: ekspor, inflasi dan nilai tukar berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. 7

F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini terdiri dari: Bab I. Pendahuluan yang berisikan latar belakang dan masalah, tujuan penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis dan sistematika penulisan. Bab II. Bab III. Tinjauan pustaka berisi tinjauan teoritis dan tinjauan empirik. Metode penelitian berisikan jenis dan sumber data, batasan peubah, alat analisis, metode analisis, dan pengujian hipotesis. Bab IV. Hasil dan pembahasan berisikan analisis hasil perhitungan secara kuantitatif dan kualitatif. Bab V. Simpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 8