Network Address Translation (NAT)

dokumen-dokumen yang mirip
Network Address Translation (NAT)

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENGGUNAAN NETWORK ADDRESS TRANSLATION (NAT) DALAM ADMINISTRASI JARINGAN

Network Address Translation. Oleh : Akhmad Mukhammad

Network Tech Support Inside local address Inside global address Outside local address Outside global address DHCP & NAT

Translator. Politeknik Elektronik Negeri Surabaya ITS - Surabaya

Pemrograman Jaringan

A I S Y A T U L K A R I M A

Private IP network adalah IP jaringan yang tidak terkoneksi secara langsung ke internet IP addresses Private dapat dirubah sesuai kebutuhan.

Irvan Nasrun

Network Address Translation

(Network Address Translation)

Network Address Translator

Network Address Translator. Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111

Access Control List (ACL)

KATA Halaman 1 dari 12

Manajemen IP Address

Network Address Translator. Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

ROUTING. Pengiriman Langsung & Tidak Langsung

Modul 11 Access Control Lists (ACLs)

Membuat Router dengan NAT pada Windows XP

NAT Sharing Koneksi Internet

Router Devices & Configuration

Modul Superlab CCNA. Oleh: M. Saiful Mukharom. Jika kalian ingin bertanya ada di twitter.

TUGAS RESUME PAPER KEAMANAN KOMPUTER IDENTITAS PAPER ANALISIS PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI FIREWALL DAN TRAFFIC FILTERING MENGGUNAKAN CISCO ROUTER

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan

BAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan

IMPLEMENTASI STATIC NAT TERHADAP JARINGAN VLAN MENGGUNAKAN IP DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL (DHCP)

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport

KONFIGURASI JARINGAN/NETWORK PT. SYSTECCO

BAB IV PEMBAHASAN /24 dan lainnya bisa berkoneksi dengan internet / ISP.

Figure 3.1 Format datagram IP

Cara Setting IP Address DHCP di

Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP

UNIT III Mekanisme DHCP dan NAT

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut hanya berada dalam satu lokasi maka akan lebih mudah dalam

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

METODE PENELITIAN. B. Pengenalan Cisco Router

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam

Modul 3. Praktikkum Subnetting. A. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu institusi, ada banyak aktivitas dilakukan. Agar aktivitas tersebut berjalan

Perancangan dan Simulasi Routing Static Berbasis IPV4 Menggunakan Router Cisco

3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Statistik Grafik secara Global dari User yang Melakukan Akses ke Google Menggunakan IPv6 pada Musim Semi 2014 [2]

BAB 4 PERANCANGAN DAN UJI COBA. untuk menghadapi permasalahan yang ada pada jaringan BPPT adalah dengan

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Rancangan jaringan lokal pada PT. Yamatogomu Indonesia

IP Subnetting dan Routing (1)

JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

MODUL 4 PC ROUTER. Gambar 1 Komunikasi dua komputer

Analisa Penggunaan Mekanisme Network Address Translation (NAT) untuk Menghemat Internet Protocol (IP) Address

MODUL III Membuat Server HTTP Pada Jaringan

AKHMAD FAJRI YUDIHARTO( ) Tugas 3. Vlan Menggunakan 2 Switch

Dynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer

Access-List. Oleh : Akhmad Mukhammad

Dynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer

JARINGAN KOMPUTER MODUL 5

MODUL 5 ACCESS CONTROL LIST

MODUL 3 SUBNETTING DAN PENGATURAN IP PADA LINUX

LAMPIRAN A: MODE ROUTER

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Modul 9 Dasar Troubleshooting Router

Vpn ( virtual Private Network )

ROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng.

MODUL CISCO STATIC ROUTING

Pengalamatan Jaringan Menggunakan IPv4

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Sharing Koneksi Internet

TUGAS 3 JARINGAN KOMPUTER. Analisa: Gambar di atas adalah topologi jaringan VLAN dengan menggunakan dua switch. PC A

IP ADDRESSING & SUBNETTING. M. Teguh Kurniawan Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom

IP Address dan Pengkabelan (2) Oleh : Tim Jarkom

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

PENGALAMATAN JARINGAN MENGGUNAKAN IPV4

IP Address OLEH: ADI SETIAWAN, S.KOM

Firewall & WEB SERVICE

KONFIGURASI VLAN, ROUTING STATIC, DHCP DAN NAT PADA LAYER 3 SWITCH CISCO 3560

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Routing Static

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

IP Addressing. Oleh : Akhmad Mukhammad

MPLS Multi Protocol Label Switching

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

Certified Network Associate ( MTCNA ) Modul 6

MODUL 03 PRAKTIKUM TIM ASISTEN SISTEM OPERASI 2014

Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet

KONFIGURASI CISCO ROUTER

BAB IV INTERNET PROTOCOL

Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP

Gambar 4.27 Perbandingan throughput rata-rata IIX ke Gateway 2

SIMULASI JARINGAN FRAME RELAY MENGGUNAKAN METODE NAT DAN DYNAMIC ROUTING RIP

CARA MENJALANKAN PROGRAM

MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 5 STATIC ROUTING

TCP dan Pengalamatan IP

PENGALAMATAN IP DAN SUBNETTING

Modul Pelatihan Routing dengan Cisco NCC Teknik Informatika ITS

JENIS-JENIS ALAMAT UNICAST

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Lalu bagai mana dengan solusinya? apakah kita bisa menggunakan beberapa line untuk menunjang kehidupan ber-internet? Bisa, tapi harus di gabung.

ANALISIS PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI FIREWALL DAN TRAFFIC FILTERING MENGGUNAKAN CISCO ROUTER

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Tunnel dan Virtual Private Network

Aplikasi load-balancer yang akan digunakan oleh aplikasi saat melakukan koneksi ke sebuah system yang terdiri dari beberapa back-end server.

Transkripsi:

Network Address Translation (NAT) Mudji Basuki mudji@infoteknologi.com Apakah Network Address Translation (NAT)? Network Address Translation Keterbatasan alamat IPv.4 merupakan masalah pada jaringan global atau Internet. Untuk memaksimalkan penggunakan alamat IP yang diberikan oleh Internet Service Provider (ISP) dapat digunakan Network Address Translation atau NAT. Cisco mengimplementasikan dengan menggunakan RFC 1631. NAT membuat jaringan yang menggunakan alamat lokal (private), alamat yang tidak boleh ada dalam tabel routing Internet dan dikhususkan untuk jaringan lokal/intranet, dapat berkomunikasi ke Internet dengan jalan meminjam alamat IP Internet yang dialokasikan oleh ISP. Dua Tipe NAT Dua tipe NAT adalah Static dan Dinamik yang keduanya dapat digunakan secara terpisah maupun bersamaan. Statik Translasi Static terjadi ketika sebuah alamat lokal (inside) di petakan ke sebuah alamat global/internet (outside). Alamat lokal dan global dipetakan satu lawan satu secara Statik. Dinamik NAT dengan Pool (kelompok) Translasi Dinamik terjadi ketika router NAT diset untuk memahami alamat lokal yang harus ditranslasikan, dan kelompok (pool) alamat global yang akan digunakan untuk terhubung ke internet. Proses NAT Dinamik ini dapat memetakan bebarapa kelompok alamat lokal ke beberapa kelompok alamat global. NAT Overload Sejumlah IP lokal/internal dapat ditranslasikan ke satu alamat IP global/outside. Hal ini sangat menghemat penggunakan alokasi IP dari ISP. Sharing/pemakaian bersama satu

alamat IP ini menggunakan metoda port multiplexing, atau perubahan port ke packet outbound. Komponen-komponen NAT NAT dapat melewatkan alamat jaringan lokal ( private ) menuju jaringan public seperti Internet. Alamat private yang berada pada jaringan lokal /"inside", mengirim paket melalui router NAT, yang kemudian dirubah oleh router NAT menjadi alamat IP ISP sehingga paket tersebut dapat diteruskan melewati jaringan publik atau internet. Awalnya Fitur ini hanya tersedia pada gateway pass-through firewall saja. Tapi sekarang sudah tersedia di semua router Cisco. Komponen Utama NAT Komponen-komponen utama NAT pada Router Cisco : Gambar Inside local IP address Alamat IP yang di set untuk sebuah host pada jaringan lokal (inside network). Pengalokasian alamat IP harus unik dan dalam satu subnet yang sama. Inside global IP address Sebuah alamat IP legal (ditetapkan oleh NIC atau service provider) yang mewakili satu atau lebih alamat IP inside lokal ke dunia luar. Alamat IP ini dialokasikan dari kapasitas alamat global yang unik. Biasanya disediakan oleh Internet Service Provider (ISP).

Outside global IP address Alamat IP yang ditetapkan untuk sebuah host pada jaringan luar (outside network). Simple translation Sebuah translasi yang memetakan satu alamat IP ke satu alamat IP lain. Penggunaan NAT Kapan sebaiknya NAT Digunakan? Gunakan NAT Jika: Anda membutuhkan koneksi ke Internet dan hosts/komputer-komputer anda tidak mempunyai alamat IP global. Anda berganti ke ISP baru dan anda diharuskan menggunakan alamat IP dari ISP baru tersebut untuk jaringan anda. NAT digunakan untuk menyelesaikan masalah pengalamatan IP Teknologi NAT memungkinakan alamat IP lokal/ private terhubung ke jaringan publik seperti Internet. Sebuah router NAT ditempatkan antara jaringan lokal (inside network) dan jaringan publik (outside network), dan mentranslasikan alamat lokal/internal menjadi alamat IP global yang unik sebelum mengirimkan paket ke jaringan luar seperti Internet. Dengan NAT, jaringan internal/lokal, tidak akan terlihat oleh dunia luar/internet. IP lokal yang cukup banyak dapat dilewatkan ke Internet hanya dengan melalui translasi ke satu IP publik/global.

Keuntungan menggunakan NAT Jika anda harus merubah alamat IP internal anda, dikarenakan anda berganti ISP atau dua intranet digabungkan (misalnya penggabungan dua perusahaan), NAT dapat digunakan untuk mentranslasikan alamat IP yang sesuai. NAT memungkinkan anda menambah alamat IP, tanpa merubah alamat IP pada hosts atau komputer anda. Dengan demikian akan menghilangkan duplicate IP tanpa pengalamatan kembali host atau komputer anda. Pertimbangan Implementasi NAT Berikut tabel keuntungan dan kerugian menggunakan NAT Keuntungan Menghemat alamat IP legal (ditetapkan oleh NIC atau service provider) Mengurangi terjadinya duplicate alamat jaringan IP. Meningkatkan fleksibilitas untuk koneksi ke Internet Menghindarkan proses pengalamatan kembali (readdressing) pada saat jaringan berubah. Kerugian Translasi menimbulkan delay switching. Menghilangkan kemampuan trace (traceability) end-to-end IP. Aplikasi tertentu tidak dapat berjalan jika menggunakan NAT. Bagaimana Alamat IP Inside Local ditranslasikan? Berikut adalah ilustrasi NAT yang digunakan untuk mentranslasikan alamat dari dalam (inside) jaringan ke tujuan (outside). Gambar

Langkah 1: Pengguna pada host 10.1.1.1 membuat koneksi ke outside host B. Langkah 2: Paket pertama yang diterima oleh router dari host 10.1.1.1 dicocokkan dengan tabel NAT. Jika translasi ada, (karena sudah diset statik), maka router melanjutkan ke Langkah 3. Jika translasi tidak ditemukan. Router mengalokasikan sebuah alamat baru dan menset sebuah translasi dari inside local 10.1.1.1 ke sebuah alamat legal inside global dari kelompok (pool) alamat dinamik. Langkah 3: Router mengganti alamat 10.1.1.1 inside local IP dengan alamat inside global yang telah dipilih, 192.168.2.2, dan meneruskan paket data.

Langkah 4: Host B menerima paket dan merespon ke node yang menggunakan alamat IP inside global 192.168.2.2. Langkah 5: Ketika router menerima paket dengan alamat IP inside global, router membentuk tabel NAT dengan alamat IP inside global sebagai referensi. Langkah 6: Router kemudian mentranslasikan alamat tersebut ke 10.1.1.1 yang merupakan alamat inside local, dan meneruskan paket data ke 10.1.1.1. Host 10.1.1.1 menerima packet dan memprosesnya. Catatan : Anda dapat menggunakan Static atau Dinamik NAT secara terpisah atau bersamaan. Alamat Inside Global Overload Bagaimana proses Alamat Global Overload? Gambar berikut akan mengilustrasikan proses NAT dengan satu buah alamat inside global yang merepresentasikan alamat inside local yang berjumlah banyak secara terusmenerus. Dalam contoh ini, tabel translasi extended akan digunakan. Dalam tabel ini, kombinasi alamat dan port membuat setiap alamat global IP menjadi unik (tidak ada yang sama). Sebenarnya, yang membuat alamat ini menjadi unik adalah Port Address Translation (PAT), yang merupakan bagian dari NAT. Gambar

Langkah 1: Pengguna pada host 10.1.1.1 membuat koneksi ke host B. Langkah 2: Router akan menerima paket dari 10.1.1.1 dan mengecek tabel NAT. Jika translasi belum ada, router akan menentukan alamat 10.1.1.1 yang harus ditranslasikan. Router mengalokasikan alamat baru dan menset translasi dari alamat inside local 10.1.1.1 ke alamat global. Jika overload diaktifkan, dan translasi lain juga aktif, router akan menggunakan kembali alamat global tersebut dengan mencantumkan port yang berbeda untuk tiap translasi alamat IP. Langkah 3: Router mengganti alamat IP inside local 10.1.1.1 dengan alamat IP inside global 192.168.2.2, dan meneruskan paket data.

Langkah 4: Host B yang berada di luar (outside) menerima paket dan merespon node yang menggunakan alamat IP inside global 192.168.2.2. Langkah 5: Ketika router menerima paket dengan alamat IP inside global, router mencari pada tabel NAT-nya, dan mengecek alamat inside global dan nomor port. Alamat outside (outside global IP address) dan nomor port-nya sebagai referensi. Langkah 6: Kemudian router mentranslasikan alamat IP tersebut ke alamat inside local 10.1.1.1 dan meneruskan paket ke 10.1.1.1. Host 10.1.1.1 menerima paket dan memprosesnya. Membuat NAT pada Router Cisco Perintah-Perintah untuk membuat NAT Perintah-perintah berikut digunakan untuk membuat NAT pada router Cisco: Perintah

(urutan yang masuk dalam daftar akses) untuk inside network. ip nat pool ip nat inside source list pool ip nat outside source pool ip nat inside source static ip nat {inside outside} ip nat inside destination list pool Perintah ini mendefinisikan sebuah kelompok (pool) IP NAT untuk inside network. Memetakan access list ke kelompok (pool) IP NAT. Memetakan antara access list dan kelompok (pool) outside local. Mendefinisikan alamat yang menggunakan translasi alamat statik untuk alamat lokal. Mengaktifkan NAT pada sebuah interface (harus dipilih salah satu inside atau outside). Defines mapping between the access list and the real host pool Urutan Perintah ip nat pool : Urutan perintah untuk ip nat pool sebagai berikut: #ip nat pool pool-name start-ip end-ip {netmask netmask prefixlength prefix-length} [type rotary] Parameter untuk perintah ip nat pool : name Perintah ip nat pool start-ip end-ip netmask netmask prefix-length prefixlength type rotary Nama kelompok (pool) Alamat IP awal yang mendefiniskan jarak (range) dalam kelompok (pool) alamat IP. Alamat IP akhir yang mendefinisikan jarak (range) dalam kelompok (pool) alamat IP. Network mask yang menentukan alamat IP masuk ke dalam suatu jaringan (network) atau subjaringan (subnetwork). Jumlah yang menyatakan berapa banyak bit 1 dalam netmask (berapa banyak bit alamat yang menyatakan jaringan). Menyatakan netmask jaringan yang masuk dalam kelompok (pool) alamat IP. (Optional) Menyatakan jarak (range) alamat dalam kelompok (pool), antara inside host dan TCP Load Distribution yang akan terjadi.

Urutan Perintah ip nat inside source static Urutan perintah untuk ip nat inside source static sebagai berikut: #ip nat inside source static local-ip global-ip Parameters untuk perintah ip nat inside source static : Perintah ip nat inside source static local-ip global-ip Set sebuah translasi statik tunggal. Alamat IP lokal ini adalah sebuah host pada jaringan lokal (inside network). Alamat IP lokal dapat dipilih sesuai keinginan. Set sebuah translasi statik tunggal. Alamat IP yang muncul di jaringan publik (outside) yang mewakili alamat IP lokal (inside local). Catatan : Hanya paket dari lokal menuju global (outside) yang ditranslasikan, sedangkan paket yang tidak ditujukan keluar (outside) tidak akan ditranslasikan. Membuat NAT Statik Prosedur membuat NAT Statik Berikut prosedur membuat NAT Statik : Step Perintah 1. Set router untuk routing IP dan pengalamatan IP menggunakan perintah-perintah berikut: 2. Konfigur router untuk NAT statik menggunakan perintah: ip nat inside source static. Router(config)# ip nat inside source static 10.0.0.1 108.77.2.1 3. Enable NAT on the interface using the ip nat {inside outside} command. Router(config)# interface e0 Router(config-if)# ip nat inside atau Router(config)# interface s0 Router(config-if)# ip nat outside Perintah ini mengaktifkan routing dan pengalamatan ip pada router. Perintah ini mendefinisikan alamat untuk inside local. Alamat 10.0.0.1 ditranslasikan statik ke 108.77.2.1 Perintah ini mengaktifkan NAT pada salah satu interface (pilih salah satu, inside atau outside). Membuat NAT Dinamik

Prosedur membuat NAT Dinamik Berikut prosedur membuat NAT Dinamik: Step Perintah 1. Set router untuk routing IP dan pengalamatan IP menggunakan perintah-perintah berikut: 2. Buat IP access list standard untuk jaringan lokal (inside network) menggunakan perintah : access-list access-list-number {permit deny} local-ip-address. Perintah ini mengaktifkan routing dan pengalamatan ip pada router. Perintah ini membuat sebuah access list untuk alamat IP. Router(config)# access-list 2 permit 10.1.1.10 0.0.0.255 3. Membuat IP NAT pool untuk inside network menggunakan perintah : ip nat pool poolname start-ip end-ip {network netmask prefix-length prefix-length} [type rotary] Router(config)# ip nat pool Ilmukomputer 195.165.2.1 195.165.2.254 netmask 255.255.255.0 prefix-length 24 type rotary 4. Pasang access list pada IP NAT pool menggunakan perintah: ip nat inside source list access-list-number pool name overload Router(config)# ip nat inside source list 2 pool Ilmukomputer overload 5. Aktifkan NAT pada interface menggunakan perintah: ip nat {inside outside } Router(config)# interface e0 Router(config-if)# ip nat inside atau Router(config)# interface s0 Router(config-if)# ip nat outside Perintah ini menghasilkan kelompok (pool) IP NAT untuk inside network. IP yang tersedia untuk mentranslasikan ip lokal adalah dari 192.168.2.1 sampai 192.168.2.254. Perintah ini memetakan access list ke IP NAT pool. Penambahan overload untuk memetakan antara access list dan IP NAT pool. Perintah ini mengaktifkan NAT pada salah satu interface (pilih salah satu, inside atau outside). Menguji dan Troubleshooting NAT Perintah-perintah untuk menguji NAT Berikut perintah yang digunakan dalam operasi NAT:

Perintah show ip nat translations [verbose] show ip nat statistics Perintah yang menampilkan translasi yang sedang aktif. Perintah yang menampilkan statistik translasi. Contoh IP NAT Statik Router#show ip nat translation Pro Inside global Inside local Outside local Outside global --- 156.8.34.1 10.15.0.1 --- --- --- 156.8.34.2 10.15.0.2 --- --- --- 156.8.34.3 10.15.0.3 --- --- Contoh IP NAT Dinamik: Router#show ip nat translation Pro Inside global Inside local Outside local Outside global tcp 143.4.23.1:1098 10.1.0.1:1098 73.4.5.6:23 73.4.5.6:23 tcp 143.4.23.1:1345 10.1.0.2:1345 73.4.5.6:23 73.4.5.6:23 tcp 143.4.23.1:1989 10.1.0.3:1989 73.4.5.7:21 73.4.5.7:21 Contoh Statistik NAT: Router#show ip nat statistics Total translations: 1 (0 static, 1 dynamic; 0 extended) Outside interfaces: Serial0Inside interfaces: Ethernet0Hits: 1 Misses: 0 Expired translations: 2Dynamic mappings:-- Inside Source access-list 1 pool Ilmukomputer refcount 2 pool Ilmukomputer: netmask 255.255.255.0 start 195.165.2.1 end 195.165.2.254 type generic, total addresses 254, allocated 1 (14%), misses 0 Perintah Troubleshooting NAT Berikut perintah yang digunakan untuk troubleshooting NAT. Perintah debug ip nat[ list detailed] Perintah ini menampilkan setiap baris untuk tiap-tiap paket yang telah ditranslasikan. Contoh : Router#debug ip nat NAT: s=10.1.0.1->12.1.3.2, d=155.5.5.5 [1] NAT: s=155.5.5.5, d=12.1.3.2->10.1.0.1 [1] NAT: s=10.1.0.1->12.1.3.2, d=155.5.5.5 [2] NAT*: s=155.5.5.5, d=12.1.3.2->10.1.0.1 [2]!Additional output omitted Untuk melacak atau melihat proses operasi NAT, gunakan perintah debug ip nat [list detailed]. Pada contoh di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tanda asterisk (*) menunjukkan translasi terjadi dengan fast path atau dengan menggunakan cache. Paket pertama akan selalu melalui jalur lambat/slow path (process-switched). Paket berikutnya akan melalui jalur cepat (fast path) jika dengan entri cache. s=10.1.0.1 adalah alamat asal (source address). d=155.5.5.5 adalah alamat tujuan (destination address). 10.1.0.1->12.1.3.2 menunjukkan bahwa alamat ditranslasikan. Nilai dalam tanda kurung adalah nomor identifikasi IP. Informasi ini sangat berguna untuk mencocokkan pasangan paket jika menggunakan alat ukur Sniffer, karena sangat banyak paket yang muncul dalam Sniffer. Membersihkan Translasi Tabel NAT Berikut perintah untuk membersihkan isi tabel NAT pada Router Cisco: Perintah clear ip nat translation * clear ip nat translation inside global-ip local-ip [outside local-ip global-ip] clear ip nat translation outside local-ip global-ip clear ip nat translation protocol inside Membersihkan semua isi tabel NAT Tanda (*) berarti SEMUA. Membersihkan translasi yang berisi sebuah translasi lokal/inside, atau translasi inside dan outside bersamaan. Membersihkan sebuah translasi global/outside. Membersihkan sebuah extended entry. Tip : Jika NAT telah dikonfigur dengan benar, tetapi translasi tidak terjadi, bersihkan isi tabel NAT (clear ip nat translation *), kemudian cek kembali translasi yang terjadi. Referensi: [Cisco Press, 2004] Wendel Odom, "CCNA ICND Exam Certification Guide", Indianapolis, USA.

Biografi Penulis : Mudji Basuki, (Founder InfoTeknologi.com) Menamatkan pendidikan sebagai sarjana teknik jurusan Teknik Elektro STT Telkom, Bandung pada tahun 1997. Saat ini bekerja di sebuah perusahaan swasta, sebagai Network Analyst. Analisa, memelihara jaringan, memberikan desain dan solusi yang optimal untuk jaringan komunikasi data yang menggunakan LAN dan WAN dengan teknologi MPLS, VPN-IP, ADSL, VoIP, ATM, Frame Relay, Voice over Frame Relay, X.25, SDLC dan Asynchronous data yang didukung dengan media akses wireline maupun wireless termasuk VSAT. Juga memelihara jaringan pelanggan dan router-router ISP sebagai Value Added Services. Sebagai Trainer di perusahaan tersebut pada Divisi Pelatihan SDM untuk materi Integrasi jaringan, Internetworking Concept, TCP/IP, VPN-IP + MPLS dan juga wireless local loop (WLL). Staff pengajar di salah satu Universitas di Jakarta. Pemegang sertifikasi dari Cisco sebagai Cisco Certified Network Associate (CCNA) dan Cisco Certified Network Professional (CCNP), dan sertifikasi Voice over IP (VoIP) dari Brainbench. Email : mudji@infoteknologi.com =====(0)=====