BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. PENGUMPULAN DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. besar kedua di Jawa Timur setelah Kota Surabaya. Kota Malang merupakan salah

DESAIN SISTEM JARINGAN DAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PEDESAAN (STUDI KASUS DESA WAREMBUNGAN)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3.1 Metode Pengumpulan Data

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DESA LOBONG, DESA MUNTOI, DAN DESA INUAI KECAMATAN PASSI BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

Oleh: Nastain dan Probo Hardini Jurusan Teknik Sipil Universitas Jenderal Soedirman (Diterima: 18 Juli 2005; Disetujui: 24 Nopember 2005)

Kata Kunci : IPA Penet, Daerah Layanan, Jaringan Distribusi Utama, Suplesi dan software WaterNet

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap instalasi pengolahan air tersebut memiliki zona distribusi pengairannya masing-masing, yaitu:

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK ZONA PELAYANAN IPA PILOLODAA KOTA GORONTALO

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SEA KECAMATAN PINELENG KABUPATEN MINAHASA

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JARINGAN PIPA UTAMA PDAM KABUPATEN KENDAL

PRADESAIN PENYEDIAAN AIR BERSIH DENGAN POMPA TENAGA ANGIN DI WILAYAH GRIGAK, GUNUNG KIDUL. Laporan Tugas Akhir

BAB III METODOLOGI. Persiapan. Pengamatan Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Alternatif Pendekatan Masalah. Pengumpulan Data Data Primer Data Sekunder

PENGARUH PENAMBAHAN DEBIT KEBUTUHAN PADA ZONA PELAYANAN AIR BERSIH DI PDAM TIRTA MEULABOH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3.1 GARIS BESAR LANGKAH KERJA

TATA CARA PERENCANAAN

DAFTAR ISI... ABSTRAK... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. : SPAM Kampus, Sistem Pengaliran Kombinasi, Pompa, Menara Reservoir, WaterNet

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB III. METODE PENELITIAN

TPAM SLIDE 7 SISTEM DISTRIBUSI. Prepared by Yuniati, PhD

PENGARUH DIAMETER PIPA KELUAR DAN DIMENSI BAK PENAMPUNG PADA ALIRAN AIR SISTEM VACUM ABSTRAK

EXECUTIVE SUMMARY JARINGAN IRIGASI PERPIPAAN

Analisis Sistem Penyediaan Air Bersih di PDAM Tirta Silau Piasa, Kisaran Barat, Asahan, Sumatra Utara

STUDI EVALUASI DAN PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KOTA MALANG PADA KECAMATAN KEDUNGKANDANG

Analisis dan Rencana Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih Unit Cabang Timur PDAM Kabupaten Klaten

STUDI EVALUASI DAN PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KOTA MALANG PADA KECAMATAN KEDUNGKANDANG SKRIPSI

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KAWASAN PERUMAHAN GRIYA PEMULA (WELONG ABADI) KECAMATAN PALDUA MANADO

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH KELURAHAN KAYAWU KOTA TOMOHON

PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA KIMA BAJO KECAMATAN WORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Analisis Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih di PDAM Tulungagung

ANALISA HIDROLIS SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DI DESA NOGOSARI PACITAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN SISTIM PELAYANAN AIR BERSIH

AKAF SARANA AIR BERSIH

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH / AIR MINUM

BAB I PENDAHULUAN I-1

Kata Kunci : Sistem penyediaan air minum, Kebutuhan air, Sukawati, WaterNet.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 3.1. Peta lokasi Penelitian Sumber : Google Map

PENINGKATAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KELURAHAN PINARAS

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 3 METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia. Untuk itu diperlukan suatu instalasi pengolahan air

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan

BAB III METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM

SUMBER AIR BAKU DI BTIK - LIK MAGETAN

AIR HUJAN SEBAGAI ALTERNATIF PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR MINUM DI KECAMATAN RANUYOSO KABUPATEN LUMAJANG

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III KONDISI EKSISTING SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH

BAB I PENDAHULUAN. dalam kuantitas dan kualitas tertentu untuk menopang kehidupannya. Penambahan

STUDI PENGEMBANGAN JARINGAN PIPA INDUK AIR BERSIH PDAM WILAYAH SOREANG DENGAN PROGRAM EPANET

INVENTARISASI SUMBER AIR BERSIH KABUPATEN BANYUMAS. Oleh: Puji Harsanto Chrisna Pudyawardhana

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA DUMOGA II KECAMATAN DUMOGA TIMUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA RANOLAMBOT KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT KABUPATEN MINAHASA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Manusia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Perhitungan kadar Fe metode titrasi sederhana : Pagi, WIB : a. Kadar Fe lantai dasar : Fe = 1000

EVALUASI DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM KOTA MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. PT.Chevron Pacific Indonesia (PT. CPI) merupakan perusahaan minyak

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA WUWUK BARAT, KECAMATAN TARERAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA TANDENGAN, KECAMATAN ERIS, KABUPATEN MINAHASA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR HALAMAN PERSEMBAHAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

STANDAR KEBUTUHAN AIR DAN KOMPONEN UNIT SPAM I PUTU GUSTAVE S. P., ST., M.ENG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI III-1

BAB II LANDASAN TEORI. ketersediaan air dengan tingkat pemenuhan yang dapat ditelorir di daerah yang

BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram Alir Penyusunan Laporan Tugas Akhir

Bab 3 Metodologi. Setelah mengetahui permasalahan yang ada, dilakukan survey langsung ke lapangan yang bertujuan untuk mengetahui :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dosen Pembimbing : Dr. ALI MASDUQI, ST. MT. oleh : TITIEK SUSIANAH

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian, dan saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

Disampaikan pada Seminar Nasional Restorasi DAS, 25 Agustus 2015

Tahapan Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010).

BAB 3 STUDI LOKASI DAN SIMULASI

-1- DOKUMEN STANDAR PERENCANAAN TEKNIS TERINCI

INFOMATEK Volume 19 Nomor 2 Desember 2017

BAB III DESAIN RISET III.1 Pendekatan Studi

PERENCANAAN BENDUNGAN PAMUTIH KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN BAB III METODOLOGI

Perencanaan Pengembangan Sistem Distribusi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kedunguling Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur

BAB III METODOLOGI A. Tahap Penelitian

Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih Di Desa Taratara Kecamatan Tomohon Barat

PERANCANGAN SISTEM DRAINASE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi penelitian

EVALUASI DEBIT AIR DAN DIAMETER PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH DI PERUMAHAN KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN NELAYAN INDAH BELAWAN SEPTIAN PRATAMA

DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KELURAHAN TINOOR

Transkripsi:

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Metode penelitian meliputi pengukuran langsung di lapangan dan uji laboratorium. Pengukuran langsung di lapangan meliputi pengukuran potensi debit, potensi energi potensial (beda ketingian/ topografi) menggunakan GPS (Global Position Station), trase jaringan air, dan kualitas fisik air di Desa Besuki Kecamatan Lumbir, Banyumas. Uji laboratorium yang dilakukan adalah uji kualitas kimia dan fisika air yang dilakukan di Laboratorium Dinas Kesehatan Banyumas. Variabel yang diamati adalah debit, energi potensial (head), kehilangan energi (head losses), jumlah penduduk, kebutuhan air, ketersediaan air, dan luas daerah pelayanan dengan hasil akhir berupa perencanaan jaringan pipa air bersih menggunakan software WaterNet 1,6 Free Version. 4.2. Persiapan dan Perijinan Persiapan meliputi penyediaan formulir-formulir dan peralatan di lapangan, sedangkan perijinan dilakukan terhadap instansi-instansi terkait meliputi pemda, kecamatan, kelurahan dan RT/ RW setempat. 4.3. Pengumpulan Data/ Peta Tahap pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data-data yang akan digunakan dalam simulasi jaringan pipa. Data-data yag digunakan terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu data primer dan data sekunder. 4.3.1. Data Primer Data primer yang dibutuhkan dalam simulasi jaringan air bersih mata air Mulang antara lain : 2. Data kualitas air Data kualitas air didapat dengan pengambilan contoh air dari mata air alami yang muncul di Sungai Mulang. Penelitian kualitas air dilakukan oleh pihak

21 Dinas Kesehatan Banyumas dengan mengambil contoh air dari ketiga mata air yang diteliti Contoh air dimasukkan ke dalam botol dan selanjutnya diuji karakteristik fisik, bakteri maupun kimianya di laboratorium Dinas Kesehatan cabang Banyumas. Gambar 4.1. Pengambilan contoh air oleh petugas Dinas Kesehatan Hasil analisis kualitas air disesuaikan dengan ketentuan Petunjuk Teknik dan Manual Sistim Penyediaan Air Minum Pedesaan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kimpraswil (2002) (Tabel 2.1.). Kelayakan air hasil analisis laboratorium kemudian dibandingkan dengan baku mutu air bersih dan air minumberdasarkan Keputusan Menkes No.416 tahun 1990 (Tabel 2.2.). 2. Data ketersediaan air Data ketersediaan air diperoleh dengan melakukan pengukuran debit pada mata air alami Mulang dengan menggunakan tabung atau ember ukur. Pengukuran tersebut dilakukan karena debit mata air yang cukup kecil, maka pengukuran dapat dilakukan dengan menghitung volume air yang mengalir dalam satuan waktu tertentu. Data debit yang dipakai adalah debit sesaat dari mata air Mulang yang diukur pada bulan Juni 2006. Debit yang telah diukur selanjutnya akan digunakan untuk menganalisis ketersediaan air bagi masyarakat Desa Besuki. Ketersediaan air masyarakat dari tahun-ketahun diperoleh dengan meyesuaikan dengan laju pertumbuhan penduduk Desa Besuki sebesar 0,99%.

22 Besarnya kebutuhan air penduduk pedesaan mengacu pada Petunjuk Teknik dan Manual Sistem Penyediaan Air Minum Pedesaan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kimpraswil (2002) yaitu sebesar 30 liter /orang/ hari. Tingkat pelayanan air dianalisis dengan mengambil tingkat pelayanan 60%, 75%, dan 100% terhadap jumlah penduduk Desa Besuki Kecamatan Lumbir, Banyumas. 2. Peta Kontur Peta kontur didapatkan dari pengukuran langsung di lapangan dengan menggunakan alat ukur elevasi berupa GPS (Global Position Station) yang sistim kerjanya menggunakan satelit. Peta kontur digunakan untuk menentukan jalur pipa dalam suatu sistim jaringan distribusi pipa air bersih. Jaringan pipa dimulai dari mata air Mulang menuju node-node pelayanan yang ada di Desa Besuki. Penentuan jalur pipa berdasarkan kontur yang ada diharapkan air dari mata air Mulang dapat mengalir secara merata dan dapat dimanfaatkan oleh semua masyarakat Besuki. 4.3.2. Data Sekunder Data sekunder yang dibutuhkan dalam simulasi jaringan air bersih mata air Mulang antara lain : 1. Data peduduk Data yang digunakan adalah data penduduk dari desa yang secara geografis memungkinkan untuk dilayani oleh mata air Mulang yaitu Desa Besuki. Secara geografis desa Besuki diapit oleh dua buah bukit dan terpisah jauh dengan desa lainnya. Data penduduk yang digunakan adalah data penduduk Desa Besuki Kecamatan Lumbir, Banyumas tahun 2004 dengan jumlah 2136 jiwa dan pertumbuhan penduduk sebesar 0, 99% (BPS banyumas, 2004). Data penduduk digunakan untuk menganalisis jumlah kebutuhan air bagi masyarakat Besuki yang disesuaikan dengan jumlah air atau debit air yang ada. Data penduduk juga digunakan untuk mengetahui tingkat kepadatan, dan pertumbuhan penduduk Desa Besuki yang memungkinkan dilayani oleh mata air mulang baik sekarang maupun

23 masa yang akan datang. Untuk memperkirakan jumlah penduduk di masa yang akan datang digunakan rumus : Pi = P o (1+ r) n...(4.1) Dimana : Pi = jumlah penduduk di masa yang akan datang (jiwa) P o = jumlah penduduk sekarang (jiwa) r = tingkat pertumbuhan penduduk (%) n = rentang waktu prediksi (tahun) 2. Peta Toprografi Desa Peta toprografi desa digunakan untuk mengetahui tata letak Desa Besuki dan sekitarnya dan sebagai pendukung dalam penentuan jalur pipa dalam suatu sistim jaringan distribusi pipa air bersih. 3.1. Perencanaan Sistem Jaringan Distribusi Air Pedesaan Sistem jaringan distribusi air berupa jaringan pipa pedesaan yang direncanakan dengan menggunakan software WaterNet versi 1.6.untuk melakukan simulasi jaringan pipa. Simulasi didasarkan pada Petunjuk Teknik dan Manual Air Minum Pedesaan BPP Kimpraswil (2002) dan dilakukan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut : a. Sistim pelayanan adalah Bak Umum (BU) dan Kran Umum (KU) dengan jarak minimum antar BU atau KU adalah 200 m. b. Cakupan pelayanan 60 sampai 100% jumlah penduduk. c. Pelayanan air adalah 30 liter/ orang/ hari. d. Faktor kehilangan air adalah 20% dari total kebutuhan. e. Faktor hari maksimum 1,1 dan faktor jam puncak 1,2 f. Periode desain adalah 10 tahun g. Pipa menggunakan pipa PVC. Pipa PVC yang dipakai menggunakan angka kekasaran pipa sesuai dengan fasilitas yang terdapat pada software WaterNet..

24 Sistim jaringan pipa dengan software WaterNet menggunakan potensi energi pengaliran untuk melihat sejauh mana air dari sumber mata air dapat dialirkan. Jika pengaliran menggunakan sistem gravitasi (alami), maka perbedaan tinggi tekan (energi yang tersedia) harus lebih besar daripada kehilangan energi (energi yang dibutuhkan) pada pipa (Kimpraswil, 2002). 3.2. Rencana Anggaran Biaya dan Gambar Perencanan Perencanaan jaringan pipa mata air mulang terdiri dari saluran pipa dan bangunan bak penampungan. Rencana Anggaran Biaya (RAB) diprediksikan untuk saluran yang menggunakan pipa PVC dari mata air sampai dengan bak-bak penampungan. Bak penampung terdiri dari empat buah bak, satu buah bak terletak di mata air Mulang dan tiga buah bak berada di Desa Besuki dimana lokasinya diatur sesuai dengan topografi dan jumlah penduduk Desa Besuki. Gambar perencanaan terdiri dari tampak depan dan samping bak penampungan. Pipa saluran distribusi setiap panjang tertentu diberi penopang atau sandaran pipa untuk menjaga agar pipa tidak bergoyang dan berubah dari posisinya. Gambar penopang terdiri dari tampak depan dan samping penopang. Hasil analisis dan pengolahan data yang ada, diharapkan pendistribusian air bagi masyarakat Besuki dapat mengalir dengan baik dan efisien, sehingga semua masyarakat Besuki dapat memperoleh air dari mata air Mulang secara adil dan merata. Perencanaan jaringan distribusi mata air Mulang akan dijadikan solusi yang baik dan selanjutnya dapat diajukan oleh pihak pemerintahan kabupaten Banyumas agar dapat direalisasikan secara fisik. Bagan alir penyelesaian penelitian untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat dapat dilihat pada Gambar 4.2.

25 Mulai Persiapan dan Perijinan Pengumpulan Data Kualitas Air Data Topografi Kebutuhan Air Ketersediaan Air Estimasi kebutuhan air masa datang Perencanaan sistem jaringan distribusi air secara gravitasi menggunakan WaterNet Tidak Tekanan Relatif memenuhi syarat Ya Jaringan bekerja dengan baik Selesai Gambar 4.2. Bagan alir penyelesaian penelitian